Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN INSPEKSI SANITASI

PADA TERMINAL

Oleh:
Kelompok: 1 Reguler B
Nurul Husna PO7133113054
Cut Ratna Ika Putri PO7133113038
Devi Humaira PO7133113042
Erda Wati PO7133113046
Julita Sari PO7133113050
Ambar Umara PO7133113034
Sahri Rasid PO7133113058

Dosen Pembimbing :
1. Syahril, SKM, M.Kes
2. Arnida Sari, SKM
3. Drs. Saidin Nur

POLI TEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Inspeksi Sanitasi pada

Terminal Batoh Banda Aceh”. Dalam mengerjakan tugas, kami dapat memahami

pengetahuaan secara kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan

laporan ini.

Mata kuliah penyehatan makanan dan minuman ini yang melandasi kita untuk

mengetahui persyaratan sanitasi tempat-tempat umum (STTU).

Laporan ini sengaja dibuat dalam rangka memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa

yang sedang menekuni studi dalam mata kuliah tersebut, Namun tidak tertutup kemungkinan

bahwa laporan yang kami buat ini tidak sesuai dengan keinginan yang di harapkan, kita

hanyalah manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahaan.

Kelompok 1 Reguler B
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
Latar Belakang.............................................................................................................. 1
Tujuan....................................................................................................................................... 2
Lokasi....................................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................ 3


Sanitasi Tempat-Tempat Umum .................................................................................... 3
Pengertian Terminal ..................................................................................................... 4
Komponen dan Kriteria Sanitasi yang Baik di Terminal................................................. 6

BAB III HASIL PEMERIKSAAN..................................................................................... 10


Form Inspeksi Sanitasi Terminal................................................................................... 10
Pembahasan................................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 17
Kesimpulan................................................................................................................... 17
Saran............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Visi pembangunan kesehatan nasional yang menggambarkan masyarakat Indonesia di


masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dan perilaku sehat, mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki drajat
kesehatan yang setinggi tingginya.

Terminal adalah tempat beserta fasilitasnya yang digunakan untuk naik, menurunkan
serta menunggu penumpang dari sarana angkutan umum. Sedangkan sanitasi terminal yaitu
pengawasan pada beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap kesehatan
manusia yang ada di terminal.Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat
penggunaan terminal kedalam tiga tipe sebagai berikut.

1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan


antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota
dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
2. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.
3. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
pedesaan.

Ada beberapa permasalahan yang sering muncul di terminal seperti sampah. Masalah
sampah kadang sering dianggap remeh oleh sebagian kalangan. Padahal sampah apabila
dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengelolaan yang serius akan menyebabkan bencana yang
besar. Sebagai contoh adalah bencana banjir yang melanda kota-kota di Indonesia. Banjir
yang terjadi diakibatkan oleh kegiatan manusia sendiri, yaitu sampah yang tidak dikelola
dengan baik. Sampah-sampah tersebut akhirnya menggunung dan menghambat aliran air
sehingga akan menyebabkan banjir. Dampak yang lain dari tidak adanya pengelolaan
sampah adalah munculnya berbagai macam jenis penyakit yang dibawa oleh perantara.
Misalnya saja penyakit malaria,demam berdarah, berbagai macam penyakit kulit, desentri
dll.
Sampah adalah benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang yang berasal
dari suatu aktifitas dan akan terus ada dengan berbagai permasalahannya selama manusia
hidup dan beraktifitas. Sumber dari sampah pada umumnya berhubungan erat dengan
penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk berbagai kegunaan.pada dasarnya sumber
sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, akan tetapi dalam laporan ini hanya
akan mengambil sumber sampah pada tempat pelayanan kesehatan.
Pengelolaan sampah yang baik, dimulai sejak dini, yaitu dari sumber sampah tersebut
berasal. Apabila dari sumbernya sudah dilakukan pengelolaan secara baik, maka dalam
perjalanannya sampah tersebut tidak akan menjadi barang sisa yang tidak berguna tetapi
menjadi barang yang masih mempunyai manfaat.

1.2. TUJUAN
1. Untuk mengetahui syarat-syarat sanitasi pada terminal
2. Untuk mengetahui sanitasi pada terminal yang memenuhi syarat atau tidak

1.3 LOKASI
Terminal yang kami lakukan inspeksi sanitasi yaitu Terminal Bus Kota Banda Aceh
di Jl. Dr. Mohammad Hasan, Batoh, Banda Aceh, Aceh, Indonesia.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM


Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang
berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut
dapat dicegah (Fahmi, 2009). Sanitasi tempat-tempat umum menurut Mukono (2006),
merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum
merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang
dipunyai oleh masyarakat.
Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit
terutama penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian
sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi,
memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum harus
mempunyai kriteria sebagai berikut :
a) Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat umum boleh keluar masuk
ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
b) Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana
masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
c) Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-tempat
umum tersebut.
d) Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum.

Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan
antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang
memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas
jumlah dan waktu kunjungannya tinggi.
Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum, pasar tradisional
atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat pangkas rambut, panti pijat,
taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah, objek wisata, dan lain-
lain. Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun secara terus
menerus (permanent), baik membayar mapupun tidak membayar. Kriteria suatu tempat
umum adalah terpenuhinya beberapa syarat :

1. Diperuntukkan bagi masyarakat umm


2. Harus ada gedung/tempat yang permanen
3. Harus ada aktivitas (pengusaha, pegawai, pengunjung)
4. Harus ada fasilitas (SAB, WC, Urinoir, tempat sampah, dll)

Sedangkan yang disebut sanitasi tempat-tempat umum adalah suatau usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum
tersebut yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis penyakit. Sasaran
khusus yang harus diberikan dalam pengawasn tempat-tempat umum meliputi :

1. Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara umum maupun personal


hygiene)
2. Alat-alat kebersihan
3. Tempat kegiatan

2.2. PENGERTIAN TERMINAL


Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan
menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur
kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum
Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal
kedalam tiga tipe sebagai berikut :
1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota
dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
2. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.
3. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
pedesaan.
Fasilitas terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas pendukung,
semakin besar suatu terminal semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan.
1) Fasilitas utama
a. jalur pemberangkatan kendaraan umum;
b. jalur kedatangan kendaraan umum;
c. tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan,
termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan
umum;
d. bangunan kantor terminal;
e. tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar;
f. menara pengawas;
g. loket penjualan karcis;
h. rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat
petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan;
i. pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.

2) Fasilitas penunjang
a. kamar kecil/toilet;
b. musholla
c. kios/kantin
d. ruang pengobatan
e. ruang informasi dan pengaduan
f. wartel
2.3. KOMPONEN DAN KRITERIA SANITASI YANG BAIK DI TERMINAL

1. Letak Terminal
Menentukan letak untuk membangun terminal harus disesuaikan dengan
perencanaan tata kota

2. Bagian Luar Terminal


a. Tempat parkir
 Bersih dari sampah dan genangan – genangan air.
Apabila tempat parkir kotor dengan sampah –sampah dan genangan
air, akan dapat menimbulkan kecelakaan dan juga dapat menjadi sarang
berbagai serangga dan tikus. Adanya genangan air tersebut akan
menciptakan tempat hidup dan berkembangnya nyamuk.

 Berlantai aspal dan beton.


Lantai aspal dan beton penting agar tempat tersebut tidak lekas
rusak sehingga tidak menimbulkan lubang – lubang yang dapat menjadi
tempat genangan – genangan air, juga agar menyenangkan bagi
penumpang karena tidak terjadi goncangan – goncangan kendaraan.
Disamping itu, tempat parkir tidak akan menjadi becek bila turun hujan,
dan juga mudah dibersihkan dari sampah –sampah yang mengotori tempat
tersebut.

 Tersedia tanda – tanda yang jelas. Adanya tanda – tanda


akan memudahkan dalam pengaturan parkir kendaraan, sehingga tidak
terjadi kesemrawutan parkir kendaraan.

b. Pembuangan Sampah
 Tersedianya tong sampah di rempat-tempat tertentu yang mudah
dijangakau oleh setiap penumpang
 Tong sampah harus kedap air dan tertutup agar baunya tidak keluar dan
tidak merusak pemandangan atau estetika. Disamping itu bau tersebut bisa
mengundang kedatangan serangga dan tikus sebagai vektor penyakit
menular.
c. Penerangan
 Penerangan di bagian luar bagunan terminal sangat lah penting. Khususnya
pada tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar terminal perlu di beri
penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan. Sehingga hal – hal yang
tidak diinginkan seperti saling tabrakan/bersenggolan tidak terjadi.

3. Bagian Dalam Terminal


a. Ruang tunggu
 Lantai dibuat dari bahan kedap air dan tidak licin.
Hal tersebut dimaksudkan agar kotoran yang ada mudah
dibersihkan juga agar tidak membahayakan bagi orang karena
kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat licinnyapermukaan lantai.
 Tempat duduk bersih
Tempat duduk tersebut jadi harus bebas dari kutu busuk sebab
orang akan merasa terganggu dengan adanya gigitan kutu busuk.
 Ruang tunggu harus dan tersedia tempat – tempat sampah yang tertutup
dan kedap air.
 Penerangan yang cukup.
Adapun penerangan minimal yang disyaratkan adalah 5 foot
candles.

b. Kantor dan Loket


Kantor merupakan tempat bekerja karyawan yang melakukan
pekerjaan ketata usahaan untuk pengelolaan terminal yang bersangkutan.
Untuk itu perlu dipenuhi syarat – syarat sanitasi yang berlaku.
 Keadaan bersih dan teratur.
Selain itu juga garus diatur dengan rapi. Hal ini disamping
memberikan pemandangan yang menyenangkan, juga dapat menambah
kegairahan kerja bagi karyawan.
 Tersedia kotak – kotak sampah.
 Ventilasi udara yang baik.
 Loket berbatas kaca dengan lubang sempit. Adanya kaca pada loket yang
membatasi antara penjual dan pembeli karcis dimaksudkan agar disamping
memberikan cahaya yang cukup ke dalam loket, juga untuk mencegah
kemungkinan terjadinya penularan penyakit secara langsung antara penjual
dan pembeli karcis. Bila tidak dibatasi kaca, maka dapat terjadi penularan
penyakit melalui tetesan ludah halus (droples infection) seperti penyakit
Tuberculosa, Diptheri, Pertussis.

 Penerangan.
Penerangan minimal yang di ijinkan dalam kantor dan loket adalah 10
– 20 food candles.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit secara langsung
dari karyawan terminal terhadap masyarakat pengunjung,.

4. Sarana Sanitasi
a. Jamban dan Urinior
 Jamban harus memakai type laher angsa, karena dengan menggunakan leher
angsa tersebut, maka bau tidak bisa keluar karena ditahan oleh air yang tetap
ada disitu. Maka, tidak akan mengundang kedatangan lalat dan binatang
lainnya.
 Untuk pria harus terpisah dengan wanita, karena agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan bagi pengunjung.
 Jumlah minimal 2 buah kamar mandi, agar memudahkan pengunjung biar
tidak berdesakan atau tidak lama mengantri
 Urinoir bersih, tida berbau dan cukup adanya air pembesih.

b. Tempat cuci tangan


 Tersedia menimal 1 buah tempat cuci tangan untuk umum yang di lengkapi
dengan sabun dan serbet, agar memudahkan para pengunjung untuk
membersih kan tangan setelah membuang hajat mereka.

c. Pembuangan air hujan dan air kotor


 Dengan sistem yang baik berhubungan dengan saluran umum atau
pembuangan air kotor dapat menggunakan septick tank sendiri. Sekeliling
bangunan harus ada saluran pembuangan air kotor atau adanya gengan air di
termnal.

5. Kesehatan dan keselamatan kerja


a. Pemadam kebakaran
 Tersedianya alat pedam kebakaran yang dapat dilihat dan dicapai dengan
mudah oleh umum, pada alat ini harus terdapat cara penggunaannya. Untuk
mencegah kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran diterminal,maka di
tempat tersebut perlu tersedia alat pemadam kebakaran yang selalu siap
digunakan

b. Peti P3K
 Tempat umum seperti terminal kemungkinan terjadi kecelakaan besar sekali.
Untuk itu perlu tersedia fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan), minimal tersedia kotak P3K. . Adapun tujuan dari pertolongan
ini adalah :
a. Mencegah bahaya maut
b. Mencegah kecelakaan
c. Mencegah terjadinya infeksi.

 Agar dapat memberikan pertolongan yang layak kepada orang yang


mengalami kecelakan,sebelum si korban di bawa ke Rumah Sakit, perlu
diperhatikan. Adanya petugas yang terlatih dalam memberikan pertolongan
pertama. Adanya peralatan dan obat-obatan P3K yang baik dan cukup.

c. Sirkulasi udara
 Ventilasi udara baik dimaksudkan untuk mengadakan pertukaran cahaya
dalam, sehingga udara di dalam ruangan tetap bersih..

6. Penunjang
a. Pengeras suara
 Terdapat alat pengeras suara yang dapat di pergunakan untuk memberikan
penerangan kebersihan dan sanitasi. Agar para petugas lebih mudah
mengetahui dan cepat membersihkan tempat-tempat yang kotor.

b. Lain-lainnya
 Bila di dalam terminal terdapat tempat-tempat penjualan makanan/minuman,
maka harus memenuhi persyaratn hygine dan sanitasi yang berlaku. Agar para
pengunjung yang membelinya pun merasa aman dari penaykit.
 Karyawan terminal harus sehat, dan memiliki sertifikat kesehatan, terutama
tidak menunjukkan penderita penyakit menular, tidak berpenyakit kulit dan
mata.
BAB III
HASIL PEMERIKSAAN

3.1 FORM INSPEKSI SANITASI TERMINAL


Terminal merupakan suatu tempat termasuk fasilitasnya dimana umum berkumpul untuk
menunggu, naik dan turun bus.

NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR


A. Bagian Luar
1. Tempat parkir 3 60
Terdapat tempar parkir kendaraan umum yang
bersih, tidak terdapat sampah berserakan,
genangan air dan lain-lain.
2. Pembuangan sampah 3 60
Tersedia nya tempat penggumpul sampah 20
sementara sebelum dibuang yang tertutup dan
kedap air
3. Penerangan 4 80
4. Pada tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar 4 80
terminal perlu diberi penerangan Yang cukup dan
tidak menyilaukan.
B. Bagian Dalam
Ruang Tunggu
 Ruangan dan Tempat duduk bersih dan bebas 4 60
dari kutu busuk
 Penerangan cukup 15 5 75
 Tersedia bak sampah yang tertutup dan 3 45
terbuat dari bahan yang kedap air.
 Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin 4 60
dan mudah dibersihkan
C. Sarana Sanitasi
1. Jamban dan Urinoir
 Jamban memakai type leher angsa 4 140
 Untuk pria harus terpisah dengan wanita. 3 105
 Jumlah jamban 1 buah untuk setiap 1-250 4 140
pengunjung pada suatu saat, dengan Jumlah
minimal 2 buah
 Urinoir bersih, tidak berbau dan cukup adanya 2 70
air pembersih 35
2. Tempat cuci tangan 2 70
Tersedia minimal 1 buah tempat cuci tangan
untuk umum yang dilengkapi dengan Sabun dan
serbet
3. Pembuangan air hujan dan air kotor 1 35
Dengan sisitim yang baik berhubungan dengan
saluran umum atau untuk Pembuangan air kotor
dapat menggunakan septick tank sendiri.

D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Pemadam kebakaran 20 3 60
Tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat
dilihat dan dicapai dengan mudah Oleh umum,
pada alat ini harus terdapat cara penggunaannya.
2. Peti P3.K 0 0
Tersedia peti P3.K. minimal 1 buah yang berisi
lengkap dengan obatobatan pokok Untuk P3.K
3. Sirkulasi Udara 3 60
Sirkulasi dalam stasiun kereta api harus baik,
tidak terdapat sudut-sudut ruangan yang
mengakibatkan udara terhenti
E. Penunjang
1. Pengeras suara 1 10
Terdapat alat pengeras suara yang dapat
dipergunakan untuk memberikan penerangan
kebersihan/ sanitasi
2. Kantin
 Bila di dalam terminal bus terdapat tempat- 3 30
tempat penjualan makanan/minuman, maka
harus memenuhi persyaratan Hygine &
Sanitasi yang berlaku untuk itu.
10
 Karyawan terminal bus/kereta api harus sehat 3 30
mempunyai sertifikat kesehatan Terutama
menunjukan tidak menderita penyakit yang
menular, tidak berpenyakit kulit dan mata.
3. Mushola
 Tempat harus saniter. 2 20
 Tersedia tempat wudhu yang memenuhi 2 20
syarat.
 Tikar/alas musholla harus bersih dan sering 3 30
dijemur
NILAI 1340

KRITERIA :
Memenuhi Syarat : 975 -1625
Tidak Memenuhi syarat : < 675

PETUGAS

( Kelompok 1 Reguler B)
3.2 PEMBAHASAN

A. Lokasi dan Halaman

- Lokasi terminal sesuai dengan perencanaan tata kota Banda Aceh


- Ada dilakukannya penghijauannya
- Sebagian halamannnya kotor, karena banyak sampah yang berserakan
- Adanya genangan air di halaman yang memungkinkan akan menciptakan tempat
hidup dan berkembangnya nyamuk

B. Bagian Luar

 Tempat Parkir
 Parkir di badan jalan (On Street Parking)

- Tempat parkirnya berlantai aspal dan adanya tanda – tanda akan memudahkan dalam
pengaturan parkir kendaraan
- Berlantai aspal dan beton
- Tetapi masih ada kesemrawutan parkir kendaraan

 Parkir di luar badan jalan (Off Street Parking)

- Walaupun tempat parkir kendaraan roda dua tersedia, tetapi masih ada yang memakir
kendaraannya di koridor jalan
 Pembuangan Sampah
- Tempat pengumpulan sampah sementara (TPS) yang tersedia tidak dijaga dengan
ketat, karena ada pemulung yang membuat sampah tercecer kembali
- Tidak tersedia semua tempat pengumpulan sampah yang tertutup ataupun tidak
tertutup dengan baik
- Walaupun tersedia tempat sampah yang berbeda, tetapi tidak dilakukan pemilahan
sampah, karena isi sampah dalam semua tong sampahnya sama.

C. Bagian Dalam
 Ruang Tunggu

- Ruang tunggunya banyak debu dan sampahnya berserakan


- Ada juga kursi yang sudah rusak
D. Sarana Sanitasi
 Jamban dan Urinoir
Jamban Lama Jamban Baru

- Jamban menggunakan tipe leher angsa


- Jumlah jamban/urinoir nya cukup, yaitu >2 buah
- Jamban untuk pria terlalu berdekatan dengan jamban untuk wanita.
Di jamban lama, jalan lewat kecil dan dijaga oleh pria, sehingga wanita tidak leluasa
lewat.
Di jamban baru, di plamfet tidak ada kejelasan antara jamban untuk wanita atau untuk
pria, karena ada coretan tulisan
- Urinoirnya tidak terlalu bersih dan agak bau

 Tempat Cuci Tangan

- Walaupun sudah ada tempat cuci tangan yang baru, tetapi tidak dilengkapi dengan
sabun dan serbet

 Pembuangan Air Hujan dan Air Kotor (Air Limbah)


- Banyak sampah di saluran pembuangan air hujan dan air kotor
- Pipa saluran air limbah/ tinja tidak berfungsi dengan baik, karena ada tinja yang keluar
dari pipa
- Air kotor yang hendak dibuang ke saluran umum tidak dibuat saluran dari semen,
sehingga mencemari tanah

E. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


 Pemadam kebakaran

- Alat pemadam kebakarannya tersedia


- Tetapi tidak diletakkan di tempat yang
mudah dilihat dan dijangkau oleh petugas

 Kotak P3K
- Tidak tersedianya kotak P3K

 Sirkulasi Udara

- Sirkulasi udaranya
bagus, karena tidak
terdapat ruangan yang
mengakibatkan uadara
terhenti

F. Penunjang
 Tempat Ibadah

- Tempatnya berdebu
- Tikar/alas musholla
kelihatan jarang dijemur
- Tidak terdapat tempat
khusus untuk mukenah

Tempat wudhu wanita Tempat wudhu pria

- Tempat wudhu wanita, digunakan untuk gudang penyimpanan alat-alat kebesihan


- Tempat wudhu pria yang bagian dalam dindingnya banyak coretan
- Tempat wudhu, krannya kotor

 Kantin

- Tempat penjualan makanan/ minuman bersih terutama tempat jual makanan siap saji/
kemasan
- Penjual makanan yang bukan siap saji tidak memiliki sertifikat kesehatan
- Banyak kucing berkeliaran dan berada di dekat tempat penyimpanan makanan, karena
penjual tidak membuang makanan sisa dengan baik
- Air yang digunakan untuk mencuci peralatan makan jarang diganti
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
1. Berdasarkan form inspeksi sanitasi terminal, Terminal Batoh, Banda Aceh mendapat nilai
= 1340 ,
Yang artinya sudah memenuhi syarat

2. Terminal Batoh bisa mencapai nilai maksimum = 1625 , apabila melengkapi komponen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan memperbaiki Fasilitas Sanitasinya

3. Kekurangan Terminal Batoh yaitu dalam melengkapi fasilitas penunjang. Walaupun


komponen tersebut kelihatan sepele, tetapi komponen tersebut sangat perlu dan menunjang
fasilitas lain.

4.2 SARAN
1. Terminal Batoh Banda Aceh agar melengkapi fasilitasnya dengan kotak P3K , karena tempat
umum seperti terminal kemungkinan terjadi kecelakaan besar sekali. Untuk itu perlu tersedia
fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), minimal tersedia kotak P3K..
Kalau misalkan terminal sulit menyediakan puskesmas atau apotik. Cukup hanya
menyediakan kotak P3K dan petugas di terminal yang dilatih dalam memberikan
pertolongan pertama kepada pasien.

2. Supaya alat pemadam kebakaran tidak lagi diletakkan di ruang penyimpanan saja, untuk
mencegah hilangnya alat pemadam kebakaran, petugas bisa memberikan penyuluhan kepada
orang yang berkepentingan di terminal tentang pentingnya alat pemadam kebakaran untuk
siaga. Dan juga digunakan kotak penutup di tempat letaknya.

3. Dilakukan penginformasian kepada masyarakat di terminal dengan alat pengeras suara untuk
memberikan penerangan kebersihan/sanitasi agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan dan dapat memilah/ membuang sampah sesuai kotak sampah.

4. Untuk saluran pembuangan air kotor terutama pipa yang mengalirkan tinja yang rusak agar
bisa diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA

Aboejoewono, A. 1985. Pengelolaan Sampah Menuju ke Sanitasi Lingkungan dan Permasalahannya;


Wilayah DKI Jakarta Sebagai Suatu Kasus. Jakarta.

Hilal, Nur.2008. Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Ssampah Padat. JKL Purwokerto.

Pengantar Kesehatan Lingkungan, Diterbitkan oleh EGC

Sanitasi Tempat-Tempat Umum. www. Google. Com

Terminal bus. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

Anda mungkin juga menyukai