RENCANA KEGIATAN
II - 1
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 2
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 3
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 4
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
2) Struktur Regional
Sumatera terletak di sepanjang tepi Barat Daya Lempeng Benua
Sunda dan di tepi Barat Busur Sunda, di bawahnya kerak samudera
menunjam miring ke arah Timur Laut (Hamilton, 1979). Penunjaman di
bawah tepi barat Sumatera tersebut diawali pada Awal Perm,
peningkatan kegiatan magma yang terjadi kemudian menghasilkan
pembentukan busur gunungapi Tersier – Resen dari pegunungan
Barisan di sepanjang tepi barat Sumatera dan terpotong memanjang
oleh Sistem Sesar Sumatera.
Berdasarkan busur magma tersebut dari Barat ke Timur,
Sumatera dapat dibagi menjadi 4 (empat) mandala geologi yaitu Zona
Akrasi, Busur Depan Sumatera, Busur Magmatik Sumatera dan Busur
Belakang Sumatera.
Lapisan kapur akhir daerah penyelidikan mengalami perlipatan
dan pensesaran, diikuti oleh kegiatan penerobosan batuan bersusunan
RENCANA KEGIATAN
II - 5
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
3) Geologi Regional
4) Stratigrafi Regional
Stratigrafi daerah studi terdiri dari Formasi Air Benakat, Muara
Enim dan Kasai.
Formasi Air Benakat (Tma)
Formasi ini terdiri dari perselingan batu lempung dengan
serpih dan batulanau, bersisipan batupasir. Bagian bawah dijumpai
bintal batu lempung gampingan berintikan fosil moluska, bersisipan
batu pasir halus dan batu lanau gampingan, berlapis tipis,
mengandung kuarsa, mineral mika, glaukonit, bahan karbon dan
damar. Di bagian atas dijumpai konkresi oksida besi yang
berintikan lanau atau batupasir kuarsa. Formasi ini menindih
selaras Formasi Gumai.
RENCANA KEGIATAN
II - 7
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 8
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
b. Keadaan Endapan
1) Bentuk dan Penyebaran Endapan
Berdasarkan hasil interpretasi dan korelasi dari setiap singkapan
batubara dan dari data hasil pemboran yang ditemukan di WIUP OP PT
Pacific Global Utamaserta memperhatikan kesamaan ciri fisik dan
posisi stratigrafi lapisan batubara, lapisan pengapit dan batuan lain
antar singkapan, maka dapat disimpulkan bahwa di WIUP OP PT.
Pacific Global Utama setidaknya terdapat 19 (sembilan belas) lapisan
batubara (seam) yang mempunyai ketebalan 0.5 meter (DH-10-)
sampai 15 meter (DH-61-) dengan arah (strike) batubara antara N 140°
E sampai dengan N 253° E dengan kemiringan (Dip) <15°.
RENCANA KEGIATAN
II - 9
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
3) Cadangan
Kegiatan pemetaan topografi sudah terlebih dahulu dilakukan oleh
PT.Pacific Global Utama mulai dari Oktober 2011 sampai Maret 2013,
dengan luas total yang sudah dikerjakan adalah 1.165 Ha. Peta
topografi disajikan pula dalam Gambar 2.5.
Kegiatan eksplorasi dilakukan untuk mengetahui potensi batubara
di WIUP OP PT Pacific Global Utama telah dilakukan secaraintensif
sejak September 2011sampai dengan Bulan Februari 2015.
Sampai dengan bulan Mei 2014 PT Pacific Global Utamatelah
melakukan pemboran sebanyak 207 titik bor dengan total kedalaman
13.418,84.
Kegiatan pengeboran lanjut dilakukan pada bulan Oktober 2014
smpai dengan Februari 2015 oleh tim JORC dengan hasil perhitungan
sumberdaya batubara di daerah eksplorasi berdasarkan daerah
pengaruh, sumberdaya terukur (Measured Resources) adalah
43,510,000MT, sumberdaya Tertunjuk (Indicated Resources) adalah
31,050,000MT dan sumberdaya Tereka (Inferred Resources) adalah
4,840,000MT. Perincian perhitungan sumberdaya secara keseluruhan
(Lihat Tabel 2.3).
RENCANA KEGIATAN
II - 10
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 11
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 13
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 14
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 15
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 16
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 17
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 18
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
C. Pembebasan Lahan
Berdasarkan Peta Tata Guna Lahan yang telah diidentifikasi oleh tim
konsultan (Gambar 2.7), lahan rencana kegiatanberupa lahan perkebunan
campuran dan semak belukar dan pemukiman penduduk. Pada saatnya
nanti sesuai dengan hasil eksplorasi, tidak semua areal tersebut akan
dijadikan areal tambang. Hanya wilayah-wilayah yang secara teknis dan
ekonomis layak untuk ditambang yang akan dibebaskan.
Pembebasan lahan akan didahului oleh pekerjaan rincikan yang
dilaksanakan bekerja sama dengan BPN, aparat Kecamatan dan Desa serta
pemilik lahan yang bersangkutan, kemudian dilaksanakan musyawarah
mufakat terhadap nilai lahan dan tanam tumbuh masyarakat.
Dalam hal terjadi ketidak sepakatan terhadap besarnya nilai lahan
yang akan dibebaskan maka kesepakatan diambil berdasarkan Peraturan
Gubernur Sumatera Selatan No. 19Tahun 2014 tentang Penetapan Harga
Dasar Ganti Rugi Tanam Tumbuh Dalam Provinsi Sumatera Selatan.
RENCANA KEGIATAN
II - 19
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 20
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
Sistem kerja untuk tenaga kerja konstruksi akan diatur sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku dan perencanaan kerja proyek
sehingga keselamatan tenaga kerja akan terjamin dan efisiensi pelaksanaan
pekerjaan akan tercapai. Kesepakatan kerja dengan waktu tertentu
dikoordinasikan dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Muara Enim dan proses penerimaannya dikoordinasikan juga dengan Camat
berikut Kepala Desa serta pemuka masyarakat sekitar lokasi.
Untuk Tenaga Kerja Antar Daerah (AKAD) yang berasal dari
Kota/Kabupaten atau Provinsi lain, dapat direkrut melalui persyaratan-
persyaratan tertentu karena menyangkut lebih dari satu daerah. Koordinasi
dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim
dilakukan sebelum dilaksanakan rekrut tenaga kerja ini. Tenaga kerja yang
berasal dari Kota/Kabupaten atau Provinsi lain diutamakan yang memiliki
pengalaman dan keterampilan khusus pada bidangnya.
Mempertimbangkan sistem organisasi yang telah direncanakan untuk
mendukung kegiatan operasi penambangan, operasi pengolahan beserta
administrasinya, seperti yang telah diterangkan di atas, maka dalam
merencanakan kebutuhan tenaga kerja untuk mengisi formasi dalam sistem
organisasi tersebut, disusun kriteria tenaga kerja. Tenaga kerja yang terlibat
dalam proses penambangan terdiri dari tenaga kerja kontraktor
penambangan dan tenaga kerja PT Pacific Global Utama sendiri. Secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.8berikut ini.
1 Direktur 1 S1 umum
2 Managersite 1 S1 Tambang
3 Kabag Accounting 1 S1 Accounting
4 Staf accounting 2 D3 Accounting
5 Kabag HRD 1 S1 Psikologi
6 Staf HRD 2 D3 Umum
7 Kabag Administrasi 1 S1 Administrasi
8 Administrasi 2 D3 Administrasi
9 Humas 1 S1 umum
RENCANA KEGIATAN
II - 22
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 23
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 25
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
C. Pembukaan Lahan
Pada awalnya lahan yang digunakan masih berupa vegetasi, kebun
campuran dan semak belukar. Untuk itu akan ada kegiatan pembukaan
lahan yang meliputi pekerjaan pembersihan lahan dari vegetasi termasuk
pemindahan dan penebangan pohon, semak belukar dan akar serta tanah
yang tidak terpakai.
Pembersihan lahan (land clearing) di lokasi tambang dilakukan
dengan cara pembersihan terhadap tumbuhan dan semak belukar serta
penebangan pohon. Alat berat yang akan digunakan untuk pembersihan
lahan (land clearing) yaitu bulldozer dan dibantu dengan chainsawuntuk
penebangan pohon.
Pembuangan batang-batang dari hasil pemotongan/pembersihan
tanaman dilakukan dengan penimbunan atau dipotong menjadi potongan-
potongan kecil.
Penimbunan hasil tebangan dilakukan di areal yang tidak
dimanfaatkan untuk jalan, bangunan dan atau lokasi penambangan.
Diupayakanpenimbunan memotong lereng sehingga dapat menghambat
laju aliran permukaan agar erosi dapat ditekan dan atau di pinggir jalan
untuk memperkuat sistem drainase.
RENCANA KEGIATAN
II - 26
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
Poliklinik
Poliklinik terletak satu bangunan dengan perumahan karyawan staf.
Mesjid/Mushola
Mesjid/mushola akan dibangun dekat dengan fasilitas perumahan
karyawan, guna memberikan kemudahan bagi karyawan untuk
melakukan ibadah.
RENCANA KEGIATAN
II - 28
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
3) Fasilitas Bengkel
Bengkel Alat Berat
Bengkel tambang merupakan infrastruktur yang dipergunakan
untuk merawat alat-alat berat yang memerlukan perbaikan dan
perawatan. Letak bangunan ini dekat dengan lokasi Stockpile
utnuk memudahkan distribusi peralatan.
Bengkel Kendaraan
Bengkel kendaraan digunakan untuk perawatan kendaraan-
kendaraan yang dipakai untuk sarana transportasi, seperti
kendaraan roda empat untuk dinas serta untuk pengangkutan
karyawan, termasuk kendaraan untuk pengawas lapangan.
Bengkel kendaraan dibuat satu bangunan dengan bengkel alat
berat.
Gudang Tambang
Bangunan ini digunakan sebagai tempat penyimpanan semua
aset perusahaan yang secara fisik memerlukan volume ruangan
yang besar, antara lain suku cadang alat-alat berat, peralatan
tambang dan suku cadang kendaraan. Juga digunakan untuk
menyimpan material-material lain yang dipergunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan sipil tambang seperti pipa, rangka besi,
kayu, asbes, dan sebagainya. Administrator gudang pada
umumnya mencatat aset yang keluar-masuk, memonitor
keadaan aset dan sebagainya, sehingga semua aset yang
disimpan dapat dikelola sebaik-baiknya.
RENCANA KEGIATAN
II - 30
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 31
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 32
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 33
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
DIREKTUR
KRU CHEKKER
SURVEYO
R
RENCANA KEGIATAN
II - 34
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
8) Tahun selanjutnya yakni tahun ke-7, tahun ke-8, tahun ke-9, tahun
ke-10 seluruh material Pit-East ditimbun secara in-pit dump.
Berturut-turut tersaji pada Gambar 2.15, Gambar 2.16, Gambar
2.17, Gambar 2.18.
RENCANA KEGIATAN
II - 36
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 37
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 38
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 39
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 40
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 41
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 42
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 43
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 44
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 45
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 46
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 47
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 48
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 49
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 50
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 51
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 52
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
dekat lokasi tambang dengan jarak antara 0.9 - 1.2 km dari rencana
pit.Tanah pucuk ini nantinya akan dimanfaatkan pada saat melakukan
reklamasi.
RENCANA KEGIATAN
II - 53
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 54
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 55
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
genangan air akan meninggalkan lumpur yang harus dibuang dulu sebelum
batubara ditambang.
RENCANA KEGIATAN
II - 56
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
terlebih dahulu. Sesuai ketentuan yang berlaku pada saat itu kegiatan
penambangan akan terhenti jika pengalihan alur Sungai Enim belum
mendapat izin dari pihak yang berwenang. Untuk meneruskan kegiatan
penambangan perlu proses pengurusan perizinan pengalihan alur Sungai
Enim.
Mengingat rencana produksi akan dimulai pada tahun 2016,
sedangkan proses izin pengalihan Sungai Enim membutuhkan banyak
waktu, mulai dari penelitian tentang pengalihan alur sungai hingga
mendapatkan izin dan proses pengalihan itu sendiri, maka terhadap
rencana kegiatan ini diputuskan untuk mendahuluinya dengan Adendum
ANDAL dan RKL-RPL terhadap dokumen AMDAL sebelumnya yang telah
mendapat pernyataan Kelayakan Lingkungannya.
Adendum ANDAL dan RKL-RPL PT PGU ini dirancang untuk proses
penambangan selama lima tahun. Untuk itu target produksi diambil untuk
lima tahun pertama sebagaimana tertera pada Tabel 2.14.
D. Pengolahan Batubara
Mengingat batubara PT. PGU tidak memerlukan proses pencucian,
karena beberapa seam memiliki kadar abu cukup rendah dan kandungan
sulfur yang masih memenuhi persyaratan kualitas yang diperlukan
RENCANA KEGIATAN
II - 57
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
a. Tahapan pengolahan
1) Batubara yang akan ditambang (exposed coal)akan dianalisa terlebih
dahulu kualitasnya secara sampling sebelum diangkut ke ROM
stockpile untuk mengetahui kualitas batubara. sehingga
memudahkan cara pemisahannya.
2) Batubara yang ditambang denganexcavator diangkut dengan
dumptruck ke stockpile dan ditumpuk sesuai dengan kualitasnya.
3) Sesuai dengan perbandigan kuantitas dan kualitasnya dari masing-
masing tumpukan, batubara tersebut kemudian diumpankan ke
hopper dengan bantuan wheelloader,
excavatorataubulldozer.Hopper dilengkapi screen berukuran besar
untuk mencegah material yang terlalu besar masuk. Material yang
terlalu besar akan dipecah secara manual dengan bantuan
excavator.
4) Batubara berukuran kecil sampai sedang dari hopperakan melewati
screener untuk melewatkan batubara berukuran <50 sekaligus
mengurangi beban roler crusher. Batubara berukuran >50 akan
digiling di primary roller crusher.
5) Produk dari primary crusher (ukuran 20 mm - 50 mm). Ukuran yang
masih lebih besar dari 50 mm masuk ke secondary crusher.
RENCANA KEGIATAN
II - 58
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 60
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 61
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
Penirisan Tambang
1) Rancangan Dimensi Saluran Penirisan
Pembuatan saluran bertujuan untuk mengurangi jumlah air
permukaan (air hujan) yang masuk ke dalam tambang. Saluran
direncanakan mengelilingi bagian luar batas tambang dan selanjutnya
dialirkan ke sungai.
Untuk 5 tahun pertama penambangan, dimensi saluran yang
direncanakan adalah lebar dasar saluran 0,6 meter, kemiringan dinding
saluran 45, kedalaman saluran 0,52 m dengan kemiringan dasar
saluran 1 %, tinggi permukaan air diperkirakan 0,40 m (Gambar 2.23).
Dimensi saluran tersebut akan mengalirkan air dengan kecepatan
1,26 m/detik dan debit 0,502 m3/detik.
Penambangan dilakukan dengan metode backfilling sehingga
luas daerah tadah hujan (catchment area) di lokasi penambangan
setelah tahun kelima relatif sama dengan pada tahun kelima sehingga
desain yang direncanakan pada lima tahun pertama masih dapat
diterapkan untuk periode penambangan setelah tahun kelima.
RENCANA KEGIATAN
II - 62
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
2) Rancangan Sumuran
Sumuran (sump) dibuat pada level terendah dari tambang
dengan merendahkan salah satu sisi dasar tambang. Untuk
menyederhanakan perhitungan, dimensi sump dianggap persegi pada
permukaan dan penurunan dari sisi atas ke sisi dasar sump yang
diperdalam dianggap konstan sehingga membentuk segitiga pada
dindingnya.
Pada kenyataannya, permukaan air akan mengikuti kontur.Pada
perencanaan sump ini digunakan volume sump sebesar persediaan 10
jam dari debit air yang masuk ke tambang.
Untuk 5 tahun pertama penambangan, dimensi sump yang
direncanakan adalah kedalaman 4 meter, panjang 50 meter dan lebar
40 m (Gambar 2.24).
50 m
4m
40 m
RENCANA KEGIATAN
II - 64
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
air ini meliputi air limpasan permukaan, air sungai, rawa atau danau
yang terdapat di daerah tersebut dan mata air. Sedangkan air bawah
tanah merupakan air yang terdapat dan mengalir di bawah permukaan
tanah. Jenis air ini meliputi air tanah dan air rembesan.
Penanganan masalah air dalam suatu tambang terbuka dapat
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1) Mine Drainage
Merupakan upaya untuk mencegah masuknya atau
mengalirnya air ke daerah penambangan. Hal ini umumnya
dilakukan untuk penanganan air tanah dan air yang berasal dari
sumber air permukaan. Adalah metode mine drainage yang
digunakan untuk mencegah agar air tersebut tidak masuk ke lokasi
penambangan adalah dengan membuat paritan/saluran di sekeliling
pit atau di lereng pit untuk mengalirkan air tersebut ke daerah lain
yang lebih rendah.
2) Mine Dewatering
Merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk
ke daerah penambangan. Upaya ini terutama untuk menangani air
yang berasal dari air hujan. Adapun metode mine dewatering yang
digunakan untuk mengatasi masalah air pada pit adalah metode
open sump. Open sump (kolam terbuka) adalah suatu metode
penyaliran dengan cara membuat sumuran (sump) di elevasi
terendah daerah penambangan (lantai tambang). Sistem ini
diterapkan untuk membuang air tambang dari lokasi kerja tambang.
Air tambang dikumpulkan pada sumuran (sump), kemudian dipompa
keluar pit.
Elevasi sump dibuat lebih rendah dari elevasi daerah
penggalian agar daerah penggalian tidak tergenang air, sehingga
semua air mengalir ke dalam sump. Untuk menjaga agar tidak terjadi
genangan air pada lereng (yang dapat menyebabkan terganggunya
RENCANA KEGIATAN
II - 67
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
kemantapan lereng), maka lantai jenjang dibuat miring dan pada sisi
jenjang dibuat paritan. Paritan ini akan mengalirkan air langsung
keluar daerah tambang. Air yang tidak mungkin dialirkan langsung
keluar daerah tambang akan dialirkan ke sumuran yang terdapat
pada lantai tambang. Selanjutnya air akan dipompa ke luar pit.
Kemudian diendapkan dalam kolam pengendapan yang ditempatkan
pada lokasi-lokasi tertentu, sebelum dialirkan ke sungai-sungai di
sekitar daerah tambang.
Air hasil mine dewatering ini merupakan air yang berada di
bawah permukaan tanah ditemukan pada akifer. Pergerakannya
sangat lambat yakni antara 10-10-10-2 m/detik. Air tanah memiliki
kandungan besi relatif tinggi. Jika mengalami kontak dengan udara
dan mengalami oksidasi maka ion ferri pada ferri hidroksida
[Fe(OH)3] akan teroksidasi menjadi ion ferro, segera mengalami
presipitasi akan membentuk kemerahan pada air. Air asam tambang
adalah produk yang terbentuk akibat oksidasi mineral yang
mengandung besi-sulfur seperti pirit (FeS 2) atau pirotit (FeS) oleh
oksidator yang berasal dari atmosfer.
Ketika ion logam terdapat bersamaan dengan mineral pirit
atau pirotit, maka akan terjadi efek sekunder akibat oksidasi mineral
yang mengandung besi sulfur menjadi asam sulfat dan besi ferik. Air
asam tambang yang tidak dikelola dengan baik, menyebabkan dua
dampak lingkungan yakni turunnya nilai pH yakni pengasaman yang
disebabkan oleh asam sulfat dan terlarutnya logam berat yang
disebabkan oleh ion besi. Produk ini timbul ketika air bawah tanah
terbuka akibat penambangan. Dalam pengelolaannya air asam
tambang ini diteruskan ke kolam pengendap lumpur.
RENCANA KEGIATAN
II - 68
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
Q P = A x CH max
Keterangan :
Q P : debit air yang langsung masuk ke area tambang (m 3/detik)
CHmax: curah hujan harian maksimum (m/detik)
A :luas area penambangan (m2)
Maka, debit air hujan yang masuk ke dalam pit adalah sebagai
berikut:
Qh = Cuarh hujan maksimum x Luas pit
Qh = 0,0078 m/hari x 383.000 m2
Qh = 2987,4 m3/hari
Qh = 0,0345 m3/detik.
Q P = 0,278 C I A ( m3/detik )
Keterangan :
Q P : debit puncak (m3/detik)
C : koefisien air limpasan
I: intensitas hujan ( mm/jam)
A : luas daerah DTH (km2)
Debit air limpasan (run off) yang masuk ke dalam pit pada
daerah penelitian dapat diketahui melalui perhitungan di bawah
ini :
Diketahui :
C =0,75 (merupakan koefisien limpasan untuk dasar pit
dan jenjang)
I = 5,81 mm/jam
A=151,36 ha = 1,5136 km2
QP = 0,278 . C . I . A
QP = 0,278 x 0,75 x 5,81 x 1,5136
QP = 1,834 m3/detik
Q akf = A.k
Keterangan :
Q akf : debit air tanah yang masuk ke pit (m3/detik)
k : koefisien permeabilitas batuan (m/detik)
A : luas akuifer terbuka (m2)
Debit air tanah yang masuk ke dalam pit pada daerah penelitian
dapat diketahui melalui perhitungan di bawah ini :
Diketahui :
h = 3 m (tebal akifer)
L pit = 300 m
k = 2,3 x 10-5 m/detik
A = L pit . h
= 300 m x 3 m
= 900 m2
RENCANA KEGIATAN
II - 71
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
Q total = Q h + Q P + Q akf
Keterangan :
Qh : debit air hujan yang masuk ke pit (m3/detik)
QP : debit air limpasan yang masuk ke pit (m3/detik)
Q akf : debit air tanah yang masuk ke pit (m3/detik)
Maka, jumlah total debit air yang masuk ke pit pada daerah
penelitian adalah :
Q total = Q h + Q P + Q akf
= (0,0345 + 0,464 + 1,834 m3/detik
= 2,333 m3/detik = 8.398,8 m3/jam.
F. Kegiatan Utilitas
Pengadaan fasilitas penunjang sangat perlu untuk mendukung
kegiatan utama penambangan sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang
telah direncanakan. Lokasi fasilitas penunjang ini dapat dilihat pada lampiran
peta situasi tambang dimana terlihat adanya pengkonsentrasian
pada daerah tertentu untuk memudahkan pengaturan dan pengawasan
kegiatantambang, yang biasanya dekat dengan daerah penambangan.
Lokasi dan tata letak fasilitas penunjang untuk penambangan adalah sebagai
berikut:
1) Outside Dump
Outside dump diperlukan sebagai tempat penimbunan lapisan
penutup batubara pada tahap awal penambangan. Lokasi outside dump
yang direncanakan berjarak antara 1000 – 1500 m dari lokasi
penambangan. Saat penambangan berjalan sesuai waktu yang
ditentukan, penimbunan overburden bisa dilakukan dengan sistem back
filling yang berarti jarak dumping overburden lebih dekat
2) Bengkel
RENCANA KEGIATAN
II - 72
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
3) Sarana Perkantoran
Merupakan pusat pengendalian dari kegiatan-kegiatan penambangan,
baik kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional di lapangan.
Ukurannya disesuaikan dengan jumlah karyawan yang bekerja. Lokasi dipilih
berdasarkan kemudahan jalan masuk dan keluar daerah tambang.
4) Perumahan/Mess
Sarana ini penting sebagai tempat tinggal bagi para pekerja selama
kegiatan penambangan berlangsung. Sarana air bersih, kawasan recreation
hall dan kantin sebaiknya disediakan dekat dengan perumahan/mess.
5) Pos Keamanan
Lokasinya terletak di daerah yang menjadi jalan keluar masuk daerah
tambang.
RENCANA KEGIATAN
II - 73
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
6) Poliklinik
Lokasinya dekat dengan fasilitas perumahan karyawan, sedangkan
keperluan P3K desediakan di dalam bangunan-bangunan fasilitas yang ada,
seperti kantor, bengkel dan fasilitas lainnya.
8) Mesjid/Mushola
Mesjid sudah ada dekat dengan rencana fasilitas perumahan
karyawan, sedangkan mushola dibangun di dekat kantor dan bengkel.
RENCANA KEGIATAN
II - 74
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 75
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
Bak
pe
nam
pung
lapisan tanah pucuk berbahan organik sesuai kondisi semula dengan tingkat
kesuburan alami lebih baik dari batuan pentutup.
Langkah selanjutnya dilakukan revegetasi, menggunakan jenis
tumbuhan pioner dan atau tumbuhan lokal dengan laju vegetatif tinggi.
Untuk mendukung keberhasilan revegetasi, permukaan lahan revegetasi
dipacu dengan pupuk hijau jenis kacang-kacangan.
Ketika Pit 1 sudah ditambang dan penambangan diteruskan ke Pit 2
maka dilakukan penutupan Pit 1,dilanjutkan revegetasi dengan tanaman
accasia.Dipilihnya tanaman ini dengan pertimbangan pertumbuhannya dapat
lebih cepat dibanding dengan tanaman lain. Pada kegiatan yang akan
datang kegiatan revegetasi ini akan diusahakan untuk menanam tumbuh-
tumbuhan lokal setelah berkonsultasi dengan Dinas Kehutanan.
RENCANA KEGIATAN
II - 77
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
dan sekaligus juga terjadi penyelesaian hubungan kerja. Tahap ini adalah
penyelesaian hubungan kerja dan pengalihan profesi pekerja untuk tahap
kedua.
Sama dengan penyelesaian hubungan kerja pada tahap pertama,
yaitu ada kemungkinan akan terjadi pembuatan kontrak baru antara PT
PGU dengan perusahaan mitra untuk bidang pekerjaan yang lain. Jika
terjadi perpanjangan kontrak atau pembuatan kontrak baru maka hubungan
kerja antara perusahan mitra dengan tenaga kerja tetap berlangsung.
Namun ada kemungkinan lain bahwa setelah hubungan kerja antara pihak
perusahaan mitra dengan tenaga kerja selesai maka akan terjadi pengalihan
profesi kerja ke bidang pekerjan lain. Hal ini dapat terjadi dengan perjanjian
kontrak dengan perusahaan mitra maupun dengan perusahaan lain, baik
dengan perusahaan bermitra dengan PT PGU maupun dengan perusahaan
non mitra. Secara keseluruhan kegiatan pelepasan tenaga kerja akan
mengacu ke Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan agar tidak terjadi konflik sosial dari pemutusan hubungan
kerja.
RENCANA KEGIATAN
II - 78
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
PT.PGU akan memegang prinsip CSR ini sebagai bagian dari strategi
bisnis, dengan mengimplementasikan rencana kegiatan dari program CSR
yang dirancang sesuai kebutuhan masyarakat. Program CSR akan
melibatkan semangat sinergi dari semua pihak secara terus menerus
membangun dan menciptakan kesejahteraan dan pada akhirnya akan
tercipta kemandirian dari masyarakat yang terlibat dalam program tersebut.
Pelaksanaa CSR ini akan mengutama kegiatan yang secara lansung dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat misalnya dibidang pendidikan, keterampilan,
kegiatan olah raga, kegiatan social dan kegiatan lain sesuai aspirasi
masyarakat sekitar lokasi.
RENCANA KEGIATAN
II - 79
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
untuk dimanfaatkan ditempat lain. Kegiatan ini akan langsung diikuti dengan
kegiatan perapihan lokasi areal bekas tambang perumahan dan perkantoran
akan dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
RENCANA KEGIATAN
II - 80
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
lainnya. Kegiatan reklamasi dan revegetasi area tambang dan area lain
yang terganggu akibat tidak langsung dari penambangan akan dilakukan
secara pararel mengikuti reklamasi pada area yang lainnya terganggu oleh
tambang.
Dalam melaksanakan reklamasi dan revegetasi tersebut di atas, ada
proses standar yang berlakukan secara umum di lingkungan PT Pacific
Global Utama, yaitu:
1. Reklamasi di lahan bekas tambang ditutup kembali dengan batuan
penutup sedikitnya sampai ketinggian permukaan tanah setempat.
Bentuk rupa bumi setelah reklamasi dibentuk serata mungkin dengan
kemiringan maksimal 25% untuk meminimalkan terjadinya erosi
permukaan. Sedangkan pola aliran air permukaan dibentuk selandai
mungkin dengan kemiringan kurang dari 5%.
2. Peralatan yang biasa digunakan dalam tahap reklamasi ini
menggunakan bulldozer, excavator dan dump truck yang berukuran
kecil. Hal ini untuk menghindari proses pamadatan yang berlebihan
sehingga akan mengurangi kesuburan dari tanah pucuk yang
disebarkan. Sedangkan untuk penanaman bibit-bibit pohon dilakukan
dengan cara manual yaitu dengan menggunakan cangkul.
3. Kegiatan reklamasi dilaksanakan pada areal penambangan terakhir yang
telah ditutup, sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya
Mineral Nomor 7 tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.
Semua hasil reklamasi yang telah dilakukan baik sejak dibukanya
tambang hingga tambang ditutup akan dipelihara terus menerus sampai
waktu yang telah ditentukan oleh departemen terkait untuk memenuhi
kriteria keberhasilan reklamasi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial No. P.04/V-SET/2009 tentang
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai.
4. Reklamasi dilakukan terhadap areal bekas tambang, timbunan tanah
penutup maupun areal terganggu lainnya akibat tambang dan
pengoperasian fasilitas dan infrastruktur tambang. Kegiatan reklamasi
RENCANA KEGIATAN
II - 81
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 82
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 83
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 84
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
prakonstruksi, konstruksi dan operasi, dalam hal ini meliputi areal seluas
1.485 ha.
2.6.2. Batas Ekologis
Adalah ruang tempat terjadinya sebaran dampak-dampak
lingkungan dari kegiatan pertambangan batubara mengikuti media udara
dan atau air, dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang
tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Dalam hal
ini ditetapkan menurut Sub Daerah Aliran Sungai Enim untuk kualitas air
dan pada radius 1 km arah angin dominan untuk kualitas udara.
RENCANA KEGIATAN
II - 85
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 86
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL PERTAMBANGAN BATUBARA PT 2015
PACIFIC GLOBAL UTAMA
RENCANA KEGIATAN
II - 87