Anda di halaman 1dari 51

PT.

SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

I. IDENTITAS PEMRAKARSA
Nama Pemrakarsa : Ng. SISILIA
Jenis Badan Hukum : Perorangan
Alamat Pemrakarsa : Jl. Raya Binong No.1 Lippo Karawaci
Tanggerang
Bidang Usaha/Kegiatan : Pengolahan Kayu (Plywood)
Penanggung Jawab : Ng. SISILIA
Jabatan : Direktur Utama

II. DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


2.1. Nama Rencana Usaha dan atau Kegiatan.
PT. Sumber Sejahtera Logistik Prima yanga merupakan
perusahaan bergerak dibidang Perkebunan berencana juga akan
menyiapkan sarana prasarana pendukung kegiatan perkebunan
tersebut. Dimana kegiatan pendukungnya adalah Pabrik Plywood
atau Pabrik Pengolahan Kayu Sengon.

2.2. Lokasi Rencana Usaha dan atau Kegiatan.


Rencana lokasi yang akan dibangun Pabrik Plywood ini merupakan
lokasi yang terletak masih di dalam lokasi perkebunan sengon milik
perusahaan sendiri.
Secara administratif rencana pembangunan pabrik plywood ini
berlokasi di Desa Linau Kecamatan Lingga Utara Kabupaten
Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Kegaiatan yang akan
dilaksanakan ini bukan hanya pabrik saja, akan tetapi sejumlah
fasilitas pendukung lainnya seperti genset, boiler, mes karyawan
dan lain sebagainya.
Mengenai data dan Lokasi pembangunan pabrik dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Nama Perusahaan : PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima
Kegiatan : Pabrik Plywood
Lokasi Kegiatan :

1
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Wilayah / Daerah : Linau Kecamatan Lingga Utara


Luas : 12,5 Ha
Desa : Linau
Kecamatan : Lingga Utara
Kabupaten : Lingga
Provinsi : Kepulauan Riau

Untuk lebih jelasnya, lokasi tersebut dapat dilihat pada Peta di


Bawah ini :

2
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Gambar 2.1. Peta Rencana Pabrik Plywood

3
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Gambar 2.2. Site Plan Lokasi Pabrik Yang Akan Dibangun

4
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

2.3. Skala / Besaran Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


a. Jenis dan Kapasitas Produksi
Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PT. Sumber Sejahtera
Logistic Prima terletak di Desa Linau merupakan kegiatan jenis
Produksi Industri. Dimana yang dimaksud dengan Produksi
industry adalah jenis kegiatan produksi yang mengelola bahan
mentah menjadi bentuk lain, baik barang setengah jadi maupun
barang jadi yang langsung bisa dimanfaatkan.
Dimana kapasitas produksi terpasang yang akan direncanakan
adalah 24.000 M3/tahun atau 2.000 m3/ bulan kayu yang akan
diolah menjadi kayu lapis. Bahan baku yang digunakan adalah
sengon yang diperoleh dari perusahan. Namun tidak menutup
kemungkinan apabila ada masyarakat yang ingin menjual kayu
sengon dari perkebunannya sendiri perusahaan akan
menerima sesuai dengan kebutuhan dan harga yang telah
disepakati. Kebutuhan bahan baku kayu sengon ini
diperkirakan diperkirakan 70% dari kapasitas terpasang yaitu
1.400 m3/bulan atau sekitar 16.800 m3/tahun.

b. Jumlah Bahan Baku dan Bahan Penolong.


Sebagaimana yang telah disepakati dalam dokumen standar
teknis pemenuhan baku mutu emisi dan pemenuhan baku mutu
air limbah, jumlah bahan baku dan penolong yang akan
digunakan pada kegiatan produksi plywood adalah sebagai
berikut :

5
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Tabel 2.1.
Jumlah Bahan Baku dan Penolong pada pabrik Plywood
No Bahan Jumlah Keterangan
Log Kayu (bahan
1 1.400 m3/bulan Dari perkebunan
baku)
Air dimanfaatkan
Air untuk pencucian
kembali dengan
dan perencaman
2 60 m3 pengelolaan air
kayu (bahan
menggunakan
penology)
sirkulasi tertutup
jenis lem yang di
gunakan adalah
Lem / Perekat kayu
thermosetting
3 lapis (Bahan 52,7 Ton/bulan
(mengandung urea
penolong)
dan melamine) /
formaldehyde urea
Air untuk steam
8,3 m3
(sirkulasi)
Air untuk
menambah
Air Untuk Proses di
kekurangan
4 boiler (bahan
airsirkulasi akibat
penolong) 0,415 m3/jam
pembuangan
pressure dan air
untuk spray di
cerobong boiler
Kulit Kayu (bahan
5 140 kg/jam Bahan bakar boiler
penolong)
Untuk kebutuhan
Air untuk aktivitas
6 21,33 m3/hari karyawan 237
karyawan
orang
c. Jumlah Penggunaan Energi dan Penggunaan Air

6
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Kebutuhan energy untuk penggerakan peralatan akan


memanfaatkan energy dari generator atau genset. Dimana
genset yang akan digunakan adalah genset dengan kapasitas
1000 kVA. Genset yang akan diadakan berjumlah 2 (dua) unit
yang digunakan secara bergantian. Sedangkan energy panas
untuk pengeringan veneer akan memanfaatkan energy yang
dihasilkan dari boiler.
Dimana energy yang akan dihasilkan dan dimanfaatkan untuk
proses dapat dilihat seperti di bawah ini :

Tabel 2.2
Energi yang dihasilkan dan dimanfaatkan
No Penghasil Energy
1 Genset / Genrator 1000 kVA 800 KWH
2 Boiler 26.040 KJ

Sedangkan kebutuhan penggunaan air yang akan diambil dari


sungai Carok dengan koordinat 1040 41’ 109,7” LS dan 00 8’
14,2” BT.
Kebutuhan air secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :

Tabel 2.3.
Kebutuhan Air Keseluruhan
No Aktivitas Kebutuhan Keterangan
1 Pabrik plywood 60 M3 Kebutuhan sekali
8,3 m3 Kebutuhan sekali
2 Boiler 4,15 m3/hari Kontinue
0,04 m3 Kebutuhan sekali
3 Aktivitas Karyawan 21,33 m3/hari Kontinue

7
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

c. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang.

Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan pabrik


Plywood / kayu lapis PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima
dengan rencana tata ruang dan wilayah Kabupaten Lingga telah
sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan arahan
pemanfaatan ruang yang tertera dalam Peraturan Daerah
Kebupaten Lingga Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Lingga Tahun 2011 – 2031,
maka peruntukan pemanfaatan ruang untuk pabrik plywood
sudah sesuai berdasarkan Persetujuan Kegiatan Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang (PKKPR) Nomor 503/DPMPTSP/0460 a.n.
PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima

d. Penjelasan Mengenai Persetujuan Teknis Terkait Rencana


Usaha dan/atau Kegiatan dan Pemenuhan Baku Mutu
Linkgungan Hidup serta Pengelolaan Limbah B3.
a. Persetujuan Teknis
Terkait persetujuan Teknis, kami telah melakukan penyusunan
Dokumen Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi dan
Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah. Dimana
dokumen tersebut telah di bahas di Tim Teknis Penilai Dinas
Lingkungan Hidup dengan melibatkan tenaga ahli dari Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau
serta tenaga ahli dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia.
Dimana setelah dokumen diperbaiki sesuai saran dan masukan
dari tim teknis dan tenaga ahlli, akhirnya kami mendapatkan
Persetujuan Teknis dari Dinas Lingkungan Hidup dengan Nomor
…………tanggal Perihal Persetujuan Teknis Pembuangan Air
Limbah dan Nomor tanggal Perihal Persetujuan Teknis
Pemenuhan Baku Mutu Udara.

8
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

e. Pengelolaan Limbah B3
 Uraian limbah B3
Limbah berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari kegiatan
pertambangan PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima meliputi oli bekas,
kain majun, filter bekas serta aki bekas dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.4. Uraian Proses Produksi Limbah B3


Keterangan proses
Jenis Limbah
No Sumber produksi Limbah B3
B3
(sumber limbah B3)
Proses kegiatan dari
perbengkelan pada saat
penggantian pelumas,
Oli Bekas perbaikan mesin dan lain-
lain pada kendaaran truck,
mobil operasional maupun
alat berat
Limbah filter terkontaminasi
berasal dari filter oli atau
filter solar yang dipakai
pada alat berat dan
Kegiatan
1 kendaraan (dump truck).
Maintenence
Filter digunakan untuk
menyaring kotoran seperti
Filter campuran debu dan kotoran
terkontaminasi lain yang masuk ke dalam
alat berat. Limbah filter
terkontaminasi ini
dihasilkan dari kegiatan
maintenance mesin pada
alat berat dan dump trcuk di
workshop dan memiliki
karakteristik beracun.

9
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Hose/selang biasa
digunakan untuk
menyalurkan oli dan bahan
bakar. Limbah hose
Hose/selang
terkontaminasi ini
yang
dihasilkan dari hose yang
terkontaminasi
sudah tidak terpakai di
workshop dan memiliki sifat
beracun dan mudah
terbakar
Grease digunakan sebagai
pelumas yang berfungsi
mencegah keausan pada
elemen mesin alat berat.
Limbah grease ini
Grease (gumuk)
dihasilkan dari kegiatan
maintenance mesin pada
alat berat di workshop dan
memiliki karakteristik
beracun.
Sampah B3 sebagian besar
dihasilkan dari kemasan
atau bahan yang
Sisa kemasan
terkontaminasi B3 dari
atau bahan
workshop seperti kaleng,
2 terkontaminasi Sampah B3
plastik, kertas, kardus, dll.
B3 dari
Sampah B3 ini dihasilkan
workshop
dari workshop dan memiliki
karakteristik beracun dan
mudah terbakar.

10
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Sampah serbuk gergaji


dihasilkan dari penanganan
Dari tumpahan bahan atau
penanganan Serbuk gergaji limbah cair B3, contohnya
3 tumpahan yang oli. Sampah serbuk gergaji
bahan limbah terkontaminasi ini biasa dihasilkan dari TPS
cair B3 dan workshop dan
mempunyai karakteristik
beracun.
Sampah majun dihasilkan
dari sarung tangan ataupun
Majun kain-kain yang
Dari kegiatan
4 terkontaminasi terkontaminasi B3. Sampah
workshop
B3 majun ini dihasilkan dari
workshop dan memiliki
karakteristik beracun.
Baterai (aki) digunakan
Penggantian sebagai penyimpan dan
baterai penyedia energi listrik pada
5 Aki Bekas
kendaraan alat berat tambang. Limbah
(aki) aki bekas ini memiliki
karakteristik korosif.
Bohlam lampu dan
sejenisnya sebagai alat
Penggantian Bohlam lampu penerang pada kondisi
6
Bohlam bekas gelap/malam hari. Limbah
ini bersifat beracun

Pengolahan Sebagai bahan kimia yang


Bahan kimia
7 kayu digunakan dalam proses
kadaluarsa
(plywood) pengolahan kayu (plywood)

11
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

 Karakateristik Limbah B3

Suatu zat disebut sebagai limbah B3 jika memiliki karakteristik mudah


meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan beracun. Untuk
menentukan apakah suatu zat memiliki salah satu atau beberapa karakteristik
tersebut, harus dilakukan uji karakteristik.
Untuk limbah yang mudah meledak, misalnya, disebut berbahaya jika meledak
pada suhu dan tekanan 25 derajat Celcius atau 760 mmHg. Untuk limbah yang
mudah menyala dapat diuji dengan seta closed tester atau pensky martens
closed cup . Sementara itu, karakteristik limbah B3 dapat diuji melalui TCLP dan
Uji Toksikologi LD 50

Karakteristik limbah B3 yang dihasilkan oleh PT. Sumber Sejahtera


Logistic Prima meliputi sebagai berikut:

Table 2.5. Karakteristik Limbah B3


No Nama Limbah Karakteristik Limbah
B3
1 Oli Bekas Mudah terbakar dan
beracun
2 Filter Terkontaminasi Mudah terbakar dan
beracun
3 Hose (selang) terkontaminasi Mudah terbakar dan
beracun
4 Grease (gemuk) Beracun
5 Sampah B3 Beracun
6 Serbuk gergaji Mudah terbakar dan
beracun
7 Majun terkontaminasi Mudah terbakar dan
beracun
8 Baterai bekas/aki bekas Korosif
9 Bohlam lampu bekas Beracun

12
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

10 Bahan kimia kadaluarsa Beracun

 Jumlah Rata-rata Limbah B3 Yang Dihasilkan

Rata-rata jumlah limbah B3 yang dihasilkan PT. Sumber Sejahtera


Logistic Prima ini bersifat fluktuatif dalam artian setiap bulan atau setiap tahun
timbulan limbah B3 yang dihasilkan tidak selalu sama, hal ini dikarenakan jumlah
pemakaian B3 setiap bulan yang berbeda beda. Untuk lebih jelas mengenai
timbulan limbah B3 setiap tahun yang dihasilkan PT. Sumber Sejahtera Logistic
Prima dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.6. Perkiraan Jumlah Timbulan Limbah B3


No Nama Limbah Timbulan Limbah B3
Rata-rata/Tahun
1 Oli Bekas 1800 liter
2 Filter Terkontaminasi 50 buah
3 Hose (selang) terkontaminasi 30 buah
4 Grease (gemuk) 50 kg
5 Sampah B3 270 kg
6 Serbuk gergaji 120 kg
7 Majun terkontaminasi 60 kg
8 Baterai bekas/aki bekas 10 unit
9 Bohlam lampu bekas 30 Uah
10 Kimia kadaluarsa 50 kg

 Tempat Penyimpanan Limbah B3 (TPS B3)


Untuk mengurangi terjadinya dampak akibat penyimpanan limbah B3 yang
tidak sejenis/tidak sesuaikarakteristiknya tercampur satu sama lain
diantaranya terjadinya pelepasan panas, kebakaran, pelepasan gas yang
tidak mudah menyala dan tidak berbahaya, pelepasan gas toksik, pelepasan
gas mudah menyala, ledakan, polimerisasi hebat, pelarutan zat-zat toksik,
diperlukan desain tempat penyimpanan limbah B3 yang memenuhi

13
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

persyaratan teknis sesuai ketentuan yang berlaku. Disamping itu, pengaturan


lokasi penyimpanan limbah B3 juga diperlukan untuk meminimalkan dampak
yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar. Pengaturan persyaratan
pengelolaan limbah B3 diatur dalam Permen LH No.6 Tahun 2021 dan
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 1 Tahun
1995. Untuk desian tempat penyimpanan sementara limbah B3 dapat dilihat
pada gambar di bawah ini

atap atap
atap 40 0
0
atap 40
Ventilasi kawat

7m

4m
pintu
2.5 m

6m
0.5 m

1.5 m 2m

6m 0.5 m
Lubang resapan

2m

Dinding penyekat

3m
6m

Alas drum

Kemasan Limbah
B3 (Drum)
DESAIN TPS LIMBAH B3

14
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Bahan material pembuatan tempat penyimpanan sementara limbah B3 ini dan


fasiltas lainnya adalah sebagai berikut:
1. Bahan dindin : bata merah diplaster
2. Bahan atap : zink/seng
3. Bahan lantai : cor semen kedap air
4. Ventilasi : kawat ram
5. Bak penampung : cor semen
6. Penerangan : lampu disetiap ruangan
7. Papan nama : kayu
8. Saluran drainase : cor semen
9. Dinding skat : bata merah diplaster
10. Simbol dan label : bahan kertas

Limbah B3 yang akan ditempatkan didalam TPS LB3 ini akan dipisahkan
berdasarkan jenis dan karakteristiknya.

f. Uraian Mengenai Komponen Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Dampak


Lingkungan
Ada beberapa tahapan yang akan menimbulkan dampak dari kegiatan
pembangunan pabrik ini, diantaranya :

 Tahap Prakonstruksi
Pekerjaan tahap prakonstruksi adalah kegiatan yang terdiri dari; perizinan,
pembebasan lahan, pembangunan base camp, mobilisisasi alat berat,
mobilisasi pekerja pra kontruksi. Urairan kegiatan pada tahap
prakonstruksi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengurusan Izin
Pada tahap pengurusan izin, maka dampak yang ditimbulkan adalah
berupa dampak positif yang mana pada tahapan ini adanya
pemasukan ke kas daerah yang berdampak pada peningkatan
pendapat asli daerah. Disamping itu juga berdampak kepada

15
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

peningkatan jumlah investor yang masuk ke daerah Kabupaten


Lingga.

2. Pembebasan Lahan
Lahan yang akan digunakan untuk kegiatan pembangunan pabrik
plywood dan ini adalah lahannya milik PT. Sumber Sejahtera
Logistic Prima yang telah dibeli secara langsung dan tunai dari
masyarakat. Sehingga dalam hal ini dampak yang ditimbulkan dari
adanya pembebasan lahan ini adalah adanya kemungkinan
persepsi negatif masyarakat dengan adanya pembangunan pabrik
ini.

3. Pembangunan base camp


Base camp diperlukan untuk operasional tenaga kerja dan juga
berfungsi sebagai gudang peralatan selama konstruksi.
Pembangunan base camp berada dekat tapak kegiatan dan dibuat
non permanen yang sewaktu-waktu bisa dibongkar apabila
kegiatan pra kostruksi dan kontruksi sudah selesai dilaksanakan

4. Mobilisasi Alat Berat


Untuk pembuatan areal dan sarana pendukung lainnya maka
diperlukan alat berat yang akan digunakan pada kegaitan tersebut.
Jenis dan jumlah alat berat dan kendaraan yang akan dimobilisasi
yang diperuntukkan dalam pembuatan pabrik plywood tertera pada
Tabel 2.2 berikut ini.

Tabel 2.7. Jenis alat berat dan kendaraan yang diperlukan


untuk pematangan lahan dan pembangunan
pabrik.
Jenis Alat Berat dan
No Satuan Jumlah Mobilisasi
Kendaraan
1 Concrete Mixer Unit 2 Laut
2 Dump Truck Unit 4 Laut
3 Excavator Unit 4 Laut

16
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

4 Generator set (1000 KVA) Unit 2 Laut


5 Wheel Loader Unit 2 Laut
6 Bulldozer Unit 2 Laut
7 Welding Set Unit 2 Laut
8 Truck Mixer Unit 1 Laut
Jumlah Unit 14 Laut
Sumber: PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima

 Tahap Konstruksi
1. Mobilisasi Material
Untuk pembuatan pabrik plywood serta sarana
pendukung lainnya diperlukan material seperti semen, pasir,
sirtukil, besi beton, kayu, dan lain-lain. Kebutuhan berbagai
jenis material berupa batu, pasir dan krikil diperuntukkan dalam
pembuatan pabrik plywood, IPAL, kolam pencucian dan
perkantoran

2. Rekruitmen Tenaga Kerja


Dalam pelaksanaan pembangunan pabrik plywood
selama konstruksi diperlukan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga
kerja disesuaikan dengan volume kerja, lama pekerjaan dan
spesifikasi tenaga kerja. Dalam perekrutan tenaga kerja tahap
kontruksi ini harus melibatkan instansi terkait seperti Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigarsi, serta perangkat Desa Linau
untuk dimintai masukannya. Kebutuhan tenaga kerja untuk
pematangan lahan dan pembuatan pabrik plywood tertera pada
tabel berikut ini.

Tabel 2.8. Kebutuhan tenaga kerja pematangan lahan dan


pembuatan pabrik plywood selama konstruksi.

Jumlah Status Peruntukan


No Tenaga Kerja Kualifikasi
(orang) karyawan

17
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Pematangan lahan
untuk areal dan
Pelaksana pembuatan pabrik
1 S1 1 Tetap
Lapangan plywood serta
sarana pendukung
lainnya
Pematangan lahan
untuk areal dan
Asisten
pembuatan pabrik
2 Pelaksana D3 2 Tetap
plywood serta
Lapangan
sarana pendukung
lainnya
Pematangan lahan
untuk areal dan
pembuatan pabrik
3 Pelaksana K3 S1 1 Tetap
plywood serta
sarana pendukung
lainnya
Pembuatan Pabrik
Tidak plywood serta
4 Juru Gambar S1 1
Tetap sarana pendukung
lainnya
Pematangan lahan
untuk areal dan
pembuatan pabrik
5 Logistic SMK 1 Tetap
plywood serta
sarana pendukung
lainnya
Pematangan lahan
untuk areal dan
Asisten pembuatan pabrik
6 SMK 2 Tetap
Logistik plywood serta
sarana pendukung
lainnya
Pematangan lahan
untuk areal dan
7 Administrasi SLTA 2 Tetap
pembuatan pabrik
plywood serta

18
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

sarana pendukung
lainnya
Pematangan lahan
untuk areal dan
Pengawas SLTP, Tidak pembuatan pabrik
8 2
Lapangan SLTA Tetap plywood serta
sarana pendukung
lainnya
SD, SLTP, Tidak Pematangan lahan
9 Pekerja 10
SLTA Tetap untuk areal
Pembuatan Pabrik
SD, SLTP, Tidak plywood serta
10 Tukang 10
SLTA Tetap sarana pendukung
lainnya
Jumlah 32
Sumber: PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima

Perekrutan tenaga kerja nantinya akan mengutamakan


masyarakat setempat namun jika tenaga kerja yang
mempunyai keahlian khusus tidak di dapat maka akan direkrut
dari luar daerah.

3. Pematangan Lahan (land clearing)


Pematangan lahan peruntukan areal pabrik dan sarana
pendukung lainnya ini seluas ±. 12,6 Ha. Penyiapan lahan
pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan dan
benda-benda yang menjadi pengganggu yang nantinya lahan
tersebut akan diperuntukkan untuk keperluan lahan pabrik
plywood. Proses land clearing ini sejalan dengan proses land
clearing areal rencana perkebunan. Direncanakan lokasi pabrik
ini berada di bekas areal perkebunan sawit yang tidak jadi
dilaksanakan

4. Pembangunan pabrik dan sarana pendukung lainnya


Bangunan sipil pabrik (plant building) merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari fasilitas instalasi pabrik

19
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

dengan fungsi pokoknya sebagai tempat kerja, tempat


peralatan, produk dan sebagai tempat penyimpanan produksi.
Secara umum penjelasan mengenai bangunan pabrik
direncanakan terbuat dari bangunan konstruksi baja dengan
menggunakan atap dan dinding zincalum. Bangunan pabrik
tersebut dibangun pada area dengan luas kurang lebih sekitar
12.6 m2. Pada lahan tersebut akan dibangun pula berupa
sarana penunjang yang dibutuhkan seperti sarana penunjang
produksi, sarana penunjang pabrik, sarana umum, sarana
olahraga, sarana kesehatan dan sarana infrastruktur.
Perencanaan pembangunan pabrik melingkupi komponen
pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan
sipil/struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan
mekanikal/elektrikal (M/E) dan pekerjaan utilitas. Berikut ini
rencana pembangunan pabrik dan sarana pendukung lainnya

Tabel 2.9. Perencanaan Bangunan Pabrik dan Fasilitas


Pendukung Lainnya

No URAIAN PEKERJAAN LUASAN VOLUME

1 Area Finger Print (3.5x7) m2 24.5 m2


2 Area Locker (6x15) m2 90 m2
3 Pagar Keliling (3x890) m2 12 m2
4 Bak Kondensat (2x3)x2 m2 12 m2
5 Canopy Loading (19x56) m2 1.064 m2
6 Cor Jalan 6632 m2 6.632 m2
7 Bangunan Gardu PLN
Double pasangan 5x4.5 : 45 m2 45 m2
8 22.5x2
9 Gedung Asah Pisau (5x8)x2 m2 80 m2
10 Gedung Boiler (18x24) m2 432 m2
11 Gedung Genset (6x10) m2 60 m2
12 Gedung MDP (6x10) m2 60 m2
13 Gudang (10x24) m2 240 m2
IPAL (Tempat Pengolahan
14 Limbah) (10x60) 600 m2

20
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

15 Land Clearing & Pemadatan 2.7 Ha 27.000 m2


16 Urugan Sirtu Padat T=1m 2.6 Ha 26000 m2
17 Workshop (15x24)+(6x15)+(5.2x4) m2 462.48 m2
18 Training Center (6x8) m2 48 m2
19 TPS B3 (7x24) m2 168 m2
20 Tempat Resin (7x24) m2 168 m2
21 Tempat Parkir 310 m2 310 m2
22 Septictank (1.5x6)x2 m2 18 m2
23 Saluran Keliling 884 m 884 m2 884 m2
24 Rumah Pompa (2x4) m2 8 m2
25 Ruang Inspirasi (4x7.5) m2 30 m2
26 Rest Area Karyawan + Toilet ((4.55x9.95)+(1.75x5))x4 m2 214.1 m2
27 Raw Water (5x10) m2 50 m2
28 Pos Security (4x6) m2 24 m2
29 Musholla (5x5) m2 25 m2
30 Kolam Hydrant & Supply Air (4x6) m2 24 m2
31 Jalan Logyard 2588 m2 2.588 m2
32 Klinik (3x6) m2 18 m2
33 Kantor Logyard (2.5x8) m2 20 m2
34 Kantor (6x12) x 3 lantai m2 216 m2
35 Gedung Produksi (32x72)+(32x72)+(32x62)+(32x64) 8.704 m2
36 Pembuatan Saluran Keliling 375 m2 375 m2
37 Cor Jembatan (2.75x14) m2 38.5 m2
38 Pondasi Blow Down Boiler (1.2x1.7) m2 2.04 m2
39 Pagar Besi Pintu Masuk (2.5x1)x16 m2 40 m2
Sumber: PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima

5. Pembangunan Jalan Akses ke Areal Pabrik

Pembangunan jalan ini dilakukan untuk mempermudah


akses menuju lokasi perusahaan (pabrik). Jalan yang akan
menuju ke perusahaan atau areal pabrik menggunakan struktur
jalan pengerasan dan apabila memungkinkan akan
menggunakan aspal sedangkan akses menuju ke arael
perkebunan menggunakan jalan tanah tidak dilakukan
pengerasan jalan. Rencana pembangunan jalan ini
direncanakan sejauh ± 1 km menggunakan jalan transmigrasi
lama yang kondisinya sudah rusak.

21
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

6. Pekerjaan Finishing
Pekerjaan tahap akhir dari konstruksi ini yaitu
pengecetan, pemasangan papan petunjuk informasi serta
dilakukan pembersihan lokasi dari sisa-sisa atau ceceran
material yang dapat menggangu aktifitas pekerja serta dapat
mengurangi estetika lingkungan. Sisa material dari kontruksi ini
akan dibawa menuju ke tempat pembuangan akhir yang telah
ditentukan oleh pemerintah setempat

7. Demobilisasi Alat Berat


Setelah konstruksi pembangunan pabrik dan sarana
penunjang lainnya selesai dilaksanakan maka dilakukan
pengembalian (demobilisasi) alat-alat berat dan kendaraan.
Peralatan kerja ini akan diangkut kembali oleh kontraktor
pelaksana yang sudah memiliki kontrak kerja dengan pihak
perusahaan. Pelaksanaan demobilisasi dilakukan melaui jalur
laut dan darat menggunakan Tuq Boat dan truck.

8. Pemutusan hubungan kerja


Tenaga kerja tidak tetap yang diperkerjakan pada tahap
kontruksi, setelah selesai pelaksanaan konstruksi pembuatan
pabrik dan sarana pendukung lainnya, maka akan dilakukan
pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemutusan kerja tersebut
sesuai dengan perjanjian kerja dan tidak diberikan pesangon.
Pemutusan hubungan kerja ini akan melibatkan perangkat
Desa Linau serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

 Tahap Operasi
1. Rekruitment Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada tahap operasi ini adalah tenaga kerja tetap
yang akan melaksanakan pekerjaan pada pabrik plywood serta
sarana pendukung lainnya. Rekruitmen tenaga kerja ini
diutamakan tenaga kerja lokal/tempatan. Apabila tenaga kerja

22
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

lokal/tempatan tidak ada yang memenuhi kriteria yang


diinginkan/keahlian yang dibutuhkan maka akan dilakukan
perekrutan tenaga kerja dari daerah lain. Pada saat perekrutan
tenaga kerja tahap operasi ini akan melibatkan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dan perangkat Desa setempat. Jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap operasi ini sebanyak
237 orang. Untuk jenis dan jumlah tenga kerja dapat dilihat pada
hal 13 rencana jumlah kebutuhan tenaga kerja

2. Mobilisasi Alat-alat Pabrik


Setelah pembangunan pabrik selesai dilaksanakan, maka
selanjutnya akan dilakukan mobilisasi alat-alat pabrik yang
dibutuhkan dalam pembuatan plywood dan mesin boiler. Mesin
yang akan dimobilisasi sebagai berikut:

Tabel. 2.10. Mesin press dryer short core, press dryer long
core, cold press, hot press, glue spreader, dll

Unit Qty
No Machine Desk

Pcs Set
Cold press machine down stroke 500Tons
8
1 Single Open
Cold press machine 6 opening(500mm
4
2 daylight)
3 4 feet Veneer clipper machine 5
Log feeder for debarker and peeling
8
4 machine
5 Press Dryer 28 Opening (SC) 8
6 Press Dryer Long Core 16 Opening 7
7 9 feet glue spreader(stainless glue tank) 8
Calibrating wide belt sander two heads
4
8 (Friend)
9 Hot Press Machine 20 Open 600T 9

23
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

10 Panel turn over machine 5


11 Loading platform to container 1
Table lifter for 5meters height with
5
12 conveyor on surface
13 Motorized lorry 6
14 Table Lifter with auto chain 4x8 14
15 Hoist 2T 4
16 Lifter Table 8
17 2 Head Top Sander 2
18 Veneer Core Composer CI-VCB4-IVSS 1
2 Plywood Automatic Double Sizer (CI-
2
19 T5S, CT-TS8)
MITSUBISHI” Electric wire rope Hoist w/ o
Trolley ; S-5-
20 HK3 ; Capacity : 5 Ton ; Lifting Height : 2
12M ; Hoisting
Speed : 6.7 m/min ; Hoisting Motor : 6.2 Kw
Sumber: PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima

Tabel. 2.11. Utility Machine Berupa Boiler

Unit Qty
No Machine Desk
Pcs Set
1 Boiler 6 Ton combi boiler + instalasi set 2
2 Automatic dust fuel feeding system Ls 1
Semi auto wood waste fuel feeding system,
4
3 with pusher conveyor set
4 Genset 1000 KVA (cummins) second hand unit 2
5 Compresor puma unit 12
6 Slobank roll/rolling table/table lift set 300
7 Tangki-tangki lot 1
Material, pabrikasi, pemasangan, utylity
1
8 machine lot
9 Material untuk rak logyard lot 1
10 Electrical distr and lighting, kabel lot 1
11 Jembatan timbang lot 1

24
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

III. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Pada tahap prakonstruksi ini kegiatan meliputi pengurusan perizinan dan


pembebasan lahan, pembangunan base camp dan pemagaran tapak
kegiatan, mobilisisasi alat berat dan lain-lain begitu juga dengan tahap
kontruksi dan operasi kesemuanya menimbulkan dampak baik positif
maupun negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel matrik upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan dibawah ini.

25
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Tabel 2.12
MATRIK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Yang Ditimbulkan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Institusi
Pengelola &
No Sumber Jenis Besaran Pemantau Ket
Bentuk Periode Lokasi Bentuk Periode Lokasi
Dampak Dampak Dampak Lingkungan
Hidup
Tahap Pra Konstruksi
1 Pengurusa Timbulnya Besaran Sosialisasi Sebelum Masyarakat Memperhatika Sekali selama Desa Linau Institusi Pengelola

n Perizinan persepsi dampak kepada pelaksanaan yang berada di n dan tahapan Kecamatan  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
dan masyarakat yang masyarakat kegiatan sekitar mendengarkan prakonstruksi Lingga Utara
Prima
pembebas tentang ditimbulkan sekitar lokasi konstruksi rencana (observasi) Kabupaten
an lahan : keberadaan nya adalah kegiatan tentang pembangunan pembangunan berita-berita di Lingga
Institusi Pengawas
Persepsi kegiatan kecil, pembangunan pabrik plywood pabrik plywood masyarakat
 Dinas Lingkungan
Masyaraka pembuatan karena pabrik beserta dan sarana Hidup dan
t pabrik akan sarana penunjangnya Kehutanan
plywood dan timbulnya penunjangnya Provinsi
sarana pertanyaan Kepulauan Riau

penunjang dari  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
lainnya masyaraka
Lingga
t terhadap
 Dinas PMPTSP
keberadaa
n kegiatan
Institusi Penerima
tersebut, Laporan
dimana  Dinas Lingkungan
umumnya Hidup dan
masyaraka Kehutanan

t Desa Provinsi
Kepulauan Riau

26
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Linau  Dinas Lingkungan

menyetujui Hidup Kabupaten


Lingga
adanya
 Dinas PMPTSP
perusahaa
n yang
akan
pabrik
plywood di
desa
tersebut
2 Mobilisasi Timbulnya Besaran Mengunakan Sewaktu Jalur yang Observasi Sekali selama Jalan yang Institusi Pengelola

kendaraan, gangguan dampak jasa pemandu mobilisasi alat dilalui ketika langsung ke tahapan dilintasi oleh  PT. Sumber

material lalu lintas di yang dan pengawalan berat menuju ke mobilisasi alat lapangan. prakonstruksi kendaraan Sejahtera Logistic
Prima
dan alat- sekitar ditimbulkan dari aparat lokasi kegiatan berat menuju proyek di
alat berat: muara adalah dalam rangka pembuatan ke lokasi Desa Linau
Institusi Pengawas
Gangguan sungai kecil, mobilisasi alat pabrik plywood kegiatan baik Kecamatan
 Dinas Lingkungan
lalu lintas sampai karena berat menuju dan sarana jalur darat Lingga Utara Hidup dan
lokasi mobilisasi lokasi kegiatan penunjangnya maupun jalur Kabupaten Kehutanan
pembangun alat berat mulai kantor laut Lingga Provinsi
an akibat hanya pusat sampai ke Kepulauan Riau

oleh sesaat dan lokasi kegiatan  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
kendaraan jumlah alat
Lingga
yang berat yang
 Dinas PMPTSP
membawa dibawa
alat berat tidak terlalu
Institusi Penerima
dan jalan banyak Laporan
yang  Dinas Lingkungan
dilintasi Hidup dan
iring-iringan Kehutanan

27
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

kendaraan Provinsi

dan alat-alat Kepulauan Riau


 Dinas Lingkungan
berat
Hidup Kabupaten
Lingga
 Dinas PMPTSP

3 Mobilisasi Timbulnya Besaran Penggunaan Periode Lokasi proyek Observasi Sekali selama Jalan yang Institusi Pengelola

kendaraan, cemaran dampak kendaraan pengelolaan Desa Linau langsung ke tahapan dilintasi  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
material gas buang yang yang layak adalah selama Kecamatan lapangan dan prakonstruksi kendaraan
Prima
dan alat- dan debu ditimbulkan pakai atau mobilisasi alat Lingga Utara dilakukan proyek
alat berat: dari iringan adalah lolos uji keur berast dan Kabupaten pengukuran. khususnya di
Institusi Pengawas
Pencemar kendaraan- kecil, termasuk lolos material dalam LIngga Desa Linau
 Dinas Lingkungan
aran udara kendaraan karena uji emisi gas rangka Kecamatan Hidup dan
dan alat mobilisasi buang pematangan Lingga Utara Kehutanan
berat yang alat berat kendaraan. lahan areal Kabupaten Provinsi
melintas hanya Mengganti oli pabrik plywood Lingga Kepulauan Riau

menuju sesaat dan kendaraan beserta sarana  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
lokasi jumlah alat secara penunjangnya
Lingga
kegiatan berat yang berkala untuk
dibawa menghindari
Institusi Penerima
tidak kerusakan Laporan
banyak pada mesin  Dinas Lingkungan
kendaraan Hidup dan
yang Kehutanan

mengakibatka Provinsi
Kepulauan Riau
n pembakaran
 Dinas Lingkungan
bahan bakar
Hidup Kabupaten
tidak
Lingga

28
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

sempurna
(berasap)..
4 Mobilisasi Tingginya Besaran • Penggunaan Sewaktu Jalur yang Observasi Sekali selama Khususnya Institusi Pengelola

kendaraan, intensitas dampak kendaraan mobilisasi alat dilalui ketika langsung ke tahapan Desa Linau  PT. Sumber

material kebisingan yang pembawa berat menuju ke mobilisasi alat lapangan dan prakonstruksi Kecamatan Sejahtera Logistic
Prima
dan alat- di areal ditimbulkan material yang lokasi kegiatan berat menuju dilakukan Lingga Utara
alat berat: yang dilalui adalah laik pakai atau pembuatan ke lokasi pengukuran. Kabupaten
Institusi Pengawas
Peningkata oleh iring- kecil, lolos uji keur. pabrik plywood kegiatan baik Lingga
 Dinas Lingkungan
n iringan karena • Pengunaan alat dan sarana jalur darat Hidup dan
kebisingan kendaraan mobilisasi berat yang laik penunjang maupun jalur Kehutanan
dan alat alat berat pakai. lainnya laut Provinsi
berat hanya • Mengatur laju Kepulauan Riau

sesaat dan iring-iringan  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
jumlah alat kendraan pada
Lingga
berat yang kecepatan
dibawa rendah
Institusi Penerima
tidak Laporan
banyak.  Dinas Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
Provinsi
Kepulauan Riau
 Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Lingga

Tahap Konstruksi

29
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

1 Penerimaa Adanya Dampak  Mengutamakan Pengelolaan Desa Linau Observasi Sekali selama Khususnya Institusi Pengelola

n Tenaga rekruitmen yang tenaga kerja dilakukan Kecamatan langsung tahapan Desa Linau  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
Kerja tenaga kerja diakibatkan yang berasal selama Lingga Utara kelapangan konstruksi. Kecamatan
Prima
Tahap pada tahap adalah dari daerah pembangunan Kabupaten dan Lingga Utara
Kontruksi: kontruksi dampak setempat (Desa pabrik plywood Lingga. wawancara Kabupaten
Institusi Pengawas
Terbukany (tenaga positif, Linau dan dan sarana dengan tenaga Lingga
 Dinas Lingkungan
a kerja dimana sekitarnya) penunjang kerja serta Hidup dan
Kesempata sementara) banyak sesuai dengan lainnya masyarakat Kehutanan
n Kerja dan dengan masyakara formasi yang berlangsung setempat. Provinsi
Berusaha spesifikas t tempatan ada. Kepulauan Riau

tenaga kerja yang  Bekerja sama  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
yang punya mempunya dengan pihak
Lingga
keahlian i Desa Linau dan
 Dinas Tenaga
(skill) kesempata Dinas Tenaga
Kerja dan
dengan n untuk Kerja dan
Transmigrasi
tenaga kerja bekerja Transmigrasi  Dinas PMPTSP
non pada saat terkait dalam hal
keahlian kontruksi penerimaan Institusi Penerima
dilaksanak tenaga kerja Laporan

an lokal.  Dinas Lingkungan


Hidup dan
 Memberikan
Kehutanan
kesempatan
Provinsi
kepada
Kepulauan Riau
masyarakat
 Dinas Lingkungan
disekitar lokasi Hidup Kabupaten
kegiatan untuk Lingga
memanfaatkan  Dinas Tenaga
peluang usaha Kerja dan

ini seperti Transmigrasi

30
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

membuka  Dinas PMPTSP

warung atau
kantin di sekitar
areal kegiatan.
 Pengadaan
bahan dan
material dari
masyarakat
yang berada
disekitar lokasi
kegiatan.
2 Penerimaa Terjadinya Dampak Memberikan Pengelolaan Desa Linau Observasi Sekali selama Desa Linau Institusi Pengelola

n Tenaga kecemburua yang sosialisasi terkait dilakukan pada Kecamatan langsung tahapan Kecamatan  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
Kerja n sosial ditimbulkan dengan awal Lingga Utara kelapangan konstruksi. Lingga Utara
Prima
Tahap ditengah- relatif kecil rekrutmen penerimaan Kabupaten dan Kabupaten
Kontruksi: tengah dikarenaka tenaga kerja tenaga kerja Lingga. wawancara Lingga
Institusi Pengawas
Timbulnya masyarakat n kontruksi untuk lokal untuk dengan
 Dinas Lingkungan
Kecembur yang tidak rekruitmen mengatasi pembangunan masyarakat Hidup dan
uan Sosial diterima pekerja terjadinya kontruksi setempat Kehutanan
(kegiatan bekerja hanya kecemburuan Provinsi
rekruitmen pada tahap sekitar 23 sosial Kepulauan Riau

tenaga kontruksi org dan  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
kerja berlangsung sudah
Lingga
kontruksi) melalui
 Dinas Tenaga
mekanism
Kerja dan
e yang
Transmigrasi
telah  Dinas PMPTSP
disarankan
oleh

31
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

pemerintah Institusi Penerima

dan Laporan
 Dinas Lingkungan
perangkat
Hidup dan
desa
Kehutanan
setempat
Provinsi
Kepulauan Riau
 Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Lingga
 Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
 Dinas PMPTSP

3 Kegiatan Terjadinya Dampak  Menutup bak  Pengelolaan Pengelolaan Pengukuran/p Sekali selama Areal Institusi Pengelola

mobolisasi penurunan yang truk pembawa dilakukan setiap dilakukan emantauan tahapan pembanguna  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
material, kualitas ditimbulkan material pasir, kali selama tahap parameter konstruksi. n pabrik dan
Prima
pembangu udara adalah batu, dan kerikil pengangkutan konstruksi debu (dust) areal Desa
nan ambien relatif dengan terpal material dan yaitu lokasi mengunakan Linau
Institusi Pengawas
perkantora terutama besar  Mengatur laju kebutuhan kegiatan metoda Kecamatan
 Dinas Lingkungan
n, mess terhadap karena kendaraan/kece kegiatan proyek pembangunan gravimetri Lingga Utara Hidup dan
karyawan, peningkatan volume patan  2x dalam satu pabrik plywood dengan Kabupaten Kehutanan
pematanga kandungan pekerjaan kendaraan. hari pada musim beserta sarana mengunakan Lingga Provinsi
n lahan parameter relative  Melakukan kemarau. penunjang alat HVAS. Kepulauan Riau

peruntukan debu total besar penyiraman lainnya  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
areal (TSP) terlebih secara berkala
Lingga
perkebuna disekitar pada saat pada areal yang
n: lokasi pematanga dilintasi oleh
Institusi Penerima
kegiatan n lahan Laporan

32
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Peningkata yaitu kendaraan  Dinas Lingkungan

n mencapai proyek Hidup dan


Kehutanan
Konsentras 1.000
Provinsi
i Debu hektar
Kepulauan Riau
 Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Lingga

4 Kegiatan Terjadinya Dampak  Penggunaan Periode Lokasi proyek Pengujian Sekali selama Di areal Institusi Pengelola

pembersih penurunan yang kendaraan yang pengelolaan Desa Linau langsung proyek pabrik dan  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
an dan kualitas ditimbulkan layak pakai atau adalah selama Kecamatan sampel di berjalan serta di
Prima
pematanga udara adalah lolos uji keur mobilisasi Lingga Utara lapangan dan pemukiman
n lahan, ambien besar termasuk lolos material dalam Kabupaten pengambilan masyarakat
Institusi Pengawas
pembuatan yaitu karena uji emisi gas rangka LIngga. sampel untuk Desa Linau
 Dinas Lingkungan
direksi kit, peningkatan volume buang konstruksi di uji di Kecamatan Hidup dan
dan parameter pekerjaan kendaraan. pembangunan laboratorium Lingga Utara Kehutanan
kegiatan gas (CO, relative  Mengganti oli pabrik plywood yang Kabupaten Provinsi
pembangu NO2, SO2) besar kendaraan beserta sarana terakreditasi Lingga Kepulauan Riau

nan sarana disekitar secara berkala penunjangnya.  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
penunjang lokasi untuk
Lingga
lainnya: kegiatan menghindari
Peningkata kerusakan pada
Institusi Penerima
n mesin Laporan
konsentras kendaraan yang  Dinas Lingkungan
i gas mengakibatkan Hidup dan
pencemar pembakaran Kehutanan

bahan bakar Provinsi


Kepulauan Riau
tidak sempurna
(berasap)..

33
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

 Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Lingga

5 Kegiatan Jenis Dampak  Penggunaan Pengelolaan Lokasi Pemantauan Sekali selama Lokasi Institusi Pengelola

pembersih dampak yang kendaraan dilakukan setiap kegiatan langsung di proyek pabrik dan di  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
an dan yang ditimbulkan pembawa saat selama pembangunan lapangan berjalan permukiman
Prima
pematanga ditimbulkan adalah material yang pembangunan pabrik plywood dengan masyarakat
n lahan, adalah sedang, laik pakai atau pabrik plywood dan sarana menggunakan Desa Linau
Institusi Pengawas
pembuatan terjadinya karena lolos uji keur. dan sarana penunjang alat sound Kecamatan
 Dinas Lingkungan
direksi kit, peningkatan mengguna  Pengunaan alat penunjang lainnya level meter. Lingga Utara Hidup dan
dan tingkat kan alat berat yang laik lainnya Kabupaten Kehutanan
kegiatan kebisingan berat pakai. berlangsung Lingga Provinsi
pembangu di areal dengan  Mengatur jam Kepulauan Riau

nan sarana kegiatan intensitas operasioanal  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
penunjang penggunaa kendaraan,
Lingga
lainnya: n yang jangan
Peningkata relatif mengoperasika
Institusi Penerima
n sering n pada jam-jam Laporan
kebisingan istirahat  Dinas Lingkungan
 Menata dan Hidup dan
membuat buffer Kehutanan

zone disekitar Provinsi


Kepulauan Riau
areal kegiatan
 Dinas Lingkungan
yang
Hidup Kabupaten
berbatasan
Lingga
langsung
dengan

34
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

pemukiman
masyarakat.
6 Kegiatan Jenis Dampak  Pengunaan Alat Pengelolaan Lokasi Observasi Sekali selama Para tenaga Institusi Pengelola

pembersih dampak yang Pengaman Diri dilakukan setiap kegiatan langsung proyek kerja  PT. Sumber

an dan yang ditimbulkan sesuai dengan saat selama pembangunan kelapangan berjalan kontruksi di Sejahtera Logistic
Prima
pematanga ditimbulkan adalah SOP pembangunan pabrik plywood terhadap lokasi pabrik
n lahan, adalah kecil,  Menyertakan pabrik plywood dan sarana kepatuhan dan Desa
Institusi Pengawas
pembuatan terjadinya karena seluruh tenaga dan sarana penunjang tenaga kerja Linau
 Dinas Lingkungan
direksi kit, kecelakaan pihak kerja untuk penunjang lainnya di terhadap Kecamatan Hidup dan
dan kerja pada perusahaa mendapat lainnya Kecamatan standar Lingga Utara Kehutanan
kegiatan saat n sangat asuransi BPJS Lingga Utara operasional Kabupaten Provinsi
pembangu pelaksanaa memperhat Ketenaga Kabupaten dan prosedur Lingga Kepulauan Riau

nan sarana n pekerjaan ikan dan Kerjaan Lingga kerja dan  Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
penunjang kontruksi menerapka  Operasional pemakaian
Lingga
lainnya: dan n SMK3 peralatan alat pelindung
 Dinas Tenaga
Terjadinya pematangan disesuaikan diri (APD)
Kerja dan
Kecelakaa lahan dengan serta
Transmigrasi
n Kerja prosedur yang wawancara  Dinas PMPTSP
ada. dengan tenaga
kerja tentang Institusi Penerima
kendala dan Laporan

permasalahan  Dinas Lingkungan


Hidup dan
dalam
Kehutanan
pelaksanaan
Provinsi
perkerjaan
Kepulauan Riau
 Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Lingga

35
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

 Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
 Dinas PMPTSP

7 Kegiatan Jenis Dampak  Meminimalkan Pengelolaan Lokasi  Pengukuran Sekali selama Sungai di Institusi Pengelola

pembersih dampak yang ceceran adukan dilakukan setiap kegiatan sampel proyek lokasi proyek  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
an dan yang ditimbulkan semen dan saat selama pembangunan dilapangan berjalan (sungai
Prima
pematanga ditimbulkan adalah material lainnya pembangunan pabrik plywood secara in-situ Semarung),
n lahan, oleh sedang masuk kedalam pabrik plywood dan sarana untuk air konsumsi
Institusi Pengawas
pembuatan kegiatan karena sungai. dan sarana penunjang parameter pH warga, dan
 Dinas Lingkungan
direksi kit, tersebut kegiatan  Melakukan penunjang lainnya di dan suhu air laut Desa Hidup dan
dan adalah yang pembangunan lainnya Desa Linau  Pengambilan Linau Kehutanan
kegiatan penurunan potensi sesuai dengan berlangsung Kecamatan sampel di Kecamatan Provinsi
pembangu kualitas air terhadap prosedur teknis. Lingga Utara lapangan lalu Lingga Utara Kepulauan Riau

nan sarana sungai, penurunan  Membuat parit Kabupaten Kabupaten  Dinas Lingkungan
di uji di
Hidup Kabupaten
penunjang terutama kualitas air cegat pada Lingga laboratorium Lingg
Lingga
lainnya: terhadap hanya areal yang
Penurunan peningkatan pada saat pematangan terakreditasi
Institusi Penerima
Kualtas Air kandungan land lahan untuk Laporan
Sungai/Per padatan clearing peruntukan parameter  Dinas Lingkungan
mukaan tersuspensi dan serta areal kolam yang tidak Hidup dan
dan (TSS) serta sumber resapan. bisa di uji Kehutanan

Terganggu tergangguny daya air  Tidak secara in-situ. Provinsi


Kepulauan Riau
nya a sumber yang melakukan  Membandingk
 Dinas Lingkungan
Sumber daya air semakin penebangan an dengan
Hidup Kabupaten
Daya Air dikarenakan berkurang pohon yang rona awal
Lingga
daerah tidak dengan hasil
resapan air mengganggu setelah

36
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

semakin atau tidak adanya


berkurang penting kegiatan
akibat dari  Membatasi
penebanga pematangan
n vegetasi lahan maksimal
100 meter pada
sempadan
sungai
 Mengelola
buangan
domestik
dengan tidak
langsung
membuangnya
ke badan air
tetapi diolah
terlebih dahulu
(tangki septik)
8 Kegiatan Terjadinya Dampak  Tidak Pengelolaan Lokasi Observasi Selama proyek Di lokasi Institusi Pengelola

pembersih penurunan yang melakukan dilakukan setiap pengelolaan langsung berjalan proyek Desa  PT. Sumber

an dan estetika ditimbulkan penebangan saat selama yaitu berada kelapangan Linau Sejahtera Logistic
Prima
pematanga lingkungan adalah pohon yang kegiatan pada areal serta Kecamatan
n lahan, yang cukup tidak kontruksi kegiatan mengevaluasi Lingga Utara
Institusi Pengawas
pembuatan disekitar besar dibutuhkan/tida berlangsung. pembangunan kondisi Kabupaten
 Dinas Lingkungan
direksi kit, areal karena k penting pabrik plywood lingkungan Lingga Hidup dan
dan kegiatan areal yang  Material sisa dan sarana sekitar Kehutanan
kegiatan akan pembangunan penunjang Provinsi
pembangu dibersihka ditempatkan lainnya di Kepulauan Riau

nan sarana n pada lokasi Desa Linau

37
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

penunjang mencapai yang telah Kecamatan  Dinas Lingkungan

lainnya: 12,5 hektar disediakan Lingga Utara Hidup Kabupaten


Lingga
Penurunan jangan dibiarkan Kabupaten
estetika berceceran Lingga
Institusi Penerima
lingkungan disepanjang
Laporan
areal kegiatan
 Dinas Lingkungan
 Sisa tebasan Hidup dan
vegetasi dari Kehutanan
proses Provinsi
pematangan Kepulauan Riau

lahan sebisa  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
mungkin
Lingga
dimanfaatkan,
kalaupun tidak
dimanfaatkan
ditempatkan
pada areal yang
telah ditentukan
9 Kegiatan Dampak Besaran  Limbah cair: Pengelolaan Lokasi Pemantauan Selama proyek Di lokasi Institusi Pengelola

pembersih yang akan dampak  Mengolah dilakukan setiap pengelolaan langsung ke berjalan proyek Desa  PT. Sumber

an dan terjadi dari limbah domestik saat selama lingkungan lapangan Linau Sejahtera Logistic
Prima
pematanga adalah kegiatan ini dengan cara pembangunan berada pada dengan Kecamatan
n lahan, pencemaran adalah pembuatan pabrik plywood areal kegiatan menginventari Lingga Utara
Institusi Pengawas
pembuatan lingkungan realtif kecil IPAL sederhana beserta sarana pembangunan sir timbulan Kabupaten
 Dinas Lingkungan
direksi kit, yang dikarenaka seperti septik penunjang pembangunan limbah padat, Lingga Hidup dan
dan diakibatkan n cakupan tank lainnya pabrik plywood limbah cair dan Kehutanan
kegiatan oleh limbah aktiftas  Limbah padat: berlangsung dan sarana limbah B3 dan Provinsi
pembangu cair, limbah kegiatan  Limbah padat penunjang mengevaluasi Kepulauan Riau

nan sarana B3 dan yang dihasilkan lainnya di serta

38
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

penunjang limbah tidak terlalu dari proses Desa Linau menginventari  Dinas Lingkungan

lainnya: padat dari besar kegiatan Kecamatan sir Hidup Kabupaten


Lingga
Timbulan kegiatan kontruksi Lingga Utara ketersediaan
Institusi Penerima
Limbah tahap dikelola dengan Kabupaten sarana dan
Laporan
Padat, Cair kontruksi baik dengan Lingga prasarana
 Dinas Lingkungan
dan cara dipilah dan pengelolaan
Hidup dan
Limbah B3 dimanfaatkan limbah padat, Kehutanan
kembali serta limbah cair dan Provinsi
residu yang limbah B3 Kepulauan Riau
tidak terpakai di  Dinas Lingkungan

buang ke Hidup Kabupaten


Lingga
tempat
pemrosesan
akhir sampah
yang lokasinya
berdekatan
dengan areal
kegitan yaitu di
Desa Musai
yang berjarak
sekitar 2 km
 Limbah B3:
 Limbah B3 yang
dihasilkan dari
kegiatan
kontruksi
pembangunan
pabrik plywood
dan

39
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

pematangan
lahan
peruntukan
areal ini berupa
oli bekas
kendaraan, oil
filter, kain
majun, aki
bekas, lampu TL
bekas dan lain-
lain. Limbah B3
ini akan
dikumpulkan di
TPS B3 yang
telah berizin
kemudian
setelah banyak
atau maksimal
90 hari akan
diangkut ke
pihak ke tiga
yang telah
berizin.
10 Kegiatan Jenis Besaran  Memberikan Pengelolaan Desa Linau Observasi Selama Para tenaga Institusi Pengelola

Pemutusan dampak dampak informasi dilakukan pada Kecamatan langsung pemutusan kerja proyek  PT. Sumber

Hubungan yang yang kepada tenaga akhir kegiatan Lingga Utara kelapangan hubungan kontruksi di Sejahtera Logistic
Prima
Kerja: ditimbulkan ditimbulkan kerja 2 bulan kontruksi Kabupaten dan kerja Desa Linau
adalah kecil, sebelum pembangunan Lingga. wawancara berlangsung Kecamatan
Institusi Pengawas
munculnya karena habisnya masa pabrik plywood dengan tenaga Lingga Utara

40
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Hilangnya penggangg jumlah kontrak kerja dan sarana kerja serta Kabupaten  Dinas Lingkungan

Kesempata uran baru tenaga perihal penunjang masyarakat Lingga Hidup dan
Kehutanan
n Kerja akibat dari kerja yang pemutusan lainnya setempat.
Provinsi
pemberhenti diberhentik hubungan kerja
Kepulauan Riau
an(PHK) an (PHK)  Melibatkan
 Dinas Lingkungan
tenaga kerja tidak perangkat Desa
Hidup Kabupaten
tahap banyak Linau dan Dinas Lingga
kontruksi Tenaga Kerja  Dinas Tenaga
dan Kerja dan
Transmigrasi Transmigrasi

dan  Dinas PMPTSP

pelaksanaan
Institusi Penerima
pemutusan
Laporan
hubungan kerja.
 Dinas Lingkungan
 Pemenuhan
Hidup dan
kewajiban Kehutanan
perusahaan Provinsi
terhadap para Kepulauan Riau
pekerja sebelum  Dinas Lingkungan

dilakukan Hidup Kabupaten


Lingga
pemutusan
 Dinas Tenaga
hubungan kerja
Kerja dan
.
Transmigrasi
 Dinas PMPTSP

11 Kegiatan Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lokasi  Observasi Selama proyek Desa Linau Institusi Pengelola

pembersih dampak dampak Pengelolaan dilakukan setiap kegiatan langsung berjalan dan  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
an dan yang yang saat selama pembangunan kelapangan Puskesmas
Prima

41
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

pematanga ditimbulkan ditimbulkan Ligkungan kegiatan pabrik plywood dan pancur


n lahan, adalah relative Hidup kontruksi dan sarana wawancara Kecamatan Institusi Pengawas
 Dinas Lingkungan
pembuatan gangguan sedang, Menutup bak pembangunan penunjang dengan tenaga Lingga Utara
Hidup dan
direksi kit, kesehatan karena truk pembawa pabrik plywood lainnya serta di kerja serta Kabupaten
Kehutanan
dan masyarakat cakupan material pasir, dan sarana pemukiman masyarakat Lingga
Provinsi
kegiatan volume batu, dan penunjang masyarakat setempat.
Kepulauan Riau
pembangu pekerjaan kerikil dengan lainnya Desa Linau  Pemantauan di  Dinas Lingkungan
nan sarana yang Terpal. Kecamatan Puskesmas Hidup Kabupaten
penunjang dilakukan Penyiraman Lingga Utara sekitar dengan Lingga
lainnya: cukup secara Kabupaten memperhatika  Dinas Kesehatan

Kesehatan besar berkala pada Lingga n kenaikan dan KB Kab.


Lingga
Masyaraka areal jalan penderita
t yang dilalui penyakit ISPA
Institusi Penerima
kendaraan
Laporan
proyek
 Dinas Lingkungan
Menggunakan Hidup dan
kendaraan Kehutanan
yang layak Provinsi

pakai untuk Kepulauan Riau

menghindari  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
pembakaran
Lingga
tidak
 Dinas Kesehatan
sempurna
dan KB Kab.
pada bahan Lingga
bakar
kendaraan
Tahap Operasi
1 Perekrutan Dampak Besaran  Melakukan Pelaksanaan Lokasi Observasi Selama Desa Linau Institusi Pengelola

Tenaga yang akan dampak sosialisasi dan pengelolaan pengelolaan langsung proses Kecamatan

42
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

Kerja ditimbulkan cukup informasi dilakukan adalah yaitu di Desa kelapangan perkerutan Lingga Utara  PT. Sumber

Tahap adalah signifikan, kepada sebelum Linau dan tenaga kerja Kabupaten Sejahtera Logistic
Prima
Operasi: terbukanya karena masyarakat pelaksanaan Kecamatan wawancara operasi Lingga
Kesempata kesempatan akan setempat terkait perekrutan. Lingga Utara dengan calon
Institusi Pengawas
n Kerja kerja bagi mengurang penerimaan Kabupaten tenaga kerja
 Dinas Lingkungan
masyarakat i tingkat tenaga kerja Lingga dan
Hidup dan
sekitar penganggu operasi. masyarakat Kehutanan
khususnya ran  Melibatkan setempat Provinsi
masyarakat masyaraka perangkat desa Kepulauan Riau
Desa Linau t di Desa Linau dan  Dinas Lingkungan

Linau yang Pemerintah Hidup Kabupaten


Lingga
secara Daerah melalui
 Dinas Tenaga
otomatis Dinas Tenaga
Kerja dan
meingkatk Kerja dan
Transmigrasi
an Transmigrasi
 Dinas PMPTSP
kesejahter perihal
aan perekrutan/pen Institusi Penerima
masyaraka erimaan tenaga Laporan
t setempat kerja  Dinas Lingkungan

 Mengutamakan Hidup dan


Kehutanan
tenaga kerja
Provinsi
lokal baik itu
Kepulauan Riau
untuk tenaga
 Dinas Lingkungan
kerja keahlian Hidup Kabupaten
dan tenaga Lingga
kerja non  Dinas Tenaga
keahlian. Kerja dan
Apabila tidak Transmigrasi

memenuhi  Dinas PMPTSP

43
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

persyaratan
maka akan
dilakukan
perekrutan
tenaga kerja
dari luar daerah
2 Perekrutan Jenis Besaran Transparansi Periode Lokasi Observasi 1 kali selama Desa Linau Institusi Pengelola

Tenaga dampak dampak terkait pengelolaan pengelolaan langsung kegiatan Kecamatan  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
Kerja yang terhadap penerimaan dilakukan yaitu di Desa kelapangan penerimaan Lingga Utara
Prima
Tahap ditimbulkan persepsi tenaga kerja selama Linau dan tenaga kerja Kabupaten
Operasi: adalah masyaraka sesuai dengan pelaksanaan Kecamatan wawancara operasi. Lingga
Institusi Pengawas
Persepsi adanya t kecil, sosialisasi dan penerimaan Lingga Utara dengan
 Dinas Lingkungan
Masyaraka kecemburua karena informasi yang tenaga kerja Kabupaten masyarakat Hidup dan
t dan n sosial jumlah telah dilakukan tahap operasi Lingga setempat Kehutanan
Timbulnya ditengah tenaga sebelum dilakukan Provinsi
Kecembur masyarakat kerja yang penerimaan Kepulauan Riau

uan Sosial yang bisa direkrut tenaga kerja  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
berakibat tidak terlalu
Lingga
konflik banyak
 Dinas Tenaga
sosial dan pada
Kerja dan
umumnya
Transmigrasi
masyaraka  Dinas PMPTSP
t akan ikut
terlibat Institusi Penerima
disektor Laporan

penyediaa  Dinas Lingkungan


Hidup dan
n bahan
Kehutanan
baku (kerja
diperkebun

44
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

an sengon Provinsi

baik Kepulauan Riau


 Dinas Lingkungan
sebagai
Hidup Kabupaten
pemilik
Lingga
maupun
 Dinas Tenaga
sistem bagi
Kerja dan
hasil). Transmigrasi
 Dinas PMPTSP

3 Mobilisasi Gangguan Dampak  Mengatur lalu Pengelolaan Lokasi Observasi Selama Jalan yang Institusi Pengelola

alat-alat lalu lintas gangguan lintas keluar dilakukan pengelolaan langsung kegiatan dilintasi  PT. Sumber

/mesin dan akibat iring- lalu lintas masuknya selama tahap dilakukan yaitu kelapangan operasi kendaraan Sejahtera Logistic
Prima
utillitas iringan hanya kendaraan operasi pada areal berlangsung proyek di
pabrik kendaraan berkisar di proyek pabrik serta Desa Linau
Institusi Pengawas
plywood: pengangkut areal yang  Mengoperasika jalan yang Kecamatan
 Dinas Lingkungan
Gangguan peralatan dilalui iring- n kendaraan dilalui dalam Lingga Utara Hidup dan
Lalu lintas pabrik iringan proyek pada rangka Kabupaten Kehutanan
plywood kendaraan saat jam-jam bongkar muat Lingga Provinsi
saja lengang/tidak barang Kepulauan Riau

sibuk (plywood)  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
 Mengutamakan untuk
Lingga
penggunaan keperluan
Institusi Penerima
jalan yang eksport
Laporan
dibangun oleh
 Dinas Lingkungan
perusahaan/buk Hidup dan
an jalan umum Kehutanan
Provinsi
Kepulauan Riau

45
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

 Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Lingga

4 Buangan Jenis Besaran  Limbah cair: Pengelolaan Lokasi Pemantauan Selama Di lokasi Institusi Pengelola

domestik dampak dampak ini  Mengolah dilakukan pengelolaan langsung ke kegiatan proyek Desa  PT. Sumber
Sejahtera Logistic
dan sisa- yang cukup limbah domestik selama tahap dilakukan pada lapangan operasi Linau
Prima
sisa ditimbulkan signifikan dengan cara operasi pada areal dengan berlangsung Kecamatan
buangan adalah karena pembuatan pabrik dan menginventari Lingga Utara
Institusi Pengawas
lainnya pencemaran bisa IPAL sederhana sarana sir timbulan Kabupaten
 Dinas Lingkungan
(sampah, lingkungan berdampak seperi septik penunjang limbah padat, Lingga Hidup dan
limbah cair, dari limbah pada tank lainnya limbah cair dan Kehutanan
limbah B3) padat, gangguan  Limbah padat: limbah B3 dan Provinsi
dari limbah cair kesehatan  Limbah padat mengevaluasi Kepulauan Riau

kegiatan dan limbah para yang dihasilkan serta  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
operasi: B3 pekerja dari proses menginventari
Lingga
Timbulnya dan kegiatan operasi sir
Institusi Penerima
Limbah masyaraka dikelola dengan ketersediaan
Laporan
Padat, t sekitar baik dengan sarana dan
 Dinas Lingkungan
Limbah kegiatan cara dipilah dan prasarana Hidup dan
Cair dan dimanfaatkan pengelolaan Kehutanan
Limbah B3 kembali serta limbah padat, Provinsi

residu yang limbah cair dan Kepulauan Riau

tidak terpakai di limbah B3  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
buang ke
Lingga
tempat
pemrosesan
akhir sampah
yang lokasinya

46
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

berdekatan
dengan areal
kegitan yaitu di
Desa Musai
yang berjarak
sekitar 2 km
 Limbah B3:
 Limbah B3 yang
dihasilkan dari
kegiatan operasi
pabrik plywood
dan ini berupa
oli bekas
kendaraan, oil
filter, kain
majun, aki
bekas, lampu TL
bekas, kimia
kaduluarsa dan
lain-lain. Limbah
B3 ini akan
dikumpulkan di
TPS B3 yang
telah berizin
kemudian
setelah banyak
atau maksimal
90 hari akan
diangkut ke

47
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

pihak ke tiga
yang telah
berizin.
5 Kegiatan Jenis Besaran  Penggunaan Pengelolaan Lokasi Pengujian 6 bulan sekali Sungai Institusi Pengelola

operasi dampak dampak ini kendaraan yang dilakukan pengelolaan langsung Selama Semarung  PT. Sumber

(boiler, yang cukup layak pakai atau selama tahap dilakukan pada sampel di kegiatan yang berada Sejahtera Logistic
Prima
genset ditimbulkan signifikan lolos uji keur operasi pada areal lapangan dan operasi di lokasi
1000 kva, adalah karena termasuk lolos pabrik dan pengambilan berlangsung proyek Desa
Institusi Pengawas
alat berat pencemaran bisa uji emisi gas sarana sampel untuk Linau
 Dinas Lingkungan
dan udara berdampak buang penunjang di uji di Kecamatan Hidup dan
kendaraan disekitar pada kendaraan. lainnya laboratorium Lingga Utara Kehutanan
pengangku lokasi gangguan  Mengganti oli yang Kabupaten Provinsi
t bahan kegiatan kesehatan kendaraan terakreditasi. Lingga Kepulauan Riau

baku kayu: dan di para secara berkala  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
Peningkata pemukiman pekerja untuk
Lingga
n masyarakat dan menghindari
Institusi Penerima
konsentras dan bisa masyaraka kerusakan pada
Laporan
i gas berdampak t sekitar mesin
 Dinas Lingkungan
pencemar buruk bila kegiatan kendaraan yang Hidup dan
tidak mengakibatkan Kehutanan
dikelola pembakaran Provinsi

dengan baik bahan bakar Kepulauan Riau

tidak sempurna  Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten
(berasap).
Lingga

48
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

IV. SURAT PERNYATAAN

SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Penanggung jawab : Ng. Sisilia
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Jl. Raya Binong No.1 Lippo Karawaci
Tanggerang
Nama Usaha/Kegiatan : Pabrik Plywood
Lokasi Usaha / Kegiatan :
- Kelurahan : Desa Linau
- Kecamatan : Lingga Utara
- Kabupaten : Lingga
- Provinsi : Kepulauan Riau

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dari kegiatan Pembangunan pabrik
plywood tersebut di atas telah disusun dengan memperhatikan
pengarahan dari instansi teknis yang membidangi kegiatan tersebut.
2. Kami sanggup dan bersedia melaksanakan program pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan isi dokumen yang telah
direncanakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Bila kami tidak melaksanakan UKL dan UPL ini sesuai arahan, kami
bersedia menerima tindakan dari instansi yang berwenang sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Kami bersedia memperbaharui UKL dan UPL ini apabila diperlukan,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk


dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tanggerang, Juni 2022

49
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

V. DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad, B., S. Mulyana dan A. Badrunasar. Pemeliharaan Hutan Rakyat


Jenis Sengon. Al. Basia Vo. 1 No.2 Maret 2004
2. Siregar Iskandar Z, Tedi Yunanto dan Juwita Ratnasari. Kayu Sengon.
Penabar Swadaya 2004
3. Budidaya Sengon Unggul (falcataria moluccana). Pedia Ilmu. Kampus
Institut Pertanian Bogor Januari 2020

50
PT. SUMBER SEJAHTERA LOGISTIC PRIMA UKL/UPL

VI. LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Peta Lokasi Pembangunan Pabrik Plywood.


2. Hasil Uji Laboratorium tentang Kualitas Udara dan Kualitas Air Tanah di
lokasi pembangunan Pabrik Plywood.
3. Persetujuan Prinsip
4. Berita Acara Sosialisasi Rencana Pembangunan Pabrik Karet Mini Oleh
PT. Sumber Sejahtera Logistic Prima
5. Daftar Hadir Pertemuan Rapat

51

Anda mungkin juga menyukai