Anda di halaman 1dari 87

CHAROEN

POKPHAND
INDONESIA PT.
A tradition of quality

PABRIK PAKAN TERNAK

DESA REJOMULYO - KECAMATAN TANJUNG BINTANG


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
PROPINSI LAMPUNG
CHAROEN
POKPHAND
INDONESIA PT.
A tradition of quality

KATA PENGANTAR

Dalam upaya mengimplementasikan Dokumen UKL dan UPL PT. CHAROEN


POKPHAND INDONESIA kami telah melaksanakan kegiatan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan secara bertahap, yang mana dalam satu tahunnya dibagi
dalam 2 (dua) semester yakni:
o Semester-1 (Januari-Juni) dan
o Semester-2 (Juli-Desember).
Berkaitan dengan hal tersebut, bersama ini kami sampaikan Laporan Kegiatan
Pelaksanaan Pengelolaan dan pemantauan Lingkungan kegiatan industri pakan
ternak untuk Semester-1 Periode Januari-Juni tahun 2019. Adapun laporan
pelaksanaan ini merupakan gambaran dari kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang telah kami lakukan sebagai suatu proses perbaikan lingkungan di
wilayah kerja yang dilakukan oleh PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA.

Berkenaan dengan telah selesainya Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan


Pemantauan Lingkungan untuk periode ini, kami mohon kiranya arahan dan
bimbingan dari BPLH Lampung Selatan berkaitan dengan upaya kami untuk lebih
meningkatkan kinerja perusahaan dalam upaya penataan dan pelestarian
lingkungan, yang selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam program
pengelolaan lingkungan di perusahaan kami.

Demikianlah kami sampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan ini,


atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Tanjung Bintang, Juli 2019


PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

Septa Rama Diyan Jaya Putra, SH.MH.


Legal Departemen Manager CP Group

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….……….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. ii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………….. iv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..………….. v

BAB-1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1-1

1.2 Tujuan dan Kegunaan ...................................... 1-2


1.3 Sasaran Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 1-3

BAB-2 URAIAN KEGIATAN

2.1 Data Umum Perusahaan …………………………………. 2-1

2.2 Tahapan Operasional Kegiatan ……………….………. 2-3

2.3 Pemanfaatan Lahan Yang Dimiliki ...................... 2-7

2.4 Prakiraan Jenis Limbah Yang Dihasilkan dan 2-8


Rencana Penanganannya ……....................……….

BAB-3 EVALUASI UKL-UPL

3.1 Kualitas Air Bersih ..……………….………………………. 3-2

3.2 Kualitas Air Limbah dan Air Permukaan …….……… 3-3


3.2.1 Parameter Tembaga (Cu) ………………….....….……… 3-5
3.2.2 Parameter Besi (Fe) …….….............................…… 3-6
3.2.3 Parameter Derajat Keasaman (pH) …………….……… 3-7
3.2.4 Efisiensi kinerja IPAL ………………………………..……… 3-8
3.2.5 Air Permukaan …….…....................................…… 3-9

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
iii

3.3 Kualitas Udara ................................................. 3-10


3.3.1 Kualitas Udara Ambien ...................................... 3-10
3.3.2 Emisi Boiler ..................................................... 3-15
3.3.3 Emisi Genset ................................................... 3-16
3.4 Tingkat Kebisingan ........................................... 3-16
3.5 Penanganan Limbah B3 ...................................... 3-18

BAB-4 DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN, 4-1


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN ...

BAB-5 KESIMPULAN ........................ 5-1

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
iv

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.
2-1 Perizinan Yang Telah Dimiliki Oleh PT. CPI 2-3

2-2 Sumber dan Penggunaan Energi PT. CPI 2-4

2-3 Rincian Penggunaan Air Oleh PT. CPI 2-5

2-4 Pemanfaatan Lahan Oleh PT. CPI 2-6

2-5 Penggunaan Tenaga Kerja Industri Pakan Ternak PT. CPI 2-9

3-1 Hasil Analisis Air Bersih PT. CPI 3-2

3-2 Hasil Analisis Air Limbah PT. CPI 3-4

3-3 Hasil Pemantauan Air Permukaan Semester-1 Tahun 2019 PT. CPI 3-9

3-4 Hasil Analisis Kualitas Udara PT. CPI 3-11

3-5 Hasil Uji Gas Emisi Boiler PT. CPI 3-15

3-6 Hasil Uji Gas Emisi Generator Listrik PT. CPI 3-16

3-7 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan PT. CPI 3-17

3-8 Daftar Perusahaan Pengelola Limbah B3 PT. CPI 3-19

3-9 Neraca Limbah B3 PT. CPI Semester-1 Tahun 2019 3-20

4-1 Ringkasan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan 4-5


Lingkungan PT. CPI

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.

2-1 Peta Lokasi Kegiatan Industri Pakan Ternak PT. CPI 2-2

2-2 Neraca Penggunaan Air PT. CPI 2-5

2-3 Bagan Struktur Organisasi PT. CPI 2-7

2-4 Bagan Proses Produksi Pabrik Pakan Ternak PT. CPI 2-12

3-1 Kurva pengamatan logam Cu PT. CPI 3-5

3-2 Kurva pengamatan logam Fe PT. CPI 3-6

3-3 Kurva pengamatan pH PT. CPI 3-7

3-4 Kurva Kinerja Outlet IPAL PT. CPI Tanjung Bintang 3-8

3-5 Titik Pengambilan Sampel Air Permukaan PT. CPI Tanjung Bintang 3-10

3-6 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (H2S) PT. CPI Tanjung Bintang 3-12

3-7 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (NH3) PT. CPI Tanjung Bintang 3-12

3-8 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (NO2) PT. CPI Tanjung Bintang 3-13

3-9 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (SO2) PT. CPI Tanjung Bintang 3-14

3-10 Grafik Pemantauan Kualitas Udara (Debu) PT. CPI Tanjung Bintang 3-14

3-11 Grafik Tingkat Kebisingan PT. CPI Tanjung Bintang 3-17

3-12 TPS Limbah B3 PT. CPI Tanjung Bintang 3-20

4-1 Peta Lokasi Kegiatan UKL PT. CPI Tanjung Bintang 4-14

4-2 Peta Lokasi Kegiatan UPL PT. CPI Tanjung Bintang 4-15

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
PENDAHULUAN 1-1

1.1 LATAR BELAKANG

PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA merupakan perusahaan yang


bergerak dibidang Industri Pakan Ternak yang mengolah produk hasil pertanian
(jagung) dengan campuran protein, mineral dan campuran lainnya untuk
kebutuhan pakan ternak. Pengembangan industri ini merupakan upaya untuk
memenuhi kebutuhan pangan bagi usaha peternakan ayam yang ada di
Provinsi Lampung maupun di luar Lampung.

Kegiatan industri pakan ternak PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


yang berada di Kawasan Industri Lampung (KAIL) telah beroperasional sejak
tahun 2012 dan telah memiliki Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) yang telah disusun pada tahun 2011.
Sehubungan adanya perubahan penggunaan bahan pendukung proses
produksi, seperti perubahan penggunaan bahan bakar batu bara pada Boiler
yang digantikan dengan cangkang sawit, peningkatan kapasitas Generator
Listrik dan luasan pabrik, maka dokumen UKL-UPL kegiatan Pabrik Pakan
Ternak PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA telah direvisi pada pertengahan
tahun 2016, sehingga dokumen UKL-UPL tersebut sesuai dengan kondisi yang
ada dilapangan saat ini dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada masa yang akan datang.

Sebagai tindak lanjut dari revisi dokumen UKL-UPL yang telah disetujui
dan mendapatkan izin lingkungan dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah
(BLHD) Kabupaten Lampung Selatan dengan Nomor : 660/263/IV.03/UKL-
UPL/2016, untuk melakukan kegiatan Pabrik Pakan Ternak di desa Rejomulyo
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan, maka PT. CPI
melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan Lingkungan.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
PENDAHULUAN 1-2

Pengelolaan Lingkungan dimaksudkan untuk mencegah, menanggulangi,


meminimumkan dan mengendalikan dampak negatif serta mengembangkan
dampak positif, sedangkan kegiatan pemantauan merupakan upaya untuk
mengetahui dan menilai tingkat keberhasilan serta efektivitas pengelolaan
lingkungan proyek tersebut.

Analisa data yang dikumpulkan dari kegiatan pemantauan lingkungan


merupakan umpan balik (feed back) bagi perbaikan dan penyempurnaan upaya
pengelolaan lingkungan. Dengan sistem saling memperbaiki tersebut maka
pengelolaan lingkungan kegiatan PT. CPI diharapkan dapat mencapai
tujuannya, yaitu meminimalisasi dampak negatif dan meningkatkan dampak
positif. Diharapkan Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan ini dapat memberi manfaat yang lebih baik kepada pemrakarsa
maupun masyarakat untuk turut menikmati pembangunan yang dilaksanakan.

1.2. Tujuan Dan Kegunaan

Pengelolaan Lingkungan kegiatan pabrik pakan ternak bertujuan:

- Mencegah, menanggulangi dan mengendalikan dampak negatif yang akan


timbul dan meningkatkan dampak positif yang ditimbulkan oleh kegiatan.
- Mempertahankan daya dukung lingkungan di sekitar lokasi kegiatan.
- Menjaga keserasian hubungan kemitraan antara pelaksana dan pemrakarsa
proyek dengan masyarakat disekitarnya dalam menangani dampak.
- Melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku.

Pemantauan lingkungan kegiatan pabrik Pakan Ternak bertujuan

- Mengetahui perubahan rona lingkungan fisik-kimia-biologi maupun sosial


ekonomi budaya yang terjadi di tapak kegiatan maupun daerah sekitarnya.
- Terselenggaranya penyampaian informasi rona lingkungan dan
perubahannya kepada pelaksana dan penanggung jawab pengelolaan
lingkungan.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
PENDAHULUAN 1-3

- Bahan masukan untuk pimpinan dan pengelola lingkungan dalam upaya


menyempurnakan pengelolaan yang dilaksanakan.

Kegunaan bagi PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA:

- Merupakan upaya nyata untuk mencegah dan meminimumkan dampak


negatif yang timbul serta meningkatkan dampak positif dari kegiatan yang
dilaksanakan.
- Merupakan sarana untuk menangkal isu dan persepsi negatif terhadap
kegiatan usaha yang dilaksanakan.
- Merupakan upaya untuk menilai efesiensi dan efektifitas pengelolaan
lingkungan yang telah dilakukan, sehingga bila terjadi suatu kesalahan akan
dapat terdeteksi sedini mungkin.
- Merupakan perwujudan nyata tanggung jawab perusahaan terhadap
pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Bagi Instansi Terkait :

- Sebagai panduan dalam rangka pengawasan pelaksanaan pengelolaan dan


pemantauan lingkungan kegiatan.
- Merupakan masukan bagi perencanaan pengembangan wilayah yang
berwawasan lingkungan.
- Merupakan model bagi pengelolaan lingkungan yang terintegrasi.
- Merupakan contoh bagi kegiatan lain yang serupa di Propinsi Lampung.
- Merupakan masukan bagi perencanaan daerah, sehingga tercapai efisiensi
dalam tata ruang pembangunan yang berwawasan lingkungan di tingkat
Kecamatan Tanjung Bintang dan Kabupaten Lampung Selatan khususnya.

1.3. Sasaran Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan

Sesuai dengan hasil rekomendasi dokumen UKL dan UPL kegiatan Pabrik
Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA yang telah disetujui,
Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dilakukan
dengan interval setiap semester, sehingga dalam satu tahun dilakukan 2 (dua)

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
PENDAHULUAN 1-4

kali pelaporan. Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan yang


dilaksanakan, yaitu

- Laporan Periode : Januari - Juni


- Laporan Periode : Juli – Desember

Kemajuan hasil pelaksanaan UKL dan UPL berdurasi 6 bulanan


dilaporkan setiap laporan semester, namun demikian dalam laporan Periode
Januari-Juni akan mengulang laporan kemajuan pada periode sebelumnnya
dan akan mengulang laporan kemajuan pada setiap semester. Meskipun
demikian pelaksanaan UKL dan UPL yang berdurasi 6 bulanan dan satu tahunan
dapat dilaporkan pada laporan manapun/periode berikutnya apabila terjadi
kejadian istimewa yang harus dilaporkan segera.

Laporan pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan ini


merupakan hasil kajian terhadap rekomendasi arahan pada dokumen UKL dan
UPL yang dikaitkan dengan pelaksanaannya baik pelaksanaan pengelolaan
sesuai dengan tahapan kegiatan operasional Pabrik Pakan Ternak PT.
CHAROEN POKPHAND INDONESIA maupun kegiatan pemantauan yang
dilakukan terhadap komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak.

Adapun arahan dasar yang digunakan untuk pelaporan ini yaitu


rekomendasi UKL dan UPL yang kemudian dilakukan kajian ulang terhadap
kondisi lapangan terutama terhadap dampak yang diperkirakan akan terjadi.
Berkaitan dengan hal tersebut maka kerangka pemikiran pendekatan pelaporan
pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini adalah:

1. Pelaporan pelaksanaan operasional Pabrik Pakan Ternak PT. CHAROEN


POKPHAND INDONESIA
2. Kajian /analisis terhadap dampak yang telah terjadi sesuai dengan
tahapan kegiatan yang dilakukan;
3. Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan yang telah dilakukan
terhadap dampak yang diperkirakan terjadi;

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
PENDAHULUAN 1-5

4. Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan yang belum dilakukan


baik terhadap dampak yang telah diprakirakan maupun dampak yang telah
muncul dari kajian analisis butir (2);
5. Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan;
6. Rencana upaya pengelolaan untuk waktu yang akan datang yang perlu
dilakukan.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-1

2.1 DESKRIPSI KEGIATAN

2.1.1 Usaha dan Lokasi Kegiatan

a. Nama Usaha : Pabrik Pakan Ternak (Feedmill)


- Desa : Rejo Mulyo
- Kecamatan : Tanjung Bintang
- Kabupaten : Lampung Selatan
- Propinsi : Lampung

Lokasi kegiatan disajikan pada Gambar 2-1. (Peta Lokasi Kegiatan)

b. Batas-batas Usaha dan/atau kegiatan :

- Batas Utara : Jalan Raya Ir. Sutami


- Batas Selatan : Perkebunan Karet
- Batas Barat : Pekarangan Kosong/Kebun
- Batas Timur : Perkebunan Karet PTPN X

c. Kapasitas Produksi : ± 80.000 ton/tahun


d. Status Lahan Usaha : Milik Sendiri
e. Status Permodalan : PMDN-Swasta Nasional
f. Sumber Permodalan : Modal Sendiri

Perijinan yang sudah dimiliki Pabrik Pakan Ternak PT. CPI, disajikan pada Tabel
2-1.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-2

Gambar 2-1. Peta Lokasi Kegiatan Industri Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAN INDONESIA

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-3

Tabel 2-1. Perizinan Yang Telah Dimiliki Oleh PT. CPI

Nomor dan Tgl


No. Jenis Perizinan Pemberi Izin
diterbitkan

Akta Pembukaan Cabang,


No.17, tanggal 29 Juni Rachmad Umar, SH.
1 Pengangkatan dan Kuasa
2010 (Notaris Jakarta)
PT. CPI

No. 503/277/V.02/XII/ Ka. Sekretariat Pelayanan


Surat Izin Peruntukan
2 2010, Tgl. 16 Desember Terpadu Satu Pintu Kab.
Penggunaan Tanah (IPPT)
2010 Lampung Selatan

Ka. Badan Penanaman


Izin Mendirikan Bangunan No. 503/63/IV.07/III/ Modal dan Pelayanan
3
(IMB) 2015, Tgl. 31 Maret 2015 Perizinan Terpadu
Kabupaten Lampung Selatan

Ka. Badan Penanaman


No. 503/05/IV.07/LS/
Tanda Daftar Gudang Modal dan Pelayanan
4 TDG/I/ 2014, Tgl. 28
(TDG) Perizinan Terpadu
Januari 2014
Kabupaten Lampung Selatan

Ka. Badan Penanaman


Surat Izin Tempat Usaha
No. 503/45/IV.07//I/2014 Modal dan Pelayanan
5 (SITU)/Izin Gangguan
Tgl. 28 Januari 2014 Perizinan Terpadu
(HO)
Kabupaten Lampung Selatan

Ka. Badan Penanaman


Nomor TDP:
Tanda Daftar Perusahaan Modal dan Pelayanan
6 070441100086, Tgl. 28
Perseroan Terbatas (PT) Perizinan Terpadu
Januari 2014
Kabupaten Lampung Selatan

Ka. Badan Penanaman


No. 503/68/IV.07/LS/
Surat Izin Usaha Modal dan Pelayanan
7 SIUP/I/ 2014, Tgl. 28
Perdagangan (SIUP) Perizinan Terpadu
Januari 2014
Kabupaten Lampung Selatan

Ka. Badan Penanaman


No. 503/02/IV.07/IUI/I/
Modal dan Pelayanan
8 Izin Usaha Industri (IUi) 2014, Tgl. 28 Januari
Perizinan Terpadu
2014
Kabupaten Lampung Selatan

Surat Keterangan Domisili No. 474/178/VI.02.14/ Kepala Desa Rejomulyo dan


9
Perusahaan 2010, Tgl. 8 Juli 2010 Camat Tanjung Bintang

No. 660/140/IV.03/SK/ Kepala Badan Lingkungan


Izin Pembuangan Limbah
10 PPLC/ 2015, Tgl. 14 Hidup Daerah
Cair
Desember 2015 Kabupaten Lampung Selatan

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-4

2.1.2 Penggunaan Energi

Energi yang digunakan oleh pabrik pakan ternak PT. CPI adalah energi
Listrik dan energi panas dari cangkang sawit. Energi listrik merupakan sumber
daya utama yang diperlukan dalam menunjang kegiatan operasional
perkantoran dan proses produksi lainnya. Untuk penyediaan energi listrik ini
digunakan sumber listrik yang berasal dari PLN. Sedangkan energi panas
(steam) bersumber dari Boiler yang dibangkitkan dengan menggunakan bahan
bakar cangkang sawit. Secara rinci penggunaan energi untuk Pengoperasian
Industri Pakan Ternak PT. CPI dapat di lihat pada Tabel 2-2.

Tabel 2-2. Sumber dan Penggunaan Energi PT. CPI

Rencana/Kapasitas
No Jenis Energi Penggunaan Sumber
Terpasang

1 Listrik 5.000 KVA PLN


Proses Produksi dan
Penerangan Pabrik
2 Listrik 10.000 KVA Genset

2.1.3 Penggunaan Air

Sumber air yang digunakan sebagai air baku menggunakan air tanah
dalam yang bersumber dari 2 titik sumur bor sebagai sumber air utama.
Mengingat operasional usaha industry pakan ternak dilakukan secara dry sistem,
yang menggunakan panas dari steam, sehingga pada proses produksi
pemakaian air bersih hanya digunakan untuk boiler. Sedangkan selebihnya air
bersih digunakan untuk aktifitas MCK karyawan/perkantoran dan pabrik.

Diperkirakan air bersih yang dibutuhkan untuk kegiatan industry pakan


ternak PT. CPI mencapai sekitar 14,5 m3/hari dengan perkiraan total limbah cair
yang dihasilkan 10,6 m3/hari. Nilai kebutuhan tersebut berdasarkan pada
kebutuhan air untuk proses produksi dan jumlah karyawan yang ada.
Pendekatan kebutuhan air per hari yaitu 0,05 m3/hari berdasarkan SNI : 03-
7065-2005. Sedangkan untuk pendugaan limbah domestik yang dihasilkan yaitu
sekitar 80% dari penggunaan air bersih.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-5

Rincian penggunaan air dapat dilihat pada Tabel 2.3, sedangkan untuk
melihat secara detil penggunaan air dapat dilihat pada neraca air pada Gambar
2.2.
Tabel 2-3. Rincian Penggunaan Air Oleh PT. CPI

No Penggunaan Air Sumber Volume (m3)

Kegiatan Operasional
 Boiler Sumur Dalam 10 m3/hari
 Kebutuhan MCK Karyawan Sumur Dalam 4,5 m3/hari
90 org x 0,05 m3/hr

Jumlah 14,5 m3/hari

AIR TANAH
15 m3/hari

BOILER MCK
10 m3/hari 4,5 m3/hari
7 m3/hari 0,9 m3/hari
3 m3/hari 3,6 m3/hari

STEAM IPAL Septick Saluran


/UAP Tank Drainase

Gambar 2-2. Neraca Penggunaan Air PT. CPI

2.1.4 Pemanfaatan Lahan Yang Dimiliki

Lokasi kegiatan berada di Kawasan Industri Lampung, tepatnya di Jl. Ir.


Sutami Km. 25 RT. 01, RW. 01, Desa Rejo Mulyo Kecamatan Tanjung Bintang
Kabupaten Lampung, Provinsi Lampung. Penggunaan Bagian Tanah Kawasan
Industri Lampung (KAIL) oleh PT. CPI merupakan pemberian Hak Guna
Bangunan (HGB) oleh Negara dengan luas 67.650 m2. Adapun pemanfaatan
lahan Pabrik Pakan Ternak PT. CPI disajikan pada Tabel 2-4.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-6

Tabel 2-4. Rincian Pemanfaatan Lahan Oleh PT. CPI

Luas Bangunan Luas Lantai Bangunan


No. Jenis Pemanfaatan Lain-lain
Tertutup Terbuka Tertutup Terbuka
2 2
1 Pos Jaga 24 m 24 m
2. Truck Scale (2 unit) 48 m2 128 m2 48 m2 128 m2
3. Bio Security Shelter 64 m2 64 m2

4. Samping Shelter 28 m2 64 m2 28 m2 64 m2
5. Kantor (2 lantai) 360 m2 720 m2
6. Mess, Kantin, Musholla 192 m2 192 m2
7. Loading Area 1.472 m2 1.472 m2

8. Gudang Finish Goods 3.840 m2 4.020 m2


9. Bag Godown 1.440 m2 3.870 m2
10. Feedmill 450 m2 3.600 m2
11. Bulk Godown 3.360 m2 3.360 m2
12. Finish Good Godown 4.300 m2 4.300 m2
13. Gudang terbuka 2.964 m2 2.964 m2

14. Bangunan Dryer 441 m2 441 m2


15 Dryer 28 m2 28 m2
16. Gudang Receiving 432 m2 432 m2

17. Gudang Pakan Ternak 3.600 m2 3.600 m2


18. Control Room 40 m2 40 m2
19. Bangunan Ayakan 42 m2 84 m2
20. Silo 2x5000 Ton 740 m2 740 m2
21. Hopper Tank 2x 500 Ton 148 m2 148 m2
22. Rumah Hydrant 15 m2 15 m2
23. Bangunan Hammer Mill 72 m2 216 m2
24. Pagar 1.239 m
25. Tangki air, tangki minyak 8 unit
26. Rangka jembatan chain 100 m

TOT A L 19.168 m2 5.124 m2 25.474 m2 5.124 m2

Total Ruang Tertutup Bangunan = 19.168 m2


Total Luas Lantai Bangunan Tertutup = 25.474 m2
Total Luas Lantai Bangunan Terbuka = 5.124 m2
Total Ruang Terbuka = 48.482 m2

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-7

2.2 URAIAN KOMPONEN KEGIATAN OPERASIONAL PABRIK PAKAN


TERNAK

2.2.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. CPI merupakan pedoman dan arahan kerja yang
didasarkan pada tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen
organisasi dan bidang yang ditanganinya. Adapun susunan struktur organisasi
yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 2-3.

DIREKTUR UTAMA
PT. CPI

MANAGER PABRIK

KASI GUDANG KASI UMUM DAN KASI KEUANGAN


LINGKUNGAN
(UKL-UPL)
STAFF STAFF

P2K3
BAGIAN
LINGKUNGAN
Keterangan: Bagian Lingkungan Merupakan Penanggung
jawab Pelaksanaan UKL-UPL

Gambar 2-3. Bagan Struktur Organisasi PT. CPI

Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan berada di bawah


kewenangan dan tanggung jawab Manager Pabrik dengan tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
- Melaksanakan pengelolaan lingkungan sesuai dengan dokumen UKL dan UPL
yang telah disusun

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-8

- Melaksanakan pemantauan lingkungan sesuai dengan dokumen UKL dan UPL


yang telah disusun.
- Melakukan konsultasi dengan pihak yang terkait dalam hal pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
- Melaporkan hasil upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara
berkala dengan instansi yang terkait yang bertindak sebagai pengawas
- Mengadakan pendekatan dengan tokoh masyarakat setempat untuk dapat
bersama-sama melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
khususnya yang berhubungan dengan aspek sosial ekonomi dan budaya.

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut di atas,


terutama yang berhubungan dengan pihak luar, maka Manager Pabrik
melakukan koordinasi dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada
Direktur. Selanjutnya apabila terdapat/terjadi hal-hal penting, Manager Pabrik
berhak meminta arahan dari Direksi PT. CPI.

2.2.2 Penggunaan Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja dalam kegiatan Pembangunan dan


Pengoperasian Industri Pakan Ternak PT. CPI merupakan faktor yang penting
baik kualitas maupun kuantitasnya sebagai perangkat organisasi/ administrasi.
Penggunaan tenaga kerja untuk mendukung dan melaksanakan operasional
memerlukan pengetahuan teknis dan keterampilan yang sesuai dengan bidang
tugas dan keperluannya.

Pengerahan tenaga kerja diambil dari masyarakat setempat dengan


sistem seleksi sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Apabila kualifikasi
tenaga tidak dipenuhi dari masyarakat setempat, maka akan didatangkan dari
luar daerah. Secara rinci kebutuhan tenaga kerja PT. CPI dapat dilihat pada
Tabel 2-5. Selama operasi akan berlangsung berbagai kegiatan yang berjalan
seperti pengangkutan dan penimbunan bahan baku, bahan pendukung, dan
hasil produksi pabrik.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-9

Tabel 2-5. Penggunaan Tenaga Kerja Industri Pakan Ternak PT. CPI
Kualifikasi Jumlah
No Tenaga Kerja Keterangan Asal
Pendidikan (orang)

1 Direktur/Manager S1 1 Tetap Luar

2 Manager Pabrik S1 1 Tetap Luar

3 Kepala Gudang S1 1 Tetap Lokal

4 Ka. Administrasi dan Keuangan S1 2 Tetap Luar

5 Staff Admn & Pabrik SMA-D3 37 Tetap Lokal

6 Keamanan SD-SMA 8 Tetap/Tdk Tetap Lokal

7 Buruh Harian SD-SMA 40 Tidak Tetap Lokal

Jumlah 90
Sumber: PT. CPI (2016)

2.2.3 Transportasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Hasil Produksi

Transportasi bahan baku, bahan pendukung (cangkang sawit) dan hasil


produksi (pakan ternak) dilaksanakan oleh pihak rekanan dengan menggunakan
truck. Bahan baku yang masuk pabrik terlebih dahulu di tampung dalam gudang
bahan baku, sedangkan bahan pendukung yaitu cangkang sawit dilakukan
penanganan secara tersendiri, yaitu apabila bahan cangkang sawit ini sudah
sampai pabrik dilakukan pemindahan dari truck ke lapangan timbun cangkang
sawit pada unloading facility dengan menggunakan belt conveyor. Selanjutnya
cangkang sawit akan di timbun pada lapangan penimbunan sebelum digunakan
untuk bahan bakar Boiler. Kebutuhan cangkang sawit perhari ± 30 ton/hari
atau 750 ton/bulan.

2.2.4 Pembakaran Cangkang Sawit, Penanganan dan Penyimpanan


Abunya

Disamping menghasilkan uap panas (steam) kegiatan dalam pembakaran


cangkang sawit menghasilkan gas buang seperti abu, SO2 dan NOX. Abu dapat
berupa abu terak maupun abu terbang. Abu terak tinggal sebagai sisa
pembakaran di dasar boiler, sedangkan abu terbang karena terlalu halus ikut
terbawa bersama gas buang ke udara.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-10

 Abu Hasil Pembakaran

Berdasarkan spesifikasi bahan bakar kadar abu cangkang sawit sebesar


3,39%, maka estimasi jumlah abu cangkang sawit adalah 1,017 ton perhari
atau 25,425 ton perbulan dengan asumsi rata-rata kebutuhan cangkang
sawit 9000 ton pertahun. Abu hasil pembakaran kemudian di tampung pada
lokasi tersendiri (khusus). Tempat penyimpanan abu cangkang sawit
sebaiknya ditempatkan pada ruang tertutup/dipagar agar abu tidak
berterbangan dan pemrakarsa harus mengurus izin Tempat Penyimpanan
Sementara Limbah B3.

Abu terbang hasil pembakaran pada sistem boiler ditampung dengan satu
silo. Silo abu terbang ditinggikan untuk memudahkan pencurahan ke dalam
truk pengangkutnya. Silo dilengkapi dengan kantong-kantong ventilasi untuk
menangkap abu terbang kering. Dari silo abu dimasukkan ke dalam truk
untuk dibawa ke lokasi pembuangan.

Untuk mengurangi adanya polusi akibat abu cangkang sawit tersebut


mungkin setiap 6 bulan sekali akan dilakukan pengambilan abu cangkang
sawit tersebut kepada industri/steak holder yang membutuhkan. Disamping
itu, untuk menanggulangi adanya limbah akibat proses penimbunan abu
cangkang sawit terutama pada saat musim hujan, perusahaan telah
merencanakan membangun kolam pengendapan, sehingga tidak mencemari
air permukaan yang ada di sekitar pabrik. Endapan yang terjadi akan dikuras
atau dilakukan pengambilan setiap tahun sekali pada musim kemarau. Kolam
pengelolaan/settling pond ini akan dilengkapi dengan kolam kontrol dan
ditanami ikan.

 Pengambilan Abu Terbang

Sistem pengambilan abu terbang menggunakan electrostatic precipitator


(ESP) sebelum gas asap dilepaskan melalui cerobong. Abu yang terkumpul di
dalam baghouse kemudian di bawa ke areal pembuangan melalui sistem
penanganan abu dan ditampung dalam Silo. Silo dilengkapi dengan filter
ventilasi, monitor pengukur level dan sebagainya.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-11

 Sistem Pengambilan Abu Terak

Setiap boiler dilengkapi dengan sistem pengambilan tumpukan abu terak.


Sistem ini digunakan untuk memindahkan abu yang terkumpul didalam
penampung (hopper) dan abu panas termasuk juga cangkang sawit yang
tidak terbakar yang jatuh dan terkumpul ke hopper. Abu dari hopper jatuh ke
conveyor scrapper di dasar boiler dan dipindahkan ke kontainer dengan
vibrating screen dan clinker grinder/crusher.

2.2.5 Proses Produksi

Bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi
pabrik pakan ternak ini adalah: jagung, dedak, gula, bungkil, garam, Calcium
Posfat, Soyabean Meal, Tepung Ikan, Vetsin dan karung plastik sebagai
pengemas.

Bahan baku semi concentrat yang telah dituang ke intake dan jagung
yang telah digiling menjadi halus akan dicampur melalui proses pencampuran di
dalam mesin mixer. Di dalam mesin mixer bahan baku diaduk selama ± 4
menit, selama proses pengadukan dimesin mixer disemprotkan minyak CPO
dengan kapasitas sesuai yang dibutuhkan. Setelah proses pengadukan selesai,
kemudian bahan baku akan dicetak/dibuat butiran dengan menggunakan mesin
pellet. Pada proses pembuatan butiran di dalam mesin pellet, bahan baku akan
diaduk lagi sambil dipanasi dengan menggunakan panas dari steam kira-kira
83oC dengan tekanan 2 bar, kemudian bahan baku dipres dan dicetak menjadi
butiran.

Setelah bahan baku dicetak menjadi butiran maka butiran tersebut


didinginkan dalam mesin cooler, di dalam mesin cooler butiran tersebut
didinginkan sampai standar suhu ruangan, dengan cara suhu udara yang ada di
dalam ruang cooler diisap dengan menggunakan blower, udara panas akan
dibuang ke udara bebas dan sisa-sisa butiran yang ikut terserap oleh blower
akan turun melalui mesin Air Lock yang berada di bawah blower cyclone dan
sisa-sisa butiran tersebut akan dikembalikan ke tong pellet.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-12

Bahan Baku
Bahan Baku Jagung Concentrate

BLOWER INTAKE - I INTAKE - II

Proses Giling Jagung


Jet Filter HAMER MILL

Bin Penampung
Blower Jagung Halus

MIXER Proses Pencampuran

Blower Bin Penampung


Jagung Halus

Blower PELLET Proses Pembuatan


MILL Pellet (Butiran)

COOLER Proses Pendinginan

Proses Pembentukan
CRUMBLE Ukuran

SCREEN Proses Pengayakan

PACKING Finished Goods

Gambar 2-4. Bagan Proses Produksi Pabrik Pakan Ternak PT. CPI

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
URAIAN RENCANA KEGIATAN 2-13

Setelah butiran tersebut suhunya mencapai suhu ruangan maka butiran


tersebut akan dipecah dan disesuaikan dengan ukuran partikel yang diinginkan
dengan menggunakan mesin crumbler. Di dalam mesin crumbler butiran
tersebut akan digilas dengan menggunakan 2 buah roller yang dapat diatur
jaraknya sehingga ukuran partikel yang diinginkan bisa diatur dari jarak antara
kedua roller tersebut.

Butiran yang telah dipecah tersebut kemudian akan dipisahkan antara


partikel yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan yang hancur, dengan
menggunakan mesin screener (ayakan), partikel yang ukurannya sesuai yang
diinginkan akan masuk ke tong packing kemudian akan dikemas dan partikel
yang hancur dan tidak sesuai dengan ukuran yang diinginkan akan dikembalikan
ke tong pellet untuk di proses ulang.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -1

Dalam rangka memperkecil atau meminimalisasi dampak negatif dari


kegiatan Pabrik Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA di desa
Rejomulyo Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan, maka
dilaksanakan upaya-upaya peningkatan kinerja terhadap kegiatan yang
menyangkut pengelolaan lingkungan, terutama limbah dan cemaran, kemudian
limbah yang diakibatkan dari proses produksi diupayakan untuk diolah atau
dikelola secara serius dengan tujuan limbah yang keluar atau dampak yang
ditimbulkan tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan atau secara spesifik
dampak yang terjadi masih dalam batas-batas toleransi kemampuan
lingkungan. Kegiatan Pabrik Pakan Ternak ini diharapkan secara berkelanjutan
dapat dipertahankan dan dijalankan sesuai dengan misi perusahaan.

Upaya pengelolaan dan pemantauan dampak disesuaikan dengan uraian


dalam dokumen UKL-UPL yang telah di susun dan disyahkan oleh
Dinas/Instansi terkait, yang kemudian diklarifikasikan sesuai dengan kondisi
nyata di lapangan. Pemantauan terhadap limbah merupakan upaya untuk
mengetahui sejauh mana upaya yang telah dilakukan untuk evaluasi apakah
upaya yang telah dilakukan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan,
sehingga limbah yang dihasilkan dari proses kegiatan dapat diolah/dikelola
seefektif mungkin dengan tujuan dampak limbah yang dihasilkan
memenuhi/dibawah Baku Mutu limbah/ Lingkungan yang disyaratkan.

Dengan dilaksanakannya pemantauan serta pengelolaan lingkungan


hidup bagi kegiatan Pabrik Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAND
INDONESIA di desa Rejomulyo Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten
Lampung Selatan, maka dapat menjadi masukan untuk merumuskan perbaikan

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -2

serta evaluasi bagi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di masa yang


akan datang.

3.1 Kualitas Air Bersih

Pengambilan sampel air bersih pada Semester-1 tahun 2019 telah


dilakukan pada bulan Juni dan di analisis di UPTD Laboratorium Lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung. Hasil analisis kualitas air bersih PT.
CHAROEN POKPHAND INDONESIA di dusun Lubung Buluh desa Rejomulyo
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan di sajikan pada
Tabel 3-1.

Tabel 3-1. Hasil Analisis Air Bersih PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA
Hasil Analisis Standar
No Parameter Satuan
1 2 3 4 5 Maks.*)
o
1 Suhu C 25,0 27,1 26,9 26,7 27 Dev ±3oC
2 TDS mg/l 51 20 35 62 340 1000
3 Warna (Pt.Co) mg/l 0 0 0 0 9 50
4 Besi (Fe) mg/l < 0,10 < 0,10 < 0,10 0,10 0,1 1,0
5 Nitrat (NO3) mg/l 0,07 0,01 0,07 0,02 5 10
6 pH - 6,50 6,50 6,30 6,83 7,0 6,5-8,5
7 Bil. Organik (KMnO4) mg/l 6,30 7,19 10,9 4,10 7,0 10
Keterangan :
1. Pemantauan Mei 2017 2. Pemantauan Desember 2017 3. Pemantauan Mei 2018
4. Pemantauan Desember 2018 5. Pemantauan Juni 2019
*) Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 tahun 2017, tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.

Berdasarkan hasil analisis kualitas air bersih (air bersih bersumber dari
sumur bor di lokasi kegiatan), pada Semester-1 (Januari-Juni) tahun 2019
didapatkan bahwa kualitas air bersih yang digunakan untuk kegiatan domestik
(MCK) secara fisik maupun kimia masih memenuhi persyaratan terhadap
terhadap parameter yang di uji. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 32 tahun 2017, tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,
Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Kualitas air yang memenuhi syarat ini

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -3

menunjukkan aktifitas kegiatan PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA tidak


mempengaruhi kualitas air bersih yang ada.

3.2 Kualitas Air Limbah dan Air Permukaan

Pemantauan terhadap limbah merupakan upaya untuk mengetahui


sejauh mana upaya yang telah dilakukan untuk evaluasi apakah upaya yang
telah dilakukan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, sehingga limbah
yang dihasilkan dari proses kegiatan dapat diolah/dikelola seefektif mungkin
dengan tujuan dampak limbah yang dihasilkan memenuhi/dibawah Baku Mutu
limbah/Lingkungan yang disyaratkan.

Dengan dilaksanakannya pemantauan serta pengelolaan lingkungan


hidup bagi kegiatan pabrik pakan ternak PT. Charoen Pokphand Indonesia di
Desa Rejomulyo Kecamatan Tanjung Bintang, maka dapat menjadi masukan
untuk merumuskan perbaikan serta evaluasi bagi pelaksanaan pengelolaan
lingkungan hidup di masa yang akan datang.

Untuk mengoptimalkan pengolahan air limbah yang berasal dari proses


produksi (buangan/blowdown air boiler), Manajemen PT. CPI telah membuat
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan menggunakan 8
kompartemen/kolam sistem pengelolaan, yaitu:

1. Kolam Inlet IPAL Dan Fakultatif


2. Kolam Aerasi
3. Kolam Pengendapan
4. Kolam Penyaringan-1
5. Kolam Netralisasi
6. Kolam Stabilisasi
7. Kolam Penyaringan-2
8. Outlet IPAL/Bio Indikator

Secara teknis kinerja IPAL yang ada sudah mampu mereduksi beban
limbah yang dihasilkan sampai memenuhi Baku Mutu Lingkungan (BML) yang
dipersyaratkan.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -4

Hasil analisis kualitas air limbah PT. Charoen Pokphand Indonesia di


Desa Rejomulyo, Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan
selama 4 semester terakhir disajikan pada Tabel 3-2.

Tabel 3-2. Hasil Analisis Air Limbah PT. Charoen Pokphand Indonesia

INLET Hasil Analisis Outlet IPAL


No Parameter IPAL Baku Mutu
(Juni-19) 1 2 3 4

1 pH 10 5,0 7,59 7,10 5,80 6,0 – 9,0

2 Fe (mg/l) 0,3 < 0,10 < 0,06 0,03 0,2 3,0

3 Chlor Bebas 0,2 0,10 0,04 0,1 0,2 1

4 PO4 (mg/l) 0,1 < 0,11 1,04 0,20 2 10

5 BOD5 (mg/l) 73 48 12 5 37 60

6 COD (mg/l) 107 113,0 35 10 65 120

7 Zn (mg/l) 0,3 < 0,10 < 0,03 0,10 0,2 15

8 Cu (mg/l) 0,1 < 0,62 < 0,07 0,02 < 0,01 1,0
Keterangan : Inlet IPAL = Pemantauan Desember 2019
1 : Pemantauan Desember 2017 3 : Pemantauan Desember 2018
2 : Pemantauan Mei 2018 4 : Pemantauan Juni 2019
*) Lampiran Keputusan Gubernur Lampung No. : 7 tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah
bagi usaha dan/atau kegiatan di Provinsi Lampung.

Hasil análisis terhadap kualitas air pada outlet IPAL di semester-1 tahun
2019 ini disajikan pada Tabel 3-2, dari data tersebut kecuali pH menunjukkan
semua parameter yang diuji sudah memenuhi Baku Mutu Lingkungan (BML)
yang dipersyaratkan berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung No. : 7 tahun
2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi usaha dan/atau kegiatan di Provinsi
Lampung.

Berdasarkan keputusan kepala badan Lingkungan Hidup Daerah


Kabupaten Lampung Selatan Nomor: 660/140/IV.03/SK/PPLC/2015 tentang
Persetujuan Pembuangan Limbah Cair (PPLC) PT. CPI Feedmill Lampung,
parameter kualitas air limbah yang wajib diolah agar memenuhi baku mutu
limbah cair adalah parameter Tembaga (1 mg/l), Besi (3 mg/l) dan pH (6,0 –
9,0).

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -5

3.2.1. Parameter Tembaga (Cu)

Logam Cu merupakan logam esensial yang jika berada dalam


konsentrasi rendah dapat merangsang pertumbuhan organisme sedangkan
dalam konsentrasi yang tinggi dapat menjadi penghambat (Connel dan Miller,
1995). Biota perairan sangat peka terhadap kelebihan logam Cu dalam perairan
sebagai tempat hidupnya (Palar, 1994).

Logam Cu yang masuk ke dalam lingkungan perairan dapat terjadi


secara alamiah maupun sebagai efek samping dari kegiatan manusia. Secara
alamiah Cu masuk kedalam perairan dari peristiwa erosi, pengikisan batuan
ataupun dari atmosfer yang dibawa turun oleh air hujan. Sedangkan dari
aktifitas manusia dapat berasal dari industri.

Analisis kadar Cu pada outlet IPAL air limbah kegiatan pabrik pakan
ternak PT. CPI dilakukan untuk memantau cemaran logam Cu yang mungkin
dihasilkan dari operasional mesin Boiler. Penggunaan bahan-bahan water
treatment dalam operasional mesin Boiler berpotensi untuk mengikis logam Cu
Zn dan Fe pada material Boiler yang dapat dilepaskan pada saat kegiatan blow
down, maintenance dan cleaning.

Gambar 3-1. Kurva pengamatan logam Cu PT. CPI

Gambar 3-1 menunjukkan kadar logam Cu dalam air limbah yang


dikeluarkan dari outlet IPAL pabrik pakan ternak PT. CPI pada Semester-1
tahun 2019 masih memenuhi BML dan cenderung menurun, ini menunjukkan
air buangan yang dikeluarkan dari Boiler pada proses produksi tidak
LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -6

melepaskan material logam Cu dalam konsentrasi yang tinggi. Kadar Cu yang


dilepaskan dari outlet IPAL pada semester-1 tahun 2019 rata-rata < 0,01 mg/l.

3.2.2. Parameter Besi (Fe)

Logam Fe merupakan logam essensial yang keberadaannya dalam


jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organism hidup, namun dalam jumlah
berlebih dapat menimbulkan efek racun. Buangan industri yang mengandung
persenyawaan logam berat Fe bukan hanya bersifat toksik terhadap tumbuhan,
tetapi juga terhadap hewan dan manusia. Hal ini terkait dengan sifat logam
berat yang sulit terdegradasi, sehingga dapat terakumulasi dalam lingkungan
perairan dan keberadaannya secara alami sulit dihilangkan dan dapat
terakumulasi dalam biota perairan termasuk ikan dan sedimen.

Analisis kadar Fe pada outlet IPAL air limbah kegiatan pabrik pakan
ternak PT. CPI dilakukan untuk memantau cemaran logam Fe yang mungkin
dihasilkan dari operasional mesin Boiler yang berpotensi untuk mengikis logam
Cu, Zn dan Fe pada material Boiler pada saat kegiatan blow down, maintenance
dan cleaning.

Gambar 3-2. Kurva pengamatan logam Fe PT. CPI

Gambar 3-2 menunjukkan kadar logam Fe dalam air limbah yang


dikeluarkan dari outlet IPAL pabrik pakan ternak PT. CPI pada Semester-1
tahun 2019 masih memenuhi BML, ini menunjukkan air buangan yang
dikeluarkan dari Boiler pada proses produksi tidak melepaskan material logam

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -7

Fe dalam konsentrasi yang tinggi. Kadar Fe yang dilepaskan dari outlet IPAL
pada semester-1 tahun 2019 rata-rata 0,45 mg/l.

3.2.3. Parameter Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman atau pH suatu perairan merupakan parameter yang


penting untuk diketahui karena derajat keasaman suatu larutan sangat
menentukan terjadinya reaksi pada larutan tersebut. Perubahan pH dapat
mempengaruhi kelarutan besi, tembaga dan logam-logam lain serta
keseimbangan antara gas karbondioksida, bikarbonat dan karbonat.

Kenaikan maupun penurunan (fluktuasi) konsentrasi logam Fe dalam air


dapat terjadi dengan menurunnya derajat keasaman (pH). Pada pH < 6 logam-
logam dalam air lebih cenderung dalam keadaan terlarut, sehingga saat
pengujian di laboratorium konsentrasinya akan meningkat. Sedangkan pada pH
> 6 atau mendekati basa, ion-ion logam dalam air akan cenderung dalam
bentuk endapan (mengendap) dan tidak terlarut, sehingga konsentrasinya
dalam air menjadi menurun.

Gambar 3-3. Kurva pengamatan pH PT. CPI

Gambar 3-3 menunjukkan pH air limbah yang dikeluarkan dari outlet


IPAL pabrik pakan ternak PT. CPI pada Semester-1 tahun 2019, sedikit di
bawah BML. Untuk itu pihak perusahaan akan mengevaluasi dan memperbaiki
system kerja IPAL, terutama pada bak netralisasi agar pH air limbah yang
dikeluarkan mendekati pH 7. pH yang dilepaskan dari outlet IPAL pada
semester-1 tahun 2019 rata-rata 6,6.
LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -8

3.2.4. Efisiensi Kinerja IPAL

Air limbah yang dikelola di dalam system IPAL merupakan air limbah dari
kegiatan Boiler yang digunakan pada proses produksi. Jika dibandingkan
dengan hasil pemantauan pada Semester-2 tahun 2018, hasil pemantauan pada
Semester-1 tahun 2019 ini kandungan BOD dan COD pada titik inlet lebih tinggi
dan setelah melalui proses pada IPAL, kualitas air limbah yang dihasilkan
mengalami perbaikan dan memenuhi baku mutu lingkungan yang
dipersyaratkan. Hal ini menunjukkan kinerja IPAL dan system bak biofilter
aerobik PT. CPI mampu mereduksi air limbah yang masuk kedalam system IPAL
dengan efisiensi 49,32% untuk BOD dan 39,25% untuk COD. Gambar 3-4
menunjukkan penurunan kandungan BOD dan COD pada inlet dan outlet.

Gambar 3-4. Kurva Kinerja Outlet IPAL PT. CPI Tanjung Bintang

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan selain


melakukan evaluasi terhadap sistem IPAL, juga melakukan kegiatan sebagai
berikut :
- Pembersihan sampah-sampah disekitar kolam IPAL
- Pengurasan lumpur pada kolam Pengendapan
- Pembersihan dan pengangkatan lumpur pada kolam

Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengoptimalkan


kinerja IPAL, diantaranya adalah meningkatkan waktu tinggal (retention time)

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -9

air limbah dan mengoptimalkan proses biodegradasi oleh bakteri pada kolam
biofilter.

3.2.5. Air Permukaan

Pada semester-1 tahun 2019 juga telah dilakukan pemantauan terhadap


kualitas air permukaan yang dilalui oleh buangan air limbah PT. CPI.
Pemantauan dilakukan pada titik AP-1, yaitu titik pemantauan sebelum badan
air kontak dengan air limbah PT. CPI dan titik AP-2, yaitu titik pemantauan
sesudah kegiatan PT. CPI pada badan air yang telah kontak dengan air limbah.
Hasil analisis pada masing-masing titik pemantauan disajikan pada Tabel 3-3,
sedangkan lokasi tempat pengambilan sampel disajikan pada Gambar 3-5.

Tabel 3-3. Hasil Pemantauan Air Permukaan Semester-1 Tahun 2019


Saluran Air Permukaan
Parameter Satuan BML AP-1 AP-2
(Up-Stream) (Down-Stream)
Besi (Fe) mg/L 3< 0,1 0,3

Chlor Bebas mg/L 1 0,3 0,2

COD mg/L 50 820 26

pH 5-9 7 7

Phosfat (PO4) mg/L 10 1 0,1

Tembaga (Cu) mg/L 1 < 0,01 < 0,01

Seng (Zn) mg/L 15 0,1 0,2

BOD mg/L 6 566 5

BML = Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001,tentang baku mutu air permukaan kls.III
AP –1 = Air permukaan sebelum bercampur dengan air buangan Outlet IPAL PT. CPI
AP –2 = Air permukaan setelah bercampur dengan air buangan Outlet IPAL PT. CPI

Dari Tabel 3-3, hasil analisis terhadap parameter yang diuji pada titik
AP2 (Down stream) rata-rata mengalami penurunan (perbaikan kualitas air).
Adanya perbaikan kualitas air pada titik down stream menunjukkan bahwa pada
semester-1 tahun 2019 kegiatan pabrik pakan ternak PT. CPI tidak
menyebabkan penurunan kualitas air permukaan yang ada disekitar lingkungan
pabrik.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -10

Tingginya kandungan BOD dan COD pada titik AP1 (Up-stream)


menunjukkan kualitas air didaerah hulu sudah tercemar oleh aktifitas yang ada
disekitar saluran air tersebut. Aktifitas yang ada di daerah Up-stream selain
aktifitas domestik juga terdapat kegiatan pabrik dan pergudangan yang
berpotensi dan berkontribusi terhadap adalah penurunan kualitas air.

A B

Gambar 3-5.
Titik Pengambilan Sampel Air Permukaan Up-Stream (A) dan Down Stream (B)
PT. CPI Tanjung Bintang

3.3. Kualitas Udara

3.1.1. Kualitas Udara Ambien

Inspeksi kualitas udara ambien telah dilakukan oleh Lembaga Inspeksi


Teknis Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung yang telah
mendapatkan Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hasil uji kualitas
udara disajikan pada Tabel 3-4.

Dampak penting penurunan kualitas udara dilokasi kegiatan Pabrik Pakan


Ternak PT. CPI dapat berasal dari kegiatan transportasi bahan baku dan proses
produksi. Pemantauan yang dilakukan pada bulan Juni tahun 2019 ini terutama
yang berkaitan dengan kualitas udara ambien. Lokasi pemantauan dilakukan
pada dua lokasi yaitu di dalam area pabrik dan diluar area pabrik (dekat pos
satpam).

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -11

Hasil pemantauan kualitas udara tersebut kemudian dibandingkan dengan


baku mutu kualitas udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor : 41 Tahun 1999, khususnya untuk parameter SO2, NO2, dan
debu, serta Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.KEP-50/MENLH/11/1996
tentang Baku Tingkat Kebauan untuk parameter NH3 dan parameter H2S.
Sedangkan baku mutu kebisingan mengacu kepada Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 48 tahun 1996.

Tabel 3-4. Hasil Analisis Kualitas Udara PT. Charoen Pokphand Indonesia
Parameter NO2 SO2 Debu NH3 H2S
3 3 3
Satuan µg/Nm )* µg/Nm )* µg/Nm )* mg/L*) mg/L*)
Baku Mutu 150 365 230 2 0,02
a 4 < 15 7 0,04 0,0012
b 19 40 35 0,0358 < 0,0005
Titik -1
c 29,6 < 15 23 0,0168 0,0009
d 57,3 < 15 19 < 0,02 < 0,0005
a 6 < 15 18 0,05 0,0016
b 23 47 41 < 0,025 < 0,0005
Titik -2
c 34,7 22 112 0,0213 0,0012
d 26,0 18 9 0,0093 < 0,0005
Keterangan:
Titik-1 = Samping Pos Security, titik koordinat: 05o 23’ 09,7” LS; 105o 22’ 90,1” BT
Titik-2 = Ruang Produksi, titik koordinat: 05o 23’ 92,5” LS; 105o 22’ 18,1” BT
a. Pemantauan Desember 2017 c. Pemantauan Desember 2018
b. Pemantauan Mei 2018 d. Pemantauan Juni 2019
)*
Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999.
*)
BML gas dan udara di luar ruangan mengacu pada Kep.MenLH No.50/MenLH/11/ 1996

Gambar 3-6, merupakan visualisasi hasil pengukuran kandungan gas


H2S yang dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas (NAB). Kadar (H2S) di luar
area pabrik (dekat pos satpam /titik-1) dan di area produksi pabrik (ruang
produksi/titik-2) PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah < 0,0005 ppm dan
relatif lebih baik jika dibandingkan dengan hasil pemantauan pada semester-2
tahun 2018.

Rendahnya kadar gas H2S disekitar lokasi Pabrik pakan Ternak PT. CPI ini
menunjukkan aktifitas pabrik tidak memberikan perubahan kualitas udara yang
berarti dan hasil pengukuran tersebut masih dibawah NAB yang persyaratkan,
Berdasarkan KepMenLH No 50 Tahun 1996 tanggal 25 November 1996 yang

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -12

menyatakan bahwa nilai batas ambang baku mutu bau dari odoran tunggal
yakni untuk parameter Hidrogen Sulfida (H2S) adalah sebesar 0,02 ppm.

Gambar 3-6. Grafik Pemantauan Kualitas Udara (H2S)

Kandungan gas amoniak (NH3) di dalam area pabrik pada Semester-1


tahun 2019 juga relatif terjadi penurunan (perbaikan kualitas udara) jika
dibandingkan dengan pengukuran pada Semester-2 tahun 2018, yaitu 0,0093
ppm di ruang produksi dan 0,02 ppm di luar area pabrik. Secara keseluruhan
kadar amoniak masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Dari Gambar
3-7 terlihat bahwa kandungan gas amoniak tersebut masih jauh berada
dibawah NAB yang diperkenankan, yaitu 2 ppm .

Gambar 3-7. Grafik Pemantauan Kualitas Udara (NH3)

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -13

Gambaran tentang kandungan gas NO2 disajikan pada Gambar 3-8.


Dari gambar tersebut dapat dilihat, hasil pengukuran pada Semester-1 tahun
2019 Kadar gas NO2 di dalam area produksi pabrik PT. Charoen Pokphand
Indonesia adalah 26 µg/Nm3 dan kandungan gas NO2, di luar area pabrik (dekat
pos satpam) adalah 57,3 µg/Nm3.

Gambar 3-8. Grafik Pemantauan Kualitas Udara (NO2)

Jika dibandingkan dengan pengukuran pada bulan Desember 2018, hasil


pengukuran pada bulan Juni 2019 ini terjadi kenaikan (penurunan kualitas
udara) pada area parkir. Adanya peningkatan konsentrasi gas NO2 di area
parkir dapat dipengaruhi oleh meningkatnya aktifitas antrian kendaraan
bongkar muat bahan baku pabrik saat dilakukan pengukuran. Peningkatan gas
NO2 tersebut bersumber dari pembuangan hasil pembakaran bahan bakar
mesin kendaraan yang tidak sempurna. Dari Gambar 3-8 terlihat konsentrasi
NO2 dilokasi kegiatan pabrik Pakan Ternak PT. CPI Tanjung Bintang masih jauh
dibawah baku mutu yang dipersyaratkan, yaitu 400 µg/m3.

Kandungan gas Sulfur dioksida (SO2) pada bulan Juni (Semester-1)


tahun 2019 tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan hasil pengukuran
pada bulan Desember 2018. Hasil pengukuran bulan Juni 2019 di dalam area
produksi pabrik PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah 18 µg/Nm3 dan
kandungan gas SO2, di luar area pabrik (dekat pos satpam) adalah 15,0
µg/Nm3. Hasil pengukuran tersebut masih jauh dibawah baku mutu lingkungan
(NAB) yang dipersyaratkan, yaitu 900 µg/Nm3 (Gambar 3-9).

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -14

Gambar 3-9. Grafik Pemantauan Kualitas Udara (SO2)

Gambar 3-10. Grafik Pemantauan Kualitas Udara (Debu)

Kadar debu didalam area produksi pabrik pada pengukuran bulan Juni
2019 mengalami penurunan (peningkatan kualitas udara) dan masih memenuhi
baku mutu yang dipersyaratkan. Penurunan kadar debu sangat dipengaruhi
oleh aktifitas kegiatan di dalam (bongkar/curah bahan baku) ke mesin produksi
saat dilakukan pengukuran. Kadar total partikulat di dalam area produksi pabrik
pada bulan Juni tahun 2019 adalah 9 µg/Nm3 dan diluar area produksi adalah
19 µg/Nm3. Kadar tersebut memenuhi ambang batas debu dilingkungan kerja
yang dipersyaratkan (230 µg/Nm3) (Gambar 3-10). Secara keseluruhan hasil
uji terhadap seluruh parameter udara ambien pada periode (Januari-Juni) tahun
2019 kualitas udara masih memenuhi NAB yang ditetapkan.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -15

Hasil ini merupakan dampak dari peningkatan kegiatan inhouse keeping,


yaitu meminimalisasi dan membersihkan tumpahan atau ceceran bahan baku
yang ada didalam ruang produksi, sehingga tidak banyak debu yang
beterbangan di dalam ruangan produksi. Untuk meminimalkan risiko kesehatan
terhadap pekerja, para karyawan dibagian produksi juga diwajibkan
menggunakan masker sebagai pelindung, sehingga dapat mencegah masuknya
debu kedalam sistem pernafasan para pekerja.

3.1.2. Emisi Boiler

Pada pelaporan Semester-1 tahun 2019 ini telah dilakukan uji emisi
terhadap Boiler yang dilakukan pada bulan Juni. Hasil uji emisi Boiler disajikan
pada Tabel 3-5. Hasil uji kemudian dibandingkan dengan baku mutu kualitas
udara yang mengacu kepada SK MENLH No. 07 tahun 2007, tentang baku mutu
emisi sumber tidak bergerak bagi ketel uap yang menggunakan bahan bakar
biomassa berupa serabut dan/atau cangkang sawit.

Tabel 3-5. Hasil Uji Gas Emisi BOILER PT. CPI

Hasil Pengukuran
Baku
Parameter Satuan
Mutu )*
Des’2017 Mei’2018 Des’2018 Juni’2019

Partikulat mg/Nm3 300 2 3 40 10

Sulfur Dioksida (SO2) mg/Nm3 600 15 106 71 26

Nitrogen Dioksida (NO2) mg/Nm3 800 209 138 165 182

Hidrogen Klorida (HCl) mg/Nm3 5 <3 <3 4 4

Gas Klorin (Cl2) mg/Nm3 5 < 0,145 < 0,145 < 0,145 < 0,145

Amoniak (NH3) mg/Nm3 1 < 0,02 < 0,02 < 0,02 < 0,02

Hydrogen Fluorida (HF) mg/Nm3 8 < 0,2 < 0,2 < 0,20 < 0,2

Opasitas % 30 < 10 < 10 < 20 < 20

Baku Mutu = Peraturan MENLH No. 07 Tahun 2007, tentang Baku Mutu Emisi sumber tidak bergerak bagi ketel
uap yang menggunakan bahan bakar biomassa berupa serabut dan/atau cangkang

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -16

Secara keseluruhan hasil uji emisi boiler masih memenuhi Baku Mutu
Lingkungan yang dipersyaratkan. Kinerja yang baik dari boiler pada
pemantauan Semester-1 tahun 2019 selain hasil pemeliharaan (maintenance)
boiler secara rutin, juga didukung oleh bahan bakar yang baik (kering),
sehingga cangkang yang digunakan sebagai bahan bakar boiler dapat terbakar
dengan sempurna dengan total partikulat yang dilepaskan oleh boiler cukup
rendah.

3.1.3. Emisi Genset

Pada Semester-1 tahun 2019 juga telah dilakukan pengukuran emisi


terhadap Generator yang dilakukan pada bulan Juni. Pengujian emisi dilakukan
dengan metode SNI tahun 2005. Sedangkan hasil uji emisi dibandingkan
dengan Baku Mutu emisi sumber tidak bergerak bagi usaha dan/atau kegiatan
Pembangkit Tenaga Listrik berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
No. 21 tahun 2008. Dari Tabel 3-6 menunjukkan hasil bahwa seluruh
parameter yang telah diuji masih memenuhi BML yang dipersyaratkan.

Tabel 3-6. Hasil Uji Gas Emisi Generator Listrik PT. CPI
Laju Alir Total
Parameter Opasitas SO2 NO2 CO
Udara Partikulat
Satuan m/dt mg/m3 % mg/Nm3 mg/Nm3 mg/Nm3
Baku Mutu - 350 20 800 1000 600

Juni 2016 5,65 60,90 < 10 26,75 98,6 65,4

Februari 2017 17,44 69 < 10 19 317 427

Desember 2017 8,35 1 < 10 19 327 420

Mei 2018 11,93 9 < 10 170 361 407

Desember 2018 12,47 19 < 10 58 349 477

Juni 2019 13,65 12 < 10 56 392 411

3.4. Tingkat Kebisingan

Sumber kebisingan dari kegiatan Pabrik Pakan Ternak PT. CPI Tanjung
Bintang dapat berasal dari aktifitas transportasi kendaraan bongkar muat bahan

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -17

baku/penolong dan hasil produksi, serta aktifitas pabrik yang bersumber dari
suara mesin pada proses produksi maupun Genset dan Boiler.

Tabel 3-7. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan PT. CPI

Titik Pengukuran NAB Hasil Pengukuran (dBA)


Kebisingan (dBA)
Juni’17 Des’17 Mei’18 Des’18 Juni’19

Ruang Produksi 85 70 68 67 69,6 67,0

Samping Pos Security 85 57 56 56 60,6 67,8


Keterangan :
Baku Tingkat Kebisingan mengacu kepada Kep MenLH No.48 tahun 1996

Gambar 3-11. Grafik Tingkat Kebisingan

Tingkat kebisingan di area dalam pabrik pada bulan Juni 2019 sedikit
menurun jika dibandingkan dengan pemantauan pada Semester-2 tahun 2019
dan masih memenuhi NAB yang dipersyaratkan. Meskipun masih dibawah NAB
yang dipersyaratkan, pihak manajemen pabrik akan terus berupaya menekan/
mengurangi kebisingan didalam area pabrik dengan cara melakukan
maintenance peralatan yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi ataupun
menekan tingkat kebisingan dengan menggunakan tekhnologi yang sesuai,
sehingga tingkat kebisingan yang ada dilingkungan pabrik dapat diturunkan
dan masih berada dibawah NAB yang ditetapkan (Gambar 3-11).

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -18

Untuk melindungi keamanan dan keselamatan para pekerja, pihak


perusahaan juga akan terus memperhatikan keamanan dan keselamatan para
pekerja, dengan memberikan Alat Pelindung Diri (APD), misalnya dengan
menggunakan ear plug (alat pelindung telinga), terutama kepada operator
mesin/genset pada kondisi tertentu.

Selain itu untuk mencegah komplain dari penduduk/masyarakat di


sekitar akibat kebisingan, maka pihak perusahaan telah berupaya melakukan
penanaman pohon pelindung disekeliling perusahaan yang berfungsi sebagai
buffer zone di sekitar areal lokasi kegiatan peternakan.

3.5. Penanganan Limbah B3

Proses produksi PT. CPI pada dasarnya tidak menghasilkan limbah B3,
tetapi beberapa kegiatan pendukungnya menghasilkan limbah B3 antara lain :
- Oli bekas, yang berasal dari pelumas mesin-mesin produksi, alat-alat berat,
dan kendaraan.
- Solid terkontaminasi oli yang berasal dari aktivitas maintenance mesin-mesin
pabrik, dan alat-alat berat.
- Aki bekas dari penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat berat lainnya.
- Aktifitas perkantoran/administrasi dan pabrik yang menghasilkan limbah B3
seperti lampu TL bekas dll

Penanganan limbah B3 (oli bekas, Aki bekas, sludge oli dan lampu TL
bekas) tetap menjadi perhatian serius pihak perusahaan dan untuk menangani
limbah B3 ini, pihak perusahaan telah bekerjasama dengan pihak kedua dalam
penanganan limbah B3 yang berkompeten dan telah mendapat izin dari MENLH.
Untuk menangani limbah B3 ini pihak perusahaan telah melakukan upaya-
upaya sebagai berikut:

 Untuk mencegah bercecernya oli bekas ke lapisan permukaan tanah


maupun ke perairan umum, maka disekeliling penampungan oli sementara
tersebut dibuat parit/drainase yang tertutup, sehingga oli bekas yang
tercecer tidak mengganggu estetika dan kebersihan lingkungan disekitarnya.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -19

 Menyiapkan tempat penampungan limbah B3 di satu area yang terjaga dan


terpantau keamanan dan penanganannya, sehingga tidak disalahgunakan
oleh orang tertentu.
 Melokalisir ceceran/tumpahan oli disekitar pabrik agar tidak masuk kedalam
sistem drainase yang terbuka dengan menggunakan pasir kering untuk
mempercepat penyerapan tumpahan/ceceran oli tersebut, kemudian pasir
yang telah mengandung oli tersebut dikumpulkan dalam satu wadah yang
siap dibawa/dikirim keperusahaan pengelola limbah B3 (pihak kedua).
 Meningkatkan in house keeping di areal pengumpulan limbah B3 dan tempat
penyimpanan limbah B3 untuk menghindari ceceran limbah B3 dan yang
terlepas ke lingkungan.
 Menyerahkan limbah B3 kepada pengelola B3 yang telah mendapat izin.
pengelolaan limbah B3.

Tabel 3-8. Daftar Perusahaan Pengelola Limbah B3 PT. CPI


Limbah Yang Dikelola
No Perusahaan Semester-1
Januari - Juni 2019

PT. Dame Alam Sejahtera


Izin : - Nihil
1
SK.173/Menlhk/Setjen/PSLB.3/3/2016
SK.36/Menlhk/Setjen/PLB.3/1/2018

Sebagai komitmen perusahaan dalam mengelola limbah B3 pada


Semester-1 tahun 2019 ini managemen PT. CPI telah mengelola limbah B3 (oli
bekas dan sludge oli) dan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu PT.
Dame Alam Sejahtera, selaku penyedia jasa pengumpul oli bekas dan Sludge
Oli yang telah mendapatkan izin pengangkutan, pengumpulan dan
pemanfaatan limbah B3 dari Menteri Negara Lingkungan Hidup.

Neraca limbah B3 pada sampai dengan Semester-1 tahun 2019 disajikan


pada Tabel 3-9, manifest pengelolaan limbah B3 disajikan pada Lampiran dan
kondisi tempat penampungan sementara (TPS) Limbah B3 PT. CPI disajikan
pada Gambar 3-12.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
EVALUASI UKL-UPL 3 -20

Tabel 3-9. Neraca Limbah B3 PT. CPI Sampai Semester-1 Tahun 2019

Timbulan Pengeluaran
Sisa Limbah B3
No Jenis Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3
Tersimpan
Periode Ini Periode Ini

a b c D e =(c - d)

1 Oli Bekas 1.200 liter 1.200 liter 0 liter

2 Sludge Oli 3.000 liter 3.000 liter 0 liter

3 Limbah Elektronik 18 kg 18 kg 0 kg

4 Kemasan Terkontaminasi 26 kg 26 kg 0 kg

5 Majun Bekas 22 kg 22 kg 0 kg

6 Accu Bekas 544 kg 544 kg 0 kg

Gambar 3-12. Tempat Penampungan Sementara (TPS) Limbah B3

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UKL-UPL 4-1

BAB-4
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN,
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Sehubungan dengan telah berjalannya (operasional kegiatan pabrik Pakan


Ternak PT. Charoen Pokphand Indonesia), maka dampak lingkungan yang akan
terjadi merupakan hasil identifikasi pada tahap operasional dan tahap pasca
operasi saja, karena tahap pra konstruksi dan tahap konstruksi sudah terlewati.
Perumusan dampak-dampak yang perlu dikelola didasarkan pada tingkat
kepentingan dan keterkaitan dampak. Rencana pengelolaan lingkungan
dimaksudkan untuk mencegah, menanggulangi dan mengendalikan dampak
yang bersifat negatif serta upaya untuk meningkatkan dampak yang bersifat
positif yang timbul dengan adanya kegiatan pabrik pakan ternak PT. Charoen
Pokphand Indonesia.
Parameter lingkungan yang perlu di pantau PT. Charoen Pokphand
Indonesia adalah parameter yang terkena dampak, baik yang bersifat positif
maupun negatif. Upaya pengelolaan disusun dengan mempertimbangkan:
1. Keterbatasan jumlah personel pemrakarsa didaerah serta penanganan
pengelolaan lingkungan yang mengharuskan melibatkan istansi lain yang
terkait agar pengelolaan lingkungan dapat di lakukan secara terpadu.
2. Keterbatasan biaya dan ketersediaan waktu serta kemudahan pelaksanaan
dilapangan.
3. Upaya menjaga efisiensi pemakaian sumber daya manusia dan tidak
menambah alur birokrasi, dalam pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan
tidak di perlukan organisasi baru, tetapi hanya meningkatkan paran serta
organisasi yang telah ada. Lingkup tugas dan tanggung jawab unit kerja
yang di nilai relevan dan akan ditingkatkan untuk menangani masalah
lingkungan.
4. Pendekatan tekhnologi, sosial dan ekonomi serta institusional.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UKL-UPL 4-2

Adapun teknis dari masing-masing pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pendekatan Teknologi

Pendekatan teknologi dilakukan untuk memilih alternatif yang paling efisien


dan sesuai dengan karakteristik dampak yang mungkin timbul, baik rekayasa
teknik maupun pemanfaatan kembali untuk fungsi lain.

a) Pengendalian Kebisingan

Kebisingan merupakan dampak penting yang harus dikelola. Salah satu


upaya untuk pengendalian tingkat kebisingan adalah dengan melakukan
penanaman pohon berdaun lebar dan rindang, dimana diharapkan pohon ini
dapat berfungsi sebagai penyerap dan penyangga (buffer zone) dari gelombang
suara yang dihasilkan. Jenis pohon yang dapat berfungsi untuk pengendalian
kebisingan adalah pohon bambu yang juga dapat berfungsi mengurangi bau dan
pohon yang berdaun lebar seperti pohon waru untuk mengurangi kebisingan.

b) Pengendalian Debu

Pengendalian debu dapat dilakukan dengan pengerasan jalan/beton dan


juga melakukan penyiraman jalan, terutama pada saat musim kemarau dimana
kuantitas debu akan meningkat. Penyiraman debu dilakukan pada pagi dan sore
hari.

c) Pengoperasian Boiler dan Genset

Boiler bersuhu dan tekanan tinggi digunakan untuk menghasilkan panas


dari steam dengan suhu 83oC dan tekanan 2 bar yang berguna untuk proses
pembuatan butiran/granul pakan ternak. Sedangkan generator listrik digunakan
sebagai sumber energy listrik cadangan (emergency) pada saat PLN padam.

d) Pembuatan Drainase di Sekeliling Pabrik

Saluran ini berfungsi untuk melokalisir limpasan air hujan disekitar pabrik
agar tidak terjadi timbulan air permukaan baru dilokasi pabrik dan tidak
bercampur dengan air limbah Boiler yang dikelola dalam Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UKL-UPL 4-3

e) Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Boiler

Air sirkulasi yang berasal dari operasional boiler tidak langsung dibuang
keperairan umum, tetapi diolah terlebih dahulu ke bak IPAL. Sedangkan untuk
limbah cair domestik yang dihasilkan dari aktifitas MCK para karyawan pabrik
diolah dalam septiktank yang dilengkapi dengan tangki resapan.

2) Pendekatan Sosial Ekonomi

Pendekatan sosial merupakan upaya pengelolaan lingkungan hidup yang


berdasarkan pada interaksi sosial, dimana masyarakat dilibatkan langsung dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Sedangkan pendekatan ekonomi merupakan
pendekatan pengelolaan lingkungan hidup yang menggunakan sejumlah dana
sebagai kompensasi dari dampak negatif yang ditimbulkan karena adanya suatu
usaha/kegiatan yang dilakukan.

Pendekatan sosial ekonomi yang digunakan dalam upaya pengelolaan


lingkungan antara lain adalah:
 Berperan aktif dalam proses interaksi sosial yang komunikatif melalui forum
diskusi dan pertemuan sejenis yang bertujuan untuk menampung aspirasi
masyarakat yang bertempat tinggal disekitar lokasi pabrik, sehingga konflik
sosial masyarakat yang mungkin muncul dikemudian hari dapat dieliminir sejak
awal.
 Memprioritaskan penduduk sekitar lokasi pabrik dalam melakukan perekrutan
karyawan untuk bekerja pada saat kegiatan pabrik pakan ternak PT. CPI
beroperasi.
 Penerapan program Company Social Responsibility (CSR) yang
berkesinambungan, kegiatan ini merupakan pendekatan sosial yang
mempunyai kontribusi yang sangat nyata terhadap kelancaran, keamanan serta
memberikan persepsi yang positif terhadap masyarakat sekitar lokasi pabrik.

Dengan melaksanakan program CSR secara konsisten akan sangat


membantu kondusifitas lingkungan, interaksi yang positif antara warga desa
sekitar lokasi pabrik. CSR kegiatan pabrik pakan ternak dapat juga dilakukan
dengan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat sekitar yang terkena

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UKL-UPL 4-4

dampak langsung dari kegiatan pabrik, memberikan bantuan tunai untuk kas
desa, berpartisipasi langsung pada setiap kegiatan masyarakat desa, pemberian
bantuan pada saat perayaan hari-hari besar keagamaan, pemberian hewan
qurban dan pengangkatan anak asuh pada masyarakat yang tidak mampu,
sehingga masyarakat disekitar lokasi pabrik merasa terbantu dan mendapat
perhatian dari PT. Charoen Pokphand Indonesia.

3) Pendekatan Institusi

Pendekatan institusi meripakan pendekatan pengelolaan lingkungan yang


bertujuan agar upaya pengelolaan lingkungan hidup ini dapat dilaksanakan
secara terpadu antar berbagai instansi terkait dan kelembagaan (baik pihak
pelaksana maupun pihak pengawas) dengan segala aspek keterkaitannya.
Pendekatan institusi dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

 Mengadakan kerjasama dengan instansi terkait untuk melaksanakan


pengelolaan lingkungan hidup dengan cara koordinasi lintas sektor sampai
ketingkat desa.

 Melakukan pemantauan terhadap hasil upaya-upaya pengelolaan lingkungan


oleh instansi yang berwenang dan membuat laporan hasil pengelolaan dan
pemantauan lingkungan secara rutin dan berkala kepada instansi yang terkait
dan berkepentingan dengan lingkungan hidup.

Rekapitulasi dari Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan


Lingkungan (UPL) DKegiatan Industri Pakan Ternak PT. CPI dapat dilihat pada
Tabel 4-1.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-5

Tabel 4-1. Ringkasan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup PT. Charoen Pokphand Indonesia
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan
Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup

1 TAHAP PRA -KONSTRUKSI

2 TAHAP KONSTRUKSI

3 TAHAP OPERASIONAL

a. Penerimaan - Timbulnya - Terciptanya - Melakukan optimalisasi Disekitar Selama - Memantau optimalisasi Sekitar Setiap Instansi Pelaksana
Tenaga Kerja kecemburuan lapangan kerja (± 60 tenaga kerja manusia lokasi kegiatan tenaga kerja manusia lokasi perekrutan
sosial orang) bagi terutama untuk hal yang Pabrik perekrutan yang telah dilakukan oleh Pabrik tenaga kerja PT. CPI
masyarakat sekitar masih bisa dilakukan oleh Pakan dilakukan perusahaan, terutama Pakan Pengawas
(dampak positif ) tenaga manusia Ternak PT. untuk hal yang masih bisa Ternak PT.
CPI dilakukan oleh tenaga CPI, Desa  Dinas Tenaga
- Timbulnya - Memberikan prioritas manusia Rejomulyo Kerja Kabupaten
kecemburuan sosial kesempatan kerja seoptimal Kec. Lampung Selatan
akibat tidak semua mungkin (minimal > 25%) - Memantau tenaga kerja Tanjung  Badan Lingkungan
masyarakat dapat bagi penduduk setempat lokal yang telah terserap Bintang Hidup daerah
diterima bekerja di disesuaikan dengan jenis >25% diisi oleh Kabupaten
pabrik pakan ternak pekerjaan, pendidikan dan penduduk setempat yang Lampung Selatan
(dampak negative) ketrampilan yang disesuaikan dengan jenis  BPLHD Provinsi
diperlukan. pekerjaan, pendidikan Lampung
dan ketrampilan yang
- Memberikan upah harian diperlukan. Pelaporan
sesuai dengan Upah
Minimum yang telah - Memantau upah harian  Dinas Tenaga
ditetapkan kabupaten buruh sesuai dengan Kerja Kabupaten
Lampung Selatan. Upah Minimum yang Lampung Selatan
telah ditetapkan  Badan Lingkungan
- Melakukan pendekatan kabupaten Lampung Hidup daerah
kepada tokoh tokoh Selatan. Kabupaten
masyarakat dan Lampung Selatan
memberikan kesempatan - Memantau pendekatan  BPLHD Provinsi
seluas luasnya kepada kepada tokoh masyarakat Lampung
masyarakat untuk yang telah dilakukan oleh
menyuarakan dan Perusahaan.
menampung aspirasi
mereka.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-6

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan


Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup

- Pengembangan program - Memantau program


Community Development Community Development
(Comdev) atau Corporate (Comdev) atau Corporate
Social Responsibility (CSR) Social Responsibility
di Kampung sekitar pabrik, (CSR) yang dilakukan
misalnya dengan oleh perusahaan terhadap
memberikan bantuan air masyarakat di sekitar
bersih, pendidikan anak pabrik
sekolah dll

b. Kegiatan Peningkatan - Peningkatan - Melengkapi para pekerja Pabrik Selama - Memantau apakah para Pabrik Pengukuran Instansi Pelaksana
pengang kebisingan kebisingan di yang bertugas pada bagian Pakan kegiatan pekerja pabrik telah Pakan tingkat
kutan lingkungan pabrik yang dekat dengan sumber Ternak PT. pabrik dilengkapi dengan APD. Ternak PT. kebisingan PT. CPI
(bongkar/ yang melebihi 85 dB kebisingan dengan earplug CPI pakan CPI dilakukan Pengawas
muat) bahan atau Alat Pelindung Diri ternak - Memantau tingkat setiap 6
baku, bahan - Peningkatan (APD) lainnya. beroperasi kebisingan secara periodik bulan  Dinas Tenaga
pendukung kebisingan apakah masih memenuhi Kerja Kabupaten
dan hasil dipemukiman sekitar - Memasang silencer pada baku mutu lingkungan Lampung Selatan
produksi pabrik yang melebihi Genset yang dibenamkan berdasarkan KepMenNeg  Badan Lingkungan
pabrik pakan 70 dB dalam tanah untuk LH No. 48/ MenLH/11/1996 Hidup daerah
ternak menurunkan kebisingan tentang Baku Mutu tingkat Kabupaten
dengan alat dan memelihara atau kebisingan. Lampung Selatan
berat merawat kinerja Genset
- Memantau apakah  BPLHD Provinsi
sehingga tidak Lampung
Operasional menimbulkan kebisingan > disekeliling pabrik telah
Genset 85 dBA. dilakukan penghijauan. Pelaporan

Operasional - Secara rutin memberikan - Memantau pelaksanaan  Dinas Tenaga


Boiler penyuluhan tentang K-3 program K3, penyuluhan, Kerja Kabupaten
(Keamanan dan dan rotasi karyawan secara Lampung Selatan
Kesalamatan Kerja) periodik  Badan Lingkungan
terahadap karyawan akan Hidup daerah
pentingnya penggunaan Kabupaten
piranti Alat Pelindung Diri Lampung Selatan
(APD) untuk kesehatan  BPLHD Provinsi
kerja. Lampung

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-7

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan


Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup

- Melakukan penghijauan
disekeliling pabrik untuk
mengurangi tingkat
kebisingan terhadap
lingkungan sekitarnya
dengan berbagai tanaman,
seperti Acacia mangium.
- Melakukan rotasi karyawan
antar kelompok/bagian
kerja untuk menghindari
terjadinya akumulasi
dampak kebisingan
terhadap kesehatan
karyawan

c. Kegiatan Penurunan - Penurunan kualitas - Menjaga kualitas udara Pabrik Selama - Mengukur kualitas udara Pabrik Pengukuran Instansi Pelaksana
pengang Kualitas Udara udara di dalam ambien agar tetap masih Pakan kegiatan ambien apakah masih Pakan kualitas
kutan lingkungan pabrik memenuhi baku mutu Ternak PT. pabrik memenuhi baku mutu Ternak PT. udara PT. CPI
(bongkar/mu dan sekitarnya tidak lingkungan yang mengacu CPI pakan yang ada, yaitu PP 41 CPI ambient, Pengawas
at) bahan boleh melampaui pada PP 41 Tahun 1999 dan ternak Tahun 1999 untuk Emisi Boiler
baku, bahan baku mutu menjaga tingkat kebauan beroperasi parameter NO2, SO2 dan dan Emisi  Badan Lingkungan
pendukung lingkungan, yaitu: yang mengacu pada Debu dan KepMenNeg LH Genset Hidup daerah
dan hasil NO2 = 150 µg/Nm3, KepMenNeg LH No. 50/ No. 50/ MenLH/11/1996 dilakukan 6 Kabupaten
produksi SO2 = 365 µg/Nm3, MenLH/11/1996. untuk parameter NH3, dan bulan sekali Lampung Selatan
pabrik pakan Debu = 230 µg/Nm3, H2S.  BPLHD Provinsi
ternak NH3 = 2 mg/L, dan - Memeliharan mesin Boiler Lampung
dengan alat H2S = 0,02 mg/L agar menghasilkan gas - Mengukur kualitas Emisi
buang yang memenuhi baku Boiler, berdasarkan Pelaporan
berat
 Badan Lingkungan
- Kualitas udara emisi mutu emisi gas buang yang PerMenNeg LH Nomor 7
Operasional Boiler harus dipersyaratkan oleh tahun 2007 dengan
Hidup daerah
Genset memenuhi baku Peraturan Menteri Negara parameter uji Partikulat,
Kabupaten
mutu emisi sumber Lingkungan Hidup SO2, NO2, HCl, Cl2, NH3, HF
Operasional Lampung Selatan
 BPLHD
tidak bergerak yaitu: (PerMenNeg LH) Nomor 7 dan opasitas.
Boiler Provinsi
Total partikulat 300 tahun 2007 tentang baku
- Mengukur kualitas Emisi Lampung
mg/m3, NO2 = 800 mutu sumber tidak bergerak
µg/Nm3, SO2 = 600 bagi ketel uap yang Genset, berdasarkan
µg/Nm3, HCl = 5 menggunakan bahan bakar PerMen LH Nomor 21

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-8

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan


Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup
3
µg/Nm , Gas Klorin Biomassa berupa serabut tahun 2008 dengan
5 µg/Nm3, gas NH3 1 dan/atau cangkang. parameter uji yaitu Total
µg/Nm3, gas HF 8 Partikulat, SO2, NO2, CO
µg/Nm 3
dan - Memeliharan mesin Genset dan opasitas.
Opasitas 30% agar selalu memenuhi baku
mutu emisi gas buang yang - Memantau apakah telah
- Kualitas udara emisi dipersyaratkan oleh PerMen dilakukan penghijauan
genset harus LH Nomor 21 tahun 2008 disekeliling pabrik
memenuhi baku tentang baku mutu sumber
mutu emisi sumber tidak bergerak bagi PLTD.
tidak bergerak yaitu:
Total partikulat 350 - Melakukan penghijauan
mg/m3, Persen disekeliling pabrik untuk
Isokinetik max.10%, mengurangi penyebaran
NO2 = 1000 µg/Nm3, penurunan kualitas udara
SO2 = 800 µg/Nm3, terhadap lingkungan
CO = 600 µg/Nm3, sekitarnya dengan berbagai
dan Opasitas 35% tanaman, seperti Acacia
mangium.

d. Operasional Penurunan - Penurunan kualitas - Membuat bak Instalasi IPAL PT. Selama - Memantau kualitas air IPAL PT. Pencatatan Instansi Pelaksana
IPAL yang kualitas air air permukaan Fe Pengolahan Air Limbah Charoen pabrik limbah pada outlet IPAL Charoen debit limbah PT. CPI
berasal dari permukaan >3 mg/L, Cu > 1 (IPAL) agar limbah yang Pokphand pakan dengan menguji Pokphand cair yang
Pengawas
 Badan Lingkungan
buangan mg/L dan pH < 6 dihasilkan memenuhi Indonesia ternak PT. parameter pH, Cu dan Fe Indonesia dikeluarkan
limbah cair atau > 9 persyaratan yang Charoen berdasarkan Keputusan dilakukan
Boiler ditetapkan oleh instansi Pokphand Kepala BLHD Kabupaten setiap hari Hidup daerah
- Debit limbah cair terkait Indonesia Lampung Selatan Nomor: Kabupaten
dari operasional Lampung Selatan
 BPLHD
beroperasi 660/140/IV.03/SK/PPLC/
Boiler 7 m3/hari - Melakukan pengukuran 2015, tentang Provinsi
merupakan dampak debit air limbah yang persetujuan pembuangan Lampung
negatif yang relatif dikeluarkan dari IPAL setiap limbah cair.
besar hari Pelaporan

- Mencegah limpasan air


- Memantau pencatatan  Badan Lingkungan
debit air limbah yang Hidup daerah
hujan dan air dari saluran dikeluarkan dari outlet
drainase lainnya Kabupaten
IPAL. Lampung Selatan
 BPLHD
bercampur/masuk kedalam
system IPAL - Memantau dan Provinsi
memastikan bahwa Lampung

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-9

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan


Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup

saluran drainase dan


- Menjaga sanitasi lingkungan limpasan air hujan tidak
disekitar IPAL agar bersih masuk kedalam sistem
dan tidak berbau IPAL
- Melakukan pemeriksaan - Memantau sanitasi
kualitas air limbah pada lingkungan disekitar area
outlet IPAL secara rutin IPAL agar tidak bau dan
setiap bulan kotor.
- Memantau dokumentasi
pemeriksaan kualitas
outlet IPAL yang telah
dilakukan setiap bulan

e. Operasional Timbulnya limbah - Jumlah limbah B3 - Mencegah penyalahgunaan TPS Selama - Membuat TPS LB3 TPS Limbah Pencatatan Instansi Pelaksana
Genset, alat- B3 (oli bekas, aki (oli bekas, aki limbah B3 dengan Limbah B3 ditempat yang mudah B3 logbook
kegiatan PT. CPI
alat berat bekas, bahan/alat bekas, bahan/alat menyediakan tempat terpantau limbah B3
dan kegiatan terkontaminasi terkontaminasi penampungan sementara pabrik dilakukan Pengawas
perkantoran limbah B3, lampu limbah B3, lampu (TPS) LB3 yang sesuai - Memantau setiap bulan
pakan
 Badan Lingkungan
neon/TL bekas, neon/TL bekas, dengan persyaratan teknis administrasi/pengisian dan
kemasan bahan kemasan bahan dan peraturan yang ternak loogbook pengelolaan LB3 dilaporkan
yang masuk dan yang Hidup daerah
kimia, cartridge kimia, cartridge berlaku. tiap 6 bulan Kabupaten
beroperasi dikeluarkan dari TPS
tinta dll) tinta dll) yang Lampung Selatan
 BPLHD
fluktuatif dari - Mencatat/mendokumentasi Limbah B3 (neraca
kan setiap limbah B3 yang masuk-keluar), serta Provinsi
operasional Genset, Lampung
alat-alat berat dan masuk dan keluar dari TPS mendokumentasikan
aktifitas B3 dalam bentuk logbook setiap Manifest LB3 yang Pelaporan
perkantoran dan manifest. dikeluarkan dari pabrik ke
 Badan Lingkungan
Perusahaan pengolah
- Dalam mengelola limbah B3 LB3.
bekerjasama dengan pihak Hidup daerah
ke-3 yang mendapatkan - Memantau dan Kabupaten
surat izin dari Kementerian memastikan perusahaan Lampung Selatan
Lingkungan Hidup jasa pengangkut dan  BPLHD Provinsi
pengelola limbah B3 telah Lampung
mendapatkan izin dari
Kementerian Lingkungan
Hidup, yang dibuktikan

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-10

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan


Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup

dengan nomor izin


perusahaan

f. Penggunaan air Penurunan - Penggunaan air - Mengontrol penggunaan air Pabrik Selama - Mengukur debit penggunan Titik sumur Setiap 6 Instansi Pelaksana
sumur dalam kuantitas sumber tanah (14,5 m3/hari) bersih seefektif dan seefisien Pakan kegiatan air bersih, apakah Bor Pabrik
bulan sekali PT. CPI
(sumur bor) daya air tanah disekitar lokasi mungkin dengan memasang Ternak PT. pabrik pemakaian dilakukan Pakan
pabrik terutama alat pengukur debit air. CPI pakan secara efektif dan efisien. Ternak PT. Pengawas
pada saat musim ternak CPI
 Badan Lingkungan
kemarau - Membuat sumur resapan beroperasi - Memantau sumur resapan
disekitar lokasi pabrik yang dibuat oleh pabrik
Hidup daerah
- Menampung/mengolah air - Memantau apakah air hasil Kabupaten
limbah dari proses produksi pengolahan dari IPAL Lampung Selatan
(dari boiler) kedalam kolam dimanfaatkan kembali  BPLHD Provinsi
IPAL agar dapat di (reuse) untuk menyiram Lampung
manfaatkan kembali (reuse) tanaman disekitarnya,
untuk menyiram tanaman terutama pada saat musim Pelaporan
disekitarnya, terutama pada kering (kemarau)
saat musim kering (kemarau)  Badan Lingkungan
Hidup daerah
Kabupaten
Lampung Selatan
 BPLHD Provinsi
Lampung

g. Limbah Timbulnya limbah Timbulan limbah cair - Menyediakan sarana dan Area TPS Selama - Memantau apakah Area TPS Setiap 6 Instansi Pelaksana
domestik dari padat yang domestik (90 x 0,05 prasarana MCK yang sampah kegiatan perusahaan telah sampah bulan sekali
aktifitas dihasilkan selama m3/hari=4,5 m3/hari) dilengkapi dengan Tangki domestik pabrik menyediakan sarana dan domestik PT. CPI
tenaga kerja kegiatan dari aktifitas para Septick Pabrik pakan prasarana MCK yang Pabrik Pengawas
± 90 orang operasional pabrik pekerja selama Pakan ternak sesuai untuk mendukung Pakan
operasional pabrik - Menyediakan tempat Ternak PT. beroperasi kegiatan operasional Ternak PT.  Badan Lingkungan
penampungan sampah CPI pabrik. CPI Hidup daerah
Timbulan limbah sementara di lokasi pabrik Kabupaten
padat (90 x 2,5 l/hari pakan ternak - Memantau apakah Lampung Selatan
= 225 l/hari =
- Bekerjasama dengan Dinas
perusahaan telah  BPLHD Provinsi
0,225 m3/hari) akan menyediakan TPS limbah Lampung
dihasilkan selama Kebersihan Kabupaten domestik dilokasi pabrik
Lampung Selatan untuk

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-11

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan


Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup

operasional pabrik mengangkut tumpukan


berjalan (KepMen sampah domestik secara - Memantau apakah Pelaporan
 Badan Lingkungan
Kimpraswil No.534/ rutin selama kegiatan pengangkutan sampah
Kpts/M/ 2001) operasional pabrik pakan dilakukan secara rutin
selama kegiatan Hidup daerah
ternak PT. Charoen Kabupaten
Pokphand Indonesia beroperasi
Lampung Selatan
Beroperasi  BPLHD Provinsi
Lampung

h. Kegiatan Gangguan Penurunan kualitas - Memelihara mesin-mesin Di dalam Selama - Mengukur kualitas udara Lingkungan Pemantauan Instansi Pelaksana
proses kesehatan akibat udara, kualitas air pabrik dan alat-alat lingkungan pabrik ambien apakah masih pabrik kualitas
produksi meningkatnya tanah,air permukaan pendukung lainnya secara dan pakan memenuhi baku mutu pakan udara PT. CPI
pakan ternak kebisingan, dan berkembang nya periodik agar tidak sekitar ternak yang ada, yaitu PP 41 ternak ambient, Pengawas
partikel debu, vektor penyakit menimbulkan pencemaran area beroperasi Tahun 1999 untuk emisi boiler
kualitas udara (lalat, tikus dll) dan udara dan tidak Pabrik parameter NO2, SO2 dan Outlet IPAL dan genset  Dinas Kesehatan
ambient dan disekitar lokasi menimbulkan peningkatan Pakan Debu dan KepMenNeg LH Badan air seyiap 6 kabupaten
menurunkan pabrik dapat kebisingan. Ternak PT. No. 50/ MenLH/11/1996 bulan sekali Lampung Selatan
 Badan Lingkungan
pada
kualitas air tanah menurunkan kualitas CPI untuk parameter NH3, dan bagian up-
dan air kesehatan - Menggunakan cerobong H2S. Pemantauan Hidup daerah
asap yang dilengkapi stream dan kualitas air
permukaan yang masyarakat down- Kabupaten
ada disekitarnya disekitarnya (±2000 dengan electrostatic - Mengukur kualitas Emisi tanah dan Lampung Selatan
 BPLHD
presipitator untuk Boiler, berdasarkan stream badan air
jiwa) Provinsi
mengurangi cemaran PerMenNeg LH Nomor 7 setiap 6 Lampung
polutan udara tahun 2007 dengan bulan sekali
parameter uji Partikulat, Pelaporan
- Mengelola air limbah yang Pemantauan
 Dinas
SO2, NO2, HCl, Cl2, NH3,
dihasilkan dari proses kualitas air Kesehatan
HF dan opasitas.
produksi ke dalam bak IPAL limbah kabupaten
dan tidak langsung masuk - Mengukur kualitas Emisi setiap bulan Lampung Selatan
keperairan umum agar Genset, berdasarkan sekali  Badan Lingkungan
tidak mencemari air tanah PerMen LH Nomor 21 Hidup daerah
dan air permukaan. tahun 2008 dengan Kabupaten
parameter uji yaitu Total Lampung Selatan
- Mengelola limbah padat Partikulat, SO2, NO2, CO  BPLHD Provinsi
domestik maupun Limbah dan opasitas. Lampung
B3 yang dihasilkan dari
operasional pabrik dengan - Menguji kualitas air bersih
bekerjasama dengan Dinas secara periodik apakah

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-12

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan


Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup

Kebersihan Kabupaten masih memenuhi


Lampung Selatan dan persyaratan persyaratan
Perusahaan Jasa Permenkes Nomor 416/
Pengumpul/ pengelola Menkes/Per/DU1990
limbah B3 yang telah tentang syarat-syarat dan
mendapatkan izin dari pengawasan kualitas air.
kementerian Lingkungan
Hidup. - Memantau kualitas air
limbah pada outlet IPAL
- Melengkapi APD (masker, dengan menguji
earplug, helm kerja dll) parameter pH, Cu dan Fe
bagi para pekerja pabrik berdasarkan Keputusan
untuk mencegah gangguan Kepala BLHD Kabupaten
terhadap kesehatan dan Lampung Selatan Nomor:
keselamatan kerja. 660/140/IV.03/SK/PPLC/2
015, tentang persetujuan
- Menanami lahan kosong di pembuangan limbah cair.
sekitar areal pabrik dengan
jenis tanaman yang dapat - Menguji kualitas badan air
meredam pencemaran yang menerima buangan
udara seperti jenis Acacia air limbah pabrik pada
mangium, ketapang, dan bagian Hulu (up stream)
jenis tumbuhan asli dan hilir (down stream)
setempat untuk
mengurangi pencemaran - Memantau pelaksanaan
kepemukiman penduduk penanganan limbah
sekitarnya. domestik dan LB3.

- Bekerjasama dengan - Memantau kejadan


institusi kesehatan untuk penyakit yang timbul
melakukan rekam medis dilingkungan pekerja
dan pemeriksaan kesehatan pabrik dan pemukiman
(general cek-up) kepada penduduk disekitar lokasi
karyawan pabrik, minimal pabrik
setahun sekali

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-13

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi Pengelola dan


Sumber
No Jenis Dampak Besaran Dampak Pemantauan
Dampak Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL Bentuk UKL Lokasi UKL Periode UKL Lingkungan Hidup

4 TAHAP PASCA OPERASIONAL

a. Penghentian Pemutusan Pemutusan - Memberikan pesangon - Memantau apakah Instansi Pelaksana


kegiatan Hubungan Kerja Hubungan Kerja sesuai peraturan tenaga pesangon yang diberikan
pabrik pakan (PHK) saat (PHK) terhadap 90 kerja yang berlaku. telah sesuai dengan PT. CPI
ternak PT. pemberhentian orang karyawan peraturan tenaga kerja Pengawas
Charoen operasional pabrik pada saat penutupan - Memberikan penyuluhan yang berlaku.
Pokphand pakan ternak operasional kegiatan tentang pemanfaatan uang  Dinas Tenaga
Indonesia pabrik pakan ternak pesangon untuk usaha - Memantau apakah Kerja Kabupaten
produktif. perusahaan peduli pada Lampung Selatan
- Bekerja sama dengan Dinas
tenaga kerja yang di PHK  Badan Lingkungan
dengan memberikan Hidup daerah
Tenaga Kerja Kabupaten penyuluhan tentang
Lampung Selatan Kabupaten
pemanfaatan uang Lampung Selatan
pesangon untuk usaha  BPLHD Provinsi
produktif. Lampung
- Memantau apakah Pelaporan
perusahaan melibatkan
instansi terkait (Dinas  Dinas Tenaga
Tenaga Kerja Kabupaten Kerja Kabupaten
Lampung Selatan) dalam Lampung Selatan
melakukan PHK  Badan Lingkungan
Hidup daerah
Kabupaten
Lampung Selatan
 BPLHD Provinsi
Lampung

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-14

Gambar 4-1. Peta Lokasi Kegiatan Upaya Pengelolaan Lingkungan Pabrik Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAN INDONESIA

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 4-15

Gambar 4-2. Peta Lokasi Kegiatan Upaya Pemantauan Lingkungan Pabrik Pakan Ternak PT. CHAROEN POKPHAN INDONESIA

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
KESIMPULAN 5-1

Guna memperkecil atau menghindari dampak negatif dari suatu kegiatan


Pabrik Pakan Ternak PT. Charoen Pokphand Indonesia di desa Rejomulyo
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan terhadap kualitas
lingkungan maka akan diupayakan beberapa langkah penyempurnaan terhadap
upaya-upaya pengelolaan lingkungan. Hal ini perlu seefektif mungkin dengan
tujuan limbah yang keluar atau dampak yang ditimbulkan tidak melebihi baku
mutu yang telah ditetapkan atau secara spesifik dampak yang terjadi masih
dalam batas-batas toleransi kemampuan lingkungan. Diharapkan kegiatan
Pabrik Pakan Ternak secara berkelanjutan dapat dipertahankan dan dijalankan
sesuai dengan misi perusahaan.

Berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilakukan pada Semester-1


tahun 2019 ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kualitas air tanah disekitar lokasi pabrik yang di uji masih memenuhi syarat
terhadap parameter fisika-kimia sebagai air bersih berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 32 tahun 2017, tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.

2. Hasil pengujian kualitas air limbah dilingkungan Pabrik pakan Ternak PT.
CPI telah dilakukan secara berkala/tiap bulan pada Semester-1 tahun 2019
di dapat kadar rata-rata logam Cu < 0,01 mg/L, logam Fe = 0,45 mg/L dan
pH = 6,6.

3. Pengujian kualitas air permukaan pada Semester-1 tahun 2019 disekitar


lingkungan Pabrik pakan Ternak PT. CPI telah dilakukan pada bulan Juni
tidak menunjukkan perubahan yang ekstrim terhadap kualitas air
permukaan di daerah Down Stream.

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
KESIMPULAN 5-2

4. Pengujian kualitas udara Ambien pada Semester-1 tahun 2019 dilingkungan


Pabrik pakan Ternak PT. CPI telah dilakukan pada bulan Juni dengan hasil
semua parameter yang di uji masih di bawah ambang batas maksimum
yang dipersyaratkan.

5. Uji emisi Boiler pada Semester-1 tahun 2019 telah dilakukan pada bulan
Juni, mengikuti standard SNI dengan hasil seluruh parameter uji yang
diperiksa masih memenuhi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan.

6. Uji emisi cerobong Genset pada Semester-1 tahun 2019 telah dilakukan
pada bulan Juni. Hasil uji didapat bahwa semua parameter yang di uji
masih memenuhi Baku Mutu Lingkungan. Pengujian selanjutnya akan
dilakukan kembali pada Semester-2 tahun 2019.

7. Perusahaan telah menangani limbah B3 dengan melengkapi Manifest yang


sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tetap bekerjasama dengan pihak
kedua, yang telah mendapat izin dari Menteri Negara Lingkungan Hidup
sebagai penyimpan dan pengumpul Limbah B3

LAPORAN PELAKSANAAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester-1 (Januari - Juni) 2019
Jl. Beringin I No. 1, Teluk Betung Selatan Laborator um Fengllrafr
HpAVa : 08217 6465800,Emai1 : lab.dlhlarrpun g@gmul.com 1P, 833 - tUN

BANDAR LAMPUNG
Nomor Anatisis 1009a.20.06-'19
Nomor Lab 499 I VI / LHU I UPTD.LL/DLH /201 9
Order dari PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA -Feed Mill Lampung
Lokasi Sarrpting Desa/Ket. :

Kecamatan : Tanjung Bintang


Kab. /Kota : Lanrpung Selatan
Jenis Contoh Uji Air Tanah
Diambit Oteh Rekanan
Kondisi Contoh Baik
Lokasi Pengambilan Contoh Air Bersih
Dipantau Untuk Monitoring lnterna[
Tanggal. Pengambi[an Contoh
Tanggat Penerimaan Contoh 20 Juni 2019
TanggaL MuLai Pengujian 20 Juni 2019
TanggaL Setesai Penqujian 27 Juni2919
Metode PengambiLan Contoh
Acuan

LAPORAN HASIL UJI


Baku Mutu
No Parameter Satuan Hasil Uji PerMenKes Acuan Metode
Nomor 3212017
1. pH. 7,0 6,5 - 8,5 E[ectrometric ; (SNl 06 -6989 .11 -2OO4\

2. 5r-rhu- oc 27 Suhu udara t 3 Etectrometric; (SNl 06-6989. 23-2005)


2 ms/L
TDS 340 1.000 Etectrometric ; (SNl 06-241 3 .3.7 -1991)
4. Warna* Unit Pt. Co 9 50 Spektrofotometri : (5Nl 6989.80-201 1

5. Nitrat mg/L 5 10 Spektrofotometri ; (Manuat Book DR


201 0" 803e)
6. Fe- mq/L 0,1 1 AAS FLAME; (SNl 6989.4.2009)
7. Zat Orqanik mq/L 7 10 Titrimetri; (SNl 06-6989.22-2@4)

1. Laporan hasit pengujian tidak boteh digandakan, sebagian/seluruhnya tanpa persetujuan tertutis
dari [aboratorium
2. HasiI yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sanrpeI yanq diuji
3. Parameter fisika dan pH diuji setetah sampet tiba di laboratorium
4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasiL uji, hanya dapat ditakukan setambat-tamhratnya 10 hari sejak
diketuarkannya [aporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan parameter itu telah terakreditasi dengan Nomor akreditasi
LP.833. I DN.

Bandar Lampung, 27 Juni 2019

Laboratoriu Lingkungan, Manajer Teknis,

sT. FERI ERIYADI. S.Si.


NIP 1 199803 20A6 NrP. 19781013700604 1 018

HaL l dari 1
Jl. Beringin I No 1. Teluk BetLrng Selatan LeboEtorium Pengujian
Hp,,\\'a . 082176465800.Emai1 : 1ab dlhlarlpungf-d;gmail conr LP - 83:}. IDN

Nomor AnaLisis 1005.20.06. 1 9


Nomor Lab 499 lYI /LHU / UPTD.LL/DLH /201 9
0rder dari PT, CHAROEN POKPHAND INDONESIA -Feed Mill Lampung
Lokasi SampLing Desa/Ket. :

Kecamatan : Tanjung Bintang


Kab./Kota : Lampung Selatan
Jenis Contoh Uji Air Limbah (lndustri Pakan Ternak)
Diambil O[eh Rekanan
Kondisi Contoh Baik
Lokasi Pengambilan Contoh lnlet
Dipantau Untuk Monitoring lnternaI
TanggaI Pengambitan Contoh
Tangqat Penerimaan Contoh 20 Juni 2019
Tanggat Mulai Pengujian 20 Juni 2019
Tanggat Selesai Pen gujian 27 Juni 2019
Metode Pengambitan Contoh
Acuan

LAPORAN HASIL UJI


No Paramete!" Satuan Hasil Uji Acuan Metode

I pH* 10 Etectrometric; (SNl 06-6989. 1 1 -20C4)

2. BOD" mg/L 73 Titri metric ; (SNl -5989. 72-2009)

2 coD- -6989. 2-2009)


mgi L 107 Spektrofotometri ; (5Nl

4. Posphat (POa). mg/L 0,1 Spektrofotometri ; (SNl 06-6989. 3 1 -2005)

5. Besi (Fe). mq/L 0,3 AAS FLAME; (SNl 6989.4.2009)

6. Tembaga (eu)" mq/L 0,1 AAS FLAME; (SNl 6989.6.2009)

7. Seng (Zn). melL U,J AA5 FLAME ; (5Nl 6989.7-2@9)

8. Chtor Bebas mq/L 0,2 Spektrofotorretri ; (Manuat Book DR 2010, 8021 )

1. Laporan hasi[ penguj'ian tidak boleh digandakan, sebagian/seturuhnya tanpa persetujuan tertulis
dari [aboratorium
2. HasiI yang ditampitkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji
3. Parameter fisjka dan pH diuji setelah sampet tiba di laboratorium
.4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasit uji, hanya dapat ditakukan selambat-lambatnya '10 hari sejak
dike[uarkannya taporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan pararneter itu telah terakreditasi dengan Nomor akreditasi
LP -833-t DN.

Eandar Lampung, 77 Juni2019

Manajer Teknis,

UPTD

KASARI FERI ERIYADI. S.Si.


199803 2006 NrP. 19781013 200604 1 018
Ha[ 1 dari 1
Jl. Beringin 1 No. 1, Teluk Betung Selatan LEboEtorium Fengujian
LP.A33-IDN
HpAila : 08217 6465800,Emai1 : lab.dlhlarrpung@gmail.com
BANDAR LAMPUNG
Nomor Anatisis 1006. 20.06. 1 9
Nomor Lab 499 / VI / LHU I UPTD -LLlDLH /201 9
Order dari PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA -Feed Milt Lampung
Lokasi Sampting Desa/Ket. :

Kecamatan : Tanjung Bintang


Kab. /Kota: Lampunq Setatan
Jenis Contoh Uji Air Limbah (lndustri Pakan Ternak)
Diambit Oteh Rekanan
Kondisi Contoh Baik
Lokasi Penqarrbitan Contoh Outlet
Dipantau Untuk Monitoring lnternat
Tanggat Pengambitan Contoh
Tanggal Penerimaan Contoh 20 Juni 2019
Tanggat Mutai Pengujian 20 Juni 2019
Tanggal Setesai Pengujlan 77 JuniZA19
Metode Pengambitan Contoh
Acuan

LAPORAN HASIL UJI


Baku Mutu
PPLC Kep. Ka. DLH Kab.
No Parameter Satuan Hasil Uji Lamsel No. Acuan Metode
6601 1 44fiY .11I SK/PPLCI 201 7

1. pH- 5,8 6,4"9,Q Etectrometric; (5Nl 05-6989. 1 1 -2004)

2 BOD- mq/L 37 Titrimetric; (SNl -6989. 72-20O9 I

3. COD* mg/L 65 Spe ktrofotometri; (SNl -6989.2-2009 )

Spektrofot,rmetri ; (SNl 06-6989. 3 1


4. Posphat (POa)- mglL 2 100
200s)

5. Besi (Fe)- mgll or2 100 AAS FLAME; (SNl 5989.4.2009 )

6. Tembaga (Cu)" mgll < 0,01 10 AAS FLAME; (SNl 698e,6.2009 )

-7
Seng (Zn). mq/L o12 3 AAs FLAME ;(SNl 6989.7-2@et
Spektrofotometri ;(ManuaL Book DR
8, Chtor Bebas mg/L o,2 1
2010,8021)

1. Laporan hasil pengujian tidak boteh digandakan, sebagian/se[uruhnya tanpa persetujuan tertutis
dari [aboratorium
2. Hasi[ yang ditampitkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji
3. Parameter fisika dan pH diuji setetah sampel tiba di laboratorium
4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasil uji, hanya dapat ditakukan setambat-lambat,nya 10 hari sejak
dikeluarkannya taporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan parameter itu telah terakreditasi dengan Nomor akreditasi
LP-8t3- tDN.

Bandar Lampung, 77 Juni2A19

Manajer Teknis,

FERI ERIYADI. S.Si.


199803 2 006 NrP. 19781013 200604 1 018

Ha[ 1 dari 1
EiJ LINGKUNGAru
Jl. Beringin 1 No. 1, Teiuk Behrng Selatan Labcra'.orium Prnguj 3f
Hp,TVa : 0 82 17 6 4 6 5800,Emai1 : lab. dlhlarnpung@gmail. com LP 833 - Dt!

ffiANMAR LAMPUFJG
Nomor Analisis 1007.20.06.19
Nomor Lab 499 IVI / LHU I UPTD-LL/DLH /201 9
Order dari PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA -Feed Mill Lampung
Lokasi Sampting Desa/Ket. :
Kecamatan : Tanjunq Bintanq
Kab./Kota : Lampung 5elatan
Jenis Contoh Uji Air Permukaan
Diambit Oteh Rekanan
Kondisi Contoh Baik
l-okasi Pengambiian Contoh Sungai (Up-Strearn)
Dipantau Untuk Monitoring lnternaI
Tanggat Pengambitan Contoh
Tangeal Penerimaan Contoh 20 Juni 2O19
Tan ggaI MuLai Pengujian 20 Juni 2019
TanggaL Selesai Pengujian 27 JuniZA19
Metode Pengambilan Contoh
Acuan

LAPORAN HASIL UJI


Baku Mutu
No Parameter Satuan Hasil Uji Perda 1 112012 Acuan Metode
kelas 3

1. pH* 7 5-9 Electrometric ; (SNl 06-6989 .1 1 -ZOM.\

2. BOD* mg/L 566 6 Titrimetric; {SNl - 6989. 72-2@9)

COD- mg/L 820 50 Spektrofotometri ; (SNl


-6989.2-2009 )

4. Posphat (P04)" mg/L 1 I Spektrofotornetri ; (5Nl 06-6989. 3 1 -2005)

E
J. Besi (Fe). mglL 0,1 AAS FLAME; (SNl 6989.4.2009)

6. Tembaqa (Cu). mg/L < 0,01 0,02 AAS FLAME; {5Nl 6989.6.2009)

7. Sene (Zn)" ms/L 0,1 0,05 AAS FLAME ;(SNl 6989.7-2009)

8. Chtor Bebas me/L 0,3 0.03 Spektrofotometri ;(ManuaL Book DR 20"10, 8021

1. Laporan hasit pengujian tidak boteh digandakan, sebagian/seiuruhnya tanpa persetujuan tertutis
dari [aboratorium
2. Hasi[ yang ditanrpitkan hanya berhubungan dengan sampeI yang diuji
3. Parameter fisika dan pFl diuji setetah sampel tiba di laboratorium
4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasit uji, hanya dapat dilakukan selambat-tambatnya 10 hari sejak
dikeluarkannya laporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan parameter itu telah terakredjtasi dengan Nomor akreditasi
LP.833.IDN.

Bandar Lampung, 27 Juni7019

Manajer Teknis,

FERI ERIYADI, S.Si.


199803 7006 NrP. 197810132A0604 1 018

Hat 1 dari 1
]
J[. Berin-qin \o
1. Teluk Belring Selatan LabDralofi!n Fergul an
HplWa' 08217 6465800.Email : lab.dlhlarlpuna(@grnail,conr LP.E33 IDN

Nomor Anatis'is 008.20.06.1 9


1

Nomor Lab /LHU IUPTD-LL/DLH /201 9


499 /YI
0rder dari PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA -Feed Mill Lampung
Lokasi Sampting Desa / Ket. :
Kecamatan : Tanjunq Bintanq
Kab./Kota : Lampunq Setatan
Jenis Contoh Uji Air Permukaan
Diambit Oteh Rekanan
Kondisi Contoh Baik
Lokasi Pengambilan Contoh Sungai (Down-Stream)
Dipantau Untuk Monitoring lnterna[
TanggaL Pengambilan Contoh
Tanggal Penerimaan Contoh 20 Juni 2019
TanggaI MuLai Pengujian 20 Juni 2019
Tan ggat Selesai Pen gujian 27 Juni 2019
Metode Pengambitan Contoh
Acuan

LAPORAN HASIL UJI


Baku Mutu
No Parameter Satuan Hasil Uji Perda 1 112012 Acuan Metode
kelas 3

1 pH* 7 5-9 Etectrometric; (5Nl 06-6989 .1 1 -2004\

2. BOD* mg/L 5 6 Titrimetric; (SNl -6989. 72-2009)

3. coD" mg/L 26 50 spektrofotomerri ; (5Nl -6989. 2-2009 )

4. Posphat (POa)" mq/L 0, 1 1 Spektrofotometri ; (5Nl 06-6989. 31 -2005)

5. Besi (Fe)" mg/L 0,3 AA5 FLAME; (SNl 6989.4.2009)

6. Ternbaga (Cu)- mg/L < O,01 o,o2 AAS FLAME; (SNl 6989.6.2009)

7. Sene (Zn)" me/L a,? 0.05 AAS FLAME ;(SNl 6989.7-2009)

o. Chlor Bebas mqlL 4,2 0,03 Spektrofotometri ;(Manual Book DR zUA,8A21

1. Laporan hasit pengujian tidak bol.eh digandakan, sebagian/seluruhnya tanpa persetujuan tertutis
dari [aboratorium
2. Hasit yang ditarnpiLkan hanya berhubungan dengan sampei yang diuji
3. Pararneter fisika dan pH diuji setelah sampel tiba di laboratorium
4. Tanggapan atas ketidakpuasan terhadap hasil. uji, hanya rJapat ditakukan setambat'tambatnya 10 hari sejak
dike[uarkannya laporan ini
5. Parameter bertanda bintang, menunjukkan parameter itu tetah terakreditasi dengan Nomor akreditasi
lP.833-tDN.

Bandar Lampung, 27 Juni?A19

FERI ERIYADI. S.Si.


NrP. 197UA13 200604 1 018

Ha[ 1 dari 1
LEiilBAGA INSPEKSI TEKNIS
BALQIS
BALAI RISET DAII STAIIDARDISASI IIIDUSTBI BAHOAR LATIPUXG

LAPORAN HASIL INSPEKSI

Nomor 394/BRS-BL1L|T INV i2:' ?


Tanggal Penerbitan 12 Juni 2019

Narna Pe--sanaa. : PT. Charoen Pokphand lndonesia


/1td dt : Tanjung Bintang, Lampung Selatan

Tanggai Peiaksanaan lnspeksi '. 17 Mei 2019


Contoh U1r : Udara Ambien
Lokasi Pengambilan Contoh Uji : Area Produksi
Koordinat . LS. 05'23', 11,33'
BT : 105' 23' 52,04'

HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
1 Sulfur dioksida (SO") ug/Nm3 sNt 19-71 19 7-2005 '18

2 Nitrogen dioksida (NOr) pg/Nm3 sNt 19-7119.2-2005 26,0


? TSP (Debu) sNl 19-7119 3-2005 9
ug/Nm3

Keterangan:
1. lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan, dengan parameter fisika sebagai ber kut
- Suhu Rata-Rata : 32'c
- Kelembaban Rata-Rata : 62 %RH
- Kecepatan Angin Rata-Rata : 0 m/s
-Tekanan Udara Rata-Rata '. 994,40 mmHg
- Cuaca : Cerah
-Arah Angin Dominan
2. Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran PP Rl No.41 Tahun 1999 tentang Ba<u Mul" Uoara Ar: er
Nasional,
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei2019

:=^ S:a^:a.a sasi

lay at
LEMBAGA INSPEKSI TEKHIS
BALQIS
BATAI RISET DAII STAIIDAROISASI IHDUSTRI BAIIDAR LATIPUHG

LAPORAN HASIL INSPEKSI

Nomor . 477lBRS-ELlt-tT, i"a1 t2i' 1


Tanggal Penerbitan '. 12 Jun 2a19

Nanra Perusahaan PT. Charoen Pokphand lndonesia


Alarnat Tanjung Bintang, Lampung Selatan
Tanggal Pelaksanaan lnspeksi 17 Mei 2019
C,ontoh Uji Udara Ambien
Lokasi Pengambitan Contoh Uji Area Produksi
Koordinat LS : 05" 23' 11,33"
BT : 105'23'52,04"

HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL

1 Amoniak (NH.) ppm sNr 19-7119.1-2005 0,0093

Method of Air Sampling &


2 Hidrogen sulflda (HrS) ppm <0,0005
Analysis (70'l)

Keterangan:
1 Inspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan, dengan parameter fisika sebagai berikut
- Suhu Rata-Rata : 32"9
- Kelembaban Rata-Rata : 62 %RH
- Kec Angin Rata-Rata ; 0 nVs
- Tek Udara Rata-Rata : 994,40 mmHg
- Cuaca : Cerah
- Arah Angin Dominan : -
2, Parameterinspeksi nengacupadaLampiranKepMenLHNo.50Tahunlgg6tentangBakuTingkatKebauan
3, Parameter dengan tanda bintang (") tidak termasuk dalam ruang lingkup akreditasi.
4 Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No 296 tanggal 9 Mei2019

dan Standardrsas
Lampung
(
LE]tilBAGA I NSPEKSI TEKI{IS
BALQIS
BATAI RISET DIT STAilIIIRDISISI IilDUSIRI B TR lITPUIG

LAPORAN HASIL INSPEKSI

Nomor : 481/BRS-BL/LIT/BSA//2019
Tanggal Penerbrtan . 12 Juni2019

Nama Perusahaan PT. Charoen Pokphand lndonesia


Alamat Tanjung Bintang, Lampung Selatan
Tanggai Pelaxsanaan Inspersi 17 Mei 2019
Contoh Ulr Tingkat Kebisingan di Ambien
Lokasi Pengamoiian Contoh Uji Area Produksi
Koordinat LS : 05" 23' 11,33"
BT : 105' 23' 52,04'

HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL

1 Kebisingan dB (A) Sound Level Meter 67,O

Keterangan:
'1. lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan.
2. Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran I KepMen LH No 48 Tahun 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei 2019

dan Standardisasi
Lampung,

Website: kamrpahd.g.frf
LE]IIBAGA INSPEKSI TEKI{IS
BALQIS
BilI.AI RISTT IIAil STIilDARIIISASI ITDUSTNI BIIDAR 1ITPUTG

LAPORAN HASIL INSPEKSI

Nomor :393/BRS-BLlllTlNVl2A.,E
Tanggal Penerbitan 12 Juni 2019

Nama Perusahaan PT. Charoen Pokphand lndonesia


Alamat Tanjung Bintang, Lampung Selatan
Tanggal Pelaksanaan Inspeksi 17 Mei 2019
Contoh Uj Udara Ambien
Lokasr Pengambilan Contoh Uji Area Depan Pabrik / Pos Security
Koordinat LS 05'23',05,89',
BT 105" 22',56,1o',
HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
1 Sulfur dioksida (SOr) uq/Nm3 sNr 19-7119.7-2005 <15
2 Nitrogen dioksida (N02) pg/Nm3 sNt 19-71 19.2-2005 57,3
a TSP (Debu) ug/Nm3 sNt 19-71 19.3-2005 19

Keterangan:
1 lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan, dengan parameter fisika sebagai berikut:
- Suhu Rata-Rata : 30,8 o6
- Kelembaban Rata-Rata : 80,7 %RH
- Kecepatan Angin Rata-Rata : 0,3 m/s
-Tekanan Udara Rata-Rata : '1001,80 mmHg
- Cuaca : Cerah
-Arah Angin Dominan : Selatan ke Utara
2 Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran PP Rl No.41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien
Nasional
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No 296 tanggal 9 Mei 2019

dan Standardisasi
Lampung
(

TeF. (0721) 7 Fax. (072Q 771357 e{tC : b{istandarsng@gild.cqn


LEiIBAGA INSPEKSI TEKNIS
BALQIS
BAIAI NEET DII STITIIIIROISASI IilIIUSTRI 3f,TDTR ]ATPUTG

LAPORAN HASIL INSPEKSI

Nornor : 476lBRS-BLlLlT I AN 12019


Tanggal Penerbitan '. 12 Juni 2019

Nama Perusahaan PT. Charoen Pokphand lndonesia


Alamat Tanjung Entang, Lampung Selatan
Tanggal Pelaksanaan lnspeksi 17 Mei 2019
Contoh Uji Udara Anbien
Lokasi Pengambilan Contoh Uji Area Depan Pabrik / Pos Security
Koordinat LS: 05'23'05,89'
BT: 105" 22'ffij9"

HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL

1 Amoniak (NH,) ppm sNl 19-71 19 1-2005 <0.02

Method of Air Sampling &


Z Hidrogen sulflda (HrS) ppm <0,0005
Analysis (701)

Keterangan:
1 lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan, dengan parameter fisika sebagai berikut
- Suhu Rata-Rata 30,8 "g
- Kelembaban Rata-Rata 80,7 %RH
- Kec. Angin Rata-Rata 0,3 r/s
- Tek. Udara Rata-Rata 1001,80 mmHg
- Cuaca Cerah
- Arah Angin Dominan Selatan ke Utara
2 Parameterinspeksi mengacupadaLampiranKepMenLHNo 50Tahunlgg6tentangBakuTngkatKeba-an
3 Parameter dengan tanda bintang (") tidak termasuk dalam ruang lingkup akreditasr
4 Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei2019

tar Stanlard sasi


-3n'lpr nC

Websfre:baistandbandal .keflcnpednd.go.id
LEITBAGA INSPEKSI TEKNIS
BALQIS
BAIAI RISET DII STIIIITRIIISASI IilIUSIRI BATIIAR ]rTPUilG

LAPORAN HASIL INSPEKSI

Norc. : 480/BRS-BL/L|T/BSA//2019
Tangga Penerbitan . 12 Juni2Ol9

Nama Perusahaan PT. Charoen Pokphand lndonesia


Alamat Tanjung B ntang Lampung Selatan
Tanggal Pelaksanaan lnspeksi 17 Me 2Cl9
Contoh Uji T ngxat Keb srngan di Ambien
Lokasi Pengambilan Contoh Uji Area Depan Pabrik / Pos Security
Koordinat LS 05'23 05 89',
BT 105" 22 56 10',

HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL

1 Kebisingan dB (A) Sound Level Meter 67,8

Keterangan:
1. lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan.
2 Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran I KepMen LH No 48 Tahun 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei 2019

dan Standardisasl
Lam purg

Telp. {0721)706353 Fax. {0721) 771357 : barbtandlampurp@$nail.cryn


Website : barisbndbandarlarpung.kemenpednd.go.irl
LEiIBAGA INSPEKSI TEKNTS
BALQIS
BAIA! RISET OIil STTTDANDFASI IilIUSfRI BATDTN |.ITPUTG

LAPORAN HASIL INSPEKSI

Nomor : 396/BRS-BL ILJ IEN I2O1 9


Tanggal Penerbrtan : 12 Juni 201 9

Nama Perusahaan PT. Charoen Pokphand lndonesia


A amat Tanjung Bintang, Lampung Selatan
Tanggal Pelaksanaan lnspeksi 17 Mei 2019
Contoh Uji Emisi Sumber Tidak Bergerak
Lokasi Pengambilan Contoh Uji Boiler
Bahan Bakar Biomassa
Waktu Pengambilan Contoh Uji 14 30-15.20
Kecepatan Alir 12,65 mls
Spesifikasi Cerobong Diameter = 0,8 m, Tinggi = 24 m
Koordinat LS = 05" 38'66,1"
BT = 105'32'34,8"

HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
I Total Partikutat mo/Nm' sNl 19-7117 9-2005 '10

2 Sulfur dioksida (S02) mo/Nm3 sNr 19-7'l 17 3 1-2005 zo


J Nitrogen oksida (N02) mg/Nm3 Electrochemical toz
4 Hidrogen klorida (HCl) mq/Nm3 sNl 19-7117 8-2005 -^
5 Gas klorin (Clr) mo/Nm3 Method of Air Sampling & Analysis (202) <0 145
6 Amoniak (NH3) mg/Nm3 sNt 19-7117 6-2005 <0,02
7 Hidroqen florida (HF) mo/Nm3 sNt 19-7117 9-2005 <0.2
8 Opasitas % sNl 19-7117 11-2005 <20

Keterangan:
1 lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisitempat pekerjaan dilakukan
2 Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran I PerMenNeg LH No. 7 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Emisr
Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap yang Menggunakan Bahan Bakar Biomassa Berupa Serabut
dan/atau Cangkang
3. Dasar perm ntaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei 2019

i Riset dan Standardisasi


Lampung,

Jalan SoekameHda No. 51, RT. 01 01 Rai$sa Bardar Lampung l(ode Pos 35144
Telp. (0721 ) 706353 Fax. (0721) 71357 +rnil : barbbrdlampung@gmail.com
: bfrisbndbandailanpung.kenenpednd.go. id
Kementerian LEilBAGA INSPEKSI TEKNIS
REPUBLIK INDONESIA BALQIS
BAIAI RISET IIIil STITIDilBIIISASI IilDUSTRI BA]IIIAR [ililPUNG

LAPORAN HASIL INSPEKSI

Nomor : 395/8RS-BL/L|T/EA//2O19
Tanggal Penerbitan . 12 Juni 2019

Nama Perusahaan PT. Gharoen Pokphand lndonesia


Alamat Tanjung Bintang, Lampung Selatan
Tanggal Pelaksanaan lnspeksi 17 Mei 2019
Contoh Uji Emisi Sumber Tidak Bergerak
Lokasi Pengambilan Contoh Uji Cerobong Genset Caterpillar 2000 kVA
Bahan Bakar Solar
Waktu Pengambilan Contoh Uji 13.20-14.20
Kecepatan Alir 13,65 m/s
Spesifikasi Cerobong Diameter = 0,5 m, Tinggi = 7 m
Koordinat LS = 05' 22' 17,38"
BT = 105 23' 52,4"

HASIL INSPEKSI
NO PARAMETER SATUAN METODE HASIL
1 Partikulat mq/Nm sNl 19-7117 9-2005 12
2 Sulfur dioksida (SOr) mq/Nm3 sNt 19-71 17.3.1-2005 56
J Nitrogen oksida (N02) mg/Nm3 Electrochemical 392
4 Karbon monoksida (CO) mgiNm3 Electrochemical 411
5 Opasitas o/o
sNl 19-71 17.11-2005 < 10

Keterangan:
'1 lnspeksi dilaksanakan sesuai kondisi tempat pekerjaan dilakukan.
2. Parameter inspeksi mengacu pada Lampiran IVA PerMen LH No. 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emrs
Sumber Tidak Bergerak PLTD.
3. Dasar permintaan inspeksi adalah SPJ No. 296 tanggal 9 Mei 2019

.Hr Soelqplla0a No 5t, RT. m UEl. 0l R*E ffi t4r9 lGb b sl{
T+. (0771 ) 718353 Fu- lffi2.10n1351 e+C : batsEdaUqGd.con
Itteist:@

Anda mungkin juga menyukai