Anda di halaman 1dari 31

UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN

PERUSAKAN SUMBER AIR

Direktorat Pengendalian Pencemaran Air


Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BOGOR, 16 JUNI 2021


3 Isu Utama Ekosistem DAS
Terlalu Banyak Air -Banjir Terlalu Sedikit Air - Terlalu Banyak Zat
Kekeringan Pencemar

KUANTITAS AIR KUALITAS AIR

Perlindungan & Pengelolaan Mutu Air


ANALISIS DPSIR DALAM PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
• Kebijakan Pembangunan sektor dan daerah yang mengesampingkan
pertimbangan lingkungan khususnya pengendalian pencemaran air
• Kesadaran dan kerberdayaan masyarakat terkait dengan pengendalian
DRIVER pencemaran air masih rendah

• Kegiatan Industri, Pertambangan dan Prasarana dan Jasa yang mengeluarkan air limbah

RESPONSE
melebihi BMAL,
PRESSURE • Air limbah dari kegiatan domestik dan NPS yang belum dikelola dengan baik

• status mutu air dibandingkan dengan KMA kelas II PP 22/2021


STATE

• Penigkatan harga air bersih karena air baku yang telah tercemar
• Peningkatan kasus penyakit akibat tercemarnya air (water borne deseases)
IMPACT

DPSIR=DRIVER-PRESSURE-STATE-IMPACT-RESPONSE
Dampak Pencemaran
• Dampak terhadap kesehatan manusia (langsung, kronik,
fatal)
• Dampak terhadap keseimbangan ekosistem
– Gangguan kehidupan flora dan fauna
– Rangsangan perkembangan flora air secara berlebihan
– Lenyapnya badan air
• Dampak terhadap pemanfaatan badan air
– Hilangnya fungsi badan air sebagai sumber mata
pencaharian dari para nelayan darat
– Menurunnya kemampuan sungai sebagai tempat
pembuangan air limbah
– Semakin mahalnya biaya pengolahan air minum akibat
memburuknya kualitas air baku
– Berkurangnya fungsi badan air sebagai tempat wisata
GARIS BESAR PENGELOLAAN KUALITAS AIR
Impact: Peningkatan Kesehatan & IKA, status
Manual
produktivitas masyarakat, Ketahanan State mutu air,
dan
Pangan & Energi, harga air besrsih indeks
Pemantauan Onlimo
Kualitas Air pencemar air
Sungai

PROKASIH Pressure Beban


Pencemar
Inventarisasi Domestik
Monitoring Sumber (PS,NPS),
Pencemar dan Industri,
& Evaluasi pertanian
Perhitungan (NPS),USK
beban dll
pencemar
Respons
Sistem Management
(Kelembagaan,SDM,Anggaran, Pelaksanaan Driver: Pertumbuhan
Peraturan, Program) penduduk,
teknologi IPAL dan proses
Aksi
urbaninasi,
produksi, ekonomi, reward n Pengendalian
pertumbuhan
penalty, Proper, 3R, Pencemaran
& bahan baku ekonomi,kemiskinan
Air
PRESSURE
Industri
Peternakan
sampah tekstil
sapi

Sungai:
tempat
pembuang
an
sampah Usaha Skala
dan air Kecil tahu
limbah

industri

pertamba
ngan
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR
(Permen LH no 1 Tahun 2010)

Pertanian
Perkebunan
HTI

penimbunan perikanan
limbah

Kegiatan pertambangan Lindi


air limbah
industri
pencemaran
ke sungai limbah laut
domestik
pemukiman

HASIL:
Jenis, lokasi, badan air penerima, besaran beban dan karakteristik sumber pencemar
(parameter-parameter pencemar)  diketahui kontribusi masing-masing kegiatan
untuk masing-masing parameter pencemar
8
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMARAN AIR
BERBASIS DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
Peta Topografi, Peta Rupa Bumi, Peta Penggunaan
Lahan, Peta Adminsitrasi, Peta Hidrologi

Batas DAS/Sub DAS Lokasi Sumber


pencemar, Sumber air

Data Demografi, BPS,


DataHasil Pemantauan
Perhitungan Beban /Swapantau air
Faktor Emisi Pencemaran Air limbahIndustri, Data
berbasis DAS Pertanian,&
Kewenangan
Kewenangan Peternakan dll
Kab/kota
provinsi

Jumlah Beban Pencemaran yang


masuk sumber air di DAS/Sub-DAS Rekapitulasi dan Analisis
di masing-masing Kab/kota: Sumber Pencemaran Air
Rumah Tangga, Rumah sakit,
Industri, hotel, restoran,pertanian,
peternakan 9
Jenis Sumber Pencemar

a. Sumber Terpusat (Titik)


- Anak sungai
- Effluen IPAL/langsung
KgBOD/hari
industri/pemukiman/peternakan

b.Sumber Tersebar (Nir Titik)


- Limbah pertanian
- Limbah domestik (tidak teratur)
KgBOD/hari/m’

10
Sumber Pencemar
• Pencemar point source • Sumber pencemaran non
umumnya bersifat lokal point (nir titik) adalah
sumber pencemar tersebar
dengan volume relatif (diffuse) atau bukan titik
tetap misalnya: industri, (non point source) yang
hotel, rumah sakit, dibawa oleh air larian
pusat perdagangan, (runoff) pada saat atau
laboratorium klinik dan setelah terjadinya hujan.
gedung-gedung Sumber pencemar tersebut
meliputi air larian di
komersial perkotaan, pertanian, hutan
dan pertambangan juga air
limbah rumah tangga

11
Metodologi perhitungan beban pencemaran air
1. Metode perhitungan langsung menggunakan data hasil
pemantauan, misalnya untuk point source (outlet air
limbah Industri, outlet IPAL Komunal Domestik)
2. Metode Tidak Langsung
a. Metode estimasi menggunakan faktor emisi, mis: Non point
source (rumah tangga tanpa IPAL, peternakan, pertanian,
perikanan, sampah)
b. Metode estimasi beban pencemaran industri menggunakan
beban per output product atau jumlah pegawai, mis: IPPS
Worldbank, WHO dan Basic unit of discharge from industry,
Japan esti-pol-load-jp.pdf

12
Pengumpulan Data Point Source
(Sumber Institusi)

No. Jenis Data dan Informasi Sumber Data

1. Data kualitas air limbah  Hasil analisis dan pengukuran langsung


 Data hasil pantau/ laporan periodik penaatan
ijin pembuangan air limbah

2. Data kuantitas air limbah  Hasil analisis dan pengukuran langsung


 Data hasil pantau/ laporan periodik penaatan
ijin pembuangan air limbah

13
Tahapan Perhitungan Beban Pencemar untuk point
source
1. Menggunakan data hasil monitoring berupa konsentrasi dan debit
air limbah
2. Jika data konsentrasi tersedia, sedangkan data debit air limbah
tidak ada, maka menggunakan debit air limbah yang terdapat pada
Izin
3. Jika data konsentrasi dan debit air limbah tidak tersedia, maka
menggunakan pollutan load unit (PLU) atau faktor emisi (FE).
4. Beban pencemar untuk industri yang tidak memiliki data hasil
monitoring dan data dari izin serta tidak memiliki data fasilitas
lainnya (penggunaan air, jumlah karyawan, kapasitas produksi dan
output produk) dapat menggunakan nilai median (nilai tengah)
dari beban pencemar sektor sejenis yang telah dihitung

14
Perhitungan Potensi Beban No Emission
Pencemaran (PBP)Domestik: Pollutant Factor
PBP= Jumlah Penduduk x faktor emisi (gr/hr)
x rasio ek x alpha 1 TSS 38
2 BOD 40
3 COD 55
No Pola sanitasi River reaching
coeffecient (α) 4 Minyak&lemak 1,22
1 Pembuangan 1 5 Detergen 0,189
langsung ke 6 NH4-N 1,8
sungai
7 NO2-N 0,002
2 Saluran 0,85
8 NO3-N 0,01
terbuka
9 Organik-N 0,11
3 SeptikTank 0,3
10
No Daerah Rasio Ekivalen Kota Total-N 1,95
(rek) 11 PO4-P 0,17
1 Kota 1 12 Total-P 0,21
2 Pinggiran Kota 0,8125 13 S 1,3
14 Phenol 0,001
3 Pedalaman 0,6250 15 15
E-coli 3E+14
Potensi Beban Pencemar dari Peternakan

PBT= Jumlah Ternak x Faktor emisi x 20%

Parameter Unit Kerbau Sapi Kuda Babi Domba Kambing Ayam Angsa Bebek
BOD 207 292 226 128 55,7 34,1 2,36 2,46 0,88
COD 530 717 558 362 136 92,9 5,59 6,67 2,22
g/ekor/hari
N-Tot 2,6 0,933 38,083 4,622 0,278 1,624 0,002 0,061 0,001
P-Tot 0,39 0,153 0,306 0,276 0,063 0,115 0,003 0,006 0,005
Sumber : Balai Lingkungan Keairan-puslitbang sumber daya air, 2004

16
Faktor Emisi Kegiatan Pertanian
PBTN (sawah) per Musim Tanam = Luas Lahan x Faktor emisi X 10%
PBTN (palawija dan perkebunan lain) = Luas Lahan x Faktor emisi X 1%

PBTN (kg/hari) = PBTN Per Musim Tanam / Jumlah hari musim tanam

No Jenis Pertanian Parameter Limbah Pertanian


BOD N P TSS Pestisida
(L/ha/musim
(Kg/ha/musim tanam)
tanam)
1 Sawah (Jerami 225 20 10 0,04 0,16
padi yang
membusuk)
2 Palawija (Humus 9 10 5 2,4 0,08
yang terkikis)
3 Perkebunan lain 9 3 1,5 1,6 0,024
(Humus yang
terkikis)
Balai Lingkungan Keairan-puslitbang sumber daya air, 2004
17
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR AIR
DI SUNGAI CISADANE
Beban Pencemar BOD di DAS Cisadane
menurut Sumber Pencemar
Peternakan Perikanan
Pertanian 4% 1% Industri
2%
8%
Prasarana dan
Jasa
1%

Domestik
84%

Beban Pencemar Kontribusi


Sumber Pencemar
BOD (kg/hr) (%)
Industri 4.896,25 8,39%
Domestik 48.989,34 83,99%
Prasarana dan Jasa 417,05 0,71%
Pertanian 1.436,90 2,46%
Peternakan 2.295,31 3,94%
Perikanan 294,98 0,51%
Total 58.329,83 100%
STATE
Status Mutu Air Tahun 2015 -2019
RESPONSES
Perbaikan Kualitas Air:
1. Penurunan beban pencemar pada sumber
pencemar
2. Pemulihan kualitas air di badan air langsung
(pemurnian kualitas air dan perbaikan
hidromorfologi)
3. Perbaikan koefisien rejim sungai (KRS), yaitu
penurunan rasio maksimum/minimum debit air
4. Penurunan tingkat erosi dan sedimentasi
5. Penurunan koeffisien runoff
RESPON:
INSTRUMEN PENINGKATAN KUALITAS AIR
SUMBER TUJUAN: INSTRUMEN: KEGIATAN:
PENCEMAR: NON Peningkatan PEMBANGUNAN
POINT ketersediaan dan PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR
FASILITAS
DOMESTIK, USK, penggunaan
infrastruktur PENYUSUNAN
(PERTANIAN, PEMBERDAYAAN PEDOMAN
PETERNAKAN, pengelolaan air MASYARAKAT
limbah, & PEMBINAAN DAN
PERIKANAN & AIR KEMITRAAN PENYULUHAN
Penurunan Beban
LIMPASAN Pencemaran
PERKOTAAN PENYEDIAAN
INSENTIF DAN
PEMBIAYAAN,
SUMBER DISINSENTIF
PEMBEBASAN BEA
PENCEMAR: IMPOR TEKNOLOGI
PRODUKSI BERSIH
POINT SOURCE
(INDUSTRI, BAKU MUTU
PENYUSUNAN BAKU
PRASARANA, PERSETUJUAN MUTU
TUJUAN:
JASA TEKNIS / PERIZINAN
Peningkatan PENYUSUNAN
TERMASUK penaatan, Perbaikan EFISIENSI SDA, PEDOMAN
DOMESTIK Kinerja Penurunan WASTE TO
PEMBINAAN
KOMPLEKS Beban Pencemaran NATURAL
RESOURCES PEMANTAUAN
PERUMAHAN,
AND/OR ENERGY PENGAWASAN
APARTEMEN, dll)
RESTORASI SUNGAI
NON FISIK KEGIATAN FISIK

 Penyusunan rencana aksi Pekerjaan fisik atau teknis sebagai


restorasi sungai/ekoriparian berikut:
 Penyusunan kriteria, standar,  Penerapan teknologi untuk
pedoman teknis dan sistem pengolahan air limbah komunal
informasi yang andal untuk dari sumber domestik dan USK
restorasi sungai  Penerapan teknologi untuk
 Pembangunan sistem monitoring pemurnian air di sungai
dan evaluasi restorasi sungai  Penerapan teknologi dan praktik
(ekoriparian) pengelolaan terbaik (BMPs) untuk
 Pengembangan analisis sebab pengurangan beban pencemaran
akibat, dan pemodelan yang Non Point Source
relevan untuk peningkatan  Penerapan teknologi untuk ruang
kualitas air dan pengendalian hijau riparian (ekoriparian)
pencemaran  Penerapan teknologi untuk
 Pemberdayaan masyarakat: fasilitas pendidikan dan interaksi
• Sekolah sungai sosial masyarakat seperti:
ecoeducation centre, jogging
• Komunitas peduli sungai track, fasilitas olah raga.
RESTORASI MENGGUNAKAN KONSEP EKORIPARIAN

KLHK mengembangkan restorasi/pemulihan kualitas sungai


dengan konsep mengembalikan sungai sebagai sumber
kehidupan, dan menjadikan sungai sebagai halaman depan
tempat publik berinteraksi, sehingga tercipta budaya malu untuk
membuang sampah dan limbah ke sungai.
PROPER PENURUNAN BEBAN
PENCEMAR AIR DARI
INDUSTRI/HOTEL/Rumah Sakit
PROPER
merupakan
instrumen penaatan
alternatif yang
dikembangkan untuk
bersinergi dengan
instrumen penaatan
lainnya guna
mendorong penaatan
perusahan melalui
penyebaran informasi
kinerja kepada
masyarakat (public
disclosure)
EKORIPARIAN TELUK JAMBE, KABUPATEN KARAWANG
menjadi pusat belajar pengelolaan lingkungan
EKORIPARIAN
BINTANG ALAM
KARAWANG
Ekoriparian Srengseng Sawah
(Sungai Ciliwung, Kec. Jagakarsa, Jakarta selatan)
CONTOH PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK
(MCK & DAPUR)

@Kota Batu, pembangunan oleh


KLHK bersama warga
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Gedung B Lantai 5 Jl. D.I. Panjaitan Kav 24 Jakarta 13410

Anda mungkin juga menyukai