2. Neraca Massa
Berikut contoh neraca massa untuk proses pembakaran.
Unsur % Berat
C …
H …
N …
O …
S …
H2O …
Ash …
HHV (kkal/kg)
H 1 …
N 14 …
O 16 …
S 32 …
H2O 18 …
Ash - …
Total
Perhitungan Stoikiometri
I. Menghitung kebutuhan oksigen pada pembakaran unsur C pada batu bara
C + O2 CO2
1.000 1.000 1.000
kmol/jam kmol/jam kmol/jam
II. Menghitung kebutuhan oksigen pada pembakaran unsur H pada batu bara
H + ½ O2 H2O
III. Menghitung kebutuhan oksigen pada pembakaran unsur N pada batu bara
N + O2 NO2
IV. Menghitung kebutuhan oksigen pada pembakaran unsur S pada batu bara
S + O2 SO2
O ½ O2
Fly ash - … …
Cara konversi satuan kg/jam ke mg/Nm3 (hanya untuk contoh perhitungan, tidak perlu
dicantumkan di dokumen)
I. Menghitung volume total gas buang pada keadaan normal (P = 1 atm, T = 273,15 K)
PV =nRT
n total RT
V=
P
ntotal ×0,082 ×273,15
V total=
1
Bahan Penunjang
4. Proses Produksi
Perhitungan efisiensi sesuai dengan spesifikasi alat dan beban load atau
kapasitas yang dilakukan oleh perusahaan. Efisiensi dapat berbeda jika kapasitas
produksi pada usaha dan/atau kegiatan berbeda.
Efisiensi per parameter = (konsentrasi output neraca massa – baku mutu) x 100%
Konsentrasi output neraca massa
Dari perhitungan tersebut akan didapatkan nilai efisiensi minimal dari alat
pengendali yang harus disiapkan oleh penanggung jawab usaha.
4. Rencana Pengelolaan Emisi (tabel)
Dimana:
E = laju emisi pencemar (kg/tahun)
C = konsentrasi terkoreksi (mg/Nm3)
Q = laju alir emisi (gas buang) volumetrik (m3/detik)
0,0036 = faktor konversi dari mg/detik ke kg/jam
(Op hours) = jam operasional
V = laju alir (m/detik)
A = Luas penampang cerobong (m2)
2. Pelaksanaan;
a. Memantau, mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja pengendalian
pencemaran udara.
b. Mengevaluasi hasil pemantauan emisi yang dilakukan terhadap nilai Baku
Mutu Emisi yang ditetapkan dalam Persetujuan Lingkungan atau peraturan
perundang – undangan yang mengatur tentang Baku Mutu Emisi.
3. Pemeriksaan; dan
a. Mengevaluasi pemenuhan terhadap kewajiban penaatan pengendalian
pencemaran udara.
b. Melakukan internal audit secara berkala.
c. Mengkaji sistem manajemen lingkungan organisasi terkait pengendalian
pencemaran udara untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, dan
keefektifan.
4. Tindakan.
a. Melakukan tindakan untuk menangani ketidaksesuaian.
b. Melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen
lingkungan yang belum sesuai dan efektif untuk meningkatkan kinerja
pengendalian pencemaran udara.