PADA TERMINAL
Oleh:
Kelompok: 1 Reguler B
Nurul Husna PO7133113054
Cut Ratna Ika Putri PO7133113038
Devi Humaira PO7133113042
Erda Wati PO7133113046
Julita Sari PO7133113050
Ambar Umara PO7133113034
Sahri Rasid PO7133113058
Dosen Pembimbing :
1. Syahril, SKM, M.Kes
2. Arnida Sari, SKM
3. Drs. Saidin Nur
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Inspeksi Sanitasi pada
Terminal Batoh Banda Aceh”. Dalam mengerjakan tugas, kami dapat memahami
pengetahuaan secara kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
laporan ini.
Mata kuliah penyehatan makanan dan minuman ini yang melandasi kita untuk
Laporan ini sengaja dibuat dalam rangka memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa
yang sedang menekuni studi dalam mata kuliah tersebut, Namun tidak tertutup kemungkinan
bahwa laporan yang kami buat ini tidak sesuai dengan keinginan yang di harapkan, kita
Kelompok 1 Reguler B
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
Latar Belakang.............................................................................................................. 1
Tujuan....................................................................................................................................... 2
Lokasi....................................................................................................................................... 2
Terminal adalah tempat beserta fasilitasnya yang digunakan untuk naik, menurunkan
serta menunggu penumpang dari sarana angkutan umum. Sedangkan sanitasi terminal yaitu
pengawasan pada beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap kesehatan
manusia yang ada di terminal.Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat
penggunaan terminal kedalam tiga tipe sebagai berikut.
Ada beberapa permasalahan yang sering muncul di terminal seperti sampah. Masalah
sampah kadang sering dianggap remeh oleh sebagian kalangan. Padahal sampah apabila
dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengelolaan yang serius akan menyebabkan bencana yang
besar. Sebagai contoh adalah bencana banjir yang melanda kota-kota di Indonesia. Banjir
yang terjadi diakibatkan oleh kegiatan manusia sendiri, yaitu sampah yang tidak dikelola
dengan baik. Sampah-sampah tersebut akhirnya menggunung dan menghambat aliran air
sehingga akan menyebabkan banjir. Dampak yang lain dari tidak adanya pengelolaan
sampah adalah munculnya berbagai macam jenis penyakit yang dibawa oleh perantara.
Misalnya saja penyakit malaria,demam berdarah, berbagai macam penyakit kulit, desentri
dll.
Sampah adalah benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang yang berasal
dari suatu aktifitas dan akan terus ada dengan berbagai permasalahannya selama manusia
hidup dan beraktifitas. Sumber dari sampah pada umumnya berhubungan erat dengan
penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk berbagai kegunaan.pada dasarnya sumber
sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, akan tetapi dalam laporan ini hanya
akan mengambil sumber sampah pada tempat pelayanan kesehatan.
Pengelolaan sampah yang baik, dimulai sejak dini, yaitu dari sumber sampah tersebut
berasal. Apabila dari sumbernya sudah dilakukan pengelolaan secara baik, maka dalam
perjalanannya sampah tersebut tidak akan menjadi barang sisa yang tidak berguna tetapi
menjadi barang yang masih mempunyai manfaat.
1.2. TUJUAN
1. Untuk mengetahui syarat-syarat sanitasi pada terminal
2. Untuk mengetahui sanitasi pada terminal yang memenuhi syarat atau tidak
1.3 LOKASI
Terminal yang kami lakukan inspeksi sanitasi yaitu Terminal Bus Kota Banda Aceh
di Jl. Dr. Mohammad Hasan, Batoh, Banda Aceh, Aceh, Indonesia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan
antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang
memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas
jumlah dan waktu kunjungannya tinggi.
Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum, pasar tradisional
atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat pangkas rambut, panti pijat,
taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah, objek wisata, dan lain-
lain. Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun secara terus
menerus (permanent), baik membayar mapupun tidak membayar. Kriteria suatu tempat
umum adalah terpenuhinya beberapa syarat :
Sedangkan yang disebut sanitasi tempat-tempat umum adalah suatau usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum
tersebut yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis penyakit. Sasaran
khusus yang harus diberikan dalam pengawasn tempat-tempat umum meliputi :
2) Fasilitas penunjang
a. kamar kecil/toilet;
b. musholla
c. kios/kantin
d. ruang pengobatan
e. ruang informasi dan pengaduan
f. wartel
2.3. KOMPONEN DAN KRITERIA SANITASI YANG BAIK DI TERMINAL
1. Letak Terminal
Menentukan letak untuk membangun terminal harus disesuaikan dengan
perencanaan tata kota
b. Pembuangan Sampah
Tersedianya tong sampah di rempat-tempat tertentu yang mudah
dijangakau oleh setiap penumpang
Tong sampah harus kedap air dan tertutup agar baunya tidak keluar dan
tidak merusak pemandangan atau estetika. Disamping itu bau tersebut bisa
mengundang kedatangan serangga dan tikus sebagai vektor penyakit
menular.
c. Penerangan
Penerangan di bagian luar bagunan terminal sangat lah penting. Khususnya
pada tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar terminal perlu di beri
penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan. Sehingga hal – hal yang
tidak diinginkan seperti saling tabrakan/bersenggolan tidak terjadi.
Penerangan.
Penerangan minimal yang di ijinkan dalam kantor dan loket adalah 10
– 20 food candles.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit secara langsung
dari karyawan terminal terhadap masyarakat pengunjung,.
4. Sarana Sanitasi
a. Jamban dan Urinior
Jamban harus memakai type laher angsa, karena dengan menggunakan leher
angsa tersebut, maka bau tidak bisa keluar karena ditahan oleh air yang tetap
ada disitu. Maka, tidak akan mengundang kedatangan lalat dan binatang
lainnya.
Untuk pria harus terpisah dengan wanita, karena agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan bagi pengunjung.
Jumlah minimal 2 buah kamar mandi, agar memudahkan pengunjung biar
tidak berdesakan atau tidak lama mengantri
Urinoir bersih, tida berbau dan cukup adanya air pembesih.
b. Peti P3K
Tempat umum seperti terminal kemungkinan terjadi kecelakaan besar sekali.
Untuk itu perlu tersedia fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan), minimal tersedia kotak P3K. . Adapun tujuan dari pertolongan
ini adalah :
a. Mencegah bahaya maut
b. Mencegah kecelakaan
c. Mencegah terjadinya infeksi.
c. Sirkulasi udara
Ventilasi udara baik dimaksudkan untuk mengadakan pertukaran cahaya
dalam, sehingga udara di dalam ruangan tetap bersih..
6. Penunjang
a. Pengeras suara
Terdapat alat pengeras suara yang dapat di pergunakan untuk memberikan
penerangan kebersihan dan sanitasi. Agar para petugas lebih mudah
mengetahui dan cepat membersihkan tempat-tempat yang kotor.
b. Lain-lainnya
Bila di dalam terminal terdapat tempat-tempat penjualan makanan/minuman,
maka harus memenuhi persyaratn hygine dan sanitasi yang berlaku. Agar para
pengunjung yang membelinya pun merasa aman dari penaykit.
Karyawan terminal harus sehat, dan memiliki sertifikat kesehatan, terutama
tidak menunjukkan penderita penyakit menular, tidak berpenyakit kulit dan
mata.
BAB III
HASIL PEMERIKSAAN
KRITERIA :
Memenuhi Syarat : 975 -1625
Tidak Memenuhi syarat : < 675
PETUGAS
( Kelompok 1 Reguler B)
3.2 PEMBAHASAN
B. Bagian Luar
Tempat Parkir
Parkir di badan jalan (On Street Parking)
- Tempat parkirnya berlantai aspal dan adanya tanda – tanda akan memudahkan dalam
pengaturan parkir kendaraan
- Berlantai aspal dan beton
- Tetapi masih ada kesemrawutan parkir kendaraan
- Walaupun tempat parkir kendaraan roda dua tersedia, tetapi masih ada yang memakir
kendaraannya di koridor jalan
Pembuangan Sampah
- Tempat pengumpulan sampah sementara (TPS) yang tersedia tidak dijaga dengan
ketat, karena ada pemulung yang membuat sampah tercecer kembali
- Tidak tersedia semua tempat pengumpulan sampah yang tertutup ataupun tidak
tertutup dengan baik
- Walaupun tersedia tempat sampah yang berbeda, tetapi tidak dilakukan pemilahan
sampah, karena isi sampah dalam semua tong sampahnya sama.
C. Bagian Dalam
Ruang Tunggu
- Walaupun sudah ada tempat cuci tangan yang baru, tetapi tidak dilengkapi dengan
sabun dan serbet
Kotak P3K
- Tidak tersedianya kotak P3K
Sirkulasi Udara
- Sirkulasi udaranya
bagus, karena tidak
terdapat ruangan yang
mengakibatkan uadara
terhenti
F. Penunjang
Tempat Ibadah
- Tempatnya berdebu
- Tikar/alas musholla
kelihatan jarang dijemur
- Tidak terdapat tempat
khusus untuk mukenah
Kantin
- Tempat penjualan makanan/ minuman bersih terutama tempat jual makanan siap saji/
kemasan
- Penjual makanan yang bukan siap saji tidak memiliki sertifikat kesehatan
- Banyak kucing berkeliaran dan berada di dekat tempat penyimpanan makanan, karena
penjual tidak membuang makanan sisa dengan baik
- Air yang digunakan untuk mencuci peralatan makan jarang diganti
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Berdasarkan form inspeksi sanitasi terminal, Terminal Batoh, Banda Aceh mendapat nilai
= 1340 ,
Yang artinya sudah memenuhi syarat
2. Terminal Batoh bisa mencapai nilai maksimum = 1625 , apabila melengkapi komponen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan memperbaiki Fasilitas Sanitasinya
4.2 SARAN
1. Terminal Batoh Banda Aceh agar melengkapi fasilitasnya dengan kotak P3K , karena tempat
umum seperti terminal kemungkinan terjadi kecelakaan besar sekali. Untuk itu perlu tersedia
fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), minimal tersedia kotak P3K..
Kalau misalkan terminal sulit menyediakan puskesmas atau apotik. Cukup hanya
menyediakan kotak P3K dan petugas di terminal yang dilatih dalam memberikan
pertolongan pertama kepada pasien.
2. Supaya alat pemadam kebakaran tidak lagi diletakkan di ruang penyimpanan saja, untuk
mencegah hilangnya alat pemadam kebakaran, petugas bisa memberikan penyuluhan kepada
orang yang berkepentingan di terminal tentang pentingnya alat pemadam kebakaran untuk
siaga. Dan juga digunakan kotak penutup di tempat letaknya.
3. Dilakukan penginformasian kepada masyarakat di terminal dengan alat pengeras suara untuk
memberikan penerangan kebersihan/sanitasi agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan dan dapat memilah/ membuang sampah sesuai kotak sampah.
4. Untuk saluran pembuangan air kotor terutama pipa yang mengalirkan tinja yang rusak agar
bisa diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Hilal, Nur.2008. Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Ssampah Padat. JKL Purwokerto.