Anda di halaman 1dari 61

PEKERJAAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN FLAT DI KOMPLEK


RUMAH DINAS CIJAGRA BANDUNG
PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

RENCANA KERJA DAN


SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTUR

KONSULTAN PERENCANA:
DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI i

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR 1


I. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1
1. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN 1
1.1. Pengukuran Tapak Kembali 1
1.2. Tugu Patokan Dasar 1
1.3. Papan Dasar Pelaksanaan (Bowplank) 1

2. PEKERJAAN TANAH 2
2.1. Pekerjaan Persiapan 2
2.2. Pekerjaan Galian 3
2.3. Urugan dan Pemadatan 4

3. URUGAN PASIR PADAT 5


3.1. Lingkup Pekerjaan 5
3.2. Persyaratan Bahan 6
3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan 6

4. PEKERJAAN PASANGAN 6
4.1. Umum 6
4.2. Pasangan Bata Ringan 6

II. PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR 8


1. PEKERJAAN DINDING 8
1.1. Pekerjaan Plesteran 8
1.2. Dinding Keramik & Homogenius Tile (HT) 9

2. PEKERJAAN LANTAI 12
2.1. Lapisan Pasir Urug/Pasang 12
2.2. Pekerjaan Beton Tumbuk 12
2.3. Pekerjaan Lantai Keramik (HT) & Plint Lantai 13
2.4. Lantai Beton 14
2.5. Pekerjaan Lantai Screed 15
2.6. Pekerjaan Rumput Sintetis 16
2.7. Pekerjaan Pemasangan Batu Alam 16
2.8. Pekerjaan Rabat Beton 17
2.9. Pekerjaan Paving Block 18

3. PEKERJAAN PENUTUP DINDING 21


3.1. Pekerjaan Plesteran 21

4. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, DAN PARTISI 22


4.1. Kusen Kayu 22
4.2. Kusen Besi 23
4.3. Pekerjaan Pintu Kayu 23
4.4. Cubicle 24

RKS ARSITEKTUR | PERENCANAAN PEMBANGUNAN FLAT DI KOMPLEK RUMAH DINAS CIJAGRA BANDUNG i
4.5. Daun Pintu & Jendela Aluminium 25
4.6. Pemasangan Kaca 25
4.7. Kunci & Engsel, dan Lain-lain 27
4.8. Pintu Pelat Besi 28

5. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT 29
5.1. Langit-langit Gypsum 29

6. PEKERJAAN PENUTUP ATAP 30


6.1. Pekerjaan Atap 30

7. PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR 30


7.1. Pekerjaan Closet Duduk 30
7.2. Pekerjaan Wastafel 30
7.3. Pekerjaan Urinoir 30
7.4. Pekerjaan Bak Cuci Janitor 31
7.5. Pekerjaan Kran 31
7.6. Floor Drain 31
7.7. Pekerjaan Cermin 31
7.8. Perlengkapan Toilet 31
7.9. Jet Washer 32

8. PEKERJAAN CAT 32
8.1. Umum 32
8.2. Pekerjaan Cat Emulsi 32
8.3. Pekerjaan Cat Pada Kayu 32
8.4. Pekerjaan Cat Pada Logam Besi 33
8.5. Pekerjaan Cat Anti Lumut & Jamur 35
8.6. Pengecatan Dinding, Kolom, Balok, & Plat Beton 35

9. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG 37


9.1. Lingkup Pekerjaan 37
9.2. Pelaksanaan Pekerjaan 37
9.3. Persyaratan 37
9.4. Kunci-kunci 37
9.5. Engsel 38
9.6. Door Closer/ Floor Hinge 38
9.7. Pemasangan 38

10. PEKERJAAN RAILING 38


10.1. Lingkup Pekerjaan 38
10.2. Persyaratan Bahan 38
10.3. Syarat-syarat Pelaksanaan 38

11. PEKERJAAN LAPISAN KEDAP AIR 40


11.1. Pekerjaan Waterproofing (Kedap Air) 40
11.2. Pekerjaan Caulking & Sealing 42

12. PEKERJAAN LOGAM 43


12.1. Grill Shutter 43
12.2. Pekerjaan Logam Lain 44

RKS ARSITEKTUR | PERENCANAAN PEMBANGUNAN FLAT DI KOMPLEK RUMAH DINAS CIJAGRA BANDUNG ii
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PERENCANAAN PEMBANGUNAN FLAT DI KOMPLEK RUMAH DINAS CIJAGRA
BANDUNG

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
1.1. Pengukuran Tapak Kembali
1.1.1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan
penggambaran kembali lokasi pembangunan dilengkapi dengan
keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak
pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah
diterangkan kebenarannya.
1.1.2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada direksi
untuk diminta keputusannya.
1.1.3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan
dengan alat-alat waterpas/theodolith yang ketepatannya dapat
dipertanggung jawabkan.
1.1.4. Kontraktor harus menyediakan waterpas/theodolith beserta
petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan direksi
selama pelaksanaan proyek.
1.1.5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara asas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian
kecil yang disetujui oleh direksi.
1.1.6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan
kontraktor.

1.2. Tugu Patokan Dasar


1.2.1. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh direksi.
1.2.2. Tugu patokan dasar dibuat dari beton bertulang, berpenampang
sekurang-kurangnya 20 x 20 cm, tertancap kuat ke dalam tanah
sedalam 1 meter dengan bagian yang menonjol di atas muka tanah
secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan
sekurang-kurangnya setinggi 40 cm di atas tanah.
1.2.3. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberikan
tanda peil + 0.00 dan as bangunan yang jelas dan dijaga
keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari direksi untuk
membongkarnya.
1.2.4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemotongan termasuk
tanggungan kontraktor.

1.3. Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)


1.3.1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kaso setara
meranti 5/7, tertancap di tanah sehingga tidak bisa digerak-
gerakkan atau dirubah-rubah, berjarak maksimum 1.5 meter satu
sama lain.
1.3.2. Papan patok ukur dibuat dari kayu setara meranti, dengan ukuran
tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah
atasnya (waterpas).
1.3.3. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya,
kecuali dikehendaki lain oleh direksi.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 1
1.3.4. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 200 cm dari as pondasi
terluar.
1.3.5. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, kontraktor
harus melaporkan kepada direksi.
1.3.6. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk
tanggungan kontraktor.

2. PEKERJAAN TANAH
2.1. Pekerjaan Persiapan
2.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan tanah, seperti tertera pada gambar rencana dan
spesifikasi ini, tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti;
pembersihan dan penebasan/pembabatan, galian dan urugan
untuk bangunan atau jalan seperti yang ditentukan oleh
direksi/pengawas.
2.1.2. Pembersihan, penebasan/pembabatan dan persiapan daerah yang
akan dikerjakan.
2.1.2.1. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan
dibersihkan dengan cara penebasan/pembabatan yang
dilaksanakan terhadap semua belukar. Sampah yang
tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada
dalam daerah yang akan dikerjakan harus dihilangkan,
ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang dengan
cara-cara yang disetujui oleh direksi /pengawas. Semua
sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan
sebagainya harus dihilangkan sampai kedalaman 0,50
meter di bawah tanah dasar/permukaan. Batu atau
material lain yang sejenis, jika ada harus pula
dihilangkan sampai kedalaman 0,50 meter di bawah
tanah dasar/ permukaan pada daerah taman, kecuali
jika tidak dapat dilakukan penghilangan batu-batu
tersebut dan 0,50 meter di bawah tanah dasar yang
sudah mengeras.
2.1.2.2. Semua daerah urugan harus dipadatkan, baik urugan
yang telah ada maupun terhadap urugan yang baru.
Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan
atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan
di kemudian hari.
2.1.2.3. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan
(bouwplank) termasuk pekerjaan kontraktor dan harus
dibuat dari kayu jenis meranti atau setara dengan tebal
3 cm dengan tiang dari kaso 5/7 atau dolken
berdiameter 8-10 cm. Pemasangan harus kuat dan
permukaan atasnya rata dan bersifat datar (waterpas).
2.1.2.4. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk
tanggungan kontraktor.
2.1.2.5. Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur
sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang
berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu
siap untuk mengadakan pengukuran ulang.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 2
2.2. Pekerjaan Galian
2.2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang
ditentukan dalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya tanah
di bawah dasar elevasi seperti pada gambar rencana atau yang
ditentukan oleh direksi/ pengawas, tidak terganggu. Jika terganggu
kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali lalu
dipadatkan seperti yang ditentukan oleh direksi/pengawas.

2.2.2. Syarat-syarat Pelaksanaan


2.2.2.1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan
gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut
keperluan.
2.2.2.2. Dasar dari semua galian harus menggunakan waterpas,
bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-
akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini
harus digali keluar, sedang lubang-lubang tadi diisi
kembali dengan pasir.
2.2.2.3. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik
pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan
pondasi harus disediakan pompa air, atau pompa
lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus untuk menghindari terkumpulnya air.
2.2.2.4. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap
dinding tepi galian agar tidak longsor dengan
memberikan suatu dinding penahan atau penunjang
sementara atau lereng yang cukup.
2.2.2.5. Juga kepada kontraktor diwajibkan mengambil langkah-
langkah pengamanan terhadap bangunan lain yang
berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan
memberikan penunjang sementara pada bangunan
tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut
tidak akan mengalami kerusakan.
2.2.2.6. Semua kelebihan tanah yang berasal dari pekerjaan
galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera
disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat
yang dianggap perlu dan atas petunjuk
direksi/pengawas.
2.2.2.7. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug
dengan tanah yang bersih, bebas dari segala kotoran,
dan memenuhi syarat-syarat sebagaimana tanah urug.
Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan
penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak di
dalam garis bangunan harus diisi kembali dengan pasir
urug yang diratakan dan diairi, serta dipadatkan sampai
mencapai 100% kepadatan kering maksimum yang
dibuktikan dengan tes laboratorium.
2.2.2.8. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, dimana
seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui
di lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila
sampai mengalami kerusakan harus direparasi/diganti
oleh kontraktor atas tanggungannya sendiri. Bila suatu

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 3
alat yang sedang bekerja ditemui di lapangan dan hal
tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan cara
lain yang dapat diketahui oleh kontraktor, dan ternyata
diperlukan perlindungan atau pemindahan, maka
kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil
setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa
pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak
terganggu. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu
sebagai akibat pekerjaan kontraktor, kontraktor harus
segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat
berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat
pekerjaan kontraktor.

Sarana yang sudah tidak berfungsi lagi yang mungkin


ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam
lapangan pekerjaan harus dipindahkan ke luar lapangan
ke tempat yang disetujui oleh direksi atas tanggung
jawab kontraktor.

2.3. Urugan dan Pemadatan


2.3.1. Lingkup Pekerjaan
2.3.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
2.3.1.2. Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
petunjuk direksi.
2.3.1.3. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk
penimbunan dan penimbunan kembali, juga seluruh
sisa-sisa atau puing-puing, dan sampah-sampah harus
disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya
untuk ini adalah tanggung jawab kontraktor.

2.3.2. Material
2.3.2.1. Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka
minimum 10 cm padat (setelah disirami, diratakan, dan
dipadatkan) di bagian atas dari urugan di bawah plat-
plat beton bertulang, beton rabat, dan pondasi-pondasi
dangkal terdiri dari urugan pasir padat.
2.3.2.2. Di bawah lapisan pasir tersebut urugan yang dipakai
adalah dari jenis tanah silty clay yang bersih tanpa
potongan-potongan bahan-bahan yang bisa lapuk serta
bahan batuan yang telah dipecah-pecah di mana
ukuran dari batu pecah tersebut tidak boleh lebih besar
dari 15 cm.
2.3.2.3. Konsultan mengharuskan agar supaya semua urugan
bahan keras hanya terdiri dari mutu yang terbaik yang
dapat diperoleh.

2.3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


2.3.3.1. Semua bagaian/daerah urugan dan timbunan harus
diatur secara berlapis, sehingga mencapai suatu lapisan
setebal 15 cm dalam keadaan padat. Tiap lapis harus
dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurug.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 4
2.3.3.2. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus
dipadatkan dengan alat pemadat/compactor (vibrator
type) yang disetujui oleh direksi. Pemadatan dilakukan
sampai mencapai hasil kepadatan lapangan tidak
kurang dari 95% dari kepadatan maksimum hasil
laboratorium.
2.3.3.3. Kontraktor harus melaksanakan penelitian kepadatan
maksimum terhadap kadar air optimum minimal satu
kali untuk setiap jenis tanah yang dijumpai dalam
tabung gelas atau plastik untuk bukti
penunjukkan/referensi dan diberi label yang berisikan
nomor contoh, kepadatan kering maksimum dan kadar
air optimumnya. Penelitian harus mengikuti prosedur
yang umum dipakai yaitu ASTM D-1557-70.
2.3.3.4. Pengeringan dan pengaliran air harus diperhatikan
selama pekerjaan tanah berlangsung supaya daerah
yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
2.3.3.5. Apabila material urugan mengandung material batu,
maka batu-batu yang besar tidak boleh terkumpul pada
satu tempat, dan semua pori-pori harus diisi dengan
batu-batu kecil dan tanah yang dipadatkan.
2.3.3.6. Kelebihan material galian harus dibuang oleh kontraktor
ke tempat pembuangan yang ditentukan oleh direksi.
2.3.3.7. Jika material galian tidak cukup, material tambahan
harus didatangkan dari tempat lain, tanpa tambahan
biaya.

2.3.4. Pengujian Mutu Pekerjaan


2.3.4.1. Direksi harus diberitahu bila penelitian di lapangan
sudah dapat dilaksanakan untuk menentukan
kepadatan relatif yang sebenarnya di lapangan.
2.3.4.2. Jika kepadatan di lapangan kurang dari 95% dari
kepadatan maksimum, maka kontraktor harus
memadatkan kembali tanpa biaya tambahan sampai
memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak kurang dari
95% dari kepadatan maksimum di laboratorium.
Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti
prosedur ASTM D-1556-70, atau prosedur lainnya yang
disetujui direksi. Semua biaya untuk pemeriksaan di
laboratorium menjadi beban kontraktor.

3. URUGAN PASIR PADAT


3.1. Lingkup Pekerjaan
3.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan untuk
memperoleh hasil pekerjaan yang baik.
3.1.2. Pekerjaan urugan pasir dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah
lapisan lantai kerja, lapisan bawah lantai, dan seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 5
3.2. Persyaratan Bahan
3.2.1. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas lumpur, tanah lempung, serta konsisten terhadap NI-3
(PUBI tahun 1970) pasal 14 ayat 3.
3.2.2. Air siraman yang digunakan adalah air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam alkali, dan bahan-bahan organik lainnya
serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10.
Apabila diperlukan direksi dapat meminta kontraktor supaya air yang
dipakai untuk keperluan ini diperiksa di Laboratorium Pemeriksaan
Bahan yang resmi dan dibiayai oleh kontraktor.
3.2.3. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan direksi.

3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


3.3.1. Pasir urug yang digunakan harus dengan persetujuan pihak direksi.
3.3.2. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap 10 cm
hingga mencapai tebal yang disyaratkan.
3.3.3. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui direksi. Pemadatan dilakukan
hingga mencapai tidak kurang dari 95% dari kepadatan maksimum hasil
laboratorium.
3.3.4. Tebal pasir urug yang telah dipadatkan dilakukan minimum 10 cm atau
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
3.3.5. Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana sudah
mendapat persetujuan dari pihak direksi.

4. PEKERJAAN PASANGAN
4.1. Umum
Sebelum mengadakan pembelian, pengiriman, dan pemasangan, kontraktor
harus menyerahkan contoh bahan pekerjaan pasangan pada direksi lapangan
untuk memperoleh persetujuannya. Seperti contoh harus mencerminkan mutu,
tekstur, warna, dan kekuatan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan.
Semua pekerjaan pasangan ini harus berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.

4.2. Pasangan Bata Ringan


4.2.1. Material
4.2.1.1. Bata ringan yang memenuhi Standard Industri Indonesia.
Bahan perekat yang memenuhi Standard acuan BS 4550,
ASTM D 4541 , ASTM C482, BS 4551. Semua batu bata harus
dari mutu kelas I, padat, keras, ukuran presisi dan siku, serta
dari hasil pembakaran yang merata.
4.2.1.2. Semua bata untuk satu bangunan harus berasal dari satu
pabrik seperti hebel, primacon, celcon, atau setara dengan
persetujuan direksi. Ukuran yang digunakan adalah 60 x 20 x
10, dan 60 x 20 x 7.5 dengan posisi pemasangan sesuai
dengan yang tertera dalam gambar.
4.2.1.3. Adonan dan perekat bata ringan adalah semen instan seperti
Prime Mortar, Mortar Utama (MU) atau setara sesuai dengan
katagori pada pemasangan dinding. Struktur utama dan kolom
praktis harus dipastikan telah memenuhi syarat serta dalam
keadaan baik dan kering.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 6
4.2.2. Pemasangan
4.2.2.1. Bata ringan sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu
dan bersih dari kotoran. Bata harus dipasang tegak lurus
dengan bantuan bentangan benang yang datar.
4.2.2.2. Pasangan bata ringan dilakukan dengan spesifikasi adonan
yang dikeluarkan oleh pabrik setara Prime Mortar atau Mortar
Utama, kecuali untuk dinding kedap air, yaitu dinding di bawah
lantai (mulai dari sloof pondasi sampai dengan 20 cm di atas
lantai serta dinding yang berhubungan dengan air sampai
dengan 150 cm di atas lantai, dilakukan dengan adonan
trasram.
4.2.2.3. Pemasangan dinding bata ringan dilaksanakan secara
bertahap. Panjang overlap letak siar vertikal lapis bawah dan
siar vertikal lapis atas adalah 20 cm atau 1/3 dari panjang.
4.2.2.4. Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk steiger sama
sekali tidak diperkenankan. Pasangan bata yang berbatasan
dengan kolom beton/baja, harus diberi angkur besi 0/12 mm
dengan minimal jarak 40 cm dan tertanam dalam pasangan
bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali ada ketentuan lain.
Tempatkan angkur setiap 3 lapis blok arah vertikal dan 2 blok
arah horizontal.
4.2.2.5. Semua angkur, pipa-pipa, peralatan, dan lain-lain yang akan
ditanam dalam dinding bata harus dipasang pada saat
pekerjaan pasangan bata ringan dilaksanakan. Sisa-sisa
adukan yang berserakan pada saat pemasangan harus
dibersihkan.
4.2.2.6. Setelah bata terpasang, adukan dan naad/siar harus dikeruk
dengan rapi dan dibersihkan, kemudian disiram air.

4.2.3. Kolom Praktis dan Ringbalk


4.2.3.1. Setiap pertemuan tegak lurus dan bidang dinding bata yang
luasnya lebih besar dari 12 m² harus ditambahkan kolom
praktis dan balok penguat dengan ukuran 12 x 12 cm, sesuai
dengan ukuranbata dengan tulangan pokok 4 Ø 10, beugel Ø 6-
20.
4.2.3.2. Semua bagian atas dinding batu bata harus diakhiri dengan
ring balk 15/15, beton bertulang dengan pembesian 4 Ø 10 cm
dan beugel Ø 6-20.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 7
II. PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR
1. PEKERJAAN DINDING
1.1. Pekerjaan Plesteran
1.1.1. Lingkup pekerjaan
Semua plesteran permukaan pasangan dinding bata ringan dan beton
bertulang yang terlihat ataupun yang diperlukan untuk pekerjaan finishing
meliputi:
 Plesteran biasa
 Plesteran kedap air
 Plesteran halus (acian)

1.1.2. Persyaratan Bahan


1.1.2.1. Semen instan yang memenuhi persyaratan. Dipilih dari satu
merk produk. Pemilihan dari satu merk bersifat mengikat untuk
seluruh pekerjaan. Merk semen instant adalah setara Prime
Mortar atau Mortar Utama.
1.1.2.2. Air yang tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-
bahan organic, atau bahan yang dapat merusak beton, baja, dan
jaringan kawat baja.

1.1.3. Persyaratan Pelaksanaan


1.1.3.1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi pabrik dari
bahan yang digunakan, sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
direksi, dan uraian syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
1.1.3.2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan
bidang beton atau pasangan dinding bata ringan telah disetujui
oleh direksi sesuai uraian syarat pekerjaan yang tertulis dalam
buku ini.
1.1.3.3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua
petunjuk dalam gambar arsitektur terutama pada gambar detail
dan gambar potongan mengenai ukuran tebal, tinggi, peil dan
bentuk profilnya.
1.1.3.4. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung baik, dengan cara membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik panas
matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat.
1.1.3.5. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak
baik, maka plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki
sampai dinyatakan dapat diterima oleh direksi, dengan biaya
yang ditanggung kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai kontraktor harus selalu menyiram dengan air
sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
1.1.3.6. Selama pemasangan dinding bata ringan atau beton bertulang
belum di-finishing, kontraktor wajib memelihara dan menjaganya
terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran yang disebabkan
oleh bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung
jawab kontraktor dan wajib diperbaiki.
1.1.3.7. Tidak diperkenankan melakukan pekerjaan finishing permukaan
sebelum bidang plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 8
1.2. Dinding Keramik & Homogenius Tile (HT)
1.2.1. Lingkup Pekerjaan
1.2.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
1.2.1.2. Pekerjaan dinding keramik dan HT ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
direksi.
1.2.1.3. Untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan MK, Kontraktor wajib menyerahkan contoh-
contoh semua bahan/material yang akan digunakan, lengkap
dengan contoh bahan perekat, dan bahan-bahan additive untuk
adukan dan bahan untuk tile grouts.
1.2.1.4. Sebelum mulai pemasangan, Kontraktor harus membuat
contoh/mock-up pemasangan yang memperlihatkan secara jelas
pola pemasangan, warna, dan groutingnya. Mock-up yang telah
disetujui akan dijadikan standard minimal untuk pemasangan
dinding keramik dan HT.
1.2.1.5. Untuk kebutuhan penentuan bahan/material oleh Konsultan
Perencana, Kontraktor harus menyediakan brosur bahan/material
guna pemilihan jenis/tipe bahan yang akan digunakan.

1.2.2. Persyaratan Bahan


1.2.2.1. Bahan-bahan
1.2.2.1.1. Keramik
 Warna, tipe, dan pola keramik ditentukan dalam gambar
perencanaan dan buku spesifikasi material, dipasang pada
area-area seperti yang tertera dalam gambar kerja.
 Perekat keramik menggunakan MU-400 dan MU-450 atau AM
30/Mortar flex.
 Pewarna tile grout menggunakan Laticrete Grout Admix AM
55/Coloured Tile Grout, Sanded & Unsanded grout/Classic &
Designer, yang sesuai dengan kebutuhan pemasangan.
 Produk keramik yang digunakan adalah kualitas pertama
dengan merek setara Roman/Kia/Asia Tile dengan spesifikasi
teknis sebagai berikut:

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 9
1.2.2.1.2. Homogenius tile (HT)
 Warna, tipe, dan pola HT ditentukan dalam gambar
perencanaan dan buku spesifikasi material, dan dipasang
pada area-area seperti yang tertera dalam gambar kerja.
 Finish permukaan HT adalah dipoles halus (polish) dan
dipoles kasar (unpolish).
 Bahan perekat yang digunakan untuk dinding adalah MU-
400.
 Produk HT yang digunakan adalah setara merk Niro
Granite/Granito/Essenza dengan spesifikasi teknis sebagai
berikut:

1.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


 Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman
dalam pemasangan keramik dan HT.
 Bidang dinding keramik dan HT harus benar-benar rata, dan garis-
garis siar, harus benar-benar lurus dan siku baik di arah horizontal
maupun vertikal dengan batas toleransi yang diijinkan.
 Pada awal pemasangan keramik dan HT pada dinding dan ke mana
sisa ukuran harus diadakan, maka harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan direksi sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
 Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing sebelum pelaksanaan.
 Kontraktor harus memperhatikan letak dan hubungan serta detail
terhadap kusen, sakelar, stop kontak, dan jenis pekerjaan lain yang
harus terpasang di atas dinding sesuai petunjuk gambar.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 10
 Pemotongan keramik dan HT harus menggunakan alat potong khusus
atau sesuai petunjuk pabrik.
 Keramik dan HT yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
jenis noda-noda yang melekat.
 Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman
dalam pemasangan keramik dan homogenius tile.
 Bidang dinding keramik dan homogenius tile harus benar-benar rata,
dan garis-garis siar harus benar-benar lurus dan siku baik di arah
horizontal maupun vertikal dengan batas toleransi yang diijinkan.
 Awal pemasangan keramik dan homogenius tile pada dinding dan ke
mana sisa ukuran harus diadakan, maka harus dibicarakan terlebih
dahulu dengan direksi sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing sebelum pelaksanaan.
 Keramik dan homogenius tile yang sudah terpasang harus dibersihkan
dari segala jenis noda-noda yang melekat.

1.2.3.1. Pelaksanaan Pemasangan Dinding Keramik


 Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar dan keramik harus
dibasahi, menggunakan benang untuk menentukan layout keramik,
yang telah ditentukan dan pasang sebaris keramik guna menjadi
patokan untuk pemasangan keramik selanjutnya.
 Pemasangan keramik harus dimulai dari bawah dan dilanjutkan ke
bagian atas.
 Pada bagian belakang tile ditempel adukan perekat dan diratakan,
selanjutnya keramik yang telah diberi adukan perekat ini ditekankan ke
plesteran dasar. Kemudian permukaan keramik dipukul perlahan-lahan
sampai adukan perekat menutupi penuh bagian belakang keramik dan
sebagian adukan tertekan keluar dari tepi keramik.
 Jika keramik sudah terpasang, mortar perekat yang berada di nat
(joint) harus dibuang/dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak
merusak permukaan keramik. Mortar perekat yang mengotori
permukaan keramik harus dibuang dengan kain lap basah.
 Pemasangan nat keramik (pengisian nat) harus sesuai dengan
ketentuan pabrik.
 Setelah pemasangan keramik dilaksanakan harus dipastikan kembali
bahwa adukan perekat telah melekat dengan baik pada bagian
belakang keramik dan telah terpasang dengan baik.
 Tension test harus dilakukan pada pasangan keramik di dinding. Tes
harus dilaksanakan pada area yang telah dikerjakan oleh tukang. Tes
dilaksanakan setiap hari kerja dan contoh keramiknya diambil secara
acak. Jika umur pemasangan contoh keramik tidak lebih dari 5 hari,
kekuatan rekatan harus minimal 3 kg/cm².
 Kontraktor harus melindungi keramik yang telah terpasang termasuk
adukan perekatnya, dan harus mengganti dengan biaya sendiri untuk
setiap kerusakan yang terjadi. Penyerahan pekerjaan keramik
dilakukan dalam keadaan bersih.
 Permukaan keramik dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain
lap, dan sebagainya. Apabila terdapat area-area yang tidak bisa
dibersihkan dengan air, maka dianjurkan melakukan pembersihan
memakai campuran air dengan hidrochloric acid dengan perbandingan
30:1. Sebelum pembersihan dengan zat asam ini dilakukan,
Kontraktor harus melindungi semua bagian yang kemungkinkan akan
berkarat atau rusak oleh zat asam tsb. Setelah dibersihkan dengan zat

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 11
asam ini, bersihkan area keramik dengan air biasa sampai tidak ada
campuran zat asam yang tersisa.
 Setelah pemasangan keramik, kontraktor harus melindungi keramik
dinding yang telah terpasang dari akses oleh pihak yang tidak
berkepentingan.

1.2.3.2. Pelaksanaan Pemasangan Dinding Homogenous Tile/HT


 HT dipasang dengan nat serapat mungkin, maksimum 1 mm. Pada
bagian-bagian yang dipasang secara vertikal harus diperkuat dengan
kaitan-kaitan dari pelat baja stainless steel yang dipaku dengan kuat
pada dinding.
 Setelah HT terpasang, permukaan dinding harus sama membentuk
garis lurus dengan bidang permukaan lantai, harus rata dan waterpass,
serta tidak ada bagian-bagian yang bergelombang, tidak terdapat
celah-celah antara masing-masing unit HT yang dicor dengan air
semen kental, dan diberi cat dengan warna yang sama dengan warna
HT. Hal tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga seluruh celah
terisi padat, setelah itu dipoles dengan mesin poles sehingga
permukaannya benar-benar rata dan dikilapkan dengan menggunakan
wax khusus atau rubbing compound.
 Pemotongan HT harus dilakukan dengan baik dan rapi, serta
dikerjakan oleh orang-orang yang ahli di bidang tersebut dengan
menggunakan mesin pemotong khusus HT. Bahan-bahan yang dapat
mengakibatkan noda-noda pada dinding seperti minyak, residu, teak
oil, dan lain-lain harus dijauhkan dari permukaan dinding.

1.2.4. Pengendalian Pekerjaan


1.2.4.1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, Peraturan Keramik Indonesia (NI-
19).
1.2.4.2. Sebelum pilihan material-material akan dipasang, harus
diserahkan contoh-contoh materialnya untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan MK dan Konsultan Perencana.
1.2.4.3. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan dalam bagian ini, harus
baru dan dipilih berdasarkan kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui oleh Pemberi Tugas.

2. PEKERJAAN LANTAI
2.1. Lapisan Pasir Urug/Pasang
Lapisan pasir urug digunakan pada bagian bawah setiap pasangan lantai dengan
ketebalan sesuai dengan gambar rencana. Sebelum pasir dipadatkan, lapisan
pasir harus bersih dari kotoran tanah, bekas-bekas kayu dan benda-benda asing
lainnya. Pemadatan pasir dilakukan dengan mesin stamper atau bahan lain yang
diijinkan oleh direksi lapangan dan disiram air berulang-ulang sedemikian rupa
sehingga terbentuk lapisan pasir padat, rata, dan waterpass.

2.2. Pekerjaan Beton Tumbuk


Beton tumbuk dipasang pada tempat-tempat yang ditentukan pada gambar
rencana, seperti rabat beton, di bawah ubin keramik dan lantai kerja.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 12
Bahan yang digunakan adalah adukan beton dengan campuran 1 PC: 3 pasir: 5
koral (batu pecah).

PC atau Portland Cement harus mengikuti ketentuan syarat-syarat PC pada pasal


Pekerjaan Beton. Pasir dan koral mengikuti ketentuan-ketentuan bahan pasir dan
koral pada pasal Pekerjaan Beton.

Sebelum pengecoran beton tumbuk dilaksanakan, permukaan di bawah lapisan


beton tumbuk harus dipadatkan, diratakan, dan dibersihkan dari segala kotoran.
Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan beton
tumbuk padat, rata, dan sama tebalnya dengan ketentuan gambar rencana.

2.3. Pekerjaan Lantai Keramik, Homogenius Tile (HT), & Plint Lantai
2.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, material, dan peralatan yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini, untuk mencapai hasil yang baik.
Pekerjaan lantai keramik, homogenius tile, dan plint lantai ini meliputi seluruh
detail yang disebutkan dalam gambar, dan ditunjukkan dalam daftar finishing
material atau sesuai dengan petunjuk pemberi tugas (Managemen
Konstruksi/MK).

2.3.2. Persyaratan Bahan


2.3.2.1. Keramik
Produk keramik yang digunakan kualitas pertama dengan merk setara Roman
atau Mulia Keramik. Warna, tipe, dan pola ditentukan dalam gambar rencana dan
buku spesifikasi material arsitektur.

2.3.2.2. Homogenius Tile (HT)


Produk HT yang digunakan adalah merk setara Niro Granite atau Granito, dan
dipasang pada area seperti yang tertera dalam gambar. Warna, tipe, dan pola
ditentukan dalam gambar dan buku spesifikasi material arsitektur.

2.3.2.2. Bahan Perekat dan Pengisi Nat


Bahan additive campuran perekat keramik dan HT yang digunakan untuk
pemasangan pada dinding dan lantai adalah produksi AM, Cipta Mortar atau yang
setara dan disetujui oleh direksi Lapangan. Bahan pengisi nat/alur sambungan
(grouting) yang digunakan adalah AM, ASA Coloured Grout, atau yang setara
dan disetujui oleh direksi lapangan. Untuk pekerjaan exterior dan daerah basah,
pengisi nat memakai liquid grout additive sebagai pengganti air. Jenis bahan
perekat dan pengisi nat harus menggunakan satu merk saja. Pengendalian
seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan peraturan ASTM, peraturan
Keramik Indonesia (NI-19), dan PUBI-1982.

Pemborong harus menyerahkan 2 (dua) salinan ketentuan dan persyaratan teknis


operatif dan pabrik sebagai informasi bagi Pemberi Tugas / MK.

Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, akan tetapi dibutukan untuk
penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus baku, dan memiliki
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh Pemberi Tugas / MK.

2.3.3. Syarat syarat Cara Pelaksanaan


Lahan sebelum pemasangan harus dalam keadaan bersih dari kotoran yang
dapat mengganggu / mengurangi daya rekat keramik dan HT. Bidang lantai

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 13
keramik dan HT yang terpasang harus benar benar rata dengan memperhatikan
kemiringan lantai untuk memudahkan pengaliran. Pola pemasangan keramik dan
HT harus sesuai dengan gambar-gambar detail atau yang sesuai dengan
petunjuk Pemberi Tugas / MK.

Lebar siar-siar harus sama, dengan kedalaman maksimum 3 mm membentuk


garis lurus atau sesuai dengan gambar / petunjuk Pemberi Tugas / MK. Siar-siar
diisi dengan bahan pengisi grout semen berwarna, atau warna sesuai petunjuk
dari Pemberi Tugas / MK. Nat keramik tidak boleh melebihi 2 mm untuk keramik
cutting. Nat untuk keramik tidak boleh melebihi 4 mm. Nat untuk HT tidak boleh
melebihi 2 mm.

Pemotongan keramik dan HT harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai


dengan petunjuk direksi lapangan. Keramik dan HT yang sudah terpasang harus
dibersihkan dari segala macam noda yang melekat sehingga benar-benar bersih.

2.3.4. Contoh bahan


Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus memberikan contoh-contoh
material keramik dan HT untuk mendapatkan persetujuan dari direksi/ MK/
pengawas. Contoh-contoh material yang telah disetujui oleh direksi / MK /
pengawas akan digunakan sebagai standard atau pedoman untuk memeriksa
material yang dikirim oleh pemborong ke lapangan. Pemborong diwajibkan
membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material yang telah disetujui di
direksi keet.

2.3.5. Syarat syarat Pengiriman dan Penyimpanan Material


Material-material diletakan di tempat yang kering dengan ventilasi yang baik,
terlindung, dan bersih. Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan material-
material yang disimpan baik sebelum maupun selama pelaksanaan. Bila ada
material yang tidak ditempatkan pada tempatnya, material rusak, dan hilang,
maka pemborong harus menggantinya dengan persetujuan dari pemberi tugas /
MK atas biaya yang ditanggung oleh pemborong.

2.3.6. Pengujian Kualitas Pekerjaan


Sebelum dilaksanakan pemasangan, pemborong diwajibkan memberikan
Certificate Test bahan keramik dan HT dari produsen atau pabrik kepada pada
pemberi tugas / MK. Bila tidak ada Certificate Test, maka pemborong harus
melakukan pengujian atas material tersebut di laboratorium yang akan ditunjuk
kemudian. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan pada pemberi tugas / MK
secepatnya. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut
menjadi tanggung jawab pemborong.

2.3.7. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan


Bahan keramik yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3 x 24 jam
setelah pemasangan. Bila terjadi kerusakan, maka pemborong diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.

2.4. Lantai Beton


Lantai beton dipasang pada lantai dasar seperti pada area-area yang ditentukan
pada gambar rencana dan petunjuk direksi lapangan. Lantai beton dapat dicor
setelah lapisan dasarnya betul-betul padat dan rata, serta telah mendapat
persetujuan direksi lapangan. Beton dicor di atas lapisan plastik sebagai alas
(lantai kerja). Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga membentuk
lapisan beton padat, rata, sama tebalnya dengan ketentuan gambar rencana.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 14
Pada area-area yang ditentukan gambar rencana diberi perkerasan permukaan
lantai beton (floor hardener).

Bahan floor hardener ini harus berkualitas baik dan mendapat persetujuan direksi.
Untuk itu kontraktor diharuskan menyerahkan beberapa brosur dari bahan
tersebut untuk disetujui oleh direksi lapangan. Dan cara pengerjaannya harus
menurut standard dari pabrik yang bersangkutan atau menurut ketentuan gambar
rencana.
Pada ruang-ruang seperti yang ditentukan pada gambar rencana, permukaan
lantai beton diberi lapisan cat sebagai finishing. Jenis cara yang dipakai adalah
floor paint yang mengandung epoxy atau polyurethane resins. Cara pengecatan /
pemakaian harus sesuai dengan petunjuk produsen.

2.5. Pekerjaan Lantai Screed


2.5.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, material, dan alat alat bantu yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang baik. Pekerjaan lantai screed ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukan dalam gambar sebagai lantai bawah finishing lantai,
seperti yang ditunjukkan gambar atau petunjuk direksi lapangan.

2.5.2. Persyaratan Bahan


Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam
BI.1971 (NI-2) PUBI.1982 dan (NI-8). Sebelum material-material yang dipakai
dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya untuk
mendapatkan persetujuan dari pemberi tugas / MK.

Pemborong harus menyediakan 2 (dua) ketentuan dan persyaratan teknis


operatif dari pabrik sebagai informasi bagi pemberi tugas MK. Material lain
yang tidak terdapat pada daftar di atas, akan tetapi dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini, harus baru dan memiliki kualitas yang baik dari
jenisnya dan harus disetujui oleh pemberi tugas / MK.

2.5.3. Syarat syarat cara pelaksanaan


Untuk pasangan di atas plat beton tumbuk (lantai tingkat), sebelum diberi
lapisan lantai screed, plat beton harus dalam keadaan bersih dari segala
kotoran dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain. Lantai harus
dibersihkan dengan air bersih, setelah bersih dilapisi dengan air semen, baru
sesudah itu pekerjaan dapat dimulai. Bahan lantai screed merupakan
campuran dari bahan PC dan pasir yang memenuhi syarat-syarat bahan
dengan komposisi campuran 1 PC: 3 pasir (atau sesuai ketentuan direksi
lapangan).

Ketebalan lantai screed berkisar 2-4 cm, dan permukaan lantai ini harus
benar-benar rata dengan kemiringan yang sudah ditentukan. Pelaksanaan
dilakukan sekaligus pada lokasi pemasangan untuk lantai bawah finishing
seperti lantai karpet, parket, dan sejenisnya. Sehingga seluruh permukaan
lantai screed ini harus dilapisi acian dari bahan adukan semen murni, dan
bahan finishing baru boleh dipasang setelah 7 hari atau setelah mendapat
persetujuan direksi lapangan.

2.5.4. Syarat syarat Pengamanan Pekerjaan


Selama 7 (tujuh) hari, tempat pelaksanaan pekerjaan harus dilindungi dari lalu
lintas orang dan barang. Pemborong diwajibkan melindungi pekerjaan dari

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 15
kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan yang lain. Bila terjadi kerusakan,
pemborong diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi
kualitas pekerjaan.

2.6 Pekerjaan Rumput Sintetis


Spesifikasi bahan untuk rumput sintesis adalah Rumput Sintetis Swiss yang
dilapisi anti UV kuat tebal dan tahan lama, dengan ketebalan 3 cm.

2.6.1 Cara Pemasangan


Rumput dipasang dengan cara di gelar lapisan bawah di beri lem fox. Sisa
kelebihan dipotong dengan memakai cutter.

2.6.2 Syarat-yarat Pengamanan


Selama 7 (tujuh) hari, tempat pelaksanaan pekerjaan harus dilindungi dari lalu
lintas orang dan barang. Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan dari
kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan yang lain. Bila terjadi kerusakan,
Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi
kualitas pekerjaan. Apabila habis pekerjaan terdapat kotoran dan debu rumput
sintetis dapat diVakum atau disiram dengan air.

2.7 Pekerjaan Pemasangan Batu Alam


2.7.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, material, dan alat alat bantu yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang baik. Pekerjaan pemasangan batu alam ini meliputi seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar sebagai finishing lantai
Drop off dan lansekap, seperti yang ditunjukkan gambar atau petunjuk direksi
lapangan.

2.7.2 Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai adalah batu Andesit, batu Granit, dengan pola dan
dimensi sesuai yang ditentukan dalam gambar. Naad yang digunakan
berbahan semen warna abu-abu atau sesuai dengan warna batu alam.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan material
contoh untuk disetujui oleh Manajer Konstruksi. Semen yang digunakan harus
memenuhi syarat NI 8 tipe I menurut ASTM atau S 400 menurut standard
Portland Cement. Jenis semen yang dipilih dari produk semen Tiga Roda,
Gresik atau setara yang disetujui oleh Manajer Konstruksi. Penyimpanan
harus di tempat yang kering dan rapat air, terangkat dari tanah. Pasir dipilih
dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah
liat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan
bentuk yang sama sesuai persyaratan: NI 3 pasal 1, dan NI 2 bab 3. Air yang
digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik, garam
asam alkali. f. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan
Manajer Konstruksi. Contoh bahan ditunjukkan dan diserahkan kepada
Manajer Konstruksi untuk mendapat persetujuannya sebelum dipakai

2.7.3 Syarat syarat cara pelaksanaan


Bersihkan permukaan dinding dari kotoran dan minyak. Dinding sudah harus
diplester atau merupakan dinding beton. Jika permukaan dinding sudah diaci /
dicat, maka permukaan dinding harus dikerik terlebih dahulu sebanyak
mungkin. Adukkan pasangan cukup semen & WBM yang dibuat menjadi

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 16
pasta. Tiap 1 M2 diperlukan 3 Kg semen PC & 0.75 liter WBM.Tarik garis
horizontal untuk membantu rapinya pemasangan. Batu mudah dipotong
sesuai dengan rencana bentuk dengan mesin potong keramik . Tiap batu
dipasang satu persatu dengan adukkan perekat yang dianjurkan. Setelah
selesai pemasangan batu, permukaan batu dibersihkan dari debu dan
serpihan kemudian dicoating efek doof sehingga merata. Coating harus
dilakukan pada batu yang benar-benar kering dan bersih. Batu dan pinggiran
nat dibersihkan dari sisa-sisa pengecoran hingga bersih dengan
menggunakan sikat nilon. Perawatan khusus perlu dilakukan dengan
melakukan coating berkala setiap 6 bulan sekali dan bersihkan debu-debu
yang melekat dengan vacuum cleaner secara teratur. Jika batu berlumut,
bersihkan dengan sikat kawat dan air deterjen secara berkala, dan lakukan
coating ulang setelah penyikatan. Jika bernoda hitam, bersihkan dengan
amplas atau gerinda.

2.7.4 Syarat syarat Pengamanan Pekerjaan


Bahan batu alam yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3 x 24
jam setelah pemasangan. Bila terjadi kerusakan, maka pemborong diwajibkan
untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.

2.8 Pekerjaan Rabat Beton


2.8.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pembuatan rabat beton untuk area plaza dan pathway atau
pedestrian serta bangunan taman, sesuai yang tertera pada gambar
konstruksi.

2.8.2 Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai adalah semen warna abu K-225 atau campuran 1 : 3 : 5 b
Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI – 8 tipe I menurut ASTM atau
S – 400 menurut standard Portland Cement. Jenis semen yang dipilih dari
produk semen Tiga Roda, Gresik atau setara yang disetujui oleh Project Officer.
Penyimpanan harus di tempat yang kering dan rapat air, terangkat dari tanah.
Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari
tanah liat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan
bentuk yang sama sesuai persyaratan: NI – 3 pasal 1, dan NI – 2 bab 3.3. Air
yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik,
garam asam alkali. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan
Manajer Konstruksi. Contoh bahan ditunjukkan dan diserahkan kepada Manajer
Konstruksi untuk mendapat persetujuannya sebelum dipakai.

2.8.4 Syarat syarat cara pelaksanaan


Area untuk pembuatan rabat beton harus dalam keadaan bersih. Semua
material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Manajer Konstruksi.
Contoh bahan harus ditunjukkan dan diserahkan untuk mendapat persetujuan
Manajer Konstruksi sebelum dipakai.

2.8.5 Syarat syarat Pengamanan Pekerjaan


Bahan batu alam yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3 x 24
jam setelah pemasangan. Bila terjadi kerusakan, maka pemborong diwajibkan
untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 17
2.9 Pekerjaan Paving Block
2.9.1 Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan pembuatan paving block untuk area plaza dan pathway atau
pedestrian serta bangunan taman, sesuai yang tertera pada gambar
konstruksi. Ada beberapa hal yang terkait dalam pekerjaan ini yaitu
pembersihan lahan, Persiapan tanah untuk timbunan, Pekerjaan
pemadatan, Pembuatan lapis pasir, Pemasangan paving block

2.9.2 Persyaratan Bahan


Bahan Lapis Pasir untuk Paving Block

Sumber Bahan:
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk lapis ini biaya dari
pencarian dan pekerjaan muat, angkut, bongkar ke lokasi pekerjaan harus
sudah diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor. Kontrak harus melaporkan
lokasi tersebut kepada Konsultan Pengawas secepatnya secara tertulis
disertai keterangan tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan dan
rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek. Bahan tersebut harus
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi.

Bahan pasir tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi limit seperti di


bawah ini :

Ukuran tapis Prosentase (%) Lolos


terhadap berat :
9,25 mm 100
4,75 mm 95 - 100
2,36 mm 80 - 100
1,18 mm 50 - 95
600 mm 25 - 60
300 mm 10 - 30
150 mm 5 - 13
75 mm 0 - 10

Bahan pasir dapat berbentuk runcing lebih baik karena memberikan hasil
yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar air yang lebih ketat
pada saat pemadatan. Butir pasir yang berbentuk runcing lebih baik karena
membersihkan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar
air lebih ketat pada saat pemedatan. Untuk menghindarkan
karakteristik pemadatan yang berbeda-beda harus diusahakan agar sumber
dari pasir tersebut adalah satu.

Bahan Paving Block:


Paving Block dengan tebal 8 mm, natural, untuk jalan atau sirkulasi kendaraan.
Dengan type sesuai dengan gambar arsitektur dan memiliki kuat tekan minimal
400 kg/cm2.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 18
2.9.3 Syarat syarat cara pelaksanaan
Pekerjaan Timbunan Tanah:
Bahan timbunan harus baik untuk pekerjaan lapisan jalan, jika dipadatkan
harus dapat mencapai hasil nilai CBR minimal yang disyaratkan sebesar 6 %.
Jika digunakan bahan timbunan yang tidak atau kurang baik dan tidak tercapai
nilai CBR minimal tersebut, ini harus dibongkar dan diganti dengan bahan yang
baik tanpa adanya tambahan pembiayaan untuk itu. Kontraktor harus
melaporkan kepada MK tentang tahapan-tahapan persiapan untuk pekerjaan
subgrade dan Kontraktor harus mengulangi pekerjaan pemadatan, jika
dianggap perlu, untuk tercapainya derajat kepadatan yang diinginkan atau
disyaratkan. Sebelum dipadatkan, dalamnya suatu lapisan yang akan
dipadatkan tidak boleh lebih dari 20 cm. Setiap lapisan lepas harus dipadatkan
dengan stamper yang ukurannya telah ditentukan oleh MK. Pemadatan harus
dimulai dari tepi timbunan dengan arah longitudinal, kemudian menggeser
kearah sebelah dalam (ketengah jalan). Lapisan terakhir harus diselesaikan
dalam keadaan rata atau halus sampai pada suatu lapisan dengan kerataan
yang diinginkan.Lereng-lereng urugan harus dibuat serapih mungkin dan tidak
longsor.

Pekerjaan Lapis Pasir untuk Paving Block:


Bedding sand harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak tercampur
dengan tanah/kotoran disekitarnya. Tempat penimbunan harus mempunyai
drainase yang baik dan harus terlindung dari hujan sehingga air tetap
merata.

Penghamparan pasir / bedding sand :


Pasir harus dihamparkan dengan rata diatas lapisan dasar (base course)
sampai ketebalan 4 cm padat dengan memperhatikan kadar air ketebalan 4
cm padat dengan memperhatikan kadar air dan karakteristik gradasinya.
Permukaan yang dihasilkan harus rata. Bila concrete block telah selesai
dipasang dan terlihat permukaan yang tidak rata maka paving block
tersebut harus diangkat kembali, pasir diratakan lagi sampai diperoleh hasil
yang rata. Bedding sand ini harus mempunyai kepadatan dan ketebalan
yang sama sehingga pemampatan akibat pemadatan merata. Lapisan
yang lepas / belum dipadatkan biasanya mempunyai ketebalan 5 sampai
15 mm lebih tebal dari ketebalan padat yang disyaratkan. Selama
penghamparan kadar air harus uniform dan pasir yang belum dipadatkan
tersebut harus dilindungi terhadap segala bentuk pemadatan dan lalu lintas,
sampai paving block selesai dipasang dan bersama-sama. Bila ada bagian
lapisan pasir yang tidak sengaja terkompaksi sebelum paving digaruk dan
diratakan. Waktu penghamparan harus diperhitungkan dengan baik
sehingga tidak terdapat lapisan pasir lepas yang tidak sempat ditutup
dengan paving block pada hari yang sama.

Pekerjaan Lapis Permukaan untuk Paving Block:


Paving Block harus diletakkan berhimpitan satu dengan lainnya dengan
pola sesuai dengan gambar lansekap di atas bedding sand yang belum
dipadatkan tapi sudah selesai diratakan. Lebar celah antar block tidak boleh
lebih dari 4 mm, celah ini harus merupakan garis lurus dan saling tegak
lurus, untuk itu diperlukan pemasangan snar pada 2 arah yang saling tegak
lurus untuk mengontrol letak dan ikatan antar block.

Cara meletakkan block dan pengisian celah antara dalam memasang block
harus diusahakan agar untuk pengisian celah antara block dengan elemen-

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 19
elemen lain seperti pinggiran saluran, bingkai jalan, bak kontrol dan lain-lain,
dipergunakan block dengan ukuran tidak dari 25 % dari ukuran utuh. Ruang
antara yang masih tersisa harus diisi setelah pemadatan awal dari paving
block. Untuk celah lebih besar dari 25 mm tetapi kurang dari 50 mm,
dipergunakan aggregate halus dengan ukuran 10 mm dan mortar kering untuk
celah yang lebih kecil. Untuk bagian-bagian jalan yang menanjak, menurun,
pemasangan block harus dilakukan dari bagian terendah kebagian yang lebih
tinggi. Pola pemasangan dan warna agar dibuat sesuai gambar, Kontraktor
wajib membuat gambar kerja untuk pola di daerah-daerah khusus.

Pemadatan Awal Alat kompaksi untuk keperluan ini harus merupakan


"mechanical flat plate vibrator", dengan karekteristik sebagai berikut :
- Plat dasar mempunyai luas : 0,25 - 0,50 m2.
- Gaya pemadatan yang dapat diberikan sebesar 1,5 ton sampai 2,0 ton.
- Frekuensi getaran : 75 - 100 Hz.

Paving Block harus terletak dengan mantap diatas bedding sand.


Pemadatan harus dilakukan segera setelah pemasangan paving block
dengan minimal 2 passes. Jarak antara bagian yang dipadatkan sampai
bagian dimana sedang dilakukan pemasangan block tidak boleh kurang dari
1,50 m. Adalah sangat penting untuk memadatkan bedding sand segera
setelah pemasangan block sehingga dapat dihindari berpindahnya pasir
yang masih dalam keadaan lepas karena bergeraknya block yang tidak
diletakkan dengan baik atau adanya air yang mengalir ketempat tersebut.
Pemadatan harus diulangi pada daerah selebar 1,00 m diukur dari akhir
pemasangan / pemadatan yang dilakukan pada hari sebelumnya
melanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya. Semua block yang rusak
selama pemadatan dan selama masa pemeliharaan harus segera diganti
dengan yang baru tanpa adanya biaya tambahan.Pejalan kaki boleh
menggunakan jalan concrete block ini setelah pemadatan awal sebelum
penghamparan pasir pengisi, tetapi sebiknya setelah sambungan atau
celah antar block terisi pasir dan dipadatkan.

Pasir pengisi (joint filling) pasir yang dipergunakan untuk mengisi celah
antar block harus mempunyai gradasi sedemikian rupa sehingga 90 % dari
berat lolos dari tapis 1,18 mm (BS-410).
Pasir ini harus cukup kering sehingga dapat mengisi celah-celah dengan
baik. Bahan ini bebas dari garam dan zat-zat lain yang dapat merusak
material paving block.
Segera setelah pemadatan awal dan pengisian akhiran-akhiran, pasir pengisi
harus segera dihamparkan dan diratakan dengan sapu sepanjang
permukaan jalan atau trotoar dan dimasukkan ke dalam celah-celah antara
dengan bantuan kompaktor. Celah harus benar-benar terisi oleh pasir kasar.
Kompaktor dari jenis lain boleh dipergunakan setelah mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
Sebagai langkah pemadatan terakhir, permukaan jalan / trotoar harus
dipadatkan dengan mechanical flat plate vibrator, sehingga diperoleh
permukaan yang padat dan rata dengan kemiringan terhadap kedua arah tepi
jalan sebesar 2 %.
Toleransi

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 20
Toleransi ukuran bahan :
Bahan harus mempunyai panjang dan lebar yang seragam dengan toleransi
maximum tidak lebih dari 3 mm terhadap tebal nominalnya.
Toleransi kerataan permukaan jalan .Toleransi kerataan permukaan akhir level
block harus 10 mm dari permukaan yang tercantum dalam gambar,
sehubungan dengan peil permukaan saluran air dll.

Deviasi diukur dengan jidar lurus sepanjang 3 meter atau tempalte tidak
boleh melebihi 8 mm dan perbedaan level dari satu block terhadap block
disebelahnya tidak boleh melebihi 2 mm.

2.9.4 Syarat syarat Pengamanan Pekerjaan


Bahan paving block yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3 x
24 jam setelah pemasangan. Bila terjadi kerusakan, maka pemborong
diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.

3. PEKERJAAN PENUTUP DINDING


3.1. Pekerjaan Plesteran
3.1.1. Umum
Pekerjaan yang dimaksudkan dalam pasal ini meliputi semua tenaga kerja,
material, alat, dan perancah yang diperlukan untuk menyelesaikan semua
plesteran yang tercantum dalam gambar atau diuraikan disini. Pasangan
sebelum diplester harus disiram air hingga basah dan jenuh di mana terlebih
daulu siar-siar telah dikerok sedalam + 1 cm dan dibersihkan. Pekerjaan
plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan pipa-pipa
instalasi, berturut-turut lapisan kasar, lapisan sedang, dan lapisan halus.
Permukaan akhir harus lurus, rata, halus, datar ataupun tegak lurus, kecuali
jika direncanakan lain (plesteran kasar, kamprot, dan sebagainya). Jika hasil
plesteran tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak vertikal, terjadi pecahan
atau retak, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki
dengan biaya yang sepenuhnya ditanggung oleh kontraktor.

3.1.2. Bahan
3.1.2.1. Semen Instant
Spesifikasi mengikuti atau sesuai dengan ketentuan pabrik semen instant
yang ditetapkan.

3.1.2.2. Air
Air untuk mencampur harus bersih, segar, dan bebas dari bahan yang
merusak, seperti minyak, alkali, asam. atau bahan nabati.

3.1.3. Campuran dan Tebal


3.1.3.1. Campuran
Adukan plesteran harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai
dengan pekerjaan pasangan.

3.1.3.2. Tebal
Tebal standard dari adukan yang dipasang pada dinding adalah 20 mm.
Tebal tambahan diperlukan untuk menutup bagian yang tidak rata pada
beton atau permukaan pekerjaan pasangan. Semua plesteran harus
dipasang menurut tabel berikut:

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 21
Tebal ( mm)
LETAK Lapisan Lapisan Lapisan Tebal
Kasar Sedang Halus Seluruhnya
Dinding Dalam 10 7 3 20
Dinding Luar 10 7 3 20
Bagian lain 10 7 3 20

3.1.3.3. Plesteran
Plesteran dilaksanakan dalam 3 lapis sebagai berikut:
 Lapisan Kasar
Lapisan kasar harus menutup seluruh bidang dinding.
Sebelum lapisan kasar mengeras, harus dbuat goresan
melintang untuk memperoleh ikatan mekanis bagi lapisan
sedang. Lapisan ini harus dibasahi selama tidak kurang dari
24 jam dan dibiarkan jenuh sebelum lapisan sedang
dipasang. Lapisan kasar harus dipasang merata dan
dengan cukup tekanan untuk menghasilkan ikatan yang
baik.

 Lapisan Sedang
Sebelum mulai memasang lapisan sedang, permukaan dari
lapisan kasar harus dibasahi. Lapisan sedang harus
dibentuk menjadi suatu permukaan yang betul-betul rata,
kemudian dibuat kasar dengan mistar kayu atau dibuat
goresan melintang untuk memperoleh lekatan lapisan
halus. Lapisan ini harus tetap basah selama 48 jam dan
dibiarkan agar tidak mengering.

 Lapisan Halus
Lapisan halus tidak boleh dipasang sebelum adanya
penyesuain dengan lapisan sedang selama 7 (tujuh) hari.
Sesaat sebelum lapisan halus dipasang, lapisan sedang
harus dibasahi lagi secara merata. Lapisan halus harus
diapungkan terlebih dulu sehingga menjadi suatu
permukaan yang benar-benar rata, kemudian disendok
sedemikian rupa sehingga butir pasir terpaksa masuk ke
dalam plesteran, dan dengan penyendokan terakhir
diperoleh permukaan yang licin dan bebas dari bidang yang
kasar, tanpa bekas sendok atau noda lainnya. Lapisan
halus harus dibasahi sekurang-kurangnya 2 hari, dan
selanjutnya harus dilindungi terhadap pengeringan yang
cepat, sampai mengeras dengan sempurna.

4. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, DAN PARTISI


4.1. Kusen Kayu
Semua kusen kayu dan partisi yang terbuat dari kayu harus memenuhi
persyaratan pekerjaan kayu. Tipe dan ukuran kusen harus sesuai gambar, namun
untuk ketepatan pelaksanaan kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 22
di lapangan. Semua pemakaian bahan harus berkualitas baik dan tanpa cacat.
Semua pertemuan sisi kusen dan partisi dengan dinding atau kolom harus diberi
alur semen dengan penyelesaian yang rapi. Bagian-bagian ini harus dicat meni
dengan kualitas yang baik.

Semua kusen pintu, dan partisi harus lurus dan rata, permukaan yang terlihat
harus tanpa cacat dan diberi finishing menurut gambar rencana atau petunjuk
direksi lapangan. Kusen kayu terbuat dari kayu kamper oven atau setara.

4.2. Kusen Besi


Untuk bagian-bagian yang ditentukan dalam gambar rencana (jika ada) sebagai
kusen besi, digunakan besi dengan profil besi dengan ukuran 5 cm x 15 cm, atau
sesuai dengan petunjuk direksi lapangan.

Profil besi dipasang dengan menggunakan sambungan las dan keseluruhan


kusen dipasang dengan baik pada dinding dengan menggunakan angkur besi dan
kemudian dicor dengan adukan beton sehingga terjamin kekuatannya. Setelah
kusen besi terpasang, permukaan kusen harus rata dan lurus berdasarkan
waterpas. Sambungan antara unit dan pemotongan unit harus dihaluskan.
Seluruh permukaan besi dicat dengan cat besi.

4.3. Pekerjaan Pintu Kayu


4.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, material, dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.

4.3.2. Bahan
Kualitas kayu dipakai sesuai persyaratn dalam NI-5, (PKKI - 1961) dan
persyaratan lain yang tertulis dalam bagian material kayu. Kelembaban yang
dipakai maksimum 14% untuk kayu setebal lebih dari 2.5 cm, dan maksimum
13% untuk kayu dengan tebal kurang dari 2.5 cm. Diawetkan dengan CT
106/Diffusol Cabang Concentrate (sistem Hickson’s Timber Preservation).
Daun pintu panel ganda rangka menggunakan kayu kamper samarinda kelas
II, atau bahan lain yang ditentukan oleh pemberi tugas. Ukuran disesuaikan
gambar, tidak diperkenankan menggunakan sambungan, harus utuh 1 muka
(kecuali ditentukan lain dalam gambar). Semua kayu/lapisan kayu yang
tampak harus diserut halus dan sebelum dilakukan finishing, terlebih dulu
dilakukan pekerjaan dempul penutup lubang paku/sekrup dengan cara
diampelas halus.

4.3.3. Syarat-Syarat Cara Pelaksanaan


Sebelum melaksanakan pekerjaan, pemborong diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi lapangan (ukuran dan lubang-lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan,
dan detail-detail sesuai gambar.

Sebelum pemasangan, penimbunan kayu ditempat pekerjaan harus diletakkan


pada ruang dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung
dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban. Semua ukuran harus sesuai
gambar dan merupakan ukuran jadi.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 23
4.3.4. Shop Drawing Dan Contoh
Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan. Pemborong wajib membuat shop drawing untuk detail-
detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen
kontrak. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan
khusus yang belum tercakup secara lengkap dalam gambar kerja/dokumen
kontrak sesuai spesifikasi pabrik.

Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan


dari konsultan perencana dan MK. Pemborong wajib mengajukan contoh dari
semua bahan. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada
pemberi tugas/MK sebanyak minimal 2 produk yang setara dari berbagai
merek pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh perencana.
Keputusan bahan, jenis, tekstur, dan produk akan dilakukan oleh pemberi
tugas atas dasar usulan perencana, dan konsultan MK akan
menginformasikan keputusan tersebut kepada pemborong. Semua bahan
untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pembuatan, pengerjaan
maupun pelaksanaan dilapangan oleh pemberi tugas dan konsultan MK atas
tanggungan pemborong tanpa tambahan biaya.

4.3.5. Pengujian Kualitas Pekerjaan


Semua bahan yang terpasang sesuai dengan yang disyaratkan dan telah
disetujui oleh pemberi tugas/konsultan MK. Daun pintu harus dipasang
dengan sempurna, hubungan sudut 90 derajat, tidak diijinkan dipasang dalam
keadaan melintir. Apabila tidak sesuai dengan hal tersebut diatas, maka daun
pintu harus diperbaiki atas biaya yang ditanggung oleh kontraktor. Daun pintu
tidak boleh melintir pada saat dibuka, dan untuk seluruh bidang permukaan
daun pintu harus rata dengan permukaan kusen. Daun pintu pada saat dibuka
tidak boleh bergesekan dengan lantai. Engsel dan pengunci harus dapat
bekerja dengan sempurna, sekrup harus terpasang lengkap, baik dan
sempurna.

4.3.6. Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan


Daun pintu yang telah dipasang sebelum di finishing harus diamankan dari
cacat-cacat dan noda. Bila terdapat noda semen atau terkena adukan bahan
lainnya, maka noda tersebut harus segera dihilangkan, dan daun pintu harus
segera diberi pelindung. Pada saat pelaksanaan finishing daun pintu, daerah
pelaksanaan finishing tersebut harus dibebaskan dari pekerjaan lain dan lalu
lalang orang.

4.4. Cubicle
Cubicle dipasang pada tempat-tempat yang ditentukan pada gambar rencana
atau pada daftar pemakaian bahan pada detail kusen, pintu, dan partisi seperti
pada ruang toilet dan lainnya. Tipe dan ukuran menurut gambar rencana serta
disesuaikan dengan ukuran menurut gambar rencana. Semua arah bukaan
pintu harus sesuai gambar rencana. Seluruh permukaan panel dibersihkan
dari bekas-bekas lem, dan seluruh rangka pintu diberi meni kayu.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 24
4.5. Daun Pintu & Jendela Aluminium
4.5.1. Lingkup Pekerjaan
4.5.1.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, material, dan
peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
pemasangan atap seperti yang ditunjukkan dalam gambar
rencana.
4.5.1.2. Pekerjaan ini dilaksanakan pada area-area seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana.

4.5.2. Pengendalian Pekerjaan


4.5.2.1. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam Bab ini harus
dikerjakan sesuai dengan standar spesifikasi dari pabrik.
4.5.2.2. Bahan-bahan harus memnuhi standar-standar antara lain:
ASTM B 209-86

4.5.3. Bahan-bahan
4.5.3.1. Bahan Aluminium Sheet:
 Tebal Alloy A-1100.5005, tebal minimum 1,5
mm; 2,5 mm dan 2 mm, dipasang pada area
sesuai gambar rencana.
 Surface finish: Powder Coating (lihat
pekerjaan cat).
 Warna ditentukan kemudian oleh perecana
dengan persetujuan pemberi tugas.
 Ukuran kusen minimal 4”.

4.5.3.2. Bahan yang digunakan setara dengan produksi dari


INDAL, ALKASA, YKK. Kontraktor diharuskan
menyerahkan contoh-contoh material untuk mendapatkan
persetujuan pemilik.

4.5.4. Pelaksanaan
4.5.4.1. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus
dalam pekerjaan ini.
4.5.4.2. Pelaksanaan pekerjaan harus lengkap dengan peralatan
bantu untuk mempermudah serta mempercepat
pemasangan dengan hasil yang akurat, teliti, dan tepat
pada posisinya.
4.5.4.3. Penyekrupan yang kelihatan dari luar hendaknya
mempergunakan bahan dari stainless steel.
4.5.4.4. Hasil pemasangan pekerjaan aluminium sheet harus
merupakan hasil pekerjaan yang rapih dan tidak
bergelombang.
4.5.4.5. Finishing powder coating adalah warna putih. Kontraktor
harus dapat menyertakan jaminan mutu terhadap sinar
matahari dari pabrik pembuatnya berupa sertifikat
jaminan.

4.6. Pemasangan Kaca


4.6.1. Lingkup pekerjaan meliputi pengadaan dan penyediaan
semua tenaga kerja, peralatan, material, dan pemasangan
semua kaca sesuai dengan gambar dan persyaratan.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 25
4.6.2. Sebelum pemasangan kaca dimulai maka pemborong harus
memberikan contoh-contoh bahan terlebih dahulu untuk
disetujui dan diparaf oleh pemberi tugas/MK. Untuk
mendapatkan hasil yang baik, pemborong harus bekerja
sama dengan koordinasi yang baik dengan pekerja kusen
aluminium. Pemborong diwajibkan memeriksa pekerjaan lain
yang bersangkutan dilapangan dan melaporkan kepada
pemberi tugas/MK bila ada hal-hal yang dapat
mempengaruhi pekerjaan. Pemborong harus mempelajari
dan memberi pernyataan bahwa dimensi dan jenis kaca
telah atau tidak sesuai dengan fungsi yang dirancang.
4.6.3. Bahan-bahan (material):
4.6.3.1. Clear Glass, tebal 8 mm setara Asahimas.
4.6.3.2. Kaca Safety Laminated, clear tebal kaca 8
mm (2 lapis terdiri dari 4 mm clear glass
setiap lapis dan PVB 0,76 mm interlayer),
rangka alumunium. Setara dengan produk
Tunggal Maju Asri, Broco, dan sebagainya.
4.6.3.3. Cermin harus dibuat dari kaca float glass
setebal 6 mm Produksi Tunggal Maju Asri
atau setara yang permukaannya dilapis
dengan bahan sebagai berikut:
 Lapisan perak harus terdiri dari
Chemically Deposited Silver.
Permukaan cermin harus tidak
mengandung cacat, bebas dari sulvida
atau noda-noda lain.
 Chopper Backing harus terbuat dari
lapisan film Chopper Electrolitically
Deposited setebal 0,04 mm (40
micron) langsung di atas permukaan
perak.
 Dua lapis vernis bening untuk
melindungi lapisan di atas permukaan
perak.
4.6.4. Sebelum pemesanan/pengadaan kaca dilaksanakan, pemborong
harus memberikan spesifikasi dari pabrik pembuatnya. Ukuran
panjang dan lebar tidak boleh melampui toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik. Kaca lembaran yang berbentuk segi
panjang harus mempunyai sudut dan tepi potongan yang rata dan
lurus, toleransi kesikuan maksimal yang diperkenankan 1,5 mm per
meter. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-
ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca). Kaca yang
digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pendangan. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-
garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
Kaca harus bebas dari gumpalan tepi (tonjolan pada sisi panjang

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 26
dan lebar kearah luar/masuk), dan untuk bagian tepi kaca yang
terbuka/ tidak tertutup harus dalam keadaan halus / digosok mesin,
sehingga tidak membahayakan orang. Harus bebas dari benang
(strink) dan gelombang (wave). Benang adalah cacat pada kaca
yang berupa garis timbul yang tembus pandangan, sedangkan
gelombang adalah permukaan kaca yang berubah dan
mengganggu pandangan. Harus bebas dari bintik-bintik (spots),
awan (cloud) dan goresan (stratch). Ketebalan lembaran kaca yang
digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh
pabrik.
4.6.5. Sebelum memasang kaca, semua kotoran-kotoran dan bekas-
bekas minyak harus dibersihkan hingga tidak menggangu proses
perekatan. Kaca harus dipasang rata, tegak lurus pada kusen-
kusennya. Pemotongan kaca harus sedemikian rupa sehingga
mudah dipasang tanpa paksaan. Pemasangan kaca untuk window
wall harus dilakukan dari bagian dalam untuk mempermudah
penggantian kaca apabila kemudian hari rusak atau pecah.
Pemasangan kaca untuk window wall harus di sealant terhadap
kusen aluminium. Kaca harus dipasang dengan baik pada kusen
pintu dan tidak bergetar setelah di sealant. Permukaan kaca harus
diberi tanda-tanda peringatan seperti tipe, atau kandungan bahan
lain yang tidak dapat menimbulkan cacad pada kaca setelah
dibersihkan. Sebelum pekerjaan diserahkan, permukaan kaca
harus bersih dari segala kotoran, noda-noda, dan sebagainya.
Pembersihan harus dengan bahan sesuai ditunjuk suppliernya dan
disetujui oleh pemberi tugas/MK. Sebelum pemasangan, kontraktor
harus mengambil ukuran-ukuran yang tepat dari lubang-
lubang/bukaan-bukaan kusen yang bersangkutan, sehingga tidak
ada ukuran kaca di lapangan dibuat berdasarkan pengukuran
terlebih dahulu, dan menjadi tanggung jawab kontraktor
sepenuhnya.
4.6.6. Sebelum dilaksanakan pemasangan kaca, pemborong diwajibkan
memberikan Certificate Test dari pabrik terhadap bahan kaca
kepada pemberi tugas/MK. Bila tidak ada Certificate Test, maka
pemborong harus melaksanakan pengujian atas bahan di
laboratorium, yang selanjutnya hasil pengujian dari Laboratorium
diserahkan kepada pemberi tugas/MK. Seluruh biaya yang
berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggung
jawab pemborong.

4.7. Kunci & Engsel, dan lain-lain


4.7.1. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya digunakan kunci mortise latch,
mortise look dan mortise dead lock. Sedangkan untuk pintu toilet dan
gudang dilengkapi dengan kunci khusus. Untuk merk dan tipe mengikuti
petunjuk direksi lapangan. Semua kunci tanam harus terpasang dengan
baik, kuat, dan rapih pada rangka daun pintu, serta dipasang setinggi 100
cm dari lantai atau sesuai petunjuk direksi lapangan. Engsel dan alat-alat
penggantung serta perlengkapan pintu lainnya harus dari kualitas terbaik

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 27
dan terbuat dari bahan anti karat. Merk dan tipe sesuai dengan gambar
rencana atau petunjuk direksi lapangan. Kontraktor diwajibkan
mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan
persetujuan direksi lapangan. Kontraktor harus menyediakan suku cadang
yang disiapkan untuk mengganti perlengkapan yang rusak.

4.7.2. Indikasi bolts harus dipasang pada semua pintu toilet dengan jenis mortice
yang terbuat dari baja dilapis chromium dengan knop pemutar pada
bagian dalam dan indicator free occupied pada bagian luar. Kunci jenis
ini harus dapat dibuka dari luar dengan obeng, koin kunci dan sejenisnya.
Tanda free dinyatakan dengan warna hijau dan tanda occupied dinyatakan
dengan warna merah.

4.7.3. Flush bolt (grendel) dipasang pada pintu-pintu yang tercantum dalam door
and iron mongery schedule. Flush bolt ini terbuat dari baja yang dilapisi
nikel dengan grendel vertikal sepanjang 300 mm.

4.7.4. Lever handle dan pelat lubang kunci terbuat dari aluminium yang dilapis
chromomium. Merk dan tipe leverl handle yang dipakai seperti yang
ditentukan oleh direksi lapangan.

4.7.5. Door closer dapat dipasang di sebelah kiri atau di sebelah kanan, untuk
pintu yang ditarik atau didorong. Penahannya menggunakan sistem
hidroulik yang kuat namun dapat menutup dengan lembut dan tidak berat,
sudut bukaannya mencapai 95º dengan kecepatan yang dapat diatur.
Ukuran peralatan ini harus sesuai dengan berat dan lebar pintu.

4.7.6. Door selector merupakan perlengkapan pada pintu tahan api yang
berfungsi untuk mengatur agar daun pintu tidak tertutup bersamaan dan
tidak terjadi celah yang dapat dilewati asap. Merk dan tipe door selector
harus seperti yang ditentukan oleh direksi lapangan.

4.7.7. Engsel ada yang diperuntukkan bagi pintu dengan satu arah pembukaan,
ada pula untuk 2 (dua) arah pembukaan. Engsel-engsel yang dipakai
harus sesuai dengan berat daun pintu dan arah bukaannya. Merk dan tipe
seperti yang ditentukan/disetujui oleh direksi lapangan.
4.7.8. Sign plate (pekerjaan interior) terbuat dari plastik abu-abu yang
mencantumkan nama dan nomor ruangan dengan warna hitam dari bahan
helvetica tipe medium, tinggi 25 mm, dan dipasang ke pintu dengan cara
dilem.

4.8. Pintu Pelat Besi


Pintu-pintu pelat besi harus dari tipe khusus pintu shaft dengan ketebalan 1.2 mm,
dan bentuk desain seperti yang ditentukan dalam gambar. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan ini dimulai, pemborong harus menyerahkan gambar kerja untuk pintu-
pintu pelat baja tersebut kepada direksi lapangan untuk mendapat
persetujuannya. Gambar-gambar kerja harus menunjukkan lokasi dan ketinggian
tiap pintu, dan harus menunjukkan tipe serta penempatan alat-alat pengunci dan
penggantung, detail-detail dari konstruksinya termasuk penjangkarannya dan
metoda pemasangannya.

Material pintu harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak berhubungan


langsung dengan tanah, serta memperkecil kemungkinan pengotoran dan
kerusakan. Jika terdapat pembuatan pintu pelat baja yang sama dalam jumlah

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 28
lebih dari satu, maka pemborong harus membuat satu buah terlebih dahulu dari
pintu tersebut sampai selesai dengan sempurna, untuk diperiksa dan disetujui
direksi lapangan. Contoh tersebut harus dipasang di lokasi pekerjaan dan
dilengkapi dengan alat-alat pengunci dan penggantung serta perlengkapan-
perlengkapan lainnya. Semua pintu pelat baja harus dicat dengan persyaratan
sesuai spesifikasi pekerjaan cat pada logam atau besi.

5. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
5.1. Langit-langit Gypsum
5.1.1. Lingkup pekerjaan meliputi pengadaan bahan dan penyediaan semua tenaga
kerja, peralatan, material, dan pemasangan semua langit-langit sesuai dengan
gambar dan persyaratan.
5.1.2. Sebelum pekerjaan pemasangan langit-langit dimulai, maka pemborong
diwajibkan mengadakan pengecekan/pemeriksaan kembali pekerjaan-
pekerjaan yang erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini. Untuk itu
diwajibkan adanya kerja sama (koordinasi) yang baik dengan sub pemborong
lain yang telah disetujui oleh pemberi tugas/MK. Pemasangan boleh
dikerjakan setelah pekerjaan dan peralatan yang terdapat didalam langit-langit
(seperti pemipaan, pengkabelan, ducting, alat-alat penggantung plafond dan
pekerjaan instalasi lain) sudah siap dan selesai dikerjakan serta sudah dites.
Pemborong harus memberikan contoh-contoh bahan terlebih dahulu untuk
disetujui dan diparaf oleh direksi/desainer interior. Pemborong harus
menyerahkan shop drawing untuk disetujui dan diparaf oleh pemberi
tugas/MK.
5.1.3. Bahan-bahan (material) & spesifikasinya adalah sebagai berikut:
Bahan : Gypsum Board
Ukuran : standard
Tebal : 9 mm atau sesuai detail gambar
Warna : Ditentukan kemudian
Finishing : Dicat dengan Vinyl Acrylic Emulsion (lihat spesifikasi
material)
Rangka : Hollow steel ukuran 40x40 mm, 40x20mm modul
disesuaikan dengan kekuatan rangka atau metal fooring.
Penggantung wire rod 5 mm. Tebal hollow 0.8 mm. Jarak
antara hollow adalah kelipatan 600 mm.
Merk : Jaya Board, Knauf, atau setara.
Aksesoris : Baut, sekrup, kawat, mur, dsb.

5.1.4. Pelaksanaan:
5.1.4.1. Sebelum dilaksanakan pekerjaan langit-langit, pekerjaan lain
seperti pemipaan, kabel, dan sebagainya harus sudah terpasang.
5.1.4.2. Kontraktor wajib membuat mock up sesuai petunjuk direksi
sebelum pekerjaan dimulai.
5.1.4.3. Penyimpanan bahan rangka, gypsum, dan material yang lain harus
diletakkan pada ruang atau tempat dengan sirkulasi udara yang
baik, kering, tidak lembab dan tidak terkena cuaca langsung.
5.1.4.4. Harus diperkirakan semua sambungan dalam pemasangan secara
tepat seperti baut, angker-angker, dan penguat lainnya yang
diperlukan sehingga kekuatannya dapat terjamin.
5.1.4.5. Semua hasil pemasangan harus terlihat rapih dan rata, sesuai
dengan pola gambar yang ada.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 29
5.1.4.6. Sambungan pada pertemuan gypsum dilakukan dengan las
gypsum sehingga permukaannya rata dan bebas dari bekas-bekas
sambungan.
5.1.4.7. Pengecatan gypsum dicat dengan cat vinyl acrylic emulsion sesuai
dengan spesifikasi material. Hasil pengecatan gypsum board pada
langit-langit harus rata, bersih, tidak belang dan warnanya merata.

6. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


6.1. Pekerjaan Atap
6.1.1. Lingkup pekerjaan meliputi tenaga kerja, material, peralatan, dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik. Pekerjaan atap ini meliputi seluruh pekerjaan atap (beton,
metal roof, atap polycarbonate sheet, talang beton, metal, dan detail-detailnya.
Bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan penutup atap dan pelindung panas sesuai dengan yang disebutkan
dalam gambar kerja atau petunjuk Konsultan MK. Bahan penutup atap harus
mendapat surat garansi dari pabriknya. Semua yang berpenutup atap,
bawahnya diberi insulasi dari Air-Cell Insulbreak 40F setara Solartex.

6.1.2. Bahan-bahan (material) & spesifikasinya adalah sebagai berikut:


- Spandek berpasir setara Bluescope tebal 0,35 – 0,5 mm
- Atap polycarbonate sheet harus memiliki tingkat tembus pandang
seperti kaca, dan juga sangat kuat, serta memiliki lapisan pelindung
terhadap sinar UV. Material yang digunakan adalah setara Solartuff
tipe Solid Plain tebal 3 mm, dipasang sesuai dengan ukuran dan warna
yang ditentukan pada Gambar Kerja dan Spesifikasi Material.

7. PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR


7.1. Pekerjaan Closet Duduk
Closet duduk yang dipakai setara merk Toto, dengan tipe seperti yang tercantum
pada gambar rencana dan buku spesifikasi material. Dilengkapi dengan tanki air
pembilas, tutup kloset, stop kran, dan aksesoris fitting lainnya. Closet beserta
kelengkapan lain yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak
ada bagian yang rusak, retak atau terdapat cacat-cacat lainnya, dan telah
disetujui oleh direksi.

7.2. Pekerjaan Wastafel


Wastafel yang digunakan setara merk Toto, dengan tipe seperti yang tercantum
pada gambar rencana dan buku spesifikasi material. Dilengkapi dengan siphon,
fitting, dan perlengkapan lainnya, serta warna yang akan ditentukan oleh direksi
lapangan. Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang retak, atau memiliki cacat-cacat
lainnya dan telah disetujui oleh direksi lapangan.

7.3. Pekerjaan Urinoir


Urinoir yang dipakai setara merk Toto, dengan tipe seperti yang tercantum pada
gambar rencana dan buku spesifikasi material. Dilengkapi dengan kran dan fitting
lainnya, serta dengan warna standard sesuai produksi dari pabrik. Urinoir yang
dipasang adalah urinoir yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian-bagian
yang retak, dan memiliki cacat-cacat lainnya, serta telah disetujui oleh direksi
lapangan. Pemasangan urinoir pada tembok menggunakan baut ficher atau

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 30
ramset dengan baut kuningan, atau stainless steel dengan ukuran yang cukup
untuk menahan beban seberat 15 kg setiap baut.

7.4. Pekerjaan Bak Cuci Janitor


Bak cuci janitor yang dipakai setara merk Toto tipe SK-22A, dilengkapi dengan
kran dan fitting lainnya, dengan warna standard sesuai produksi dari pabrik. Bak
cuci janitor yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada
bagian-bagian yang retak, atau memiliki cacat-cacat lainnya, dan telah disetujui
oleh direksi lapangan.

7.5. Pekerjaan Kran


Semua kran yang dipasang setara merk Toto, yang terbuat dari stainless steel,
lengkap dengan penutup fibre-glass. Ukuran disesuaikan dengan keperluan
masing-masing, seperti yang tercantum pada gambar rencana plumbing dan
brosur alat-alat sanitasi. Kran tembok yang dipakai adalah yang berleher panjang
dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding. Kran
yang dipasang di halaman harus mempunyai ulir untuk sambungan selang. Kran
untuk metal zink disambung dengan pipa leher angsa (extension). Kran harus
dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, dengan penempatan sesuai
dengan gambar rencana, dan telah dipastikan tidak ada kebocoran.

7.6. Floor Drain


Floor drain yang digunakan setara merk Toto tipe TX-1B, yang terbuat dari
stainless steel, dengan lubang Ø 2”, dilengkapi dengan siphon dan penutup
berengsel. Floor drain dipasang pada tempat-tempat yang ditentukan pada
gambar rencana. Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa
cacat dan disetujui oleh direksi lapangan. Pada area yang akan dipasang floor
drain harus dilubangi dengan rapih, sesuai dengan bentuk dan ukuran floor drain.
Hubungan antara saringan metal dengan beton atau lantai menggunakan perekat
beton kedap air dan pada lapisan teratas setebal 5 mm diisi dengan lem khusus.
Floor drain terpasang dengan rapih, rata sesuai waterpass, dan bersih dari noda-
noda semen dan kotoran-kotoran lainnya.

7.7. Pekerjaan Cermin


Kaca cermin yang digunakan dengan bentuk dan ukuran yang sesuai gambar,
lengkap dengan alat penggantung dan peralatan-peralatan lainnya. Kaca cermin
yang digunakan adalah jenis float glass tebal 5 mm. Pantulannya harus baik, tidak
menimbulkan distorsi. Tepi-tepinya harus dipotong lurus atau garis lengkung,
lingkaran menurut gambar rencana, dan kemudian digosok halus agar tidak
membahayakan orang. Bagian belakang lapisan cermin diproses dengan proses
kimia perak atau proses elektrolit. Tidak diperkenankan menggunakan lapisan
cermin yang menggunakan air raksa dan kertas aspal. Cermin ditempel di dinding
dengan dasar kayu lapis yang disekrup pada klos-klos di dinding, kemudian
dilapisi dengan busa tebal 1 cm. Pemasangan cermin menggunakan penjepit
aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca yang mempunyai dop stainless steel.
Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang
mengandung ammonia.

7.8. Perlengkapan Toilet


Merk dan tipe perlengkapan toilet seperti gantungan handuk, tempat sabun,
tempat kertas tissue, gantungan lap, gantungan baju dan lain-lain yang diperlukan
adalah seperti yang tercantum pada gambar rencana dan buku spesifikasi

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 31
material, atau berdasarkan petunjuk direksi lapangan. Untuk itu kontraktor harus
menyerahkan contoh-contoh atau brosur-brosur kepada direksi lapangan untuk
mendapat persetujuan. Cara pemasangan alat-alat tersebut di atas harus menurut
petunjuk produsennya dan harus terpasang dengan rapih pada tempatnya.

7.9. Jet Washer


Jet washer yang digunakan setara merk Toto dengan tipe seperti yang tercantum
pada gambar rencana dan buku spesifikasi material, serta dipasang pada tempat
yang telah ditentukan dalam gambar rencana. Sebelum pembelian, kontraktor
harus menyerahkan contoh kepada direksi lapangan untuk mendapat
persetujuan. Cara pemasangan alat tersebut harus menurut petunjuk
produsennya dan terpasang rapih pada tempatnya.

8. PEKERJAAN CAT
8.1. Umum
Semua bahan cat adalah dari kualitas terbaik, sesuai dengan petunjuk direksi
lapangan. Plamur yang dipakai harus dari merk yang sama dengan catnya, dan
harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemakaian dari pabrik.

8.2. Pekerjaan Cat Emulsi


Dinding tembok dicat dengan cat emulsi yang bermutu baik, tidak luntur, dan tidak
akan rusak oleh pengaruh cuaca serta air. Demikian pula bahan plamurnya.
Pekerjaan cat emulsi juga dilaksanakan pada langit-langit yang terbuat dari
triplex, serta plat beton yang berfungsi sebagai langit-langit.

8.3. Pekerjaan Cat Pada Kayu


8.3.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah meliputi penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan (material), peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan, termasuk pengangkutan bahan ketempat/lokasi pekerjaan yang baik
dan sempurna. Pekerjaan ini termasuk seluruh pekerjaan pengecatan daun pintu.

8.3.2. Persyaratan Pekerjaan


Bahan : Cat melamic dengan produk setara Jotun atau
Akzonobel.
Chemical Resistance : Konsisten pada NI-4, tidak luntur, cepat kering, anti
jamur, tahan terhadap cuaca, serta memenuhi
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
Warna : Clear

8.3.3. Syarat-syarat & Cara Pelaksanaan


Sebelum dilakukan pengecatan dipermukaan kayu, maka harus benar-benar
diperhatikan dari:
 Profil yang diminta sesuai dengan gambar, dan sudah dilakukan
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
 Permukaan kayu harus rata dan sempurna sesuai dengan pola yang
telah ditentukan.
 Permukaan kayu tidak terdapat lubang-lubang atau cacat-cacat yang
lain.
 Seluruh bidang pengecatan harus bersih dari segala noda-noda atau
kotoran dan debu.
 Selanjutnya kayu di cat dengan menggunakan alat semprot dimana
disesuaikan dengan keadaan lokasinya.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 32
 Penggunaan alat-alat dari kualitas yang terbaik dari jenisnya yang
telah disetujui oleh direksi/pengawas.
 Setiap kali lapisan cat pada bagian cat akhir dilakukan, harus
dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama setengah jam
sampai 2 jam.
 Pengecatan akhir dilakukan secara berulang paling sedikit 2 jam
kemudian. Pengecatan akhir dilakukan minimal 2 lapis sehingga
diperoleh hasil pengecatan yan baik dan rata warnanya.
 Semua jenis pekerjaan kayu yang bersinggungan dengan pekerjaan
beton, pasangan tembok, dan sebagainya sebelum dihubungkan satu
sama lain, minimal harus dicat 2 kali dengan load menie yang murni.
 Pekerjaan serupa dilakukan pula untuk semua pekerjaan penggantung
langit-langit dan rangka dinding partisi.
 Bagian-bagian kayu yang nampak, jika akan dicat maka sebelumnya
harus diplamir, dan dilakukan pemberian cat dasar (menie) sebanyak 2
kali, dan setelah kering serta dihaluskan, dicat dengan cat yang sesuai
dengan daftar pemakaian bahan sebanyak 3 kali (hingga permukaan
warnanya terlihat rata).
 Bagian kayu yang di finishing dengan politer, harus menggunakan
bahan politer yang berkualitas baik.

8.3.4. Contoh Bahan


Sebelum pekerjaan dilakukan, pemborong harus dapat memberikan contoh-
contoh material yang akan dilakukan untuk mendapatkan persetujuan dari direksi
pengawas. Pemborong harus menyerahkan 2 (dua) salinan ketentuan
persyaratan teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi direksi pengawas.
Material yang lain yang tidak terdapat pada ketentuan di atas, tetapi diperlukan
untuk penyelesasian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus dari bahan
yang baru, dan memiliki kualitas baik dari jenisnya, serta harus disetujui oleh
direksi pengawas. Seluruh peraturan-peraturan yang diperlukan, agar disediakan
pemborong di lokasi pekerjaan. Contoh-contoh bahan yang telah disetujui, akan
dipakai sebagai standar/pedoman untuk memeriksa menerima material yang
dikirim oleh pemborong ke lokasi pekerjaan. Pemborong diwajibkan membuat
tempat penyimpanan untuk contoh bahan yang telah disetujui di direksi keet.

8.3.5. Pengujian Kualitas Pekerjaan


Sebelum pekerjaan pengecatan dilakukan, pemborong diwajibkan memberikan
certificate test bahan cat dari produsen/pabrik kepada pemberi tugas/direksi.
Apabila tidak ada certificate test, maka kontrakor harus melakukan pengujian dari
bahan cat di laboratorium yang ditentukan direksi pengawas. Hasil pengujian dari
laboratorium harus segera diserahkan kepada pemberi tugas/direksi Pengawas.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi
tanggung jawab pemborong sepenuhnya tanpa tambahan biaya.

8.3.6. Syarat Pengamanan Pekerjaan


Pekerjaan pengecatan yang telah dikerjakan harus terhindar dari jangkauan
sentuhan tangan selama 3 x 24 jam setelah pengerjaan. Bidang pengecatan
harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan lain. Seluruh biaya perbaikan dan penggantian bahan tersebut menjadi
tanggung jawab pemborong sepenuhnya, tanpa adanya tambahan biaya dari
pemberi tugas.

8.4. Pekerjaan Cat Pada Logam Besi


8.4.1. Lingkup Pekerjaan

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 33
Lingkup pekerjaan meliputi seluruh pekerjaan pengecatan logam seperti yang
ditentukan pada area dalam gambar rencana dan buku spesifikasi material, dan
tidak terbatas pada pengecatan railing tangga dan rangka atap.

8.4.2. Material
Bahan yang digunakan adalah produk cat dengan merk setara Jotun atau
Akzonobel. Untuk bagian logam yang tampak jenis cat yang digunakan adalah
sebagai berikut:
 Cat Primer : Jotun
 Cat dasar : Jotun
 Cat akhir : Jotun
 Untuk logam lain : Synthetic supergloss, atau yang setara,
masing-masing 2 sampai 3 lapis dan
permukaan tertutup cat dengan baik.

Sedangkan untuk logam yang tidak terlihat jenis cat yang digunakan sebagai cat
primer adalah Jotun dengan lapisan cat sebanyak minimum 2 lapis, dan dicat
sampai tertutup dengan baik.

8.4.3. Cara Pelaksanaan


Permukaan besi/baja/aluminium harus bersih dan bebas dari karat, retak dan
kotoran lain. Cara pembersihan sebaiknya menggunakan blat cleaning. Jika kerak
pada permukaan dibiarkan untuk beberapa waktu yang lama, maka pembersihan
sebaiknya menngunakan sikat baja atau discing secara mekanis. Pengerokan
dengan sikat baja hanya dilakukan bila dalam keadaan mendesak, serta disetujui
oleh pemberi tugas/MK. Meluruskan plat dan besi siku, atau bentuk lainnya harus
dilaksanakan dengan cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus pada area kering,
dan apablila ada bagian baja tidak terlindung dari cuaca maka harus dilapisi
dengan bahan cat yang bersifat waterproof dan telah disetujui.

Setiap komponen harus diberi kode/mark dengan gambar cara pemasangan.


Komponen harus diberi kode sedemikian rupa sehingga memudahkan pekerjaan
pemasangan. Segala jenis baut seperti baut angker, baut hitam, dan lain-lain
harus disediakan dan harus dipasang sesuai dengan gambar detail. Bila ada
kesalahan atau perubahan bentuk yang diakibatkan oleh pekerjaan pemasangan
atau pengangkutan, maka pemboroong harus segera memberikan laporan
kepada pemberi tugas/MK untuk dapat persetujuan cara perbaikan-perbaikan
tersebut adalah menjadi beban pemborong.

8.4.4. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
memiliki cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih berada di dalam kotak
kemasan aslinya, dan masih tersegel dan memiliki label pabriknya. Bahan harus
disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih,
serta sesuai dengan persyaratan penyimpanan dari pabrik. Ruang untuk tempat
penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, dan bahan ditempatkan serta
dilindungi sesuai dengan jenisnya. Pemborong bertanggung jawab terhadap
kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan. Bila ada kerusakan maka
pemborong wajib menggantinya dengan biaya yang berasal dari pemborong
sendiri.

8.4.5. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan


Bahan-bahan baja profil harus dihindarkan/dilindungi dari cuaca hujan dan lain-
lain. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan terjadinya cacat dan

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 34
kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain. Bila terjadi kerusakan,
pemborong diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas
pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong. Syarat-
syarat pengamanan pekerjaan yang lain adalah sebagai berikut:

 Bagian-bagian logam/besi yang tidak diperkenankan dimenie adalah


logam/besi yang terbenam dalam tembok atau beton. Bagian-bagian
tersebut cukup dibersihkan sebelum dipasang.
 Bagian-bagian yang harus dicat adalah semua bagian logam/besi yang
nampak, sedangkan bagian yang tidak nampak tetapi tidak terbenam
dalam tembok atau beton, harus dimenie. Bagian-bagian yang sulit
dicapai, harus dicat atau dimenie sebelum pemasangan.
 Pekerjaan cat pada logam/besi meliputi:
a. Penggosokan dengan sikat kawat baja dan amplas sehingga
permukaan yang akan dicat dalam keadaan bersih, kering, bebas
dari karat, sisa-sisa pekerjaan las, minyak dan debu-debu halus.
b. Pemberian dempul besi pada bagian-bagian yang tidak rata.
c. Pekerjaan menie besi dan penggosokan dari lapisan menie
setengah basah.
d. Pekerjaan menie (pekerjaan ulang).
e. Pengeringan
f. Pekerjaan cat besi minimal 2 kali (sampai permukaannya rata).

Semua bahan cat adalah dari kualitas terbaik, dan sesuai dengan petunjuk direksi
lapangan. Plamir yang dipakai harus dari merk yang sama dengan merk catnya,
dan harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemakaian dari pabrik.

8.5. Pekerjaan Cat Anti Lumut & Jamur


Pekerjaan ini dilaksanakan pada permukaan beton exposed dan decorative block,
dengan tujuan untuk memperoleh ketahanan terhadap lumut atau jamur.
Menggunakan larutan silicosol dari merk dengan mutu terbaik, tidak luntur oleh
pengaruh cuaca dan air, tidak mudah menyerap kotoran, mudah dicuci, serta
tidak mengubah warna asli beton exposed.
8.6. Pengecatan Dinding, Kolom, Balok, & Plat Beton
8.6.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bangunan
bagian-bagian lain yang tercantum pada gambar rencana.

8.6.2. Jenis-jenis Pekerjaan Pengecatan Dinding


8.6.2.1. Persyaratan Pekerjaan
Sebelum melakukan pengecatan diatas pasangan dinding dari batu bata
harus benar-benar diperhatikan bagai plesterannya apakah sudah sesuai
dengan hal-hal sebagai berikut:
 Profil yang diminta dalam gambar sudah dilaksanakan sesuai
dengan peil-peil yang diminta dalam gambar rencana.
 Plesteran sudah sempurna dan datar sesuai waterpass.
 Plesteran diberi lapisan acian sehingga seluruh permukaan halus.
 Seluruh permukaan bidang sudah bersih dari noda-noda atau
kotoran.

8.6.2.2. Material
Menggunakan produk dengan merk setara Jotun atau Akzonobel, dan
telah disetujui oleh pemberi tugas. Untuk lapisan pertama sebagai lapisan
plamir produk yang digunkana adalah merk setara Danapaint jenis Alkali

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 35
Resisting Primer dengan kode A931-1050, atau yang setara untuk seluruh
permukaan dengan pengecatan sebanyak 1 (satu) lapis.

8.6.2.3. Cat Akhir


Produk cat yang digunakan untuk dinding interior adalah merk setara
Jotun atau Akzonobel jenis Acrrylic Emulsion Paint dengan kode A921,
minimum 2 lapis atau setara. Warna, jenis, dan nomor spesifikasi cat
pabrik harus sesuai dengan yang telah disetujui oleh pemberi tugas/MK.

8.6.2.4. Pengerjaan
 Dinding yang siap dicat adalah dinding yan telah di plamir terlebih dulu.
Plamir yang dipakai adalah produk setara ICI. Sebelum dinding
diplamir, plesteran harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak, dan
pemborong harus minta persetujuan dari pemberi tugas/MK.
 Lapisan plamir dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang
rata.
 Sesudah 1 (satu) minggu plamir terpasang dan percobaan warna telah
disetujui oleh direksi lapangan, bidang plamir diampelas dengan
ampelas besi halus dengan kode nomor 00, kemudian dibersihkan
dengan sampai benar-benar bersih.
 Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller. Untuk
permukaan dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, maka
dipakai kuas yang halus.
 Setiap kali lapisan akhir dilaksanakan, maka harus dihindarkan terkena
sentuhan selama kurang lebih setengah jam.
 Proses pengecatan ulang dilakukan paling sedikit setelah 2 jam
kemudian.

8.6.3. Pekerjaan Cat Kolom, Balok, & Plat Beton Yang Tampak
8.6.3.1. Persyaratan Pekerjaan
 Sebelum memulai pekerjaan pemborong wajib meneliti apakah profil-
profil pada pekerjaan plesteran beton sudah sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang dimaksud dalam gambar rencana. Seluruh bidang
permukaan harus rata.
 Permukaan acian harus kering, bersih dari noda seperti minyak, dan
noda-noda lain yang melekat.
 Semua cacat, atau keropos dibersihkan dahulu, kemudian diplester
dengan adukan 1 PC:3 pasir.
 Setelah plesteran kering, seluruh permukaan diaci dengan rata dan
halus, dan setelah acian ini benar-benar kering, barulah pekerjaan
pengecatan di lakukan.
 Permukaan acian harus kering, bersih dari noda seperti minyak dan
noda-noda lain yang melekat.

8.6.3.2. Material
Bahan yang digunakan adalah lapisan pertama sebagai plamir untuk
seluruh permukaan dengan pengecatan sebanyak 1 lapis.
8.6.3.3. Cat Akhir
Untuk seluruh kolom, balok, dan plat beton yang tampak dan berada di
bagian interior menggunakan produk cat dengan merk setara Jotun atau
Akzonobel jenis Acrylic Emulsion sebanyak 2 lapis, dan permukaan yang
dicat tertutup dengan baik. Warna, jenis, dan nomor spesifikasi pabrik
harus sesuai dengan apa yang telah disetujui oleh pemberi tugas/MK.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 36
8.6.3.4. Pengerjaan
 Seluruh kolom, balok, dan plat beton yang tampak dan akan dicat
harus diplamir terlebih dulu. Sebelum dinding di plamir, plesteran harus
betul-betul kering, tidak ada retak-retak, dan pemborong harus
mendapat persetujuan pemberi tugas/MK untuk melakukan pekerjaan.
Lapisan plamir dibuat setipis mungkin, dan membentuk bidang yang
rata.
 Sesudah 1 (satu) minggu plamir terpasang dan percobaan warna telah
disetujui oleh direksi lapangan, maka bidang yang diplamir diampelas
dengan ampelas besi halus dengan kode nomor 00, kemudian
dibersihkan sampai benar-benar bersih.
 Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller. Untuk
permukaan dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, maka
dipakai kuas yang halus.
 Setiap kali lapisan akhir dilaksanakan, maka harus dihindarkan terkena
sentuhan selama kurang lebih setengah jam.
 Pengecatan ulang dilakukan paling sedikit setelah 2 jam kemudian.

9. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG


9.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan tenaga kerja dan pemasangan seluruh alat penggantung,
pengunci dan kelengkapannya, serta pengadaan tenaga kerja, dan alat-alat yang
diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini.

9.2. Pelaksanaan Pekerjaan


Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum pelaksanaan pekerjaan kunci dan
penggantung dimulai adalah sebagai berikut:
 Pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam
bidang tersebut dan mendapat persetujuan dari pemberi tugas/MK.
 Pemborong harus memberikan contoh-contoh material terlebih dulu untuk
kemudian disetujui dan diparaf oleh pemberi tugas/MK.
 Pemborong diwajibkan mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar rencana tata
letak dengan nomor unit masing-masing serta key control berdasarkan
gambar denah (interior) per lantai yang sudah ada.
 Di dalam gambar rencana tersebut terdapat schedule yang menjelaskan
hal-hal sebagai berikut:
a. Nomor-nomor pintu yang harus diberi kunci, tipe-tipe, dan material
kunci yang akan dipasang.
b. Bagian-bagian yang menggunakan door closer atau alat-alat
lainnya.
c. Bagian-bagian yang dinyatak sebagai pintu-pintu khusus (pintu
tahan api dan sebagainya).

9.3. Persyaratan
Semua perlengkapan kunci dan penggantung menggunakan produk dengan
kualitas yang baik dengan merk setara Dekson dan Yale. Bentuk dan warna akan
ditentukan kemudian oleh direksi dan desainer interior. Jenis kunci yang dipakai
harus sesuai dengan tipe pintu, dan desain ruangannya.

9.4. Kunci-kunci
Semua jenis kunci pintu ruangan harus dilengkapi dengan 3 anak kunci dead lock
dari jenis cylinder, dan sesuai untuk digabung dengan lockase. Lockase harus
mempunyai dead bold yang dapat digerakkan oleh handle maupun anak kunci.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 37
Semua cylinder dari kunci-kunci harus merupakan grand master key, dengan
merk produk setara Dekson dan Yale. Semua handle dan back plate harus dibuat
dari aluminium yang di anodize secara halus dan dilengkapi dengan ring nylon.

9.5. Engsel
Engsel dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari tepi atas/bawah dari pintu. Setiap
daun pintu harus memakai 2 buah engsel dengan ukuran tidak kurang dari 12.5
cm dan terbuat dari bahan yang tidak berkarat.

9.6. Door Closer/Floor Hinge


Pemasangan door closer/floor hinge dilakukan pada tempat-tempat seperti yang
tercantum dalam gambar rencana dan pada door & window schedule. Badan door
closer/floor hinge harus terbuat dari baja cor berkekuatan tinggi. Kecepatan
merapat/menutup harus sudah dikontrol dan diubah secara otomatis. Door
closer/floor hinge menggunakan merk setara Dorma, atau sesuai dengan yang
tercantum pada gambar rencana dan spesifikasi material yang disetuji oleh
pemberi tugas/MK.

9.7. Pemasangan
Semua pemasangan harus dikerjakan dengan peralatan yang sesuai secara baik
dan memenuhi persyaratan teknis pabrikasi. Pemasangannya harus mengikuti
gambar rencana tata letak dan harus memenuhi key kontrol schedule. Selama
pekerjaan berlangsung harus dijaga agar peralatan kunci dan penutup pegas
terlindung dari goresan, kerusakan, dan cipratan cat. Selama masa pelaksanaan,
anak-anak kunci harus yang asli (master), dan tidak boleh dipergunakan, serta
semua harus tersimpan dalam lemari penyimpanan anak kunci. Sekrup-sekrup
harus ditanam rapi tanpa merusak daun pintu, kusen, maupun alat-alat
penggantung dan pengunci itu sendiri. Pemasangan yang tidak rapih dan
menimbulkan cacat harus diperbaiki dan diganti oleh pemborong. Semua alat-alat
penggantung dan pengunci yang terpasang harus dapat berfungsi dengan baik.

10. PEKERJAAN RAILING


10.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, material-
material, peralatan termasuk alat bantunya, dan alat-alat lain yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan gambar rencana pada area yang
ditentukan, serta sesuai dengan petunjuk dari pemberi tugas/MK.

10.2. Persyaratan Bahan


Persyaratan standard kualitas bahan untuk pekerjaan railing yang berlaku adalah
PUBB Tahun 1956 (AV)-NI-3.1970. Untuk penggunaan railing pada area void adalah
railing jenis whrought iron dengan detail seperti yang terdapat pada gambar rencana
dan detail. Jenis finishing yang digunakan adalah PU (semi gloss). Untuk
sambungan besi yang diperkenankan harus disesuaikan dengan spesifikasi
pekerjaan las pada pekerjaan baja, dan dikerjakan dengan baik, halus, dan rapi.

10.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


10.3.1. Persyaratan Umum
10.3.1.1. Sebelum dan sesudah semua bahan dipasang, harus ditunjukkan
kepada direksi/MK/desainer interior sesuai ketentuan/persyaratan
pabrik untuk mendapatkan persetujuan direksi berdasarkan
pengarahan dari desainer interior.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 38
10.3.1.2. Bahan yang tidak disetujui harus diganti dengan biaya yang
ditanggung oleh pemborong, sampai dapat disetujui kembali oleh
pemberi tugas/MK.
10.3.1.3. Jika dianggap perlu diadakan penukaran atau penggantian bahan,
maka bahan pengganti harus mendapat persetujuan dari pemberi
tugas/MK berdasarkan contoh yang diajukan oleh pemborong.
10.3.1.4. Sebelum pemasangan dimulai pemborong harus meneliti gambar-
gambar yang ada, kondisi lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, dan cara pemasangan, serta detail-
detail sesuai dengan gambar rencana.
10.3.1.5. Kecuali peralatan dan bahan yang tampak pada gambar,
pemborong tidak diperkenankan untuk memasang bahan lain
tanpa persetujuan dari pemberi tugas/MK.
10.3.1.6. Bila ada perbedaan antara gambar rencana dan keadaan di
lapangan, maka pemborong tidak diperkenankan untuk
memasang bahan lain tanpa persetujuan dari pemberi tugas/MK.
10.3.1.7. Pemborong tidak diperkenankan memulai pekerjaan di lapangan
yang disebabkan karena adanya perbedaan antara gambar
rencana dan kondisi di lapangan, sebelum masalah perbedaan
tersebut diselesaikan.
10.3.1.8. Selama pelaksanaan pekerjaan harus selalu diadakan pengujian
dan pengecekan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan.
10.3.1.9. Pemborong wajib memperbaiki atau mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan,
atas biaya yang ditanggun oleh pemborong selama kerusakan
bukan diakibatkan oleh tindakan pemberi tugas/MK.

10.3.2. Pemborong dan Kualifikasi Pelaksanaan Pemborong


10.3.2.1. Pemborong yang akan melaksanakan pekerjaan ini harus
menunjukan izin usaha yang harus dipunyai oleh pemborong
sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakan.
10.3.2.2. Memiliki pengalaman kerja dalam bidang yang akan dikerjakan.
10.3.2.3. Menyusun daftar peralatan dan tenaga ahli yang akan
mengerjakan pekerjaan ini.
10.3.2.4. Memiliki tempat penyimpanan bahan mentah dan jadi yang cukup
untuk proyek ini, dan memenuhi syarat-syarat.
10.3.2.5. menunjukan tempat atau perusahaan-perusahaan yang bergerak
di bidang perkayuan bila tidak melakukannya sendiri.
10.3.2.6. Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat
pada uraian dan syarat-syarat, maupun yang tercantum dalam
gambar-gambar rencana, atau peraturan-peraturan yang berlaku
baik di dalam atau yang berasal dari luar negeri.
10.3.2.7. Pemborong harus mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun
kemudian dengan pemilik, baik mengenai hal-hal pembayaran
maupun teknis dan non teknis lainnya.
10.3.2.8. Pemborong harus mendapatkan tenaga ahli di lapangan yang
setiap saat diperlukan dapat berdiskusi dan dapat memutuskan
setiap persoalan yang ada di lapangan baik secara teknis maupun
administratif.

10.3.3. Gambar Detail Pelaksanaan


Pemborong wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup secara lengkap dalam gambar kerja dan dokumen kontrak. Dalam shop
drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 39
produk, cara pemasangan, atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara
lengkap dalam gambar kerja dan dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
Gambar shop drawing yang berukuran A1 tersebut, sebelum dilaksanakan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemberi tugas/MK.

10.3.4. Contoh Bahan


Sebelum memulai pekerjaan, pemborong wajib menyerahkan contoh dari semua
bahan, brosur yang lengkap, dan jaminan dari pabrik kecuali untuk bahan yang
disediakan oleh pabrik. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada pemberi tugas/MK sebanyak minimal 4 (empat) yang setara dari berbagai
merk pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas/MK. Keputusan
jenis bahan, warna, tekstur, dan produk akan diambil oleh pemberi tugas/MK dan
selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh
bahan tersebut pemberi tugas/MK akan memberikan informasi kepada Pemborong.
Bilamana diinginkan, pemborong wajib membuat dan menyerahkan contoh jadi
sebuah material (bahan) stainless steel untuk mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/MK.

10.3.5. Cara Pelaksanaan


Pelaksanaan pekerjaan harus dikerjakan dan diatur oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dalam bidang ini, dan disesuaikan dengan ketentuan atau
persyaratan pabrik, serta dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian
dan syarat, serta petunjuk direksi/MK/pengawas.

Pipa railing harus dikerjakan dengan rapi tanpa benjolan pada bagian yang dilas.
Bagian yang tampak sesuai dengan gambar harus di chrome dan diselesaikan
menurut jadwal penyelesaian dalam uraian ini. Pemotongan dan pekerjaan las harus
memakai mesin kecuali untuk bagian-bagian tertentu sesuai dengan persetujuan
direksi/MK/Pengawas. Semua ukuran pipa railing yang tertera dalam gambar adalah
merupakan ukuran jadi. Untuk dimensi yang dinyatakan sama, terutama dalam satu
daerah atau suatu fungsi, maka pipa harus seragam ukurannya dan
pemasangannya harus sesuai dengan waterpass.

11. PEKERJAAN LAPISAN KEDAP AIR


11.1. Pekerjaan Waterproofing (Kedap Air)
11.1.1. Lingkup Pekerjaan
11.1.1.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, material (bahan-bahan),
dan alat bantu lainnya, serta proses pengangkutannya sehingga hasil
pekerjaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar rencana.
11.1.1.2. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua pekerjaan system pengendalian
kelembaban pada atap beton, lantai toilet / janitor, dan lain-lain seperti
tertera di dalam gambar-gambar dan persyaratan teknis ini.

11.1.2. Pengendalian Pekerjaan


Pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik,
persyaratan teknis dalam uraian RKS ini, dan petunjuk direksi lapangan, atau
kontraktor menggunakan sub kontraktor khusus yang telah ahli dalam
pemasangan waterproofing. Dan juga harus sesuai dengan standar-standar
berikut ini:
 ASTM D 146

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 40
 ASTM D 412
 ASTM D 154

11.1.3. Material (Bahan-bahan)


11.1.3.1. Pemasangan waterproofing pada deck tribun harus menggunakan coating
bahan jenis polyurethane dengan kualitas setara traffic guard UR.
11.1.3.2. Liquid/coating waterproofing adalah yang memiliki kualitas MBT,
barralastic, sikatop 107 seal atau nitotile GP, nitotile grout. Untuk
pemasangan lantai toilet, janitor, dan dapur, serta dinding pada ketinggian
300 mm, atau sesuai gambar rencana. Cementitious waterproofing adalah
terdiri dari dua komponen yaitu yang berupa liquid dan powder dengan
ketentuan sebagai berikut:
 Density mixing material : 1,9 kg/L
 Tensile strength : >0,5 N/ mm²
 Concrete shear : >1,25 N/mm²
 Minimum rata-rata : 1 s/d 1,5 kg/m² untuk mencapai
ketebalan 0,5 s/d 0,75 mm per coat
11.1.3.3. Pemasangan waterproofing untuk WTP penyimpanan air bersih harus di
coating dengan bahan dasar epoxy yang tidak beracun pada bagian dalam
tangki, dengan kualitas setara nitocote EP 405. Sedangkan untuk
swellable waterslop harus yang berbahan dasar polimer untuk
diaplikasikan pada setiap pemberhentian cor, dengan kualitas setara super
cast SW 20 fosroc. Untuk melindungi bagian luar tangki terhadap tanah,
maka dapat digunakan produk setara mulseal DP.
11.1.3.4. Pemasangan waterproofing untuk lift pit menggunakan produk yang
bersifat kedap air dan juga kedap uap, dengan kualitas setara proofex
GPE.
11.1.3.5. Pada bagian-bagian sudut atau bidang patah di bawah lapisan kedap air
harus dipasang serat-serat fiber yang sesuai dengan persyaratan pabrik
dan dapat dipertanggungjawabkan.
11.1.3.6. Lapisan kedap air yang terbentuk harus dapat ditembusi uap air dari beton
tanpa terjadi gelembung-gelembung udara yang dapat merusak lapisan
kedap air itu sendiri. Lapisan ini juga harus dapat menolak sebagian besar
panas yang berasal dari matahari.
11.1.3.7. Kontraktor harus memeriksa seluruh keadaan permukaan yang akan
menggunakan bahan ini, dan harus memperbaiki kondisi permukaan yang
akan diberi lapisan kedap air sampai menjadi bersih, kering, dan rata.
Permukaan luar lapisan kedap air harus dilindungi dengan plesteran
setebal 2-3 cm dengan kawat ayaan, dan perbandingan 1PC:3 pasir
ditambah concrete waterproofing admixture.

11.1.4. Pelaksanaan
11.1.4.1. Semua pemasangan harus didasarkan pada petunjuk dari pabrik pembuat
bahan-bahan tersebut.
11.1.4.2. Sebelum pekerjaan pemasangan lapisan kedap air dilakukan, kontraktor
harus memeriksa seluruh keadaan permukaan yang akan dikenakan
bahan ini, dan harus memperbaiki kondisi permukaan yang akan diberi
lapisan kedap air sampai menjadi bersih, kering, dan rata.
11.1.4.3. Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan
dari produsen atau pabrik pembuat terhadap mutu bahan selama minimal
10 tahun.
11.1.4.4. Kontraktor harus memberikan sertifikat jaminan terhadap kemungkinan
kebocoran pada pelaksanaan pekerjaan. Jaminan ini harus berlaku selama
minimal 10 tahun.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 41
11.1.4.5. Untuk kesempurnaan pemasangan, maka lapisan waterproofing perlu
dites, dengan genangan air setinggi minimum 50-100 mm untuk area
basah dan area yang lain. Proses tes dilakukan selama 2 x 24 jam atau
sesuai dengan petunjuk direksi lapangan. Apabila ada kebocoran-
kebocoran yang terjadi harus diperbaiki terlebih dahulu sampai dinyatakan
sempurna oleh direksi lapangan.

11.1.5. Rekomendasi dan Garansi


11.1.5.1. Memiliki pengalaman selama 5 tahun bagi pelaksana di lapangan.
11.1.5.2. Diberikan 10 tahun garansi (setelah proyek selesai) sebagai jaminan
bebas kebocoran, kerusakan sistem, dan akibat kesalahan pemasangan.

11.2. Pekerjaan Caulking & Sealing


11.2.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, dan tenaga kerja.
Pekerjaan caulking dan sealing adalah pekerjaan pada sambungan-
sambungan antara kusen aluminium dengan bahan lain seperti pada
pekerjaan kaca, atap, sanitair, dan sebagainya atau seperti yang tertera
dalam gambar-gambar.

11.2.2. Pengendalian Pekerjaan


11.2.2.1. Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan standar-standar
yang disebutkan dalam ketentuan sebagai berikut:
 ASTM–C–920–86: Elastomeric Joint Sealant
 ASTM–C–679
 JIS A–5758
 BS–5889

11.2.2.2. Aplikator yang direkomendasikan adalah aplikator yang


memiliki pengalaman 5 tahun.

11.2.3. Deskripsi
11.2.3.1. Caulking adalah pekerjaan untuk sambungan yang bergerak
di bagian interior.
11.2.3.2. Sealant adalah pekerjaan untuk sambungan interior &
exterior yang bergerak dan terexpos yang tahan terhadap
cuaca.

11.2.4. Bahan-bahan dan Produk


11.2.4.1. Sealant yang digunakan untuk sambungan antara precast
expantion joint pada podium adalah produk setara Thioflex
600 atau Fosroc.
11.2.4.2. Sealant yang digunakan untuk construction joint pada lantai
dan pada sambungan jendela adalah sealent yang berbahan
Polyurethane, dengan kualitas yang setara dengan produk
Fosroc tipe Nitoseal 118.
11.2.4.3. Sealant yang tahan terhadap api (vandalism) selama 5 jam
dapat menggunakan inlumescant sealent, dengan kualitas
setara dengan Fosroc tipe Flamex 2.
11.2.4.4. Sebelum memasang joint sealant dapat menggunakan
polyetylene joint filler yang setara dengan produk Fosroc tipe
Expandafoam.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 42
11.2.4.5. Bahan pengisinya adalah batang busa polystyrene berbentuk
silinder dengan diameter 10-15 mm, atau bahan lain yang
sejenis dan disetujui oleh direksi lapangan.
11.2.4.6. Sealant yang digunakan untuk pasangan bata dan kusen
(exterior) adalah produk setara Dow Corning tipe 791, dan
Elastosil 300. Dan untuk pasangan GFRC, digunakan produk
setara Wacker agar bisa dicat.
11.2.4.7. Sealant yang digunakan untuk pasangan kaca adalah
sealaent tipe weather seal, dengan produk setara Dow
Corning tipe 791, dan Elastosil 300.
11.2.4.8. Pengisian expansion joint pada nat lantai beton
menggunakan produk setara Dow Corning tipe 791, dan
Elastosil 300.
11.2.4.9. Untuk pasangan kaca dengan structural sealant, dapat
menggunakan produk setara DC-795, GE Elastosil, SG 20.
11.2.4.10. Silicon sealant translusion dapat menggunakan produk setara
Dow corning, wacker, silicon sanitary grade anti fungus.
11.2.4.11. Warna yang digunakan adalah warna yang dipilih oleh
pemberi tugas berdasarkan rekomendasi dari konsultan.
11.2.4.12. Dempul yang digunakan adalah yang sesuai dengan NI-3
Pasal 45.
11.2.4.13. Bahan pembersih yang dapat dipakai untuk pemasangan
caulking dan sealant antara lain adalah xylol, xylene, dan
toluene.

11.2.5. Pelaksanaan
11.2.5.1. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang
sudah terlatih untuk jenis pekerjaan ini. Pengerjaan harus
rapi, teliti, dan tidak mengotori pekerjaan-pekerjaan lain yang
berada di sekitarnya. Sedapat mungkin permukaan yang
akan di sealant harus kasar untuk rekatan.
11.2.5.2. Penggunaan bahan harus sepenuhnya mengikuti
rekomendasi produsen, dan sesuai dengan kondisi
daerahnya.
11.2.5.3. Tidak diperbolehkan ada gelembung udara dan kotoran pada
hasil pemasangan sealant.
11.2.5.4. Bubuhkan pasir silica pada bagian luar permukaan sealant
untuk mencegah material keluar dari dinding luar.

12. PEKERJAAN LOGAM


12.1. Grill Shutter
Pembuatan grill shutter harus disesuaikan dengan ukuran dan lokasi penempatan
sebagaimana ditentukan dalam gambar. Bahan untuk pembuatan grill shutter
harus terbuat dari galvanis. Grill shutter harus mudah digerakkan ke atas dan ke
bawah secara vertikal. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai, pemborong
harus menyerahkan gambar kerja kepada direksi lapangan untuk mendapat
persetujuan. Gambar kerja tersebut harus menunjukkan lokasi dan ketinggian grill
shutter, detail konstruksi, tipe, dan lokasi alat-alat pengunci, serta perlengkapan
lain dan metode pemasangan. Pemborong harus membuat contoh 1unit grill
shutter secara lengkap dan dalam ukuran sebenarnya untuk minta persetujuan
direksi lapangan. Contoh tersebut harus dipasang pada lokasi pekerjaan dan
dilengkapi dengan semua alat-alat bantunya. Bahan-bahan harus disimpan

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 43
dengan baik agar tidak terhubung langsung dengan tanah serta memperkecil
kemungkinan pengotoran dan kerusakan.

12.2. Pekerjaan logam lain


12.2.1. Umum
12.2.1.1. Sebelum proses pabrikasi dilakukan, pemborong harus
memeriksa semua ukuran-ukuran yang dibutuhkan di
lapangan.
12.2.1.2. Alat-alat pengikat yang terlihat (exposed fastening) harus
terbuat dari bahan yang sesuai dan serasi dengan material di
mana fastening itu digunakan.
12.2.1.3. Bahan-bahan atau bagian-bagian pelengkap lain yang
diperlukan harus dipenuhi, meskipun tidak ditentukan dalam
spesifikasi ini.
12.2.1.4. Bolts, anchors, rebates, lugs, brackets support, braces, dan
connections yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan
harus disediakan.
12.2.1.5. Harus dihindarkan dari kemungkinan masuknya air.
12.2.1.6. Standar-standar yang berlaku untuk spesifikasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Japanese Industrial Standard (JIS) Publications:
JIS G 3101 : Rolled Steel for General Structure
JIS B 1180 : Hexagon Head Bolts
JIS B 1181 : Hexagon Nuts
JIS B 1256 : Plain Washers
JIS H 4000 : Aluminium
Alloy Sheets and Plates
Strip and Coiled Sheets
 JIS H 4100 : Aluminium
Alloy Extruded Shapes

2. American Society for Testing and Material (ASTM)


Publications:
 A 123 : Zinc (hot galvanized) coatings on products.
Fabricated from rolled, pressed and forced
steel shapes, plates, bars, and strip.
 A 153 : Zinc coatings (hot dip) on iron and steel
hardware.
 A 307 : Carbon steel externally and internally
threaded standard fastener.

 A 386 : Zinc coating (hot dip) on assembled steel


products.
3. American Welding Society (AWS) Publications:
 A1. 1 – 72 : Structural welding code.

12.2.1.7. Pemborong harus mengajukan gambar kerja termasuk


katalog-katalog, template, detail-detail pemasangan untuk
semua pekerjaan logam, yang menunjukkan ketebalan, tipe,
kualitas, kelas logam dan ukurannya, serta memperlihatkan
detail-detail konstruksi, penulangan, anchorage dan semua
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

12.2.2. Material

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 44
12.2.2.1. Material harus disesuaikan dengan masing-masing keperluan,
dan dalam hal kebutuhan ini tidak dispesifikasikan secara
detail. Material-material tersebut harus sesuai dengan
penggunaan yang lazim.
12.2.2.2. Steel plate, shapes and bars harus mengikuti standar JIS G
3101 SS 41.
12.2.2.3. Hexagon Head Bolts and Nuts:
 Hexagon Head Bolts : JIS B 1180
 Hexagon Nuts : JIS B 1181
 Plain Washer : JIS B 1256
12.2.2.4. Expansion bolts yang digunakan adalah tipe baji (wadges type)
atau tipe metal expansion shield. Tipe fiber sleeves tidak
diizinkan.
12.2.2.5. Material-material lainnya dengan persetujuan direksi lapangan.

12.2.3. Galvanisasi dan Cat Dasar


12.2.3.1. Galvanisasi harus mengikuti standard dalam ASTM A 123,
ASTM A 153, dan ASTM A 386. Berat permukaan zinc coating
minimal 550 gram/m², kecuali ada ketentuan lain yang berlaku.
Semua baja yang digalvanis dan berhubungan dengan kayu
atau beton harus dicat dengan bituminuous paint pada
permukaan yang berhubungan, demikian pula pada hubungan
dua jenis logam yang berbeda.
12.2.3.2. Cat dasar harus dilakukan setelah proses pabrikasi, dan
meliputi:
 Permukaan baja yang tidak terbenam dalam beton,
 Permukaan yang dilapis di lapangan,
 Permukaan yang diikat dengan baut.
Untuk persiapan permukaan, pengecatan dasar, dan cara
pelaksanaan dapat dilihat pada bagian penjelasan pekerjaan
cat.

12.2.4. Sertifikat
Jika direksi lapangan merasa perlu, maka dapat meminta pemborong
untuk menyerahkan 2 salinan laporan hasil tes mengenai material-material
menurut standard ASTM atau JIS.

12.2.5. Penyimpanan Material


Material harus disimpan dengan baik, dan tidak terhubung langsung
dengan tanah, agar terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh
kontaminasi material lain.

RKS Arsitektur | Perencanaan Pembangunan Flat Di Komplek Rumah Dinas Cijagra Bandung 45
SPESIFIKASI MATERIAL ARSITEKTUR
Kanopi Facade & Lantai Entrance/Drop Off

Finishing lantai Teras/Tangga, Ramp Loading Dock


HT uk.60X60 cm
setara Niro Granit GSV03 Black

Finishing Material Lantai


Entrance & Drop Off
Batu Andesit Bakar ACP kanopi teras depan &
Belakang setara Alubond
Finishing Lantai

Lobby, Koridor lt. 1-3, Ruang


Bersama, Tangga
HT uk.60X60 cm
Niro Granit GN707 Janette

Dinding Toilet Lobby


HT uk.60X60 cm (Dinding)
Ex. Niro Granit GMA61 White
Lantai Toilet Lobby
HT uk.60X60 cm Lantai Plaza & Ramp
Ex. Niro Granit GSV01 Beige HT uk.60X60 cm
Taman Plaza Ex.Niro Granit GSV04 Grey
Rumput Sintetis
Ex. Evergreen Trees
Finishing Lantai Service Area

Dinding Toilet Pengelola


Laundry, Area Service, Keramik 60 x 30 cm
Toilet Pengelola Roman dSerio Dark
Keramik 30 x 30 cm
Roman Stark Grey

Ruang Pengelola
Keramik 60 x 0 cm
Roman dChicago Bone
Finishing Lantai Unit

Lantai General Unit 2BR & Studio


HT uk.60X60 cm
Niro Granit GED00 Ines

Lantai Balkon Unit


HT uk.60X60 cm Dinding Toilet Unit
Niro Granit GIP02 HT uk.60X60 cm (Dinding)
Niro Granit GMA61 White
Lantai Toilet Unit
HT uk.60X60 cm
Niro Granit GSV01 Beige
Sanitair Toilet Lobby & Rg. Pengelola

Papper Holder
Ex.Toto, 360J

Jet Washer
Ex.Toto, THX 20 NB
Closet
Ex.Toto, CW660NJ/SW660J

Lavatory Faucet
Ex. Toto TX109LRS

Lavatory
Ex. Toto LW 587J Hand Shower (Toi. Pengelola)
Floor Drain Uk. 457 x 355 mm Ex. Toto TX402SPN
Ex.Toto, TX BV1N
Sanitair Toilet Unit 2BR & Studio

Lavatory Faucet
Ex.Toto TX109LD

Jet Washer
Lavatory
Ex.Toto, THX 20 NB
Ex.Toto LW549J
Uk. 640 x 345 mm
Closet
Ex.Toto, CW 631PJ

Papper Holder
Ex.Toto, 360J

Floor Drain Hand Shower


Ex.Toto, TX BV1N Ex. Toto TX402SPN
Sanitair Pantry Unit 2 Bedroom & Rg. Bersama

Sink:
Ex.Modena Massenza-KS 7150
Uk: 57 X 45 X 22.50 cm
Tap:
Ex.Toto TX606MEB

Hood:
Ex.Modena Fresco-SX 6501 S
Uk: 60 X 49.50 X 15 cm
Hob:
Ex.Modena Crista BH 1325
Uk: 29,5 X 51 X 10 cm
Door Hardware

Pintu Toi. Pengelola (UD3) Pintu Rg. Pengelola (UD1)


Ex. Dekson Ex. Dekson
Pintu Rg. Panel & Bin (SD3)
Ex. Dekson

Pintu Lobby (MD2)


Ex. Dekson

Pintu Entrance Lobby (MD1)


Ex. Dekson

Pintu Toilet Lobby, Laundry,


Janitor (AD1, AD2, AD3)
Ex. Dekson
Pintu Unit

Pintu Kamar Tidur (UD2)


Ex. Dekson

Pintu Utama Unit (UD1)


Ex. Dekson

Pintu ke Balkon
(DW1, DW2, DW3)
Unit 1 & 2 BR
Ex. Dekson
Pintu Toilet Unit (UD3)
Ex. Dekson
Spesifikasi Lampu Exterior

Lampu Tangga
setara Artolite
Lampu PJU Xeon Flat
setara Artolite
RL AJB 325

Lampu Taman
setara Artolite
GL Stima 3-70
Spot Light Facade Lighting
setara Artolite
Spesifikasi Lampu Interior

Downlight General setara Artolite

Downlight di Balkon Unit


Setara Artolite SMD 150 Chotac
LED Strip setara Artolite

Lampu TL di RuangService &


Laundry setara Artolite

Downlight di Kanopi Teras Depan


& Belakang setara Artolite Downlight di Lobby Lantai 1
setara Artolite
Outdoor Playground

Setara Happy Play Indonesia Outdoor Playground CH 05

Spesifikasi outdoor playground :


- Besi galvanished ukuran 76mm , Platform 78cm x 78cm,
Finishing powder coating ( tahan hujan dan anti UV )
- Perosotan, terowongan bahan LLDPE kualitas bahan
import yang aman bagi anak anak
- Ukuran playground 670 x 352 x 325cm ( diameter lahan
playgroud pada siteplan 800cm)

Anda mungkin juga menyukai