Anda di halaman 1dari 24

PERSETUJUAN TEKNIS

PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH YANG DIBUANGAN KE LAUT

BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NO. 22 TAHUN 2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Disiapkan oleh:

ZULHAM RIZANUR, S.T.


Ketua DPP Pertalindo Provinsi Banten

Catatan:
Seluruh informasi yang termuat di dalam tulisan ini disiapkan untuk para peserta
Bimbingan Teknis tentang “Persetujuan Teknis dan Penerapannya dalam
Penyusunan Dokumen ANDAL dan RKL-RPL, sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Peraturan Pelaksanaannya”.

Informasi yang sudah dituangkan dalam tulisan ini akan diupdate setelah
Peraturan Menteri LHK yang mengatur tentang Tata Cara Penyusunan dan
Penetapan Persetujuan Teknis telah diterbitkan oleh KLHK.

Cilegon, 29 Maret 2021


PENGANTAR
Tulisan ini Penulis buat untuk disampaikan kepada para peserta Bimbingan Teknis
tentang “Persetujuan Teknis dan Penerapannya dalam Penyusunan Dokumen
ANDAL dan RKL-RPL, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2021 tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Peraturan Pelaksanaannya” yang akan dilaksanakan oleh DPP
Pertalindo Provinsi Banten pada tanggal 6 April 2021.

Sumber referensi yang digunakan berasal dari Peraturan Pemerintah Nomor 22


Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup yang diterbitkan oleh Pemerintah pada tanggal 2 Februari 2021. Sampai
dengan tulisan ini dibuat, Peraturan pelaksanaan PP No. 22 Tahun 2021 berupa
Peraturan Menteri yang mengatur tentang Persetujuan Teknis masih belum
diterbitkan, sehingga informasi yang kami sampaikan dalam lampiran tulisan ini
hanya bersumber dari hasil Sosialisasi dan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan
Menteri LHK yang disampaikan secara daring oleh KLHK pada tanggal 25 dan 26
Maret 2021. Informasi yang lebih detail terkait Persetujuan Teknis akan diupdate
Kembali setelah Penulis mendapatkan softcopy file Peraturan Menteri LHK yang
rencananya akan diterbitkan pada tanggal 2 April 2021 nanti.

Semoga informasi yang Penulis sampaikan kepada para Peserta Bimbingan Teknis
bermanfaat dan dapat digunakan dalam mengikuti Bimbingan Teknis nanti.

Penulis meminta ma’af dengan keterbatasan informasi yang ada di dalam tulisan
ini.

Cilegon, 29 Maret 2021

Penulis

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 2 dari 24


1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang PERSETUJUAN TEKNIS


pemenuhan baku mutu air limbah untuk pembuangan limbah dan air limbah ke
media lingkungan perairan adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP No. 22 Tahun 2021


terkait PERSETUJUAN TEKNIS rencananya akan diterbitkan pada tanggal 2 April
2021.

Peraturan Menteri LHK yang mengatur tentang kajian teknis pembuangan air
limbah ke media lingkungan air yang masih berlaku sampai saat ini adalah:
a. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Persyaratan Dan Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah Ke Laut
b. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan R.I. No. P.22 Tahun 2018
tentang Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria Pelayanan Perizinan Terintegrasi
Secara Elektronik Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
c. Permen LHK No. P.102 Tahun 2018 tentang Tata Cara Perizinan Pembuangan
Air Limbah Melalui Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

Pengaturan secara umum tentang kajian teknis pembuangan air limbah ke laut
yang diperlukan sebagai pertimbangan permohonan PERSETUJUAN TEKNIS telah
diatur di dalam PP No. 22 Tahun 2021, sedangkan peraturan pelaksanaannya masih
menunggu Peraturan Menteri yang baru diterbitkan oleh KLHK.

Sebelumnya, pengaturan tentang kajian teknis pembuangan air limbah ke laut


sebagai persyaratan Izin Pembuangan Air Limbah yang dibuang ke laut sudah diatur
di dalam Peraturan Menteri LH No. 12 Tahun 2006, Peraturan Menteri LHK No. P.22
Tahun 2018 dan Peraturan Menteri LHK No. P.102 Tahun 2018. Selanjutnya, dalam
tulisan ini hanya menggunakan PP No. 22 Tahun 2021 saja sebagai referensi.

Ada beberapa hal dalam yang belum diatur di dalam PP No. 22 Tahun 2021 yang
perlu diatur dalam Peraturan Menteri, antara lain:

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 3 dari 24


a. penjelasan tentang dampak Air Limbah ke lingkungan berupa rendah atau
tinggi serta pengelompokan jenis usaha dan/atau kegiatan yang tergolong di
dalamnya;
b. penapisan jenis usaha dan/atau kegiatan yang memerlukan kajian teknis untuk
persyaratan permohonan PERSETUJUAN TEKNIS;
c. tata cara penyusunan kajian teknis;
d. tata cara penyusunan standar teknis;
e. tata cara penyusunan Sistem Manajemen Lingkungan;
f. BMAL untuk usaha dan/atau kegiatan yang akan membuang limbahnya ke
laut; dan
g. standar teknologi pengolahan Air Limbah

2. PERSETUJUAN TEKNIS

2.1. DEFINISI PERSETUJUAN TEKNIS

PERSETUJUAN TEKNIS adalah persetujuan dari Pemerintah atau Pemerintah


Daerah berupa ketentuan mengenai standar Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan/atau analisis mengenai dampak lalu lintas Usaha dan/atau
Kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan.

PERSETUJUAN TEKNIS di dalam penyelenggaraan PPLH meliputi:


a. PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan Baku Mutu Air Limbah (BMAL);
b. PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan Baku Mutu Emisi;
c. PERSETUJUAN TEKNIS pengelolaan Limbah B3; dan/atau
d. PERSETUJUAN TEKNIS Analisis mengenai dampak lalu lintas

PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan Baku Mutu Air Limbah (BMAL) terkait dengan
pembuangan limbah atau air limbah ke media lingkungan air, terdiri dari:
a. PERSETUJUAN TEKNIS kegiatan Dumping (Pembuangan) limbah ke laut;
b. PERSETUJUAN TEKNIS Pemenuhan BMAL untuk pembuangan air limbah ke
laut;
c. PERSETUJUAN TEKNIS Pemenuhan BMAL untuk pembuangan air limbah ke
badan air permukaan;
d. PERSETUJUAN TEKNIS Pemenuhan BMAL untuk pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu;

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 4 dari 24


e. PERSETUJUAN TEKNIS Pemenuhan BMAL untuk pemanfaatan Air Limbah
untuk aplikasi ke tanah; dan/atau
f. PERSETUJUAN TEKNIS Pemenuhan BMAL untuk pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Pembahasan PERSETUJUAN TEKNIS yang akan diuraikan di bawah ini hanya


tentang PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan BMAL untuk pembuangan air
limbah ke laut sebagai mana telah diatur di dalam Pasal 242-257, PP No. 22 Tahun
2021 terkait dengan PERSETUJUAN TEKNIS.

2.2. PERSETUJUAN TEKNIS PEMENUHAN BMAL UNTUK PEMBUANGAN AIR


LIMBAH KE LAUT

Tata cara penyusunan dan Penetapan PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan BMAL


yang dibuang ke Laut akan diatur dalam Peraturan Menteri LHK yang rencananya
akan diterbitkan oleh KLHK pada tanggal 2 April 2021 sebagaimana informasi yang
disampaikan dalam Kegiatan Sosialisasi dan Konsultasi Publik Rancangan Permen
LHK Terkait Peraturan Pelaksanaan PP No. 22 Tahun 2021 secara daring pada
tanggal 26 Maret 2021. Beberapa slide pemaparan yang disampaikan oleh KLHK
terkait PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan BMAL yang dibuang ke Laut dapat
dilihat dalam Lampiran tulisan ini.

2.2.1. KEWENANGAN PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS PEMENUHAN


BMAL YANG DIBUANG KE LAUT

Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang akan mengajukan permohonan


PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan BMAL yang dibuang ke Laut, surat
permohonannya ditujukan kepada menteri atau gubernur sesuai dengan
kewenangannya, yakni:
a. Menteri, jika berada di lokasi perairan di atas 12 (dua belas) mil laut, kawasan
strategis nasional, dan kawasan strategis nasionai tertentu.
b. Gubernur, jika berada di lokasi perairan yang berada di bawah 12 (dua belas) mil
laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas, di luar Usaha dan/atau Kegiatan
minyak dan gas bumi.

Pejabat yang ditugaskan dalam melakukan pemeriksaan permohonan


PERSETUJUAN TEKNIS adalah:

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 5 dari 24


a. Pejabat yang membidangi Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut,
untuk permohonan PERSETUJUAN TEKNIS yang menjadi kewenangan Menteri;
b. Pejabat yang membidangi Lingkungan Hidup, untuk permohonan
PERSETUJUAN TEKNIS yang menjadi kewenangan Gubernur.

2.2.2. TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS


PEMENUHAN BMAL YANG DIBUANG KE LAUT

2.2.2.1. PERSYARATAN PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS

Di dalam PP No. 22 Tahun 2021 belum diatur secara detail tentang tata cara
penyusunan dan penerbitan PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan BMAL yang
dibuang ke laut, hal ini akan diatur di dalam Peraturan Menteri LHK yang akan
diterbitkan pada tanggal 2 April 2021.

Dalam pemenuhan BMAL yang akan dibuang ke laut, Pelaku Usaha dan/atau
Kegiatan mengacu kepada Baku Mutu Air Laut yang terdiri atas:
a. Baku Mutu Air Laut peruntukan pelabuhan;
b. Baku Mutu Air Laut peruntukan wisata bahari; dan
c. Baku Mutu Air Laut peruntukan biota Laut.

Baku Mutu Air Laut meliputi jenis parameter Air Laut dan nilai parameter Air Laut
yang tercantum dalam Lampiran VIII, PP No. 22 Tahun 2021, yang selengkapnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Baku Mutu Air Laut


WISATA
NO. PARAMETER SATUAN PELABUHAN BIOTA LAUT
BAHARI
1. Warna Pt.Co > 30 -
2. Kecerahan M >3 >6 Coral: >5
Mangrove: -
Lamun: >3
3. Kekeruhan NTU - 5 5
4. Kebauan - Tidak berbau Tidak berbau Alami
5. Padatan tersuspensi mg/L 80 20 Coral: 20
total Mangrove: 80
Lamun: 20
6. Sampah - Nihil Nihil Nihil
7. Suhu °C Alami Alami Alami
Coral: 28-30
Mangrove: 28-30
Lamun: 28-30
8. Lapisan minyak - Nihil Nihil Nihil
9. pH - 6,5 - 8,5 7 - 8,5 7 - 8,5
10. Salinitas % Alami Alami Alami

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 6 dari 24


WISATA
NO. PARAMETER SATUAN PELABUHAN BIOTA LAUT
BAHARI
Coral: 33-34
Mangrove: s/d 34
Lamun: 33-34
11. Oksigen terlaarut (DO, mg/L - >5 >5
dissolved oxygen)
12. BOD5 (Kebutuhan mg/L - 10 20
Oksigen Biokimia,
KOB)
13. Aminia total (NH3-N) mg/L 0,3 0,02 0,3
14. Ortofosfat (PO4-P) mg/L - 0,015 0,015
15. Nitrat (NO3-N) mg/L - 0,06 0,06
16. Sianida (CN-) mg/L - - 0,5
17. Sulfida (H2S) mg/L 0,03 0,002 0,01
18. Hidrokarbon mg/L 1 - 0,02
Petroleum Total (TPH)
19. Senyawa Fenol total mg/L 0,002 0,001 0,002
20. PAH (Poliaromatik mg/L - 0,003 0,003
hidrokarbon)
21. PCB (polklor bifenil) mg/L 0,01 0,005 0,01
22. Surfaktan (deterjen) mg/L 1 0,001 1
sebagai MBAS
23. Minya dan Lemak mg/L 5 1 1
24. Pestisida
a. BHC g/L - 210 210
b. Aldrin/Dieldrin g/L - 17 -
c. Chlordane g/L - 3 -
d. DDT g/L - 2 2
e. Heptachlor g/L - 18 -
f. Lindane g/L - 56 -
g. Methoxy-chlor g/L - 35 -
h. Endrin g/L - 1 4
i. Tozaphan g/L - 5 -
25. TBT (tri butil tin) mg/L 0,01 - 0,01
26. Raksa (Hg) mg/L 0,03 0,002 0,001
27. Kromium heksavalen mg/L - 0,002 0,005
(Cr(VI))
28. Arsen (As) mg/L - 0,025 0,012
29. Kadmium (Cd) mg/L 0,01 0,002 0,001
30. Tembaga (Cu) mg/L 0,05 0,05 0,008
31. Timbal (Pb) mg/L 0,05 0,005 0,008
32. Seng (Zn) mg/L 0,1 0,095 0,05
33. Nikel (Ni) mg/L - 0,075 0,05
34. Fecal coliform Jml/100 - 200 -
mL
35. Coliform (total) Jml/100 1000 1000 1000
mL
36. Patogen Sel/100 - Nihil Nihil
mL
37. Fitopankton sel/mL - 1000 1000
38. Radioaktifitas Bq/L - 4 4
Keterangan:
1. Alami adalah kondisi normal di alam, yang bervariasi dalam sehari (siang, malam) atau bervariasi
karena musim. Data pemantauan sebagai acuan.
a. untuk suhu, diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan 2°C (dua derajat Celcius) dari suhu
alami.

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 7 dari 24


b. Untuk salinitas, diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan 5% (lima persen) dari salinitas
rata_rata musiman.
2. Fitoplankton bila melebihi 1000 sel/ml (seribu sel per mililiter) perlu disebutkan minimal 5 (lima) jenis
fitoplankton yang melimpah, apakah termasuk kelompok Harmful Algal Blooms (HABs).

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam melakukan pencegahan pencemaran


dan/atau kerusakan laut yang berasal dari darat dan/atau laut, adalah melalui:
a. penyediaan sarana dan prasarana;
b. pembatasan Limbah ke Laut;
c. pencegahan sampah Laut; dan
d. instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Salah satu upaya pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan laut, yakni berupa
pembatasan Limbah ke Laut, diterapkan pada usaha dan/atau kegiatan yang
melakukan:
a. Dumping (Pembuangan) limbah ke laut; dan
b. pembuangan Air Limbah ke laut.

Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang akan melakukan pembuangan


Air Limbah ke laut harus memenuhi ketentuan:
a. BMAL;
b. standar teknologi pengolahan Air Limbah; dan
c. ketentuan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BMAL untuk usaha dan/atau kegiatan yang akan membuang limbahnya ke laut
dan standar teknologi pengolahan Air Limbah ditetapkan oleh Menteri. Penanggung
jawab Usaha dan/atau Kegiatan dapat menggunakan standar teknologi yang
ditetapkan atau menentukan teknologi berdasarkan BMAL yang ditetapkan oleh
Menteri.

Pembatasan Limbah ke Laut dengan cara pembuangan Air Limbah ke laut


berlaku kepada penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang memiliki
dampak Air Limbah ke lingkungan berupa rendah atau tinggi. Kriteria
dampak lingkungan rendah dan tinggi tersebut belum diatur di dalam PP No. 22
Tahun 2021, nanti akan diatur lebih lanjut di dalam Permen LHK terkait
PERSETUJUAN TEKNIS.

Dalam hal dampak Air Limbah ke lingkungan berupa:

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 8 dari 24


a. rendah, penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib menaati BMAL sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan; dan
b. tinggi, penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mendapatkan
PERSETUJUAN TEKNIS.

Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melaksanakan pembatasan


Limbah ke Laut dengan cara pembuangan Air Limbah ke laut dan memiliki
dampak Air Limbah ke lingkungan tinggi wajib membuat kajian teknis sebagai
dasar pertimbangan PERSETUJUAN TEKNIS.

Kajian teknis yang akan dibuat oleh Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
harus memuat informasi tentang:
a. identifikasi sumber, kuantitas, dan karakteristik Air Limbah;
b. penentuan parameter kunci yang akan dijadikan prediksi sebaran Air Limbah dan
BMAL;
c. identifikasi Laut penerima Air Limbah;
d. kualitas Air Laut penerima Air Limbah;
e. data sirkulasi Air Laut musiman;
f. area sensitif;
g. prediksi sebaran Air Limbah di Laut termasuk penentuan zone of initial dilution;
h. usulan titik pemantauan kualitas Air Laut berdasarkan hasii prediksi sebaran Air
Limbah di Laut;
i. informasi mengenai tata letak industri keseluruhan dan penandaan unit yang
berkaitan dengan pengelolaan Air Limbah;
j. neraca air yang menggambarkan keseluruhan system pengelolaan Air Limbah;
k. informasi mengenai deskripsi sistem instalasi pengolahan Air Limbah;
l. informasi yang menjelaskan upaya yang dilakukan dalam pengelolaan Air
Limbah;
m.prosedur operasional standar tanggap darurat instalasi pengolahan Air Limbah;
n. informasi yang menjelaskan upaya yang dilakukan dalam pengelolaan Air
Limbah; dan
o. informasi uraian penanganan kondisi darurat Pencemaran Laut.

Area sensitif yang dimaksud di atas, antara lain terdiri atas:


a. kawasan konservasi perairan;
b. daerah rekreasi atau wisata bahari;

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 9 dari 24


c. kawasan Mangrove;
d. Padang Lamun;
e. Terumbu Karang;
f. kawasan taman nasional;
g. kawasan taman wisata alam Laut;
h. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
i. kawasan rawan bencana alam;
j. daerah pemijahan dan pembesaran ikan serta budidaya perikanan;
k. alur migrasi brota Laut yang dilindungi;
l. daerah penangkapan ikan atau zona perikanan;
m.alur pelayaran; dan/atau
n. wilayah pertahanan.

2.2.2.2. TATA CARA PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS

Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan mengajukan permohonan


PERSETUJUAN TEKNIS Pemenuhan BMAL yang dibuang ke Laut kepada Menteri
atau gubernur sesuai dengan kewenangannya dilengkapi dengan persyaratan
kajian.

Tata laksana permohonan PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan BMAL yang


dibuang ke Laut sebagaimana diatur dalam PP No. 22 Tahun 2021 dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
a. menyampaikan Permohonan melalui sistem informasi dokumen Lingkungan
Hidup untuk PERSETUJUAN TEKNIS.
b. Pejabat yang ditugaskan memeriksa permohonan PERSETUJUAN TEKNIS
melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan kajian dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) hari kerja sejak permohonan diterima.
c. Dalam hal hasil pemeriksaan menyatakan:
1. lengkap dan benar, pejabat yang ditugaskan oleh Menteri atau gubernur
melakukan penilaian substansi; atau
2. tidak lengkap dan/atau tidak benar, pejabat yang ditugaskan oleh Menteri
atau gubernur mengembalikan permohonan PERSETUJUAN TEKNIS untuk
diperbaiki.
d. Penilaian substansi permohonan PERSETUJUAN TEKNIS dapat melibatkan
tenaga ahli Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut.

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 10 dari 24


e. Terhadap hasil pemeriksaan permohonan PERSETUJUAN TEKNIS yang tidak
lengkap dan/atau tidak benar, penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
melakukan perbaikan dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak benar.
f. Dalam hal hasil penilaian substansi permohonan PERSETUJUAN TEKNIS
menunjukkan:
1. telah memenuhi persyaratan, pejabat yang ditugaskan oleh Menteri atau
gubernur, menerbitkan PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan BMAL yang
dibuang ke Laut; atau
2. tidak memenuhi persyaratan, pejabat yang ditugaskan oleh Menteri atau
gubernur menerbitkan penolakan PERSETUJUAN TEKNIS untuk
pemenuhan BMAL yang dibuang ke Laut disertai dengan alasan penolakan.
g. PERSETUJUAN TEKNIS untuk pemenuhan BMAL yang dibuang ke Laut yang
telah memenuhi persyaratan memuat:
1. standar teknis pemenuhan BMAL, yang meliputi:
a) parameter dan nilai BMAL;
b) desain instalasi pengolahan Air Limbah;
c) titik penaatan dengan nama dan titik koordinat;
d) titik pembuangan dengan nama dan titik koordinat;
e) titik pemantauan Air Laut dengan nama dan titik koordinat;
f) kewajiban:
1) melaksanakan pemantauan Air Limbah;
2) rnelaksanakan pemantauan kuaiitas Air Laut;
3) melaporkan hasil pemantauan;
4) memisahkan saluran Air Limbah dengan saluran limpasan air hujan;
5) memiliki saluran Air Limbah kedap air;
6) memiliki alat ukur debit atau alat ukur yang setara;
7) memiliki Sistem Tanggap Darurat instalasi pengolahan Air Limbah; dan
8) memiliki Sistem Tanggap Darurat Pencemaran Laut; dan
g) larangan:
1) membuang Air Limbah secara sekaligus dalam 1 (satu) kali
pembuangan;
2) mengencerkan Air Limbah dalam upaya penaatan batas kadar yang
dipersyaratkan; dan
3) membuang Air Limbah di luar titik penaatan.

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 11 dari 24


2. standar kompetensi sumber daya manusia, yang meliputi:
a) penanggung jawab pengendalian Pencemaran Air;
b) penanggung jawab operator instalasi pengolahan Air Limbah; dan
c) personel yang memiiiki kompetensi lainnya sesuai kebutuhan, yang
memiliki sertifikat kompetensi.

Standar kompetensi sumber daya manusia meliputi kemampuan:


a) melakukan identifikasi sumber pencemar air;
b) menentukan karakteristik Air Limbah;
c) menilai tingkat Pencemaran Air;
d) mengoperasikan dan merawat instalasi pengolahan Air Limbah;
e) melakukan identifikasi bahaya dalam pengolahan Air Linrbah;
f) melaksanakan tindakan keselarnatan dan Kesehatan kerja terhadap
bahaya dalam pengolahan Air Limbah; dan
g) menguasai standar kompetensi lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan peratu ran perundang-undangan.

3. sistem manajemen lingkungan, yang dilakukan melalui tahapan:


a) perencanaan, yang meliputi:
1) menentukan lingkup sistem manajemen lingkungan terkait
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut;
2) menetapkan kebijakan Pengendalian Pencemaran dan/ atau
Kerusakan Laut;
3) menentukan sumber daya yang disyaratkan untuk penerapan dan
pemeliharaan sistem manajemen lingkungan terkait Pengendalian
Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut;
4) menentukan sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi
kompetensi Pengendalian Pencemaran Air;
5) menetapkan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak
terhadap Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut;
6) menetapkan struktur organisasi yang menangani Pengendalian
Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut;
7) menetapkan tanggungjawab dan kewenangan untuk peran yang sesuai;
8) menentukan aspek Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan
Laut dan dampaknya;
9) mengidentifikasi dan memiliki akses terhadap kewajiban penaatan
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut;

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 12 dari 24


10) merencanakan untuk mengambil aksi menangani risiko dan peluang
serta evaluasi efektifitas dari kegiatan tersebut;
11) menetapkan sasaran Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan
Laut, serta menentukan indikator dan proses untuk mencapainya;
12) memastikan kesesuaian metode untuk pembuatan dan pemutakhiran
serta pengendaiian informasi terdokumentasi;
13) menentukan risiko dan peluang yang perlu ditangani; dan/atau
14) menentukan potensi situasi darurat dan respon yang diperlukan.

b) Pelaksanaan, yang meliputi:


1) memantau, mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut;
2) mendokumentasikan hasil pemantauan Air Limbah dan kualitas Air
Laut;
3) melakukan evaluasi hasil pemantauan Air Limbah mengacu pada
BMAL yang telah ditetapkan dalam PERSETUJUAN TEKNIS atau
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang BMAL; dan
4) melaporkan seluruh kewajiban Pengendalian Pencemaran dan/atau
Kerusakan Laut.

c) Pemeriksaan, yang meliputi:


1) mengevaluasi pemenuhan terhadap kewajiban penaatan Pengendalian
Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut;
2) rnelakukan internal audit secara berkala; dan
3) mengkaji sistem manajemen lingkungan organisasi terkait
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan.

d) Tindakan, yang meliputi:


1) melakukan tindakan untuk menangani ketidaksesuaian; dan
2) melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem
rnanajemen lingkungan yang sesuai dan efektif untuk meningkatkan
kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut.

h. Penilaian substansi sampai dengan penerbitan PERSETUJUAN TEKNIS


pemenuhan BMAL yang dibuang ke Laut dilakukan dalam jangka waktu paling
lama 30 (tiga puluh) hari kerja.

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 13 dari 24


i. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan perubahan
terhadap muatan PERSETUJUAN TEKNIS pemenuhan BMAL yang dibuang ke
Laut, wajib melakukan perubahan PERSETUJUAN TEKNIS sebagai dasar
perubahan PERSETUJUAN LINGKUNGAN.

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 14 dari 24


LAMPIRAN:

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Sosialisasi dan Konsultasi Publik


Rancangan Peraturan Menteri LHK terkait peraturan pelaksanaan PP No. 22 Tahun
2021, Outline Rancangan Permen LHK terkait PERSETUJUAN TEKNIS terdiri dari
52 Pasal dan 18 Lampiran. Outline Rancangan tersebut secara rinci dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Outline Rancangan Permen LHK terkait PERSETUJUAN TEKNIS

No. Pengaturan Judul


1 Bab I KETENTUAN UMUM
2 Bab II KEGIATAN PEMBUANGAN DAN/ATAU
PEMANFAATAN AIR LIMBAH
Bagian Kesatu
Bagian Kedua
Bagian Ketiga
3 Bab III KEGIATAN PEMBUANGAN EMISI
Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua PersetujuanTeknis
Bagian Ketiga SLO

LAMPIRAN JUDUL LAMPIRAN


Lampiran I Tata Cara Penapisan Secara Mandiri
Lampiran II Tata Cara Penyusunan Kajian Teknis
Lampiran III Tata Cara Penyusunan Standar Teknis
Lampiran IV Tata Cara Penyusunan Sistem Manajemen Lingkungan
Lampiran V Format Berita Acara Pemeriksaan Tenis Pembuangan Dan/Atau
Pemanfaatan Air Limbah
Lampiran VI Format Berita Acara Hasil Penilaian Substansi
Lampiran VII Format Persetujuan Teknis Pembuangan Dan/Atau Pemanfaatan Air
Limbah
Lampiran VIII Format Berita Acara Verifikasi Persetujuan Teknis
Lampiran IX Format Surat Layak Operasional
Lampiran XI Muatan Kajian Teknis Pembuangan Emisi
Lampiran XII Muatan Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi
Lampiran XIII Tata Cara Penyusunan Sistem Manajemen Lingkungan Kegiatan
Pembuangan Emisi
Lampiran XIV Format Berita Acara Hasil Pemeriksaan Dokumen Permohonan
Persetujuan Teknis
Lampiran XV Format Berita Acara Penilaian Substansi
Lampiran XVI Format Persetujuan Teknis Pembuangan Emisi
Lampiran XVII Format Berita Acara Verifikasi Pemenuhan Persetujuan Teknis
Lampiran XVIII Format Surat Kelayakan Operasional

Mekanisme PERSETUJUAN TEKNIS untuk pemenuhan BMAL/BME dapat dilihat


pada gambar di bawah ini.

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 15 dari 24


(sumber: KLHK, Sosialisasi dan Konsultasi Publik Rancangan Permen LHK Terkait PP No. 22 Tahun 2021, tanggal 26 Maret 2021)

Gambar 1. Mekanisme PERSETUJUAN TEKNIS untuk pemenuhan BMAL/BME


Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 16 dari 24
(sumber: KLHK, Sosialisasi dan Konsultasi Publik Rancangan Permen LHK Terkait PP No. 22 Tahun 2021, tanggal 26 Maret 2021)

Gambar 2. Penapisan PERSETUJUAN TEKNIS Pembuangan


Bimtek Persetujuan Air Limbah
Teknis Pemenuhan BMAL Ke Badan
Yang Air Permukaan
Dibuang Ke Laut 17 dari 24
(sumber: KLHK, Sosialisasi dan Konsultasi Publik Rancangan Permen LHK Terkait PP No. 22 Tahun 2021, tanggal 26 Maret 2021)

Gambar 3. Penapisan PERSETUJUAN TEKNIS Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 18 dari 24


(sumber: KLHK, Sosialisasi dan Konsultasi Publik Rancangan Permen LHK Terkait PP No. 22 Tahun 2021, tanggal 26 Maret 2021)

Gambar 4. Format Berita Acara Pemeriksaan Permohonan PERSETUJUAN TEKNIS


Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 19 dari 24
(sumber: KLHK, Sosialisasi dan Konsultasi Publik Rancangan Permen LHK Terkait PP No. 22 Tahun
2021, tanggal 26 Maret 2021)

Gambar 5. Format Surat Persetujuan/Penolakan Permohonan PERSETUJUAN TEKNIS

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 20 dari 24


Lampiran SURAT PERSETUJUAN TEKNIS:
1. Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah/Baku Mutu Emisi
a. Nilai dan parameter baku mutu
b. Desain IPAL/Pengendali Emisi
c. Titik Penaatan
d. dll
2. Standar Kompetensi SDM
a. Penanggung Jawab PPA/PPU
b. Penanggung Jawab Operasional IPAL/Instalasi
c. Pengendalian Emisi
d. Kompetensi lainnya
3. Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
a. Dokumen SML (kelengkapan tergantung
b. kompleksitas Usaha dan/atau Kegiatan)
c. Konsep PDCA

PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Rencanakan, Kerjakan,
Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif
yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. PDCA dikenal sebagai “siklus
Shewhart”, karena pertama kali dikemukakan oleh Walter Shewhart beberapa puluh
tahun yang lalu. PDCA adalah alat yang bermanfaat untuk melakukan perbaikan
secara terus menerus tanpa berhenti.

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 21 dari 24


REKOMENDASI HASIL PENILAIAN PERSYARATAN TEKNIS
PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH ATAS NAMA PT. .............

(1) Memberikan persetujuan atau penolakan* rekomendasi hasil penilaian


persyaratan teknis perizinan pembuangan Air Limbah kepada:
1. Nama Badan Usaha : ...............................................................
dan/atau kegiatan
2. Bidang Usaha dan/atau : ...............................................................
Kegiatan
3. Nama Penanggung Jawab : ...............................................................
Usaha dan/atau Kegiatan
4. Jabatan : ...............................................................
5 Alamat Kantor dan Lokasi : ...............................................................
Usaha dan/atau kegiatan
Keterangan :
Agar yang dimasukkan adalah nama jabatan. Subyek hukum dapat diatur
individu/badan hukum (struktur organisasi).

(2) Sebutkan seluruh sumber Air Limbah yang akan dibuang ke air
permukaan/laut, yang akan ditetapkan dalam Izin Pembuangan Air Limbah.
(3) Sebutkan lokasi pembuangan Air Limbah dengan menggambarkan tata letak
usaha dan/atau kegiatan, dan unit-unit yang berkaitan dengan inlet, unit
proses pengolahan air baku, proses produksi penghasil Air Limbah, unit
pengolahan Air Limbah, outlet, saluran pembuangan (outfall) dan titik
pemantauan kualitas air di laut / Badan Air.
(4) Deskripsi Lokasi pembuangan air limbah berupa peta dan tabel titik koordinat.
(5) Sebutkan dan gambarkan proses pengolahan Air Limbah. Ditampilkan dalam
bentuk diagram atau skema, dan dilengkapi dengan deskripsi/narasi yang
menggambarkan aliran Air Limbah, proses pengolahan Air Limbah sampai
dengan Titik Pembuangan untuk masing-masing jenis Air Limbah.
(6) Sebutkan kewajiban pelaku usaha dalam mengolah Air Limbah, sebagai
contoh:
a. melakukan pengukuran debit Air Limbah,
b. pencatatan debit harian Air Limbah,
c. pemantauan kualitas Air Limbah, dan lainnya.

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 22 dari 24


(7) Mengatur ketentuan dalam pemantauan kualitas Air Limbah seperti:
penggunaan laboratorium yang terakreditasi dan Baku Mutu Air Limbah yang
ditentukan pada setiap titik penaatan.
(8) Mengatur ketentuan kewajiban pelaku usaha dalam melaksanakan
pembuangan Air Limbah, seperti:
a. membuang Air Limbah yang sudah diolah dan memenuhi Baku Mutu Air
Limbah;
b. membuang Air Limbah dengan debit Air Limbah paling tinggi harian yang
telah ditentukan;
c. menghitung beban Air Limbah bulanan dari titik koordinat penaatan (outlet)
Air Limbah
d. melakukan pengukuran kadar Air Limbah di titik inlet sebelum diolah di unit
pengolahan Air Limbah;
e. menghitung beban Air Limbah bulanan dari inlet Air Limbah;
f. menghitung efisiensi pengolahan Air Limbah;
g. dan ketentuan lainnya.
(9) Mengatur kewajiban pelaku usaha dalam melaporkan tata kelola kegiatan
pembuangan Air Limbah kepada pemberi Izin Lingkungan. Bila pemberi Izin
Lingkungan bukan Menteri maka laporan ditembuskan kepada Menteri.
(10) Mengatur pelarangan pelaku usaha dalam:
a. melakukan pembuangan Air Limbah selain di koordinat penaatan dan lokasi
pembuangan yang telah ditetapkan;
b. melakukan pembuangan Air Limbah tanpa pengolahan;
c. melakukan pengenceran Air Limbah yang dibuang ke laut;
d. melampaui kadar Baku Mutu Air Limbah; dan
e. melampaui debit pembuangan Air Limbah.
(11) Mengatur pelaku usaha jika terjadi pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup.
(12) Mengatur pengawasan dalam pelaksanaan Izin Pembuangan Air Limbah oleh
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup.
(13) Mengatur sanksi kepada pelaku usaha jika dalam pengawasan ditemukan
pelanggaran terhadap Keputusan Menteri ini.

Kajian pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah:


a. standar teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah, meliputi:
1. deskripsi kegiatan (jenis dan kapasitas usaha, jenis dan

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 23 dari 24


2. jumlah bahan baku, proses usaha,
3. Rona lingkungan awal
4. Prakiraan Dampak
5. Rencana pengelolaan termasuk desain sarana pengolahan limbah dan/atau
injeksi, dan pemantauan lingkungan
b. Internalisasi biaya lingkungan

Bimtek Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL Yang Dibuang Ke Laut 24 dari 24

Anda mungkin juga menyukai