Anda di halaman 1dari 6

Materi Pelatihan – Ilmu Sungai & Bangunan Hidraulika

7. TIKUNGAN SUNGAI

7.1 Aliran pada tikungan

Gambar 7.1 Aliran spiral (helicoidal) pada tikungan sungai

Pada tikungan sungai akan terjadi gaya sentrifugal yang mengakibatkan kemiringan
permukaan air tidak sama. Pada kondisi aliran yang simetris terhadap sumbu sungai di
tikungan, kemiringan permukaan air dalam arah melintang sungai dinyatakan sebagai
berikut:

dh  U 2

dr gR

di mana: dh = perbedaan tinggi air (m)

dr = perbedaan panjang pada jari-jari tikungan (m)

U = kecepatan rata-rata penampang (m/s)

R = jari-jari tikungan (m)

g = percepatan gravitasi ( m/s2)

 = koefisien Coriolis = 1,06

Karena dh/dr sama untuk setiap partikel sepanjang vertikal, maka di permukaan di mana U*
> U .Rs > R dan di dekat dasar di mana U* < U. Rb < R. Dengan demikian maka aliran di
permukaan mengarah ke tikungan luar dan aliran di dekat dasar mengarah ke tikungan
dalam, sehingga dihasilkan aliran spiral atau aliran helikoidal sepanjang tikungan.

47
Materi Pelatihan – Ilmu Sungai & Bangunan Hidraulika

Aliran helikoidal ini menimbulkan aliran sekunder dalam arah melintang (lateral) sungai
dengan distribusi kecepatan yang hampir linier sepanjang kedalaman aliran.

Arah kecepatan aliran di dekat dasar terhadap arah kecepatan aliran rata-rata dinyatakan
oleh:

2 h g
tan    . (1 )
2 R C

di mana:  = sudut antara vektor kecepatan di dekat dasar dengan vektor kecepatan rata-
rata ( 0 )

h = kedalaman aliran (m)

R = jari-jari tikungan (m)

 = konstanta von Karman

C = koefisien Chezy ( m 0,5/s )


2
g = percepatan gravitasi ( m/s )

Untuk nilai C = 30 ~ 60 m 0,5/s dan tan  berkisar antara 9,5 ~ 11 h/R.

Sebagai pendekatan dapat digunakan tan  = 10 h/R.

Selanjutnya komponen lateral tegangan geser pada dasar y, dapat dinyatakan sebagai
berikut:

y h
 10
x R

dengan: x =  g h I

y = tegangan geser pada dasar dalam arah sumbu memanjang aliran

Analisa ini hanya berlaku apabila terjadi aliran spiral secara penuh, tanpa ada pengaruh
tebing. Pada kenyataannya, ada pengaruh gesekan sepanjang tebing dan pengaruh timbal
balik antara aliran sekunder dan aliran utama, yang membedakan antara aliran spiral dan
bentuk geometri.

7.2 Profil tikungan

Konfigurasi dari dasar sungai pada bagian tikungan sungai sangat penting diketahui oleh
ahli teknik persungaian. Pada tikungan, kedalaman air pada tikungan luar penting untuk
merencanakan pengamanan/perkuatan tebing. Juga lebar yang tersedia pada tikungan

48
Materi Pelatihan – Ilmu Sungai & Bangunan Hidraulika

dengan kedalaman yang diperlukan untuk pelayaran penting diketahui. Di antara tikungan
yaitu pada bagian pelintasan, kedalaman yang tersedia juga penting diketahui untuk
pelayaran.

Pada awal penelitian yang dilakukan oleh Lely (1922) di sungai Rhine yang bercabang di
Belanda. Penelitian dilakukan untuk ruas sungai yang mempunyai lebar tetap (B) dengan
tebing yang tetap. Simpulan yang didapat:

1) Kedalaman rata-rata dalam arah melintang di tikungan kurang lebih sama dengan
bagian pelintasan;

2) Perubahan kelengkungan dari tikungan akan mengakibatkan perubahan pada


kemiringan melintang dari dasar (). Kemiringan melintang bergerak ke hilir kurang
lebih 1,5 B dari tempat perubahan r.

3) Besarnya nilai  tergantung pada r (dalam meter unit) dengan:

22

r
Aliran spiral atau helikoidal pada tikungan menyebabkan terjadinya pergerakan sedimen
dasar dalam arah melintang sungai dari bagian luar ke bagian dalam tikungan.

Pergerakan sedimen dasar ini terus berlangsung sampai terbentuk suatu kemiringan dasar
dalam arah melintang yang stabil di mana telah tercapai keseimbangan antara gaya akibat
tegangan geser pada dasar dan gaya gravitasi pada butir sedimen sebagai berikut (Van
Bendegom, 1947):

 
y . . D 2  sin  . D 3  s    g
4 6

h
dengan  y  10    x dan  x   g h i   U *2 , maka:
R

U *2 h
sin   15 . ...…………………………………………………………..( a )
gD R

dengan: α = sudut kemiringan dasar dalamarah melintang [0]

U* = ρ g h i = kecepatan geser [ m/s ]


D = diameter butir sedimen dasar [m]

49
Materi Pelatihan – Ilmu Sungai & Bangunan Hidraulika

Odgaard (1984) merevisi teori Kennedy, Falcon dan teorinya sendiri dan mendapatkan
untuk material seragam:

U h
sin   4,8  …………………………………………………( b)
.
gD R

Dengan θ = parameter Shield untuk gerak mula partikel.

Data hasil penelitian tidak cukup memberikan ketelitian dalam pemilihan rumus (a) atau ( b)
yang lebih baik, tetapi pada umumnya rumus (b) lebih sering dipakai. Ke dua rumus
menyatakan bahwa kemiringan dalam arah melintang merupakan fungsi dari kecepatan
aliran dan kedalaman, sehingga dapat berubah selama terjadinya banjir.

Kedalaman aliran sepanjang penampang melintang di tikungan sebanding dengan r -1 dan


dengan demikian rumus (a) dapat dipergunakan (Jansen, 1979) dengan memberikan
gambaran bahwa:

dh 15 R0 i dr
 .
h 2
 D r2

1 1 1 1  15 R0 i
    
h h0  r R0   D

dengan: h0 = kedalaman yang diketahui pada jarak R0 dari pusat lengkungan (m)
h = kedalaman pada jarak r dari pusat lengkungan (m)

Dengan demikian untuk nilai h0 dan R0 yang diketahui, maka kedalaman lain dapat dihitung.

Apmann (1972) memberikan analisa yang lebih sederhana, dengan menganggap bahwa
kecepatan aliran konstan, sehingga didapat:

h=a.rn

Untuk sungai Buffelo Creek, didapat nilai n = 2,5 ± 0,6.

Persamaan-persamaan di atas berlaku untuk diameter butir yang seragam, padahal di


tikungan diameter butir bervariasi. Di tikungan luar pada umumnya diameter lebih besar
daripada di tikungan dalam, sehubungan dengan pengaruh yang lebih besar dari gaya
dalam arah melintang pada butir yang lebih halus.

50
Materi Pelatihan – Ilmu Sungai & Bangunan Hidraulika

7.3 Erosi Tebing

Erosi tebing adalah gejala yang biasa terjadi pada sungai alluvial. Besarnya erosi pada tiap-
tiap sungai berbeda bergantung pada kondisi geologi dan komposisi material endapan dari
sungai yang bersangkutan.

Tingkat pergeseran dalam arah melintang bervariasi dari beberapa meter tiap tahun (Brice
1984, sungai-sungai di U.S.A.) sampai 50 s/d 75 m/tahun (Missouri, Missisippi), bahkan
sampai 2500 m/tahun (sungai Kosi di India).

Coleman (1969) memberikan nilai 30 s/d 750 m/tahun untuk sungai Brahmaputra, yang
umumnya terjadi pada musim banjir.

Erosi tebing lebih dominan pada tikungan sungai, sehubungan dengan kenaikan kecepatan
pada tikungan luar dan terjadinya aliran spiral yang cenderung menggerus bagian tikungan
sebelah luar. Erosi tebing dapat disebabkan oleh gerusan setempat, erosi buluh dan
selanjutnya longsoran tanah atau liquifaksi oleh tekanan yang lebih besar dalam pasir halus
selama turunnya permukaan air. Coleman (1969) menyelidiki pada tikungan sungai
Brahmaputra bahwa penyebab utama longsor adalah oleh aliran bawah permukaan yang
diikuti longsoran dari endapan tebing. Sampai saat ini tidak ada teori ataupun penyelidikan
empiris yang dapat memberikan perkiraan nilai secara kualitatif dari tingkat erosi tebing.
Brice (1984) menyimpulkan bahwa tingkat erosi tebing untuk sungai-sungai di U.S.A.
membesar secara linier dengan luas daerah drainasi (pematusan).

Menurut Hickin dan Nanson (1984) mempelajari secara intensif menggunakan photo dari
sungai berkerikil dan berpasir di Canada Barat. Hasil yang didapat menyatakan bahwa
besarnya erosi merupakan fungsi dari perbandingan antara jari-jari tikungan dan lebar
sungai, R/W, dengan nilai maksimum pada R/W = 2,5.

Untuk 1 < R/W < 2,5 ---> f (R/W) = 2/3 (R/W - 1)


Untuk 1 < R/W > 2,5 ---> f (R/W) = 2,5 W/R

Erosi maksimum terjadi pada R/W = 2,5 dan didefinisikan sebagai M2,5 (dalam m/tahun) dan
membesar terhadap nilai tenaga aliran total :

 = Q5  h -1 = p g Q5 I [ watt/m ]

dengan Q5 = debit yang terjadi lima tahun sekali [ m3/s ]

51
Materi Pelatihan – Ilmu Sungai & Bangunan Hidraulika

M2,5 berbanding terbalik terhadap parameter kekuatan tebing Gb [ N/m2 ] yang merupakan
fungsi dari ukuran material dasar.

M ( R/W) = M2,5 . f ( R/W )


M 2,5  [ m/tahun ]
h Gb
dengan: h = kedalaman aliran (m)
Gb = parameter kekuatan tebing (N/m2) merupakan fungsi dari
ukuran material dasar

 = Q5  h1 = p g Q5 I [ Watt/m' ]
= daya sungai

52

Anda mungkin juga menyukai