Anda di halaman 1dari 131

ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015

PACIFIC GLOBAL UTAMA

BAB VI. RENCANA PENGELOLAAN DAN


RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

6.1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup


Berdasarkan arahan pengelolaan lingkungan dalam evaluasi dampak
penting, rencana kegiatan peningkatan produksi pertambangan batubara PT
PGU perlu memiliki rencana pengelolaan lingkungan hidup guna mencegah
atau menekan dan atau menanggulangi dampak negatif yang akan timbul serta
meningkatkan dampak positif yang bakal terjadi.
Sementara itu untuk mengetahui kinerja kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup sekaligus sebagai evaluasi upaya pengelolaan tersebut,
maka diperlukan pula kegiatan pemantauan lingkungan hidup. Pemantauan
lingkungan hidup yang dilaksanakan bukan saja terhadap komponen
lingkungan terkena dampak melainkan juga sebagai penaatan terhadap
peraturan yang berlaku.
Bahwa pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup ini merupakan
kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang segera
dilaksanakan baik pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi
maupun tahap pasca operasi. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan tentu
saja pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk kegiatan peningkatan
kapasitas produksi ini sangat terintegrasi dengan pengelolaan dan pemantauan
yang dilakukan dalam RKL dan RPL sebelumnya. Oleh karena itu segenap
langkah pengelolaan dan langkah pemantauan lingkungan yang tertuang
dalam dokumen lama diuraikan pula berikut ini, dengan maksud memudahkan
pemrakarsa dalam menjadikan dokumen ini sebagai panduan dalam
pelaksanaannya.
Langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup itu
sebagaimana diuraikan berikut ini.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 1
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.1.1. TAHAP PRA KONSTRUKSI

6.1.1.1. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Negatif


a. Sumber dampak: Pembebasan lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Masyarakat merasakan dari nilai kompensasi lahan yang
diberikan dapat peningkatkan kesejahteraan mereka.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Dilakukan dengan transparan.
2) Pembebasan lahan berdasarkan peraturan yang berlaku dan
musyawarah mufakat.
3) Kompensasi nilai lahan diberikan langsung kepada pemilik
lahan.
4) Segenap proses yang berlangsung terdokumentasi.
5) Kerjasama dengan Kades setempat, Camat Tanjung Agung,
Dinas Kehutanan Kabupaten Muaraenim, Bagian Pemerintahan Umum
Setda Kabupaten Muara Enim

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan
dan Desa Sleman, Kecamatan Tanjung Agung.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2. Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 2
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.


 BPN Kabupaten Muara Enim.
 Bagian Tata Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Muara
Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
3. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 BPN Kabupaten Muara Enim.
 Bagian Tata Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Muara
Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.

6.1.2. TAHAP KONSTRUKSI


6.1.2.1. Dampak Lingkungan: - Kesempatan Kerja dan Berusaha
- Pendapatan Masyarakat
- Perekonomian dan Mata Pencaharian
Masyarakat
- Persepsi Masyarakat Negatif
a. Sumber dampak: Penerimaan tenaga kerja

b. Indikagtor keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Masyarakat merasakan bahwa penerimaan tenaga kerja
berlangsung baik, adil dan transparan dalam pelaksanaan penerimaan
tenafa kerja.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Memprioritaskan penduduk lokal sebagai tenaga kerja sepanjang
kualifikasi tenaga kerja yang diinginkan terpenuhi.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 3
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

2) Seleksi tenaga kerja secara objektif dan transparan, sehingga tidak


terjadi gejolak sosial dari masyarkat yang tidak diterima bekerja.
3) Kerjasama dengan kepala desa, Camat Tanjung Agung
Disnakertrans Kabupaten Muara Enim.
4) Memberikan jaminan sesuai UMP/UMR serta mengikutkan pekerja
dalam Jamsostek.
5) Membuat kesepakatan kerja waktu tertentu (KKWT).
6) Melaporkan pekerja AKAD kepada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di Desa Pulau Panggung, Tanjung Lalang, Desa Seleman
dan Desa Penyandingan dalam Wilayah Kecamatan Tanjung Agung.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama masa konstruksi berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.

6.1.2.2. Dampak Lingkungan: Infrastruktur dan Lalu Lintas Transportasi


a. Sumber dampak: Mobilisasi alat dan material

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 4
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Keadaan jalan dan jembatan yang dilalui mobilisasi peralatan


dan material tetap dalam keadaan baik.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Memasang tanda-tanda khusus pada kendaraan alat berat sesuai
Keputusan Menteri Perhubungan No. 69 Tahun 1993, tentang
penyelenggaraan angkutan barang.
2) Pengangkutan tidak pada jam-jam sibuk dan sebaiknya pada malam
hari.
3) Pengaturan cermat kendaraan yang masuk dan keluar dari lokasi
kegiatan.
4) Memasang rambu-rambu lalu-lintas terutama di persimpangan jalan dan
di permukiman penduduk.
5) Memperbaiki segera jalan dan atau jembatan yang rusak akibat
mobilisasi alat dan material.
6) Melibatkan masyarakat dalam perbaikan jalan dan jembatan dan
memanfaatkan bahan yang tersedia di daerah untuk kebutuhan
perbaikan jalan dan jembatan.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di sepanjang jalan yang dilalui untuk mobilisasi peralatan dan
material.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama tahap kegiatan konstruksi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT. Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 5
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.


 Kepolisian Negara, Polisi Lalu-lintas.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Kepolisian Negara, Polisi Lalu-lintas.

6.1.2.3. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Negatif


a. Sumber dampak: Mobilisasi alat dan material

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Kelancaran, kenyaman dan keselamatan pengguna jalan
lainnya tidak terganggu.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Memasang tanda-tanda khusus pada kendaraan alat
berat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No. 69 Tahun 1993,
tentang penyelenggaraan angkutan barang.
2) Pengangkutan tidak pada jam-jam sibuk dan sebaiknya
pada malam hari.
3) Pengaturan cermat kendaraan yang masuk dan keluar
dari lokasi kegiatan.
4) Memasang rambu-rambu lalu-lintas terutama di
persimpangan jalan dan di permukiman penduduk.
5) Memperbaiki segera jalan dan atau jembatan yang rusak
akibat mobilisasi alat dan material.
6) Melibatkan masyarakat dalam perbaikan jalan dan
jembatan dan memanfaatkan bahan yang tersedia di daerah untuk
kebutuhan perbaikan jalan dan jembatan.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 6
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di sepanjang jalan yang dilalui untuk mobilisasi peralatan dan
material.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama tahap kegiatan konstruksi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Kepolisian Negara, Polisi Lalu-lintas.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Kepolisian Negara, Polisi Lalu-lintas.

6.1.2.4. Dampak Lingkungan: Iklim Mikro


a. Sumber dampak: Pembukaan lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Kualitas iklim mikro cukup baik yang ditandai dengan
rendahnya perbedaan temperatur udara antara siang dengan malam hari
dan tingkat kelembaban udara cenderung stabil.
 Permen ESDM No. 18 Tahun 2008, tentang
Reklamasi dan Penutupan Tambang.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 7
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

1) Pembukaan lahan tidak dilakukan sekaligus untuk areal


yang luas.
2) Memperhatikan kepentingan peruntukan pembukaan
lahan, seperti untuk fasilitas jalan dan permukiman dengan menyisakan
beberapa tegakan tinggi sesuai fungsi lahan serta tata letak bangunan
dan jalan.
3) Khusus pembukaan areal tambang tetap memperhatikan
wilayah sempadan sungai atau sempadan lubang tambang, sehingga
masih ada vegetasi yang tumbuh pada areal yang tidak dimanfaatkan.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di areal yang akan dibuka.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama tahap kegiatan konstruksi dan operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT. Pacific Global Utama.
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.2.5. Dampak Lingkungan: Kualitas Air, Hidrologi


a. Sumber dampak: Pembukaan lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 8
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Kualitas air sungai tetap seperti dalam kondisi rona awal, Peraturan
Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air
dan Baku Mutu Air Sungai.
 Kualitas air sumur tetap memenuhi Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.
 Permen ESDM No. 18 Tahun 2008, tentang Reklamasi dan
Penutupan Tambang.

c. Pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun dan menata saluran-saluran air di dalam dan sekitar
lokasi kegiatan.
2) Menyisakan vegetasi yang tidak mengganggu aktivitas untuk tetap
tumbuh dan berkembang.
3) Menanami rumput pada lereng terbuka dan bebas dari peruntukan
kegiatan.
4) Melibatkan masyarakat setempat dalam membangun saluran,
mencari dan menanam bibit rumput.
5) Kerjasama dengan Dinas PU Kabupaten Muara Enim dalam
penataan saluran-saluran air.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Pada tapak kegiatan pembukaan lahan.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi dan
operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama.
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim..

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 9
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.


3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.2.6. Dampak Lingkungan: Ruang, Tanah dan Lahan


a. Sumber dampak: Pembukaan lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Laju aliran permukaan normal hanya sekitar 49,8% dari
jumlah curah hujan jatuh menjadi aliran permukaan.
 Untuk besar erosi tetap diawah Nilai Ambang Toleransi Erosi
≤ 15 ton/ha/tahun.

c. Pengelolaan lingkungan hidup


1) Menyisakan vegetasi yang tidak mengganggu aktivitas untuk
tetap tumbuh dan berkembang.
2) Pembuatan saluran drainase pada lahan dengan kemiringan
hingga 5% dan areal cekungan serta di sekeliling rencana kegiatan.
3) Membangun teras individu atau teras bangku pada lereng
melebihi 5%.
4) Menanami rumput atau cover crops pada permukaan lahan
terbuka.
5) Melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi lahan.
6) Kerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Muara
Enim dalam kegiatan konservasi dan memelihara pohon yang berfungsi
sebagai penyangga.
7) Kerjasama dengan Dinas PU Kabupaten Muara Enim dalam mengelola
dan menanggulangi dampak akibat erosi dan sedimentasi.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 10
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Di lokasi pembukaan lahan dan sekitarnya dimana kegiatan


pembukaan dan pematangan lahan berlangsung.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama kegiatan konstruksi dan operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama.
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU BM Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.2.7. Dampak Lingkungan: Flora dan Fauna Darat


a. Sumber dampak: Pembukaan lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Tingkat keanekaramagan dan populasi flora dan fauna tidak jauh
berbeda dengan kondisi rona awal.
 Permen ESDM No. 18 Tahun 2008, tentang Reklamasi dan
Penutupan Tambang.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Pembukaan lahan hanya untuk areal yang dibutuhkan.
2) Mempertahankan vegetasi pada areal yang dibuka tetapi tidak
untuk beraktivitas.
3) Mempertahankan areal sempadan sungai sesuai dengan
besarnya sungai.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 11
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

4) Lahan-lahan yang tidak dipergunakan untuk bangunan segera


dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau.
5) Melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi lahan.
6) Kerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Muara Enim dalam memelihara pohon dan mengembalikan fauna ke
habitat yang lain.
7) Kerjasama dengan pihak kecamatan dan aparat desa untuk
memberikan penyuluhan tentang pentingnya pelestarian areal
konservasi dan agar masyarakat tidak berburu terutama pada hewan
yang dilindungi.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di lokasi tapak proyek dimana kegiatan pembukaan lahan berlangsung.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global
Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.2.8. Dampak Lingkungan: Biota Perairan


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 12
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

a. Sumber dampak: Pembukaan lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Tingkat keanekaramagan dan populasi biota perairan tidak jauh
berbeda dengan kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun dan menata saluran-saluran air di dalam dan sekitar
lokasi kegiatan.
2) Mempertahankan vegetasi pada areal yang dibuka tetapi tidak
untuk beraktivitas.
3) Menanami rumput pada lereng yang terbuka dan bebas dari
peruntukan kegiatan.
4) Lahan-lahan yang tidak dipergunakan untuk bangunan segera
dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau.
5) Melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi lahan.
6) Kerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Muara Enim dalam memelihara pohon.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di lokasi tapak proyek dimana kegiatan pembukaan lahan
berlangsung.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama.
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 13
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.


3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.2.9. Dampak Lingkungan: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak: Pembukaan lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Kesehatan masyarakat tidak terganggu oleh pembukaan lahan.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun dan menata saluran-saluran air di dalam dan sekitar
lokasi kegiatan.
2) Mempertahankan vegetasi pada areal yang dibuka tetapi tidak
untuk beraktivitas.
3) Menanami rumput pada lereng yang terbuka dan bebas dari
peruntukan kegiatan.
4) Lahan-lahan yang tidak dipergunakan untuk bangunan segera
dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau.
5) Melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi lahan.
6) Kerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Muara Enim dalam memelihara pohon dan mengembalikan fauna ke
habitat yang lain.
7) Mengamankan masyarakat dari gigitan penyebab kaki gajah
dengan cara:
 Tidur menggunakan kelambu
 Lubang angin (ventilasi) rumah ditutup kawat kasa halus
 Memasang obat nyamuk
 Memakai obat gosok anti nyamuk
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 14
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Membersihkan tempat-tempat perindukan nyamuk


 Melakukan penyemprotan untuk membunuh nyamuk dewasa
 Mengikuti program pengobatan massal filariasi/malaria di
puskesmas
 Memeriksa diri ke puskesmas atau dokter bila tetangga atau
keluarga terkena filariasis/malaria.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di lokasi tapak proyek dimana kegiatan pembukaan lahan
berlangsung.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.2.10. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat


a. Sumber dampak: Pembukaan lahan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 15
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


Tidak terjadi persepsi masyarakat yang negatif akibat pembukaan lahan.

c. Pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun dan menata saluran-saluran air di dalam dan sekitar
lokasi kegiatan.
2) Mempertahankan vegetasi pada areal yang dibuka tetapi tidak
untuk beraktivitas.
3) Menanami rumput pada lereng yang terbuka dan bebas dari
peruntukan kegiatan.
4) Lahan-lahan yang tidak dipergunakan untuk bangunan segera
dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau.
5) Melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi lahan.
6) Kerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Muara Enim dalam memelihara pohon dan mengembalikan fauna ke
habitat yang lain.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di lokasi tapak proyek dimana kegiatan pembukaan lahan berlangsung.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama.
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 16
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3. Tahap Operasi


6.1.3.1. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Negatif
a. Sumber dampak: Penerimaan tenaga kerja

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Masyarakat merasakan bahwa penerimaan tenaga kerja
berlangsung baik, adil dan transparan.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Memprioritaskan penduduk lokal sebagai tenaga kerja sepanjang
kualifikasi tenaga kerja yang diinginkan terpenuhi.
2) Melakukan seleksi tenaga kerja secara objektif dan transparan,
sehingga tidak terjadi gejolak sosial dari masyarakat yang tidak diterima
bekerja.
3) Bekerjasama dengan kepala desa, camat, Dinas Tenaga kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.
4) Memberikan jaminan sesuai UMP/UMR serta mengikut sertakan
pekerja dalam Jaminan Sosial tenaga Kerja.
5) Membuat kesepakatan kerja waktu tertentu (KKWT).
6) Melaporkan pekerja AKAD kepada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.
7) Menyusun dan melaksanakan program CSR, sesuai kebutuhan
masyarakat.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 17
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Di Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa


Seleman dan Desa Penyandingan dalam Wilayah Kecamatan Tanjung
Agung.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama masa konstruksi berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.2. Dampak Lingkungan: Kualitas Air, Hidrologi dan Hidrogeologi


a. Sumber dampak: Pengupasan tanah pucuk dan overburden

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Kualitas air sungai tetap seperti dalam kondisi rona awal, memenuhi
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Kualitas air sumur tetap memenuhi Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990, tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.
 Permen ESDM No. 18 Tahun 2008, tentang Reklamasi dan
penutupan Tambang.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun dan menata saluran-saluran air di dalam dan sekitar
lokasi kegiatan.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 18
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

2) Menyisakan vegetasi yang tidak mengganggu aktivitas untuk tetap


tumbuh dan berkembang.
3) Menanami rumput pada lereng terbuka dan bebas dari peruntukan
kegiatan.
4) Untuk menangani pengaruh air asam tambang dari areal
penimbunan tanah overburden hingga air asam tidak mengalir ke
permukaan lahan dan menuju air permukaan
5) Disamping itu di bangun pula KPL sebagaimana tertera pada
Gambar Lampiran Sketsa

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Pada tapak kegiatan pengupasan tanah pucuk dan
overburden dan di areal penimbunan overburden.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.3. Dampak Lingkungan: Ruang, Tanah dan Lahan


a. Sumber dampak: Pengupasan tanah pucuk dan overburden

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 19
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Laju erosi tanah tidak melebihi Nilai Ambang Toleransi sebesar 15


ton/ha/tahun

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Melakukan penanganan atau pembuangan tanah penutup tanah secara
baik, dengan:
 Mempelajari karakteristik fisik dan kimia tanah buangan melalui
analisis laboratorium.
 Pengujian hidrologi pada daerah pembuangan tanah.
 Memilih metode yang baik dan dapat diterapkan untuk melakukan
penanganan buangan tanah.
 Menyusun perencanaan detail tentang pekerjaan pemindahan
tanah ke lokasi penimbunan.
2) Lapisan tanah pucuk hasil pengupasan dikumpulkan pada lokasi tertentu
tidak tercampur lapisan subsoil agar nantinya saat reklamasi lahan tetap
dikembalikan pada posisi lapisan atas.
3) Melakukan pekerjaan reklamasi sesegera mungkin pada daerah-daerah
bekas galian tambang.
4) Mempertahankan keberadaan vegetasi pada lahan yang tidak
dimanfaatkan untuk penambangan dan atau bangunan.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Pada tapak kegiatan pengupasan tanah pucuk dan
overburden dan di areal penimbunan overburden.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi dan
operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 20
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.4. Dampak Lingkungan: Biota Perairan


a. Sumber dampak: Pengupasan tanah pucuk dan overburden

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Laju erosi tidak melebihi Nilai Ambang Toleransi sebesar 15
ton/ha/tahun.
 Kualitas air sungai tetap seperti dalam kondisi rona awal, memenuhi
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak berbeda jauh
dari saat rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun dan menata saluran-saluran air di dalam dan sekitar lokasi
kegiatan.
2) Menyisakan vegetasi yang tidak mengganggu aktivitas untuk tetap
tumbuh dan berkembang.
3) Menanami rumput pada lereng terbuka dan bebas dari peruntukan
kegiatan.
4) Untuk menangani pengaruh air asam tambang dari areal penimbunan
tanah overburden, dilakukan penutupan dengan liat agar air asam tidak
mengalir ke luar bersama aliran permukaan, sebagaimana diuraikan
dalam Bab III dan Gambar Lampiran Sketsa
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 21
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Pada tapak kegiatan pengupasan tanah pucuk dan
overburden dan di areal penimbunan overburden.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.5. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Negatif


a. Sumber dampak: Pengupasan tanah pucuk dan overburden

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian
Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa. Terutama berupa Baku
Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Melakukan penanganan atau pembuangan tanah penutup tanah
secara baik, dengan:
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 22
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Mempelajari karakteristik fisik dan kimia tanah buangan melalui


analisis laboratorium.
 Pengujian hidrologi pada daerah pembuangan tanah.
 Memilih metode yang baik dan dapat diterapkan untuk melakukan
penanganan buangan tanah.
 Menyusun perencanaan detail tentang pekerjaan pemindahan
tanah ke lokasi penimbunan.
2) Lapisan tanah pucuk hasil pengupasan dikumpulkan pada lokasi tertentu
tidak tercampur lapisan subsoil agar nantinya saat reklamasi lahan tetap
dikembalikan pada posisi lapisan atas.
3) Melakukan pekerjaan reklamasi sesegera mungkin pada daerah-daerah
bekas galian tambang.
4) Mempertahankan keberadaan vegetasi pada lahan yang tidak
dimanfaatkan untuk penambangan dan atau bangunan.
5) Program CSR.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Pada tapak kegiatan pengupasan tanah pucuk dan
overburden dan di areal penimbunan overburden.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 23
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.1.3.6. Dampak Lingkungan: Kualitas Air, Hidrologi dan Hidrogeologi


a. Sumber dampak: Penambangan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, tentang Persyaratan
Kualitas Air Bersih.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membuat kolam pengendap lumpur (KPL) dari drainase
air tambang.
2) Pengelolaan air di KPL secara kimia dengan pemberian
kapur, koagulan dan absorben.
3) Mencegah terjadinya limpasan air tambang ke dalam
sumur-sumur penduduk dengan membangun fasilitas drainase di
sekeliling areal bukaan tambang yang pada akhirnya dialirkan ke dalam
kolam pengendap sebelum masuk ke badan air.
4) Menyediakan fasilitas air bersih bagi masyarakat
setempat, dengan cara membangun bak penampungan di wilayah
permukiman kekurangan air bersih. Lalu secara berkala diisi dengan air
bersih menggunakan mobil tanki air.
5) Kolam pengendapan lumpur dibuat seperti pada Gambar
2.13.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Pada tapak kegiatan penambangan batubara.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 24
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.7. Dampak Lingkungan: Biota Perairan


a. Sumber dampak: Penambangan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh berbeda
dengan saat rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membuat kolam pengendap lumpur (KPL) dari
drainase air tambang.
2) Pengelolaan air di KPL secara kimia dengan
pemberian kapur, koagulan dan absorben.
3) Mencegah terjadinya limpasan air tambang ke
dalam sumur-sumur penduduk dengan membangun fasilitas drainase di
sekeliling areal bukaan tambang yang pada akhirnya dialirkan ke dalam
kolam pengendap sebelum masuk ke badan air.
4) Menyediakan fasilitas air bersih bagi masyarakat
setempat selain untuk keperluan sendiri.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 25
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

5) Kolam pengendapan lumpur dibuat seperti pada


Gambar 2.13.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Pada tapak kegiatan penambangan batubara.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi dan
operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.8. Dampak Lingkungan: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak: Penambangan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh berbeda
dengan saat rona awal.

c. Pengelolaan lingkungan hidup


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 26
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

1) Membuat kolam pengendap lumpur (KPL) dari


drainase air tambang.
2) Pengelolaan air di KPL secara kimia dengan
pemberian kapur, koagulan dan absorben.
3) Mencegah terjadinya limpasan air tambang ke
dalam sumur-sumur penduduk dengan membangun fasilitas drainase di
sekeliling areal bukaan tambang yang pada akhirnya dialirkan ke dalam
kolam pengendap sebelum masuk ke badan air.
4) Menyediakan fasilitas air bersih bagi masyarakat
setempat selain untuk keperluan sendiri.
5) Kolam pengendapan lumpur dibuat seperti pada
Gambar 2.13.
6) Pemeriksaan kesehatan pekerja dan masyarakat
sekitar kegiatan secara berkala.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Pada tapak kegiatan penambangan batubara.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi dan
operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 27
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.9. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Negatif


a. Sumber dampak: Penambangan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh berbeda
dengan saat rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membuat kolam pengendap lumpur (KPL) dari
drainase air tambang.
2) Pengelolaan air di KPL secara kimia dengan
pemberian kapur, koagulan dan absorben.
3) Mencegah terjadinya limpasan air tambang ke
dalam sumur-sumur penduduk dengan membangun fasilitas drainase di
sekeliling areal bukaan tambang yang pada akhirnya dialirkan ke dalam
kolam pengendap sebelum masuk ke badan air.
4) Menyediakan fasilitas air bersih bagi masyarakat
setempat selain untuk keperluan sendiri.
5) Kolam pengendapan lumpur dibuat seperti pada
Gambar 2.13.
6) Program CSR.
d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup
 Pada tapak kegiatan penambangan batubara.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 28
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.10. Dampak Lingkungan: Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan


a. Sumber dampak: Pengolahan batubara

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2005
Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Menghindari penyimpanan batubara dalam waktu lebih lama di stockpile,
karena disamping akan dapat menurunkan kualitas batubara itu sendiri,
juga mengandung resiko terjadinya reaksi oksidasi dan spontaneous
combustion.
2) Pada saat pengolahan sebaiknya batubara dipecah sampai ukuran kecil
dan dialiri air, kemudian taburkan zat “additive” untuk menstabilkannya.
3) Melengkapi peralatan standar kebakaran dan membentuk regu
pemadam kebakaran.
d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup
 Di lokasi penimbunan batubara.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 29
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.11. Dampak Lingkungan: Kualitas Air Permukaan


a. Sumber dampak: Pengolahan batubara

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005
Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang
Persyaratan Kualitas Air Bersih.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membuat kolam pengendapan untuk menampung run off
sebelum masuk ke badan air.
2) Membangun sistem manajemen open storage dengan
pola mendahulukan pengangkutan batubara yang ditampung terlebih
dahulu

untuk menghindari terbentuknya material halus akibat pelapukan.


3) Membuat saluran drainase di sekitar open storage.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 30
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di tempat pengolahan
batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi pengolahan batubara
berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.12. Biota Perairan


a. Sumber dampak: Pengolahan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005
Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh
berbeda dengan pada kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 31
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

1) Membuat kolam pengendapan lumpur agar run off tidak langsung


masuk ke badan air.
2) Membangun sistem manajemen open storage dengan pola
mendahulukan pengangkutan batubara yang ditampung terlebih dahulu
untuk menghindari terbentuknya material halus akibat pelapukan.
3) Membuat saluran drainase di sekitar open storage.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di tempat penimbunan dan
pengolahan batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi penimbunan batubara
berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.13. Dampak Lingkungan: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak: Pengolahan batubara.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 32
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005
Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh
berbeda dengan pada kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membuat kolam pengendapan untuk menampung run off
sebelum masuk ke badan air.
2) Membangun sistem manajemen open storage dengan pola
mendahulukan pengangkutan batubara yang ditampung terlebih dahulu
untuk menghindari terbentuknya material halus akibat pelapukan.
3) Membuat saluran drainase di sekitar open storage.
4) Pemeriksaan kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar secara
berkala dan berkelanjutan.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di tempat penimbunan
batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi penimbunan dan
pengolahan batubara berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 33
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.14. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Negatif


a. Sumber dampak: Pengolahan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005
Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh
berbeda dengan pada kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Menghindari penyimpanan batubara dalam waktu lebih lama di
stockpile, karena disamping akan dapat menurunkan kualitas batubara
itu sendiri, juga mengandung resiko terjadinya reaksi oksidasi dan
spontaneous combustion.
2) Pada saat pengolahan sebaiknya batubara dipecah sampai
ukuran kecil dan dialiri air, kemudian taburkan zat “additive” untuk
menstabilkannya.
3) Melengkapi peralatan standar kebakaran dan membentuk regu
pemadam kebakaran.
5) Membuat kolam pengendapan untuk menampung run off
sebelum masuk ke badan air.
6) Membangun sistem manajemen open storage dengan pola
mendahulukan pengangkutan batubara yang ditampung terlebih dahulu
untuk menghindari terbentuknya material halus akibat pelapukan.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 34
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

7) Membuat saluran drainase di sekitar open storage.


8) Program CSR.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di tempat pengolahan
batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi penimbunan batubara
berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.15. Dampak Lingkungan: Kualitas Udara dan Kebisingan


a. Sumber dampak: Penimbunan batubara

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2005
Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan,

c. Pengelolaan lingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 35
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

1) Menghindari penyimpanan batubara dalam waktu lebih lama di


stockpile, karena disamping akan dapat menurunkan kualitas
batubara itu sendiri, juga mengandung resiko terjadinya reaksi
oksidasi dan spontaneous combustion.
2) Pada saat pengolahan sebaiknya batubara dipecah sampai
ukuran kecil dan dialiri air, kemudian taburkan zat “additive” untuk
menstabilkannya.
3) Melengkapi peralatan standar kebakaran dan membentuk regu
pemadam kebakaran.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di lokasi penimbunan batubara.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama tahap operasi berlangsung

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.16. Dampak Lingkungan: Kualitas Air Permukaan


a. Sumber dampak: Penimbunan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 36
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005


Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, tentang
Persyaratan Kualitas Air Bersih.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membuat kolam pengendapan untuk menampung run off
sebelum masuk ke badan air.
2) Membangun sistem manajemen open storage dengan pola
mendahulukan pengangkutan batubara yang ditampung terlebih
dahulu untuk menghindari terbentuknya material halus akibat
pelapukan.
3) Membuat saluran drainase di sekitar open storage.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di tempat
penimbunan batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi penimbunan batubara
berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 37
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.17. Dampak Lingkungan: Biota Perairan


a. Sumber dampak: Penimbunan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005
Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh
berbeda dengan pada kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membuat kolam pengendapan lumpur agar run off tidak langsung
masuk ke badan air.
2) Membangun sistem manajemen open storage dengan pola
mendahulukan pengangkutan batubara yang ditampung terlebih dahulu
untuk menghindari terbentuknya material halus akibat pelapukan.
3) Membuat saluran drainase di sekitar open storage.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di tempat penimbunan
batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi penimbunan batubara
berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 38
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.18. Dampak Lingkungan: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak: Penimbunan Pengolahan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005
Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh
berbeda dengan pada kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membuat kolam pengendapan untuk menampung run off
sebelum masuk ke badan air.
2) Membangun sistem manajemen open storage dengan pola
mendahulukan pengangkutan batubara yang ditampung terlebih
dahulu untuk menghindari terbentuknya material halus akibat
pelapukan.
3) Membuat saluran drainase di sekitar open storage.
4) Pemeriksaan kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar
secara berkala dan berkelanjutan.
5) Mengolah debu pengolahan batubara dengan memasang
alat penyiram otomatis.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 39
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di tempat
penimbunan batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi penimbunan dan
pengolahan batubara berlangsung.
f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.19. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat


a. Sumber dampak: Penimbunan batubara.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005
Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh
berbeda dengan pada kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 40
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

1) Menghindari penyimpanan batubara dalam waktu lebih lama di


stockpile, karena disamping akan dapat menurunkan kualitas batubara
itu sendiri, juga mengandung resiko terjadinya reaksi oksidasi dan
spontaneous combustion.
2) Pada saat pengolahan sebaiknya batubara dipecah sampai
ukuran kecil dan dialiri air, kemudian taburkan zat “additive” untuk
menstabilkannya.
3) Melengkapi peralatan standar kebakaran dan membentuk regu
pemadam kebakaran.
4) Membuat kolam pengendapan untuk menampung run off sebelum
masuk ke badan air.
5) Membangun sistem manajemen open storage dengan pola
mendahulukan pengangkutan batubara yang ditampung terlebih dahulu
untuk menghindari terbentuknya material halus akibat pelapukan.
6) Membuat saluran drainase di sekitar open storage.
7) Menyusun dan melaksanakan program CSR sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di tempat
penimbunan batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi penimbunan batubara
berlangsung.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT. Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 41
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.


3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.20. Dampak Lingkungan: Kualitas Udara dan Kebisingan


a. Sumber dampak: Pengangkutan batubara

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Berdasarkan Peraturan Gubenur Sumatera Selatan No. 17 Tahun
2005 tentang Baku Mutu Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Penyiraman jalan dengan air secara berkala terutama di musim
kemarau.
2) Mempertahankan vegetasi tegakan tinggi di kiri-kanan jalan dan atau
menanam pohon berdaun lebat dengan jenis laju vegetatif tinggi seperti
Acacia mangium.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di sepanjang jalan angkut hingga stockpile dalam tambang.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Selama tahap operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 42
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.21. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Negatif


a. Sumber dampak: Pengangkutan batubara

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17
Tahun 2005 Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat
Kebisingan

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Penyiraman jalan dengan air secara berkala terutama di musim
kemarau.
2) Mempertahankan vegetasi tegakan tinggi di kiri-kanan jalan dan atau
menanam pohon berdaun lebat dengan jenis laju vegetatif tinggi seperti
Acacia mangium.
3) Menutup dengan terpal bak truk pengangkut batubara

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di sepanjang jalur angkut
batubara.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi pengangkutan
batubara berlangsung.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 43
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
6.1.3.22. Dampak Lingkungan: Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan
a. Sumber dampak: Kegiatan utilitas

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2005 Tentang
Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Melengkapi genset yang digunakan dengan cerobong agar
emisi gas buang terdispersi di atmosfer dengan sempurna.
2) Membuat sistem ventilasi yang sesuai di rumah genset.
3) Pemasangan silencer pada genset.
4) Menempatkan genset di ruang kedap suara.
5) Pemakaian masker dan ear plug bagi para operator
peralatan.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 44
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di areal bangunan


utilitas.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi sepanjang utilitas
beroperasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.

 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.23. Dampak Lingkungan: Kualitas Air


a. Sumber dampak: Kegiatan utilitas

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun oil cathcer untuk memisahkan air dan minyak
dari kegiatan pengoperasian dari pemeliharaan genset dan bengkel.
2) Minyak yang dipisahkan ditampung di dalam drum dan
dikembalikan ke yang memiliki izin, sedangkan air yang telah memenuhi
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 45
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

persyaratan dialirkan ke saluran yang dibangun mengelilingi sistem


utilitas yang bermuara ke kolam pengendap.
3) Pembersihan berkala kolam pengendap untuk membuang
sediment yang terbentuk, setelah pengujian, sedimen yang tidak
mengandung B3 ditimbunkan di dumping area sedang yang
mengandung B3 ditampung di drum untuk diserahkan ke Pertamina.
4) Pengelolaan limbah cair domestik dengan membangun
septik tank dengan sistem resapan.
5) Penggunaan air bersih dilakukan dengan cara sistem daur
ulang terutama untuk perawatan taman, peturasan dan lain-lain.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di areal bangunan
utilitas.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi sepanjang utilitas
beroperasi.
f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Peternakan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 46
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.1.3.24. Dampak Lingkungan: Biota Perairan


a. Sumber dampak: Kegiatan utilitas

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005
Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh
berbeda dengan pada kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun oil cathcer untuk memisahkan air dan minyak
dari kegiatan pengoperasian dari pemeliharaan genset dan bengkel.
Minyak yang dipisahkan ditampung di dalam drum dan dikembalikan ke
Pertamina, sedangkan air yang telah memenuhi persyaratan dialirkan ke
saluran yang dibangun mengelilingi sistem utilitas yang bermuara ke
kolam pengendap.
2) Pembersihan berkala kolam pengendap untuk membuang
sedimen yang terbentuk, setelah pengujian, sedimen yang tidak
mengandung B3 ditimbunkan di dumping area sedang yang
mengandung B3 ditampung di drum untuk diserahkan ke Pertamina.
3) Pengelolaan limbah cair domestik dengan membangun
septik tank dengan sistem resapan.
4) Penggunaan air bersih dilakukan dengan cara sistem daur
ulang terutama untuk perawatan taman, peturasan dan lain-lain.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di areal bangunan
utilitas.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 47
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi dan pasca operasi


sepanjang utilitas beroperasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.25. Dampak Lingkungan: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak: Kegiatan utilitas

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup


 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun oil cathcer untuk memisahkan air dan minyak
dari kegiatan pengoperasian dari pemeliharaan genset dan bengkel.
Minyak yang dipisahkan ditampung di dalam drum dan dikembalikan ke
Pertamina, sedangkan air yang telah memenuhi persyaratan dialirkan ke
saluran yang dibangun mengelilingi sistem utilitas yang bermuara ke
kolam pengendap.
2) Pembersihan berkala kolam pengendap untuk membuang
sediment yang terbentuk, setelah pengujian, sediment yang tidak
mengandung B3 ditimbunkan di dumping area sedang yang
mengandung B3 ditampung di drum untuk diserahkan ke Pertamina.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 48
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

3) Pengelolaan limbah cair domestik dengan membangun


septik tank dengan sistem resapan.
4) Penggunaan air bersih dilakukan dengan cara sistem daur
ulang terutama untuk perawatan taman, peturasan dan lain-lain.
5) Pemeriksaan kesehatan pekerja dan masyarakat secara
berkala dan berkelanjutan.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di areal bangunan
utilitas.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi sepanjang utilitas
beroperasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.26. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat


a. Sumber dampak: Kegiatan utilitas

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 49
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005


Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2005
Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan,
 Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan tidak jauh
berbeda dengan pada kondisi rona awal.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Membangun oil cathcer untuk memisahkan air dan minyak
dari kegiatan pengoperasian dari pemeliharaan genset dan bengkel.
Minyak yang dipisahkan ditampung di dalam drum dan dikembalikan ke
Pertamina, sedangkan air yang telah memenuhi persyaratan dialirkan ke
saluran yang dibangun mengelilingi sistem utilitas yang bermuara ke
kolam pengendap.
2) Pembersihan berkala kolam pengendap untuk membuang
sedimen yang terbentuk, setelah pengujian, sedimen yang tidak
mengandung B3 ditimbunkan di dumping area sedang yang
mengandung B3 ditampung di drum untuk diserahkan ke Pertamina.
3) Pengelolaan limbah cair domestik dengan membangun
septik tank dengan sistem resapan.
4) Penggunaan air bersih dilakukan dengan cara sistem daur
ulang terutama untuk perawatan taman, peturasan dan lain-lain.
5) Program CSR.
d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup
 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di areal bangunan
utilitas.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi sepanjang utilitas
beroperasi.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 50
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.27. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Positif


a. Sumber dampak: Penanganan bahan kimia bekas

b. Indiketor keberhasilan pengelolaan lingkungan


 Tidak ada keluhan masyarakat terhadap kegiatan
penanganan bahan kimia bekas.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Pra pengemasan:
- Setiap pengumpul limbah B3 mengetahui karakteristik bahaya dari
setiap limbah B3. Untuk itu perlu pengujian laboratorium atas
persetujuan Badan Lingkungan Hidup.
- Penghasil limbah B3 yang sama secara terus-menerus, akan
melakukan pengujian limbah B3 paling tidak satu kali. Bila dalam
perkembangannya terjadi perubahan karakteristik limbah B3,
maka terhadap masing-masing limbah B3 hasil kegiatan
perubahan harus dilakukan pengujian kembali.
- Bentuk dan bahan kemasan dipilih berdasarkan kecocokan
terhadap jenis dan karakteristik limbah yang akan dikemas.
2) Persyaratan umum kemasan
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 51
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

- Kemasan dalam kondisi baik, tidak rusak, bebas dari pengkaratan dan
kebocoran.
- Bentuk, ukuran dan bahan kemasan disesuaikan dengan karakteristik
limbah B3 yang akan dikemas.
- Kemasan dapat terbuat dari plastik (HDPE, PP atau PVC, bahan logam
(teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440), dengan syarat tidak
bereaksi dengan limbah B3 yang disimpan.
3) Prinsip pengemasan
- Limbah B3 yang saling tidak cocok tidak boleh disimpan secara
bersama-sama dalam satu kemasan.
- Jumlah pengisian limbah dalam kemasan mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya pengembangan volume, limbah,
pembentukan gas atau kenaikan tekanan.
- Jika kemasan limbah B3 sudah dalam kondisi tidak layak, harus
dipindahkan ke kemasan lain yang memenuhi syarat.
- Mencantumkan penandaan pada kemasan.
- Pemeriksaan kemasan oleh penanggung jawab pengelolaan
limbah B3.
- Kegiatan pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan harus
dilaporkan sebagai bagian dari kegiatan pengelolaan limbah B3.
- Program CSR.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di seluruh wilayah
kegiatan pertambangan berikut bangunan utilitas.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi sepanjang utilitas
beroperasi.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 52
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.28. Dampak Lingkungan: 1. Pemulihan iklim mikro


2. Kualitas air
3. Ruang, tanah dan lahan
4. Flora dan fauna daratan
5. Biota perairan
6. Persepsi masyarakat.

a. Sumber dampak: Reklamasi dan revegetasi lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan


Terjadi perubahan positif pada iklim mikro, kualitas air, ruang tanah dan
lahan, flora dan fauna daratan, biota perairan dan persepsi masyarakat
akibat dari kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Meratakan daerah penimbunan tanah penutup dan atau
bekas penambangan yang telah ditimbun kembali.
2) Memodifikasi cekungan-cekungan bekas penambangan
yang berubah menjadi kantong-kantong air atau kolam-kolam besar
menjadi tempat budidaya ikan atau rekreasi.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 53
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Kegiatan revegetasi meliputi:


a) Penanaman rumput pada bagian permukaan lereng timbunan
untuk menghindari erosi air permukaan yang dapat
mengakibatkan kelongsoran lereng timbunan secara lokal.
b) Meningkatkan kesuburan tanah dengan penanaman cover crops
jenis Colopogonium mucunoides di antara tanaman-tanaman
pokok.
c) Menanam pohon pioner seperti akasia (Acacia mangium), sengon
(Albizia falcata), lamtoro (Leucaena glauca), pulai (Alstonia
angustifolia) sebagai tanaman pokok.
d) Dengan revegetasi ini juga secara berangsur – angsur dibentuk
populasi vegetasi dengan jenis sama dengan kondisi pada rona
awal.
e) Program CSR.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di seluruh wilayah
kegiatan pertambangan dan areal fasilitas pendukung.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan sejak tahun ke dua dalam tahap operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 54
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.3.29. Dampak Lingkungan: 1. Kesempatan bekerja dan berusaha


2. Pendapatan masyarakat
3. Perekonomian dan mata
pencaharian masyarakat
4. Persepsi masyarakat.

a. Sumber dampak: Pelepasan Tenaga Kerja

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan


Pelepasan tenaga kerja berlangsung mulus, tanpa gejolak, walaupun terjadi
penurunan pendapatan masyarakat, hambatan pada perekonomian dan
mata pencaharian masyarakat serta persepsi masyarakat yang negatif.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Mengetahui bahwa pekerjaan yang akan mereka emban ini akan
berakhir ketika tahap operasi selesai.
2) Tidak ada tuntutan dalam bentuk apapun ketika terjadi
pemutusan hubungan kerja dan dinyatakan dalam perjanjian kerja.
3) Pemberi kerja dan penerima kerja akan mematuhi segenap
ketentuan yang berlaku dalam hubungannya dengan hak dan kewajiban
antar pihak dikaitkan dengan pemutusan hubungan kerja.
4) Bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Muara Enim saat akan dilaksanakannya pemutusan
hubungan kerja.
5) Menyusun dan melaksanakan program CSR sesuai kebutuhan
masyarakat.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di Desa Pulau
Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan dan Desa
Seleman Kecamatan Tanjung Agung.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 55
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi dan pasca operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara
Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.4. Tahap Pasca Operasi


6.1.4.1. Dampak Lingkungan: Infrastruktur dan lalu-Lintas Transportasi
a. Sumber dampak: Pembongkaran dan demobilisasi peralatan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan


Keadaan jalan dan jembatan yang dilalui untuk demobilisasi peralatan dan
material tetap dalam keadaan baik.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Memasang tanda-tanda khusus pada kendaraan alat berat sesuai
Keputusan Menteri Perhubungan No. 69 Tahun 1993, tentang
penyelenggaraan angkutan barang.
2) Pengangkutan tidak pada jam-jam sibuk dan sebaiknya pada malam
hari.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 56
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

3) Pengaturan cermat kendaraan yang masuk dan keluar dari lokasi


kegiatan.
4) Memasang rambu-rambu lalu-lintas terutama di persimpangan jalan
dan di permukiman penduduk.
5) Memperbaiki segera jalan dan atau jembatan yang rusak akibat
mobilisasi alat dan material.
6) Melibatkan masyarakat dalam perbaikan jalan dan jembatan dan
memanfaatkan bahan yang tersedia di daerah untuk kebutuhan
perbaikan jalan dan jembatan.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di sepanjang jalan yang dilalui untuk demobilisasi peralatan dan
material.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama tahap kegiatan pasca operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT. Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.4.2. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Negatif


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 57
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

a. Sumber dampak: Pembongkaran dan demobilisasi peralatan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan


Keadaan jalan dan jembatan yang dilalui untuk demobilisasi peralatan dan
material tetap dalam keadaan baik, sehingga tidak menimbulkan persepsi
yang negatif terhadap kegiatan pembongkaran dan demobilisasi peralatan.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Memasang tanda-tanda khusus pada kendaraan alat berat sesuai
Keputusan Menteri Perhubungan No. 69 Tahun 1993, tentang
penyelenggaraan angkutan barang.
2) Pengangkutan tidak pada jam-jam sibuk dan sebaiknya pada malam
hari.
3) Pengaturan cermat kendaraan yang masuk dan keluar dari lokasi
kegiatan.
4) Memasang rambu-rambu lalu-lintas terutama di persimpangan jalan
dan di permukiman penduduk.
5) Memperbaiki segera jalan dan atau jembatan yang rusak akibat
mobilisasi alat dan material.
6) Melibatkan masyarakat dalam perbaikan jalan dan jembatan dan
memanfaatkan bahan yang tersedia di daerah untuk kebutuhan
perbaikan jalan dan jembatan.
7) Program CSR

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Di sepanjang jalan yang dilalui untuk demobilisasi peralatan dan
material.

e. Periode pengelolaan lingkungan hidup


 Selama tahap kegiatan pasca operasi.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 58
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.4.3. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Positif


a. Sumber dampak: Penanganan bahan kimia bekas

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan


 Tidak ada keluhan masyarakat terhadap kegiatan
penanganan bahan kimia bekas.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


Teknik penanganan bahan kimia bekas diatur dalam Tata Cara
Memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan, Pengoperasian Alat
Pengolahan, Pengolahan dan Penimbunan Akhir Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (Keputusan Kepala Bapedal Nomor Kep-68/Bapedal/05/1994)
serta mengacu kepada Keputusan Kepala Bapedal Nomor
Kep-01/BAPEDAL/09/1995, tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Sebagai contoh teknis penyimpanan tersebut adalah:
1) Pra pengemasan:

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 59
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

- Setiap pengumpul limbah B3 mengetahui karakteristik bahaya dari


setiap limbah B3. Untuk itu perlu pengujian laboratorium atas
persetujuan Badan Lingkungan Hidup.
- Penghasil limbah B3 yang sama secara terus-menerus, akan
melakukan pengujian limbah B3 paling tidak satu kali. Bila dalam
perkembangannya terjadi perubahan karakteristik limbah B3, maka
terhadap masing-masing limbah B3 hasil kegiatan perubahan
harus dilakukan pengujian kembali.
- Bentuk dan bahan kemasan dipilih berdasarkan kecocokan
terhadap jenis dan karakteristik limbah yang akan dikemas.
2) Persyaratan umum kemasan
- Kemasan dalam kondisi baik, tidak rusak, bebas dari pengkaratan
dan kebocoran.
- Bentuk, ukuran dan bahan kemasan disesuaikan dengan
karakteristik limbah B3 yang akan dikemas.
- Kemasan dapat terbuat dari plastik (HDPE, PP atau PVC, bahan
logam (teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440), dengan
syarat tidak bereaksi dengan limbah B3 yang disimpan.
3) Prinsip pengemasan
- Limbah B3 yang saling tidak cocok tidak boleh disimpan secara
bersama-sama dalam satu kemasan.
- Jumlah pengisian limbah dalam kemasan mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya pengembangan volume, limbah,
pembentukan gas atau kenaikan tekanan.
- Jika kemasan limbah B3 sudah dalam kondisi tidak layak, harus
dipindahkan ke kemasan lain yang memenuhi syarat.
- Mencantumkan penandaan pada kemasan.
- Pemeriksaan kemasan oleh penanggung jawab pengelolaan
limbah B3.
- Kegiatan pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan harus
dilaporkan sebagai bagian dari kegiatan pengelolaan limbah B3.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 60
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

- Program CSR

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di seluruh wilayah kegiatan
pertambangan berikut bangunan utilitas.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap pasca operasi sepanjang utilitas
beroperasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.4.4. Dampak Lingkungan: 1. Pemulihan iklim mikro


2. Kualitas air
3. Ruang, tanah dan lahan
4. Flora dan fauna daratan
5. Biota perairan
6. Persepsi masyarakat.

a. Sumber dampak: Reklamasi dan revegetasi lahan

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 61
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Terjadi perubahan positif pada iklim mikro, kualitas air, ruang tanah dan
lahan, flora dan fauna daratan, biota perairan dan persepsi masyarakat
akibat dari kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


1) Meratakan daerah penimbunan tanah penutup dan atau bekas
penambangan yang telah ditimbun kembali.
2) Memodifikasi cekungan-cekungan bekas penambangan yang
berubah menjadi kantong-kantong air atau kolam-kolam besar menjadi
tempat budidaya ikan atau rekreasi.
Kegiatan revegetasi meliputi:
1) Penanaman rumput pada bagian permukaan lereng timbunan untuk
menghindari erosi air permukaan yang dapat mengakibatkan
kelongsoran lereng timbunan secara lokal.
2) Meningkatkan kesuburan tanah dengan penanaman cover crops jenis
colopogonium di antara tanaman-tanaman pokok.
3) Menanam pohon pioner seperti akasia (Acacia catechu), sengon
(Albizia falcata), lamtoro (Leucaena glauca), pulai (Alstonia
angustifolia) sebagai tanaman pokok.
4) Program CSR.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di seluruh wilayah kegiatan
pertambangan dan areal fasilitas pendukung.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi dan pasca operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 62
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.1.4.5. Dampak Lingkungan: Persepsi Masyarakat Positif


a. Sumber dampak: Penyerahan lahan bekas tambang dan aset tambang.

b. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan


 Masyarakat mendukung upaya penyerahan lahan bekas
tambang dan aset tambang.

c. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup


 Penyerahan lahan bekas tambang dan aset tambang akan dilakukan
kepada pemerintah setempat. Mengingat setelah pembebasan lahan
dilakukan pada tahap pra konstruksi, maka penguasaan lahan dan aset
tambang tentu sepenuhnya menjadi hak PT PGU.
 Setelah kegiatan pertambangan batubara ini berakhir pada tempatnya
bila lahan dan aset tambang tersebut dikuasai negara dalam hal ini
pemerintah setempat. Karena PT PGU tidak punya kepentingan lagi
terhadap lahan dan aset tambang itu.
 Dengan demikian tidak akan terjadi gejolak masyarakat yang mungkin
timbul karena berambisi dan bersaing untuk menguasai lahan bekas
tambang dan aset tambang.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 63
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Karena itu upaya ini sekaligus akan memberikan dampak positif bagi
masyarakat, sebab tidak akan terjadi kecemburuan sosial terhadap
orang per orang yang akan memiliki salah satu peninggalan usaha
pertambangan batubara ini.
 Program CSR.

d. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup


 Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di Desa Pulau Panggung
Desa Tanjung Lalang, Desa Selemen dan Desa Penyandingan,
Kecamatan Tanjung Agung.

e. Periode pengelolaan Iingkungan hidup


 Pengelolaan dilakukan selama tahap pasca operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Kantor Pertanahan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Kantor Pertanahan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 64
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim


 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

Gambar 6.1 memperihatkan lokasi pengelolaan lingkungan hidup.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 65
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


6.2.1. Tahap Pra Konstruksi:
6.2.1.1. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat
a. Sumber dampak
 Kegiatan usaha yang menjadi dampak utama pada tahap ini
adalah kegiatan pembebasan lahan. Luas lahan PT. Pacific Global
Utama yang akan dieksploitasi adalah 2.000 hektar.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Masyarakat merasakan dari nilai kompensasi lahan yang diberikan
dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara secara terstruktur dan mendalam dengan
anggota masyarakat yang lahannya dibebaskan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di Kecamatan Tanjung Agung terutama desa-desa
dimana pemilik lahan yang akan dibebaskan tinggal yaitu Desa

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 66
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan dan


Desa Seleman

e. Periode pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali sebelum
pelaksanaan tahap pra konstruksi.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Bagian Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Muara Enim.
 Kantor Pertanahan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Bagian Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Muara Enim.
 Kantor Pertanahan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim..

6.2.1.2. Jenis Dampak: Persepsi masyarakat


a. Sumber dampak
 Penerimaan tenaga kerja konstruksi.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Masyarakat merasakan bahwa penerimaan tenaga kerja
berlangsung baik, adil dan transparan.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 67
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara secara terstruktur dan mendalam dengan anggota
masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di Kecamatan Tanjung Agung terutama desa-desa dimana pemilik
lahan yang akan dibebaskan tinggal yaitu Desa Pulau Panggung,
Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan dan Desa Seleman.

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali dalam setahun selama tahap
konstruksi.

f. Institusi pemantauan lingkungan hidup


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama

2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.

6.2.1.3. Jenis Dampak: Infrastruktur dan lalu-lintas transportasi


a. Sumber dampak
 Mobilisasi peralatan dan material.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kualitas jalan dan jembatan yang dilalui untuk mobilisasi peralatan
dan material cukup baik.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 68
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Observasi lapangan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di sepanjang jalan yang dilalui untuk mobilisasi peralatan dan
material.

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali dalam setahun selama tahap
konstruksi.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim
Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Kepolisian Negara, Polisi Lalu-lintas.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim
Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Kepolisian Negara, Polisi Lalu-lintas.

6.2.1.4. Jenis Dampak: Persepsi masyarakat


a. Sumber dampak

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 69
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Mobilisasi peralatan dan material.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kondisi jalan yang dilalui untuk mobilisasi peralatan dan material.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Observasi lapangan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di sepanjang jalan yang digunakan untuk mobilisasi peralatan dan
material.

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali dalam setahun selama tahap
konstruksi.

f. Institusi pemantauan lingkungan
1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama

2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:


 BLH Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Kepolisian Negara, Polisi Lalu-lintas.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 BLH Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Kepolisian Negara, Polisi Lalu-lintas.

6.2.1.5. Jenis Dampak: Iklim Mikro

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 70
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

a. Sumber dampak
 Kegiatan yang menjadi sumber dampak utama terhadap iklim mikro
pada tahap konstruksi adalah kegiatan pembukaan lahan.

b. Parameter lingkungan yang dipantau

 Temperatur dan kelembaban udara di siang dan malam hari.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Pemantauan perubahan iklim mikro dilakukan dengan
pengamatan langsung di lapangan dengan pengukuran suhu dan
kelembaban udara pada titik-titik pantau, selanjutnya dilakukan
analisis parameter iklim mikro dan perubahannya.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Lokasi pemantauan lingkungan hidup kondisi iklim mikro pada
kegiatan pertambangan batubara PT. Pacific Global Utama
dilakukan pada aeal yang dibuka dan di Desa Pulau Panggung,
Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan dan Desa Seleman.

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan perubahan iklim mikro dilaksanakan satu tahun
sekali selama tahap konstruksi berlangsung.
.
f. Institusi pemantauan lingkungan
1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global
Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 BLH Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 71
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:


 BLH Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.2.1.6. Jenis Dampak: Kualitas Air dan Hidrologi

a. Sumber dampak
 Kegiatan yang menjadi sumber dampak utama terhadap
penurunan kualitas air dan hidrologi pada tahap konstruksi adalah
kegiatan pembukaan lahan.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kualitas air:

Tabel 6.1. Parameter kualitas air sungai dan air sumur dan metoda analisisnya
Parameter Satuan Metoda Analisis Peralatan Contoh air
Fisik:
Jumlah zat padat mg/l Gravimetrik Timbangan sungai/rawa, sumur
Terlarut analitik
Kekeruhan NTU Turbidimetri Turbidimeter sungai/rawa, sumur
Suhu o
C Thermometer Pemuaian sungai/rawa

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 72
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Tabel 6.1. Lanjutan


Parameter Satuan Metoda Analisis Peralatan Contoh air
Kimia:
1.pH - Potensiometer pH meter sungai/rawa, sumur
2.Arsen (Ar) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
3.Besi (Fe) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
4.Fluorida (F) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
5.Kadmium (Cd) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
6.Khlorida (Cl) mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa, sumur
7.Mangan (Mn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
8. Seng (Zn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
9.Timbal (Pb) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
10. Raksa (Hg) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
11. NO2-N (Nitrit) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
12. NO3-N (Nitrat) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
13. Sulfat (SO4) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
14. Minyak dan mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa
Lemak
15. BOD mg/l Titrimetrik Titrasi sungai/rawa
16. COD mg/l Titrimetrik Titrasi sungai/rawa
Biologi:

17. Coliform MPN Jml/100 ml Inkubator sungai/rawa, sumur

Sumber : - Kualitas air sungai: Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun
2005 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai
- Kualitas air sumur: Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, tentang
Persyaratan Air Bersih.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Pemantauan kualitas air dilakukan dengan pengambilan contoh air
sungai langsung di lapangan sedangkan untuk hidrologi (pola
aliran) dengan observasi lapangan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Lokasi pemantauan kualitas air permukaan


No. Lokasi
A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu
A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 73
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

AS-1; AS-2 Air sumur di Desa Pulau Panggung dan Tjg Lalang
e. Periode pemantauan lingkungan
 Pemantauan kualitas air sungai dilaksanakan tiga bulan sekali
selama tahap konstruksi berlangsung.
 Pemantauan kualitas air sumur dilaksanakan enam bulan sekali
selama tahap konstruksi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 BLH Kabupaten Muara Enim
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 BLH Kabupaten Muara Enim
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim

6.2.1.7. Jenis Dampak: Ruang, Tanah dan Lahan


a. Sumber dampak
 Kegiatan usaha yang menjadi dampak utama adalah kegiatan
pembukaan lahan.

b. Parameter rencana pemantauan lingkungan


 Nilai erodibilitas, faktor penutupan vegetasi dan faktor kemiringan
lereng.
 Standar baku erosi (15 ton/ha/tahun).
 Parameter uji kualitas tanah menurut Pusat Penelitian Tanah dan
Agroklimat (1983).

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Pemantauan ini dilakukan melalui survey lapangan untuk melihat
perubahan ruang dan lahan di dalam dan sekitar lokasi kegiatan
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 74
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

pertambangan batubara PT Pacific Global Utama serta pengambilan


sampel tanah untuk dianalisis di laboratorium agar diketahui kondisi
sekarang dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Adapun
parameter dan metode/peralatan uji sampel kualitas tanah dapat
dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3. Paramater uji kualitas tanah


Paramater Satuan Metode/Peralatan
pH (H2O) - pH meter
pH (KCL) - pH meter
C-Organik % Kurmies
N-Total % Kjedahl
C/N - Perhitungan
P Bray I me/100 g Ekstraksi BRAY I
Ca dd me/100 g Penjenuhan Anonim
Mg dd me/100 g Asetat IN pH 7,0
K dd me/100 g Asetat IN pH 7,0
Na dd me/100 g Asetat IN pH 7,0
KTK me/100 g Asetat IN pH 7,0
KB % Penjenuhan Anonim
Al dd % Perhitungan
Ekstraksi in KCL
Fraksi :
- Pasir % Pipet
- Debu %
- Liat %
Sumber: PPT, 1981

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Lokasi pemantauan lingkungan hidup kondisi kualitas ruang lahan
dan tanah kegiatan pembukaan lahan pada lokasi pertambangan
batubara PT. Pacific Global Utama dan dilakukan pada lokasi yang
sama pada waktu pengambilan sampel tanah rona awal seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.4.

Tabel 6.4. Lokasi pemantauan kualitas tanah


No. Lokasi
T1 s/d T4 Dalam tapak kegiatan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 75
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Periode pemantauan lingkungan


 Pemantauan satu tahun sekali selama tahap konstruksi
berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup : PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.2.1.8. Jenis Dampak: Flora dan Fauna Darat


a. Sumber dampak
 Kegiatan usaha yang menjadi dampak utama adalah dalam
pembukaan lahan yaitu kegiatan pembersihan vegetasi pada lahan di
tapak proyek.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tingkat keanekaragaman dan populasi jenis flora dan fauna darat
(Tabel 6.5 dan Tabel 6.6).

Tabel 6.5. Parameter dan metoda analisis vegetasi


No Tipe Vegetasi Metoda Analisis
1 Vegetasi alami Nilai penting
- Kelimpahan
2 Tanaman budidaya - Komposisi
jenis
- Nilai ekonomis

Tabel 6.6. Parameter dan metoda analisis fauna


No. Parameter Metoda Analisis Lokasi

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 76
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Satwa liar:
- Amphibia - Kelimpahan Desa Pulau Panggung,
1
- Reptilia - Komposisi jenis- Desa Tanjung Lalang dan
- Aves - Status Desa Penyandingan
- Mammalia

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Kegiatan pemantauan untuk mengetahui perubahan
keanekaragaman flora dan fauna darat dilaksanakan dengan cara
mengamati langsung di lapangan dan wawancara dengan tokoh
dan anggota masyarakat yang berkompeten.

d. Periode pemantauan
 Satu tahun sekali selama tahap konstruksi.

e. Lokasi pemantauan
 Di lokasi kegiatan pembukaan lahan.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.2.1.9. Jenis Dampak: Biota Perairan


a. Sumber dampak

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 77
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dampak biota perairan adalah dampak ikutan dari akibat penurunan


kualitas air oleh kegiatan pembukaan lahan yang menyebabkan
penurunan kualitas badan air di sekitar lokasi kegiatan.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Parameter lingkungan dalam kegiatan pemantauan ini seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.7 dan Tabel 6.8.

Tabel 6.7. Parameter dan metoda analisis plankton


Parameter Metoda Analisis

- Kelimpahan
Plankton - Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

Tabel 6.8. Parameter dan metoda analisis benthos


Parameter Metoda Analisis

- Kelimpahan
Benthos - Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

c. Metode pengumpulan dan analisis data


Kegiatan peman tauan untuk me ngetahui perubah an biota perairan
dilakukan dengan cara pengam bilan sampel plankton menggunakan
net plankton dan hewan benthos menggunakan Eckman Dradge,
kemudian sample diidentifikasi dan dideterminasi di laboratorium.
Untuk nekton (ikan) dilakukan dengan pengamatan hasil tangkapan
ikan anggota masyara kat dan wawancara dengan ma syarakat
setempat.

d. Lokasi pemantauan
 Lokasi pemantauan biota perairan seperti disajikan pada Tabel 6.9.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 78
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Tabel 6.9. Lokasi pemantauan biota perairan


No. Lokasi

A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu


A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu

e. Periode pemantauan lingkungan


 Setiap enam bulan satu kali selama tahap konstruksi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.2.1.10. Jenis Dampak: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak pada kesehatan masyarakat adalah sebagai dampak
turunan dari dampak pada kualitas air dan flora fauna darat pada
kegiatan pembukaan lahan yang menyebabkan penurunan kualitas
badan air di sekitar lokasi kegiatan.

b. Parameter lingkungan yang dipantau

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 79
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Kondisi tingkat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi konstruksi


tambang.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Mengumpulkan data sekunder yang ada di Puskesmas atau
pelayanan kesehatan lainnya, kemudian melakukan observasi
terhadap beberapa anggota masyarakat yang terkena penyakit
dilanjutkan dengan komparasi dengan data awal.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap konstruksi.

e. Lokasi pemantauan
 Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan
dan Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
pertambangan batubara.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 80
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.2.1.11. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat


a. Sumber dampak
 Kegiatan usaha yang menjadi dampak utama pada tahap ini adalah
muara dari seluruh dampak yang akan ditimbulkan oleh kegiatan
penerimaan tenaga kerja, mobilisasi peralatan dan material,
pembukaan lahan, pembangunan prasarana dan sarana tambang
dan pengurangan tenaga kerja baik pada komponen iklim mikro,
kualitas air, flora dan fauna darat, biota perairan dan kesehatan
masyarakat.
Persepsi masyarakat yang negatif akan muncul jika terjadi
perubahan iklim mikro, penurunan kualitas air, dan tenaga kerja lokal
yang tidak terserap dalam kegiatan pertambangan. Tenaga kerja
lokal tidak banyak terserap, munculnya perilaku para pendatang
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada
serta kondisi kehidupan antara tenaga kerja lokal dengan tenaga
kerja dari luar berbeda secara menyolok akibat perbedaan
penghasilan.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tangggapan masyarakat terhadap rangkaian kegiatan konstruksi PT
Pacific Global Utama.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara secara terstrukur dan mendalam dengan
tenaga kerja, pihak manajemen proyek, tokoh masyarakat serta
anggota masyarakat yang berkepentingan.

d. Periode pemantauan
 Satu kali selama tahap konstruksi berlangsung.

e. Lokasi pemantauan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 81
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Desa-desa yang berada dekat dengan lokasi kegiatan


terutama Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa
Penyandingan dan Desa Seleman.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3. DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU TAHAP OPERASI


6.3.1. Jenis Dampak: Persepsi masyarakat
a. Sumber dampak
 Penerimaan tenaga kerja operasi.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Masyarakat merasakan bahwa penerimaan tenaga kerja
berlangsung baik, adil dan transparan.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara secara terstruktur dan mendalam dengan anggota
masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 82
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Di Kecamatan Tanjung Agung terutama desa dimana pemilik lahan


yang akan dibebaskan tinggal yaitu Desa Pulau panggung, Desa
Tanjung Lalang, Desa Penyandingan dan Desa Pulau Seleman.

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali dalam setahun selama tahap
operasi.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim.

6.3.2. Jenis Dampak: Kualitas Air , Hidrologi dan Hidrogeologi


a. Sumber dampak
 Sumber dampak utama penurunan kualitas air permukaan pada
tahap ini adalah kegiatan pengupasan tanah pucuk dan overburden.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kualitas air sungai: Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16
Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai
 Kualitas air sumur: berdasarkan Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih
seperti tertera dalam Tabel 6.10.

Tabel 6.10. Parameter Kualitas air sungai dan air sumur dan metoda
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 83
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

analisisnya
Parameter Satuan Metoda Analisis Peralatan Contoh air
Fisik:
Jumlah zat padat mg/l Gravimetrik Timbangan sungai/rawa, sumur
Terlarut analitik
Suhu o
C Thermometer Pemuaian sungai/rawa
Kimia:
1. pH - Potensiometer pH meter sungai/rawa, sumur
2. Arsen (As) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
3. Besi (Fe) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
1. Fluorida mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
(F)
2. Kadmium mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
(Cd) serapan atom
3. Khlorida mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa, sumur
(Cl)
4. Mangan mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
(Mn)
5. Seng mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
(Zn)
6. Timbal mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
(Pb) serapan atom
7. Raksa mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
(Hg) serapan atom
8. NO2-N mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
(Nitrit)
9. NO3- mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
N(Nitrat)
10. Sulfat mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
(SO4)
11. Minyak mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa
dan infrared infrared
lemak
12. BOD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa
13. COD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Pemantauan kualitas air permukaan dan air minum penduduk
dilakukan dengan mengambil sampel air pada titik-titik pantau,
selanjutnya dilakukan pengujian laboratorium untuk dilihat tingkat
perubahan dan kualitasnya menurut standar baku yang ada.
Pemantauan limbah cair dilakukan dari semua outlet KPL yang ada
di lokasi tambang.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.11.

Tabel 6.11. Lokasi pemantauan biota perairan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 84
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

No Lokasi

A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu


A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu
AS-1;
AS-2 Air sumur di Desa Pulau Panggung dan Tjg Lalang

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan kualitas air sungai tiga bulan sekali dan air sumur
dilakukan enam bulan sekali selama tahap operasi berlangsung.
 Pemantauan limbah cair dari kolam pengendap lumpur
dilaksanakan satu bulan sekali selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.3. Jenis Dampak: Ruang, Tanah dan Lahan


a. Sumber dampak
 Kegiatan usaha yang menjadi dampak utama adalah kegiatan
pengupasan lapisan tanah pucuk dan overburden.
b. Parameter lingkungan hidup yang dipantau
 Nilai erodibilitas, faktor penutupan vegetasi dan faktor kemiringan
lereng.
 Nilai ambang toleransi erosi ( < 15 ton/ha/tahun ).
 Parameter uji kualitas tanah menurut Pusat Penelitian Tanah dan
Agroklimat (1983), seperti tampak pada Tabel 6.12.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 85
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Tabel 6.12. Parameter kualitas tanah yang diamati di lokasi studi


Parameter Satuan Metoda Peralatan
pH H2O - Potensiometrik pH meter
pH KCl - Potensiometrik pH meter
C-organik % Walky - Black Titrasi
N-total % Kjedhal Kjedhal
C/N - Perhitungan
P-Bray I g g-1 Ekstraksi Bray I
Ca-dd Cmol(+) kg-1 Asetat 1 N pH 7 Titrasi EDTA
Mg-dd Cmol(+) kg-1 Asetat 1 N pH 7 Titrasi EDTA
K-dd Cmol(+) kg-1 Asetat 1 N pH 7 Flame Photometer
Na-dd Cmol(+) kg-1 Asetat 1 N pH 7 Flame Photometer
KTK Cmol(+) kg-1 Penjenuhan Flame Photometer
Amonium
KB % Perhitungan

Tabel 6.12. Lanjutan


Parameter Satuan Metoda Peralatan
Al-dd Cmol(+) kg-1 Ekstraksi 1 N KCl Titrasi
Fraksi:
Pasir %
Debu % Pemipetan Pipet
Liat %
Tekstur Perhitungan

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Pemantauan ini dilakukan melalui survey lapangan untuk melihat
perubahan ruang dan lahan di dalam dan sekitar lokasi kegiatan
pertambangan batubara PT Pacific Global Utama serta
pengambilan sampel tanah untuk dianalisis di laboratorium agar
diketahui kondisinya sekarang dibandingkan dengan data
sebelumnya.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Lokasi pemantauan lingkungan hidup kondisi kualitas ruang,
lahan dan tanah kegiatan pengupasan tanah pucuk dan
overburden PT Pacific Global Utama dilakukan pada lokasi yang
sama pada waktu pengambilan sampel tanah rona awal.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 86
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu tahun sekali selama tahap operasi
berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.4. Jenis Dampak: Biota perairan


a. Sumber dampak
 Kegiatan pengupasan lapisan tanah pucuk dan overburden.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Parameter yang di pantau ini seperti ditunjukkan pada Tabel 6.7
dan Tabel 6.8.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Kegiatan pemantauan untuk mengetahui perubahan biota perairan
dilakukan dengan cara pengambilan sampel plankton menggunakan
net plankton dan hewan benthos menggunakan Eckman Dradge,
kemudian sample diidentifikasi dan dideterminasi di laboratorium.
Untuk nekton (ikan) dilakukan dengan pengamatan hasil tangkapan
ikan anggota masyarakat dan wawancara dengan masyarakat
setempat.

d. Lokasi pemantauan
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 87
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Lokasi pemantauan biota perairan seperti disajikan pada Tabel 6.9.

e. Periode pemantauan lingkungan


 Enam bulan satu kali selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.5. Jenis Dampak: Persepi masyarakat


a. Sumber dampak
 Pengupasan tanah pucuk dan overburden.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Masyarakat merasakan bahwa pengupasan tanah pucuk tidak
menimbulkan gangguan pada kualitas air, ruang tanah dan lahan
serta biota perairan.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara secara terstruktur dan mendalam dengan anggota
masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 88
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di Kecamatan Tanjung Agung terutama desa-desa dimana
pemilik lahan yang akan dibebaskan tinggal yaitu Desa Pulau
Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan dan Desa
Seleman.

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali dalam setahun selama tahap
operasi
.
f. Institusi pemantauan lingkungan
1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.6. Jenis Dampak: Kualitas Air, Hidrologi dan Hidrogeologi

a. Sumber dampak
 Kegiatan yang menjadi sumber dampak utama terhadap
penurunan kualitas air dan hidrologi adalah penambangan batubara.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kualitas air sungai: Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16
Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai
 Kualitas air sumur: berdasarkan Permenkes RI No.
416/Menkes/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih
dengan parameter seperti tertera dalam Tabel 6.13.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 89
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Tabel 6.13. Parameter kualitas air sungai dan air sumur dan
metoda analisisnya
Parameter Satuan Metoda Analisis Peralatan Contoh air
Fisik:
Jumlah zat padat mg/l Gravimetrik Timbangan sungai/rawa, sumur
Terlarut analitik
Suhu o
C Thermometer Pemuaian sungai/rawa
Kimia:
1. pH - Potensiometer pH meter sungai/rawa, sumur
2. Arsen mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
(As)
3. Besi (Fe) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
4. Fluorida (F) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
5. Kadmium (Cd) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
6. Khlorida (Cl) mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa, sumur
7. Mangan (Mn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
8. Seng (Zn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
9. Timbal (Pb) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
10. Raksa (Hg) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
11. NO2-N (Nitrit) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
12. NO3-N (Nitrat) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
13. Sulfat (SO4) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
14. Minyak dan mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa
lemak infrared infrared
15. BOD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa
16. COD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Pemantauan kualitas air dilakukan dengan pengambilan contoh air
sungai langsung di lapangan sedangkan untuk hidrologi (pola aliran)
dengan observasi lapangan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.14.

Tabel 6.14. Lokasi pemantauan kualitas air permukaan


No. Lokasi

A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu


A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu
AS1; AS2 Air sumur di Desa Pulau Panggung dan Tjg Lalang

e. Periode pemantauan lingkungan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 90
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Pemantauan hidrologi dilakukan satu tahun sekali, kualitas air


sungai dilakukan setiap tiga bulan sekali dan air sumur penduduk
dilaksanakan enam bulan sekali selama tahap operasi berlangsung

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.7. Jenis Dampak: Biota Perairan


a. Sumber dampak
 Dampak biota perairan adalah dampak ikutan dari akibat penurunan
kualitas air oleh kegiatan penambangan batubara.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Parameter lingkungan dalam kegiatan pemantauan ini seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.15 dan tabel 6.16.

Tabel 6.15. Parameter dan metoda analisis plankton


Parameter Metoda Analisis

Plankton - Kelimpahan
- Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

Tabel 6.16. Parameter dan metoda analisis benthos


Parameter Metoda Analisis

Benthos - Kelimpahan
- Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 91
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

c. Metode pengumpulan dan analisis data


Kegiatan pemantauan untuk mengetahui perubahan biota perairan
dilakukan dengan cara pengambilan sampel plankton menggunakan net
plankton dan hewan benthos menggunakan Eckman Dradge, kemudian
sampel diidentifikasi dan dideterminasi di laboratorium. Untuk nekton
(ikan) dilakukan dengan pengamatan hasil tangkapan ikan anggota
masyarakat dan wawancara dengan masyarakat setempat.

d. Lokasi pemantauan
 Lokasi pemantauan biota perairan seperti disajikan pada Tabel
6.17.

Tabel 6.17. Lokasi pemantauan biota perairan


No. Lokasi

A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu


A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu

e. Periode pemantauan lingkungan


 Setiap enam bulan sekali selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 92
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.3.8. Jenis Dampak: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak pada kesehatan masyarakat adalah sebagai dampak
turunan dari dampak pada kualitas air akibat kegiatan penambangan
batubara yang menyebabkan penurunan kualitas badan air di sekitar
lokasi kegiatan.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kondisi tingkat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi operasi
penambangan.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


Mengumpulkan data sekunder yang ada di Puskesmas atau pelayanan
kesehatan lainnya, kemudian melakukan observasi terhadap beberapa
anggota masyarakat yang terkena penyakit dilanjutkan dengan
komparasi dengan data awal.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.

e. Lokasi pemantauan
 Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan
dan Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
pertambangan batubara.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 93
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.9. Jenis Dampak: Persepi masyarakat


a. Sumber dampak
 Penambangan batubara.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Masyarakat merasakan bahwa dari penambangan batubara tidak
menimbulkan gangguan pada kualitas air, biota perairan serta
kesehatan masyarakat.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara secara terstruktur dan mendalam dengan anggota
masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di Kecamatan Tanjung Agung terutama desa-desa dimana pemilik
lahan yang akan dibebaskan tinggal yaitu Desa Pulau Panggung,
Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan Desa Seleman.

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali dalam setahun selama tahap
konstruksi.

f. Institusi pemantauan lingkungan


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 94
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama


2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.10. Jenis Dampak: Kualitas Udara dan Kebisingan


a. Sumber dampak
 Pengolahan batubara.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


Berdasarkan Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan
Nomor 17 Tahun 2005 Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku
Tingkat Kebisingan, dengan parameter dan metode seperti tertera
dalam Tabel 6.18.

Tabel 6.18. Parameter dan metoda pengukuran


kualitas udara dan kebisingan
Parameter Metoda Analisis Peralatan
Debu Gravimetrik Hi-Vol
SOx Pararosanilin Spectrophotometer
Kebisingan Sound Level Meter Sound Level Meter
Nox Saltzman Spectrophotometer
CO NDIR NDIR Analyzer
H2 S Mercurythiocyanate Spectrophotometer
Hidrokarbon Flame Ionization GC

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Data tentang kondisi udara ambien dan tingkat kebisingan
dikumpulkan melalui pengukuran di lapangan, kemudian dilanjutkan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 95
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

dengan analisis laboratorium untuk melihat perbedaannya antara


data sebelum dan sesudah adanya kegiatan pengolahan batubara.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.19.

Tabel 6.19. Lokasi pemantauan kualitas udara


dan kebisingan
No. Lokasi
U1/U2 Pemukiman penduduk Desa Pulau Panggung
dan Penyandingan

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Kegiatan pemantauan dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali
selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.11. Jenis Dampak: Kualitas Air dan Hidrologi

a. Sumber dampak
 Kegiatan yang menjadi sumber dampak utama terhadap
penurunan kualitas air dan hidrologi adalah pengolahan batubara.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 96
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kualitas air sungai: Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16
Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Kualitas air sumur: berdasarkan Permenkes RI No.
416/PERMENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air
Bersih dengan parameter seperti tertera dalam Tabel 6.20.
Tabel 6.20. Parameter kualitas air sungai dan air sumur dan metoda
analisisnya
Parameter Satuan Metoda Analisis Peralatan Contoh air
Fisik:
Jumlah zat padat mg/l Gravimetrik Timbangan sungai/rawa, sumur
Terlarut analitik
Suhu o
C Thermometer Pemuaian sungai/rawa
Kimia:
1. pH - Potensiometer pH meter sungai/rawa, sumur
2.Arsen (As) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
3. Besi (Fe) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
4. Fluorida (F) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
5. Kadmium (Cd) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
6. Khlorida (Cl) mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa, sumur
7. Mangan (Mn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
8. Seng (Zn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
9. Timbal (Pb) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
10. Raksa (Hg) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
11. NO2-N (Nitrit) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
12. NO3-N (Nitrat) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
13. Sulfat (SO4) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
14. Minyak dan mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa
lemak infrared infrared
15. BOD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa
16. COD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa

c. Metode pemantauan lingkungan


 Pemantauan kualitas air dilakukan dengan pengambilan contoh air
sungai langsung di lapangan sedangkan untuk hidrologi (pola
aliran) dengan observasi lapangan.

d. Lokasi pengumpulan dan analisis data


Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.21.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 97
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Tabel 6.21. Lokasi pemantauan kualitas air permukaan


No. Lokasi
A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu
A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu
AS1; AS2 Air sumur di Desa Pulau Panggung dan Tjg Lalang

e. Periode pemantauan lingkungan


 Pemantauan hidrologi dilakukan setahun sekali, kualitas air sungai
dilakukan tiga bulan sekali dan air sumur penduduk dilaksanakan
enam bulan sekali selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.12. Jenis Dampak: Biota Perairan


a. Sumber dampak
 Dampak biota perairan adalah dampak ikutan dari akibat penurunan
kualitas air oleh kegiatan pengolahan batubara.

b. Parameter lingkungan yang dipantau

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 98
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Parameter lingkungan dalam kegiatan pemantauan ini seperti


ditunjukkan pada Tabel 6.22 dan Tabel 6.23.

Tabel 6.22. Parameter dan metoda analisis plankton


Parameter Metoda Analisis
Plankton - Kelimpahan
- Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

Tabel 6.23. Parameter dan metoda analisis benthos


Parameter Metoda Analisis

Benthos
- Kelimpahan
- Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Kegiatan pemantauan untuk mengetahui perubahan biota perairan
dilakukan dengan cara pengambilan sampel plankton menggunakan
net plankton dan hewan benthos menggunakan Eckman Dradge,
kemudian sample diidentifikasi dan dideterminasi di laboratorium.
Untuk nekton (ikan) dilakukan dengan pengamatan hasil tangkapan
ikan anggota masyarakat dan wawancara dengan masyarakat
setempat.

d. Lokasi pemantauan
 Lokasi pemantauan biota perairan seperti disajikan pada Tabel
6.24.

Tabel 6.24. Lokasi pemantauan biota perairan


No. Lokasi

A1-A2 Sungai Enim hilir dan hulu

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 99
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

A3-A4 Sungai Numan hilir dan hulu

e. Periode pemantauan lingkungan


 Setiap enam bulan satu kali selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Peternakan dann Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Peternakan dann Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.13. Jenis Dampak: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak pada kesehatan masyarakat adalah sebagai dampak
turunan dari dampak pada kualitas udara, kualitas air, biota perairan
akibat kegiatan pengolahan batubara yang akumulatif menimbulkan
gangguan pada kesehatan masyarakat.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kondisi tingkat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi operasi
pengolahan.

c. Metode pengumpulan dan analisis data

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 100
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Mengumpulkan data sekunder yang ada di Puskesmas atau


pelayanan kesehatan lainnya, kemudian melakukan observasi
terhadap beberapa anggota masyarakat yang terkena penyakit
dilanjutkan dengan komperasi dengan data awal.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.

e. Lokasi pemantauan
 Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan
dan Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
pengolahan batubara.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.14. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak berupa persepsi masyarakat timbul sebagai dampak turunan
dari dampak pada kualitas udara, kualitas air, biota perairan,
kesehatan masyarakat akibat kegiatan pengolahan batubara yang
akumulatif menimbulkan persepsi negatif pada masyarakat.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 101
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan pengolahan batubara
dikaitkan dengan hasil penanganan dampaknya pada kualitas udara,
kualitas air dan biota perairan.

c. Metode pengumpulan dan analisisi data


 Wawancara terstruktur dan mendalam pada masyarakat sekitar
lokasi kegiatan.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.

e. Lokasi pemantauan
 Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan, Desa Pulau Panggung
dan Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
pengolahan batubara.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 102
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.3.15. Jenis Dampak: Kualitas Udara dan Kebisingan


a. Sumber dampak
 Penimbunan batubara

b. Parameter lingkungan yang dipantau


Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun
2005 Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan,
seperti tertera dalam Tabel 6.25.

Tabel 6.25. Parameter dan metoda pengukuran kualitas


udara dan kebisingan
Parameter Metoda Analisis Peralatan
Debu Gravimetrik Hi-Vol
SOx Pararosanilin Spectrophotometer
Kebisingan Sound Level Meter Sound Level Meter
Nox Saltzman Spectrophotometer
CO NDIR NDIR Analyzer
H2 S Mercurythiocyanate Spectrophotometer
Hidrokarbon Flame Ionization GC

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Data tentang kondisi udara ambien dan tingkat kebisingan
dikumpulkan melalui pengukuran di lapangan, kemudian dilanjutkan
dengan analisis laboratorium untuk melihat perbedaannya antara
data sebelum dan sesudah adanya kegiatan penimbunan batubara.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.26.

Tabel 6.26. Lokasi pemantauan kualitas udara dan kebisingan


No. Lokasi
U1/U2 Pemukiman penduduk Desa Penyandingan dan Pulau Panggung

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Kegiatan pemantauan dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali
selama tahap operasi berlangsung.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 103
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.16. Jenis Dampak: Kualitas Air dan Hidrologi

a. Sumber dampak
 Kegiatan yang menjadi sumber dampak utama terhadap
penurunan kualitas air dan hidrologi adalah penimbunan batubara.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kualitas air sungai: Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No.
16 Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai
 Kualitas air sumur: Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.

Tabel 6.27. Parameter kualitas air sungai dan air sumur dan metoda
analisisnya
Parameter Satuan Metoda Analisis Peralatan Contoh air
Fisik:
Jumlah zat padat mg/l Gravimetrik Timbangan sungai/rawa, sumur
Terlarut analitik
Suhu o
C Thermometer Pemuaian sungai/rawa
Kimia:
1. pH - Potensiometer pH meter sungai/rawa, sumur
2. Arsen (As) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
3. Besi (Fe) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
4. Fluorida (F) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
5. Kadmium (Cd) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
6. Khlorida (Cl) mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa, sumur

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 104
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

7. Mangan (Mn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur


8. Seng (Zn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
9. Timbal (Pb) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
10. Raksa (Hg) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
11. NO2-N (Nitrit) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
12. NO3-N (Nitrat) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
13. Sulfat (SO4) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
14. Minyak dan mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa
lemak infrared infrared
15. BOD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa
16. COD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Pemantauan kualitas air dilakukan dengan pengambilan contoh air
sungai langsung di lapangan sedangkan untuk hidrologi (pola aliran)
dengan observasi lapangan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.28.

Tabel 6.28. Lokasi pemantauan kualitas air permukaan


No. Lokasi
A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu
A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu
AS1; AS2 Air sumur di Desa Pulau Panggung dan Tjg Lalang

e. Periode pemantauan lingkungan


 Pemantauan hidrologi dilakukan setahun sekali. Kualitas air sungai
setiap tiga bulan sekali dan air sumur penduduk dilaksanakan enam
bulan sekali selama tahap operasi berlangsung

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 105
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.17. Jenis Dampak: Biota Perairan


a. Sumber dampak
 Dampak biota perairan adalah dampak ikutan dari akibat penurunan
kualitas air oleh kegiatan penimbunan batubara.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Parameter lingkungan dalam kegiatan pemantauan ini seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.29 dan tabel 6.30.

Tabel 6.29. Parameter dan metoda analisis plankton


Parameter Metoda Analisis

Plankton
- Kelimpahan
- Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

Tabel 6.30. Parameter dan metoda analisis benthos


Parameter Metoda Analisis

Benthos
- Kelimpahan
- Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

c. Metode pengumpulan dan analisis data

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 106
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Kegiatan pemantauan untuk mengetahui perubahan biota perairan


dilakukan dengan cara pengambilan sampel plankton menggunakan
net plankton dan hewan benthos menggunakan Eckman Dradge,
kemudian sample diidentifikasi dan dideterminasi di laboratorium.
Untuk nekton (ikan) dilakukan dengan pengamatan hasil tangkapan
ikan anggota masyarakat dan wawancara dengan masyarakat
setempat.

d. Lokasi pemantauan
 Lokasi pemantauan biota perairan seperti disajikan pada Tabel
6.31.

Tabel 6.31. Lokasi pemantauan biota perairan


No. Lokasi

A1-A2 Sungai Enim hilir dan hulu


A3-A4 Sungai Numan hilir dan hulu

e. Periode pemantauan lingkungan


 Setiap enam bulan sekali selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 107
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.18. Jenis Dampak: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak pada kesehatan masyarakat adalah sebagai dampak
turunan dari dampak pada kualitas udara, kualitas air, biota perairan
akibat kegiatan penimbunan batubara yang akumulatif menimbulkan
gangguan pada kesehatan masyarakat.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kondisi tingkat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi operasi
penimbunan batubara.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Mengumpulkan data sekunder yang ada di Puskesmas atau
pelayanan kesehatan lainnya, kemudian melakukan observasi
terhadap beberapa anggota masyarakat yang terkena penyakit
dilanjutkan dengan komperasi dengan data awal.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.
e. Lokasi pemantauan
 Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan
dan Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
penimbunan batubara.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 108
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.19. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak berupa persepsi masyarakat timbul sebagai dampak turunan
dari dampak pada kualitas udara, kualitas air, biota perairan,
kesehatan masyarakat akibat kegiatan penimbunan batubara yang
akumulatif menimbulkan persepsi negatif pada masyarakat.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan penimbunan batubara
dikaitkan dengan hasil penanganan dampaknya pada kualitas udara,
kualitas air dan biota perairan.

c. Metode pengmpulan dan analisis data


 Wawancara terstruktur dan mendalam pada masyarakat sekitar lokasi
kegiatan.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 109
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Lokasi pemantauan
 Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan
Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
penimbunan batubara.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.20. Jenis Dampak: Kualitas Udara dan Kebisingan


a. Sumber dampak
 Pengangkutan batubara.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun
2005 Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan,
seperti tertera dalam Tabel 6.32.

Tabel 6.32. Parameter dan metoda pengukuran kualitas


RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 110
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

udara dan kebisingan


Parameter Metoda Analisis Peralatan
Debu Gravimetrik Hi-Vol
SOx Pararosanilin Spectrophotometer
Kebisingan Sound Level Meter Sound Level Meter
Nox Saltzman Spectrophotometer
CO NDIR NDIR Analyzer
H2 S Mercurythiocyanate Spectrophotometer
Hidrokarbon Flame Ionization GC

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Pengukuran langsung di lapangan dan analisis di laboratorium.

d. Periode pemantauan
 Pemantauan setiap enam bulan selama tahap operasi berlangsung.

e. Lokasi pemantauan
 Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.33

Tabel 6.33. Lokasi pemantauan kualitas udara dan kebisingan


No. Lokasi
U1 Desa Tanjung Lalan
U2 Desa Pulau Panggung

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 111
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.3.21. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak berupa persepsi masyarakat timbul sebagai dampak turunan
dari dampak pada kualitas udara akibat kegiatan pengangkutan
batubara yang akumulatif menimbulkan persepsi negatif pada
masyarakat.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan pengangkutan
batubara dikaitkan dengan hasil penanganan dampaknya pada
kualitas udara.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara terstruktur dan mendalam pada masyarakat sekitar
lokasi kegiatan.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.

e. Lokasi pemantauan
 Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Panyandingan
dan Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
pengangkutan batubara.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama

2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 112
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.22. Jenis Dampak: Kualitas Udara dan Kebisingan


a. Sumberdampak
 Kegiatan utilitas.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2005 Tentang
Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan, dengan
parameter dan metode seperti tertera dalam Tabel 6.34.

Tabel 6.34. Parameter dan metoda pengukuran kualitas udara


dan kebisingan

Parameter Metoda Analisis Peralatan

Debu Gravimetrik Hi-Vol


SOx Pararosanilin Spectrophotometer
Kebisingan Sound Level Meter Sound Level Meter
Nox Saltzman Spectrophotometer
CO NDIR NDIR Analyzer
H2 S Mercurythiocyanate Spectrophotometer
Hidrokarbon Flame Ionization GC

c. Metode pengumpulan dan analisis data

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 113
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Data tentang kondisi udara ambien dan tingkat kebisingan


dikumpulkan melalui pengukuran di lapangan, kemudian dilanjutkan
dengan analisis laboratorium untuk melihat perbedaannya antara
data sebelum dan sesudah adanya kegiatan penimbunan batubara.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.35

Tabel 6.35. Lokasi pemantauan kualitas udara dan kebisingan


No. Lokasi
U1 Desa Tanjung Lalan
U2 Desa Pulau Panggung

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Kegiatan pemantauan dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali
selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 114
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6.3.23. Jenis Dampak: Kualitas Air

a. Sumber dampak
 Kegiatan yang menjadi sumber dampak utama terhadap
penurunan kualitas air adalah kegiatan utilitas.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kualitas air sungai: Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No.
16 Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai.
 Kualitas air sumur: Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Air Bersih, dengan
parameter sebagai tertera pada Tabel 6.36.

Tabel 6.36. Parameter Kualitas air sungai dan air sumur dan metoda
analisisnya
Parameter Satuan Metoda Analisis Peralatan Contoh air
Fisik:
Jumlah zat padat mg/l Gravimetrik Timbangan sungai/rawa, sumur
Terlarut analitik
Suhu o
C Thermometer Pemuaian sungai/rawa
Kimia:
1. pH - Potensiometer pH meter sungai/rawa, sumur
2. Arsen (As) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
3. Besi (Fe) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
4. Fluorida (F) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
5. Kadmium (Cd) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
6. Khlorida (Cl) mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa, sumur
7. Mangan (Mn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
8. Seng (Zn) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
9. Timbal (Pb) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
10. Raksa (Hg) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
serapan atom
11. NO2-N (Nitrit) mg/l Spektrofotometrik AAS sungai/rawa, sumur
12. NO3-N (Nitrat) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
13. Sulfat (SO4) mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa, sumur
14. Minyak dan mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer sungai/rawa
lemak infrared infrared
15. BOD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa
16. COD mg/l Titrimetrik Buret sungai/rawa

c. Metode pengumpulan dan analisis data

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 115
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Pemantauan kualitas air dilakukan dengan pengambilan contoh


air sungai langsung di lapangan dan di outlet kolam limbah.
d. Lokasi pemantauan lingkungan
Lokasi pemantauan seperti disajikan pada Tabel 6.37.

Tabel 6.37. Lokasi pemantauan kualitas air permukaan


No. Lokasi

A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu


A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu
AS1; AS2 Air sumur di Desa Pulau Panggung dan Tjg Lalang

e. Periode pemantauan lingkungan


 Pemantauan kualitas air sungai setiap tiga bulan sekali dan air sumur
penduduk dilaksanakan enam bulan sekali selama tahap operasi
berlangsung

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.24. Jenis Dampak: Biota Perairan


a. Sumber dampak
 Dampak biota perairan adalah dampak ikutan dari akibat penurunan
kualitas air oleh kegiatan utilitas.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 116
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Parameter lingkungan dalam kegiatan pemantauan ini seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.38 dan tabel 6.39.
Tabel 6.38. Parameter dan metoda analisis plankton
Parameter Metoda Analisis

- Kelimpahan
Plankton - Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

Tabel 6.39. Parameter dan metoda analisis benthos


Parameter Metoda Analisis

- Kelimpahan
Benthos - Indeks keanekaragaman
- Komposisi jenis

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Kegiatan pemantauan untuk mengetahui perubahan biota perairan
dilakukan dengan cara pengambilan sampel plankton menggunakan
net plankton dan hewan benthos menggunakan Eckman Dradge,
kemudian sample diidentifikasi dan dideterminasi di laboratorium.
Untuk nekton (ikan) dilakukan dengan pengamatan hasil tangkapan
ikan anggota masyarakat dan wawancara dengan masyarakat
setempat.

d. Lokasi pemantauan
 Lokasi pemantauan biota perairan seperti disajikan pada Tabel
6.40.

Tabel 6.40. Lokasi pemantauan biota perairan


No. Lokasi

A1; A2 Sungai Enim hilir dan hulu


A3; A4 Sungai Numan hilir dan hulu

e. Periode pemantauan lingkungan

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 117
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Setiap enam bulan satu kali selama tahap operasi berlangsung.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama

2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:


 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.25. Jenis Dampak: Kesehatan Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak pada kesehatan masyarakat adalah sebagai dampak
turunan dari dampak pada kualitas udara, kualitas air, biota perairan
akibat kegiatan utilitas yang akumulatif menimbulkan gangguan
pada kesehatan masyarakat.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kondisi tingkat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi operasi
utilitas.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Mengumpulkan data sekunder yang ada di Puskesmas atau
pelayanan kesehatan lainnya, kemudian melakukan observasi
terhadap beberapa anggota masyarakat yang terkena penyakit
dilanjutkan dengan komperasi dengan data awal.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 118
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Lokasi pemantauan
 Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan
dan Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
utilitas.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.26. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat


a. Sumber dampak
 Dampak berupa persepsi masyarakat timbul sebagai dampak turunan
dari dampak pada kualitas udara, kualitas air, biota perairan,
kesehatan masyarakat akibat kegiatan utilitas yang akumulatif
menimbulkan persepsi negatif pada masyarakat.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan utilitas
dikaitkan dengan hasil penanganan dampaknya pada kualitas udara,
kualitas air dan biota perairan.

c. Metode pengumpulan dan analisis data

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 119
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Wawancara terstruktur dan mendalam pada masyarakat sekitar


lokasi kegiatan.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.

e. Lokasi pemantauan
 Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan
dan Desa Seleman yang berada dekat dengan lokasi kegiatan
utilitas.
f. Institusi pemantauan lingkungan
1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.27. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat (positif)


a. Sumber dampak
 Penanganan bahan kimia bekas.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
penanganan bahan kimia bekas.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 120
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Observasi lapangan.

d. Periode pemantauan
 Satu kali tiap tahun selama tahap operasi berlangsung.

e. Lokasi pemantauan
 Dalam areal kegiatan pertambangan dan lokasi utilitas.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.3.28. Jenis Dampak: 1. Pemulihan iklim mikro


2. Kualitas air
3. Ruang, tanah dan lahan
4. Flora dan fauna daratan
5. Biota perairan
6. Persepsi masyarakat.

a. Sumber dampak: Reklamasi dan revegetasi lahan

b. Parameter lingkungan yang dipantau


1. Temperatur dan kelembaban udara di siang hari dan malam
hari.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 121
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

2. Kualitas air dengan mengacu pada Peraturan Gubernur


Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air
dan Baku Mutu Air Sungai, - Baku Mutu Air Minum: Permenkes
RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas
Air Bersih.
3. Tingkat erosi < 15 ton/ha/tahun.
4. Keanekaragaman dan populasi jenis flora dan fauna.
5. Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan.
6. Tanggapan masyarakat terhadap kinerja reklamasi dan
revegetasi lahan bekas tambang.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


1) Pengukuran temperatur dan kelembaban di siang dan malam hari.
2) Observasi lapangan untuk mendeteksi kondisi bentang lahan.
3) Observasi lapangan untuk mendeteksi flora dan fauna daratan dan
biota perairan.
4) Memprediksi nilai erosi.
5) Wawancara terhadap masyarakat sekitar mengenai hasil reklamasi
dan revegetasi lahan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah di seluruh wilayah
kegiatan pertambangan dan areal fasilitas pendukung, sesuai titik
pemantauan untuk kualitas udara, kualitas air sungai/biota perairan,
air sumur, tanah dan lahan serta flora-fauna daratan dan aspek
sosial ekonomi-budaya/kesmas.

e. Periode pemantauan Iingkungan


 Pemantauan dilakukan sekali dalam setahun selama tahap operasi
dan pasca operasi.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 122
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

f. Institusi pengelolaan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.4. DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU TAHAP PASCA OPERASI


6.4.1. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat
a. Sumber dampak
 Pelepasan tenaga kerja.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Masyarakat merasakan bahwa pelepasan tenaga kerja berlangsung
baik, sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara secara terstruktur dan mendalam dengan anggota
masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di Kecamatan Tanjung Agung terutama desa-desa dimana pemilik
lahan yang akan dibebaskan tinggal yaitu Desa Pulau Panggung
Desa Tanjung Lalang, Desa Penyandingan dan Desa Seleman.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 123
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali setelah tahap pasca operasi.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara
Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.

 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara


Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.4.2. Jenis Dampak: Infrastruktur dan Lalu-lintas transportasi


a. Sumber dampak
 Pembongkaran dan demobilisasi peralatan.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Kualitas jalan dan jembatan yang dilalui untuk mobilisasi peralatan.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Observasi lapangan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di sepanjang jalan yang dilalui untuk demobilisasi peralatan.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 124
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali setelah kegiatan demobilisasi
dalam tahap pasca operasi.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.

 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.4.3. Jenis Dampak: Persepsi masyarakat


a. Sumber dampak
 Demobilisasi peralatan.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tanggapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan dalam
kegiatan demobilisasi peralatan.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Obervasi lapangan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Di sepanjang jalan yang digunakan untuk demobilisasi peralatan.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 125
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Periode Pemantauan lingkungan


 Pemantauan dilaksanakan satu kali setelah pelaksanaan
demobilisasi peralatan dalam tahap pasca operasi.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT. Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim.

 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Muara Enim.


 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.4.4. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat (positif)


a. Sumber dampak
 Penanganan bahan kimia bekas.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
penanganan bahan kimia bekas.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Observasi lapangan.

d. Periode pemantauan
 Satu kali diakhir tahap pasca operasi.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 126
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

e. Lokasi pemantauan
 Dalam areal kegiatan pertambangan dan lokasi utilitas.

f. Institusi pemantauan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.4.5. Jenis Dampak: 1. Pemulihan iklim mikro


2. Kualitas air
3. Ruang, tanah dan lahan
4. Flora dan fauna daratan
5. Biota perairan
6. Persepsi masyarakat.

a. Sumber dampak: Reklamasi dan revegetasi lahan


b. Parameter lingkungan yang dipantau
1. Temperatur dan kelembaban udara di siang hari dan malam hari.
2. Kualitas air dengan mengacu pada Peraturan Gubernur
Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air
dan Baku Mutu Air Sungai; Air sumur: Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air
Bersih.
3. Tingkat erosi < 15 ton/ha/tahun.
4. Keanekaragaman dan populasi jenis flora dan fauna.
5. Keanekaragaman dan populasi jenis biota perairan.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 127
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

6. Tanggapan masyarakat terhadap kinerja reklamasi dan


revegetasi lahan bekas tambang.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


1. Pengukuran temperatur dan kelembaban di siang dan malam
hari.
2. Observasi lapangan untuk mendeteksi kondisi bentang lahan.
3. Observasi lapangan untuk mendeteksi flora dan fauna daratan
dan biota perairan.
4. Memprediksi nilai erosi.
5. Wawancara terhadap masyarakat sekitar mengenai hasil
reklamasi dan revegetasi lahan.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah di seluruh wilayah
kegiatan pertambangan dan areal fasilitas pendukung, sesuai titik
pemantauan untuk kualitas udara, kualitas air sungai/biota
perairan, air sumur, tanah dan lahan serta flora-fauna daratan dan
aspek sosial ekonomi-budaya/kesmas.
e. Periode pemantauan Iingkungan
 Pemantauan dilakukan sekali diakhir tahap pasca operasi.

f. Institusi pengelolaan lingkungan


1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT. Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 128
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

6.4.6. Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat (positif)


a. Sumber dampak: Penyerahan lahan bekas tambang dan aset tambang.

b. Parameter lingkungan yang dipantau


 Tanggapan masyarakat terhadap proses penyerahan lahan
bekas tambang dan aset tambang.

c. Metode pengumpulan dan analisis data


 Wawancara tersetruktur dan mendalam terhadap pemerintah dan PT.
Pacific Global Utama mengenai pelaksanaan penyerahan lahan bekas
tambang dan aset tambang.

d. Lokasi pemantauan lingkungan


 Lokasi pemantauan adalah di Desa Pulau Panggung, Desa Tanjung
Lalang, Desa Penyandingan dan Desa Seleman, Kecamatan Tanjung
Agung.

e. Periode pemantauan Iingkungan


 Pemantauan dilakukan sekali di akhir tahap pasca operasi.
f. Institusi pengelolaan lingkungan
1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup: PT. Pacific Global Utama
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim
 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup:
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.
 Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Muara Enim.
RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 129
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

 Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim


 Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

Gambar 6.2 memperlihakan lokasi pemantauan lingkungan hidup.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 130
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA

Gambar 6.2. Peta lokasi pemantauan lh.

RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN VI - 131

Anda mungkin juga menyukai