Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
KESEHATAN LINGKUNGAN
Blok F3 Jalan Hang Jebat III, 4 No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
1. Limbah Domestik
Limbah cair domestik biasa disebut limbah rumah tangga adalah hasil buangan dari
perumahan, bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenisnya. Menurut Hammer
(1977), volume limbah cair dari daerah perumahan bervariasi, dari 200 sampai 400 liter per
orang per hari, tergantung pada tipe rumah. Aliran terbesar berasal dari rumah keluarga
tunggal yang mernpunyai beberapa kamar mandi, mesin cuci otomatis, dan peralatan lain
yang menggunakan air. Angka volume limbah cair sebesar 400 liter/orang/hari bisa
digunakan untuk limbah cair rumah tangga yang mencakup limbah cair dari perumahan dan
perdagangan, ditambah dengan rembesan air tanah (infiltration).
Komponen limbah domestik antara lain: mikroorganisme, dapat berkembang jika terdapat
bahan makanan yang sesuai dan kelembaban yang memadai serta suhu yang sesuai. Limbah
domestik menyediakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroba terutama golongan
bakteri, serta beberapa virus dan protozoa. Kebanyakan mikroba tidak berbahaya dan dapat
dihilangkan dengan proses bioiogi yang mengubah zat orgarik menjadi produk akhir yang
stabil. Tetapi limbah domestik dapat pula mengandung patogen (organisme yang
menimbulkan penyakit) berasal dari ekskreta manusia yang terinfeksi penyakit menular yang
dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi. Penyakit akibat bakteri yang berasal dari air
antara lain kolera, tifus dan tuberkulosis, serta penyakit akibat virus seperti hepatitis dan
disentri akibat protozoa.
2. Limbah Industri
Limbah cair industri adalah buangan hasil proses atau sisa dari suatu kegiatan/usaha
industri yang berwujud cair dimana kehadirannya pada suatu saat dan tempat tidak
dikehendaki lingkungannya karena tidak rnempunyai nilai ekonomis sehingga cendrung
untuk dibuang.
Lirnbah Cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam
sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku yang mengandung air sehingga dalam
proses pengolahannya air tersebut ikut dalam proses pengolahan kemudian ditambah bahan
kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang.
Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya (B3) mempunyai sifat
tersendiri. Air limbah yang telah tercemar mempunyai ciri yang dapat diidentifikasi secara
visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi
lainnya. Sedangkan iclentifikasi secara laboratorium, ditandai dengan perubahan sifat kimia
air dimana air telah mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang
rnelebihi batas dianjurkan.
Air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung dari jenis
industrinya. Untuk mengetahui jumlah serta beban polutan yang ada di dalam air limbah
industri dapat dilakukan dengan cara pengukuran langsung atau dapat diperkirakan
berdasarkan pada jenis industri yang sejenis.
a) Air limbah industri yang mengandung konsentrasi zat organik yang relatif tinggi
misalnya: industri makanan, industri kimia, industri minyak nabati atau hewan, industri
obat-obatan, industri lem atau perekat gelatin, industri tekstil, industri pulpen dan kertas
dan lain-lain.
b) Air limbah industri yang mengandung konsentrasi zat organik relatif rendah : misalnya
industri pengemasan makanan, industri pemintalan, industri serat, industri kimia, industri
minyak, industri bafiibaru, industri laundry, dan lain-lain.
c) Air limbah industri yang mengandung zat organik berbahaya beracun : misalnya industri
penyamakan kulit, industri barang dengan bahan baku kulit, industri besi baja, industri
kimia insektisida herbisida dan lain-Iain
d) Air limbah industri yang mengandung zat anorganik umum : misalnya industri kimia
seperti industri pupuk anorganik, industri kimia anorganik, pencucian pada industri
logam, industri keramik, dan lain-lain.
e) Air limbah industri yang mengandung zat anorganik berbahaya beracun: industri
pelapisan logam (elekroplating), industri baterai.
Air limbah adalah seluruh air buangan yang berasal dari hasil proses kegiatan
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi : air limbah domestik (air buangan kamar
mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian), air limbah klinis ( air limbah yang berasal
dari kegiatan klinis rumah sakit, misalnya air bekas cucian luka, cucian darah dll), air
limbah laboratorium dan lainnya. Prosentase terbesar dari air limbah adalah limbah
domestik sedangkan sisanya adalah limbah yang terkontaminasi oleh infectious agents
kultur mikroorganisme, darah, buangan pasien pengidap penyakit infeksi, dan lain-
lain.
Air limbah yang berasal dari buangan domestik maupun buangan limbah cair
klinis umumnya mengandung senyawa pencemar organik yang cukup tinggi dan dapat
diolah dengan proses pengolahan secara biologis. Air limbah yang berasal dari
laboratorium biasanya banyak mengandung logam berat yang apabila dialirkan ke
dalam proses pengolahan secara biologis dapat mengganggu proses pengolahannya.,
sehingga perlu dilakukan pengolahan awal secara kimia-fisika, selanjutnya air
olahannya dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah.
Jenis air limbah yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
Hasil analisa terhadap berberapa contoh air limbah Rumah sakit, prosentase
tertinggi adalah limbah domestik sedangkan sisanya adalah limbah 12 yang
terkontaminasi oleh agen infeksius kultur mikroorganisme, darah, dan lainlain yang
padaa umumnya menganndung senyawa pencemar orgnik tinggi, dan dapat diolah
secaraa biologis. Air limbah yang berasal dari laboratorium biasanya banyak
mengandung logam berat yang dapat mengganggu proses pengolahannya, sehhingga
perlu dilakukan pengollahan awal secara kimia fisika terlebih dahulu, selanjutnya air
olahannya dialiirkan ke Installasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sifat, dan
karakteristik air limbah sangat menentukan di dalam pemilihan sistem pengolahan air
limbah, terutama pada kualitas air limbah yang meliputi parameter seperti pH, COD,
BOD (Priadie, 2012).
Kesehatan lingkungan berhubungan erat dengan limbah, baik itu yang dihasilkan oleh
industri maupun rumah tangga. Limbah merupakan hasil sisa aktivitas manusia yang memang
menjadi masalah apalagi jika tak dapat diolah kembali.
Meningkatnya aktivitas manusia volume limbah rumah tangga menyebabkan semakin
besarnya volume limbah rumah tangga meningkat 5 juta m3/ tahun. Dengan peningkatan
kandungan rata – rata 50%. Limbah cair adalah air yang membawa bahan padat terlarut atau
tersuspensi dari tempat tinggal, kebun, bangunan perdangangan, dan industry (Environmental
Protection Agency).
Karakteristik fisika penting dalam limbah cair terdiri dari padatan total, materi
terapung, materi terendap mengendap, material koloidal dan materialdalam larutan.
Karakteristik penting lainnya termasuk penyebaran ukuran partikel, kekeruhan,
warna, bau, daya hantar (transmittance) suhu, konduktifitas, densitas, specific
gravity, specific weight. Bau kadang – kadang dipertimbangkan sebagai factor fisik.
Secara kimiawi buangan limbah cair penting untuk dianalisis, karena adanya zat – zat
atau unsure – unsur yang terkandung didalamnya. Zat-zat yang dimaksud adalah,
senyawa organic, senyawa anorganik, dan gas – gas yang dihasilkan dan terkandung
dalam limbah cair.
Bakteri, mempunyai arti yang sangat penting dalam proses penanganan limbah cair, yiatu
adanya bakteri yang berguna sebagai pengurai zat – zat organik yang terkandung dalam
limbah cair. Sedangkan algae juga mempunyai peran dalam menghasilkan oksigen dari
fotositesis, serta dapat membantu penguraian nitrogen yang terdapat dalam limbah cair.
Namun algae mempunyai sisi negative yaitu dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi bila
dalam limbah cair tersebut terkandung nitrogen yang berlebihan.
Protozoa, ada yang menyebabkan penyakit dan ada juga yang dapat membantu dalam
pengolahan limbah cair secara biologis, karena protozoa akan memakan bakteri dan organism
lain yang lebih kecil. (Purwanto, 2006)
https://atom-green.blogspot.com/2015/01/karakteristik-air-limbah.html?m=1
https://www.scribd.com/document/396345818/Makalah-Faktor2-Yg-Mempengaruhi-Produksi-Air-
Limbah