PT. Karsa PrimaPermata Nusa (KPPN) adalah perusahaan dengan kegiatan utama usahanya
adalah pertambangan pasir dan galian C serta pembuatan paving block yang berkedudukan di Desa
Perhiasan, Kecamatan Selesei, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. PT.Karsa
PrimaPermata Nusa telah memiliki dokumen UKL-UPL dengan persetujuan ijin lingkungan
Nomor 660-409/IL/DPMP2TSP yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu. Luas lahan yang digunakan sebagai usaha atau kegiatan meliputi
WIUP seluas ±9,903 Ha di Sungai Wampu dan ±39,917 Ha daratan. Lahan yang ada di daratan
diperuntukkan sebagai lahan sarana dan prasarana Pengolahan Pemurnian (Stone Crusher), Batuan
dan penyimpanan dan pemanfaatan fly ash untuk produksi paving block, ready mix concrete dan
concrete piles.
1
block. Selain itu, PT.Karsa Prima Permata juga melakukan produksi Ready Mix Concrete dengan
menggunakan beberapa mesin dan alat yang sudah diperhitungkan waktunya, mulai dari menakar
bahan-bahan material agar sesuai dengan volumenya hinggar proses pengisian Ready mix concrete
yang sudah jadi ke truk mixer.
Spesifikasi dan sumber bahan baku yang digunakan untuk kegiatan operasional seperti
tabel berikut :
Tabel 1. Spesifikasi dan Sumber Bahan Baku PT.Karsa Prima Permata Nusa
NO BAHAN BAKU SPESIFIKASI KETERANGAN
1 Semen Semen PC jenis-1 Jenis semen curah
2 Air Air bersih yang tidak mengandung Bersumber dari
minyak sumur bor
3 Kerikil/batu pecah 1-2 cm dan/atau 2-3 cm Stone Crusher
4 Pasir Keras, tahan lama dan bersih Pihak ketiga
Sumber : PT.Karsa PrimaPermata Nusa (2018)
2
pada umumnya terbuat dari kawat baja yang dianyam, dan bidang persegi empat yang
terletak diantara dua buah kawat yang dianyam menentukan ukuran batu yang dapat
lolos melewatinya.
• Pemecahan (Stone Crusher)
Proses pengolahan pemurnian batuan dilakukan menggunakan stone crusher dengan
kombinasi mesin jaw crusher dan jaw crusher. Kombinasi kedua mesin ini mampu
mengolah batu dengan kapasitas produksi mencapai 45 ton/jam atau sekitar 270
ton/hari atau setara dengan 150 m³/hari dengan operasional efektif kerja sekitar 6
jam/hari, sehingga dengan 2 unit stone crusher bisa menghasilkan 300m³/hari. .
MEMASUKKAN MATERIAL
AGREGAT YANG TELAH
DITAKAR KE DALAM BIN DEBU
MEMASUKKAN BAHAN
ADITIF KE DALAM BIN
MEMASUKKAN AIR KE
DALAM BIN
3
• Untuk kegiatan domestic karyawan diperlukan air sebesar 8 m³/ hari.
c. Neraca Air
Penggunaan air bersih dalam operasional Mess digunakan untuk keperluan domestik atau
rumah tangga. Sesuai dengan PermenLHK No. 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik bahwa air limbah domestik yang dihasilkan dari skala rumah tangga dan
usaha dan atau kegiatan berpotensi mencemari lingkungan.
KEBUTUHAN AIR
81m³/HARI
4
Limbah Cair Operasional = (100% * 36 m³/hari) + (20% * 37 m³/hari)
= 36 m³/hari + 7,4 m³/hari
= 43,4 m³/hari
Limbah Cair Domestik = (60% *8 m³/hari)
= 4.8 m³/hari
Jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri Batching Plant atau Pengolahan Semen
Siap Pakai (Ready Mix) PT. Karsa Prima Permata Nusa dikategorikan sebagai limbah padat,
limbah cair, polutan gas dan limbah B3. Limbah cair yang dihasilkan selama kegiatan operasional
PT. Karsa Prima Permata Nusa berupa limbah cair domestik dan limbah cair dari proses produksi.
Limbah cair domestik merupakan limbah cair dari aktivitas karyawan dan kegiatan sanitasi
lingkungan kerja. Limbah cair domestik berupa tinja dan air kemih dialirkan ke septic tank,
sedangkan sisa air pemakaian domestik lainnya dialirkan ke saluran drainase. Limbah cair dari sisa
proses produksi pemurnian(screening) bahan baku pasir dan batu dialirkan langsung ke Sungai
Wampu.
Baku mutu air limbah domestik dan kegiatan operasional yang dilakukan secara berkala pada
tahun 2021 adalah sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68
Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Standar
No Parameter Unit
Baku Mutu
1 pH mg/L 6-9
2 BOD mg/L 30
3 COD mg/L 100
4 TSS mg/L 30
5 Minyak dan Lemak mg/L 5
6 Amoniak (NH3) mg/L 10
7 Total Coliform mg/L 3000
8 Debit mg/L 100
Kegiatan operasional PT.Karsa Prima Permata Nusa menghasilkan air limbah yang terdiri
dari air limbah domestic dan air limbah operasional. Air limbah domestic yaitu air limbah dari
5
kegiatan karyawan dan aktivitas kamar mandi, sedangkan air limbah operasional berasal dari
Industri Batching Plant. Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup adalah :
• Air limbah domestic disalurkan ke unit septictank dan dilakukan pengurasan secara priodik
oleh pihak ketiga.
• Adanya saluran air yang dibangun untuk pembuangan benda cair yang berasal dari lokasi
PT.KPPN menuju saluran drainase umum.
6
No Parameter Unit Kelas 2
1 Padatan tersuspensi total (TSS) Mg/L 50
2 Padatan terlarut total (TDS) Mg/L 1000
3 Derajat Keasaman (pH) Mg/L 6-9
4 Kebutuhan oksigen biokimiawi Mg/L 3
(BOD)
5 Kebutuhan Oksigen Kimiawi Mg/L 25
(COD)
6 Amoniak (sebagai N) Mg/L 0.2
7 Minyak dan Lemak ug/L 1000
8 Fecal Coliform MPN/100 mL 1.000
9 Total Coliform MPN/100 mL 5.000
10 Seng (Zn) Mg/L 0,05
11 Kadmium (Cd) Mg/L 0,01
12 Timbal (Pb) Mg/L 0.03
13 Air Raksa (Hg) Mg/L 0,002
14 Arsen (As) Mg/L 0,05
15 Tembaga (Cu) Mg/L 0,02
16 Florida (F) Mg/L 1,5
17 Pospat Mg/L 0,2
18 Sulfat(SO₄) Mg/L 300
19 Sianida(CN) Mg/L 0,02
20 Kobalt (Co) Mg/L 0,2
21 Selenium (Se) Mg/L 0,05
22 Boron (B) Mg/L 1
23 Krom Heksavalen (Cr⁶) Mg/L 0,05
24 Klorin Bebas (Cl₂) Mg/L 0,03
e. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama kegiatan operasional beroperasi dengan frekuensi
pemantauan kualitas badan air permukaan paling sedikit dilakukan 1 kali setiap 6
bulannya.
7
D. Sistem Tanggap Darurat
Untuk tanggap darurat pada kegiatan operasional PT. Karsa Prima Permata Nusa akan
dinaungi oleh karyawan khusus dibagian pengelolaan limbah untuk tanggap darurat pada
sistem pengolahan air limbah. Pemrakarsa kegiatan menugaskan karyawan khusus untuk
bertanggung jawab dalam pengendalian pencemaran air serta penanggung jawab operasional
pengolahan air limbah.
1) Apabila hasil analisa air limbah melebihi standar baku mutu maka akan dilakukan
pemeriksaan pada kolam reservoar, selanjutnya akan dilakukan penanganan sesuai
penyimpangan yang ditemukan.
2) Apabila terjadi kecelakaan kerja di lokasi pengelolaan air limbah, maka diberikan
pertolongan pertama di tempat kejadian, selanjutnya akan dibawa ke unit gawat
darurat rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
E. Internalisasi Biaya
Berdasarkan perencanaan biaya yang dibutuhkan untuk pengelolaan lingkungan khususnya air
limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional PT. Karsa Prima Permata Nusa seperti
diuraikan pada tabel berikut :
8
II. STANDART KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi untuk kegiatan pengendalian pencemaran dari kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
Komisaris
Direktur
Sekretaris Bendahara
9
III. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Sistem manajemen lingkungan merupakan sebuah system yang mencakup struktur organisasi,
tanggungjawab, perencanaan kegiatan, dan peraturan-peraturan atau kebijakan perusahaan
terhadap lingkungan dalam hal ini khususnya terkait dengan pengelolaan air limbah domestic yang
dihasilkan dari kegiatan operasional PT. Karsa PrimaPermata Nusa. Adapun uraian system
manajemen lingkungan yang direncanakan oleh prakarsa kegiatan diuraikan pada tabel di bawah
ini :
10
b. Tingkat bahaya akibat proses pengolahan
air limbah dilakukan dalam kondisi tidak
normal ditentukan sesuai prosedur.
2. Mengidentifikasi potensi bahaya yang
terjadi dalam kerusakan alat :
Perencanaan penanganan 1. Apabila hasil analisa air limbah melebihi
resiko serta evaluasi standar baku mutu maka :
efektifitas ➢ Melakukan pemeriksaan di reservoir,
selanjutnya dilakukan penanganan
sesuai penyimpangan.
➢ Pemeriksaan air limbah Efluent setiap
bulan.
Menetapkan sasaran Dalam hal pengelolaan lingkungan
penetapan kebijakan khususnya terhadap pengolahan air limbah
pengendalian pencemaran penanggungjawab usaha atau kegiatan akan
air menetapkan kebijakan melalui SOP
pengoperasian, perawatan serta tanggap
darurat.
B. Pelaksanaan
Menentukan sumber daya Sistem pengolahan air limbah sudah
yang diisyaratkan untuk ditentukan oleh penanggungjawab usaha
penerapan dan atau kegiatan melalui kajian standar teknis
pemeliharaan system ini.
manajemen lingkungan
terkait pengendalian
pencemaran air
Menetapkan, menerapkan System komunikasi internal dan eksternal
dan memelihara proses akan ditetapkan pada SOP yang akan
yang dibutuhkan untuk disusun nantinya
komunikasi internal dan
eksternal
Menetapkan, menerapkan Skema proses secara rinci sudah diuraikan
dan mengendalikan proses pada kajian standar teknis ini
pengendalian operasi yang
dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan
Sistem Manajemen
lingkungan terkait dengan
pengendalian pencemaran
air
C. Pemeriksaan
Memantau, mengukur, Pada kajian standar teknis ini sudah
menganalisa dan ditentukan bentuk-bentuk pemantauan
mengevaluasi kinerja dan terhadap system pengolahan air limbah,
menetapkan kebijakan kolam resapan dan kualitas air tanah.
pengendalian pencemaran
air
Mengevaluasi pemenuhan Dari hasil pemantauan berdasarkan data
terhadap kewajiban primer, akan dilakukan evaluasi kinerja
penataan serta untuk menentukan bentuk kebijakan yang
menetapkan kebijakan akan diambil oleh penanggungjawab
pengendalian pencemaran kegiatan
air
D. Tindakan
11
Melakukan tindakan Prosedur tanggap darurat diuraikan sebagai
untuk menangani berikut :
ketidaksesuaian 1. Apabila hasil analisa air limbah melebihi
standar baku mutu maka :
➢ Melakukan pemeriksaan di reservoar,
selanjutnya dilakukan penanganan
sesuai penyimpangan.
➢ Pemeriksaan seluruh mesin dan
peralatan reservoar
➢ Pemeriksaan air limbah Efluent setiap
bulan.
Melakukan tindakan Perbaikan secara berkelanjutan
perbaikan berkelanjutan dilaksanakan dengan berpedoman dengan
terhadap system SOP yang akan disepakati nantinya.
manajamen lingkungan
yang sesuai dan efektif
serta meningkatkan
kinerja pengendalian
pencemaran air
12
LAMPIRAN
1. HASIL UJI SAMPLING AIR BERSIH SUMBER AIR SUMUR TAHUN 2022
13
2. SERTIFIKAT AKREDITASI PT. NUSA LABORATORIUM INDONESIA
14
Lampiran 3. Alir Proses Kegiatan PT.Karsa PrimaPermata Nusa
T
Sungai
Lokasi Material St. Timbangan Material Material Bahan
St. Ayakan Pemilahan
Penggalian Truk Truk bahan
ENDAPAN
A B C
STONE CRUSHER
ABU BATU
PAVING BLOCK
15
16