PADA TERMINAL
Oleh:
Kelompok 1 Ekstensi
Dosen Pengampu :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Inspeksi Sanitasi pada
Terminal Jatijajar, Depok”. Dalam mengerjakan tugas, kami dapat memahami pengetahuaan
secara kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.
Mata kuliah Kesehatan Lingkungan ini yang melandasi kita untuk mengetahui
persyaratan sanitasi tempat-tempat umum (STTU).
Laporan ini sengaja dibuat dalam rangka memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa
yang sedang menekuni studi dalam mata kuliah Kesehatan Lingkungan , Namun tidak
tertutup kemungkinan bahwa laporan yang kami buat ini tidak sesuai dengan keinginan
yang di harapkan, kita hanyalah manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahaan.
Kelompok 1 Ekstensi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................................................................4
1.2. TUJUAN.........................................................................................................................................................5
1.3 LOKASI..............................................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI......................................................................................................................................................6
2.1. SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM.........................................................................................................6
2.2. PENGERTIAN TERMINAL.............................................................................................................................7
2.3. KOMPONEN DAN KRITERIA SANITASI YANG BAIK DI TERMINAL..................................................8
BAB III........................................................................................................................................................................13
HASIL PEMERIKSAAN............................................................................................................................................13
3.1 FORM INSPEKSI SANITASI TERMINAL....................................................................................................13
3.2 PEMBAHASAN............................................................................................................................................16
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................................................22
4.1 KESIMPULAN................................................................................................................................................22
4.2 SARAN.............................................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan Lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagaimana itu tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Kesehatan Lingkungan
diselenggarakan melalui upaya Penyehatan, Pengamanan, dan Pengendalian, yang dilakukan
terhadap lingkungan Permukiman, Tempat Kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas
umum (PP RI No.66 Tahun 2014).
Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi
utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan, juga
sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus
angkutan penumpang dan barang, disamping juga berfungsi untuk melancarkan arus angkutan
penumpang atau barang (Departemen Perhubungan, 1996). Terminal penumpang dapat
dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal kedalam tiga tipe sebagai berikut :
1. Terminal Penumpang Tipe A
Terminal penumpang tipe A melayani kendaraan umum untuk Angkutan Antar Kota
Antar Propinsi (AKAP) dan/atau Angkutan Lintas Batas Negara, Angkutan Antar
Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan.
2. Terminal Penumpang Tipe B
Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk Angkutan
Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan Kota dan
Angkutan Pedesaan.
3. Terminal Penumpang Tipe C
Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk Angkutan
Kota dan Angkutan Pedesaan.
Ada beberapa permasalahan yang sering muncul di terminal seperti sampah. Masalah
sampah kadang sering dianggap remeh oleh sebagian kalangan. Padahal sampah apabila
dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengelolaan yang serius akan menyebabkan bencana yang
besar. Sebagai contoh adalah bencana banjir yang melanda kota-kota di Indonesia. Banjir
yang terjadi diakibatkan oleh kegiatan manusia sendiri, yaitu sampah yang tidak dikelola
dengan baik. Sampah-sampah tersebut akhirnya menggunung dan menghambat aliran air
sehingga akan menyebabkan banjir. Dampak yang lain dari tidak adanya pengelolaan
sampah adalah munculnya berbagai macam jenis penyakit yang dibawa oleh perantara.
Misalnya saja penyakit malaria,demam berdarah, berbagai macam penyakit kulit, desentri
dll.
Sampah adalah benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang yang berasal
dari suatu aktifitas dan akan terus ada dengan berbagai permasalahannya selama manusia
hidup dan beraktifitas. Sumber dari sampah pada umumnya berhubungan erat dengan
penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk berbagai kegunaan.pada dasarnya sumber
sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, akan tetapi dalam laporan ini hanya
akan mengambil sumber sampah pada tempat pelayanan kesehatan.
Pengelolaan sampah yang baik, dimulai sejak dini, yaitu dari sumber sampah tersebut
berasal. Apabila dari sumbernya sudah dilakukan pengelolaan secara baik, maka dalam
perjalanannya sampah tersebut tidak akan menjadi barang sisa yang tidak berguna tetapi
menjadi barang yang masih mempunyai manfaat.
1.2. TUJUAN
1.3 LOKASI
Terminal yang kami lakukan inspeksi sanitasi yaitu Terminal Bus Jatijajar yang
terletak di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Oleh sebab itu tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.Kondisi
lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko
penyebaran penyakit serta pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya
pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik.tempat-tempat umum
perlu dijaga sanitasinya, seperti halnya transportasi baik darat,air dan udara. Dengan
demikian sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam
arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-
tempat umum harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
a) Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat umum boleh keluar
masuk ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
b) Harus ada gedung/ tempat yang peranan, artinya harus ada tempat tertentu
dimana masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
c) Harus ada aktivitas, artinya ada aktivitas pengelolaan, pegawai dan aktivitas dari
pengunjung tempat-tempat umum tersebut
d) Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum seperti sarana air bersih,
WC, urinoar dan tempat sampah,
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi
lingkungan antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial,
tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum
yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi.
Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum, pasar
tradisional atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat pangkas
rambut, panti pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah,
objek wisata, dan lain- lain. Sasaran khusus yang harus diberikan dalam pengawan
tempat-tempat umum meliputi :
Terminal adalah suatu fasilitas yang sangat kompleks, banyak kegiatan tertentu
yang dilakukan disana, terkadang secara bersamaan, dan terkadang secara parallel.
Terminal penumpang merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan
dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan antar moda transpotartasi serta
pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum Terminal penumpang
dapat dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal kedalam tiga tipe sebagai
berikut :
1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara,
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
2. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.
3. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan pedesaan.
Agar terminal mampu memberikan pelayanan yang baik bagi penggunanya, maka
perlu disediakan fasilitas-fasilitas yang diperuntukkan bagi pengguna jasa terminal.
Fasilitas-fasilitas tersebut perlu disediakan dalam jumlah yang cukup dan harus dijaga
agar tetap mampu memberikan pelayanan bagi pengguna jasa terminal sesuai dengan
fungsinya. Fasilitas terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas
pendukung, semakin besar suatu terminal semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan.
1) Fasilitas utama
2) Fasilitas penunjang
a. Kamar kecil/toilet
b. Musholla
c. Kios/kantin
d. Ruang pengobatan
e. Ruang informasi dan pengaduan
f. Wartel/ Telepon Umum
1. Letak Terminal
Menentukan letak untuk membangun terminal harus disesuaikan
dengan perencanaan tata kota.
b. Pembuangan Sampah
• Tersedianya tong sampah di rempat-tempat tertentu yang
mudah dijangakau oleh setiap penumpang
• Tong sampah harus kedap air dan tertutup agar baunya tidak keluar
dan tidak merusak pemandangan atau estetika. Disamping itu bau
tersebut bias mengundang kedatangan serangga dan tikus sebagai
vektor penyakit menular.
c. Penerangan
• Penerangan di bagian luar bagunan terminal sangat lah penting.
Khususnya pada tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar terminal
perlu di beri penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan. Sehingga
hal-hal yang tidak diinginkan seperti saling tabrakan/bersenggolan tidak
terjadi.
3. Bagian Dalam Terminal
a. Ruang tunggu
• Lantai dibuat dari bahan kedap air dan tidak licin.
Hal tersebut dimaksudkan agar kotoran yang ada mudah
dibersihkan juga agar tidak membahayakan bagi orang karena
kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat licinnyapermukaan lantai.
• Ruang tunggu harus dan tersedia tempat- tempat sampah yang tertutup
dan kedap air.
Adanya kaca pada loket yang membatasi antara penjual dan pembeli
karcis dimaksudkan agar disamping memberikan cahaya yang cukup ke
dalam loket, juga untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan
penyakit secara langsung antara penjual dan pembeli karcis. Bila tidak
dibatasi kaca, maka dapat terjadi penularan penyakit melalui tetesan ludah
halus (droples infection) seperti penyakit Tuberculosa, Diptheri, Pertussis.
• Penerangan.
Penerangan minimal yang di ijinkan dalam kantor dan loket adalah
10– 20 food candles. Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit
secara langsung dari karyawan terminal terhadap masyarakat pengunjung.
4. Sarana Sanitasi
a. Jamban dan Urinior
• Jamban harus memakai type laher angsa, karena dengan menggunakan leher
angsa tersebut, maka bau tidak bisa keluar karena ditahan oleh air yang tetap
ada disitu. Maka, tidak akan mengundang kedatangan lalat dan binatang
lainnya.
• Untuk pria harus terpisah dengan wanita, karena agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan bagi pengunjung.
• Jumlah minimal 2 buah kamar mandi, agar memudahkan pengunjung biar
tidak berdesakan atau tidak lama mengantri
• Urinoir bersih, tida berbau dan cukup adanya air pembesih.
c. Sirkulasi udara
• Ventilasi udara baik dimaksudkan untuk mengadakan pertukaran cahaya
dalam, sehingga udara di dalam ruangan tetap bersih.
6. Penunjang
a. Pengeras suara
• Terdapat alat pengeras suara yang dapat di pergunakan untuk memberikan
penerangan kebersihan dan sanitasi. Agar para petugas lebih mudah
mengetahui dan cepat membersihkan tempat-tempat yang kotor.
b. Lain-lainnya
HASIL PEMERIKSAAN
B. Bagian Dalam
Ruang Tunggu
• Ruangan dan Tempat duduk bersih dan 5 75
bebas dari kutu busuk
• Penerangan cukup 5 75
• Tersedia bak sampah yang tertutup 15 4 60
dan terbuat dari bahan yang kedap
air.
• Lantai terbuat dari bahan marmer, tidak 5 75
licin dan mudah dibersihkan
C. Sarana Sanitasi
1. Jamban dan Urinoir
• Jamban memakai jamban type leher angsa 5 175
• Untuk pria harus terpisah dengan wanita. 5 175
• Jumlah jamban 1 buah untuk setiap 1-250
pengunjung pada suatu saat, dengan 5 175
Jumlah minimal 2 buah
2. Tempat cuci tangan
Tersedia minimal 1 buah tempat cuci tangan
untuk umum yang dilengkapi dengan Sabun 3 105
dan serbet
3. Pembuangan air hujan dan air kotor 35
Dengan sisitim yang baik berhubungan 4 140
dengan saluran umum atau untuk
Pembuangan air kotor dapat menggunakan
septick tank sendiri.
NILAI 1605
KRITERIA :
Memenuhi Syarat : 975 -1625
Tidak Memenuhi syarat : < 675
PETUGAS
Kelompok 1
3.2 PEMBAHASAN
Lokasi terminal strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun
roda empat
sedang dilakukannya pembangunan pelebaran terminal
halaman terlihat bersih dan tidak terlihat sampah berserakan, namun masih
kurangnya penghijauan
B. Bagian Luar
• Tempat Parkir
➢ Parkir di badan jalan (On Street Parking)
Area parkir depan menggunakan Conblock dan sebagian menggunakan cor
beton
Pada area parkir depan terdapat desinfektan box dan tempat untuk mencuci
tangan
Pada area parkir depan masih banyak tumpukan kayu dan besi dari sisa
pembangunan
Area Parkir Bus Menggunakan Aspal dan terlihan banyak genangan air
terutama di area tengah pembatas bus namun tidak ada sampah berserakan
karean disetiap sudut terminal banyak terdapat tempat sampah yang disediakan
• Tempat Sampah
Tempat pengumpulan sampah sementara (TPS) yang tersedia dan dijaga dengan
ketat, sehingga area terminal terlihat rapi.
Terdapat beberapa tempat pengumpulan sampah yang tidak
tertutup dengan baik
Walaupun tersedia tempat sampah yang berbeda, tetapi tidak dilakukan
pemilahan sampah, karena isi sampah dalam semua tong sampahnya sama.
C. Bagian Dalam
• Ruang Tunggu
Ruang sangat luas dan tidak pengap
Pencahayaan nya cukup baik
Lantai ruang tunggu cukup bersih dan kursi yang tersedia cukup baik/layak
D. Sarana Sanitasi
• Jamban
Jamban menggunakan tipe leher angsa
Jumlah jamban/urinoir nya cukup, yaitu >2 buah
Jamban untuk pria dan wanita terpisah dan memiliki bagian masing-masing
tidak terdapat urinoir, toilet pria dan wanita memiliki tipe yang sama
Lantai toilet kering dan tidak licin
Terdapat exhaust fan untuk sirkulasi udara
• Kotak P3K
Tersedianya kotak P3K di ruang pelayanan kesehatan
• Sirkulasi Udara
F. Penunjang
• Tempat Ibadah
Area Musholla bersih, hanya ada
sedikit debu pada setiap sudut ruangan
Tikar/alas musholla cukup bersih namun posisinya kurang rapi
Terdapat tempat khusus untuk mukenah
• Tempat wudhu
Tempat wudhu wanita dan pria menyatu
Lantai Tempat Wudhu lumayan licin
• Kantin
4.1 KESIMPULAN
1. Berdasarkan form inspeksi sanitasi terminal, Terminal Jatijajar, Depok mendapat nilai
= 1635 yang artinya sudah memenuhi syarat.
2. Terminal Jatijajar dapat mencapai nilai maksimum = 1625 jika kebersihan dan
kerapihan area parkir dan fasilitas penunjang dapat terpenuhi.
3. Kekurangan Terminal Jatijajar yaitu dalam melengkapi fasilitas Kesehata dan
Keselamatn kerja seperti P3K. Walaupun komponen tersebut terlihat sepele, namun
komponen tersebut sangat perlu untuk kelengkapan fasilitas di terminal.
4. Kelebihan terminal jatijajar yaitu ruang tunggu yang bersih dan nyaman juga luas, atap
yang tinggi membuat sirkulasi udara baik dan pencahayaan cukup baik.
4.2 SARAN
1. Terminal Jatijajar, Depok agar melengkapi fasilitasnya dengan kotak P3K , karena
tempat umum seperti terminal kemungkinan terjadi kecelakaan besar sekali. Untuk itu
perlu tersedia fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), minimal tersedia
kotak P3K. Kalau misalkan terminal sulit menyediakan puskesmas atau
apotik. Cukup hanya menyediakan kotak P3K dan petugas di terminal yang dilatih
dalam memberikan pertolongan pertama kepada pasien.
2. Untuk alat Pemadam Kebakaran sebaiknya di simpan lebih banyak lagi di tempat-
tempat yang strategis dan mudah terlihat.
3. Terminal Bus Jatijajar disarankan untuk membenahi saluran resapan air di area parkir
bus dan membenahi area parkir depan terminal yang terdapat sisa pembangunan area
terminal.
DAFTAR PUSTAKA