Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SANITASI PADA TERMINAL BUS

Oleh :

PUTRI MALA SARI (19011084)

AFITA PRADINA (19011148)

LOVI NATASYA ELSA (19011089)

ALVIN TRI VACHREZI S (19011073)

DOSEN : DR. EMI LEONITA,SKM,MPH

KESLING TEMPAT UMUM DAN PARIWISATA

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES HANG TUAH PEKANBARU


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
kami dapa tugas makalah yang berjudul sanitasi pada terminal bus ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu DR.EMI
LEONITA,SKM,MPH. pada mata kuliah Sanitasi Tempa Umum dan pariwisata. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sanitasi pada Terminal Bus bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu DR. EMI LEONITA,SKM,MPH.
selaku dosen mata kuliah Sanitasi TempaT Umum dan pariwisata yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB – I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.

1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.

2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3 1.

3 Tujuan ............................................................................................ 3

BAB – II PEMBAHASAN ............................................................................. 4

2.1 Sanitasi Tempat-Tempat Umum .................................................... 4

2.2 Pengertian Terminal ....................................................................... 6 2.

3 Komponen Dan Kriteria Sanitasi Yang Baik Di Terminal ...................... 8

BAB – III PENUTUP ................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 14

3.2 Saran......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Visi pembangunan kesehatan nasional yang menggambarkan masyarakat Indonesia di masa


depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dan perilaku sehat, mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki drajat kesehatan yang setinggi
tingginya. Terminal adalah tempat beserta fasilitasnya yang digunakan untuk naik, menurunkan
serta menunggu penumpang dari sarana angkutan umum. Sedangkan sanitasi terminal yaitu
pengawasan pada beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia
yang ada di terminal.Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan
terminal kedalam tiga tipe sebagai berikut. A) Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani
kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara,
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. B) Terminal penumpang
tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan
kota dan/atau angkutan pedesaan. C) Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan
umum untuk angkutan pedesaan.

Ada beberapa permasalahan yang sering muncul di terminal seperti sampah. Masalah sampah
kadang sering dianggap remeh oleh sebagian kalangan. Padahal Sampah apabila dibiarkan begitu
saja tanpa adanya pengelolaan yang serius akan menyebabkan bencana yang besar. Sebagai contoh
adalah bencana banjir yang melanda kota-kota di Indonesia. Banjir yang terjadi diakibatkan oleh
kegiatan manusia sendiri, yaitu sampah yang tidak dikelola dengan baik. Sampah-sampah tersebut
akhirnya menggunung dan menghambat aliran air sehingga akan menyebabkan banjir. Dampak yang
lain dari tidak adanya pengelolaan sampah adalah munculnya berbagai macam jenis penyakit yang
dibawa oleh perantara. Misalnya saja penyakit malaria,demam berdarah, berbagai macam penyakit
kulit, desentri dll. Sampah adalah benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang yang
berasal dari suatu aktifitas dan akan terus ada dengan berbagai permasalahannya selama manusia
hidup dan beraktifitas. Sumber dari sampah pada umumnya berhubungan erat dengan penggunaan
tanah dan pembagian daerah untuk berbagai kegunaan.pada dasarnya sumber sampah dapat
diklasifikasikan dalam beberapa kategori, akan tetapi dalam laporan ini hanya akan mengambil
sumber sampah pada tempat pelayanan kesehatan. Pengelolaan sampah yang baik, dimulai sejak
dini, yaitu dari sumber sampah tersebut berasal. Apabila dari sumbernya sudah dilakukan
pengelolaan secara baik, maka dalam perjalanannya sampah tersebut tidak akan menjadi barang sisa
yang tidak berguna tetapi menjadi barang yang masih mempunyai manfaat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sanitasi tempat-tempat umum ?

2. Apa yang dimaksud dengan terminal bus ?

3. Apa saja komponen dan kriteria sanitasi yang baik di terminal ?


1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan STTU

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan terminal bus.

3. Untuk mengetahui Apa saja komponen dan kriteria sanitasi yang baik di terminal bus
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sanitasi Tempat-Tempat Umum

Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang


berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat
dicegah (Fahmi, 2009). Sanitasi tempat-tempat umum menurut Mukono (2006), merupakan problem
kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat bertemunya
segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab itu
tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit yang medianya
makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat umum harus
memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum harus mempunyai kriteria sebagai berikut :

a) Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat umum boleh keluar masuk ruangan
tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.

b) Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana masyarakat
melakukan aktivitas tertentu.

C) Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-tempat umum
tersebut.

d) Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan ramainya, harus
mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
tempat-tempat umum.

Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara
lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang memfasilitasi
terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu
kunjungannya tinggi. Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum, pasar
tradisional atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat pangkas rambut, panti
pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah, objek wisata, dan lain-
lain. Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum berkumpul
untuk melakukan kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun secara terus menerus
(permanent), baik membayar mapupun tidak membayar. Kriteria suatu tempat umum adalah
terpenuhinya beberapa syarat :

1. Diperuntukkan bagi masyarakat umm 2. Harus ada gedung/tempat yang permanen 3. Harus
ada aktivitas (pengusaha, pegawai, pengunjung) 4. Harus ada fasilitas (SAB, WC, Urinoir,
tempat sampah, dll)
Sedangkan yang disebut sanitasi tempat-tempat umum adalah suatau usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum tersebut yang
mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis

Penyakit. Sasaran khusus yang harus diberikan dalam pengawasn tempat-tempat umum meliputi :

1. Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara umum maupun personal hygiene).
2. Alat-alat kebersihan. 3. Tempat kegiatan.

2.2. Pengertian Terminal Terminal

Merupakan prasaranaTransportasi jalan untuk keperluan Menurunkan dan menaikkan


penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat
penggunaan terminal kedalam tiga tipe sebagai berikut :

1.Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota
antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan
kota dan angkutan pedesaan.

2.Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota
dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.

3.Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.

4.Fasilitas terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas pendukung, semakin besar
suatu terminal semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan.

1. Fasilitas utama

a. Jalur pemberangkatan kendaraan umum.

b. Jalur kedatangan kendaraan umum.

c. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat
tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum.

d. Bangunan kantor terminal.

e. Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar.

f. Menara pengawas.

g. Loket penjualan karcis.

h. Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif dan
jadwal perjalanan.Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.
2.Fasilitas penunjang

a. Kamar kecil/toilet;

b. Musholla

c. Kios/kantin

d. Ruang pengobatan

e. Ruang informasi dan pengaduan

f. Wartel

2.3 Komponen Dan Kriteria Sanitasi Yang Baik Di Terminal

Letak Terminal Menentukan letak untuk membangun terminal harus disesuaikan dengan
perencanaan tata kota.

1. Bagian Luar Terminal

a. Tempat parkir Bersih dari sampah dan genangan – genangan air.  Apabila tempat parkir kotor
dengan sampah –sampah dan genangan air, akan dapat menimbulkan kecelakaan dan juga dapat
menjadi sarang berbagai serangga dan tikus. Adanya genangan air tersebut akan menciptakan
tempat hidup dan berkembangnya nyamuk.

Berlantai aspal dan beton.  Lantai aspal dan beton penting agar tempat tersebut tidak lekas rusak
sehingga tidak menimbulkan lubang – lubang yang dapat menjadi tempat genangan – genangan air,
juga agar menyenangkan bagi penumpang karena tidak terjadi goncangan – goncangan kendaraan.
Disamping itu, tempat parkir tidak akan menjadi becek bila turun hujan, dan juga mudah dibersihkan
dari sampah –sampah yang mengotori tempat tersebut.Tersedia Tanda- tanda yang jelas .Akan
memudahkan dalam pengaturan parkir kendaraan, sehingga tidak terjadi kesemrawutan parkir
kendaraan.

b. Pembuangan Sampah  Tersedianya tong sampah di rempat-tempat tertentu yang mudah di


jangakau oleh setiap penumpang.  Tong sampah harus kedap air dan tertutup agar baunya tidak
keluar dan tidak merusak pemandangan atau estetika. Disamping itu bau tersebut bisa mengundang
kedatangan serangga dan tikus sebagai vektor penyakit menular. C. Penerangan  Penerangan di
bagian luar bagunan terminal sangat lah penting. Khususnya pada tempat parkir, pintu masuk dan
pintu keluar terminal perlu di beri penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan. Sehingga hal – hal
yang tidak diinginkan seperti saling tabrakan/bersenggolan tidak terjadi.

2. Bagian Dalam Terminal

 Ruang tunggu  Lantai dibuat dari bahan kedap air dan tidak licin.  Hal tersebut
dimaksudkan agar kotoran yang ada mudah dibersihkan juga agar tidak membahayakan bagi
orang karena kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat licinnyapermukaan lantai.  Tempat
duduk bersih  Tempat duduk tersebut jadi harus bebas dari kutu busuk sebab orang akan
merasa terganggu dengan adanya gigitan kutu busuk.  Ruang tunggu harus dan tersedia
tempat – tempat sampah yang tertutup dan kedap air.  Penerangan yang cukup.  Adapun
penerangan minimal yang disyaratkan adalah 5 foot candles Kantor dan Loket .

 Kantor merupakan tempat bekerja karyawan yang melakukan pekerjaan ketata usahaan
untuk pengelolaan terminal yang bersangkutan. Untuk itu perlu dipenuhi syarat – syarat
sanitasi yang berlaku.  Keadaan bersih dan teratur. Selain itu juga garus diatur dengan rapi.
Hal ini disamping memberikan pemandangan yang menyenangkan, juga dapat menambah
kegairahan kerja bagi karyawan.  Tersedia kotak – kotak sampah.  Ventilasi udara yang
baik.
 Loket berbatas kaca dengan lubang sempit. Adanya kaca pada loket yang membatasi
antara penjual dan pembeli karcis dimaksudkan agar disamping memberikan cahaya
yang cukup ke dalam loket, juga untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan
penyakit secara langsung antara penjual dan pembeli karcis. Bila tidak dibatasi kaca,
maka dapat terjadi penularan penyakit melalui tetesan ludah halus (droples
infection) seperti penyakit Tuberculosa, Diptheri, Pepengunjung
 Penerangan. Penerangan minimal yang di ijinkan dalam kantor dan loket adalah 10 –
20 food candles. Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit secara langsung
dari karyawan terminal terhadap masyarakat pengunjung,.

3. Sarana Sanitasi a. Jamban dan Urinior  Jamban harus memakai type laher angsa, karena
dengan menggunakan leher angsa tersebut, maka bau tidak bisa keluar karena ditahan oleh
air yang tetap ada disitu. Maka, tidak akan mengundang kedatangan lalat dan binatang
lainnya.  Untuk pria harus terpisah dengan wanita, karena agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan bagi pengunjung.  Jumlah minimal 2 buah kamar mandi, agar memudahkan
pengunjung biar tidak berdesakan atau tidak lama mengantri  Urinoir bersih, tida berbau
dan cukup adanya air pembesih.

 Tempat cuci tangan  Tersedia menimal 1 buah tempat cuci tangan untuk umum yang di
lengkapi dengan sabun dan serbet, agar memudahkan para pengunjung untuk membersih
kan tangan setelah membuang hajat mereka.

 Pembuangan air hujan dan air kotor  Dengan sistem yang baik berhubungan dengan
saluran umum atau pembuangan air kotor dapat menggunakan septick tank sendiri.
Sekeliling bangunan harus ada saluran pembuangan air kotor atau adanya gengan air di
termnal.

4. Kesehatan dan keselamatan kerja


a. Pemadam kebakaran
 Tersedianya alat pedam kebakaran yang dapat dilihat dan dicapai dengan mudah oleh
umum, pada alat ini harus terdapat cara penggunaannya. Untuk mencegah kemungkinan
terjadinya bahaya kebakaran diterminal,maka di tempat tersebut perlu tersedia alat
pemadam kebakaran yang selalu siap digunakan

b. Peti P3K  Tempat umum seperti terminal kemungkinan terjadi kecelakaan besar sekali.
Untuk itu perlu tersedia fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), minimal
tersedia kotak P3K. . Adapun tujuan dari pertolongan ini adalah : a. Mencegah bahaya maut
b. Mencegah kecelakaan c. Mencegah terjadinya infeksi. Agar dapat memberikan
pertolongan yang layak kepada orang yang mengalami kecelakan,sebelum si korban di bawa
ke Rumah Sakit, perlu diperhatikan.Adanya Petugas Yang terlatih dalam memberikan
Pertolongan pertama. Adanya peralatan dan obat-obatan P3K yang baik dan cukup.

c. Sirkulasi udara Ventilasi udara baik dimaksudkan untuk mengadakan pertukaran cahaya
dalam, sehingga udara di dalam ruangan tetap bersih..

5. Penunjang

a. Pengeras suara Terdapat alat pengeras suara yang dapat di pergunakan untuk memberikan
penerangan kebersihan dan sanitasi. Agar para petugas lebih mudah mengetahui dan cepat
membersihkan tempat-tempat yang kotor.

b. Lain-lainnya Bila di dalam terminal terdapat tempat-tempat penjualan makanan/minuman, maka


harus memenuhi persyaratn hygine dan sanitasi yang berlaku. Agar para pengunjung yang
membelinya pun merasa aman dari penaykit. Karyawan terminal harus sehat, dan memiliki sertifikat
kesehatan, terutama tidak menunjukkan penderita penyakit menular, tidak berpenyakit kulit dan
mata.

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan

Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang


berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat
dicegah. Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan
menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur
kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum. Komponen Dan Kriteria Sanitasi Yang Baik Di
Terminal, Letak Terminal Bagian Luar Terminal, Bagian Dalam Terminal, Sarana Sanitasi, Kesehatan
dan keselamatan kerja Penunjang.

3.2. Saran

Terminal merupakan salah suatu sarana umum yang sangat penting dalam proses transportasi darat,
yang dimana terminal digunakan sebagai tempat untuk mengatur kedatangan dan pemberangkatan
masyarakat, sebaiknya terminal haruslah dikelola dengan baik agar memberikan rasa nyaman dan
aman saat kita berada di terminal tersebut, pengelolaan sarana dan fasiltas haruslah dalam
pengawasan pihak manajemen dan juga pemerintan yang terkait di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Aboejoewono, A. 1985. Pengelolaan Sampah Menuju ke Sanitasi Lingkungan dan
Permasalahannya; Wilayah DKI Jakarta Sebagai Suatu Kasus. Jakarta. 2. Hilal, Nur.2008. Penyehatan
Tanah dan Pengelolaan Ssampah Padat. JKL Purwokerto. 3. Pengantar Kesehatan Lingkungan,
Diterbitkan oleh EGC 4. Sanitasi Tempat-Tempat Umum. www. Google. Com 5. Terminal bus.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

Anda mungkin juga menyukai