Anda di halaman 1dari 8

NOTULEN RAPAT PEMBAHASAN TEKNIS PENILAIAN SUBSTANSI PERSETUJUAN TEKNIS

PEMBUANGAN EMISI KE UDARA AMBIEN PT KASIH AGRO MANDIRI


KEGIATAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DAN FASILITAS PENDUKUNG
DI DESA LUBUK LANCANG KECAMATAN SUAK TAPEH KABUPATEN BANYUASIN

JUM’AT, 2 DESEMBER 2022

Hal. Hal.
No. Tanggapan/Saran/Masukan Tanggapan
Lama Baru
A. Abas Kurib, S.T., M.Si.
1. Hal. 7 Tungku bakar belum menjelaskan secara Penjelasan lengkap tentang tungku
detail spesifikasi teknis bakar disampaikan pada Butir 1.4.
bagian (4) Tungku Bakar, spesifikasi
Saran dan masukan:
Pada uraian teknis perlu ditambahkan
penjelasan mengenai:
- Dimensi detail bagian-bagian dari tungku
bakar
- Diagram alir proses/flow diagram
- Cara kerja peralatan/alat-alat
pengendalian pencemaran udara pada
tungku bakar.
B. Prof. Dr. Ir. Muhammad Faizal, DEA.
1. Hal. 4 Pada Tabel 2. Spesifikasi sumber emisi,
pada nomor 4, kolom 3, tertulis kapasitas
45.000 kg/jam. Belum jelas jenis
materialnya.

Saran dan masukan: 45.000 kg janjang kosong/jam


Agar kapasitas 45.000 kg/jam ini dijelaskan
nama materialnya.

Pada spesifikasi untuk Specific volume


tertulis 9,96 E-02 m3/kg, angka E-02
merupakan angka dalam bahasa
komputer/programing, bukan dalam
Bahasa angka numerik.

Saran dan masukan:


Agar 9,96 E-02 m3/kg ditulis menjadi 9,96 x 9,96 x 10-02 m3/kg
10-2 m3/kg.

Juga lihat pada Gambar 8.


Tungku bakar kapasitas 45.000 kg/jam.
2. Hal. 8 Pada Tabel 3. Komposisi serat dan
cangkang, Proxonal Analysis.
Kata proxonal analysis apakah maksudnya
proximate analysis?
Agar diperbaiki menjadi proximate analysis Proximate Analysis
3. Hal. 8 Ash yang ada pada material biomassa
(serat dan cangkang) yang kalau dibakar
akan menghasilkan abu terbang dan
1
abu dasar apakah dimanfaatkan untuk
keperluan lain?
Agar diinformasikan abu terbang dan abu Dinarasikan pada point (4) Tungku
dasar yang terbentuk apakah Bakar, spesifikasi (d) sumber emisi drri
dimanfaatkan untuk keperluan lain. tungku bakar.

4. Hal. 9 Pada Tabel 4. Total heat value kolom ke 3,


nilai total heat value (Gcal/jam), mengapa
tanda minus ? dan satuannya dalam
Gcal/jam, bukan dalam Gcal/g (satuan
panas per massa).
Agar tanda nilai total heat value dijadikan
positif.
Jika digunakan satuan Gcal/jam, maka ada Nilai total positif.
faktor jumlah massa yang digunakan
dalam satuan massa/waktu.
5. Hal. 10 Pada butir Emisi SO2 yang dihasilkan, Luas
daerah penyebaran udara efektif adalah
= 10.000 m2. Belum jelas dari mana angka
10.000 m2 ini?
Agar ditentukan berapa panjang dan
berapa lebar luasan yang dimaksud.
6. Hal. 11 Pada butir Emisi CO yang dihasilkan, CO diperbaiki:
Faktor emisi 35,57 g/l atau 0,036 kg/m3. Penambahan konsentrasi:
Seharusnya angkanya tidak berubah. 0,0227 mg/Nm3
Sehingga perhitungan emisi CO yang
dihasilkan belum benar.
Tertulis:
= (0,036 kg/m3) x 0,1667 m3 = 0,0060 kg =
0,6 g/hari.

Demikian juga untuk NO2 yang dihasilkan, NO2 diperbaiki:


Faktor emisi 39,53 g/l atau 0,0395 kg/m3 Penambahan konsentrasi:
seharusnya angkanya tidak berubah. 0,0253 mg/Nm3

Saran dan masukan:


Satuan g/l = kg/m3,
karena 1 kg = 1000 g;
1 m3 = 1000 liter.

Agar diperbaiki lagi perhitungannya


dengan memperhatikan konversi satuan,
sehingga perhitungan selanjutnya tidak
keliru lagi.
7. Hal. 12 Pada butir (d) Sumber emisi dari tungku Uraian diperbaiki:
bakar, tertulis…..dan solid sebanyak ± Solid adalah padatan berasal dari
36,9 ton/hari. Maksud solid belum jelas minyak kasar, dipisahkan di decanter
apa materialnya. menjadi solid dan liquid. Solid
Agar diinformasikan nama/jenis solid yang dijadikan pupuk di kebun.
dimaksud. Limbah padat yang dibakar di tungku
bakar adalah tandan kosong.
8. Hal. 14 Pada butir (6) Stasiun Pemurni
2
(Clarivication Station), kata Clarivication
belum benar.
Agar kata Clarivication diganti dengan Diperbaiki menjadi:
Clarification. Clarification
9. Hal. 18 Pada butir a. Boiler, tertulis:
NO2 = 94,02 Kg/jam = 94.018 mg/jam,
konversi satuannya belum benar.
Demikian juga untuk SO2 dan partikulat.

Agar diperbaiki konversi satuannya karena - NO2 = 94,02 Kg/jam =


1 kg = 1.000.000 mg; atau 1 k = 94.020.000 mg/jam
1.000 g. Seharusnya NO2 = 94,02 Kg/jam = - SO2 = 315,90 Kg/jam =
94.018 g/jam = 94.018.00 mg/jam. 315.900.000 mg/jam; dan
Perbaiki juga perhitungan untuk SO2 dan - Partikulat = 508,95 Kg/jam =
partikulat. 508.950.000 mg/jam
10. Hal. 19 Pada perhitungan Emisi Hasil Diperbaiki sesuai saran
pembakaran, untuk NO2, SO2 dan
partikulat belum benar dikarenakan hasil
perhitungan sebelumnya halaman 18
belum benar. Seperti NO2 = 1.118,24
mg/m3.

Demikian juga perhitungan untuk alat


pengendali emisi melalui electrostatic
precipitator (EP), seperti NO2 yang diserap
oleh EP = 1.118,29 mg/m3 x 0,95 =
1.062,24 mg/m3.

Agar diperbaiki perhitungannya sesuai


dengan konversi satuan pada perhitungan
sebelumnya. Misalnya NO2 = 94,02 Kg/jam
= 94.018 g/jam = 94.018.00 mg/jam
(halaman 18)
11. Hal. 19 Tertulis: sehingga Baku Mutu berdasarkan Diperbaiki sesuai saran
standar teknis BM NO2 = 1.118,29 mg/m3 -
1.062,24 mg/m3 = 55,91 mg/m3.
Perhitungan ini belum benar dikarenakan
perhitungan sebelumnya belum benar.
Demikian juga untuk SO2 dan partikulat.

Agar diperbaiki satuannya sesuai dengan


konversinya. Misalnya untuk BM NO2 =
1.118,29 mg/m3 - 1.062,24 mg/m3 = 55,91
mg/m3. (seharusnya dalam g/m3)
12. Hal. 19 Pada Tabel 8. Baku mutu emisi Diperbaiki sesuai saran
berdasarkan standar teknis, satuan untuk
Baku mutu (mg/m3) belum benar, karena
perhitungan sebelumnya belum benar.
Seharusnya satuannya g/m3.
13. Hal. 25 Pada butir 3.2.3. Efisiensi alat….. , untuk
energi tersedia/jam tertulis Fiber 5.850 kg x
2.750 kkal = 16.087.500 kkal. Satuan untuk
3
nilal kalor masih dalam kkal.
Agar diubah satuan untuk nilai kalor dari
satuan kkal menjadi kkal/kg. Sehingga
menjadi:
Fiber 5.850 kg x 2.750 kkal/kg = Fiber: 2.750 kkal/kg
16.087.500 kkal.
C. Muhammad Fikri, S.T.
1. Untuk dapat ditambahkan gambar - Gambar tungku bakar cukup jelas,
Spesifikasi Tungku Bakar yang lebih besar Gambar 8; 9; 10 dengan tambahan
menggunakan kertas A3, sehingga mudah uaraian pengelolaan tandan kosong.
untuk dibaca.
2. Gambar Layout Pabrik untuk dapat Gambar 1. Lay out pabrik
diperbesar menggunakan kertas ukuran menggunakan kertas A3.
A3.
3. Dalam dokumen ada proses pembakaran - Gambar 8: dimensi:
tankos menggunakan tungku bakar  Tinggi tungku dari dasar sampai
teknologi cyclone. Namun tidak dijelaskan cerobong 20.382 mm
secara rinci beserta gambar desainnya,  Jarak dari pusat tungku - cyclon
berapa panjang pipa dan dimensi 11400 mm
cerobong pipa dari atas cerobong  Jarak dari cyclon – bak air combt.
bagunanan Tungku menuju Bak berisi air 8000 mm.
yang berfungsi sebagai penangkap debu  Diameter cerobong 600 mm
dari proses pembakaran tankos tersebut.
4. Dilokasi kegiatan ditemukan ada beberapa Ditambahkan dalam uraian Tungku
bagian dinding bangunan tungku bakar Bakar.
yang rusak sehingga ada potensi asap dan
debu keluar tanpa melalui cerobong yang
mengakibatkan proses pembakaran tidak
sempurna. Mohon ditambahkan dalam
dokumen penjelasan tersebut dan
progress perbaikannya di lapangan.
5. Dalam dokumen ada narasi yang Butir 1.4. Proses kegiatan:
menyebutkan bahwa bahan bakar boiler Tabel 2. Bahan bakar boiler: Fiber dan
adalah bio massa (cangkang dan fiber). Shell.
Mohon dijelaskan asal bahan bakar Fiber: serabut kelapa sawt
cangkang dan bagaimana proses Shell: cangkang kelapa sawit.
pembuatan fiber.
D. Dechristmas, S.T.
1. Genset, Belum ada waktu operasional untuk Waktu operasi genset 1-2 jam per hari.
Hal 4-5 Genset dengan 543 KW dan 360 KW, hal
ini terkait dengan perhitungan kebutuhan
bahan baku solar.
Tambahkan waktu operasional untuk
kedua genset.
2. Boiler, Belum ada hasil komposisi Ultimate Ultimate Analysis Cangkang:
Hal. 8 Analysis (dr.wt %) untuk cangkang dan % C 75,8 - 84,98
serat kelapa sawit, Tandan Kosong Kelapa % H 1,2 - 3,02
sawit (TKKS) serta solar. % N 0,54 - 0,8
Tambahkan: % S 0,9 - 0,9
Hasil komposisi Ultimate Analysis (dr.wt %) % O 3,48 - 14,75
untuk cangkang dan serat kelapa sawit,
Tandan Kosong Kelapa sawit (TKKS) serta
4
solar.
3.  Belum ada perhitungan neraca massa
berdasarkan mekanisme reaksi
(stoikiometri) untuk boiler, tungku bakar
dan masing-masing Genset;
 Untuk neraca massa sterilizer (15-17)
kurang tepat bila masuk kajian untuk
udara emisi.

Saran dan masukan:


 Tambahkan perhitungan neraca massa Butir 1.5. Neraca massa boiler:
berdasarkan mekanisme reaksi
(stoikiometri) untuk boiler, tungku bakar Di tungku bakar, itu bahannya
dan masing-masing Genset; cangkang.

 Untuk neraca massa sterilizer didelete Di delete.


saja.
4. Neraca Belum ada perhitungan efisiensi di boiler, Efisiensi boiler, ditambahkan
Massa, tungku bakar dan genset untuk
Hal. 15 pengendalian emisi dan partikulat (Filter
slincer/Muffier, Dust Collector, Cylone serta
Wet Scrubber);
Tambahkan perhitungan efisiensi di boiler
dan genset (PKS dan kebun 5 estate)
untuk pengendalian emisi dan partikulat
(Filter slincer/Muffier, Dust Collector,
Cylone serta Wet Scrubber);
5. Acuan  Belum ada perhitungan Baku Mutu
baku berdasarkan standar teknis untuk genset
mutu, dan tungku bakar;
Hal. 18  Belum ada penjelasan mengenai
karakteristik senyawa gas yang di
hasilkan (SO2, NOx, CO) seperti apakah
bersifat asam atau basa.

Saran dan masukan:


 Tambahkan perhitungan Baku Mutu
berdasarkan standar teknis untuk genset
dan tungku bakar;
 Tambahkan penjelasan mengenai Butir 3.2.4. karakteristik senyawa gas:
karakteristik senyawa gas yang di asam.
hasilkan untuk gas yang di hasilkan
(SO2, NOx, CO) seperti apakah bersifat
asam atau basa
6. Desain Belum ada Layout yang menggambarkan
sarana spesifikasi, dimensi terkait alat pengendali
dan yang digunakan.
prasara
na Saran dan masukan:
pengen Tambahkan Layout yang menggambarkan Layout, ada di Gambar 2 s.d Gambar
dali spesifikasi, dimensi terkait alat pengendali 10.

5
emisi, yang digunakan.
Hal. 19
7. Rencan Belum ada pembahasan, gambar dan
a Layout mengenai lubang sampling terkait
pemant kewajiban isokinetic dalam pemasangan
auan, lubang sampling terkait cerobong untuk
Hal. 28 boiler, genset dan tungku bakar.

Saran dan masukan:


Tambahkan pembahasan, gambar dan Lobang sampling di Gambar 4
Layout mengenai lubang sampling terkait
kewajiban isokinetic dalam pemasangan
lubang sampling terkait cerobong untuk
boiler, genset dan tungku bakar.
E. Dra. Martini Yulia, M.Sc.
1. Kata Pada Kata Pengantar belum ditemukan Dasar kewenangan DLH Kab. Untuk
Pengan narasi dasar kewenangan penerbitan menilai UKL-UPL/Pertek PT KAM.
tar pertek/perling.
Sebaiknya disempurnakan narasi kata
pengantar dengan menambahkan narasi
dasar kewenangan penerbitan
pertek/perling.
2. Hal. Belum sesuai dengan kaidah Kartografi. Peta sudah memenuhi kaidah
peta Agar diperbaiki untuk semua peta dan kartografi, memuat:
dan gambar agar sesuai dengan kaidah - Peta dasar
gambar kartografi; berwarna dan skala/ukuran - Skala
memadai. - Arah mata angin
- Koordinat
Agar gambar tungku bakar diprbaiki - Peta indeks
dengan ukuran yang memedai sehingga
informatif
3. Tabel 3 Pada Tabel 3 sebaiknya ditambahkan satu Ada di Tabel 2: pada kolom Sumber
lagi kolom penggunaan alat (boiler/ Emisi
genset/tungku bakar).
Agar ditambahkan pada dokumen
perbaikan
4. Hal. 28 Terkait rencana pantau, ditemukan ada titik
koordinat pada tiitk pantau udara ambien
dan titik pantau emisi, apakah titik-titik
koordinat ini telah sesuai dengan kondisi
eksisting atau tidak?

Bila titik koordinat ini adalah eksisting, Seluruh titik koordinat adalah eksisting
apakah selama ini pemantauan dilakukan kecuali IPAL Domestik yg baru akan
pada titik koordinat ini? dibangun.
5. Hal. 32 Terkait dengan Internalisasi Biaya
dan 33 Lingkungan (IBL)
Terkait dengan komitmen Internalisasi
Biaya Lingkungan (IBL), Pada halaman 32
dan 33 perusahaan berkomitmen
menetapkan biaya dialokasikan untuk
perlindungan dan pencegahan
6
pencemaran udara. Komitmen ini agar
benar-benar menjadi penetapan yang akan
dilaksanakan oleh PT. KAM, karena
kewajiban ini berdasarkan dengan PP
nomor 22 tahun 2021 tentang P3LH.

IBL nya cukup baik namun agar Butir V. Internalisasi Biaya Lingkungan,
dikembangkan lagi, karena perlu 5. Biaya pengembangan
pengembangan teknologi, pemantauan
IPAL agar kinerja IPAL optimal.
6. Hal. 33 Terkait Sistem Manajemen Lingkungan Narasi menyangkut uraian masing-
s.d 45 (SML) ditemukan hanya narasi teori saja masing ttg rencana, pelaksanaan,
belum ada narasi terkait rencana SML pemeriksaan dan Tindakan telah di
Pada halaman ini bagian Sistem sampaikan.
Manajemen Lingkungan ditambahkan
terkait dengan berkewajiban untuk
menyampaikan laporan pengelolaan dan
perlindungan bagian dari tahap tindakan.
Agar disempurnakan pada dokumen
perbaikan, penyusunan sistem
managemen lingkungan terdiri dari 4
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pemeriksaaan dan tindakan. Masing-
masing tahapan dituliskan apa saja yang
akan dilaksakan, hal ini sesuai dengan
Pasal 145 ayat (1), (2), (3), (4) dan (5) PP
No 22 Tahun 2021 tentang P3LH.
7. Hal. 37 Terkait Standar Kompetensi Sumber Daya
Manusia
Pada dokumen belum ditemukan terkait
standar kompetensi SDM yang bertugas;
1. penanggung jawab pengendalian Diuraikan dalam butir 7.1.
pencemaran udara.
2. Penanggung jawab instalasi alat
pengendali emisi
3. Personil yang memiliki kompetnsi lainnya
sesuai kebutuhan.
Agar ditambahkan pada dokumen
8. Hal. 37 Terkait Sumber Daya Manusia, pada
narasi belum ditemukan rencana ke depan
dalam upaya untuk peningkatan kapasitas
SDM.
Agar ditambahakan komitmennya apa, Ada di point b) butir 7.2.
guna meningkatkan mutu pengelolaan
lingkungan di pabrik dan sekitarnya.
F. Muhammad Izhar, S.T.
1. Untuk melampirkan hasil penapisan Ada di Gambar 1.
mandiri sesuai dengan lampiran 1 permen
05 2021.
2. Gbr 1 Supaya lebih informatif, lay out yang Sudah ditambahkan sesuai saran,
ditampilkan sebaiknya kegiatan penghasil boiler, genset dan tungku bakar
emisi dibedakan.
7
3. Hal. 4  Pada proses kegiatan sebaiknya
dipisahkan proses kegiatan penghasil
emisi dengan pembakaran dan non
pembakaran
 Narasi boiler disarankan diubah menjadi
Operasional boiler.
 Menambahkan narasi terkait fungsi dan
penggunaan boiler, genset dan tungku
bakar.
4. Hal 12 Bagaimana bentuk pengelolaan emisi - Khusus gas metana dari IPAL pabrik,
metana dari IPAL? dikelola dengan menanam tumbuhan
penyerap emisi di sekitar IPAL
pabrik.
5. Hal. 18  Menambahkan parameter mana yang - Spesifikasi genset ada di butir 2
Tabel 7 sesuai dengan spesifikasi genset yang tentang Proses Kegiatan
digunakan oleh PT.KAM. (Pembakaran/Non Pembakaran.
 Menambahkan narasi terkait sarana dan - Sarana prasarana pengendalian
prasana untuk sistem pengendalian emisi ada di spesifikasi teknis.
emisi apa saja yang digunakar, di lokasi
kegiatan.
G. Widya Astuti, S.K.M., M.Kes.
1. Hal. 14 Tambahkan narasi sarana dan prasarana Ada dalam Gambar 5.
sampling pada boiler
2. Hal. 12 Tambahkan narasi pengelolaan endapan Tersaji dalam Gambar 12 dan narasi
yang berasal dari tungku bakar (cyclone) pengelolaan pada tungku bakar
3. Hal. 17 Perbaiki narasi pada angka 4 menjadi Tidak ada lagi
hidrogen klorida
4. Hal. 19 - Tambahkan narasi volume dan sumber Ada di Butir 1.3. Penggunaan Bahan
air yang digunakan Baku, bahan penolong dan
- Tambahkan narasi pengelolaan debu pengunaan bahan bakar
yang dihasilkan dari boiler
5. Hal. 28 - Tambahkan narasi pemantauan pada Ada di butir 4.2. Frekuensi
genset dan boiler Pemantauan, poin c)
- Tambahkan parameter kualitas udara
ambien dan metode pengujiannya
6. Hal. 18 Menambahkan narasi acuan baku mutu Ditambahkan setelah butir 2.2.
berdasarkan:
a. Paremeter kunci: Partikulat, SO2, NOx,
CO, Hg, HCl, H2S, HF, NH3, VOC,
hidrokarbon, kandungan sulfur tereduksi.
b. Perameter Pendukung: CO2, temperatur
dan laju air

Anda mungkin juga menyukai