Anda di halaman 1dari 23

WORKSHOP Perencanaan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air (Luckmi Purwandari, Dit PPA KLHK)
1. Onlimo → pemantauan air sungai secara otomatis dan terkoneksi dengan KLHK
2. 3 pilar pengelolaan mutu air

3. Bab III PP 22/2021 → pp 82 tahun 2001 dicabut dan diganti dengan pp tersebut
4. Ada sanksi denda administrasi kalau air limbah melebihi baku mutu (lagi disusun peraturan menterinya)
5. Bab 3 → pasal 162 sudah disebutkan ketentuan lebih lanjut yang mengamanatkan peraturan pelaksanakan
untuk keperluan pedoman pengelolaan. Ini kami juga masih membuat beberapa
6. permenlhk no 5 2021 tentang pertek dan SLO

7. Masyarakat berperan pada pengelolaan badan air → dapat dilakukan dengan melakukan pemantauan
visual/laboratorium, melakukan pengurangan bahan pencemar.

• 60% dari domestik pencemaran jadi tidak semua tanggungjawab pemerintah dan industri, sehingga
masyarakat ikutserta dalam pengelolaan domestiknya

• Pelaku usaha bisa ikut serta seperti dengan penyediaan tanaman, area jogging dan lain sebagainya.
• Patroli sungai oleh LSM dan masyarakat

• Ekoriparian bisa dilakukan mandiri oleh masyarakat (tanpa bantuan biaya pemerintah) → bersih-bersih
sungai yang menghasilkan sampah lebih bersih dan memunculkan mata air baru

• IPAL di bawah jalan yang dilakukan antara pemerintah dan masyarakat

8.

9. Rencana perlindungan dan pengelolaan mutu air (RPPMA)


• Baku mutu di lampiran 6 pp 22/2021
• hitung alokasi beban pencemar air juga harus terhitung, kalau sudah tercemar tidak boleh menjadi
pembuangan limbah dan harus dikelola oleh pemerintah untuk diperbaiki
10. a

11. Baku mutu air sungai dan danau

12. alokasi beban pencemar (ditetapkan pemerintah(gubernur/menteri)

13. Pemanfaatan berdasarkan RPPMA


14. Pengendalian, titik (industry, migas, dan lainnya;) nitrititik (perkebunan, pertanian, dalam perairan) →
Pengendalian di bawah

• Sarana prasarana pencegahan

• 5R, pembuangan ke badan formasi tertentu (injeksi)


• baku mutu air limbah → dilakukan penapisan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan jenis usahanya
(lebih panjut di permenlh 5/2021

• baku mutu air limbah → dilakukan penapisan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan jenis usahanya
(lebih panjut di permenlh 5/2021

• Persetujuan teknis pemenuhan BMAL → standar teknis dan kajian teknis sesuai dengan pembuangannya
(penapisan)

• kalau belum ada alokasi bisa dilakukan dengan preduksinya


• Isi pertek dan akan dije;aslam selanjutnya

• kalau tidak menghasilkan, SPPL, atau pihak ketiga tidak perlu pertek

• Biaya pertek yang perlu disampaikan


• sistem perdangan alokasi beban pencemaran air → alokasi beban nasional (Menteri), dan lainnya sesuai
dengan kewenangannya

15. Penanggulanan dilakukan oleh penganggung jawab usaha d/a kegiatan dan maksimal 24 jam setelah
pencemaran → masih dalam proses peraturan pendamping

16. Pemulihan mutu air


• bila

17. Pemeliharaan

• untuk menjaga kualitas air untuk air baku air bersih (kelas 1) –konservasi badan air dan ekosistemnya
• pencadangan itu

18. Pemantauan otomatis


19. Catatan ketentuan peralihan

• IL dan IPLC yang sudah disetuji sebelum dan tetap berlaku


• Beberapa baku mutu masih berlaku tp beberapa juga sedang dan telah diperbaharui

20. pertanyaan Sesi 1


• apakah ada perubahan dan penentuan kelas? → Lampiran 6 sudah ada tp untuk segmen tertentu di
daerah sesuai kewenangan baku mutu akan sesuai nasional dll sesuai kewenangan air sungainya → kalo
belum ditetapkan masuk kelas 2
• kalau masuk kelas 2 tp sudah lewat bagaimana? baku mutu sasaran → pemerintah sesuai sama kondisi
sungainya, ada penapisannya juga kalau ada pembuangan ke badan air (ada alokasi badan air enggak,
sudah melebihi baku mutu atau enggak tp air limbah perusahaan tidak terlalu mempengaruhi dll lebih
lanjut di permenlhk 5/2021). baku mutu atau peraturan lain sedang dibuat kurleb sampai 2 tahun lagi
• Domestik bagaimana? → 15 DAS prioritas, jadi misal DDDT di segmen sungai citarum tertulis kelebihan
DDDT 10 kilo BOD itu sumber darimana saja, misal domestik 7 kilo BOD dan 3 kilo BOD dari pemerintah.
dan itu harus menurunkan berapa, satu orang berapa penghasilnya. penurunannya butuh ipal komunal
berpa itu nanti dapat diketahui dan akan direncanakan oleh daerah. kami telah menghitung untuk 15
DAS proritas (karna kewenangan kami (pusat)). → jangan hanya mengandalkan pemerintah untuk
pemenuhan pengelolaan limbahnya tp juga bisa dengan mengajak masyarakat.
• Baku mutu air tanah apakah masuk di lampiran 6 pp 22? → baku mutu air tanah tergantung basemark
(sesuai pasal 100) → kami baru bisa 500-60 titik padahal harusnya 4000 titik di beberapa sungai dan
baru di 150-160an saja → kalau ada data dari pemerintah daerah dan industri
• Air tanah refrensi itu pasal 113 → masih akan diatur di permenlh lanjut, bukan baku mutu yang lampiran
6. air tanah refrensi → kondisi air tanah yang ada di lokasi tersebut bukan sesuai dengan kondisi di
nasional, karena pada lokasi tertentu sudah ada air tanah yang memiliki parameter logam yang tinggi. air
tanah refrensi: mutu air tanah sebelum ada kegiatan. setelah itu nanti pemantauan, kalau ada
peningkatan berarti limbah memberikan dampak
• apabila ada injeksi ke badan formasi yang tidak di akses masyarakat? apakah ada insentif/kemudahan
dalam proses pertek? → insentif ada tp tidak ada dalam perizinannya dan akan disampaikan detail oleh
• apa yg dimaksud perdagangan air limbah → lagi disusun permennya, nah alokasi beban pencemat tidak
ada jadi sudah penuh dan gaboleh masukin limbah kesitu. misal dari domestik ..%, indstrui …%. misal ada
yang mau invest lagi harus menurunkan alokasi bebannya dulu dengan kerjasama dengan investornya
atau bisa dengan kebijakan lainnya (melakukan pemanfaatan limbah).
• Apabila sudah mengantongi izin tp belum diterbitkan tpperaturan sudah diterbitkan → kalau pengajuran
sebelum 2 feb 2021, kalau dokumen persyaratan sudah lengkap akan dilanjutkan proses. kalau belum
lengkap ya perlu mengajukan ke KLHK

Tata cara penerbitan pertek dan SLO bidan pengendalian pencemaran lingkungan Netty Widyati
1. muatan permenlhk no 5
Keterangan Pertek dan SLO

2. Wajib dan kapan pengurusan pertek


3. Proses penapisan standar teknis dan kajian teknis (lampiran 47) → standar teknis masih disiapkan permennya

• permenlh 19 tahun 2010 baku mutu air limbah spesifik (migas), pemen 5 tahun 2014 di
• KBLI lampiran 1 kalo tinggi → migas masuk tinggi
4. pembuangan ke formasi tertentu

• biasanya dilakukan oleh pertamina EP

5. Pemanfaatan air limbah ke formasi tertentu

6. Pemanfaatan limbah ke aplikasi ke tanah


• Proses utama → produksi
• banyak digunakan untuk penyiraman dan pencucican → standar teknis
• proses penunjak → intergrasi ke dokumen lingkungan

7. Pembuangan air limbah ke laut

• ada tabel sendiri terkait usahanya → sesuai di tabel kalo ada iya kajian teknis

8. Muatan kajian teknis → permenlhk 5/2021 lampiran II dan III (harus detail)

9. Cara perhitungan BMAL

10. Rencana pengelolaan dan pemantauan


• harus detail dan bukan hanya flowchart → kapasitas, sistem → lampiran ada contoh teknologi yg dibolehkan
• tidak ada minimal internalisasi biayanya, jadi hanya di jabarkan sajaa

11. Pembuangan Air limbah ke formasi tertentu

12.

13. untuk menahan instrusi laut

14. rencana pengelolaan


15. untuk aplikasi ke tanah → sawit biasanya

16. pembuangan ke laut

17. Standar teknis

18. pemanfaatan air limbah


19. Aplikasi ke tanah

masih buat permen untuk baku mutunya

20. a

21. Proses pertek, → migas di pusat jadi pertek di pusat meskipun buang ke sungai karena persetujuan lingkungan di
pusat

• perbaikan 10 hari kerja → pemeriksaan teknis belum lengkap


• 30 hari kerja untuk perbaikan penilaian persetujuan teknis
22. mekanisme penerbitan SLO

perbaikan arahan hanya 1 kali saja

23. a

24. kesesuaian standar teknis


25. Perubahan Pertek

26. Ketentuan Peralihan


27.

b terkait migas

28. Contoh perhitungan


29. hydrotest, pengebroan, eksplorasi → tidak butuh pertek jadi tertuang di dokumen lingkungan

30. Penyiraman

Anda mungkin juga menyukai