Disusun oleh:
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pelayanan segala kebutuhan yang diperlukan telah siap sedia, seperti
pelayanan akomodasi, restoran, bar, fitness center, transportasi, dsb. Semua fasilitas
ini tidak hanya menampilkan mutu, citarasa masakan, kenyamanan saja, akan tetapi
factor yang sangat penting adalah menyangkut kenyamanan dan kepastian atau
jaminan kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas tersebut
demi kelangsungan hidupnya yaitu “hygiene dan Sanitasi” (kesehatan dan
kebersihan). Untuk itu dalam mengelola seluruh fasilitas yang ditawarkan secara
professional haruslah sesuai dengan aturan kesehatan yang berlaku, sehingga
pengguna jasa mendapatkan kenikmatannya sendiri dengan jaminan kesehatan.
Sanitasi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempattempat umum terutama yang erat hubungannya
2
dengan timbulnya/menularnya suatu penyakit.Salah satu tempat umum yang sering
dikunjungi oleh masyarakat adalah Kolam renang.
Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi
dengan air dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya.
Kolam renang adalah suatu tempat pemandian yang diperuntukan bagi keperluan
umum, untuk keperluan rekreasi dan olah raga renang.Renang adalah olahraga yang
dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia.Berenang di kolam renang
merupakan kegiatan olahraga atau rekreasi yang banyak digemari oleh masyarakat
termasuk anakanak.Tanpa disadari, aktivitas tersebut ternyata berpotensi
menyebabkan penularan suatu penyakit Berbagai penyakit mulai dari yang ringan
hingga berat dapat terjadi penularannya melalui kolam renang seperti gejala demam,
batuk, pilek, atau infeksi faringo konjungtivitis yang disebabkan adenovirus.Banyak
yang tidak menyadari bahwa keberadaan kolam renang dapat menjadi sarana dalam
penularan penyakit melalui media air.Secara langsung, contact person yang terjadi di
antara pengunjung dapat menjadi transmisi kuman penyakit yang sangat baik.Dengan
demikian kolam renang dapat menjadi salah satu media dalam penularan penyakit
melalui perantara air kolam renang, sehingga sanitasi kolam renang perlu
diperhatikan.Menurut Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM
danPLP tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun
1992, kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk
berenang, berekreasi, berolahraga serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan air
bersih yang telah diolah. Kolam renang yang kurang memenuhi syarat kesehatan dari
segi fasilitas sanitasi dan kuantitas maupun kualitas airnya akan menjadi sumber
penularan berbagai penyakit dan kecelakaan. Perubahan iklim yang ekstrim akan
merusak air kolam alam hitungan hari saja. Air hujan akan membuat air kolam
menjadi hijau, air kencing, keringat, pelembab, sun block juga akan merusak
chemical balance air kolam. Jika air kolam sudah tidak seimbang, treatment air harus
dilakukan dan ini sudah pasti biaya extra diperlukan.Perawatan yang rutin,
3
melakukan test air setiap satu kali seminggu dan pemberian obat yang sesuai adalah
tiga hal yang harus dilakukan untuk dapat memiliki kolam renang yang bersih, jernih
dan sehat.
1.2 Tujuan
1. Untuk menjaga kebersihan Kolam Renang
2. Untuk mencegah sumber penularan berbagai penyakit yang disebabkan oleh
air.
3. Untuk mengetahui persyaratan fisik dan fasilitas sanitasi di Kolam Renang.
4. Untuk mengetahui Regulasi yang berkaitan dengan sanitasi Kolam Renang.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan derajat kesehatan pengunjung Kolam Renang
2. Meningkatkan kualitas sanitasi di Kolam Renang
3. Menjadikan sanitasi Kolam Renang sesuai dengan persyaratan yang berlaku
4. Meningkatkan daya tarik dan kenyamanan pengunjung Kolam Renang
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kolam renang dapat diartikan sebagai tempat dimana orang bias melakukan suatu
kegiatan mandi atau membersihkan badan baik yang bertujuan untuk olahraga
maupun hanya sekedar mencari kesenangan semata.
Berenang memang dapat melepaskan rasa jenuh akibat kegiatan rutin sehari-
hari.Namun demikian kegiatan berenang sering kali menimbulkan pengaruh kurang
baikbagi kesehatan keamanan para perenang.Hal ini dapat terjadi karena keadaan
kolamrenang yang tidak memenmuhi persyaratan kesehatan baik dari segi kuantitas
maupunkualitasnya.Untuk itu kolam renang perlu mendapatkan perhatian khusus
terutamakualitas airnya agar para perenang terhindar dari penularan penyakit dan
kecelakaan.
Banyak definisi kolam renang yang telah dikemukakan antara lain menurut
menteri kesehatan dalam permenkes No.061/menkes/per/I/1991, tentang persyaratan
kolam renang dan pemandian umum menyatakan “ kolam renang adalah suatu usaha
bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolah raga serta
juga pelayanan lainnya menggunakan air bersih yang telah diolah”
Berbagai macam kolam renang di buat orang dan dilengkapi fasilitas dan
perlengkapan lainnya berdasarkan arsitektus dan konstruksi yang memadai.Kolam
5
saluran harus cukup lebar agar mudah untuk di bersihkan. Agar parit peluap
senantiasa tidak tergenang air, maka dasar salurannya harus dimiringkan ke
lubang-lubang pipa pengering yang dipasang dengan jarak 3,5 meter antara satu
sama lainnya, pembungan dialirkan kembali ke kolam setelah diolah.
g. Tangga
Tangga kolam renang ini dipakai untuk keluar dan masuk para perenang dari
atau ke dalam kolam yang mempunyai persyaratan sebagai berikut :
11
Permukaan bagian atas papan peloncat harus dilapisi dengan sabut atau
jenis bahan lain agar tidak licin.
Ujung papan loncat harus mempunyai proyeksi minimal 1 meter dari tepi
ujung kolam dibawahnya.
Tingginya papan peloncat harus disesuaikan dengan kedalaman air kolam
dibawahnya.
i. Outlet ( Pengeluaran)
Harus diletakan dibagian kolam yang paling dalam dengan jarak outlet
satu dengan jarak yang lainnya maksimal 7 meter dan 3,5 meter dari
dinding kolam.
Harus dibuat cukup besar sehingga dapat mengeluarkan seluruh isi kolam
dalam waktu kurang lebih 4 jam.
Memakai anti vortex, yaitu alat yang terbuat dari piringan – piringan
logam yang tersusun untuk menghindari adanya putaran air pada lubang
outlet.
12
menyumbat pipa – p ipa, merusak pompa dan menghambat dari
daya
penyaringan filter.
c. Saringan (filter)
Jenis saringan antara lain, saringan pasir, saringan diatome dan
saringan anthrafilt. Pada umumnya di kolam-kolam menggunakan saringan
diatome atau saringan pasir, sedangkan saringan dianthrafilt jarang di
gunakan karena sulit untuk ,mendapatkan bahannya.
13
papan pengumuman yang berisi antara lain : larangan berenang bagi penderita
penyakit kulit, penyakit kelamin, penyakit epilepsi, penyakit jantung dan lain-
lain. Juga tersedia perlengkapan pertolongan bagi perenang antara
lainpelampung, tali penyelamat dan lain-lain.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Sarana rekreasi kolam renang memerlukan kegiatan pendataan dan
pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.
b. Lingkungan kolam renang dan pemandian umum harus selalu dalam keadaan
bersih dan dapat mencegah kemungkinan kejadian penularan penyakit serta
tidak memungkinkan bersarang dan berkembang biaknya vector penular
penyakit.
c. Bangunan kolam renang dan pemandian umum serta peralatanyang
dipergunakan harus memenuhi persyaratan kesehatan dan dapatmencegah
terjadinya kecelakaan.
d. Persyaratan peraturan kolam renang diatur pada :
Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM danPLPtahun
1992 tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum
Peraturan Menteri Kesehatan No. 061/Menkes/ Per/ I/ 1991
4.2 Saran
a. Petugas sanitasi dapat berguna sebagai penunjang untuk memantau kegiatan
di tempat-tempat umum salah satunya sarana rekreasi kolam renang
b. Pihak sarana kolam renang perlu menyediakan peralatan yang optimal agar
dapat meunjang kegiatan sanitasi
c. Penyediaan petugas tambahan pendamping petugas sanitasi untuk membantu
berjalannya kegiatan sanitasi pada sarana kolam renang.
25