POKPHAND
INDONESIA PT.
A tradition of quality
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB-1 PENDAHULUAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
2-1 Perizinan Yang Telah Dimiliki Oleh PT. CPI 2-3
2-5 Penggunaan Tenaga Kerja Industri Pakan Ternak PT. CPI 2-9
3-3 Hasil Pemantauan Air Permukaan Semester-1 Tahun 2019 PT. CPI 3-9
3-6 Hasil Uji Gas Emisi Generator Listrik PT. CPI 3-16
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
2-1 Peta Lokasi Kegiatan Industri Pakan Ternak PT. CPI 2-2
2-4 Bagan Proses Produksi Pabrik Pakan Ternak PT. CPI 2-12
3-4 Kurva Kinerja Outlet IPAL PT. CPI Tanjung Bintang 3-8
3-5 Titik Pengambilan Sampel Air Permukaan PT. CPI Tanjung Bintang 3-10
3-6 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (H2S) PT. CPI Tanjung Bintang 3-12
3-7 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (NH3) PT. CPI Tanjung Bintang 3-12
3-8 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (NO2) PT. CPI Tanjung Bintang 3-13
3-9 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (SO2) PT. CPI Tanjung Bintang 3-14
3-10 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (Debu) PT. CPI Tanjung Bintang 3-14
4-1 Peta Lokasi Kegiatan UKL PT. CPI Tanjung Bintang 4-14
4-2 Peta Lokasi Kegiatan UPL PT. CPI Tanjung Bintang 4-15
Sebagai tindak lanjut dari revisi dokumen UKL-UPL yang telah disetujui
dan mendapatkan izin lingkungan dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah
(BLHD) Kabupaten Lampung Selatan dengan Nomor : 660/263/IV.03/UKL-
UPL/2016, untuk melakukan kegiatan Pabrik Pakan Ternak di desa Rejomulyo
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan, maka PT. CPI
melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan Lingkungan.
Sesuai dengan hasil rekomendasi dokumen UKL dan UPL kegiatan Pabrik
Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA yang telah disetujui,
Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dilakukan
dengan interval setiap semester, sehingga dalam satu tahun dilakukan 2 (dua)
Perijinan yang sudah dimiliki Pabrik Pakan Ternak PT. CPI, disajikan pada Tabel
2-1.
Gambar 2-1. Peta Lokasi Kegiatan Industri Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAN INDONESIA
Energi yang digunakan oleh pabrik pakan ternak PT. CPI adalah energi
Listrik dan energi panas dari cangkang sawit. Energi listrik merupakan sumber
daya utama yang diperlukan dalam menunjang kegiatan operasional
perkantoran dan proses produksi lainnya. Untuk penyediaan energi listrik ini
digunakan sumber listrik yang berasal dari PLN. Sedangkan energi panas
(steam) bersumber dari Boiler yang dibangkitkan dengan menggunakan bahan
bakar cangkang sawit. Secara rinci penggunaan energi untuk Pengoperasian
Industri Pakan Ternak PT. CPI dapat di lihat pada Tabel 2-2.
Rencana/Kapasitas
No Jenis Energi Penggunaan Sumber
Terpasang
Sumber air yang digunakan sebagai air baku menggunakan air tanah
dalam yang bersumber dari 2 titik sumur bor sebagai sumber air utama.
Mengingat operasional usaha industry pakan ternak dilakukan secara dry sistem,
yang menggunakan panas dari steam, sehingga pada proses produksi
pemakaian air bersih hanya digunakan untuk boiler. Sedangkan selebihnya air
bersih digunakan untuk aktifitas MCK karyawan/perkantoran dan pabrik.
Rincian penggunaan air dapat dilihat pada Tabel 2.3, sedangkan untuk
melihat secara detil penggunaan air dapat dilihat pada neraca air pada Gambar
2.2.
Tabel 2-3. Rincian Penggunaan Air Oleh PT. CPI
Kegiatan Operasional
Boiler Sumur Dalam 10 m3/hari
Kebutuhan MCK Karyawan Sumur Dalam 4,5 m3/hari
90 org x 0,05 m3/hr
AIR TANAH
15 m3/hari
BOILER MCK
10 m3/hari 4,5 m3/hari
7 m3/hari 0,9 m3/hari
3 m3/hari 3,6 m3/hari
4. Samping Shelter 28 m2 64 m2 28 m2 64 m2
5. Kantor (2 lantai) 360 m2 720 m2
6. Mess, Kantin, Musholla 192 m2 192 m2
7. Loading Area 1.472 m2 1.472 m2
Struktur organisasi PT. CPI merupakan pedoman dan arahan kerja yang
didasarkan pada tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen
organisasi dan bidang yang ditanganinya. Adapun susunan struktur organisasi
yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 2-3.
DIREKTUR UTAMA
PT. CPI
MANAGER PABRIK
P2K3
BAGIAN
LINGKUNGAN
Keterangan: Bagian Lingkungan Merupakan Penanggung
jawab Pelaksanaan UKL-UPL
Tabel 2-5. Penggunaan Tenaga Kerja Industri Pakan Ternak PT. CPI
Kualifikasi Jumlah
No Tenaga Kerja Keterangan Asal
Pendidikan (orang)
Jumlah 90
Sumber: PT. CPI (2016)
Abu terbang hasil pembakaran pada sistem boiler ditampung dengan satu
silo. Silo abu terbang ditinggikan untuk memudahkan pencurahan ke dalam
truk pengangkutnya. Silo dilengkapi dengan kantong-kantong ventilasi untuk
menangkap abu terbang kering. Dari silo abu dimasukkan ke dalam truk
untuk dibawa ke lokasi pembuangan.
Bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi
pabrik pakan ternak ini adalah: jagung, dedak, gula, bungkil, garam, Calcium
Posfat, Soyabean Meal, Tepung Ikan, Vetsin dan karung plastik sebagai
pengemas.
Bahan baku semi concentrat yang telah dituang ke intake dan jagung
yang telah digiling menjadi halus akan dicampur melalui proses pencampuran di
dalam mesin mixer. Di dalam mesin mixer bahan baku diaduk selama ± 4
menit, selama proses pengadukan dimesin mixer disemprotkan minyak CPO
dengan kapasitas sesuai yang dibutuhkan. Setelah proses pengadukan selesai,
kemudian bahan baku akan dicetak/dibuat butiran dengan menggunakan mesin
pellet. Pada proses pembuatan butiran di dalam mesin pellet, bahan baku akan
diaduk lagi sambil dipanasi dengan menggunakan panas dari steam kira-kira
83oC dengan tekanan 2 bar, kemudian bahan baku dipres dan dicetak menjadi
butiran.
Bahan Baku
Bahan Baku Jagung Concentrate
Bin Penampung
Blower Jagung Halus
Proses Pembentukan
CRUMBLE Ukuran
Gambar 2-4. Bagan Proses Produksi Pabrik Pakan Ternak PT. CPI
Tabel 3-1. Hasil Analisis Air Bersih PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA
Hasil Analisis Standar
No Parameter Satuan
1 2 3 4 5 Maks.*)
o
1 Suhu C 25,0 27,1 26,9 26,7 27 Dev ±3oC
2 TDS mg/l 51 20 35 62 340 1000
3 Warna (Pt.Co) mg/l 0 0 0 0 9 50
4 Besi (Fe) mg/l < 0,10 < 0,10 < 0,10 0,10 0,1 1,0
5 Nitrat (NO3) mg/l 0,07 0,01 0,07 0,02 5 10
6 pH - 6,50 6,50 6,30 6,83 7,0 6,5-8,5
7 Bil. Organik (KMnO4) mg/l 6,30 7,19 10,9 4,10 7,0 10
Keterangan :
1. Pemantauan Mei 2017 2. Pemantauan Desember 2017 3. Pemantauan Mei 2018
4. Pemantauan Desember 2018 5. Pemantauan Juni 2019
*) Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 tahun 2017, tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.
Berdasarkan hasil analisis kualitas air bersih (air bersih bersumber dari
sumur bor di lokasi kegiatan), pada Semester-1 (Januari-Juni) tahun 2019
didapatkan bahwa kualitas air bersih yang digunakan untuk kegiatan domestik
(MCK) secara fisik maupun kimia masih memenuhi persyaratan terhadap
terhadap parameter yang di uji. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 32 tahun 2017, tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,
Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Kualitas air yang memenuhi syarat ini
Secara teknis kinerja IPAL yang ada sudah mampu mereduksi beban
limbah yang dihasilkan sampai memenuhi Baku Mutu Lingkungan (BML) yang
dipersyaratkan.
Tabel 3-2. Hasil Analisis Air Limbah PT. Charoen Pokphand Indonesia
5 BOD5 (mg/l) 73 48 12 5 37 60
8 Cu (mg/l) 0,1 < 0,62 < 0,07 0,02 < 0,01 1,0
Keterangan : Inlet IPAL = Pemantauan Desember 2019
1 : Pemantauan Desember 2017 3 : Pemantauan Desember 2018
2 : Pemantauan Mei 2018 4 : Pemantauan Juni 2019
*) Lampiran Keputusan Gubernur Lampung No. : 7 tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah
bagi usaha dan/atau kegiatan di Provinsi Lampung.
Hasil análisis terhadap kualitas air pada outlet IPAL di semester-1 tahun
2019 ini disajikan pada Tabel 3-2, dari data tersebut kecuali pH menunjukkan
semua parameter yang diuji sudah memenuhi Baku Mutu Lingkungan (BML)
yang dipersyaratkan berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung No. : 7 tahun
2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi usaha dan/atau kegiatan di Provinsi
Lampung.
Analisis kadar Cu pada outlet IPAL air limbah kegiatan pabrik pakan
ternak PT. CPI dilakukan untuk memantau cemaran logam Cu yang mungkin
dihasilkan dari operasional mesin Boiler. Penggunaan bahan-bahan water
treatment dalam operasional mesin Boiler berpotensi untuk mengikis logam Cu
Zn dan Fe pada material Boiler yang dapat dilepaskan pada saat kegiatan blow
down, maintenance dan cleaning.
Analisis kadar Fe pada outlet IPAL air limbah kegiatan pabrik pakan
ternak PT. CPI dilakukan untuk memantau cemaran logam Fe yang mungkin
dihasilkan dari operasional mesin Boiler yang berpotensi untuk mengikis logam
Cu, Zn dan Fe pada material Boiler pada saat kegiatan blow down, maintenance
dan cleaning.
Fe dalam konsentrasi yang tinggi. Kadar Fe yang dilepaskan dari outlet IPAL
pada semester-1 tahun 2019 rata-rata 0,45 mg/l.
Air limbah yang dikelola di dalam system IPAL merupakan air limbah dari
kegiatan Boiler yang digunakan pada proses produksi. Jika dibandingkan
dengan hasil pemantauan pada Semester-2 tahun 2018, hasil pemantauan pada
Semester-1 tahun 2019 ini kandungan BOD dan COD pada titik inlet lebih tinggi
dan setelah melalui proses pada IPAL, kualitas air limbah yang dihasilkan
mengalami perbaikan dan memenuhi baku mutu lingkungan yang
dipersyaratkan. Hal ini menunjukkan kinerja IPAL dan system bak biofilter
aerobik PT. CPI mampu mereduksi air limbah yang masuk kedalam system IPAL
dengan efisiensi 49,32% untuk BOD dan 39,25% untuk COD. Gambar 3-4
menunjukkan penurunan kandungan BOD dan COD pada inlet dan outlet.
Gambar 3-4. Kurva Kinerja Outlet IPAL PT. CPI Tanjung Bintang
air limbah dan mengoptimalkan proses biodegradasi oleh bakteri pada kolam
biofilter.
pH 5-9 7 7
BML = Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001,tentang baku mutu air permukaan kls.III
AP –1 = Air permukaan sebelum bercampur dengan air buangan Outlet IPAL PT. CPI
AP –2 = Air permukaan setelah bercampur dengan air buangan Outlet IPAL PT. CPI
Dari Tabel 3-3, hasil analisis terhadap parameter yang diuji pada titik
AP2 (Down stream) rata-rata mengalami penurunan (perbaikan kualitas air).
Adanya perbaikan kualitas air pada titik down stream menunjukkan bahwa pada
semester-1 tahun 2019 kegiatan pabrik pakan ternak PT. CPI tidak
menyebabkan penurunan kualitas air permukaan yang ada disekitar lingkungan
pabrik.
A B
Gambar 3-5.
Titik Pengambilan Sampel Air Permukaan Up-Stream (A) dan Down Stream (B)
PT. CPI Tanjung Bintang
Tabel 3-4. Hasil Analisis Kualitas Udara PT. Charoen Pokphand Indonesia
Parameter NO2 SO2 Debu NH3 H2S
3 3 3
Satuan µg/Nm )* µg/Nm )* µg/Nm )* mg/L*) mg/L*)
Baku Mutu 150 365 230 2 0,02
a 4 < 15 7 0,04 0,0012
b 19 40 35 0,0358 < 0,0005
Titik -1
c 29,6 < 15 23 0,0168 0,0009
d 57,3 < 15 19 < 0,02 < 0,0005
a 6 < 15 18 0,05 0,0016
b 23 47 41 < 0,025 < 0,0005
Titik -2
c 34,7 22 112 0,0213 0,0012
d 26,0 18 9 0,0093 < 0,0005
Keterangan:
Titik-1 = Samping Pos Security, titik koordinat: 05o 23’ 09,7” LS; 105o 22’ 90,1” BT
Titik-2 = Ruang Produksi, titik koordinat: 05o 23’ 92,5” LS; 105o 22’ 18,1” BT
a. Pemantauan Desember 2017 c. Pemantauan Desember 2018
b. Pemantauan Mei 2018 d. Pemantauan Juni 2019
)*
Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999.
*)
BML gas dan udara di luar ruangan mengacu pada Kep.MenLH No.50/MenLH/11/ 1996
Rendahnya kadar gas H2S disekitar lokasi Pabrik pakan Ternak PT. CPI ini
menunjukkan aktifitas pabrik tidak memberikan perubahan kualitas udara yang
berarti dan hasil pengukuran tersebut masih dibawah NAB yang persyaratkan,
Berdasarkan KepMenLH No 50 Tahun 1996 tanggal 25 November 1996 yang
menyatakan bahwa nilai batas ambang baku mutu bau dari odoran tunggal
yakni untuk parameter Hidrogen Sulfida (H2S) adalah sebesar 0,02 ppm.
Kadar debu didalam area produksi pabrik pada pengukuran bulan Juni
2019 mengalami penurunan (peningkatan kualitas udara) dan masih memenuhi
baku mutu yang dipersyaratkan. Penurunan kadar debu sangat dipengaruhi
oleh aktifitas kegiatan di dalam (bongkar/curah bahan baku) ke mesin produksi
saat dilakukan pengukuran. Kadar total partikulat di dalam area produksi pabrik
pada bulan Juni tahun 2019 adalah 9 µg/Nm3 dan diluar area produksi adalah
19 µg/Nm3. Kadar tersebut memenuhi ambang batas debu dilingkungan kerja
yang dipersyaratkan (230 µg/Nm3) (Gambar 3-10). Secara keseluruhan hasil
uji terhadap seluruh parameter udara ambien pada periode (Januari-Juni) tahun
2019 kualitas udara masih memenuhi NAB yang ditetapkan.
Pada pelaporan Semester-1 tahun 2019 ini telah dilakukan uji emisi
terhadap Boiler yang dilakukan pada bulan Juni. Hasil uji emisi Boiler disajikan
pada Tabel 3-5. Hasil uji kemudian dibandingkan dengan baku mutu kualitas
udara yang mengacu kepada SK MENLH No. 07 tahun 2007, tentang baku mutu
emisi sumber tidak bergerak bagi ketel uap yang menggunakan bahan bakar
biomassa berupa serabut dan/atau cangkang sawit.
Hasil Pengukuran
Baku
Parameter Satuan
Mutu )*
Des’2017 Mei’2018 Des’2018 Juni’2019
Gas Klorin (Cl2) mg/Nm3 5 < 0,145 < 0,145 < 0,145 < 0,145
Amoniak (NH3) mg/Nm3 1 < 0,02 < 0,02 < 0,02 < 0,02
Hydrogen Fluorida (HF) mg/Nm3 8 < 0,2 < 0,2 < 0,20 < 0,2
Baku Mutu = Peraturan MENLH No. 07 Tahun 2007, tentang Baku Mutu Emisi sumber tidak bergerak bagi ketel
uap yang menggunakan bahan bakar biomassa berupa serabut dan/atau cangkang
Secara keseluruhan hasil uji emisi boiler masih memenuhi Baku Mutu
Lingkungan yang dipersyaratkan. Kinerja yang baik dari boiler pada
pemantauan Semester-1 tahun 2019 selain hasil pemeliharaan (maintenance)
boiler secara rutin, juga didukung oleh bahan bakar yang baik (kering),
sehingga cangkang yang digunakan sebagai bahan bakar boiler dapat terbakar
dengan sempurna dengan total partikulat yang dilepaskan oleh boiler cukup
rendah.
Tabel 3-6. Hasil Uji Gas Emisi Generator Listrik PT. CPI
Laju Alir Total
Parameter Opasitas SO2 NO2 CO
Udara Partikulat
Satuan m/dt mg/m3 % mg/Nm3 mg/Nm3 mg/Nm3
Baku Mutu - 350 20 800 1000 600
Sumber kebisingan dari kegiatan Pabrik Pakan Ternak PT. CPI Tanjung
Bintang dapat berasal dari aktifitas transportasi kendaraan bongkar muat bahan
baku/penolong dan hasil produksi, serta aktifitas pabrik yang bersumber dari
suara mesin pada proses produksi maupun Genset dan Boiler.
Tingkat kebisingan di area dalam pabrik pada bulan Juni 2019 sedikit
menurun jika dibandingkan dengan pemantauan pada Semester-2 tahun 2019
dan masih memenuhi NAB yang dipersyaratkan. Meskipun masih dibawah NAB
yang dipersyaratkan, pihak manajemen pabrik akan terus berupaya menekan/
mengurangi kebisingan didalam area pabrik dengan cara melakukan
maintenance peralatan yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi ataupun
menekan tingkat kebisingan dengan menggunakan tekhnologi yang sesuai,
sehingga tingkat kebisingan yang ada dilingkungan pabrik dapat diturunkan
dan masih berada dibawah NAB yang ditetapkan (Gambar 3-11).
Proses produksi PT. CPI pada dasarnya tidak menghasilkan limbah B3,
tetapi beberapa kegiatan pendukungnya menghasilkan limbah B3 antara lain :
- Oli bekas, yang berasal dari pelumas mesin-mesin produksi, alat-alat berat,
dan kendaraan.
- Solid terkontaminasi oli yang berasal dari aktivitas maintenance mesin-mesin
pabrik, dan alat-alat berat.
- Aki bekas dari penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat berat lainnya.
- Aktifitas perkantoran/administrasi dan pabrik yang menghasilkan limbah B3
seperti lampu TL bekas dll
Penanganan limbah B3 (oli bekas, Aki bekas, sludge oli dan lampu TL
bekas) tetap menjadi perhatian serius pihak perusahaan dan untuk menangani
limbah B3 ini, pihak perusahaan telah bekerjasama dengan pihak kedua dalam
penanganan limbah B3 yang berkompeten dan telah mendapat izin dari MENLH.
Untuk menangani limbah B3 ini pihak perusahaan telah melakukan upaya-
upaya sebagai berikut:
Tabel 3-9. Neraca Limbah B3 PT. CPI Sampai Semester-1 Tahun 2019
Timbulan Pengeluaran
Sisa Limbah B3
No Jenis Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3
Tersimpan
Periode Ini Periode Ini
a b c D e =(c - d)
3 Limbah Elektronik 18 kg 18 kg 0 kg
4 Kemasan Terkontaminasi 26 kg 26 kg 0 kg
5 Majun Bekas 22 kg 22 kg 0 kg
BAB-4
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN,
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
1) Pendekatan Teknologi
a) Pengendalian Kebisingan
b) Pengendalian Debu
Saluran ini berfungsi untuk melokalisir limpasan air hujan disekitar pabrik
agar tidak terjadi timbulan air permukaan baru dilokasi pabrik dan tidak
bercampur dengan air limbah Boiler yang dikelola dalam Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).
Air sirkulasi yang berasal dari operasional boiler tidak langsung dibuang
keperairan umum, tetapi diolah terlebih dahulu ke bak IPAL. Sedangkan untuk
limbah cair domestik yang dihasilkan dari aktifitas MCK para karyawan pabrik
diolah dalam septiktank yang dilengkapi dengan tangki resapan.
dampak langsung dari kegiatan pabrik, memberikan bantuan tunai untuk kas
desa, berpartisipasi langsung pada setiap kegiatan masyarakat desa, pemberian
bantuan pada saat perayaan hari-hari besar keagamaan, pemberian hewan
qurban dan pengangkatan anak asuh pada masyarakat yang tidak mampu,
sehingga masyarakat disekitar lokasi pabrik merasa terbantu dan mendapat
perhatian dari PT. Charoen Pokphand Indonesia.
3) Pendekatan Institusi
Tabel 4-1. Ringkasan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup PT. Charoen Pokphand Indonesia
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan
Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup
2 TAHAP KONSTRUKSI
3 TAHAP OPERASIONAL
a. Penerimaan - Timbulnya - Terciptanya - Melakukan optimalisasi Disekitar Selama - Memantau optimalisasi Sekitar Setiap Instansi Pelaksana
Tenaga Kerja kecemburuan lapangan kerja (± 60 tenaga kerja manusia lokasi kegiatan tenaga kerja manusia lokasi perekrutan
sosial orang) bagi terutama untuk hal yang Pabrik perekrutan yang telah dilakukan oleh Pabrik tenaga kerja PT. CPI
masyarakat sekitar masih bisa dilakukan oleh Pakan dilakukan perusahaan, terutama Pakan Pengawas
(dampak positif ) tenaga manusia Ternak PT. untuk hal yang masih bisa Ternak PT.
CPI dilakukan oleh tenaga CPI, Desa Dinas Tenaga
- Timbulnya - Memberikan prioritas manusia Rejomulyo Kerja Kabupaten
kecemburuan sosial kesempatan kerja seoptimal Kec. Lampung Selatan
akibat tidak semua mungkin (minimal > 25%) - Memantau tenaga kerja Tanjung Badan Lingkungan
masyarakat dapat bagi penduduk setempat lokal yang telah terserap Bintang Hidup daerah
diterima bekerja di disesuaikan dengan jenis >25% diisi oleh Kabupaten
pabrik pakan ternak pekerjaan, pendidikan dan penduduk setempat yang Lampung Selatan
(dampak negative) ketrampilan yang disesuaikan dengan jenis BPLHD Provinsi
diperlukan. pekerjaan, pendidikan Lampung
dan ketrampilan yang
- Memberikan upah harian diperlukan. Pelaporan
sesuai dengan Upah
Minimum yang telah - Memantau upah harian Dinas Tenaga
ditetapkan kabupaten buruh sesuai dengan Kerja Kabupaten
Lampung Selatan. Upah Minimum yang Lampung Selatan
telah ditetapkan Badan Lingkungan
- Melakukan pendekatan kabupaten Lampung Hidup daerah
kepada tokoh tokoh Selatan. Kabupaten
masyarakat dan Lampung Selatan
memberikan kesempatan - Memantau pendekatan BPLHD Provinsi
seluas luasnya kepada kepada tokoh masyarakat Lampung
masyarakat untuk yang telah dilakukan oleh
menyuarakan dan Perusahaan.
menampung aspirasi
mereka.
b. Kegiatan Peningkatan - Peningkatan - Melengkapi para pekerja Pabrik Selama - Memantau apakah para Pabrik Pengukuran Instansi Pelaksana
pengang kebisingan kebisingan di yang bertugas pada bagian Pakan kegiatan pekerja pabrik telah Pakan tingkat
kutan lingkungan pabrik yang dekat dengan sumber Ternak PT. pabrik dilengkapi dengan APD. Ternak PT. kebisingan PT. CPI
(bongkar/ yang melebihi 85 dB kebisingan dengan earplug CPI pakan CPI dilakukan Pengawas
muat) bahan atau Alat Pelindung Diri ternak - Memantau tingkat setiap 6
baku, bahan - Peningkatan (APD) lainnya. beroperasi kebisingan secara periodik bulan Dinas Tenaga
pendukung kebisingan apakah masih memenuhi Kerja Kabupaten
dan hasil dipemukiman sekitar - Memasang silencer pada baku mutu lingkungan Lampung Selatan
produksi pabrik yang melebihi Genset yang dibenamkan berdasarkan KepMenNeg Badan Lingkungan
pabrik pakan 70 dB dalam tanah untuk LH No. 48/ MenLH/11/1996 Hidup daerah
ternak menurunkan kebisingan tentang Baku Mutu tingkat Kabupaten
dengan alat dan memelihara atau kebisingan. Lampung Selatan
berat merawat kinerja Genset
- Memantau apakah BPLHD Provinsi
sehingga tidak Lampung
Operasional menimbulkan kebisingan > disekeliling pabrik telah
Genset 85 dBA. dilakukan penghijauan. Pelaporan
- Melakukan penghijauan
disekeliling pabrik untuk
mengurangi tingkat
kebisingan terhadap
lingkungan sekitarnya
dengan berbagai tanaman,
seperti Acacia mangium.
- Melakukan rotasi karyawan
antar kelompok/bagian
kerja untuk menghindari
terjadinya akumulasi
dampak kebisingan
terhadap kesehatan
karyawan
c. Kegiatan Penurunan - Penurunan kualitas - Menjaga kualitas udara Pabrik Selama - Mengukur kualitas udara Pabrik Pengukuran Instansi Pelaksana
pengang Kualitas Udara udara di dalam ambien agar tetap masih Pakan kegiatan ambien apakah masih Pakan kualitas
kutan lingkungan pabrik memenuhi baku mutu Ternak PT. pabrik memenuhi baku mutu Ternak PT. udara PT. CPI
(bongkar/mu dan sekitarnya tidak lingkungan yang mengacu CPI pakan yang ada, yaitu PP 41 CPI ambient, Pengawas
at) bahan boleh melampaui pada PP 41 Tahun 1999 dan ternak Tahun 1999 untuk Emisi Boiler
baku, bahan baku mutu menjaga tingkat kebauan beroperasi parameter NO2, SO2 dan dan Emisi Badan Lingkungan
pendukung lingkungan, yaitu: yang mengacu pada Debu dan KepMenNeg LH Genset Hidup daerah
dan hasil NO2 = 150 µg/Nm3, KepMenNeg LH No. 50/ No. 50/ MenLH/11/1996 dilakukan 6 Kabupaten
produksi SO2 = 365 µg/Nm3, MenLH/11/1996. untuk parameter NH3, dan bulan sekali Lampung Selatan
pabrik pakan Debu = 230 µg/Nm3, H2S. BPLHD Provinsi
ternak NH3 = 2 mg/L, dan - Memeliharan mesin Boiler Lampung
dengan alat H2S = 0,02 mg/L agar menghasilkan gas - Mengukur kualitas Emisi
buang yang memenuhi baku Boiler, berdasarkan Pelaporan
berat
Badan Lingkungan
- Kualitas udara emisi mutu emisi gas buang yang PerMenNeg LH Nomor 7
Operasional Boiler harus dipersyaratkan oleh tahun 2007 dengan
Hidup daerah
Genset memenuhi baku Peraturan Menteri Negara parameter uji Partikulat,
Kabupaten
mutu emisi sumber Lingkungan Hidup SO2, NO2, HCl, Cl2, NH3, HF
Operasional Lampung Selatan
BPLHD
tidak bergerak yaitu: (PerMenNeg LH) Nomor 7 dan opasitas.
Boiler Provinsi
Total partikulat 300 tahun 2007 tentang baku
- Mengukur kualitas Emisi Lampung
mg/m3, NO2 = 800 mutu sumber tidak bergerak
µg/Nm3, SO2 = 600 bagi ketel uap yang Genset, berdasarkan
µg/Nm3, HCl = 5 menggunakan bahan bakar PerMen LH Nomor 21
d. Operasional Penurunan - Penurunan kualitas - Membuat bak Instalasi IPAL PT. Selama - Memantau kualitas air IPAL PT. Pencatatan Instansi Pelaksana
IPAL yang kualitas air air permukaan Fe Pengolahan Air Limbah Charoen pabrik limbah pada outlet IPAL Charoen debit limbah PT. CPI
berasal dari permukaan >3 mg/L, Cu > 1 (IPAL) agar limbah yang Pokphand pakan dengan menguji Pokphand cair yang
Pengawas
Badan Lingkungan
buangan mg/L dan pH < 6 dihasilkan memenuhi Indonesia ternak PT. parameter pH, Cu dan Fe Indonesia dikeluarkan
limbah cair atau > 9 persyaratan yang Charoen berdasarkan Keputusan dilakukan
Boiler ditetapkan oleh instansi Pokphand Kepala BLHD Kabupaten setiap hari Hidup daerah
- Debit limbah cair terkait Indonesia Lampung Selatan Nomor: Kabupaten
dari operasional Lampung Selatan
BPLHD
beroperasi 660/140/IV.03/SK/PPLC/
Boiler 7 m3/hari - Melakukan pengukuran 2015, tentang Provinsi
merupakan dampak debit air limbah yang persetujuan pembuangan Lampung
negatif yang relatif dikeluarkan dari IPAL setiap limbah cair.
besar hari Pelaporan
e. Operasional Timbulnya limbah - Jumlah limbah B3 - Mencegah penyalahgunaan TPS Selama - Membuat TPS LB3 TPS Limbah Pencatatan Instansi Pelaksana
Genset, alat- B3 (oli bekas, aki (oli bekas, aki limbah B3 dengan Limbah B3 ditempat yang mudah B3 logbook
kegiatan PT. CPI
alat berat bekas, bahan/alat bekas, bahan/alat menyediakan tempat terpantau limbah B3
dan kegiatan terkontaminasi terkontaminasi penampungan sementara pabrik dilakukan Pengawas
perkantoran limbah B3, lampu limbah B3, lampu (TPS) LB3 yang sesuai - Memantau setiap bulan
pakan
Badan Lingkungan
neon/TL bekas, neon/TL bekas, dengan persyaratan teknis administrasi/pengisian dan
kemasan bahan kemasan bahan dan peraturan yang ternak loogbook pengelolaan LB3 dilaporkan
yang masuk dan yang Hidup daerah
kimia, cartridge kimia, cartridge berlaku. tiap 6 bulan Kabupaten
beroperasi dikeluarkan dari TPS
tinta dll) tinta dll) yang Lampung Selatan
BPLHD
fluktuatif dari - Mencatat/mendokumentasi Limbah B3 (neraca
kan setiap limbah B3 yang masuk-keluar), serta Provinsi
operasional Genset, Lampung
alat-alat berat dan masuk dan keluar dari TPS mendokumentasikan
aktifitas B3 dalam bentuk logbook setiap Manifest LB3 yang Pelaporan
perkantoran dan manifest. dikeluarkan dari pabrik ke
Badan Lingkungan
Perusahaan pengolah
- Dalam mengelola limbah B3 LB3.
bekerjasama dengan pihak Hidup daerah
ke-3 yang mendapatkan - Memantau dan Kabupaten
surat izin dari Kementerian memastikan perusahaan Lampung Selatan
Lingkungan Hidup jasa pengangkut dan BPLHD Provinsi
pengelola limbah B3 telah Lampung
mendapatkan izin dari
Kementerian Lingkungan
Hidup, yang dibuktikan
f. Penggunaan air Penurunan - Penggunaan air - Mengontrol penggunaan air Pabrik Selama - Mengukur debit penggunan Titik sumur Setiap 6 Instansi Pelaksana
sumur dalam kuantitas sumber tanah (14,5 m3/hari) bersih seefektif dan seefisien Pakan kegiatan air bersih, apakah Bor Pabrik
bulan sekali PT. CPI
(sumur bor) daya air tanah disekitar lokasi mungkin dengan memasang Ternak PT. pabrik pemakaian dilakukan Pakan
pabrik terutama alat pengukur debit air. CPI pakan secara efektif dan efisien. Ternak PT. Pengawas
pada saat musim ternak CPI
Badan Lingkungan
kemarau - Membuat sumur resapan beroperasi - Memantau sumur resapan
disekitar lokasi pabrik yang dibuat oleh pabrik
Hidup daerah
- Menampung/mengolah air - Memantau apakah air hasil Kabupaten
limbah dari proses produksi pengolahan dari IPAL Lampung Selatan
(dari boiler) kedalam kolam dimanfaatkan kembali BPLHD Provinsi
IPAL agar dapat di (reuse) untuk menyiram Lampung
manfaatkan kembali (reuse) tanaman disekitarnya,
untuk menyiram tanaman terutama pada saat musim Pelaporan
disekitarnya, terutama pada kering (kemarau)
saat musim kering (kemarau) Badan Lingkungan
Hidup daerah
Kabupaten
Lampung Selatan
BPLHD Provinsi
Lampung
g. Limbah Timbulnya limbah Timbulan limbah cair - Menyediakan sarana dan Area TPS Selama - Memantau apakah Area TPS Setiap 6 Instansi Pelaksana
domestik dari padat yang domestik (90 x 0,05 prasarana MCK yang sampah kegiatan perusahaan telah sampah bulan sekali
aktifitas dihasilkan selama m3/hari=4,5 m3/hari) dilengkapi dengan Tangki domestik pabrik menyediakan sarana dan domestik PT. CPI
tenaga kerja kegiatan dari aktifitas para Septick Pabrik pakan prasarana MCK yang Pabrik Pengawas
± 90 orang operasional pabrik pekerja selama Pakan ternak sesuai untuk mendukung Pakan
operasional pabrik - Menyediakan tempat Ternak PT. beroperasi kegiatan operasional Ternak PT. Badan Lingkungan
penampungan sampah CPI pabrik. CPI Hidup daerah
Timbulan limbah sementara di lokasi pabrik Kabupaten
padat (90 x 2,5 l/hari pakan ternak - Memantau apakah Lampung Selatan
= 225 l/hari =
- Bekerjasama dengan Dinas
perusahaan telah BPLHD Provinsi
0,225 m3/hari) akan menyediakan TPS limbah Lampung
dihasilkan selama Kebersihan Kabupaten domestik dilokasi pabrik
Lampung Selatan untuk
h. Kegiatan Gangguan Penurunan kualitas - Memelihara mesin-mesin Di dalam Selama - Mengukur kualitas udara Lingkungan Pemantauan Instansi Pelaksana
proses kesehatan akibat udara, kualitas air pabrik dan alat-alat lingkungan pabrik ambien apakah masih pabrik kualitas
produksi meningkatnya tanah,air permukaan pendukung lainnya secara dan pakan memenuhi baku mutu pakan udara PT. CPI
pakan ternak kebisingan, dan berkembang nya periodik agar tidak sekitar ternak yang ada, yaitu PP 41 ternak ambient, Pengawas
partikel debu, vektor penyakit menimbulkan pencemaran area beroperasi Tahun 1999 untuk emisi boiler
kualitas udara (lalat, tikus dll) dan udara dan tidak Pabrik parameter NO2, SO2 dan Outlet IPAL dan genset Dinas Kesehatan
ambient dan disekitar lokasi menimbulkan peningkatan Pakan Debu dan KepMenNeg LH Badan air seyiap 6 kabupaten
menurunkan pabrik dapat kebisingan. Ternak PT. No. 50/ MenLH/11/1996 bulan sekali Lampung Selatan
Badan Lingkungan
pada
kualitas air tanah menurunkan kualitas CPI untuk parameter NH3, dan bagian up-
dan air kesehatan - Menggunakan cerobong H2S. Pemantauan Hidup daerah
asap yang dilengkapi stream dan kualitas air
permukaan yang masyarakat down- Kabupaten
ada disekitarnya disekitarnya (±2000 dengan electrostatic - Mengukur kualitas Emisi tanah dan Lampung Selatan
BPLHD
presipitator untuk Boiler, berdasarkan stream badan air
jiwa) Provinsi
mengurangi cemaran PerMenNeg LH Nomor 7 setiap 6 Lampung
polutan udara tahun 2007 dengan bulan sekali
parameter uji Partikulat, Pelaporan
- Mengelola air limbah yang Pemantauan
Dinas
SO2, NO2, HCl, Cl2, NH3,
dihasilkan dari proses kualitas air Kesehatan
HF dan opasitas.
produksi ke dalam bak IPAL limbah kabupaten
dan tidak langsung masuk - Mengukur kualitas Emisi setiap bulan Lampung Selatan
keperairan umum agar Genset, berdasarkan sekali Badan Lingkungan
tidak mencemari air tanah PerMen LH Nomor 21 Hidup daerah
dan air permukaan. tahun 2008 dengan Kabupaten
parameter uji yaitu Total Lampung Selatan
- Mengelola limbah padat Partikulat, SO2, NO2, CO BPLHD Provinsi
domestik maupun Limbah dan opasitas. Lampung
B3 yang dihasilkan dari
operasional pabrik dengan - Menguji kualitas air bersih
bekerjasama dengan Dinas secara periodik apakah
Gambar 4-1. Peta Lokasi Kegiatan Upaya Pengelolaan Lingkungan Pabrik Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAN INDONESIA
Gambar 4-2. Peta Lokasi Kegiatan Upaya Pemantauan Lingkungan Pabrik Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAN INDONESIA
1. Kualitas air tanah disekitar lokasi pabrik yang di uji masih memenuhi syarat
terhadap parameter fisika-kimia sebagai air bersih berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 32 tahun 2017, tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.
2. Hasil pengujian kualitas air limbah dilingkungan Pabrik pakan Ternak PT.
CPI telah dilakukan secara berkala/tiap bulan pada Semester-1 tahun 2019
di dapat kadar rata-rata logam Cu < 0,01 mg/L, logam Fe = 0,45 mg/L dan
pH = 6,6.
5. Uji emisi Boiler pada Semester-1 tahun 2019 telah dilakukan pada bulan
Juni, mengikuti standard SNI dengan hasil seluruh parameter uji yang
diperiksa masih memenuhi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan.
6. Uji emisi cerobong Genset pada Semester-1 tahun 2019 telah dilakukan
pada bulan Juni. Hasil uji didapat bahwa semua parameter yang di uji
masih memenuhi Baku Mutu Lingkungan. Pengujian selanjutnya akan
dilakukan kembali pada Semester-2 tahun 2019.
BANDAR LAMPUNG
Nomor Anatisis 1009a.20.06-'19
Nomor Lab 499 I VI / LHU I UPTD.LL/DLH /201 9
Order dari PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA -Feed Mill Lampung
Lokasi Sarrpting Desa/Ket. :
1. Laporan hasit pengujian tidak boteh digandakan, sebagian/seluruhnya tanpa persetujuan tertutis
dari [aboratorium
2. HasiI yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sanrpeI yanq diuji
3. Parameter fisika dan pH diuji setetah sampet tiba di laboratorium
4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasiL uji, hanya dapat ditakukan setambat-tamhratnya 10 hari sejak
diketuarkannya [aporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan parameter itu telah terakreditasi dengan Nomor akreditasi
LP.833. I DN.
HaL l dari 1
Jl. Beringin I No 1. Teluk BetLrng Selatan LeboEtorium Pengujian
Hp,,\\'a . 082176465800.Emai1 : 1ab dlhlarlpungf-d;gmail conr LP - 83:}. IDN
1. Laporan hasi[ penguj'ian tidak boleh digandakan, sebagian/seturuhnya tanpa persetujuan tertulis
dari [aboratorium
2. HasiI yang ditampitkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji
3. Parameter fisjka dan pH diuji setelah sampet tiba di laboratorium
.4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasit uji, hanya dapat ditakukan selambat-lambatnya '10 hari sejak
dike[uarkannya taporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan pararneter itu telah terakreditasi dengan Nomor akreditasi
LP -833-t DN.
Manajer Teknis,
UPTD
-7
Seng (Zn). mq/L o12 3 AAs FLAME ;(SNl 6989.7-2@et
Spektrofotometri ;(ManuaL Book DR
8, Chtor Bebas mg/L o,2 1
2010,8021)
1. Laporan hasil pengujian tidak boteh digandakan, sebagian/se[uruhnya tanpa persetujuan tertutis
dari [aboratorium
2. Hasi[ yang ditampitkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji
3. Parameter fisika dan pH diuji setetah sampel tiba di laboratorium
4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasil uji, hanya dapat ditakukan setambat-lambat,nya 10 hari sejak
dikeluarkannya taporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan parameter itu telah terakreditasi dengan Nomor akreditasi
LP-8t3- tDN.
Manajer Teknis,
Ha[ 1 dari 1
EiJ LINGKUNGAru
Jl. Beringin 1 No. 1, Teiuk Behrng Selatan Labcra'.orium Prnguj 3f
Hp,TVa : 0 82 17 6 4 6 5800,Emai1 : lab. dlhlarnpung@gmail. com LP 833 - Dt!
ffiANMAR LAMPUFJG
Nomor Analisis 1007.20.06.19
Nomor Lab 499 IVI / LHU I UPTD-LL/DLH /201 9
Order dari PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA -Feed Mill Lampung
Lokasi Sampting Desa/Ket. :
Kecamatan : Tanjunq Bintanq
Kab./Kota : Lampung 5elatan
Jenis Contoh Uji Air Permukaan
Diambit Oteh Rekanan
Kondisi Contoh Baik
l-okasi Pengambiian Contoh Sungai (Up-Strearn)
Dipantau Untuk Monitoring lnternaI
Tanggat Pengambitan Contoh
Tangeal Penerimaan Contoh 20 Juni 2O19
Tan ggaI MuLai Pengujian 20 Juni 2019
TanggaL Selesai Pengujian 27 JuniZA19
Metode Pengambilan Contoh
Acuan
E
J. Besi (Fe). mglL 0,1 AAS FLAME; (SNl 6989.4.2009)
6. Tembaqa (Cu). mg/L < 0,01 0,02 AAS FLAME; {5Nl 6989.6.2009)
8. Chtor Bebas me/L 0,3 0.03 Spektrofotometri ;(ManuaL Book DR 20"10, 8021
1. Laporan hasit pengujian tidak boteh digandakan, sebagian/seiuruhnya tanpa persetujuan tertutis
dari [aboratorium
2. Hasi[ yang ditanrpitkan hanya berhubungan dengan sampeI yang diuji
3. Parameter fisika dan pFl diuji setetah sampel tiba di laboratorium
4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasit uji, hanya dapat dilakukan selambat-tambatnya 10 hari sejak
dikeluarkannya laporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan parameter itu telah terakredjtasi dengan Nomor akreditasi
LP.833.IDN.
Manajer Teknis,
Hat 1 dari 1
]
J[. Berin-qin \o
1. Teluk Belring Selatan LabDralofi!n Fergul an
HplWa' 08217 6465800.Email : lab.dlhlarlpuna(@grnail,conr LP.E33 IDN
6. Ternbaga (Cu)- mg/L < O,01 o,o2 AAS FLAME; (SNl 6989.6.2009)
1. Laporan hasit pengujian tidak bol.eh digandakan, sebagian/seluruhnya tanpa persetujuan tertutis
dari [aboratorium
2. Hasit yang ditarnpiLkan hanya berhubungan dengan sampei yang diuji
3. Pararneter fisika dan pH diuji setelah sampel tiba di laboratorium
4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasil. uji, hanya rJapat ditakukan setambat'tambatnya 10 hari sejak
dike[uarkannya laporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan parameter itu tetah terakreditasi dengan Nomor akreditasi
lP.833-tDN.
Ha[ 1 dari 1
LEiilBAGA INSPEKSI TEKNIS
BALQIS
BALAI RISET DAII STAIIDARDISASI IIIDUSTBI BAHOAR LATIPUXG
HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
1 Sulfur dioksida (SO") ug/Nm3 sNt 19-71 19 7-2005 '18
Keterangan:
1. lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan, dengan parameter fisika sebagai ber kut
- Suhu Rata-Rata : 32'c
- Kelembaban Rata-Rata : 62 %RH
- Kecepatan Angin Rata-Rata : 0 m/s
-Tekanan Udara Rata-Rata '. 994,40 mmHg
- Cuaca : Cerah
-Arah Angin Dominan
2. Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran PP Rl No.41 Tahun 1999 tentang Ba<u Mul" Uoara Ar: er
Nasional,
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei2019
lay at
LEMBAGA INSPEKSI TEKHIS
BALQIS
BATAI RISET DAII STAIIDAROISASI IHDUSTRI BAIIDAR LATIPUHG
HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
Keterangan:
1 Inspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan, dengan parameter fisika sebagai berikut
- Suhu Rata-Rata : 32"9
- Kelembaban Rata-Rata : 62 %RH
- Kec Angin Rata-Rata ; 0 nVs
- Tek Udara Rata-Rata : 994,40 mmHg
- Cuaca : Cerah
- Arah Angin Dominan : -
2, Parameterinspeksi nengacupadaLampiranKepMenLHNo.50Tahunlgg6tentangBakuTingkatKebauan
3, Parameter dengan tanda bintang (") tidak termasuk dalam ruang lingkup akreditasi.
4 Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No 296 tanggal 9 Mei2019
dan Standardrsas
Lampung
(
LE]tilBAGA I NSPEKSI TEKI{IS
BALQIS
BATAI RISET DIT STAilIIIRDISISI IilDUSIRI B TR lITPUIG
Nomor : 481/BRS-BL/LIT/BSA//2019
Tanggal Penerbrtan . 12 Juni2019
HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
Keterangan:
'1. lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan.
2. Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran I KepMen LH No 48 Tahun 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei 2019
dan Standardisasi
Lampung,
Website: kamrpahd.g.frf
LE]IIBAGA INSPEKSI TEKI{IS
BALQIS
BilI.AI RISTT IIAil STIilDARIIISASI ITDUSTNI BIIDAR 1ITPUTG
Nomor :393/BRS-BLlllTlNVl2A.,E
Tanggal Penerbitan 12 Juni 2019
Keterangan:
1 lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan, dengan parameter fisika sebagai berikut:
- Suhu Rata-Rata : 30,8 o6
- Kelembaban Rata-Rata : 80,7 %RH
- Kecepatan Angin Rata-Rata : 0,3 m/s
-Tekanan Udara Rata-Rata : '1001,80 mmHg
- Cuaca : Cerah
-Arah Angin Dominan : Selatan ke Utara
2 Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran PP Rl No.41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien
Nasional
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No 296 tanggal 9 Mei 2019
dan Standardisasi
Lampung
(
HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
Keterangan:
1 lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan, dengan parameter fisika sebagai berikut
- Suhu Rata-Rata 30,8 "g
- Kelembaban Rata-Rata 80,7 %RH
- Kec. Angin Rata-Rata 0,3 r/s
- Tek. Udara Rata-Rata 1001,80 mmHg
- Cuaca Cerah
- Arah Angin Dominan Selatan ke Utara
2 Parameterinspeksi mengacupadaLampiranKepMenLHNo 50Tahunlgg6tentangBakuTngkatKeba-an
3 Parameter dengan tanda bintang (") tidak termasuk dalam ruang lingkup akreditasr
4 Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei2019
Websfre:baistandbandal .keflcnpednd.go.id
LEITBAGA INSPEKSI TEKNIS
BALQIS
BAIAI RISET DII STIIIITRIIISASI IilIUSIRI BATIIAR ]rTPUilG
Norc. : 480/BRS-BL/L|T/BSA//2019
Tangga Penerbitan . 12 Juni2Ol9
HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
Keterangan:
1. lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan.
2 Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran I KepMen LH No 48 Tahun 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei 2019
dan Standardisasl
Lam purg
HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
I Total Partikutat mo/Nm' sNl 19-7117 9-2005 '10
Keterangan:
1 lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisitempat pekerjaan dilakukan
2 Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran I PerMenNeg LH No. 7 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Emisr
Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap yang Menggunakan Bahan Bakar Biomassa Berupa Serabut
dan/atau Cangkang
3. Dasar perm ntaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei 2019
Jalan SoekameHda No. 51, RT. 01 01 Rai$sa Bardar Lampung l(ode Pos 35144
Telp. (0721 ) 706353 Fax. (0721) 71357 +rnil : barbbrdlampung@gmail.com
: bfrisbndbandailanpung.kenenpednd.go. id
Kementerian LEilBAGA INSPEKSI TEKNIS
REPUBLIK INDONESIA BALQIS
BAIAI RISET IIIil STITIDilBIIISASI IilDUSTRI BA]IIIAR [ililPUNG
Nomor : 395/8RS-BL/L|T/EA//2O19
Tanggal Penerbitan . 12 Juni 2019
HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
1 Partikulat mq/Nm sNl 19-7117 9-2005 12
2 Sulfur dioksida (SOr) mq/Nm3 sNt 19-71 17.3.1-2005 56
J Nitrogen oksida (N02) mg/Nm3 Electrochemical 392
4 Karbon monoksida (CO) mgiNm3 Electrochemical 411
5 Opasitas o/o
sNl 19-71 17.11-2005 < 10
Keterangan:
'1 lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan.
2. Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran IVA PerMen LH No. 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emrs
Sumber Tidak Bergerak PLTD.
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei 2019
.Hr Soelqplla0a No 5t, RT. m UEl. 0l R*E ffi t4r9 lGb b sl{
T+. (0771 ) 718353 Fu- lffi2.10n1351 e+C : batsEdaUqGd.con
Itteist:@