Anda di halaman 1dari 20

 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)
KEGIATAN EKSPLORASI SUMUR PANAS BUMI
WAY PANAS KABUPATEN TANGGAMUS
PROVINSI LAMPUNG

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun


2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup dan Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup,
yang bertandatangan di bawah ini menyampaikan UKL dan UPL dari rencana
usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala persyaratan dan
kewajiban yang telah ditentukan UKL dan UPL, serta izin yang diterbitkan oleh
pejabat dan instansi yang berwenang dapat diuraikan sebagai berikut:

I.  IDENTITAS PEMRAKARSA

1.1  Nama Perusahaan


PT Pertamina Geothermal Energy
1.2  Nama Penanggung Jawab Rencana Kegiatan
Nama : Adnan
Jabatan : General Manager Area Ulubelu
1.3  Alamat Kantor
Kantor
PT PGE Area Ulubelu
Karang Rejo, Ulubelu Tanggamus 35379 Indonesia
Jalan Raya Ulubelu, Karang 
PO  BOX 12 Pringsewu Lampung
PO
Telp : +6272922881 Lampung
www.pge.pertamina.com
1.4  Penyusun
Penyusun  Studi UKL-UPL
Dalam penyusunan Dokumen UKL-UPL ini, PT Pertamina Geothermal
Energy bekerjasama dengan:
a.  Nama Lembaga : Lembaga Penelitian Universitas Lampung
b.   Alamat Lengkap
Lengkap : Kampus Unila Gedung
Gedung Meneng
Gedung Rektorat Lantai 5
Jalan Sumantri Brojonegoro No. 1


 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

Bandar Lampung 35145


Telpon : 0721-705173
Faximile : 0721-773798
E-mail : lemlit@unila.ac.
lemlit@unila.ac.id
id
c.  Nomor Tanda Bukti Registrasi Kompetensi:0076/LPJ/AMDAL-1/LRK/
Kompetensi:0076/LPJ/AMDAL-1/LRK/KLH
KLH

d.  Nama Penanggung Jawab Penyusun AMDAL: Dr. Eng. Admi Syarif
e.   Alamat Lengkap
Lengkap Penanggung Jawab Penyusun AM
AMDAL:
DAL:
Kampus Unila Gedung Meneng
Gedung Rektorat Lantai 5
Jalan Sumantri Brojonegoro No. 1
Bandar Lampung 35145
Telpon : 0721-705173
Faximile : 0721-773798
E-mail : lemlit@unila.ac.
lemlit@unila.ac.id
id
f.  Tim Penyusun
Ketua : Dr. Erdi Suroso, STP, MTA (Ahli Lingkungan)
 Anggota : Dr.Eng. Suript
Suripto
o Dwi Yuwono
Yuwono,, M.T. (Amda
(Amdall A)
Dr.Eng.Udin Hasanudin, M.T (Amdal A& B)
Dr. Melya Riniarti, S.Hut, M.P.
Ir. Efri, M.S. (Amdal A & B)
Drs. Buchori Asyik, M.S. (Amdal A)
Wisnu Satyajaya, STP, M.M, M.Si.


 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

II. RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

2.1.  Nama Rencana Kegiatan

Eksplorasi Sumur Panas Bumi Way Panas.

2.2.  Lokasi Rencana Kegiatan

Lokasi kegiatan terletak pada 10 desa/pekon, 2 kecamatan,


1 Kabupaten, dan 1 propinsi, data selengkapnya disajikan pada Tabel
2.1.. dan Gambar 2.1. 
2.1 2.1. 

Tabel 2.1.
2.1. Data jumlah Desa, Kecamatan, Kabupaten yang terletak dalam
rencana kegiatan Eksplorasi Proyek Way Panas

No Kabupaten Kecamatan Nama Desa/Pekon


1 Tanggamus Wonosobo Way Panas
Sampang Turus
Sumur Tujuh
Pekon Balak
Bandar Kejadian
Sridadi
Kota Agung Barat Kanyangan
Kali Miring
Negara Batin
Belu
Sumber: PT PGE (2013)

2.3.  Skala/Besaran Rencana Kegiatan

Kegiatan eksplorasi geothermal Way Panas ini seluas 377 Hektar yang terdiri
dari 12 Cluster   Pemboran dengan luas @ 6 Hektar/Cluster 
Hektar/Cluster . Jumlah sumur
eksplorasi per Cluster   sebanyak maksimum 6 sumur. Logyard  sebanyak
  sebanyak 2 unit
dengan luas masing-masing 5 Hektar. Stasiun Pompa Air (WPS 
( WPS ) sebanyak 10
unit dengan luas masing-masing 0.5 Hektar. Luas jalan yang akan digunakan
seluas 277,5 Hektar. Adapun spesifikasi rencana kegiatan disajikan pada Tabel
2.2.  
2.2.


 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

GI

Gambar 2.1. Lokasi
2.1. Lokasi Rencana Eksplorasi Geothermal Way Panas, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

Tabel 2.2. Deskripsi Kegiatan Eksplorasi Geothermal Way Panas, Tanggamus


Sudah di
Total Luas
No Deskripsi Kegiatan HA Bangun Status-UKL UPL Keterangan
(Ha)
(Ya/Tidak)

1 Cluster A A-1 - A-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung


2 Cluster B B-1 - B-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
3 Cluster C C-1 - C-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
4 Cluster D D-1 - D-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
5 Cluster E E-1 - E-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
6 Cluster F F-1 - F-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
72
7 Cluster G G-1 - G-6 6 T Proses 2014 APL
8 Cluster H H-1 - H-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
9 Cluster I I-1 - I-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
10 Cluster J J-1 - J-6 6 T Proses 2014 APL
11 Cluster K K-1 - K-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
12 Cluster L L-1 - L-6 6 T Proses 2014 Hutan Lindung
13 Rencana WPS WPS 5,7,8 0.5 1.5 T Proses 2014 APL
14 Rencana WPS WPS 0.5 3.5 T Proses 2014 Hutan Lindung
2 km x 0.025
15 Jalan menuju WPS 5,7,8 WPS 5 T Proses 2014 APL
km
Jalan menuju WPS 3 km x 0.025
16 WPS 7.5 T Proses 2014 Hutan Lindung
1,2,3,4,6,9,10 km

Jalan (Pemasangan
21 km x  APL (termasuk
(termasuk jjalan
alan
17  jaringan pipa uap 52.5 T Proses 2014
0.025 km mobilisasi jalur selatan)
mengikuti jalan)
Jalan (Pemasangan
90 km x Hutan Lindung (termasuk
18  jaringan pipa uap 225 T Proses 2014
0.025 km  jalan mobilisasi jal
jalur
ur utara)
utara)
mengikuti jalan)
19 Kantor dan Logyard 5 5 T Proses 2014 APL
20 Kantor dan Logyard 5 5 T Proses 2014 Hutan Lindung
Total 377
APL 76
Hutan Lindung 301
 APL : Area Penggun
Penggunaan
aan Lain

Sumber: PT. Pertamina Geothermal Energi, 2014 


Kegiatan eksplorasi geothermal Way Panas yang dilakukan dalam usaha

mencari sumberdaya panas bumi, membuktikan adanya sumberdaya serta


memproduksikan dan memanfaatkan fluida   yang dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut :
1.  Eksplorasi pendahuluan (Reconnaisance
(Reconnaisance Survey)  
2.  Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility
(Pre-feasibility study )
3.  Pemboran Eksplorasi
4.  Studi kelayakan (Feasibility
(Feasibility study )
5.  Perencanaan
6.  Pengembangan dan pembangunan
7.  Produksi
8.  Perluasan

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

2.3.1.  Eksplorasi Pendahuluan (Reconnaisance Survey )

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey   dilakukan untuk mencari


daerah prospek panas bumi, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda
adanya sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan, serta
untuk mendapatkan gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut.
Secara garis besar pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini terdiri dari:

1.  Studi Literatur


2.  Survei Lapangan
3.   Analisa Data
4.  Menentukan Daerah Prospek
5.  Spekulasi Besar Potensi Listrik
6.  Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
2.3.1.1.  Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas
bumi adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki, guna
mendapat gambaran mengenai geologi regional, lokasi daerah dimana terdapat
manifestasi permukaan, fenomena vulkanik, geologi dan hidrologi di daerah
yang sedang diselidiki dan kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan
disurvei. Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data sangat tergantung
dari kemudahan memperoleh peta dan laporan-laporan hasil survei yang telah
dilakukan sebelumnya, tetapi diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar

1 bulan.

2.3.1.2.  Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi, hidrologi dan geokomia. Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas, yaitu sekitar 5000-20000

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

km2, tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km 2  (Baldi, 1990). Survei biasanya
dimulai dari tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di
daerah sekitarnya serta di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan
berdasarkan hasil kajian interpretasi peta topografi, citra landsat dan
penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya. Salah satu manifestasi permukaan ada di wilayah Pekon
Way Panas Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Survei dilakukan
dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa.

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis
batuan, penyebaran batuan, struktur geologi, jenis-jenis manifestasi yang
terdapat di daerah tersebut besertas karakteristiknya, mengambil sampel fluida,
melakukan pengukuran temperatur,
temperatur, pH, dan kecepatan air.

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi
geologi dan luas daerah yang akan diselidiki, kuantitas dan kualitas data yang
telah ada serta jumlah orang yang terlibat dalam penyelidikan. Survei lapangan
reconnaisance  yang
  yang dilakukan pada satu daerah biasanya ± 2 minggu sampai
1 bulan, dilanjutkan dengan survei detail selama 3-6 bulan.

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang
lebih lama. Menurut Baldi (1990), bila kuantitas dan kualitas data yang telah
ada cukup baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlalu luas, maka survei
lapangan mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Akan tetapi, bila
data yang ada sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas,
maka survey lapangan dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan
sampai satu tahun.

2.3.1.3.   Analisis dan Interpre


Interpretasi
tasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

daerah tersebut. Dari kajian data geologi, hidrologi dan geokimia ditentukan
daerah prospek, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi. Dari hasil analisis dan interpretasi data juga dapat
diperkirakan jenis reservoir , temperatur   reservoir , asal sumber air, dan jenis
batuan reservoir .

2.3.1.4.  Spekulasi Besar Sumberdaya Panas bumi


bumi  

Pada tahap ini data mengenai reservoir   masih sangat terbatas. Meskipun

demikian, seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat “berspekulasi”


bumi di
memprediksi besarnya sumberdaya panas bumi  di daerah yang diselidiki. Jenis
dan temperatur reservoir   dapat diperkirakan. Luas prospek pada tahapan ini
dapat diperkirakan dari penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan
struktur geologinya secara global, tetapi selama ini hanya ditentukan dengan
cara statistik (rata-rata luas prospek).
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik
untuk dikembangkan, serta apakah survey rinci perlu dilakukan atau tidak.

 Apabila tidak,
tidak, maka daer
daerah
ah yang dit
diteliti
eliti ditingga
ditinggalkan.
lkan.

2.3.2.  Eksplorasi Lanjut Atau Rinci (Pre-Feasibility Study )

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap ‘pre-feasibility


‘ pre-feasibility study ’ atau
tahap survei lanjut. Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi, geokimia
dan geofisika. Tujuan dari survei tersebut adalah :

  Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi


permukaan dan bawah permukaan
  Mengidentifikasi daerah yang “diduga” mengandung sumberdaya panas
bumi..
bumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai
penyebaran batuan, struktur geologi, daerah alterasi hydrothermal , geometri

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

cadangan panas bumi, hidrologi, sistem panas 


panas   bumi, temperatur reservoir,
potensi sumberdaya serta potensi listriknya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, survei umumnya dilakukan di tempat-


tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan. Luas daerah yang akan
disurvei tergantung dari keadaan geologi morfologi, tetapi umumnya daerah
yang disurvei adalah sekitar 500-1000 km 2, namun ada juga yang hanya seluas
10-100 km2.

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki,
 jenis-jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat. Bila
sumberdaya diperkirakan
diperkirakan mempunyai temperatur tinggi dan mempunyai potensi
untuk pembangkit listrik, biasanya luas daerah yang diselidiki cukup
luas.Sehingga untuk menyelesaikan tahap pre-feasibility study  (survei
 (survei lapangan,
interpretasi dan analisis data, pembuatan model hingga pembuatan laporan)
diperlukan waktu sekitar satu tahun.
 Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang

diperlukan untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan


mempunyai termperatur sedang. Sekelompok orang berpendapat bahwa
apabila sumberdaya mempunyai temperatur sedang, maka dengan
pertimbangan ekonomi luas daerah yang diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah
tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey geofisika saja. Dengan
demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-feasibility
study   menjadi lebih pendek, yaitu hanya beberapa bulan saja. Sementara
bumi dengan
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panas bumi  dengan tingkatan
prospek lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan
survey yang lebih lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu
banyaknya kegagalan pemboran.

2.3.2.1.  Survei Geologi Lanjut/Rinci

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur


geologi dan stratigrafi, maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang
cukup luas.

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta
 jumlah orang yang terlibat dalam penyelidikan, tetapi hingga penulisan laporan
biasanya diperlukan sekitar 3-6 bulan.

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara

mendatar maupun secara vertikal, struktur geologi, tektonik dan sejarah


geologi dalam kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi
termasuk memperkirakan
memperkirakan luas daerah prospek dan sumber panasnya.

2.3.2.2.  Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya
hampir sama dengan pada tahap survei pendahuluan, tetapi pada tahap ini
sampel harus diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah
tersebut dan di daerah sekitarnya untuk dianalisis di tempat pengambilan
sampel dan atau di laboratorium. Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada
fluida atau gas dari manifestasi panas permukaan, tetapi juga pada daerah
lainnya untuk melihat kandungan gas dan unsur-unsur tertentu yang terkadang
dalam tanah terbentuk karena aktivitas hydrothermal . Selain itu juga perlu
dibuat peta manifestasi permukaan, yaitu peta yang menunjukkan lokasi serta
 jenis semua manifestasi
manifestasi panas
panas bumi di daerah tersebut.

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan


temperatur reservoir, asal sumber air, karakterisasi fluida dan sistem hidrologi
di bawah permukaan.

10 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-


problema yang mungkin terjadi (korosi dan scale ) apabila fluida dari
hari.  
sumberdaya panas bumi tersebut dimanfaatkan dikemudian hari. 

2.3.2.3.  Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal. Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana
saja yang harus disurvei geofisika. Survei geofisika dilakukan untuk mengetahui
sifat fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer
di bawah permukaan. Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat
diketahui daerah tempat terjadinya anomali yang disebabkan oleh sistem panas
buminya dan lebih lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan
sumber panas dapat diperkirakan.
 Ada beberapa
beberapa jenis survei g
geofisika,
eofisika, ya
yaitu
itu :

1.  Survei resistivity  


2.  Survei gravity  
3.  Survei magnetic  
4.  Survei Macro Earth Quake  (MEQ)
 (MEQ)
5.  Survei aliran panas
6.  Survei Self Potential  

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah

yang akan diselidiki, serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan
interpretasi data.

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei


resistivity –
– Schlumberger 
S  chlumberger , gravity   dan magnetic   karena perlatannya mudah

didapat dan biayanya murah. Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah

11 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

prospek panas bumi untuk disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih
mahal yaitu magnetotelluric   (MT) atau Control Source Audio   (CSA) untuk
melihat struktur fisik batuan dengan kedalaman yang jauh lebih dalam dari
maksimum kedalaman yang dicapai oleh metode Schlumberger   yang hanya
mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai beberapa ratus meter saja.

2.3.2.4.  Survei Geografi

Selain survei geologi, geokimia, dan geofisika, pada tahap ini biasanya

dilakukan survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi


mengenai status lahan, distribusi kemiringan lereng, prasarana jalan, fasilitas
listrik, air, komunikasi yang tersedia, serta jumlah dan kepadatan penduduk.

2.3.2.5.   Analisis dan Interpre


Interpretasi
tasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau “model awal”
bumi di
mengenai sistem panas bumi  di daerah yang diselidiki, yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta
membuat program pemboran.
Model sistem panas bumi 
bumi  harus mengikutsertakan karakteristik litologi,
stratigrafi, hidrologi, atau pola sirkulasi fluida, perkiraan sumber panas dan
temperatur dalam reservoir serta sistem panas buminya. Model harus dibuat
mulai dari permukaan hingga kedalaman 1  –
 – 4
 4 km. Selain itu dari pengkajian
data dapat diperkirakan besarnya potensi sumber daya (resources 
( resources ),
), cadangan
(recoverable reserve ),
), dan potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga
mengandung panas bumi.
bumi.

2.3.3.  Pemboran Eksplorasi

 Apabila dari data geologi,


geologi, data geokimi
geokimia,
a, dan data geofisika yang d
diperoleh
iperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat
sumberdaya panas bumi 
bumi  yang ekonomis untuk dikembangkan, maka tahap
selanjutnya adalah tahap pemboran sumur eksplorasi. Tujuan dari pemboran

12 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

sumur eksplorasi ini adalah membuktikan adanya sumberdaya panas bumi


bumi   di
daerah yang diselidiki dan menguji model sistem panas bumi 
bumi  yang dibuat
berdasarkan
berdasarkan data hasil survei rinci.

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
bumi.. Biasanya di dalam satu prospek dibor 3  –
mengandung energi panas bumi  –   7
sumur eksplorasi. Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang
diperkirakan dari data hasil survei rinci, batasan anggaran, dan teknologi yang
ada, tetapi sumur eksplorasi umumnya dibor hingga kedalaman 1000  –
 –   3000
meter.

Menurut Cataldi (1982), tingkat keberhasilan atau success ratio   pemboran


sumur panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak. Success ratio   dari
bumi   umumnya 50  –
pemboran sumur panas bumi  –   70%. Hal ini berarti dari empat
sumur eksplorasi yang dibor, ada 2 –
2  – 3
 3 sumur yang menghasilkan.
Setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan, dilakukan pengujian sumur. Jenis  –
 –   jenis pengujian sumur yang

bumi adalah:
dilakukan di sumur panas bumi  adalah:
  water  loss  test )
Uji hilang air ((water 
  Uji permeabilitas total (gross 
(gross  permeability  test )
  Uji panas (heating 
(heating  measure  ment )
  Uji produksi (discharge 
(discharge 
 / output  test )
 /output 
  transient  test )
Uji transien ((transient 

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi/data


yang lebih detail mengenai :

1.  Jenis dan sifat fluida produksi.


2.  Kedalaman reservoir.
3.  Jenis reservoir.
4.  Temperatur reservoir.

13 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

5.  Sifat batuan reservoir.


6.  Laju alir massa fluida, entalpi, dan fraksi uap pada berbagai tekanan
kepala sumur.
7.  Kapasitas produksi sumur (dalam MW).

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan


apakah perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain, ataukah sumur eksplorasi
yang ada telah cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber
daya. Apabila beberapa sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka
perlu dipelajari apakah lapangan tersebut menarik untuk dikembangkan atau
tidak.

2.3.4.  Studi Kelayakan (Feasibility Study )

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi


menghasilkan fluida panas bumi. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai
apakah sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara
teknis dan ekonomis menarik untuk diproduksikan. Pada tahap ini kegiatan

yang dilakukan adalah :

  Mengevaluasi data geologi, geokimia, geofisika, dan data sumur.


  Memperbaiki model sistem panas bumi.
  Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi
(recoverable reserve ) serta potensi listrik yang dapat dihasilkannya.
  Mengevaluasi potensi sumur serta memperkirakan kinerjanya.
  Menganalisa sifat fluida panas bumi 
bumi  dan kandungan non condensable
gas   serta memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan

pembentukan scale .
  Mempelajari apakah ada permintaan energi listrik, untuk apa dan berapa
banyak.
  Mengusulkan
Mengusul alternatif pengembangan dan kapasitas instalasi
pembangkit listrik.

14 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

  Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternatif yang diusulkan.

2.4.  Garis Besar Komponen Rencana Kegiatan

 
2.4.1. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang

Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana


Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung Tahun 2009-2029, pasal 39
ayat 2 huruf b menyebutkan pengembangan pembangkit tenaga listrik
bersumber dari energi terbarukan.
Khusus untuk pengembangan pembangkit tenaga listrik yang bersumber
dari energi terbarukan disebutkan dalam pasal 42 ayat 1 dan 2 sebagai

berikut:
1)  Pengembangan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi
terbarukan di provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2)
huruf b ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pembangkit
eksisting dan mengembangkan pembangkit baru.

2)  Pengembangan pembangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) salah satunya adalah PLTP yang berlokasi di Kabupaten
Tanggamus.

Kegiatan Eksplorasi Geothermal Way Panas masuk dalam WKP Way


Panas, Ulubelu sesuai SK Menteri Pertambangan dan Energi No.
1521K/034/M.PE/1990 tanggal 30 Oktober 1990, dan Keputusan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor. 2067K/30/MEM/2012
tentang Penegasan Wilayah Kuasa dan Perubahan Batas-batas

15 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

Koordinat Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi PT. Pertamina


Geothermal Energy dengan total lahan seluas 377 Hektar,
peruntukannya terdiri area penggunaan lain seluas 76 (20,16 %) dan
Hutan Lindung seluas 301 Hektar (79,84%).

Selanjutnya proses pinjam pakai kawasan hutan dengan berpedoman


pada Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor.
P.38/Menhut-II/2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Kehutanan Nomor P.18 Menhut-II/2011 Tentang Pedoman Pinjam Pakai


Kawasan Hutan.

2.4.2.  Persetujuan prinsip atas rencana kegiatan


Rencana Kegiatan Eksplorasi Geothermal Way Panas masuk dalam WKP
Way Panas, Ulubelu sesuai SK Menteri Pertambangan dan Energi No.
1521K/034/M.PE/1990 tanggal 30 Oktober 1990, dan Keputusan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor. 2067K/30/MEM/2012
tentang Penegasan Wilayah Kuasa dan Perubahan Batas-batas
Koordinat Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi PT. Pertamina
Geothermal Energy. 
Energy. 

2.4.3.  Uraian mengenai komponen rencana kegiatan yang dapat


menimbulkan dampak lingkungan

2.4.3.1.   Tahap Prakonstruksi

a.  Sosialisasi Proyek

Sosialisasi ditujukan untuk menginformasikan tentang rencana Rencana


Kegiatan Eksplorasi Geothermal Way Panas masuk dalam WKP Way Panas
yang meliputi:

1) Pengertian Eksplorasi sesuai dengan Undang-Undang Republik


Indonesia No.27 Tahun 2003 tentang panas bumi.

16 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

2) Pemaparan tentang manfaat atau dampak positif dari rencana


kegiatan, maupun kemungkinan adanya dampak negatif serta cara
menanggulangi dampak negatif tersebut.
3) Sistem rekrutmen tenaga kerja dalam rangka membantu kegiatan
eksplorasi Way Panas
4) Sistem pembebasan lahan yang akan dilakukan apabila lahan warga
masyarakat terkena dampak terhadap kegiatan eksplorasi tersebut.
Sosialisasi rencana kegiatan kepada masyarakat telah dilakukan pada

tanggal 17 Oktober 2013 bertempat di dua kecamatan yaitu


Kecamatan Wonosobo meliputi Pekon Way Panas, Pekon Sampang
Turus, Pekon Balak, dan Pekon Sumur Tujuh dan Kecamatan Kota
 Agung Barat melipu
meliputi
ti Pekon Kanyangan,
Kanyan gan, Pekon Kali Miring,
Miring , Pekon
Payung, Pekon Tebabunuk, Pekon Kandang Besi, Pekon Negara Batin,
Pekon Kesugihan, Pekon Belu, dan Pekon Banjar Masin sehingga
kegiatan.  
masyarakat mengetahui tentang rencana kegiatan.
Gambar 2.2.
2.2.  Sosialisasi kegiatan di dua lokasi kecamatan

b.   Survei Lapangan
Dalam kegiatan survei Lapangan aktivitas yang akan dilakukan terdiri
dari survei geologi, geofisika, hidrologi dan geokomia. Luas daerah yang
disurvei pada tahap ini cukup luas, yaitu sekitar 377 Hektar. Survei
biasanya dimulai dari tempat-tempat dimana terdapat manifestasi

17 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

permukaan dan di daerah sekitarnya serta di tempat-tempat lain yang


telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta topografi, citra
landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini survei dilakukan
dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah
dibawa. Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global
formasi dan jenis batuan, penyebaran batuan, struktur geologi, jenis-
 jenis manifestasi yang terdapat di daerah tersebut beserta

karakteristiknya, mengambil sampel fluida, melakukan pengukuran


temperatur dan pH. Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan
sangat tergantung dari kondisi geologi dan luas daerah yang akan
diselidiki, kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta jumlah orang
yang terlibat dalam penyelidikan. Survei lapangan reconnaisance   yang
dilakukan pada satu daerah biasanya ± 2 minggu sampai 1bulan,
dilanjutkan dengan survei detail selama 3-6 bulan. Kegiatan survei
lapangan ini akan menyelidiki segmen sebanyak 12 Cluster   dengan
 jumlah sumur masing-masing
masing-masing seb
sebanyak
anyak 6 unit yang direncana
direncanakan.
kan.
 Apabila dari data geologi, geokimia, geofisika yang diperoleh dari hasil
survei rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat
sumberdayapanas bumi 
sumberdayapanas bumi  yang ekonomis untuk dikembangkan, maka
tahap selanjutnya adalah tahap pemboran sumur eksplorasi. Tujuan dari
pemboran sumur eksplorasi ini adalah membuktikan adanya sumberdaya
panas bumi 
bumi  di daerah yang diselidiki dan menguji model sistem panas
bumi yang
bumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei secara rinci. 

c.  Pembebasan Lahan dan tanam tumbuh

Untuk kepentingan tahap konstruksi pemboran sumur eksplorasi akan


membebaskan lahan dan tanam tumbuh berupa area penggunaan lain
seluas 76 Hektar (20,16 %) dan Hutan Lindung seluas 301 Hektar

18 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

(79,84%), terutama pada saat pembukaan jalan akses menuju lokasi


titik pengeboran sumur eksplorasi.

Penyediaan lahan di kawasan hutan lindung direncanakan dengan


sistem pinjam pakai kawasan hutan dengan berpedoman pada
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor. P.38/Menhut-
II/2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.18 Menhut-II/2011 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan.
Namun demikian, kawasan hutan lindung tersebut kondisi
kenyataannya berupa lahan dengan tanaman kopi dan beberapa
pohon yang dikelola warga masyarakat. Warga yang mengelola lahan
di kawasan hutan lindung tersebut akan diberikan kompensasi berupa
penggantian tanam tumbuh.

2.5.2  Tahap Konstruksi


Kegiatan pada tahapan konstruksi antara lain:

a. Mobilisasi Alat dan Personil 


Personil 

Kegiatan mobilisasi alat dilakukan melalui sarana jalan yang telah tersedia.
Sedangkan untuk mobilisasi personil, apabila kualifikasi yang diperlukan dapat
terpenuhi oleh tena
tenaga
ga lokal,
lokal, maka p
pihak
ihak pemrakasa akan memprioritaska
memprioritaskan
n
tenaga lokal dari pekon-pekon terdekat dengan tapak kegiatan. Peralatan yang
dibutuhkan untuk kegiatan operasional disajikan pada Tabel 2.3, dan
2.3, dan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan disajikan pada Tabel 2.4. 
2.4. 

Tabel 2.3. 
2.3. Jenis-Jenis Peralatan yang Dibutuhkan Masing-Masing Kegiatan

Banyaknya
No Jenis Kegiatan Jenis Alat (Unit)
1. Pembersihan dan Pematangan -Buldozer 1
Lahan -Chain sow 2
-Wales 2
-Backhoe 1
-Loader 2
-Dump truk   2

19 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

No Jenis Kegiatan Jenis Alat Banyaknya


(Unit)
-Excavator 2
2. Pembangunan Prasarana -Buldozer 1
Penghubung -Wales 2
-Backhoe 1
-Wheel Loader 1
-Dumptruck   1
3. Konstruksi Sipil, mekanik dan -Mesin Crane 3
listrik -Mesin las 2
-Mesin molen 2
4. Pembangunan Sumur Produksi -Mata bor 1
dan Injeksi -Traveling block 1
-Rotary hook 1
-Poros Putar 1
-Kelly 1
-Rotary house 1
-Stand pipe 1
-Penyangga menara 1
- Rotary table   1
- Pompa lumpur 1
Tangki lumpur 1
- Air
 Air compresor
compresor 1
-Cement mixer and 1
pump 1
-Bulk cement storage 1
tank 1
-Wireline logging 1
-Crane 2
-Heavy duty flat bed 1
truck 2
-Trailer 1
-Water pump 2
-Blow out Preventer 2
- Christmas tree
- Four wheel drive car  
- Dump Truck
Sumber data: PT. Pertamina Geothermal Energy, 2013

Tabel 2.4. Prakiraan jumlah dan


dan kualifikasi tena
tenaga
ga kerja yang
yang dibutuhkan
pada tahap konstruksi

No. Jenis Kegiatan Kualitas Tenaga Kerja Asal

20 

 UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014 


PT.Pertamina Geothermal Energy  

Tenaga Pengawas Tenaga Tenaga


 Ahli Lapangan Buruh Kerja
1. Pembersihan dan 3 5 30 Lokal
pematangan
lahan
2. Pembuatan jalan 4 10 100 Lokal
penghubung dan
prasarana
penunjang
3. Konstruksi sipil, 8 20 50 Lokal/luar
mekanik dan
listrik
4. Pemboran sumur 10 8 30 Lokal/luar
Eksplorasi
5. Uji produksi 2 5 10 Lokal/luar
sumur eksplorasi
Sumber data: PT Pertamina Geothermal Energy, 2013

Untuk tenaga kerja ahli meliputi teknis dan manajemen diharapkan tenaga
kerja yang berpengalaman.Jumlah tenaga kerja yang digunakan disesuaikan

Anda mungkin juga menyukai