I. IDENTITAS PEMRAKARSA
1
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
2
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Tabel 2.1. Data jumlah Desa, Kecamatan, Kabupaten yang terletak dalam
rencana kegiatan Eksplorasi Proyek Way Panas
Kegiatan eksplorasi geothermal Way Panas ini seluas 377 Hektar yang terdiri
dari 12 Cluster Pemboran dengan luas @ 6 Hektar/Cluster. Jumlah sumur
eksplorasi per Cluster sebanyak maksimum 6 sumur. Logyard sebanyak 2 unit
dengan luas masing-masing 5 Hektar. Stasiun Pompa Air (WPS) sebanyak 10
unit dengan luas masing-masing 0.5 Hektar. Luas jalan yang akan digunakan
seluas 277,5 Hektar. Adapun spesifikasi rencana kegiatan disajikan pada Tabel
2.2.
3
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
GI
Gambar 2.1. Lokasi Rencana Eksplorasi Geothermal Way Panas, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung
4
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Jalan (Pemasangan
21 km x APL (termasuk jalan
17 jaringan pipa uap 52.5 T Proses 2014
0.025 km mobilisasi jalur selatan)
mengikuti jalan)
Jalan (Pemasangan
90 km x Hutan Lindung (termasuk
18 jaringan pipa uap 225 T Proses 2014
0.025 km jalan mobilisasi jalur utara)
mengikuti jalan)
19 Kantor dan Logyard 5 5 T Proses 2014 APL
20 Kantor dan Logyard 5 5 T Proses 2014 Hutan Lindung
Total 377
APL 76
Hutan Lindung 301
APL : Area Penggunaan Lain
5
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas
bumi adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki, guna
mendapat gambaran mengenai geologi regional, lokasi daerah dimana terdapat
manifestasi permukaan, fenomena vulkanik, geologi dan hidrologi di daerah
yang sedang diselidiki dan kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan
disurvei. Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data sangat tergantung
dari kemudahan memperoleh peta dan laporan-laporan hasil survei yang telah
dilakukan sebelumnya, tetapi diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar
1 bulan.
Survei lapangan terdiri dari survei geologi, hidrologi dan geokomia. Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas, yaitu sekitar 5000-20000
6
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
km2, tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi, 1990). Survei biasanya
dimulai dari tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di
daerah sekitarnya serta di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan
berdasarkan hasil kajian interpretasi peta topografi, citra landsat dan
penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya. Salah satu manifestasi permukaan ada di wilayah Pekon
Way Panas Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Survei dilakukan
dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa.
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis
batuan, penyebaran batuan, struktur geologi, jenis-jenis manifestasi yang
terdapat di daerah tersebut besertas karakteristiknya, mengambil sampel fluida,
melakukan pengukuran temperatur, pH, dan kecepatan air.
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi
geologi dan luas daerah yang akan diselidiki, kuantitas dan kualitas data yang
telah ada serta jumlah orang yang terlibat dalam penyelidikan. Survei lapangan
reconnaisance yang dilakukan pada satu daerah biasanya ± 2 minggu sampai
1 bulan, dilanjutkan dengan survei detail selama 3-6 bulan.
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang
lebih lama. Menurut Baldi (1990), bila kuantitas dan kualitas data yang telah
ada cukup baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlalu luas, maka survei
lapangan mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Akan tetapi, bila
data yang ada sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas,
maka survey lapangan dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan
sampai satu tahun.
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di
7
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
daerah tersebut. Dari kajian data geologi, hidrologi dan geokimia ditentukan
daerah prospek, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi. Dari hasil analisis dan interpretasi data juga dapat
diperkirakan jenis reservoir, temperatur reservoir, asal sumber air, dan jenis
batuan reservoir.
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas. Meskipun
demikian, seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat “berspekulasi”
memprediksi besarnya sumberdaya panas bumi di daerah yang diselidiki. Jenis
dan temperatur reservoir dapat diperkirakan. Luas prospek pada tahapan ini
dapat diperkirakan dari penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan
struktur geologinya secara global, tetapi selama ini hanya ditentukan dengan
cara statistik (rata-rata luas prospek).
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik
untuk dikembangkan, serta apakah survey rinci perlu dilakukan atau tidak.
Apabila tidak, maka daerah yang diteliti ditinggalkan.
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap ‘ pre-feasibility study’ atau
tahap survei lanjut. Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi, geokimia
dan geofisika. Tujuan dari survei tersebut adalah :
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai
penyebaran batuan, struktur geologi, daerah alterasi hydrothermal, geometri
8
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki,
jenis-jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat. Bila
sumberdaya diperkirakan mempunyai temperatur tinggi dan mempunyai potensi
untuk pembangkit listrik, biasanya luas daerah yang diselidiki cukup
luas.Sehingga untuk menyelesaikan tahap pre-feasibility study (survei lapangan,
interpretasi dan analisis data, pembuatan model hingga pembuatan laporan)
diperlukan waktu sekitar satu tahun.
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang
diperlukan untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan
mempunyai termperatur sedang. Sekelompok orang berpendapat bahwa
apabila sumberdaya mempunyai temperatur sedang, maka dengan
pertimbangan ekonomi luas daerah yang diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah
tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey geofisika saja. Dengan
demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-feasibility
study menjadi lebih pendek, yaitu hanya beberapa bulan saja. Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panas bumi dengan tingkatan
prospek lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan
survey yang lebih lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu
banyaknya kegagalan pemboran.
9
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta
jumlah orang yang terlibat dalam penyelidikan, tetapi hingga penulisan laporan
biasanya diperlukan sekitar 3-6 bulan.
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya
hampir sama dengan pada tahap survei pendahuluan, tetapi pada tahap ini
sampel harus diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah
tersebut dan di daerah sekitarnya untuk dianalisis di tempat pengambilan
sampel dan atau di laboratorium. Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada
fluida atau gas dari manifestasi panas permukaan, tetapi juga pada daerah
lainnya untuk melihat kandungan gas dan unsur-unsur tertentu yang terkadang
dalam tanah terbentuk karena aktivitas hydrothermal. Selain itu juga perlu
dibuat peta manifestasi permukaan, yaitu peta yang menunjukkan lokasi serta
jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut.
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperatur reservoir, asal sumber air, karakterisasi fluida dan sistem hidrologi
di bawah permukaan.
10
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal. Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana
saja yang harus disurvei geofisika. Survei geofisika dilakukan untuk mengetahui
sifat fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer
di bawah permukaan. Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat
diketahui daerah tempat terjadinya anomali yang disebabkan oleh sistem panas
buminya dan lebih lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan
sumber panas dapat diperkirakan.
1. Survei resistivity
2. Survei gravity
3. Survei magnetic
4. Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5. Survei aliran panas
6. Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah
yang akan diselidiki, serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan
interpretasi data.
11
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
prospek panas bumi untuk disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih
mahal yaitu magnetotelluric (MT) atau Control Source Audio (CSA) untuk
melihat struktur fisik batuan dengan kedalaman yang jauh lebih dalam dari
maksimum kedalaman yang dicapai oleh metode Schlumberger yang hanya
mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai beberapa ratus meter saja.
Selain survei geologi, geokimia, dan geofisika, pada tahap ini biasanya
dilakukan survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi
mengenai status lahan, distribusi kemiringan lereng, prasarana jalan, fasilitas
listrik, air, komunikasi yang tersedia, serta jumlah dan kepadatan penduduk.
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau “model awal”
mengenai sistem panas bumi di daerah yang diselidiki, yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta
membuat program pemboran.
Model sistem panas bumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi,
stratigrafi, hidrologi, atau pola sirkulasi fluida, perkiraan sumber panas dan
temperatur dalam reservoir serta sistem panas buminya. Model harus dibuat
mulai dari permukaan hingga kedalaman 1 – 4 km. Selain itu dari pengkajian
data dapat diperkirakan besarnya potensi sumber daya (resources), cadangan
(recoverable reserve), dan potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga
mengandung panas bumi.
Apabila dari data geologi, data geokimia, dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat
sumberdaya panas bumi yang ekonomis untuk dikembangkan, maka tahap
selanjutnya adalah tahap pemboran sumur eksplorasi. Tujuan dari pemboran
12
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panas bumi. Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 – 7
sumur eksplorasi. Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang
diperkirakan dari data hasil survei rinci, batasan anggaran, dan teknologi yang
ada, tetapi sumur eksplorasi umumnya dibor hingga kedalaman 1000 – 3000
meter.
13
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
14
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
15
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
a. Sosialisasi Proyek
16
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
b. Survei Lapangan
17
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
18
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Kegiatan mobilisasi alat dilakukan melalui sarana jalan yang telah tersedia.
Sedangkan untuk mobilisasi personil, apabila kualifikasi yang diperlukan dapat
terpenuhi oleh tenaga lokal, maka pihak pemrakasa akan memprioritaskan
tenaga lokal dari pekon-pekon terdekat dengan tapak kegiatan. Peralatan yang
dibutuhkan untuk kegiatan operasional disajikan pada Tabel 2.3, dan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan disajikan pada Tabel 2.4.
19
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Tabel 2.4. Prakiraan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
pada tahap konstruksi
20
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Untuk tenaga kerja ahli meliputi teknis dan manajemen diharapkan tenaga
kerja yang berpengalaman.Jumlah tenaga kerja yang digunakan disesuaikan
dengan tahapan dan beban pekerjaan pada saat puncak.
Untuk kegiatan eksplorasi Geothermal Way Panas, sarana dan prasarana yang
akan dibangun untuk mendukung kegiatan pembangunan konstruksi sumur
eksplorasi adalah base camp, jalan akses menuju tapak sumur pemboran
eksplorasi. Jalan akses berupa jalan tanah yang diperkeras dengan
menggunakan batu kali (makadam). Jalur pipa air dibangun mengikuti jalur
jalan akses yang telah tersedia sehingga dapat menghemat penggunaan lahan.
c. Teknik Pemboran
Ada dua metoda untuk mengeluarkan serbuk bor (cutting) pemboran sumur
eksplorasi yang dapat diterapkan yaitu mud/water drilling dan air drilling. Air
drilling adalah alternatif metoda pemboran apabila mud/water drilling tidak
memungkinkan karena alasan operasional. Istilah Air Drilling meliputi sejumlah
proses pemboran mulai dari proses kering atau disebut dust drilling, mist,stiff
21
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Jenis Sumur
Ada dua jenis sumur yang dibor yaitu sumur standard dan sumur big hole.
Sumur standard mempunyai casing produksi berdiameter 9 5/8 Inchi
sedangkan sumur big hole mempunyai casing produksi berdiameter 10 ¼ Inchi.
Dari ke dua jenis tersebut teknis pemboran dapat dilakukan dengan sumur
tegak atau sumur berarah (directional well).
Struktur Sumur
Sumur standard dan sumur big hole mempunyai struktur sumur yang spesifik
untuk menjaga agar tidak ada hubungan antara lubang bor dengan lapisan
tanah ataupun air tanah dangkal. Mekanisme pemboran sumur standard dapat
diterangkan sebagai berikut :
a. Dilakukan pemboran dengan menggunakan pahat 36’’ sampai kedalaman
+ 25 m, kemudian dimasukkan casing 30’’ dan disemen,
b. Dilakukan pemboran dengan menggunakan pahat 26’’ sampai kedalaman
+ 100 m, kemudian dimasukkan casing 20’’ dan disemen
c. Dilakukan pemboran dengan menggunakan pahat 17 1/2 ’’ sampai
kedalaman + 450 m, kemudian dimasukkan casing 13 3/8 ’’ dan disemen
d. Dilakukan pemboran dengan menggunakan pahat 12 1/4 ’’sampai
kedalaman +1200 m, kemudian dimasukkan casing 9 5/8 ’’ dan disemen
22
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Direncanakan akan digunakan 1 atau 2 rig jenis mud rotary yang sekaligus
memiliki kemampuan pemboran dengan bantuan udara (air drilling) maupun
dengan bantuan air (water drilling). Tambahan rig mungkin diperlukan
tergantung kepada kondisi pemboran, keluaran dari sumur dan injektivitasnya.
Air drilling menggunakan rig yang sama dengan mud/water drilling.
23
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Travelling Block
Peralatan ini digunakan untuk menahan beban berat dari pipa bor dan
dapat naik turun menurut kebutuhan penyambungan atau pembukaan
pipa bor. Block mempunyai bagian yang berputar dan bersambung
dengan pipa bor.
Mesin Penggerak/Engines
Diperlukan tiga sampai empat mesin penggerak yang mempunyai
kapasitas 300 tenaga kuda yang diperlukan untuk menggerakan draw
works dan pompa-pompa lumpur.
Rotary Hook
Digunakan untuk mengaitkan pipa bor agar bisa berputar.
Poros Putar (Swivel)
Poros putar merupakan alat yang memungkinkan pipa dan mata bor
berputar sementara lumpur dipompakan kedalam sumur.
Rotary Hose
Selang yang dipakai untuk menghubungkan pipa lumpur tegak (stand
pipe) dengan blok yang naik turun agar lumpur dapat dialirkan kedalam
sumur.
Pipa Lumpur (Mud Pipe)
Pipa lumpur menyambungkan pipa ke blok melalui selang agar lumpur
bisa dipompakan kedalam lubang sumur.
Pipa Bor (Drill Pipe)
Lumpur yang dipompakan melalui pipa bor akan keluar dari mata bor
untuk membawa serpihan pengeboran dari dasar lubang ke permukaan
melalui pipa sumur. Lumpur dibagi menjadi drill cuttings and mud drilling
untuk dipakai kembali.
Rotary Table
Alat ini berfungsi mengubah gerak mekanis pipa bor dan mata bor.
Blow Out Preventer (BOP)
Alat ini berfungsi untuk menutup lubang annulus apabila ada semburan
liar dan fluida formasi, dikendalikan melalui choke manifold. Untuk
24
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
25
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Uji produksi datar dilakukan setelah selesai pemboran dan pemasangan pipa
dari kepala sumur sampai separator. Didalam separator, uap dan air panas
dipisahkan, debit air panas diukur dan kemudian disalurkan ke kolam
penampungan sementara untuk dipompakan ke sumur reinjeksi, sedangkan
uapnya diukur dan kemudian dialirkan melalui pipa vent structure sementara ke
bangunan peredam suara atau rock muffler . Dalam metoda ini, fluida dari
sumur disemburkan mendatar ke silencer (atmospheric separator) seperti
terlihat pada gambar Gambar 2.3. Tekanan diukur pada bagian paling ujung
pipa. Laju aliran air dari separator diukur dengan menggunakan weir box.
Dengan menggunakan data yang diperoleh, besarnya flowing enthalpy dan laju
aliran masa dapat dihitung dengan menggunakan formula tertentu. Skema uji
produksi datar dapat dilihat pada Gambar 2.3.
26
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Penutupan sumur
Penutupan sumur dilakukan apabila hasil sumur uji membuktikan bahwa sumur
eksplorasi yang dibor berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumur produksi
atau sumur injeksi. Prosedur penutupan sumur sementara adalah sebagai
berikut :
- ‘Master valve’ yang terdapat di kepala sumur akan ditutup dan dirantai
atau pegangannya dilepaskan. Untuk memonitor tekanan kepala sumur
akan dipasang alat ukur tekanan (pressure gauge).
- Seluruh penutupan sumur akan mengikuti program kontrol sumberdaya
energi yang berbahaya (lockout/tagout). Standard yang dipakai mengacu
kepada peraturan pemerintah yaitu Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 20 Tahun 1990 tentang Standar
Pemantapan Sumur metode separator, seperti disajikan pada Gambar
2.4.
27
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
28
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
29
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
30
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Tabel 3.1. Matrik Dampak lingkungan yang ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) kegiatan Eksplorasi Geothermal Way Panas di Pekon Way Panas Kecamatan
Wonosobo Kabupaten Tanggamus
Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Hidup
Lokasi
Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelola-
Sumber Jenis Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Instansi Instansi Instansi Penerima
Besaran Dampak Pengelolaan an Ling-
Dampak Dampak Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pelaksana Pengawas Laporan
Lingkungan Hidup kungan
Hidup Hidup Hidup Hidup
Hidup
TAHAP PRA-KONSTRUKSI
Survei lapangan Persepsi Adanya protes, Sosialisasi tentang Pekon-pekon Selama tahap Pengamatan Pekon-Pekon di Minimal satu kali PT. Pertamina Instansi yang Direktorat Energy Baru
terdiri dari survei Negatif pengaduan dari rencana kegiatan dan di kecamatan prakonstruksi. langsung dan Kecamatan pada tahap pra- Geothermal menangani Terbarukan dan
geologi, hidrologi masyarakat kepada penerimaan tenaga Wonosobo wawancara Wonosobo dan konstruksi Energy. lingkungan hidup di Konservasi Energy
dan geokomia PT. Pertamina kerja -masyarakat di dan Kota dengan Kota Agung (setelah Kabupaten (EBTKE) dan BPLHD
Geothermal Energy. sekitar lokasi kegiatan Agung Barat. masyarakat Barat. dilaksanakannya Tanggamus yaitu Provinsi Lampung serta
atau kepada aparat sebelum survey) Badan Pengelolaan instansi yang Menangani
terkait, adanya dilaksanakannya suatu Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup di
tulisan di media tahap kegiatan. dan Kebersihan Kabupaten Tanggamus
massa, atau unjuk (BPLHK) yaitu Badan Pengelolaan
rasa. Lingkungan Hidup dan
Kebersihan (BPLHK)
Pembebasan Persepsi Adanya protes, Sosialisasi tentang Pekon-pekon Selama tahap Pengamatan Pekon-pekon di Minimal satu kali PT. Pertamina Instansi yang Direktorat Energy Baru
lahan dan tanam Negatif pengaduan dari rencana kegiatan di kecamatan pembebasan langsung dan kecamatan pada tahap pra- Geothermal menangani Terbarukan dan
tumbuh masyarakat ke- terutama bagi Wonosobo lahan dan tanam wawancara Wonosobo dan konstruksi Energy. lingkungan hidup di Konservasi Energy
pada PT. Pertamina masyarakat yang dan Kota tumbuh dengan Kota Agung (setelah Kabupaten (EBTKE) dan BPLHD
Geothermal Energy. tanahnya dibebaskan Agung Barat berlangsung masyarakat Barat yang dilaksanakannya Tanggamus yaitu Provinsi Lampung serta
atau kepada aparat yang tanahnya survey) Badan Pengelolaan instansi yang Menangani
terkait, adanya Proses penentuan nilai tanahnya terkena kegiatan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup di
tulisan di media kompensasi tanah terkena eksplorasi dan Kebersihan Kabupaten Tanggamus
massa, atau unjuk yang dibebaskan kegiatan geothermal Way (BPLHK) yaitu Badan Pengelolaan
rasa. melalui musyawarah eksplorasi Panas. Lingkungan Hidup dan
antara PGE dgn geothermal Kebersihan (BPLHK)
masyarakat yang Way Panas
tanahnya dibebaskan.
Pemberian uang
penggantian langsung
disampaikan kepada
yang berhak
TAHAP KONSTRUKSI
Mobilisasi alat Peningkatan PP No. 41 tahun 1. Pengaturan Lokasi Tiga bulan Pengambilan Pemukiman Tiga bulan sekali PT. Pertamina Instansi yang Direktorat Energy Baru
dan material kadar debu 1999 (debu) kecepatan kegiatan yang sekaliselama sampel dan sekitar lokasi selama masa Geothermal menangani Terbarukan dan
oleh kendaraan kendaraan. berdekatan kegiatan analisis konstruksi konstruksi Energy. lingkungan hidup di Konservasi Energy
berat 2. Melakukan dengan mobilisasi alat laboratorium pemboran sumur Kabupaten (EBTKE) dan BPLHD
penyiraman jalan penduduk dan material eksplorasi Tanggamus yaitu Provinsi Lampung serta
yang akan dilalui oleh kendaraan Badan Pengelolaan instansi yang Menangani
kendaraan, (Tahap Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup di
terutama di sekitar konstruksi). dan Kebersihan Kabupaten Tanggamus
31
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
32
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
33
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
34
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
TAHAP OPERASI
Operasional Peningkatan Adanya keluhan Pengecekan berkala Lokasi sumur Selama tahap monitor gas Pekon-pekon Tiga bulan PT. Pertamina Instansi yang Direktorat Energy Baru
pemboran sumur konsentrasi dan pengaduan tekanan sumur dan produksi, operasi. H2S yang terkena sekali selama Geothermal menangani Terbarukan dan
Eksplorasi Way gas H2S) dari masyarakat. konsetrasi H2S pemukiman dampak masa operasi. Energy. lingkungan hidup di Konservasi Energy
Panas warga, dan kegiatan Kabupaten (EBTKE) dan BPLHD
disekitar eksplorasi Way Tanggamus yaitu Provinsi Lampung serta
failitas umum. Panas Pengelolaan instansi yang Menangani
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup di
dan Kebersihan Kabupaten Tanggamus
(BPLHK) yaitu Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan
Kebersihan (BPLHK)
Operasional Penurunan Adanya keluhan Mencegah agar Pekon-pekon selama tahap Pengama-tan Pekon-pekon Minimal sekali PT. Pertamina Instansi yang Direktorat Energy Baru
pemboran sumur Kesehatan dan pengaduan kegiatan eksplorasi disekitar operasional langsung di yang terkena pada tahap Geothermal menangani Terbarukan dan
Eksplorasi Way Masyarakat dari masyarakat tidak berdampak tapak proyek Pengeboran Puskemas, dampak operasi Energy. lingkungan hidup di Konservasi Energy
Panas akibat adanya negatif terhadap dan pekon sumur pustu dan kegiatan Kabupaten (EBTKE) dan BPLHD
gas H2S kesehatan yang Eksplorasi. wawancara eksplorasi Way Tanggamus yaitu Provinsi Lampung serta
masyarakat baik diperkirakan dengan tenaga Panas Pengelolaan instansi yang Menangani
secara langsung terkena kesehatan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup di
maupun tidak dampak setempat dan Kebersihan Kabupaten Tanggamus
langsung. proyek (BPLHK) yaitu Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan
Kebersihan (BPLHK)
35
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
Rehabilitasi Perubahan Terjadinya lahan Mengembalikan fungsi Lahan bekas Setelah selesai Pengamat-an Lahan bekas Tiga bulan PT. Pertamina Instansi yang Direktorat Energy Baru
lahan Pasca penggunaan kritis dan lahan sesuai dengan tapak dilaksanakannya langsung dan tapak setelah Geothermal menangani Terbarukan dan
pemboran sumur lahan peningkatan laju fungsi semula dengan pemboran pemboran sumur pengambilan pemboran pemboran Energy. lingkungan hidup di Konservasi Energy
Eksplorasi Way erosi tanah melakukan rehabilitasi sumur eksplorasi sampel tanah sumur sumur Kabupaten (EBTKE) dan BPLHD
Panas lahan eksplorasi eksplorasi eksplorasi. Tanggamus yaitu Provinsi Lampung serta
Pengelolaan instansi yang Menangani
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup di
dan Kebersihan Kabupaten Tanggamus
(BPLHK) yaitu Dinas Kebersihan
dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan
Kebersihan (BPLHK)
Rehabilitasi flora Perubahan Peningkatan daya Mengembalikan Lahan bekas Setelah selesai Pengamat-an Lahan bekas Tiga bulan PT. Pertamina Instansi yang Direktorat Energy Baru
fauna pasca keanekaragam dukung keanekaragaman tapak dilaksana-kannya langsung dan tapak setelah Geothermal menangani Terbarukan dan
pemboran sumur an flora fauna keanekaragaman flora dan habitat pemboran pemboran sumur wawancara pemboran pemboran Energy. lingkungan hidup di Konservasi Energy
Eksplorasi Way flora dan fauna fauna dengan sumur eksplorasi dengan sumur sumur Kabupaten (EBTKE) dan BPLHD
Panas revegetasi tanaman eksplorasi masyarakat eksplorasi eksplorasi. Tanggamus yaitu Provinsi Lampung serta
dan pelestarian hewan Pengelolaan instansi yang Menangani
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup di
dan Kebersihan Kabupaten Tanggamus
(BPLHK) yaitu Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan
Kebersihan (BPLHK)
36
UKL-UPL Eksplorasi Sumur Panas Bumi 2014
PT.Pertamina Geothermal Energy
37