ZASQI
ANAMAS
VITRIA DJUNIAR
NATAULY R.
HARISTY
KROMATOGRAFI
CAIRAN KINERJA
TINGGI
SYAILA
MEDIN
NURHAYA
PETRUS
TI
JEFRIADI
Pengantar
HPLC = Perkembangan tingkat tinggi dari
kromatografi kolom.
Selain dari pelarut yang menetes melalui
kolom dibawah grafitasi, didukung melalui
tekanan tinggi sampai dengan 400 atm (Ini
membuatnya lebih cepat)
Perkembangan yang lebih luas melalui
kromatografi kolom mempertimbangkan
metode pendeteksian yang dapat digunakan.
Metode-metode ini sangat otomatis dan
sangat peka.
Suatu teknik kromatografi yang menggunakan
fasa gerak cair, dapat digunakan untuk
pemisahan sekaligus untuk analisis
Kromatografi kolom modern yang merupakan
hasil dari pengembangan kromatografi kolom
Menggunakan partikel kecil dalam kolom kecil
dengan sistem pompa bertekanan tinggi dan
detektor yg sensitif
Keunggulannya adalah memberikan pemisahan
yang cepat, efisien dan resolusi yang tinggi
Persamaan : Dalam hal kepekaan dan
kemampuannya menghasikan data kualitatif dan
kuantitatif dengan sekali kerja saja. Dan alat KCKT
lebih mahal daripada alat KGC.
Perbedaan : Fase diam yang terikat pada polimer
berpori terdapat dalam kolom baja tahan karat yang
bergaris tengah kecil, dan Fase geraknya adalah
campuran pelarut yang dapat bercampur, dimana fase
gerak cair mengalir akibat tekanan yang besar.
Berdasarkan kekuatan / kepolaran fasa
geraknya KCKT dibagi menjadi:
Prinsip Pemisahan :
Isokratik Gradien
Proses elusi yang Proses elusi yang
eluennya menggunakan eluennya menggunakan
perbandingan komponen perbandingan komponen
yang tetap dari awal yang diubah-ubah secara
sampai dengan akhir bertahap selama analisa
pemeriksaan
• Sebagian besar pemisahan dengan KCKT
modern menggunakan kolom siap pakai, dan
berbagai jenis kolom ini disediakan oleh
pabrik.
• Tetapi, kebanyakan pemisahan dapat
dilakukan dengan menggunakan kolom
partikel silika mikropori (untuk senyawa
nonpolar) atau kolom fase-balik, yaitu fase-
ikat Cig (untuk senyawa polar) (Hamilton dan
Sewell, 1982).
KCKT memperbolehkan penggunaan partikel
yang berukuran sangat kecil untuk material
terpadatkan dalam kolom yang mana akan
memberi luas permukaan yang lebih besar
berinteraksi antara fase diam dan molekul-
molekul yang melintasinya.
Senyawa-senyawa polar dalam campuran
melalui kolom akan melekat lebih lama pada
silika yang polar dibanding degan senyawa-
senyawa non polar. Oleh karena itu, senyawa
yang non polar kemudian akan lebih cepat
melewati kolom.
Senyawa-senyawa non polar dalam campuran
akan cenderung membentuk atraksi dengan
gugus hidrokarbon karena adanya dispersi gaya
van der Waals.
Senyawa-senyawa ini juga akan kurang larut
dalam pelarut karena membutuhkan pemutusan
ikatan hydrogen sebagaimana halnya senyawa-
senyawa tersebut berada dalam molekul-molekul
air atau metanol misalnya. Oleh karenanya,
senyawa-senyawa ini akan menghabiskan waktu
dalam larutan dan akan bergerak lambat dalam
kolom.
Gambar Alat KCKT
Bagian-bagian alat HPLC