Alamat Perusahaan : Wisma ADR Lt. 3 Jalan Pluit Raya I No. 1 Penjaringan Jakarta Utara
Alamat Pabrik: Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh
Kabupaten Banyuasin
KAJIAN TEKNIS
PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH
PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
KAPASITAS 45 TONTBS/JAM
LUAS LAHAN 28,28 HEKTAR
2021
KATA PENGANTAR
PT. Kasih Agro Mandiri merupakan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS)
kapasitas 45 Ton TBS/Jam yang berlokasi di Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak
Tapeh Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan pada lahan seluas 28,28
Hektar. PT Kasih Agro Mandiri memiliki Dokumen UKL-UPL dan Izin Lingkungan
yang sudah mendapat persetujuan melalui Lembaga Pengelola dan Penyelenggara
Online Single Submission (OSS) Nomor 014/KPTS/DPM-PTSP/2019 berlaku efektif
sejak tanggal 26 April 2019.
Kegiatan pengolahan TBS menjadi Crude Palm Oil (CPO) menghasilkan
limbah cair, yang perlu dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke badan air
permukaan. Untuk itu, PT Kasih Agro Mandiri telah membangun Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) yang terdiri dari 13 kolam yang digunakan untuk pengolahan
limbah cair secara bertahap.
Kajian Teknis ini disusun untuk memastikan kualitas air limbah yang dibuang
ke badan air permukaan telah memenuhi Baku Mutu limbah cair untuk industri minyak
sawit dan diharapkan mendapat Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air
Limbah sesuai ketentuan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Adapun
Kajian Teknis ini disusun dengan mempedomani Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan
Persetujuan Teknis Dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian
Pencemaran Lingkungan.
Kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselenggaranya
penyusunan dokumen ini disampaikan terima kasih. Semoga dokumen ini dapat
memenuhi ketentuan sebagai pedoman untuk mendapatkan Persetujuan Teknis
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah.
R. Bambang K.
Mill Manager
Gambar 1.1. Skema alur operasional Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT. Kasih Agro
Mandiri
STASIUN PEREBUSAN :
Sterilisasi
Ketel
Air kondensat
STASIUN PENEBAHAN :
Pemisahan tandan dengan buah
Thesher
Tandan kosong
STASIUN PENGEMPAAN :
Pelumatan dan pemerasan Digester
Screw press
Sludge
Cangkang dan ampas
PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
Gambar 1.2. Skema Garis Besar Komponen Rencana Kegiatan Pabrik PKS
PT. Kasih Agro Mandiri
Penguapan 1,5%
Penebahan
Kernel 5%
Fat-pit
Unit IPAL
Pabrik IPAL
1.272 m³
Sungai Sake
1.485 m³ Perumahan 7,425 m³
Reservoir Pengendapan
Hydrant 190 m³
Dari Kolam Anaerobik Pond 3 air limbah dialirkan ke kolam Aerobik Pond
1 melalui pipa overflow. Kolam Anaerobic pond 3 tidak ada perlakuan yang
dilakukan pada kolam tersebut, karena kolam ini bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas penguraian yang lebih.
Kolam Aerobik (Aerobic Pond)
Kolam Aerobik (Aerobic Pond) terjadi proses perombakan lanjut asam-
asam organik sederhana yang belum terurai didalam kolam anaerobic,
didalam kolam ini mengevaporasi asam-asam organik yang mudah
menguap dan menonaktifkan bakteri anaerob serta menambah oksigen.
Reaksi aerobik atau disebut fermentasi aerobik menggunakan oksigen yang
berasal dari udara yang dipompakan ke dalam cairan pemberian oksigen
dilakukan dengancara Difusse, yaitu menginjeksikan udara dalam cairan
dalam bentuk gelembung halus yang kemudian oksigen melarut dalam
cairan dengan menggunakan aerator. Di kolam aerasi ini dilengkapi surface
aerator.
Dari Kolam Aerobik Pond 1 air limbah dialirkan ke kolam Aerobik Pond 2
melalui pipa overflow. Kolam Aerobic pond 2 proses bertujuan untuk
mengurangi jumlah kandungan bahan aktif yang tersuspensi dan
mengubahnya menjadi bentuk padatan yang diendapkan oleh flokulasi
mikroorganisme. Pada kolam ini penguraian terjadi secara aerob yaitu
proses
Pada kolam 9 Sediment Pond I ini terdapat pompa sirkulasi dengan 6 spray
dimana air limbah berasal dari kolam itu sendiri, yang diharapkan dapat
membunuh bakteri anerob. Proses ini merupakan tahap awal untuk
mengurangi perkembang biakan bakteri anaerob. Dari Kolam Sediment
Pond 1 air limbah dialirkan ke kolam Sediment Pond 2 melalui pipa
overflow.
Pada kolam 11 Aerasi Pond I ini tedapat perlakuan lumpur aktif. Lumpur
21 | Kajian Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air
aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi.
Pada kolam 12 Aerasi Pond II ini juga ditambahkan Jet Aerator sebanyak 1
unit yang berfungsi untuk memberikan kandungan oksigen di dalam limbah
cair sehingga air tersebut baik untuk perkembangbiakan mikroorganisme
yang hidup didalam air. Limbah cair pada kolam Aerasi Pond II ini
dialirkan ke kolam Aerasi Pond III melalui pipa Over Flow.
Data data pemantauan unsur iklim Badan Pusat Statistik Kab. Banyuasin periode
2019-2020. Variabel Jumlah hari hujan rata-rata pada tahun 2020 sebesar 18,9
hari dan 2019 sebesar 14,6 hari, hari hujan maksimum pada bulan Januari dan
Desember 2019, hari hujan minimum pada bulan Agustus 2019. Variabel
Jumlah curah hujan rata-rata pada tahun 2020 sebesar 220 mm/tahun dan 2019
sebesar169,5 mm/tahun, curah hujan maksimum pada tahun 2020 sebesar
2645,7 mm/tahun dan 2019 sebesar 2034,5 mm/tahun, curah hujan maksimum
pada bulan Maret 2019 484,6 mm/bulan, curah hujan minimum pada bulan
Agustus 2019 0,5 mm/bulan.
Data data pemantauan Variabel Suhu Badan Pusat Statistik Kab. Banyuasin
periode 2019-2020. Variabel suhu matahari minimum pada tahun 2020 dan 2019
pada bulan Desember sebesar 27,1 °C, variabel suhu maksimum pada tahun
2020 dan 2019 sebesar 37,4 °C pada bulan November 2019, suhu rata-rata
pada
tahun 2020 sebesar 22,6 °C dan 2019 sebesar 22,89 °C.
Dari hasil analisa sampel yang diambil dari 2 lokasi perairan sungai di peroleh
data komposisi, kelimpahan dan indeks keanekaragaman disekitar perairan di
dekat areal kegiatan yang disajikan pada Tabel L.11, dimana komposisi jenis
plankton secara keseluruhan tercatat sebanyak 26 genera dan setiap stasiun
berkisar antara 13 - 17 genera. Jumlah jenis tertinggi terdapat pada lokasi
pengamatan pada Sungai Sake bagian hulu ditemukan 17 genera dan dengan
kelimpahan sebesar 65 individu/liter.
Lokasi pengambilan sampel air merupakan sungai yang alirannya lambat yaitu
Sungai Sake hulu yang merupakan sungai dengan luasan yang sempit dan
kecepatan arus yang lambat serta mempunyai kemampuan untuk purifikasi
sehingga mendukung terhadap tingginya keberadaan jenis plankton disini.
Untuk kelimpahan plankton berkisar antara 65– 69 Individu/liter, dimana
tingkat kelimpahan jenis plankton tertinggi pada titik pengamatan di Sungai
Sake bagian hilir hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti kecepatan arus
yang tidak terlalu cepat, dan letaknya di bagian hilir.
Tabel 2.9 Jenis-jenis ikan (nekton) dan estimasi kehadiran yang sering
ditemui pada sungai di sekitar lokasi kegiatan berdasarkan
wawancara penduduk sekitarnya
Estimasi populasi
Nama Daerah/
No. Nama Latin Lokasi Pemantauan
Indonesia
S. Sake
1 Gabus Ophiocephalus micropeltes +++
2. Selincah Belontia hasselti ++
3. Juaro Pangasius polyuranodon ++
4. Puntung anyut Balantiocheilos melanopterus +
5. Sepat siam Trichogaster pectoralis +++
6. Sepat mata merah Trichogaster trichopterus +++
7. Lele Clarias batracus ++
3.1.1. pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Skala pH bukanlah
skala absolut. Bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Air murni bersifat netral,
dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH
kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, danlarutan dengan pH lebih
daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali.
dengan aH adalah aktivitas ion hidrogen. Alasan penggunaan definisi ini adalah
bahwa aH dapat diukur secara eksperimental menggunakan elektrode ion selektif
yang merespon terhadap aktivitas ion hidrogen ion. pH umumnya diukur
menggunakan elektrode gelas yang mengukur perbedaan potensial E antara
elektrode yang sensitif dengan aktivitas ion hidrogen dengan elektrode
referensi. Perbedaan potensial pada elektrode gelas ini idealnya mengikuti
persamaan Nernst:
Desa Lubuk Lancang merupakan desa dengan jumlah penduduk paling besar
dibandingkan dengan desa lainnya di Kecamatan Suak Tapeh. Jumlah penduduk di
desa tersebut adalah sekitar 3.094 jiwa atau sekitar 17,71 persen dari total jumlah
penduduk di Kecamatan Suak Tapeh dengan luas desa 41,65 km². Dibandingkan Desa
Lubuk Lancang Desa Biyuku memiliki jumlah penduduk lebih sedikit dengan jumlah
penduduk 1342 jiwa dengan luasan 26,48 km²
Sungai sake titik kordinat outlet merupakan badan sungai yang pada sisi kiri dan kanan
merupakan area rawa dan didominasi oleh tanaman rumput serta area tepi sungai
merupakan perkebunan karet masyarakat.
Sungai Sake merupakan sumber air untuk kebutuhan MCK bagi beberapa masyarakat
di desa Biyuku. Sungai sake juga dimanfaatkan untuk sarana trasportasi oleh beberapa
masyarakat Desa Biyuku maupun Lubuk Lancang untuk bepergian menuju kebun karet
untuk melakukan penyadapan/pemanenan. Sungai Sake juga terdapat banyak jenis ikan
yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat dan beberapa masyarakat mancari ikan sebagai
mata pencaharian. Secara teritorial Sungai Sake berada di Kecamatan Suak Tapeh dan
secara tidak langsung berpengaruh terhadap pendapatan penduduk khususnya yang
bermata pencaharian mencari ikan dan berkebun karet. Lokasi titik pembuangan air
limbah ditampilkan pada gambar berikut.
Pemantauan kualitas air limbah untuk parameter pH dan suhu setiap kolam
dilakukan setiap hari, sedangkan pemantauan berdasarkan parameter pergub
sumsel no 8 tahun 2012 dilakukan setiap bulan. Hasil pemantauan kualitas air
limbah disajikan pada tabel berikut:
BULAN
NAMA KOLAM RATA-RATA KETERANGAN
APRIL MEI JUNI
Kolam 1
pH 4,5 4,5 4,4 4,5 -
Suhu 51,6 53,2 52,6 52,4 -
Kolam 2
pH 4,6 4,6 4,6 4,6 -
Suhu 47,5 49,0 48,5 48,3 -
Kolam 3
pH 7,7 7,6 7,9 7,7 MS
Suhu 37,7 38,7 39,4 38,6 MS
kolam 4
pH 7,7 7,9 8,0 7,9 MS
Suhu 35,7 35,7 35,2 35,6 MS
Kolam 5
pH 7,9 8,1 8,1 8,0 MS
Suhu 34,2 34,5 33,7 34,1 MS
Kolam 6
pH 8,1 8,4 8,2 8,2 MS
Suhu 33,4 32,8 31,9 32,7 MS
Kolam 7
pH 8,3 8,6 8,4 8,4 MS
Suhu 31,7 41,9 31,3 35,0 MS
Kolam 8
FERI AKBAR
Koordinator Lapangan
Sartika Siketang
Koordinator Pengelolaan IPAL
YEFTA DARMAJI
Pengendali Dokumen
TIM 1 TIM 2
Roy Pardede Beni Febriansyah
Adi Rianda Rolex Mustopa
Estimasi Biaya
No Kegiatan Keterangan
(Rp)
1 Pembangunan IPAL 4.418.490.400 Pembangunan
Kolam, Pembuatan
Aerator, Rumah
pompa, Pompa
Sirkulasi,
Pembiakan Bakteri,
dll.
2 Pengoperasian IPAL 20.000.000/bulan SDM Operasional,
Sirkulasi,
Operasional Mesin,
dll.
MILL MANAGER
ASISTEN KEPALA
Operator Operator
2. Sumberdaya manusia
Rencana pemenuhan personil yang bersertifikat Penanggung Jawab Pengendali
Pencemaran Air (PPPA) dan Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air
Limbah (POPA) akan dipenuhi paling lambat 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya izin.
1. TUJUAN
1.1 Menjelaskan mekanisme kesiapsiagaan dan tanggap darurat kejadian
kebakaran, tumpahan, huru-hara, banjir dan kecelakaan darurat.
1.2 Sebagai panduan standar dalam menangani kondisi darurat di perusahaan.
2. REFERENSI
2.1 Permentan No. 11/Permentan/OT.140/3/2015 Tentang Sistem Sertifikasi
Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.
2.2 PP No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
2.3 Permen LHK No P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 Tentang
Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Staff K3L Melakukan inspeksi APAR bulanan, berkoordinasi dengan bagian pelatihan
dalam pelaksanaan pelatihan regu pemadam kebakaran dan regu tanggap darurat lainnya
dan melakukan sosialisasi, briefing atau pelatihan tentang prosedur tanggap darurat
kepada karyawan.
Satuan Pengamanan (Security) Melakukan pengamanan dalam proses penanganan
kejadian darurat dan aktif dalam proses penanganan sesuai instruksi kepala regu atau garis
komando penanganan kejadian daurat di lapangan.
Asisten Kepala Melakukan briefing, pengarahan, sosialisasi sekaligus mengawasi
pelaksanaan dan penerapan prosedur ini di area dan karyawan dalam lingkup tanggung
jawabnya.
Bagian P3K Melakukan persiapan bantuan medis yang diperlukan sebagai kesiapsiagaan
ketika terjadi kondisi darurat.
Seluruh Karyawan Melaporkan kejadian darurat yang terjadi ke emergency contact
yang tersedia, melakukan penanggulangan upaya awal yang bisa
Hal 2 dari
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 02/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Kejadian Darurat
Kebakaran,Tumpahan dan Kejadian No. Revisi 0
Darurat Lainnya Tgl. Berlaku 25 Januari 2021
4. PROSEDUR
4.1 Jenis-Jenis Kondisi Darurat
SOP ini berlaku untuk kejadian darurat yang terjadi dalam lingkup wilayah kerja
Perusahaan yang meliputi:
a. Kebakaran lahan serta kebakaran bangunan, gedung dan perumahan;
b. Tumpahan bahan bakar atau pelumas 200 Liter;
c. Tumpahan bahan kimia > 200 Liter;
d. Overflow limbah PKS atau kegagalan sistem pengolahan limbah;
e. Bencana alam seperti: gempa bumi, banjir dan angin kencang;
f. Demonstrasi, huru-hara atau bentuk lain sejenis;
g. Kecelakaan kerja darurat (melibatkan banyak orang dan korban).
Hal 3 dari
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 02/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Kejadian Darurat
Kebakaran,Tumpahan dan Kejadian No. Revisi 0
Darurat Lainnya Tgl. Berlaku 25 Januari 2021
Hal 4 dari
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 02/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Kejadian Darurat
Kebakaran,Tumpahan dan Kejadian No. Revisi 0
Darurat Lainnya Tgl. Berlaku 25 Januari 2021
Hal 5 dari
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 02/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Kejadian Darurat
Kebakaran,Tumpahan dan Kejadian No. Revisi 0
Darurat Lainnya Tgl. Berlaku 25 Januari 2021
Hal 6 dari
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 02/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Kejadian Darurat
Kebakaran,Tumpahan dan Kejadian No. Revisi 0
Darurat Lainnya Tgl. Berlaku 25 Januari 2021
4.3.11 Buat laporan kejadian tumpahan untuk jumlah tumpahan di atas 20 liter pada
Laporan Kejadian Tumpahan dan lakukan investigasi terhadap kejadian
tumpahan > 200 liter serta laporkan ke pihak terkait.
4.3.12 Untuk tumpahan ≤ 200 Liter, maka lakukan penanganan sesuai prosedur
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun atau Prosedur Pengelolaan Limbah.
4.4 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Tumpahan Bahan Kimia
4.4.1 Peringatkan kepada orang yang berada dilokasi untuk menghindari area
tumpahan.
4.4.2 Jika ada korban manusia, berikan pertolongan pertama bagi korban
tumpahan dan segera lakukan evakuasi medis.
4.4.3 Informasikan kepada emergency contact yang ada.
4.4.4 Lokalisasi area tumpahan dengan menggunakan bahan penyerap seperti serbuk
gergaji/fiber untuk menghindari meluasnya tumpahan
4.4.5 Gunakan Alat Pelindung Diri yang diperlukan ketika menangani tumpahan
pestisida (sarung tangan karet, masker dan apron)
4.4.6 Gunakan material penyerap seperti serbuk gergaji/fiber untuk membersihkan
tumpahan.
4.4.7 Kumpulkan bekas material penyerap ke dalam karung kemudian di kelola
sesuai dengan prosedur pengelolaan limbah.
4.4.8 Lakukan pembersihan badan dan tangan menggunakan air dan sabun setelah
menangani tumpahan.
4.4.9 Kumpulkan dan kembalikan alat penanganan tumpahan pada tempatnya.
4.4.10 Buat laporan kejadian tumpahan untuk jumlah tumpahan > 200 liter pada
Laporan Kejadian Tumpahan dan diteruskan ke staf/petugas K3L/HSE.
4.4.11 Untuk tumpahan ≤ 200 Liter, maka lakukan penanganan sesuai prosedur
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun atau Prosedur Pengelolaan Limbah.
4.5 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Overflow atau Kegagalan Sistem
Pengolahan Limbah Pabrik Kelapa Sawit (Kolam Limbah PKS)
4.5.1 Informasikan kejadian sesuai emergency contact di PKS
4.5.2 Kepala PKS segera memfungsikan personilnya untuk melakukan
penanggulangan
4.5.3 Hubungi Divisi terdekat yang berada pada aliran luapan/overflow untuk segera
menutup aliran agar tidak masuk ke sungai
4.5.4 Kerahkan alat berat yang diperlukan
4.5.5 Lakukan penanganan teknis dengan memberikan perlakukan secara
biologi/organik/kimia untuk menetralisir kadar limbah agar sesuai dengan daya
tampung/baku mutu lingkungan
Hal 7 dari
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 02/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Kejadian Darurat
Kebakaran,Tumpahan dan Kejadian No. Revisi 0
Darurat Lainnya Tgl. Berlaku 25 Januari 2021
Hal 8 dari
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 02/SHE/KAM-INT/I/2021
SOP Penanganan Kejadian Darurat
Kebakaran,Tumpahan dan Kejadian No. Revisi 0
Darurat Lainnya Tgl. Berlaku 25 Januari 2021
5 PENYIMPANAN REKAMAN
Rekaman/catatan hasil pemantauan dan pengukuran disimpan oleh masing- masing bagian
yang bertanggung jawab untuk periode minimal 5 (lima) tahun.
Hal 9 dari
PT. KASIH AGRO MANDIRI
No. Dok 03/SHE/KAM-INT/II/2021
SOP
Pengelolaan Limbah IPAL No. Revisi 0
(Instalasi Pengolahan Air Tgl. Berlaku 01 Maret 2021
Limbah)
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH
(EFFLUENT TREATMENT)
I. Pendahuluan
1.1 Kebijakan perusahaan
Melalui pengolahan limbah PMKS diharapkan akan dipenuhi syarat buangan limbah
yang sesuai dengan peraturan pemerintah Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5
Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah dan terhindar dari dampak sosial di
masyarakat