Anda di halaman 1dari 5

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup

Ruas Jalan Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota di Provinsi/Kabupaten/Kota…..

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun
1.1.1. Identitas Pemrakarsa
Pemrakarsa : (diisi sesuai penanggung jawab DIPA/anggaran
penyusunan DELH)
Nama Pemrakarsa :
Alamat Pemrakarsa :
No. Telp/fax :
Penanggung jawab : Balai (Besar) Pelaksanaan Jalan Nasional ... melalui
Pelaksanaan RKL-RPL Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional ... dan ...(jika
lebih dari 1 (satu) Satuan Kerja) atau lainnya sesuai
Nomenklatur yang berlaku pada Pemerintah Daerah

Nama Penanggung jawab : (diisi dengan nama Kepala Balai (Besar) Pelaksanaan
Jalan Nasional ... atau Pejabat lainnya sebagaimana
berlaku pada pengelola/penyelenggara jalan di daerah,
sesuai dengan yang menandatangani Surat Pernyataan)
NIP :
Alamat :
No. Telp/Fax :
Lokasi Kegiatan/usaha : (diisi dengan identitas ruas yang ditangani mencakup
jumlah ruas, nama ruas, status ruas, panjang ruas ....
dari KM ... sampai KM ..., pada wilayah
administrasi…..)

1.1.2. Identitas Penyusun (diisi sesuai dengan identitas penyusun  jika diperlukan)
Nama Perusahaan :
No. Registrasi LPJP :
Penanggung jawab :
Jabatan :
Alamat :
Telepon/Fax :

Pendahuluan I-1
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
Ruas Jalan Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota di Provinsi/Kabupaten/Kota…..

Tabel 1. 1 Susunan Anggota Tim Penyusun Studi DELH


(diisi sesuai dengan susunan anggota tim penyusun dokumen)
No Nama Bidang
1. Ketua Tim Penyusun/Auditor Lingkungan
Hidup dengan Nomor sertifikasi….
2. Tenaga Ahli .......
3. Tenaga Ahli .......
Dst..

1.2. Perizinan Yang Telah Dimiliki


(diisi sesuai dengan perizinan yang telah ada/ diperoleh yang menjadi tanggung jawab
penyelenggara jalan untuk penyelenggaraan/pengoperasian jalan )  seperti :
1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tentang Penetapan Status Ruas Jalan Nasional.
2. Sertifikat laik fungsi jalan yang menyatakan bahwa ruas jalan laik untuk dioperasikan.

1.3. Latar Belakang


1.3.1. LatarBelakangKegiatan
(diisi dengan latar belakang kegiatan jalan Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota di ruas
jalan …….)
Contoh :
Lokasi kegiatan Ruas Jalan ...................... telah sesuai dengan fungsi Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW). Hal ini tertuang dalam ketentuan peraturan perundangan ......
....................... yang menjelaskan bahwa ................................................................................
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Pasal 5
menyebutkan bahwa jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan,
serta digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Kegiatan Ruas Jalan ...........................................telah beroperasi sejak sebelum
diundang-undangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kegiatan ruas jalan dapat
menimbulkan dampak yaitu perubahan komponen lingkungan geo-fisik-kimia, biologi, sosial
ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat. Dampak adanya perubahan komponen
lingkungan hidup dapat berdampak positif yang hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat maupun dampak negatif yang berakibat pada penurunan kualitas lingkungan
hidup.

Pendahuluan I-2
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
Ruas Jalan Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota di Provinsi/Kabupaten/Kota…..

Kegiatan ................................. teridentifikasi dan terinventarisasi oleh Balai (Besar)


Pelaksanaan Jalan Nasional ......, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan
Umumdari hasil penilaian melalui uji laik fungsi jalan dengan sertifikat nomor…………....
sebagai kegiatan yang sudah beroperasi namun belum memiliki dokumen lingkungan hidup.

1.3.2. Latar Belakang Wajib DELH


(diisi dengan alasan kegiatan wajib melakukan penyusunan DELH, merujuk pada surat
arahan dan peraturan penyusunan DELH)
Contoh :
Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hiduppasal 121 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa
setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum
memiliki dokumen lingkungan hidup diwajibkan menyelesaikan audit lingkungan hidup
dengan menyusun dokumen evaluasi lingkungan hidup atau menyusun dokumen pengelolaan
lingkungan hidup. Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) ataupun Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)untuk Kegiatan Ruas Jalan ...................................
hingga batas waktu 3 Oktober 2011 masih belum dilakukan, dikualifikasikan sebagai
pelanggaran pasal 121 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor B-14134/MENLH/KP/12/2013
tanggal 27 Desember 2013 perihal Arahan Pelaksanaan Pasal 121 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyatakan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang belum menyelesaikan audit
lingkungan atau dokumen pengelolaan lingkungan hidup maka Gubernur/Bupati/Walikota
sesuai ketentuan Pasal 76 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menerapkan sanksi administratif
berupa teguran tertulis yang isinya memerintahkan kepada penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan untuk membuat dokumen lingkungan hidup.
Surat Deputi MENLH Nomor B-096/Dep.I/LH/PDAL/01/2014 Tanggal 7 Januari 2014
perihal Arahan Tindak Lanjut Pelaksanaan Surat Edaran MENLH tentang Pelaksanaan Pasal 121
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan kriteria kegiatan
yang dimaksud dalam Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor B-
14134/MENLH/KP/12/2013 tanggal 27 Desember 2013 adalah :

Pendahuluan I-3
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
Ruas Jalan Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota di Provinsi/Kabupaten/Kota…..

a. Telah memiliki izin usaha dan/ atau kegiatan sebelum diundangkannya Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
b. Telah melakukan usahadan/atau kegiatan tahap konstruksi sebelum diundangkannya
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang;
d. Tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki dokumen lingkungan hidup.
tetapi tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Surat Deputi Menteri
Negara Lingkungan Hidup di atas maka diterapkan sanksi administratif berupa teguran tertulis
yang isinya memerintahkan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk
menyusun dokumen lingkungan hidup.
Surat Deputi Kementerian Lingkungan Hidup tersebut pada Poin 3 Huruf g nomor 5
menyatakan bahwa Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dalam rangka
percepatan proses dan penilaian dokumen lingkungan maka kepala instansi lingkungan hidup
diharapkan dapat memprioritaskan kegiatan usaha dan/atau kegiatan pemerintah dimana
salah satu kegiatan adalah infrastruktur jalan.
Kegiatan Ruas Jalan ....................................... berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
yang pelaksanaannya diatur melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan serta Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup termasuk kategori jenis kegiatan yang wajib
dilengkapi AMDAL.
Surat dari Unit Pelaksana Teknis......... Nomor ........................... tanggal ...............
tentang ............... telah mendapat jawaban berupa surat arahan dari Badan Lingkungan
Hidup ............... Nomor ........... tanggal ................. perihal .................... bahwa wajib
dilengkapi dengan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH). DELH adalah dokumen
yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari
proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang belum
memiliki dokumen AMDAL.
Pedoman penyusunan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) merujuk Surat
Edaran dari Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : B-14134/MENLH/KP/12/2013poin 2

Pendahuluan I-4
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
Ruas Jalan Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota di Provinsi/Kabupaten/Kota…..

huruf f menyatakan bahwa tata cara dan penilaian dokumen lingkungan hidup sesuai dengan
format dan mekanisme sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup. Selain itu, pada poin 2 huruf I menyatakan bahwa Keputusan dokumen
lingkungan hidup digunakan sebagai dasar penerbitan Izin Lingkungan. Keputusan dokumen
lingkungan diterbitkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota, setelah DELH disusun dan diperiksa.
Ruas Jalan ........................, meliputi ....... (diisi dengan jumlah) Kota dan.... (diisi
dengan jumlah) Kabupaten yaitu :
a. Kota ........
b. Kabupaten ......
c. Dst ..........

1.3.3. Latar Belakang Kewenangan Penilai


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Pasal 54 menyatakan bahwa Komisi Penilai AMDAL (KPA) (untuk DELH) / Pemeriksa UKL-
UPL (untuk DPLH) (pilih salah satu) Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota (pilih salah satu)
berwenang menilai dokumen untuk usaha dan/atau kegiatan yang bersifat strategis nasional /
provinsi / kabupaten/kota dan tidakstrategis (pilih salah satu) dan berlokasi sesuai dengan
yang tercantum pada ayat ….. (pilih salah satu : ayat 2/3/4).

Pendahuluan I-5

Anda mungkin juga menyukai