Anda di halaman 1dari 23

• Molekul Air selalu membentuk kesetimbangan

dengan reaksi sbb:

• H2O <-> H3O+ + OH- atau


ION HIDRONIUM ION HIDROKSI

• H20 <-> H+ + OH-

Konsentrasi ion hidrogen dalam air


yang netral = 10-7 g/liter
pH = - log [H+]
= - log [10-7]
= 7 log 10 = 7

Klasifikasi nilai pH :
pH = 7 (Netral)
7 < pH < 14 = Alkalis (Basa)
pH < 7 (Asam)
Asiditas ≠ pH

Asiditas melibatkan 2 komponen:


• Asam (Kuat/Lemah= H2CO3, CH3COOH)
• Konsentrasi ion Hidrogen
Asiditas menggambarkan kapasitas
kuantitatif air untuk menetralkan
basa hingga pH tertentu
• pH menggambarkan ion H+ (Tebbut, 1992)
• pH berkaitan erat dengan CO2 dan
Alkalinitas (Mackereth,1989)

• pH < 5  alkalinitas ~ nol


• Semakin tinggi nilai pH, semakin tinggi
Alkalinitas dan semakin rendah kadar
CO2 bebas
• Larutan dengan pH rendah  KOROSIF
Pengaruh pH Terhadap Toksisitas

• pH rendah  NH4+ (Innocuous)


• pH tinggi (akalis)  NH3 (Toksik)
• NH3 (amonia) lebih mudah terserap
kedalam tubuh organisme aquatik
dibanding dengan NH4+ (amonium)
•Sebagian besar biota aquatik sensitif
terhadap perubahan pH dan menyukai
pH (7 – 8,5).
•Nilai pH sangat mempengaruhi proses
biokimiawi perairan, misalnya proses
Nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah.
•Toksisitas logam meningkat pada pH
yang rendah
Oksigen Terlarut (Disolve Oxygen)

Kadar oksigen terlarut dipengaruhi


oleh :
• Suhu
• Salinitas
• Turbulensi Air
• tekanan Atmosfer
• Semakin besar suhu dan ketinggian serta
semakin kecil tekanan atmosfir, kadar oksigen
terlarut semakin kecil (Jeffries & Mills, 1996)

• Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi


secara harian dan musiman, tergantung pada
pencampuran pergerakan air, aktifitas
fotosintetis, respirasi dan limbah yang masuk
ke badan air

• Peningkatan suhu sebesar 1oC akan


meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10%
(Brown, 1987)
• Dekomposisi bahan organik dan oksidasi
bahan anorganik dapat mengurangi
kadar oksigen terlarut hingga mencapai
nol
• Semakin tinggi suhu, maka kelarutan
oksigen semakin berkurang
• Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga
berkurang dengan meningkatnya
salinitas
DO air laut < DO air tawar
• Kadar oksigen jenuh akan tercapai jika
kadar oksigen yg terlarut diperairan = kadar
oksigen yg terlarut secara teoritis
• Kadar oksigen tidak jenuh terjadi jika kadar
oksigen yg terlarut diperairan < kadar
oksigen yg terlarut secara teoritis
• Kadar oksigen lewat jenuh jika kadar
oksigen yg terlarut diperairan melebihi nilai
jenuh
• Perairan dengan DO sangat rendah
berbahaya bagi organisme aquatik,
semakin rendah DO, semakin tinggi
toksisitas Zn, Cu, Pb, CN-,H2S dan NH3
• Perairan yang baik minimal memiliki
DO 5 mg/L
• DO < 4 mg/L memberikan efek thd
organisme aquatik
• DO < 2 mg/L mengakibatkan
kematian ikan
• Oksigen terlarut dapat membentuk
endapan dengan Besi dan Mangan,
yang menimbulkan rasa tidak enak
pada air (amis).
• Air dengan DO pada taraf jenuh lebih
dikehendaki, karena menimbulkan rasa
segar
• Pada industri, air dengan DO yang
tinggi dapat meningkatkan korosivitas
KARBONDIOKSIDA (CO2)
• Keberadaan CO2 di perairan relatif banyak,
karena memiliki kelarutan yang tinggi

GAS Kelarutan (mg/L)


Nitrogen (N2) 18,61
Oksigen (O2) 37,76
Argon (Ar) 41,82
Karbondioksida (CO2) 1.194,0

Cole, 1988
SUMBER CO2 DIPERAIRAN

1.DIFUSI DARI ATMOSFIR


2.AIR HUJAN
3.AIR YANG MELEWATI TANAH
ORGANIK
4.RESPIRASI TUMBUHAN, HEWAN DAN
BAKTERI (AEROB/ANAEROB)
Reaksi kelarutan CO2 dalam air:
CO2 + H2O  H2CO3
H2CO3  H+ + HCO3-

Reaksi Kesetimbangan dalam air:


CO2 (gas)  CO2 (aq)
CO2 + H2O  H2CO3
H2CO3  H+ + HCO3-
HCO3-  H+ + HCO3-
CO2 + OH-  HCO3-
H2O  H+ + OH-
HUBUNGAN pH Dengan CO2

 Jika pH turun sampai 4,3, keseimbangan


bergeser kekiri. Pada kondisi ini tidak
ditemukan ion bikarbonat.
 Jika pH meningkat lagi, maka kesetimbangan
akan bergeser kekanan, kadar CO2 dan H2CO3
mulai berkurang, digantikan oleh ion HCO3- yg
merupakan hasil disosiasi H2CO3.
 Pada pH 8,3, CO2 dan H2CO3 tidak ditemukan
lagi, hanya terdapat ion HCO3-. Jadi reaksi
kesetimbangan akan berlangsung jika pH ± 8,3
 Istilah CO2 bebas digunakan untuk
menjelaskan CO2 yg terlarut dalam air, selain
yg berada dalam bentuk terikat sbg ion HCO3-
dan ion CO32-.
 CO2 total menunjukkan penjumlahan dari
semua bentuk anorganik dari CO2 (H2CO3,
HCO3- & CO32-)
 Diperairan tawar, ion bikarbonat berperan sbg
sistem penyangga (buffer) dan penyedia
karbon untuk fotosintesis.
 Diperairan lunak yg memiliki kesadahan
(Ca & Mg) dan pH rendah, CO2 terdapat
dalam bentuk gas.
 Diperairan sadah, CO2 banyak terdapat
dalam bentuk bikarbonat
Ca(HCO3)2  CaCO3 +CO2 + H2O
LARUT MENGENDAP
ALKALINITAS

PENGERTIAN/DEFINISI :
 Gambaran kapasitas air untuk
menetralkan asam
 Kuantitas anion didalam air yg
dapat menetralkan ion hidrogen
 Kapasitas penyangga (buffer) thd
perubahan pH air
PENYUSUN ALKALINITAS PERAIRAN :

 HCO3-
 CO32-  HPO42-

 OH-  H2PO4-

 H2BO3-  HS-

 HSiO3-  NH3
ANC = ∑ Kation Basa – ∑ Anion asam kuat
= ([Ca]+[Mg]+[Na]+[K]) – ([SO4]+[NO3]+[Cl])

PERSENTASE (%)
ION-ON UTAMA
AIR TAWAR AIR LAUT
KATION
1. Kalsium (Ca2+) 60,9 3,2
2. Magnesium (Mg2+) 19,0 10,1
3. Natrium (Na+) 16,6 83,7
4. Kalium (K+) 3,5 3,0
ANION
1. Bikarbonat (HCO3-) dan Karbonat 72,4 0,6
(CO32-)
2. Sulfat (SO42-) 16,1 12,2
3. Klorida (Cl-) 11, 87,2

Anda mungkin juga menyukai