Anda di halaman 1dari 8

A.

Ikhtisar Persetujuan Lingkungan dan Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan

No Dokumen Persetujuan PP RI 22 Bunyi Aturan Kewenangan


Lingkungan Lingkungan tahun 2021
1 Amdal SKKL Pasal 49, 1) Rekomendasi hasil uji kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2 menjadi Menteri, Gubernur,
ayat 1 dan bahan pertimbangan Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan atau Bupati/Walikota
3 kewenangannya dalam menetapkan:
a. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, jika rencana Usaha dan/atau Kegiatan
dinyatakan layak Lingkungan Hidup; atau
b. Surat Keputusan Ketidaklayakan Lingkungan Hidup, jika rencana Usaha dan atau
Kegiatan dinyatakan tidak layak Lingkungan Hidup.
3) Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang ditetapkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a merupakan:
a. bentuk Persetujuan Lingkungan; dan
b. prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah.
2 UKL-UPL PKPLH Pasal 62, 1) Dalam hal hasil pemeriksaan substansi Formulir UKL-UPL standar spesifik atau Formulir Menteri, Gubernur,
ayat 1 dan UKL-UPL standar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (4) dan ayat (5) tidak Bupati/Walikota atau
6 terdapat perbaikan, Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan Kepala perangkat
kewenangannya memberikan persetujuan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan daerah yang
Lingkungan Hidup dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja melalui sistem membidangi
informasi dokumen Lingkungan Hidup. Lingkungan Hidup
6) Pelaksanaan kewenangan persetujuan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan kabupaten/ kota
Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (4) dilakukan oleh:
a. Pejabat yang membidangi Amdal, UKL-UPL, dan SPPL yang ditugaskan oleh Menteri.
Untuk Usaha dan/atau Kegiatan wajib UKL-UPL, yang merupakan kewenangan
Menteri;
b. Kepala perangkat daerah yang membidangi Lingkungan Hidup provinsi, untuk Usaha
No Dokumen Persetujuan PP RI 22 Bunyi Aturan Kewenangan
Lingkungan Lingkungan tahun 2021
dan/atau Kegiatan wajib UKL-UPL yang merupakan kewenangan gubernur: atau
c. Kepala perangkat daerah yang membidangi Lingkungan Hidup kabupaten/kota,
untuk Usaha dan/atau Kegiatan wajib UKL-UPL yang merupakan kewenangan
bupati /wali kota.

3 DELH atau Persetujuan Pasal 88 1) Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya melakukan Menteri, Gubernur,
DPLH DELH atau penilaian DELH atau pemeriksaan DPLH melalui Sistem Inforrnasi Dokumen Lingkungan atau Bupati/Walikota
Persetujuan Hidup.
DPLH 2) Dalam melakukan penilaian DELH atau pemeriksaan DPLH sebagaimana dimaksud pada
ayat (1):
a. Menteri menugaskan pejabat yang membidangi DELH atau DPLH; atau
b. Gubernur atau bupati/wali kota menugaskan kepala perangkat daerah yang
membidangi Lingkungan Hidup.
3) Hasil penilaian DELH atau pemeriksaan DPLH sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disusun dalam berita acara yang memuat informasi:
a. DELH atau DPLH diterima; atau
b. DELH atau DPLH perlu dilakukan perbaikan.
4) Berdasarkan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, Menteri,
gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya menerbitkan
persetujuan DELH atau DPLH.
5) Persetujuan DELH atau DPLH sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipersamakan dengan
Persetujuan Lingkungan yang digunakan sebagai prasyarat dan termuat dalam Perizinan
Berusaha atau Persetujuan Pemerintah.

4 SPPL NIB Pasal 66, 4) Menteri, Gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya menyetujui Menteri, Gubernur,
ayat 4 secara otomatis atas formulir SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang telah diisi atau Bupati/Walikota
oleh Instansi Pemerintah melalui sistem informasi dokumen Lingkungan Hidup.
B. Ikhtisar Persetujuan Teknis dan Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis

No Persetujuan PP RI 22 tahun Bunyi Aturan Kewenangan


Teknis 2021
1 Persetujuan Kewajiban 1) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan mengajukan permohonan Persetujuan Teknis Gubernur atau
Teknis Persetujuan pemenuhan Baku Mutu Air Limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3) huruf a dan bupati/wali kota,
Pemenuhan Teknis, Pasal 135, Pasal 57 ayat (4) huruf a kepada Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan menugaskan pejabat
Baku Mutu Air ayat 1 kewenangannya. yang membidangi
Limbah Pemeriksa, pasal 5) Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4): Lingkungan Hidup.
135 ayat 5 a. Menteri, menugaskan pejabat yang membidangi pengendalian Pencemaran Air; dan
b. Gubernur atau bupati/wali kota, menugaskan pejabat yang membidangi Lingkungan
Hidup.
Penerbitan Dalam hal hasil penilaian substansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (2) menunjukkan:
Persetujuan a. memenuhi persyaratan Persetujuan Teknis, pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasai 135
Teknis, pasal 137 ayat (5) menerbitkan Persetujuan Teknis untuk pemenuhan Baku Mutu Air Limbah; atau
b. tidak memenuhi persyaratan Persetujuan Teknis, pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasai
135 ayaL (5) menerbitkan penolakan Persetujuan Teknis untuk pememuhan Baku Mutu Air
Limbah disertai alasan penolakan.
2 Persetujuan Kewajiban 1) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan Persetujuan Gubernur atau
Teknis Persetujuan Teknis pemenuhan Baku Mutu Emisi sebagaimana dimaksud dalam pasal 191 ayat (3) dan ayat bupati/wali kota,
Pemenuhan Teknis, Pasal 192, (5) kepada Menteri, gubenur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangan Persetujuan menugaskan pejabat
Baku Mutu ayat 1 Lingkungan. yang membidangi
Emisi Pemeriksa, pasal 5) Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4): Lingkungan Hidup.
192 ayat 5 a. Menteri, menugaskan pejabat yang membidangi Pengendalian Pencemaran Udara; dan
b. Gubernur atau bupati/wali kota, menugaskan pejabat yang membidangi Lingkungan
Hidup.
Penerbitan 3) Dalam hal hasil penilaian substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menunJukkan:
persetujuan teknis, a. telah memenuhi persyaratan Persetujuan Teknis, pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
pasal 194 ayat 3 192 ayat (5) menerbitkan Persetujuan Teknis untuk pemenuhan Baku Mutu Emisi; atau
b. tidak memenuhi persyaratan Persetujuan Teknis, pejabat sebagaimana dimaksud daiam Pasal
192 ayat (5) menerbitkan penolakan Persetujuan Teknis untuk pemenuhan Baku Mutu Emisi
disertai alasan penolakan.
No Persetujuan PP RI 22 tahun Bunyi Aturan Kewenangan
Teknis 2021
3 Persetujuan Kewajiban 1) Untuk mendapat Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Menteri, gubernur,
Teknis Persetujuan Pasal 300 ayat (2), Pengumpul limbah B3 mengajukan permohonan secara tertulis kepada; atau bupati/wali
Pengelolaan Teknis, Pasal 301, a. Menteri untuk pengumpulan Limbah B3 skala nasionai; kota
Limbah B3 ayat 1 b. Gubernur, untuk Pengumpulan Limbah B3 skala provinsi; atau
c. Bupati/ Wali kota, untuk Pengumpulan Limbah B3 skala kabupaten/ kota.
Pemeriksa dan 1) Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota setelah menerima permohonan Persetujuan Teknis
penerbit sebagaimana dimaksud dalam Pasai 301 memberikan pernyataan tertulis mengenai
Persetujuan kelengkapan administrasi permohonan paling lama 2 (dua) hari kerja sejak permohonan
Teknis, pasal 302 diterima.
2) Setelah permohonan dinyatakan lengkap, Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan
verifikasi paling lama 7 (tujuh) hari kerja.
3) Dalam hal hersil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menunjukkan:
a. permohonan Persetujuan Teknis memenuhi persyaratan, Menteri, gubernur, atau bupatii
wali kota menerbitkan Persetujuan Teknis untuk kegiatan Pengumpulan Limbah B3 paling
lama 7 (tujuh) hari kerja sejak hasil verifikasi diketahui; atau
b. permohonan Persetujuan Teknis tidak memenuhi persyaratan, Menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota menolak permohonan Persetujuan Teknis untuk kegiatan Pengumpulan
Limbah B3 paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak hasil verifikasi diketahui, disertai dengan
alasan penolakan.
C. Ikhtisar SLO dan Kewenangan Penerbitan SLO

No SLO Aturan Bunyi Aturan Kewenangan


1 SLO PP 22 tahun 2021, 1) Menteri, gubernur atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya melakukan verifikasi Gubernur atau
Pemenuhan Pasal 142 terhadap Persetujuan Teknis. bupati/wali kota,
Baku Mutu Air 2) Verifikasi sebagainiana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk: menugaskan pejabat
Limbah a. melihat kesesuaian antara standar teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah dengan yang membidangi
pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan; dan Lingkungan Hidup.
b. memastikan berfungsinya sarana dan prasarana serta terpenuhinya Baku Mutu Air Limbah.
3) Hasil verifikasi terhadap sarana dan prasarana pengendalian Pencemaran Air sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) memenuhi atau tidak memenuhi Persetujuan Teknis.
4) Dalam hal hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3):
a. memenuhi Persetujuan Teknis, Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangannya menerbitkan SLO; atau
b. tidak memenuhi Persetujuan Teknis, Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai
dengan kewenangannya rnernerintahkan untuk melakukan perbaikan sarana dan prasarana
dan/atau perubahan Persetujuan Lingkungan yang dituangkan dalam berita acara.
Permen LHK 05 1) Terhadap laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) Menteri, gubernur, atau
tahun 2021, pasal bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya melakukan verifikasi Instalasi Pengolahan Air
19 Limbah paling lama 5 (lima) hari sejak laporan diterima.
2) Dalam pelaksanaan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1):
a. Menteri menugaskan menugaskan pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan; atau
b. Gubernur atau bupati/wali kota menugaskan pejabat yang membidangi lingkungan
hidup.
Permen LHK 05 1) Berita acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 berisi pernyataan Usaha dan/atau Kegiatan:
tahun 2021, pasal a. sesuai Persetujuan Teknis; atau
24 b. tidak sesuai Persetujuan Teknis.
2) Dalam hal hasil verifikasi menyatakan Usaha dan/atau Kegiatan:
a. sesuai Persetujuan Teknis, pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2)
menerbitkan SLO; atau
No SLO Aturan Bunyi Aturan Kewenangan
b. tidak sesuai Persetujuan Teknis, pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2)
menyampaikan arahan:
1. perbaikan sarana dan prasarana;
2. perubahan Persetujuan Teknis dan/atau Persetujuan Lingkungan; dan/atau
3. jangka waktu perbaikan.
2 SLO PP 22 tahun 2021, 1) Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya melakukan verifikasi Gubernur atau
Pemenuhan Pasal 201 terhadap sarana dan prasarana pengendalian Pencemaran Udara. bupati/wali kota,
Baku Mutu 2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk: menugaskan pejabat
Emisi Udara a. Melihat kesesuaian antara standar teknis pemenuhan Baku Mutu Emisi dengan pembangunan yang membidangi
sarana dan prasarana pengendalian Pencemaran Udara yang dilakukan; dan Lingkungan Hidup.
b. memastikan berfungsinya sarana dan prasarana pengendaliari Pencemaran Udara serta
terpenuhinya Baku Mutu Emisi.
3) Hasil verifikasi terhadap sarana dan prasarana pengendalian Pencemaran Udara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berupa memenuhi atau tidak memenuhi Persetujuan Teknis.
4) Dalam hal hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3):
a. memenuhi Persetujuan Teknis, Menteri, gubernur, atau bupati/waii kota sesuai dengan
kewenangannya menerbitkan SLO; atau
b. tidak memenuhi Persetujuan Teknis, Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangannya memerintahkan untuk melakukan perbaikan sarana dan prasarana dan/atau
perubahan Persetujuan Lingkungan yang dituangkan dalam berita acara.
Permen LHK 05 1) Terhadap laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2), Menteri, gubernur, atau
tahun 2021, pasal bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya melakukan verifikasi paling lama 5 (lima) hari
42 sejak laporan diterima.
2) Dalam pelaksanaan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1):
a. Menteri menugaskan Pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan; atau
b. Gubernur atau bupati/wali kota menugaskan pejabat yang membidangi Lingkungan Hidup.
Permen LHK 05 2) Dalam hal hasil verifikasi menyatakan Usaha dan/atau Kegiatan:
tahun 2021, pasal a. sesuai Persetujuan Teknis, pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2)
44 menerbitkan SLO; atau
b. tidak sesuai Persetujuan Teknis, pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2)
No SLO Aturan Bunyi Aturan Kewenangan
menyampaikan arahan:
1. perbaikan sarana dan prasarana;
2. perubahan Persetujuan Teknis dan/atau Persetujuan Lingkungan; dan/atau
3. jangka waktu perbaikan.
3 SLO PP 22 tahun 2021, 1) Berdasarkan laporan pembangunan fasilitas Pengumpulan Limbah B3 sebagaimana dimaksud Gubernur atau
Pengelolaan Pasal 307 dalam Pasal 306 ayat (2), Menteri, gubernur, dan/atau bupati/wali kota sesuai dengan bupati/wali kota,
Limbah B3 kewenangannya melakukan verifikasi paling lambat 10 (sepuluh puluh) hari kerja sejak laporan menugaskan pejabat
diterima. yang membidangi
2) Dalam hal hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menunjukkan fasilitas Lingkungan Hidup.
Pengumpulan Limbah B3:
a. sesuai dengan Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengumpulan
Limbah B3, Menteri, gubernur, atau bupati,/wali kota sesuai dengan kewenangannya
menerbitkan SLO kegiatan Pengumpulan Limbah B3; atau
b. tidak sesuai dengan Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Pengumpulan Limbah B3, Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangannya menyampaikan surat agar Pengumpul Limbah B3 mengubah rencana
pembangunan fasilitas yang termuat dalam Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3
untuk kegiatan Pengumpuan Limbah B3.
Permen LHK 06 1) Terhadap laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230 Menteri, gubernur, bupati/wali kota
tahun 2021, pasal sesuai kewenangan penerbitan Persetujuan Teknis PLB3 melakukan verifikasi kesesuaian
231 fasilitas Pengelolaan Limbah B3 dan/atau hasil pelaksanaan uji coba dengan Persetujuan Teknis
PLB3.
2) Dalam melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1):
a. Menteri, menugaskan Direktur Jenderal; dan
b. Gubernur atau bupati/wali kota dapat menugaskan pejabat yang membidangi lingkungan
hidup.
Permen LHK 06 1) Dalam hal verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 231 menunjukkan:
tahun 2021, pasal a. kesesuaian antara pelaksanaan pembangunan dan/atau uji coba dengan Persetujuan Teknis,
232 Direktur Jenderal dan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2) huruf a
menerbitkan SLO-PLB3; atau
b. ketidaksesuaian antara pelaksanaan pembangunan dan/atau uji coba dengan Persetujuan
No SLO Aturan Bunyi Aturan Kewenangan
Teknis, Direktur Jenderal dan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2) huruf
b menolak menerbitkan SLO-PLB3 disertai dengan arahan tindak lanjut:
1. melakukan perbaikan sarana dan prasarana; dan/atau
2. perubahan Persetujuan Teknis.

Anda mungkin juga menyukai