MODUL 7
TAHUN 2017
i
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
Selamat belajar !
ii
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
A. Latar Belakang
Kebutuhan dana pembangunan infrastruktur di Indonesia relatif sangat besar mengingat
kualitas infrastruktur Indonesia masih relatif tertinggal dibandingkan negara Asia lainnya
seperti Singapura, Jepang, China dan India. Ketersediaan infrastruktur yang memadai dan
berkesinambungan merupakan kebutuhan mendesak, untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional,
menyejahterakan masyarakat, dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam persaingan
global.
Kurangnya kualitas infrastruktur Indonesia tidak terlepas dari masalah pembiayaan. Investasi
yang dibutuhkan selama kurun waktu 2015–2019 adalah Rp.4.796 trilyun, dimana lebih kurang
40 % berasal dari sektor PUPR (termasuk jaringan jalan, sumber daya air, air bersih dan
limbah, dan perumahan). Di sisi lain, kemampuan Pemerintah, baik pusat maupun daerah,
sangat terbatas untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang menjangkau wilayah
Indonesia yang sangat luas. Penyelenggaraan infrastruktur tidak bisa mengandalkan sumber
pendanaan dari APBN/D saja, namun juga dibutuhkan pembiayaan nonpemerintah dari
masyarakat atau swasta untuk meningkatkan kinerja pembangunan infrastruktur PUPR yang
terpadu dengan pengembangan wilayah.
Pendekatan pembiayaan dilakukan dengan perkuatan pelaksanaan kebijakan money follow
program. Oleh karena itu, dalam rangka percepatan penyediaan infrastruktur kepada
masyarakat, perlu mengambil langkah-langkah yang komprehensif dalam menciptakan
skema-skema pembiayaan, baik skema tradisional maupun alternatif, terutama guna
menciptakan iklim investasi, untuk mendorong keikutsertaan badan usaha dalam penyediaan
infrastruktur dan layanan berdasarkan prinsip-prinsip usaha yang sehat.
Untuk mendorong dan meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan badan usaha dalam
penyediaan infrastruktur dan layanan sosial, diperlukan pengaturan guna melindungi dan
menjaga kepentingan konsumen, masyarakat, dan badan usaha. Dengan demikian,
kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur berlangsung secara
luas, cepat, efektif, efisien, komprehensif, dan berkesinambungan.
Selain itu penting untuk mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Negara untuk
memanfaatkan secara langsung fasilitas pembiayaan infrastruktur dari Lembaga Keuangan
Internasional yang dilaksanakan secara akuntabel dan transparan.
Oleh karena itu, guna menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan ahli pada
bidang konstruksi khususnya pembiayaan infrastruktur, dipandang perlu dilaksanakannya
suatu program pelatihan, yaitu :
PELATIHAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
Dengan demikian diharapkan para SDM yang bernaung di bawah Kementerian PUPR
terutama pada sektor konstruksi, mampu memberikan pelayanan yang prima terkait
pembiayaan infrastruktur. Guna mendukung berjalannya program pelatihan, perlu ditunjang
dengan adanya bahan ajar salah satunya yaitu modul. Diharapkan dengan adanya modul,
1
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
2
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
4
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
Pengantar:
Para peserta akan diberikan bahan studi kasus oleh instruktur, yang selanjutnya dengan
menggunakan panduan pola pembiayaan ini sebagai acuan studi kasus. Hal yang perlu
diketahui peserta mata pelatihan Studi Kasus Pembiayaan Infrastruktur ini adalah bahwa
pemilik proyek penyediaan infrastruktur dan sumber dana penyediaan infrastruktur dapat
berasal dari:
1. Pemerintah
2. Swasta
3. BUMN/BUMD
Berdasarkan sumber dana ini suatu penyediaan infrastruktur akan mendapatkan pola
pembiayaan yang sesuai sebagaimana akan diuraikan pada bagian berikut ini.
A. Panduan Pola Pembiayaan untuk Pelaksanaan Studi Kasus
Pola Pembiayaan (Financing) Infrastruktur Bidang PUPR adalah suatu bentuk/model
pembiayaan yang dapat dipakai untuk membuat atau menghasilkan sesuatu, dalam hal ini
adalah proyek infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang
dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya dan Ditjen
Penyediaan Perumahan.
Dalam Bab III Pasal 5 Perpres No. 38 Tahun 2015 disebutkan infrastruktur yang dapat
dikerjasamakan berdasarkan Peraturan Presiden ini adalah infrastruktur ekonomi dan
infrastruktur sosial.
Jenis infrastruktur yang termaktub dalam ruang lingkup kerja bidang PUPR sesuai
Perpres no. 38 Tahun 2015, adalah:
5
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
6
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
7
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
1. Investor (Asuransi/Dapen/BPJS-TK)
bersama Lembaga Pembiayaan Infrastruktur (PT SMI) membentuk sebuah
perusahaan (entitas) dan menyetorkan modal sebagai penyertaan langsung atas
saham (ekuitas) perusahaan (entitas) tersebut
2. Dengan modal yang dimiliki, Perusahaan (entitas) tersebut berinvestasi pada proyek-
proyek infrastruktur dan meletakkan modalnya pada proyek-proyek tersebut
3. Setelah proyek berjalan dan menghasilkan keuntungan, perusahaan (entitas)
mendapatkan bagi hasil (dividen) yang didapat dari keuntungan proyek infrastruktur
4. Selanjutnya perusahaan (entitas) tersebut memberikan dividen bagi para pemegang
sahamnya, yaitu Investor (Asuransi/Dapen/BPJS-TK) dan Lembaga Pembiayaan
Infrastruktur (PT SMI)
8
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
1. Manajer investasi membuat KIK EBA dengan mengajak partisipasi investor untuk
mengambil efeknya, dan mengajak bank kustodion sebagai partner usaha.
2.a. KIK EBA menyampaikan efeknya ke investor.
2.b Investor membayarkan atas pembelian efek tersebut.
3.a. KIK EBA membeli protfolio aset keuangan dari Kreditur asal untuk berpindah ke KIK
EBA, disimpan di bank kustodion.
3.b. KIK EBA membayarkan sejumlah dana ke Kreditur asal.
4. Debitur/obligor membayar bunga dan cicilan pokok ke Penyedia jasa.
5. Penyedia jasa menyalurkan kembali kepada KIK EBA.
6. KIK EBA membayarkannya kepada investor.
Aplikasi KIK-EBA
• KPR/ KRS/ KPRSyariah :
Rumah susun (sewa)
9
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
Aplikasi EBA-SP
• KPR/KRS/ KPRSyariah :
Rumah susun (sewa)
10
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
11
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
12
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
13
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
14
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
1. Manajer Investasi membuat KIK RDPT dan mengundang investor untuk berpartisipasi
mengambil unit penyertaan.
2.a. KIK RDPT menyalurkan uangnya kepada Perusahaan Sasaran (sektor riil)
untuk pembangunan proyek infrastruktur.
2.b. Perusahaan Sasaran mengeluarkan Surat Utang kepada KIK RDPT.
3. Perusahaan Sasaran membayarkan bunga dan cicilan pokok kepada bank
Kustodian sebagai wali amanat.
15
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
16
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
Dana Ventura adalah kontrak investasi bersama antara PMV dan Kustodian yang mengikat
investor Dana Ventura
1. PMV dan Kustodian membentuk Dana Ventura yang mengikat Investor.
2. Investor melakukan investasi pada Dana Ventura.
3. PMV sebagai Pengelola Investasi melakukan alokasi dana yang diperoleh dari investor
(Financing) untuk pembelian obligasi, penyertaan saham atau penyertaan bagi hasil pada
Pasangan Usaha.
4a. Perjanjian Model Ventura;
4b. Kustodian menerima pembayaran bagi hasil/kupon obligasi dan atau dividen serta
laba/rugi (capital gain/loss) yang diperoleh dari pengalihan penyertaan saham Pasangan
Usaha.
5. Investor menerima keuntungan dari perubahan nilai aktiva bersih Dana Ventura.
Aplikasi pada MODAL VENTURA
• Sumber Daya Air:
Proyek Penyediaan dan Pengelolaan air baku & Air tanah
• Bina Marga:
Proyek Jalan bebas hambatan (tol) dan Jembatan tol
• Cipta Karya:
Proyek Pengolahan air limbah, sampah, penyediaan air minum
• Perumahan:
Proyek penyediaan rumah susun, apartemen, rumah MBR
18
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
19
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
Project Finance adalah pembiayaan proyek jangka menengah sampai panjang dengan
agunan proyek yang dibiayai, dan sumber pelunasan berasal dari cash flow yang dihasilkan
oleh proyek yang dibiayai. Ukuran feasibility proyek ditentukan oleh instrumen yang terdapat
dalam proyek itu sendiri.
Adapun mekanisme pembiayaan melalui Project Finance adalah sebagai berikut:
1. Prinsipal/ Inisiator atau Public Entity/ Private Sponsor mendirikan sebuah perusahaan
untuk mengerjakan sebuah proyek.
2. Untuk mengerjakan proyek tersebut, perusahaan memiliki pilihan mendapatkan
pinjaman (debt) atau masuknya investor berupa kepemilikan saham.
3. Perusahaan membayar kepada pihak perusahaan pengadaan proyek
4. Pihak perusahaan pengadaan proyek memberikan jasa sesuai kontrak kepada
Perusahaan.
5. Perusahaan membayar pemberi pinjaman/ pemilik ekuitas.
6. Project Company memberikan keuntungan bagi Prinsipal/ Inisiator atau Public Entity/
Private Sponsor
Aplikasi pada PROJECT FINANCE
• Sumber Daya Air:
Proyek penyediaan & pengolahan air baku dan air tanah,
• Bina Marga:
Jalan bebas hambatan & jembatan tol
• Cipta Karya:
Pengolahan air limbah, pengolahan sampah, penyediaan air minum
• Perumahan:
Pembangunan rumah susun, rumah umum dan komersial
20
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
1. Pada Corporate finance, aset dan sumber dana dari proyek yang didanai akan menjadi
bagian dari aset dan sumber dana dari perusahaan pemilik proyek yang dibangun.
2. Mekanisme penyelenggaraan Corporate Finance adalah:
3. Perusahaan swasta mendapatkan konsesi dari pemerintah
4. Perusahaan swasta melakukan perjanjian dg lender dan lender mencarikan
pinjamannya
5. Perusahaan swasta melakukan kontrak kerja dg kontraktor, membayar kontrak kerja
kepada kortraktor dan memberikan jasa kepada pengguna
6. Pengguna membayarkan tarif kepada perusahaan swasta
7. Perusahaan swasta membayar bunga dan cicilan kepada lender
Aplikasi pada CORPORATE FINANCE
• Sumber Daya Air:
Proyek penyediaan & pengolahan air baku dan air tanah,
• Bina Marga:
Jalan bebas hambatan & jembatan tol
• Cipta Karya:
Pengolahan air limbah, pengolahan sampah, penyediaan air minum
• Perumahan:
Pembangunan rumah susun, rumah umum dan komersial
21
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
A. Teknik Presentasi
Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di
depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan masyarakat/khalayak
ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan
pemahaman atau kesepakatan bersama. Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat
untuk membuat presentasi secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang
ditentukan.
Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang
yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara
selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan.
Hal yang dimaksudkan tersebut adalah sebagai berikut :
a. menarik minat dan perhatian peserta
b. mengarahkan perhatian peserta
c. mempertahankan minat dan perhatian peserta
d. menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
e. menjaga etika atau kode etik presentasi
Hal-Hal yang Mempengaruhi Teknik Presentasi
a. Pembuatan slide presentasi
Slide presentasi juga berperan dalam penyampaian isi materi, selain dikemas dengan
lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas untuk memaparkan hasil
penelitian. Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan mendukung kelancaraan
presentasi dan menarik perhatian audiens, karena jika tidak adanya dukungan dari
audiens dapat mengganggu kelancaran dalam presentasi. Misalnya audiens berbicara
sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Selain itu slide juga dipengaruhi oleh software yang
digunakan.
Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam
presentasi yaitu: microssoft power point, open office impress, flash point, macromedia
flash, macromedia captivate.
b. Penyampaian presentasi
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan
presentasi, yaitu:
1. Persiapkan Diri, Sering Latihan
Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi.
Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan jika sering berlatih.
2. Penampilan
Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan
seseoang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
3. Persiapkan Materi dan Bahan
a. Tentukan point-point penting (bukan slide yang penuh tulisan)
22
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
23
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
24
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
25
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
MODUL STUDI KASUS DAN SEMINAR
26
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI