Anda di halaman 1dari 30

Evaluasi Pelaksanaan Sanksi Administrasi

berupa penyusunan DELH dan DPLH


Ir. Ary Sudijanto, MSE
Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan
Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Batam, 22 Oktober 2015


Sejarah Kebijakan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang
tidak Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup
• PP 29 Tahun 1986 ( keg sebelum tahun
1986)

SEMDAL • diberlakukan hingga 1990 (pengguna 1986


B3) dan 1992 (kegiatan lainnya)
• SEMDAL dihapuskan pada tahun 1993

Upaya (PP 51)

‘Pemutihan’ • Keputusan MENLH No. 30 Tahun


DPL 1999 tentang Panduan
Penyusunan Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Berlaku selama 3 Bulan
(12 Okt 199-31 Des 1999)
2001

DPPL • Peraturan MENLH No. 12 Tahun


2007
Audit LH Wajib
• Berlaku selama 2 Tahun
sesuai dengan
(2007-2009)
Keputusan
MENLH No. 30
DELH/DPLH • Pasal 121 UU 32/2009
• Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010
Tahun 2001
• Berlaku selama 2 Tahun (2009-2011)
2012
Upaya (PP27/2012)
AMANAT UU 32/2009 ‘Penegakan
Hukum’
Undang-undang No. 32 tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 121

(1) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini,dalam waktu paling


lama 2 (dua) tahun, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki
dokumen amdal wajib menyelesaikan Audit Lingkungan Hidup.

(2) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, dalam waktu paling


lama 2 (dua) tahun, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-
UPL wajib membuat Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH).
Usulan-usulan kebijakan
Opsi -1: Kebijakan untuk Usaha dan/atau Kegiatan berjalan Tanpa Dokumen LH [Melalui
Mekanisme Audit LH Wajib] – 3 Mei 2012

Landasan Hukum: Usaha dan/atau Kegiatan sudah


berjalan, tetapi belum memiliki
• Tugas kewenangan: Pasal 63, dokumen lingkungan dan Izin
ayat (1) huruf (aa), ayat (2) Lingkungan
huruf (s), ayat (3), huruf (p)
• Sanksi Administrasi: Pasal 76
ayat (2) dan pasal 80 ayat (1)
huruf (g) Sanksi Administrasi Sanksi Pidana
• Audit LH Wajib: Pasal 49 ayat Paksaan Pemerintah Pasal 109 UU Denda
(1) huruf (b) dan ayat (2) berupa Audit LH Wajib No. 32/2009

UU No. 32 Tahun 2009;

Menyusun Hasil Penilaian Penegakan


“RKLPL” Tidak menunjukkan Audit LH
menunjukkan
Hukum
pencemaran dan/atau pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan kerusakan lingkungan
Hasil Penilan
‘RKLPL’
• Auditor LH Bersertifikat kompetensi terbatas jumlahnya, karena itu perlu ada
aturan peralihan terkait persyaratan kompetensi audit lingkungan
hidup,
‘’Persetujuan • Audit Lingkungan hidup merupakan kewenangan MENLH dan
RKLPL” dan Izin pelaksanaan audit lingkungan hidup untuk usaha dan/atau kegiatan yang
Lingkungan menujukaan ketidaktaatan terhadap PUU tersebut dapat mendelagasikan
kepada Gubernur;
Opsi-2: Kebijakan untuk Usaha dan/atau Kegiatan berjalan Tanpa
Dokumen LH (gabungan opsi-1 dan opsi-2)

Usaha dan/atau Kegiatan sudah

Landasan Hukum:
berjalan, tetapi belum memiliki
dokumen lingkungan dan Izin
Lingkungan
• Tugas kewenangan: Pasal 63,
ayat (1) huruf (aa), ayat (2)
huruf (s), ayat (3), huruf (p)
• Sanksi Administrasi: Pasal 76
Sanksi Administrasi
ayat (2) dan pasal 80 ayat (1) Sanksi Pidana
Paksaan Pemerintah
huruf (g)
berupa Menyusun
Pasal 109 UU Denda
UU No. 32 Tahun 2009; No. 32/2009
Dokumen Lingkungan

‘’Persetujuan Dok LH Tidak


Dokumen LH” Hasil Penilaian disetujui &
dan Izin Dokumen LH Penegakan
Tidak menunjukkan menunjukkan
Lingkungan Hukum
pencemaran dan/atau pencemaran
kerusakan lingkungan dan/atau
kerusakan
lingkungan
Opsi -3: Kebijakan untuk Usaha dan/atau Kegiatan berjalan Tanpa
Dokumen LH (tidak Melalui Mekanisme Audit LH Wajib)
Landasan Hukum: Usaha dan/atau Kegiatan sudah
berjalan, tetapi belum memiliki
• Tugas kewenangan: Pasal 63, dokumen lingkungan dan Izin
ayat (1) huruf (aa), ayat (2) Lingkungan
huruf (s), ayat (3), huruf (p)
• Sanksi Administrasi: Pasal 76
ayat (2) dan pasal 80 ayat (1)
huruf (g) Sanksi Administrasi Sanksi Pidana
• Audit LH Wajib: Pasal 49 ayat Paksaan Pemerintah
(1) huruf (b) dan ayat (2) berupa Audit LH atau
Pasal 109 UU Denda
No. 32/2009
Menyusun Dokumen
UU No. 32 Tahun 2009; Lingkungan

Opsi Kebijakan-1 Opsi Kebijakan-2


(Mekanisme “Assessment” (Mekanisme
Audit) dokumen LH]

• Assessment dilakukan oleh instansi LH terhadap karakteristik usaha dan/atau kegiatan


berdasarkan kriteria tertentu;
• Berdasarkan hasil assessment dapat ditentukan apaka suatu usaha dan/atau kegiatan harus
melalui mekanisme audit LH (Opsi kebijakan-1) atau hanya melalui mekanisme dokumen LH
(opsi kebijakan 2)
Upaya Penegakan Sanksi
Hukum Administrasi

SE-MENLH B1413-4/MENLH/KP/12/2013
Tanggal 27 Desember 2013
• Pasal 121 UU 32/2009

DELH/DPLH
• Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010
• SE MENLH 27 Desember 2013
• Berlaku selama 2 Tahun (2013-2015)
Isi SE-MENLH B1413-4/MENLH/KP/12/2013
Tanggal 27 Desember 2013
1. Target SE Usaha dan/atau Kegiatan yang sudah miliki izin usaha dan/atau kegiatan
sebalum UU 32/2009 (Kriterianya Sesuai dengan Peraturan MENLH No. 14
Tahun 2010)
2. Kebijakan a. Bentuk Kebijakan: Penerapan Sanksi Administrasi berupa teguran
tertulis  Perintah membuat dokumen LH (BUKAN PEMUTIHAN);
b. Pelaksana kebijakan: MENLH, Gubernur atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya;
c. Waktu penerapan sanksi administrasi: 18 Bulan (27 Desember 2013-27
Juli 2015).
d. Waktu penyelesaian dan mendapat keputusan dokumen LH: 6 (enam)
bulan sejak sanksi teguran tertulis diterbitkan
3. Dokumen LH a. DELH untuk Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
b. DPLH untuk Usaha dam/atau Kegiatan Wajiab UKL-UPL
c. Tata cara penyusunan dan penilaiannya sesuai dengan Peraturan MENLH
No 14 Tahun 2010
4. DELH dan DPLH Keputusan Dokumen LH (DELH/DPLH) digunakan sebagai dasar penerbitan
serta Izin izin lingkungan
Lingkungan
5. Tindak lanjut Tidak menyelesaikan kewajiban membuat dan mendapat keputusan
SE MENLH DELH/DPLH sampai batas yang telah ditentukan (6 bulan setelah mendapat
sanksi administrasi)- Dikenakan pasal 109 UU 32/2009
Timeline Pelaksaan SE-MENLH Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009
Batas akhir penerbitan
SE-MENLH Pasal Batas akhir
persetujuan DELH/DPLH dan Izin
121 UU 32/2009 penerapan sanksi
Lingkungan untuk penerapan
(mulai berlaku 27 Administrasi
sanksi Administrasi
Desember 2013) (27 Juni 2015)
27 Juni 2015

Penegakan Hukum
Administrasi LH:
Penerapan sanksi
administrasi
27 Des teguran tertulis 27 Juni 27 Des
2013 2015 2015

Masa penyusunan, penilian/pemeriksaan DELH/DPLH dan


Penerbitan Izin Lingkungan

Keterangan: (PENTING)
• Jika penerapan sanksi administrasi dilakukan pada tanggal 1 Januari 2014, maka dalam masa 6 (enam)
bulan, DELH/DPLH sudah harus disusun dan dinilai/diperiksa serta diterbitkan persetujuannya dan izin
lingkungan (JIKA DISETUJUI), (1 Juli 2014).
• Untuk usaha dan/atau kegiatan pemerintah, masa penerapan sanksi administrasi disesuaikan dengan
penganggaran untuk penyusunan dan penilaian/pemeriksaan DELH dan DPLH
Penanganan DELH di Pusat
SK DELH
5
Proses IL
10

Total Sanksi diberikan


kepada 72
Belum usaha/kegiatan
mengajukan
dokumen
41
Perbaikan
19

Belum penilaian
2
Permasalahan pasca penerbitan
SE-MENLH Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009

1. Permasalahan terkait pelaksanaan Surat Edaran

2. Permasalahan terkait kegiatan yang telah


berjalan/beroperasi setelah tahun 2009 dan tidak
masuk kriteria SE MENLH
1. PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN SURAT
EDARAN MENLH Pasal 121 UU 32 Tahun 2009
• Masih banyak usaha/kegiatan Pemerintah yang sudah berjalan namun belum
memiliki dokumen lingkungan
• Kendala penganggaran pemerintah untuk penyusunan dokumen DELH/DPLH
• Masih banyak kegiatan swasta terutama kegiatan peningkatan/penambahan yang
belum memiliki dokumen lingkungan (tidak ada dalam dokumen lingkungan
terdahulu
• Masih banyak kegiatan skala kecil (UKL UPL) yang belum memiliki dokumen
lingkungan
• Adanya surat dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian PU yang meminta
perpanjangan pengenaan sanksi adminitrasi penyusunan dokumen lingkungan
• Pembuatan dokumen DELH yang kurang dipahami penyusun dan terkesan
‘menyepelekan’ mengingat pengesahan pasti diberikan. Tanpa dipahami bahwa
dokumen DELH/DPLH berguna untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan
yang dipergunakan oleh pelaku usaha maupun pengawasan oleh pemerintah
2. PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN KEGIATAN YANG SUDAH
BERJALAN/BEROPERASI SETELAH TAHUN 2009 dan Tidak
masuk kriteria SE MENLH Adanya Peraturan Daerah yang
membolehkan kegiatan fisik
dilakukan sebelum izin lingkungan
1. Usaha dan/atau dikeluarkan dan izin usaha (IMB)
Kegiatan sudah
memiliki Izin Usaha Hanya pada kegiatan yang
SETELAH 3 Oktober diketahui merusak/mencemari
namun kegiatan tersebut belum
2009,
memiliki dokumen lingkungan
2. Sudah beroperasi
SETELAH 3 Oktober Penegakan Hukum belum
2009; Pasal 109 PIDANA memahami dan siap dalam
3. Lokasi usaha UU32/2009 menangani permasalahan kegiatan
dan/atau kegiatan yang terkena Pasal 109
sesuai dengan
rencana tata ruang,; ‘ketakutan dan kekhawatiran’
dan, pelaku usaha
4. belum memiliki
dokumen lingkungan/ Instansi LH belum siap karena
Izin Lingkungan banyak yang belum melakukan
pengawasan
DENDA

Belum ada aturan  ditetapkan Pengadilan


Contoh Kasus Lingkungan
Pengenaan Pasal
109 UU 32/2009
pada beberapa
kegiatan yang
telah berjalan
tanpa memiliki
Izin Lingkungan
PT. Hotel Properti Internasional
• Kegiatan konstruksi pembangunan hotel di Kota Bogor
yang telah mencapai 80% (dengan luas lahan 1.694 m2,
luas bangunan 17.129 m2) dan telah memiliki dokumen
UKL-UPL digugat karena ketidaktepatan studi
lingkungannya (seharusnya dikaji dalam dokumen
Amdal).
• Dokumen UKL-UPL dan Izin Lingkungan dapat
dibatalkan karena dokumen lingkungan tidak tepat (Ps.
37 ayat 2 huruf a UU 32/2009).
• PT. Hotel Properti Internasional dianggap belum
memiliki Izin Lingkungan dan dikenakan sanksi sesuai
Ps. 109 UU 32/2009, saat ini telah digugat di PTUN.
PT. Gorga Duma Sari (PT. GDS)
• PT. GDS yang melakukan kegiatan pemanfaatan kayu hanya berdasarkan
Izin Pemanfaatan Kayu (tanpa Izin Lingkungan).
• Kegiatan perkebunan jeruk seluas ± 800 Ha dan peternakan sapi potong
dikaji dalam dokumen Amdal (tidak sesuai dengan Peraturan MENLH
5/2012 yang cukup dikaji dengan UKL-UPL).
• Proses Amdal tidak memenuhi syarat administrasi yakni dilakukan bukan
dalam tahap perencanaan (sudah dilakukan kegiatan pembersihan lahan,
dalam hal ini pemanfaatan kayu sebelum dimilikinya Izin Lingkungan).
• Proses Amdal tidak memenuhi syarat mutu/kualitas dokumen (aspek
konsistensi, keharusan, kedalaman, maupun relevansi tidak terpenuhi).
• Proses Amdal dan Penerbitan Izin Lingkungan digugat dalam PTUN, sesuai
dengan Pasal 109 UU 32/2009, dimana Izin Lingkungan dianggap batal dan
berdasarkan hasil pengadilan, PT. GDS dikenakan sanksi karena melakukan
kegiatan tanpa dilengkapi dengan Izin Lingkungan.
Respon Daerah dan Sektor
• Jawa Tengah
• Kab. Tanjung Jabung Timur
• Kementerian Perhubungan
• Ditjen Bina Marga, Kementerian PU
• PLN
Respon Sektor Perhubungan
• Surat Sekjen Kementerian Perhubungan Nomor
KK.405/1/2PHB 2015 tentang percepatan penyusunan
dokumen lingkungan hidup, yang menyampaikan 82
Pelabuhan dan 52 bandara yang belum memiliki
dokumen lingkungan dan eligible untuk dikenakan
DELH/DPLH
• Respon KLHK melalui surat nomor S.637/PKTL-
PDLUK/2015 perihal percepatan penerapan sanksi
teguran tertulis berupa perintah penyusunan
DELH/DPLH kegiatan sektor perhubungan
• Sektor Perhubungan membuat Template DPLH
Respon Ditjen Bina Marga, Kemen PU
• Ditjen Bina Marga menyusun DELH dan DPLH
untuk jalan eksisting untuk seluruh jalan
nasional
• Pada bulan Mei 2015 ditambahkan jalan
sepanjang sekitar 10.000 km
• DPLH disusun template
Respon Daerah
• Provinsi Jateng membuat template
penyusunan DELH untuk prasana gedung
dengan didukung surat dari Sekda
Upaya Percepatan DELH/DPLH
Surat Edaran MENLHK Nomor S.446/Menlhk-PKTL/2015
tanggal 7 Oktober 2015

a. Setiap Instansi Pemerintah yang kegiatannya memenuhi kriteria


penetapan DELH/DPLH untuk segera menyusun, menyelesaikan dan
mendapatkan keputusan DELH/DPLH paling lambat tanggal 27
Desember 2015

b. Gubernur dan Bupati/Walikota


• memberi teguran tertulis kepada penangung jawab usaha
dan/atau kegiatan perseorangan atau badan usaha yang
memenuhi kriteria DELH/DPLH tetapi belum menyelesaikan
dokumennya
• Melakukan percepatan penyelesaian penilaian dan penerbitan
keputusan DELH/DPLH baik untuk penangung jawab
usaha/kegiatan perseorangan atau badan usaha paling lambat 27
Desember 2015
Percepatan Penetapan DELH/DPLH sampai
dengan Desember 2015
• Surat Edaran MENLHK Nomor S.446/Menlhk-
PKTL/2015 tanggal 7 Oktober 2015 tentang
Penyelesaian Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
(DELH) atau Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH);
• Surat ini sebagai dasar penetapan seluruh kegiatan
pemerintah yang memenuhi syarat untuk segera
menyusun DELH/DPLH;
• Segera memberikan teguran tertulis kepada
penanggungjawab usaha/kegiatan
perseorangan/badan usaha;
• Segera melakukan percepatan penilaian DELH/DPLH
Timeline Pelaksaan SE-MENLH Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009
Batas akhir penerapan
SE-MENLH Pasal
sanksi Administrasi Batas akhir penerbitan
121 UU 32/2009
(27 Juni 2015) sebelum SE persetujuan DELH/DPLH
(mulai berlaku 27
SE MENLHK No.
Desember 2013)
446/Menlhk-PKTL/2015 tgl
7 Oktober 2015
Penegakan Hukum
Administrasi LH: Penerapan
sanksi administrasi teguran SE MENLHK No.
27 Des tertulis 27 Juni 27 Des 446/Menlhk-
2013 2015 2015 PKTL/2015 tgl 7
Oktober 2015
Masa penyusunan, penilaian/pemeriksaan DELH/DPLH dan berlaku sebagai
Penerbitan Izin Lingkungan penetapan sanksi
bagi pemerintah

Keterangan: (PENTING)
• SE MENLHK No. 446/Menlhk-PKTL/2015 tgl 7 Oktober 2015 berlaku sebagai penetapan sanksi bagi
Kegiatan/usaha pemerintah yang belum ditetapkan;
• Untuk usaha yang belum ditetapkan, dapat ditetapkan Sanksi dan segera disusun DELH sampai dengan
27 Desember 2015.
Percepatan Proses Penyusunan dan Penilaian DELH
atau Pemeriksaan DPLH
Dalam rangka percepatan proses penyusunan dan
penilaian DELH atau Pemeriksaan DPLH, Kepala
Instansi Lingkungan Hidup diharapkan antara lain dapat:

Mendorong kepada para penanggung jawab


Mengembangkan dan
usaha dan/atau kegiatan
Menerapkan
Penyusunan DELH & DPLH
Sistem Clustering Bersama-sama

Menyusun Melakukan
Template DELH & DPLH Proses Penilaian DELH &
untuk Usaha dan/atau
kegiatan sejenis Pemeriksaan DPLH secara Kolektif

Memprioritaskan kepada
Usaha dan/atau Kegiatan Pemerintah
Percepatan Proses Penyusunan dan Penilaian DELH
atau Pemeriksaan DPLH
Dalam rangka percepatan proses penyusunan dan
penilaian DELH atau Pemeriksaan DPLH, Kepala
Instansi Lingkungan Hidup diharapkan antara lain dapat:

Menyusun Paling mudah dan paling


Template DELH & DPLH memungkinkan untuk
untuk Usaha dan/atau dilaksanakan segera
kegiatan sejenis

Memprioritaskan kepada
Usaha dan/atau Kegiatan Pemerintah
Keputusan DELH dan DPLH serta Izin Lingkungan
1. Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan
2. Kepala Instansi Lingkungan Provinsi;
Keputusan atau
3. Kepala Instansi Lingkungan Hidup
DELH atau DPLH Kabupaten/kota
Sesuai dengan kewenangannya

Target : 27 Desember 2015

Menjadi dasar

1. MENLH;
2. Gubernur; atau
Keputusan Izin 3. Bupati/Walikota

Lingkungan Sesuai dengan kewenangannya, sesuai


dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (PUU)
What is the next policy?

• Terdata 3916
kegiatan yang telah
berjalan tanpa
memiliki dokumen DELH/DPLH Next??
lingkungan
• Ditetapkan DPPL 349 (2009-2011) • 219 (2015 -….)
kegiatan permasalahan
• Data yang belum • 222 • Bukti pelaksanaan
lengakap 3020
kegiatan
permasalahan kebijakan sebelumnya
terkait • Alasan penetapan
• Dalam proses
dokumen
DELH/DPLH
evaluasi 547 kegiatan
DPPL (2007- kebijakan
lingkungan (SE) (2012-
2009) 2015)
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410
Gedung A lantai 6, Telp/Fax: 021-85904925
http://www.menlhk.go.id/

Anda mungkin juga menyukai