PENGELOLAAN
INFRASTRUKTUR IRIGASI
Dalam suatu gerakan partikel pada interval waktu t dari : titik 1 ke titik 2
(lihat gambar) sepanjang garis arus (streamlines) dianggap tidak ada
kehilangan energi akibat gesekan (friction) sehingga :
Persamaan Bernouli
Aliran laminar dan turbulen
Pada aliran laminer, tiap partikel air bergerak mengikuti garis
arus secara paralel tanpa terjadi perpotongan (intersection).
Pada saluran lurus, garis arus akan lurus dan sejajar,
sedangkan pada saluran kurva atau saluran tidak beraturan,
garis arus mengikuti sesuai bentuk saluran tanpa terjadi saling
berpotongan.
Sebaliknya pada aliran turbulen, partikel bergerak tidak
beraturan dan saling berpotongan.
Secara hidrolis aliran laminer dan turbulen ditentukan oleh
besarnya bilangan Reynold (tidak berdimensi).
Aliran laminer apabila bilangan Reynold RE ≤ 2000, dan aliran
akan turbulen apabila bilangan Reynold, RE > 2000.
Bilangan Reynold
Bilangan Reynold merupakan fungsi dari viskositas (µ ),
kerapatan massa (ρ), kecepatan aliran (V) dan diameter pipa
atau kedalaman aliran (D).
Reynold Number :
DV
Dengan, maka Reynold Number: RE
Peta situasi skala 1 : 5000, dilengkapi garis-garis kontur dan titik-titik tetap seperti
control point (CP) dan bencmark (BM).
Profil memanjang saluran, skala horizontal 1 : 2000 dan skala vertikal 1 : 100 atau
1 : 200.
Profil melintang saluran, skala 1 : 200 atau 1 : 100, untuk setiap jarak 50 m pada
saluran lurus dan 25 m untuk belokan.
Perencanaan Saluran Irigasi
Stratigrafi batuan dasar dan tingkat kelulusan air sepanjang trase saluran,
didapat dari hasil penyelidikan dengan bor inti/bor tangan sampai
kedalaman dibawah rencana dasar saluran.
Karakteristik dan sifat-sifat tanah dan batuan dasar, hasil test laboratorium
dari contoh-contoh tanah baik contoh tidak terganggu (undisturbed) atau
contoh terganggu (disturbed samples).
Data geologi teknik dan mekanika tanah juga diperlukan pada tanah bahan
timbunan, terutama untuk perencanaan stabilitas saluran diatas timbunan.
Kapasitas Rencana Saluran
Kapasitas Rencana harus diperhitungkan terhadap kebutuhan air
maksimum (peak demand) dengan memperhitungkan faktor kehilangan
(losses).
Pada irigasi genangan ( untuk mengairi padi sawah ), debit rencana
saluran dihitung dengan rumus (KP-03, Kriteria Perencanaan Saluran,
1986):
Keterangan:
Q : debit rencana [m3/s]
C : Koefisien golongan ( tanpa golongan, C = 1 )
e : Efisiensi irgasi
Perencanaan Hidrolis Saluran
Perencanaan hidrolis dilakukan untuk menghitung
dan menetapkan parameter bebas dengan
menggunakan rumus-rumus hidrolis.
Dua konsep dasar prosedur penetapan rumus
hidrolis, yaitu :
Rumus hidrolis dikembangkan berdasarkan data hasil
observasi / penelitian langsung di lapangan (rumus
empiris) disebut metode Regime Theory.
Rumus hidrolis dikembangkan melalui pendekatan
Hydrodynamic dengan menggunakan hukum-hukum
fisika dan konsep dasar aliran metode
Hydrodynamic.
Regime Theory
Robert Gregg Kennedy mengusulkan suatu
persamaan empiris hubungan antara kecepatan
aliran,V dengan kedalaman aliran, y, dengan rumus
dasar (Withers, 1980) :
Dari data hasil observasi lapangan, Kennedy
kemudian merumuskan persamaan:
Jadi : γ A L Sin θ = K V2 P L.
θ relatif kecil, maka Sin θ = Slope (S), Aliran seragam terjadi apabila
γ A L S = KV2PL. komponen aktif gaya berat sejajar
; R = A/P dasar saluran, seimbang dengan
gaya yang menahan aliran
Dimana : C = Koefisien kekasaran Chezy
[ m½/dt ]
R = Jari-jari hidrolis [ m ]
S = Kemiringan energi = kemiringan dasar
saluran
Pendekatan Hidrodinamik
Persamaan Manning [dalam satuan matric]:
;
𝐾 0
𝐾 𝑠 = 1 /6
𝐾 𝑁
Ko 25 m1/2/dt
Strickler menggunakan harga KN = d90 dari material dasar saluran.
Untuk aliran yang membawa sedimen, besarnya KN akan bervariasi tergantung
dari besarnya debit aliran (lihat tabel 1). Untuk saluran dengan material dasar
saluran halus, dipakai harga KN yang tinggi dan untuk dasar saluran kohesif
serta aliran tidak mengandung sedimen, diambil harga KN minimum dari tabel
1.
Saluran Debit Aliran [ m3/dt ] KN [ m ]
Tabel 1 : Faktor Kecil 0.04 - 0.07
Q 2.5
kekasaran pasir
Nikuradse ( Yap, 1993 ). Sedang 0.03 - 0.06
2.5 Q 10
Besar Q 10 0.02 - 0.04
Nilai kekasaran Stricler, Ks
Jenis Saluran Nilai Ks
A. SALURAN TANPA PASANGAN
Keuntungan:
Menahan rembesan (seepage) sehingga dapat mengurangi kehilangan air
akibat rembesan atau bocoran terutama di daerah-daerah yang porus.
Selain menahan rembesan atau bocoran pada tanggul, juga dapat
menahan atau mengurangi perkolasi sehingga mengurangi terjadinya
bahaya waterlogging.
Menahan erosi dan gerusan pada tebing dan dasar saluran, sehingga
bentuk hidrolis saluran akan stabil. Disamping menahan erosi, lining juga
dapat mengurangi tumbuh-nya rumput yang akan mengganggu aliran.
Menahan erosi dan gerusan pada tebing dan dasar saluran, sehingga
bentuk hidrolis saluran akan stabil. Disamping menahan erosi, lining juga
dapat mengurangi tumbuh-nya rumput yang akan mengganggu aliran.
Kecepatan maksimum
Kecepatan maksimum untuk aliran subkritis pada saluran
pasangan, apabila tidak ada hasil penelitian, dianjurkan sebagai
berikut (KP-03) :
Pasangan batu kali : 2 m/s
Pasangan beton : 3 m/s
Keterangan:
w = permukaan air bebas, [m]
P = perubahan maksimum perubahan air, [m]
m = kemiringan talud saluran
Response Time, [Tr ]
• Response time meliputi travel time ditambah
waktu yang diperlukan oleh aliran di lokasi
R2 untuk mencapai keseimbangan pada
debit Qn.
• Katakan waktu yang diperlukan aliran
untuk mencapai debit ½ (Q0+Qn) di
lokasi R2 adalah T0, maka secara
matematis response time Tr dapat
dihitung sbb:
• = To + (To – Tw) = 2 To – Tw
2𝑉 𝑑𝑦𝑛
𝑇 𝑟= − 𝑇𝑤
( 𝑄𝑛 −𝑄 𝑜 )
Contoh perhitungan
Pada suatu feeder canal, Panjang, L = 42 km, kemiringan dasar
saluran: So = 0.0004, dilining beton dengan koefisien kekasaran
Strikier K = 67 m1/3/dt.
Lebar dasar saluran b = 4 m, dan kemiringan talud, m = 1.5.
Aliran pada saluran tersebut akan ditingkatkan dari debit awal
Q0 = 3.4 m3/dt menjadi Qn = 7.0 m3/dt .
Hitung: a) Travel time, b) Dynamic storage, dan c) Response time
Jawaban:
Hitung Parameter hidrolis saluran, dengan menggunakan
persamaan Strikler, untuk debit awal Q0 = 3.4 m3/dt, dan pada
debit akhir Qn = 7.0 m3/dt.
Jawaban Soal
Dynamic storage:
1.05 x 105 m3
2𝑉 𝑑𝑦𝑛
𝑇 𝑟= − 𝑇𝑤
Response Time: ( 𝑄𝑛 −𝑄 𝑜 )
Tr = 12.90 Jam
BERSAMBUNG KULIAH
BERIKUTNYA
Terima Kasih, Wassalam