DAFTAR ISI :
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.2 Syarat-syarat
1. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli
dan berpengalaman.
2. Pemeriksaan : hasil pengukuran harus segera di laporkan
kepada Pengawas, Panitia Pembangunan dan dimintakan
persetujuannya. Pengawas juga akan menentukan patok
utama sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-
bangunan lainnya.
3. Pelaksana wajib melakukan pengukuran ulang dengan cermat
tidak sekedar melaksanakan titik dalam gambar perencanaan.
4. Kesalahan penentuan titik di lapangan menjadi tanggung
jawab penuh kontraktor.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 1
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
1.2.2 Syarat-syarat
1. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
2. Laporan penyelidikan tanah : Laporan mengenai hal ini dapat
diperoleh di kantor Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
3. Kerugian akibat perbedaan data daya dukung tanah menjadi
tanggung jawab pelaksana.
4. Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi-kondisi dan bahan-
bahan yang akan dikerjakan sebelum memulai pekerjaan.
5. Kontraktor diwajibkan menyerahkan kembali barang-barang
hasil pembongkaran gedung lama, yang sebelumnya telah
ditetapkan oleh pemberi tugas, barang/inventaris apa yang
diperlukan dari gedung lama.
6. Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan
akan diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah
yang dipilih oleh Pengawas, MK disetujui panitia
pembangunan.
7. Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan
boring
Menghasilkan data – data daya dukung tanah mendasar
seperti persyaratan sipil.
Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi
persyaratan dan spesifikasi.
8. Biaya Pengujian
Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila
hasil pengujian tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka
Kontraktor harus menggali, mengurug dan memadatkan lagi
sampai pengujian memenuhi syarat yang ditentukan atas
biaya kontraktor sendiri.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 2
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
9. Prosedur pengujian
Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan
prosentasi relatif dari density maksimum yang dihasilkan oleh
pekerjaan-pekerjaan pemadatan yang dibandingkan dengan
test-test laboratorium sebelumnya untuk density kering secara
teoritis. Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan
metode lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
1.2.3 Bahan-bahan
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan ditentukan sebagai berikut :
1. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.
2. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis
tanah yang berbutir kasar, tidak mengembangkan dan bebas
sampah-sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.
3. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki
butir-butir yang lebih kasar dari 3 cm.
4. Tanah untuk keperluan pengurugan taman.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 3
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
1.3.2 Syarat-syarat
a. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
b. Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini dapat
dilihat di kantor Konsultan Perencana Pemberi Tugas atau
Panitia Pembangunan, Konsultan Pengawas.
Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan
akan diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah
yang dipilih oleh Pengawas, MK disetujui panitia
pembangunan.
Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan
boring.
Menghasilkan data – data daya dukung tanah mendasar
seperti persyaratan sipil.
Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi
persyaratan dan spesifikasi.
1.3.3 Bahan-bahan
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan ditentukan sebagai berikut :
1. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 4
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
2.2.1 Bahan
1. Bahan kimia yang digunakan adalah merk STEDFAST, LATREX
400 EC, AGENDA 25 EC, atau AKONAFOS 480 EC.
2. Konsentrasi penggunaan ditentukan sebagai berikut :
3. Perlakuan tanah : bahan aktif dengan komposisi pestisida 25
cc dalam 1 (satu) liter pelarut. Bahan pelarut yang
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 5
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
2.2.2 Peralatan
1. Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
antara lain : Machine power sprayers
2. Alat untuk penyebaran obat kimia anti rayap yang bertekanan
tinggi khusus pondasi dan pelataran tanah.
3. Soil Injector. Alat penyuntikan kimia anti rayap khusus untuk
tanah.
4. Wood Injector. Alat penyuntikan kimia anti rayap khusus untuk
kayu-kayu.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 6
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 7
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 8
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 3
PEKERJAAN MORTAR UTAMA SISTEM
3.1.2 Bahan-bahan
a. Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Bata ringan harus memenuhi standar SNI.
2. Spesi untuk perekatan bata ringan harus memenuhi
standar SNI atau sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat
bata ringan. Dalam hal ini spesi menggunakan semen
instan MU-380.
3. Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 9
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
3.1.4 Pelaksanaan
a. Pastikan lokasi pemasangan bata ringan sudah sesuai
shopdrawing/gambar rencana yang telah disetujui.
b. Bersihkan dasar permukaan lokasi pemasangan bata ringan
dari debu, kotoran, minyak, setelah itu beri air pada lokasi
tersebut
c. Masukkan adukan kering MU-380 kedalam tempat adukan
kemudian campur dengan air 7.5 - 8 liter/50 kg MU-380.
Kemudian aduk rata campuran MU-380 dengan air tersebut.
d. Sebelum pemasangan, bersihkan terlebih dahulu permukaan
bata ringan yang akan dipasang.
e. Tuangkan adonan MU-380 pada tiap lapisan bata ringan
setebal 3 mm dengan roskam bergigi 6 mm yang telah
dipersiapkan.
f. Pemasangan bata ringan tersebut harus lurus dan rata, tahap
pertama setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm dan diikuti
dengan cor kolom praktis. Setelah tahap pertama selesai
biarkan pasangan bata ringan tersebut mengering lebih kurang
3 jam. Setelah itu baru dilanjutkan hingga tinggi yang
ditentukan. Beri ring balk/balok gantung bila tinggi bata ringan
tersebut mencapai 2,4 – 2,5 meter. Pemberian angkur untuk
pasangan bata ringan ini umumnya dilakukan setiap 3-5 baris
terpasang.
g. Bidang dinding bata ringan yang luasnya lebih besar dari 12
m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom dan
balok praktis) dengan ukuran 10 x 10 cm, dengan 4 buah
tulangan pokok berdiameter 10 mm, beugel diameter 8 jarak
20 cm, jarak antara kolom maksimal 3,50 m. Setiap opening
baik opening kaca ataupun jendela harus dibuat kolom dan
balok praktis.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata ringan untuk perancah
sama sekali tidak diperkenankan.
i. Bagian pasangan bata ringan yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat
stek-stek besi beton diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata minimal
30 cm, kecuali ditentukan lain. Pada pertemuan dengan kolom
utama digunakan adukan MU-830 (Perbaikan Permukaan
Beton) dengan pemakaian air sama jumlahnya dengan produk
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 10
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
3.2.3 Bahan-bahan
Semen instan MU-301 untuk plesteran dinding bata ini merupakan
campuran semen, pasir silika, filler dan aditif. Semen instan ini
harus dengan mutu yang baik dan bebas dari ketidak-
murnian/kotoran supaya menghasilkan plester dengan kekuatan
yang dibutuhkan, mudah dipakai, daya tahan yang tinggi dan
penampilan yang baik. Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 11
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 12
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 13
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
3.2.7 Catatan :
a. Adukan plesteran MU-301 dapat digunakan paling lambat ±60
menit setelah produk tersebut dicampur air & diaduk secara
merata.
b. Aplikasi plester dengan ketebalan >20mm dilakukan dengan
metode multilayer, dimana untuk lapisan awal sekali aplikasi
setebal maksimal 15mm dengan cara dikamprot. Aplikasi
lapisan berikutnya setelah aplikasi kamprot selama 4jam agar
didapat proses evaporasi adukan dapat berlangsung walaupun
demikian hal tersebut masih dimungkinkan terjadinya sagging.
Aplikasi lapisan berikutnya dapat juga dilakukan setelah
kamprotan selama 12 jam, hal ini juga untuk mencegah
terjadinya sagging walaupun proses evaporasi belum
sempurna. Aplikasi kamprotan akan lebih ideal dilakukan
hingga berumur minimal 24 jam, hal ini bisa diaplikasi adukan
plester selanjutnya mengingat kamprotan awal sudah kering
sempurna.
c. Pembuatan kepalaan/kelabangan (guidance line) dapat
disiapkan minimal setelah 1 x 24 jam sebelum aplikasi
plesteran, akan lebih baik jika kepalaan tersebut dikuaskan
produk MU-L500 (Superbond Adhesive Pure Acrylic) atau MU-
L501 (Extrabond Adhesive PVAc) sebelum aplikasi plesteran.
d. Untuk aplikasi plester pada sudutan dalam, dianjurkan
pembuatan kepalaan lebih mendekati bidang sudutan masing-
masing bidang maksimal jarak dari sudutan ±20 cm sehingga
didapatkan sudutan dalam yang siku 90°.
e. Proses pencampuran produk kering MU 301 akan lebih terjaga
homogenitasnya dengan menggunakan mixer D30, dimana
mixer ini mampu mengeluarkan produk dalam kondisi sudah
tercampur air (adukan) dengan kapasitas 1,8 m3/jam dengan
komposisi air digelas ukur mesin mixer D30 berkisar 600-650
ltr/jam
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 14
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
3.3.3 Bahan-Bahan
Semen instan MU-250 (untuk acian pada plesteran dinding bata)
dan MU-200 (untuk acian pada beton) ini merupakan campuran
semen, filler dan aditif. Semen instan ini harus dengan mutu yang
baik dan bebas dari ketidak-murnian /kotoran supaya
menghasilkan acian dengan kekuatan yang dibutuhkan, daya
tahan yang tinggi dan penampilan yang baik. Contoh-contoh
bahan harus diserahkan ke Arsitek untuk persetujuan sebelum
pemakaian dimulai. Semen instan MU-250 dan MU-200 siap
digunakan dengan menambahkan air. Air harus bersih dan
memenuhi ketentuan-ketentuan yang sama seperti yang harus
tercapai untuk pekerjaan beton.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 15
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
3.3.6 Catatan :
Untuk finishing akhir acian cukup menarik roskam searah
(horizontal atau vertikal) dan tidak dianjurkan untuk menekan,
memutar atau bahkan menggosok dengan sobekan kertas semen
atau bahan lain yang meresap air.
3.4.3 Bahan-Bahan
MU-600 merupakan Pelapis Kedap Air (Two Component
Waterproofing Membrane) untuk acian daerah basah. Merupakan
campuran liquid acrylic, semen, pasir silika dan aditif. Semen
instan ini harus dengan mutu yang baik dan bebas dari ketidak-
murnian/kotoran supaya menghasilkan acian waterproof dengan
kekuatan yang dibutuhkan, mudah dipakai, daya tahan yang tinggi
dan penampilan yang baik. Contoh-contoh bahan harus diserahkan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 16
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 17
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
3.4.6 Catatan :
a. Lapisan kedap air ini digunakan bersifat umum dan bukan
digunakan sebagai repair concrete/structural.
b. Sebelum menutup permukaan lantai & dinding dengan Pelapis
Kedap Air MU-600, buatkan semacam tanggulan pada setiap
sudutan (pertemuan antara lantai dengan dinding).
c. Pelapis Kedap Air MU-600 harus ditutup kembali dengan
aplikasi lain seperti Plester, Screed atau Keramik ataupun
minimal cat yang tahan cuaca.
d. Pelapis Kedap Air MU-600+MU L500 lebih dikhususkan untuk
lantai dan dinding kamar mandi, spoel hoek, janitor, meja
pantry dan basah lainya. Untuk dinding setinggi pintu serta
untuk dinding dan meja pantry/wastafel mengikuti pola
keramik
e. Pelapis Kedap Air MU-600+MU L500+kawat ayam finish screed
lebih dikhususkan untuk area yang selalu terendam dengan air
atau daerah dak atap.
3.5.3 Pengunaan
a. MU-440 dapat diaplikasikan diatas berbagai permukaan, yaitu
Permukaan tanah yang cukup padat dan rata.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 18
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
c. Pelaksanaan
1. Tuangkan air sebanyak 5,5 – 6,5 liter untuk tiap kantong
MU-440 atau MU-445 kemudian masukan adukan kering
MU-440 atau MU-445 ke dalam bak adukan.
2. Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh
kelecakan (consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan
perata lantai.
3. Penghamparan dan perataan adukan baik diatas
permukaan tanah maupun beton dilakukan secara manual
sebagaimana umumnya dengan jidar alumunium panjang.
4. Sangat dianjurkan setelah perataan permukaan lantai
kerja dengan jidar alumunium agar ditunggu setengah
kering lalu dilakukan.
5. Penghalusan permukaan dengan roskam dimana berfungsi
untuk menghaluskan permukaan
3.5.5 Catatan
a. MU-440 hanya berfungsi sebagai pekerjaan perataan,
penambahan ketinggian permukaan lantai atau sebagai lantai
kerja sehingga masih dibutuhkan topping material diatasnya
seperti keramik atau marmer. Sedangkan MU-445 bisa
digunakan sebagai topping material atau diekspos karena
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 19
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 20
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 21
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
3.6.4 Catatan
1 Keramik/Homogenous Lantai
1. s/d 30 x 30 3 mm
2. s/d 40 x 40 4 mm
3. s/d 60 x 60 6 mm
4. diatas 60 x 60 8 mm
2 Marmer Lantai
1. s/d 30 x 30 4 mm
2. s/d 40 x 40 6 mm
3. s/d 60 x 60 8 mm
4. diatas 60 x 60 10 mm
3 Keramik/Homogenous Dinding
1. s/d 30 x 30 3 mm Pasang angkur
2. s/d 40 x 40 4 mm Pasang angkur
3. s/d 60 x 60 6 mm Pasang angkur
4. diatas 60 x 60 8 mm Pasang angkur
4 Marmer Dinding
1. s/d 30 x 30 4 mm Pasang angkur
2. s/d 40 x 40 6 mm Pasang angkur
3. s/d 60 x 60 8 mm Pasang angkur
4. diatas 60 x 60 10 mm Pasang angkur
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 22
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
3. palu karet
4. kuas
5. sendok semen
6. waterpas
b. Alat Kerja
1. Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan dipasang
marmer, sebaiknya marmer dipasang pada dasar yang
telah cukup stabil & rata.
2. Pasanglah petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan,
kelurusan & kemudahan pekerjaan pemasangan marmer.
3. Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran, minyak
maupun lumut yang dapat mengurangi rekatan adukan
kemudian basahi dengan air.
4. Marmer yang hendak dipasang sebaiknya juga dibasahi
terlebih dahulu dengan air selain untuk menghilangkan
debu/kotoran juga untuk mengurangi daya serap marmer
terhadap adukan perekat.
c. Pelaksanaan
1. Tuangkan air sebanyak 5,5 – 6,0 liter dan adukan kering
Perekat Keramik ke dalam bak adukan untuk tiap kantong
MU-470 (25 kg).
2. Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh kelecakan
(consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan perekat
marmer (campuran akan lebih baik & mudah jika
menggunakan electrical mixer).
3. Untuk lebar/tinggi marmer > 40x40 cm aplikasikan
dengan mengolesi setiap sisi dan dasar marmer dengan
Protective Coating Slurry (MU-510) secara merata sehari
sebelum pemasangan marmer, kemudian aplikasikan
adukan MU-470 (perekat keramik putih) secara bertahap
yakni ¼ bagian dari lebar/tinggi marmer dengan cara di
gurat dengan roskam keramik.
4. Tempelkan ke bidang dinding dengan bantuan anchor,
setelah 1x24 jam masukkan kembali adukan MU-471
(spasi marmer) ke ¾ bagian yang tersisa secara padat.
5. Sedangkan untuk lebar/tinggi marmer < 40x40 cm
aplikasikan dengan mengolesi setiap sisi dan dasar
marmer dengan Protective Coating Slurry (MU-510) secara
merata sehari sebelum pemasangan marmer, kemudian
aplikasikan adukan MU-470 (perekat keramik putih)
dengan cara di gurat dengan roskam keramik dan
tempelkan ke bidang dinding dengan bantuan anchor.
3.7.4 Catatan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 23
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
Keterangan :
a. Bidang yang akan di pasang marmer sebaiknya di plester terlebih
dahulu.
b. Aplikasi dinding diatas 1,5 m sangat direkomendasikan untuk
memasang angkur.
a. Alat Kerja
1. sendok semen
2. Roskam karet (rubber squeegee)
3. Alat pembersih nat
4. Karet busa pembersih
b. Persiapan
1. Pastikan bahwa perekat keramik telah kering sempurna
sebelum melakukan pekerjaan pengisian celah nat
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 24
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
c. Pelaksanaan
1. Tuangkan adukan tile grout MU-408 ke dalam sebuah
wadah yang telah diisi air 300-330 ml/kg.
2. Lakukan pengadukan hingga rata dan diperoleh kelecakan
(consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan pengisian
nat keramik.
3. Oleskan bahan pengisi nat dengan menggunakan roskam
karet (rubber squeegee) pada celah keramik lalu lakukan
dengan gerakan memutar sampai seluruh celah diantara
keramik dapat terisi penuh dengan bahan pengisi nat.
4. Untuk bahan pengisi nat yang berlebihan agar dibersihkan
dari permukaan keramik dengan alat yang sama sambil
pekerjaan pengisian berlangsung.
5. Jika terdapat bahan pengisi nat yang mulai mengering
pada permukaan keramik hendaklah dibersihkan/dibuang
dengan menggunakan karet busa lembab.
6. Untuk kesempurnaan hasil aplikasi dapat menggunakan
jari yang telah dilindungi dengan sarung tangan untuk
menggosok seluruh celah keramik yang telah terisi dengan
bahan pengisi nat sehingga diperoleh pengisian yang
padat, merata sempurna dan halus.
3.8.4 Catatan
a. Hendaklah dibiarkan selama min 24 jam sebelum
mempergunakan tempat yang baru selesai dikerjakan.
b. Lebar nat keramik dan fungsi produk pengisi nat yang
dianjurkan adalah nat keramik pada area Interior Lebar nat
< 3 mm
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 25
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
a. Alat Kerja
1. Trowel/mesin trowel
2. Roskam kayu
3. Kuas/roll
b. Persiapan
c. Pelaksanaan
3.9.4 Catatan :
a. MU-700 berfungsi untuk memperkuat permukaan lantai
beton terhadap gesekan, khususnya beban berat dan tahan
terhadap benturan/gesekan.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 26
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 4
PEKERJAAN LANTAI
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 27
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
4.1. UMUM
4.1.1 Persyaratan
1. Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah
seluruh pekerjaan plafond dan pemasangan lapisan-lapisan
pada dinding selesai dikerjakan. Apabila dipandang perlu dapat
ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan
kemiringannya.
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan
warnanya, namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan
terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan
warna yang akan dipakai.
4.1.2 Pelaksanaan
1. Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
2. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan
penutup lantai yang dipakai.
3. Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci
pintu, harus dibingkai dengan aluminium yang direkatkan
dengan silicone sealant.
4. Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 28
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 29
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 30
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 31
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 32
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 33
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 34
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 35
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 5
PEKERJAAN PELAPIS DINDING
5.1. UMUM
5.1.1 Persyaratan
1. Pekerjaan pelapis dinding baru boleh dilaksanakan setelah
seluruh pekerjaan plesteran dinding selesai dikerjakan dan
mencapai waktu seperti yang disyaratkan. Apabila dipandang
perlu dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan
kemiringannya.
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan
warnanya, namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan
terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan
warna yang akan dipakai.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 36
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
5.1.2 Pelaksanaan
1. Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
2. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan
pelapis dinding yang dipakai.
3. Pemasangan bahan pelapis dinding dilakukan oleh tenaga ahli.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 37
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Pengawas.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 38
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 39
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Pengawas.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 40
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
5.4.2 Bahan-Bahan
a. GRC
GRC yang dipakai adalah GRC dengan ketebalan 12 mm setara
dengan produksi PT. Bangunperkasa Adhitamasentra dengan
produknya Superpanel atau yang setara, dengan ukuran sesuai
standard pabrik dan gambar-gambar serta petunjuk Pengawas.
b. Rangka Fasade
Rangka fasade adalah dengan memakai rangka metal, sesuai
dengan petunjuk Pengawas atau rekomendasi pabrik pembuat
GRC.
5.4.4 Pemasangan
1. Ikuti semua petunjuk dan persyaratan dari pabrik pembuat dan
sesuaikan dengan gambar.
2. Semua lubang-lubang untuk pemasangan sekrup atau pengikat
lainnya harus dibor tangan atau bor mesin agar tidak
mengakibatkan rusak.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 41
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
5.5.1 Umum
Ketebalan aluminium composites panel 4 mm. Terbuat dari 0.3
mm aluminium skin di bawah dan di atas, di lapisan tengah ada
3.4mm polytheylene yang masih baru bukan di recycled (hampir
semua produk China menggunakan recycled polythelyne). Kulit
aluminium dibuat dari PERALUMAN-100 (AlMg1-NS41) or series
5005 alloy. Merk yang digunakan Allucobond
5.5.4 Pemasangan
3. Fasteners, termasuk sekrup tersembunyi, kacang-kacangan,
baut dan item lainnya yang diperlukan untuk menghubungkan
aluminium
4. Blind digunakan untuk memasang paku keling panel ke sub-
frame aluminium akan aluminium paduan dengan baja
stainless Mandrel.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 42
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
5.6.3 Bahan-bahan
1. GRC yang digunakan adalah merk GRC board. Spesifikasi lain
seperti yang disebutkan pada Bab 6 Pekerjaan Partisi.
2. Timah Hitam yang digunakan adalah Timah Hitam produksi
lokal tebal 2 mm.
3. Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan
dalam bagian ini, harus baru dan jenis dari kualitas terbaik
serta disetujui Konsultan Pengawas.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 43
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 6
PEKERJAAN PARTISI
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 44
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
1. Gypsum Board
Gypsum board yang dipakai adalah merk Jayaboard dengan
ketebalan 12 mm. Finishing gypsum dicat sesuai dengan Pasal
PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya tahan terhadap
bahaya kebakaran minimal 60 menit.
2. Rangka Partisi
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 45
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
6.2.3 Komponen
1. Pintu Cubicle lengkap dengan aksesoris.
2. Kaki alumunium.
3. Mohair strip
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 46
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
6.2.4 Bahan-Bahan
1. Spesifikasi Bahan :
Tebal : 30 mm
Tahan terhadap benturan
Tahan air
Warna : ditentukan kemudian
Sistem/Asesories : alumunium
2. Bahan yang digunakan produksi dari Winas.
3. Kontraktor diwajibkan menyerahkan jaminan supply yang
dikeluarkan oleh distributor dan didukung oleh pihak pabrik
atau principal yang mencantumkan nama proyek dan
perkiraan volumenya.
4. Contoh-contoh : Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-
contoh bahan kepada Direksi lapangan untuk mendapatkan
persetujuan Pemberi tugas.
6.2.5 Pelaksanaan
1. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam
pekerjaan ini dengan menunjukan surat keterangan referensi
pekerjaann-pekerjaan yang pernah dikerjakan kepada direksi
lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Toilet Cubicle yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari
satu macam saja.
3. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan
bantu untuk mempermudah serta mempercepat pemasangan
dengan hasil pemasangan yang akurat, teliti dan tepat pada
posisinya.
4. Metode pemasangan antara lain :
Kondisi lapangan sudah terpasang keramik, saniter, dll
Pemasangan Panel dan asesorisnya.
5. Frekuensi pembersihan dan perawatan serta pemilihan bahan
pembersih yang cocok sangat tergantung pada penggunaan.
Pembersihan dapat dilaksanakan dengan air dan spons atau
sikat lembut Apabila pengotoran lebih berat bisa ditambahkan
dengan aceton.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 47
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 7
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)
7.1. UMUM
7.1.1 Persyaratan
1. Pemasangan langit-langit baru boleh dilaksanakan setelah
semua peralatan yang terdapat di dalam langit-langit (kabel-
kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat penggantung dan
penguat langit-langit) siap dan selesai dikerjakan.
2. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan
contoh/sample untuk disetujui oleh Konsultan Perencana,
Pemberi Tugas dan Pengawas.
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan
warnanya, namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan
terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan
warna yang akan dipakai.
4. Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat
dalam rencana langit-langit haruslah mengacu pada gambar
mekanikal-elektrikal, sedangkan gambar arsitektur hanya
memuat tata letaknya saja.
7.1.2 Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memberikan
contoh/sample bahan penutup langit-langit dan harus
mendapat persetujuan Konsultan Perencana, Pengawas dan
Pemberi Tugas.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 48
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.2.3 Bahan-bahan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 49
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.2.3.4 Contoh-contoh
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas.
2. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai
pedoman/standard bagi Pengawas untuk
menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh Kontraktor
ke lapangan.
7.2.4 Pelaksanaan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 50
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.3.3 Bahan-bahan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 51
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.3.3.4 Contoh-contoh
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas.
2. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai
pedoman/standard bagi Pengawas untuk
menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh Kontraktor
ke lapangan.
7.3.4 Pelaksanaan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 52
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.4.3 Bahan-bahan
7.4.3.1 Kalsiboard
GRC board / Kalsiboard yang dipakai adalah merk GRC
board / Kalsi dengan ukuran 120 x 240 cm, tebal 4.5
mm. Finishing Kalsiboard dicat sesuai dengan Pasal
PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya tahan
terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 53
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.4.3.4 Contoh-contoh
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas.
Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai
sebagai pedoman/standard bagi Pengawas untuk
menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.
7.4.4 Pelaksanaan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 54
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.5.3 Bahan-Bahan
Semen instan MU-200 (untuk skin coat pada beton) atau yang
setara ini merupakan campuran semen, filler dan aditif. Semen
instan ini harus dengan mutu yang baik dan bebas dari ketidak-
murnian /kotoran supaya menghasilkan acian dengan kekuatan
yang dibutuhkan, daya tahan yang tinggi dan penampilan yang
baik. Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke Arsitek untuk
persetujuan sebelum pemakaian dimulai. Semen instan MU-200
atau yang setara siap digunakan dengan menambahkan air. Air
harus bersih dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang sama
seperti yang harus tercapai untuk pekerjaan beton.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 55
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.5.6 Catatan :
Untuk finishing akhir coating cukup menarik roskam searah
(horizontal atau vertikal) dan tidak dianjurkan untuk menekan,
memutar atau bahkan menggosok dengan sobekan kertas semen
atau bahan lain yang meresap air.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 56
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
7.6.3 Bahan-Bahan
Bahan list plafond shadowline adalah aluminium bentuk U dari
produksi lokal yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Perencana.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 57
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 8
PEKERJAAN PENGECATAN
8.1. UMUM
8.1.2 Bahan-bahan
1. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan
NI-4 atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat yang
bersangkutan.
2. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik
tersebut mengenai hal-hal menunjukkan kemurnian cat yang
digunakan, antara lain :
Segel kaleng
Test laboratorium
Hasil akhir pengecatan
3. Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi
tertulis dari produsen untuk diketahui Pengawas. Biaya test
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib menyerahkan
1 contoh bahan yang masih dalam kaleng, 3 contoh bahan
yang telah dicatkan pada permukaan plywood ukuran 40 x 40
cm dengan teknik duco lengkap PVC edging di sudut – sudut
sisi, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.
8.1.3 Pelaksanaan
8.1.3.1 Umum
1. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan
kepada Pengawas beserta ketentuan/persyaratan jaminan
pabrik untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan yang
tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 58
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
8.1.3.2 Teknis
1. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang sesuai
dengan prosedur dan teknik pengecatan Jotun. Dilakukan
kecuali spesifikasi lain. Jadi urutan pengecatan, penggunaan
lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal
sama dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata,
tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas - bekas
yang menunjukkan tanda-tanda sapuan atau semprotan dan
roller.
2. Kesiapan dinding dalam aplikasi cat harus didasarkan pada
evaluasi pabrik cat yang dipilih atau ditunjuk.
3. Sapukan semua dasar dengan cat dasar memakai kuas.
Penyemprotan hanya diijinkan dilakukan bila disetujui
Pengawas .
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 59
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 60
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
8.2.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1. Untuk Cat Interior (Jotaplast) :
Primer : Basecoat Interior Sealer
Second Coat : Jotaplast
Finish Coat : Jotaplast
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior,
dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian.
8.2.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit
harus diperhatikan mengenai:
1. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
2. Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai
dengan pola yang telah ditentukan.
3. Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau
cacat lain.
4. Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda atau
kotoran/debu.
5. Tekstur hasil penyemprotan cat harus merata.
Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat,
dilakukan pengecatan dengan lapisan - lapisan sebagai berikut :
a. 1 lapis Basecoat Interior Sealer
b. 3 lapis Jotaplast
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 61
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
8.3.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior (Jotashield) :
Primer : Jotashield Primer 07
Second Coat : Jotashield
Finish Coat : Jotashield
2. Untuk Cat Interior (Essence Easy Clean) :
Primer : Basecoat Interior Sealer
Second Coat : Essence Easy Clean
Finish Coat : Essence Easy Clean
2. Untuk Cat Interior (Jotaplast) :
Primer : Basecoat Interior Sealer
Second Coat : Jotaplast
Finish Coat : Jotaplast
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior,
dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian.
8.3.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit
harus diperhatikan mengenai:
Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai dengan
pola yang telah ditentukan.
Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau
cacat lain.
Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat,
terlebih dahulu harus diplamur dengan bahan plamur yang sudah
disetujui Pengawas .
Plamuran dilakukan bilamana permukaan sudah sempurna, tidak
terdapat retak - retak dan dilakukan setelah ada persetujuan
Pengawas .
Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller,
dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan
keadaan lokasinya.
Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan
terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam.
Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit
selama 2 (dua) jam kemudian.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 62
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
8.4.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior (Jotashield) :
Primer : Jotashield Primer 07
Second Coat : Jotashield
Finish Coat : Jotashield
2. Untuk Cat Interior (Essence Easy Clean) :
Primer : Basecoat Interior Sealer
Second Coat : Essence Easy Clean
Finish Coat : Essence Easy Clean
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior,
dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian.
8.4.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding tersebut,
maka harus diperhatikan permukaan plesterannya dari :
Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai dengan
pola yang telah ditentukan.
Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil yang
rata dan halus.
Permukaan acian telah berumur 14 hari atau sesuai dengan
ketentuan pabrik.
Permukaan acian tidak lembab yang ditunjukkan oleh alat ukur
khusus yang sesuai dengan ketentuan pabrik.
Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda-noda
atau kotoran/debu.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 63
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
8.5.2 Bahan-bahan
1. Untuk Cat Interior (Essence Easy Clean) :
Primer : Basecoat Interior Sealer
Second Coat : Essence Easy Clean
Finish Coat : Essence Easy Clean
8.5.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding partisi
tersebut, maka harus diperhatikan permukaannya dari :
Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
Permukaan partisi gypsum harus datar dan sempurna sesuai
dengan pola yang telah ditentukan.
Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda-noda
atau kotoran/debu.
Setelah permukaan dinding partisi gypsum siap untuk dicat,
dilakukan pengecatan dengan lapisan-lapisan sebagai berikut:
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 64
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
8.6.2 Ketentuan
8.6.2.2 Peralatan
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini, pelaksana
pekerjaan harus menggunakan peralatan dan peraturan
pelaksanaan menurut ketentuan atau rekomendasi yang
dikeluarkan oleh pabriknya.
2. Pengecatan harus menggunakan alat semprot yang
dilengkapi dengan kompresor
3. Tatacara pengecatan harus ramah lingkungan dan tidak
boleh membahayakan manusia.
8.6.2.3 Penyerahan
Sebelum mulai pelaksanaan, pelaksana pekerjan harus
menyerahkan:
1. Contoh dan katalog, data teknis dari bahan cat dan bahan-
bahan lain yang diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan
antara lain contoh bahan-bahan secara lengkap, kartu
warna, aturan, prosedur, peralatan yang harus dipakai serta
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 65
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
8.6.3 Bahan-bahan
8.6.4 Pelaksanaan
8.6.4.1 Persiapan
1. Semua bahan, peralatan dan penunjukan
pemakaian/pelaksanaan yang dikeluarkan dan pabriknya
harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan dimulai.
2. Semua bidang permukaan yang akan dilapis cat harus
dalam keadaan bersih, kering serta rata dan datar.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 66
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 9
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 67
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
9.1.2.1 Standar
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam:
1. The Aluminium Association (AA)
2. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
3. American Standards For Testing Material (ASTM)
1. Bahan
Dari bahan aluminium framing system buatan Alexindo.
2. Bentuk Profil
Sesuai shop drawing yang disetujui Pengawas.
3. Ukuran Profil
Ukuran Proril 40x100x1.35 mm digunakan untuk semua
kusen.
4. Nilai Deformasi : 0
Artinya tidak diijinkan adanya celah atau kemiringan.
5. Powder Coating
Ketebalan lapisan di seluruh permukaan aluminium adalah
60 mikron dengan warna white atau ditentukan lain oleh
Pengawas.
6. Jaminan
Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe campuran
(“Alloy”) dan ketebalan “Powder Coating”. Kontraktor harus
dapat memperlihatkan bukti-bukti keaslian barang/bahan
dengan “Certificate of Origin” dari pabrik yang disetujui
Pengawas.
9.1.2.4 Sealant
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus
menggunakan bahan sejenis silicon sealant yaitu “Silicon
Glazing Sealant” produksi DOW CORNING atau yang setara.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 68
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
9.1.2.5 Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas contoh
potongan kusen aluminium dari ukuran 40 cm, beserta brosur
lengkap dari pabrik/produsen. Kontraktor harus membuat shop
drawing untuk dikonsultasikan dengan Pengawas.
9.1.2.7 Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather strip dari
vinyl dan pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur-angkur
untuk rangka kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal
2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron
sehingga tidak dapat bergeser.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 69
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 70
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 71
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 72
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 73
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
9.3.2 Bahan-Bahan
1. Kaca yang digunakan untuk daun pintu ini adalah jenis
tempered produksi Asahimas dengan ketebalan 12 mm sesuai
gambar.
2. Kaca yang digunakan untuk jendela kaca mati menggunakan
kaca polos tempered produksi Asahimas, dengan ketebalan 6
mm sesuai gambar.
3. Kaca untuk eksterior menggunakan tipe Panasap
menggunakan tipe yang meredam panas 70%, sedangkan
untuk interior menggunakan tipe Clear.
Shop Drawing dan Contoh
Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak dan telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar
kerja/dokumen kontrak.
Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data
yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara
pemasangan atau pernyataan khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam gambar kerja/dokumen kontrak
sesuai dengan spesifikasi pabrik.
Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 74
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
9.3.3 Pelaksanaan
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 75
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 76
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 77
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 78
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 79
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
9.6.2 Bahan-bahan
a. Rangka besi siku produksi KS.
b. Penutup dengan pelat besi 2 (dua) lapis, tebal 5.5 mm,
produksi Krakatau Steel.
9.6.3 Pelaksanaan
a. Pemotongan besi siku untuk sambungan bersudut 45 derajat
harus dilakukan dengan sempurna dan rapi.
b. Penyambungan dengan pengelasan pada setiap sambungan
harus mempunyai jarak +/- 2 mm. Pengelasan pelat besi siku
sedemikian rupa agar tidak terjadi gelombang-gelombang;
sehingga permukaan pelat rata. Pengelasan/penyambungan ini
harus kuat, dengan menggunakan las listrik.
c. Bekas-bekas pengelasan harus dirapikan dengan gurinda atau
alat lain, agar didapatkan suatu permukaan yang rata.
d. Untuk mencegah terjadinya karat/korosi, sebelum difinish,
baja siku atau pelat besi harus dilindungi dengan cat meni besi
yang telah disetujui Pengawas.
e. Penutup pintu besi difinish meni dan cat besi; warna akan
ditentukan kemudian oleh Pengawas.
f. Tinggi garis terendah pintu shaft adalah 100 cm dari
permukaan lantai.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 80
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
9.7.2 Bahan-bahan
Pintu besi tahan api menggunakan rangka dan panil besi ex. Lion
Metal dengan ukuran serta cara pemasangan seperti dalam
gambar dan petunjuk pabrik.
Shop Drawing
1. Kontraktor wajib membuat shop drawing berdasarkan
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di
lapangan.
2. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar
pelaksanaan/dokumen kontrak.
3. Dalam shop drawing harus jelas tercantum semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan,
atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap
dalam gambar pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi gambar.
4. Gambar shop drawing yang diajukan Kontraktor sebelum
dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pengawas.
Kontraktor wajib memperlihatkan terlebih dahulu contoh bahan,
perlengkapan, cara pemasangan serta “sertifikat garansi” dari
bahan dan sistem yang akan digunakan untuk diperiksa dan
disetujui Pengawas.
9.7.3 Pelaksanaan
1. Pintu-pintu besi tahan api harus dilaksanakan dan dipasang
dengan baik sesuai dengan persyaratan/ketentuan dari pabrik
pembuatnya dan telah disetujui Pengawas.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 81
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 82
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 83
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
9.8.3 Pelaksanaan
1. Umum
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
tersebut. Bila kontraktor lalai, maka kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
2. Teknis
Mekanisme pemasangan harus mengikuti seluruh prosedur
yang telah ditetapkan dari pabrik pembuatnya, serta
mendapat persetujuan dari Pengawas atau MK.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 84
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
5. Penanganan Pekerjaan
a. Perlindungan dan penyimpanan material atau hasil kerja
pemasangan harus dilindungi dari segala kemungkinan
cuaca, kotor, atau mekanis baik dari mulai pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, pemasangan maupun
terpasang.
b. Segala kerusakan yang terjadi harus segera dilakukan
penggantian atau perbaikan. Hasilnya harus mendapat
persetujuan dari konsultan MK atau konsultan perencana.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 85
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 10
PEKERJAAN KACA DAN CERMIN
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 86
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan gelas yang pipih. Pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus
cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan
pengambangan (Float Glass).
2. Toleransi lebar dan panggang
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti
yang ditentukan oleh pabrik.
3. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum
yang diperkenankan adalah 1.5 mm per meter.
4. Cacat-cacat :
a. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai
ketentuan dari pabrik.
b. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang
yang berisi gas yang terdapat pada kaca).
c. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang
dapat mengganggu pandangan.
d. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik
sebagian atau seluruh tebal kaca).
e. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang
dan lebar kearah luar/masuk).
f. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave). Benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang
adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu
pandangan.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 87
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 11
PEKERJAAN BESI BAJA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 88
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
11.3. BAHAN-BAHAN
11.3.2 Umum
1. Mutu besi yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi
persyaratan ASTM A-36. Besi baja harus anti karat (jenis ST
304).
2. Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan
barang yang dipasangkan dan harus dari jenis yang paling
cocok untuk maksud tersebut.
3. Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang
perlu demi kesempurnaan pemasangan, walau tidak secara
khusus diperlihatkan dalam gambar-gambar atau Persyaratan
Teknis, harus diadakan.
11.3.3 Jaminan
Bahan baja yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik
yang sudah dikenal disertai Sertifikat Pengujian dari Lembaga
Pengujian Bahan yang disetujui Pengawas.
11.3.4 Contoh-contoh
1. Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus
diperlihatkan kepada Pengawas berupa contoh untuk disetujui.
2. Pengajuan contoh-contoh untuk persetujuan Pengawas harus
diserahkan secepat mungkin sesuai dengan jadwal pekerjaan
yang telah disetujui. Contoh tersebut harus memperlihatkan
kualitas penyambungan dan penghalusan untuk standard
dalam pekerjaan tersebut.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 89
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
11.4. PELAKSANAAN
11.4.1 Pengerjaan
1. Penyambungan harus diusahakan agar tidak kelihatan
mencolok.
2. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga
dalam pemasangan tidak memerlukan pengisi.
11.4.2 Toleransi
Pemasangan baru dengan toleransi yang diijinkan/tertera dalam
standar yang telah disetujui. Bila toleransi yang dimaksud tidak
tercantum dalam standar, maka toleransi akan diberikan oleh
Pengawas. Pemasangan baja dengan toleransi yang tidak disetujui
akan ditolak.
11.4.3.1 Pengelasan
1. Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai
las listrik. Yang dimaksud dengan pengelasan disini adalah
“Electric Arc Welding” AWS E 70 S - X. Pengelasan harus
mengikuti cara-cara mutakhir sesuai dengan standar AWS.
Tenaga yang melakukan pekerjaan ini, harus mempunyai
“Sertifikat Keahlian Las” yang dikeluarkan oleh Lembaga-
Lembaga Pemerintah atau Swasta yang diakui. Seluruh
pekerjaan las harus dikerjakan di bengkel (workshop).
Penyimpangan dari persetujuan ini harus seijin Pengawas.
2. Semua bahan yang akan tampak, bila memakai las, harus
diratakan dan difinish sehingga sama dengan permukaan
sekitarnya, bila memakai pengikat-pengikat lain seperti “clip
keling” dan lain-lain yang tampak, harus sama dalam
“finish” dan “warna” dengan bahan yang diikatnya.
11.4.3.2 Baut
Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara
terbaik yang sesuai dengan maksudnya, termasuk
perlengkapan-perlengkapannya. Baut yang digunakan ASTM A -
307 (Black Blolt/Unfinished Bolts) adalah jenis low carbon steel
yang memenuhi persyaratan, dengan finishing chrome nickel
atau powder coating. Lubang-lubang untuk baut dan sekrup
harus dibor atau di “punch”.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 90
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
11.4.3.4 Perlindungan
1. Semua pekerjaan baja, mur, baut dan alat penghubung
untuk pekerjaan stainless steel, harus terlindung secara
dicelup panas (hot dip coated) atau terdiri dari bahan bebas
karat yang disetujui Pengawas.
2. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain; jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
1. Bahan-bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan maupun pengerjaan di lapangan oleh Pengawas.
Peninjauan dan pengujian dilaksanakan oleh Kontraktor tanpa adanya
tambahan biaya.
2. Peninjauan ini tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap
penyediaan bahan yang tidak memenuhi syarat.
BAB 12
PEKERJAAN ATAP
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 91
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 92
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 93
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
12.5.2 Produk
Materi-materi/Bahan-bahan
1. Cast Iron (aluminium/steel/brass) yang disetujui oleh
Supervisor.
2. Produk : Lokal atau setara yang sudah disetujui oleh
Supervisor.
3. Circle/Plate : 100 mm diameter (garis tengah) atau seperti
yang terlihat digambar-gambar.
4. Kode-kode dan Standar-standar : PBVI 1982.103; SII. 0167-77
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 94
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
12.6.3 Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan pelindung panas Air-Cell Insulbreak
40F, rangka atap sudah rapi dan siku. Untuk dinding harus
rata kecuali disebutkan lain
2. Pengerjaan
a. Buka atau gelar produk Air-Cell Insulbreak 40F dari
bubungan menuju ke talang air pada bangunan.
b. Gunakan 3 atau 4 sekrup melewati lebar dari roll dan
mengikat, dengan menggunakan ukuran sekrup 25 mm
dari ujung satu keujung lain dengan jarak antar sekrup
430 mm dari pusat.
c. Lengkapi dengan sekrup ukuran 50 mm pada sambungan
dan tambahkan plester timah ukuran 72 mm pada bagian
atas sambungan. (Lihat tabel cara menyambung AIR–
CELL pada Teknis dan Tatacara Pemasangan).
d. Pasang atap metal dengan menggunakan sekrup pada
AIR-CELL.
e. Seluruh permukaan atap harus benar-benar terlapisi oleh
“insulation” yang tidak berlubang/bercelah. Semua
insulasi harus terpasang dengan baik.
f. Untuk insulasi dinding, insulasi di beri plepet dari besi
plat. Ukuran, jenis dan jarak pemasangan mengacu pada
pabriknya.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 95
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 13
PEKERJAAN SANITAIR
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 96
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam
uraian dan syarat-syarat dalam buku.
13.4.2Floor Drain
1. Bila tidak ditentukan lain dalam gambar untuk semua daerah
basah harus dari jenis yang terpasang pada lantai.
2. Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapih waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 97
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
13.4.3Kitchen Sink
Untuk seluruh pantry, harus disediakan kitchen sink buatan lokal
atau yang setara, terbuat dari bahan stainless steel, lengkap
dengan trap dan segala kelengkapannya. Kitchen sink untuk
pantry mempunyai “bowl tunggal” dengan lubang pembuangan
ditengah.
13.4.4Contoh-contoh
1. Kontraktor diminta untuk memperlihatkan contoh-contoh
bahan yang akan dipakai kepada Pengawas untuk disetujui.
2. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai
pedoman/standar bagi Pengawas untuk menerima/memeriksa
bahan yang dikirim ke lapangan oleh Kontraktor.
13.5. PEMASANGAN
1. Kontraktor harus minta ijin kepada Pengawas tentang cara, waktu dan
letak pemasangan peralatan sanitair pada Toilet, Pantry dan lain-lain.
2. Pemasangan harus kuat, rapi dan bersih.
13.6. PELAKSANAAN
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 98
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 14
PEKERJAAN PENGGANTUNG, HANDLE, KUNCI
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 99
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
14.1.3.1 Umum
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini. Bila ada kesalahan
pemasangan karena kelalaiannya, maka kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
14.1.3.2 Teknis
1. Mekanisme kerja harus sesuai dengan gambar
2. Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap
daun pintu, menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel.
3. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi
atas pintu ke bawah. Engsel tengah dipasang tidak lebih
dari 60 cm (as) dari engsel atas ke bawah. Engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai
ke atas.
4. Penarik pintu (Door Pull) dipasang 100 cm (as) dari
permukaan lantai setempat.
5. Posisi “lock dan Latch” harus ditentukan dan diajukan
kontraktor untuk disetujui Pengawas.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 100
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
14.2.2.1 Pintu
1. Handle dan Back Plate yang digunakan dari bahan stainless
steel merk DEKKSON atau sesuai gambar. Tipe handle yang
digunakan adalah tipe Lever Handle, Pull Handle dan Pull
Ring.
2. Kunci-kunci yang digunakan dari bahan stainless steel merk
DEKKSON atau sesuai gambar. Tipe kunci yang digunakan
adalah tipe Cylinder dan Double Cylinder. Seluruh kunci
yang digunakan harus mempunyai Master Key.
3. Lockcase yang digunakan dari bahan stainless steel merk
DEKKSON atau sesuai gambar.
4. Kunci tanam (Flush Bolt) yang digunakan dari bahan
stainless steel merk DEKKSON atau sesuai gambar. Kunci
tanam ini digunakan untuk pintu double daun.
5. Door Closer yang digunakan dari bahan stainless steel merk
DEKKSON atau sesuai gambar. Tipe yang digunakan adalah
tipe Hold Open Arm dan Normal Open Arm.
6. Perincian penggunaan masing-masing tipe handle, kunci
dan akesoris di atas sesuai dengan gambar detail.
14.2.2.2 Jendela
1. Rambuncis yang digunakan dari bahan stainless steel merk
DEKKSON atau sesuai gambar dengan warna yang sama
dengan rangka daun jendela.
2. Untuk daun jendela geser (sliding), rambuncis yang
digunakan harus sesuai dengan peruntukannya.
14.2.2.3 Contoh
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan-persetujuan Konsultan Pengawas.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 101
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 102
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 15
PEKERJAAN STAINLESS STEEL
15.3. BAHAN-BAHAN
1. Spesifikasi Bahan
Railing tangga seperti yang ditunjukkan dalam gambar menggunakan
stainless steel dengan ketebalan minimum 1,5 mm type hairline.
2. Umum
a. Mutu baja yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi
persyaratan ASTM A-36. Stainless steel harus anti karat (jenis ST
304).
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 103
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
15.4. PELAKSANAAN
1. Pengerjaan
a. Finish stainless steel yang telah terpasang harus benar-benar dan
tidak kelihatan bergelombang.
b. Penyambungan harus diusahakan agar tidak kelihatan mencolok.
c. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga
dalam pemasangan tidak memerlukan pengisi.
2. Toleransi
Pemasangan baru dengan toleransi yang diijinkan/tertera dalam
standar yang telah disetujui. Bila toleransi yang dimaksud tidak
tercantum dalam standar, maka toleransi akan diberikan oleh
Pengawas atau MK. Pemasangan baja dengan toleransi yang tidak
disetujui akan ditolak.
3. Pemotongan dan Penyambungan
a. Pengelasan
Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las
listrik. Yang dimaksud dengan pengelasan disini adalah “Electric
Arc Welding” AWS E 70 S - X. Pengelasan harus mengikuti cara-
cara mutakhir sesuai dengan standar AWS. Tenaga yang
melakukan pekerjaan ini, harus mempunyai “Sertifikat Keahlian
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 104
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
1. Bahan-bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan maupun pengerjaan di lapangan oleh Pengawas atau MK.
Peninjauan dan pengujian dilaksanakan oleh Kontraktor tanpa adanya
tambahan biaya.
2. Peninjauan ini tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap
penyediaan bahan yang tidak memenuhi syarat.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 105
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 16
PEKERJAAN PANEL INSULASI ANTIBAKTERIA (PLAFON RUANG OK)
16.1. UMUM
16.3. BAHAN-BAHAN
1. Dinding dan plafond (ceiling) Panel Insulasi Antibakteria adalah
produk dari Techno Prefab. Prefab panel terbuat dari 0.6 mm
polyester coated ANTIBACTERIA COLORBOND pada ZINCFORMG300
BFC Z275 substrate.
2. Ketebalan panel : 70 mm Untuk dinding dan plafond (ceiling).
3. Sitem Join : menggunakan slipjoint system Prefabr, seluruh join
bagian luar akan dilapisi dengan silicone sealant.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 106
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
1. Tahap Persiapan
a. Construction Document
Berdasarkan gambar yang sudah disetujui (Approved) oleh
Costumer, Departement E & E akan membuat gambar kerja dan
material list (Costruction Document). Dokumen ini kemudian
didistribusikan kepada Divisi manufacture dan Departement
Instalasi.
b. Site Survey
Departement instalasi akan melakukan site survey yang
bertujuan untuk mengecek apakah ukuran actual ruangan dan
detail lainnya sama dengan gambar kerja. Apabila terdapat
perbedaan, akan didiskusikan, apakah Costumer akan
memperbaiki ukuran ruangan atau Bondor akan merevisi gambar
kerja. Site survey juga bertujuan untuk mengumpulkan data-
data untuk dinding atau lantai dimana sandwich akan dipasang
sudah selesai, tempat penyimpanan material sementara, listrik
kerja, peraturan kerja yang ditetapkan oleh Costumer, dsb.
c. Rencana Kerja
Berdasarkan Construction Document dan data hasil site survey,
Dept. head membuat rencana kerja meliputi :
Menugaskan tenaga kerja (Site Supervisor dan Site Crew)
dengan membuat Surat Tugas (F/IN/04).
Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule)
dengan mengisi form Project Action Plan (F/IN/03).
Membuat Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek dengan
mengisi form Project Budgeting Request (F/IN/02).
Mempersiapkan plant dan tools yang akan dipergunakan
dengan mengisi form Tool Request (F/TV/01) dan diserahkan
kepada Departemen TVBM.
Mempersiapkan peralatan safety yang diperlukan dengan
mengisi form Safety Request (F/HS/08) dan diserahkan
kepada Departemen HSE.
2. Tahap Persiapan Keberangkatan
a. Mengirimkan surat konfirmasi keberangkatan kepada Costumer
melalui telepon atau fax dengan melampirkan Surat Tugas.
b. Memeriksa kelengkapan bahan dan peralatan yang akan dikirim,
melapor kepada QA untuk diperiksa persiapan instalasi sesuai
dengan form Inspeksi Persiapan Instalasi (F/QA/02).
c. Menyiapkan diri untuk keberangkatan.
3. Tahap Persiapan Di Lapangan
a. Menyiapkan keperluan akomodasi.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 107
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 108
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 109
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
BAB 17
PEKERJAAN PELINDUNG DINDING (STRETCHER GUARD)
1. Material harus dari kualitas yang baik, tahan lama, tahan terhadap efek
benturan, tahan gores, mempunyai rating yang bagus dalam
penyebarana api dan tidak menimbulkan asap, Material tidak
menyimpan kotoran/bakteri dan mudah dibersihkan.
2. Pelindung dinding/stretcher guard harus terdiri dari material
pendukung alumunium dengan pelapis luar berbahan dasar vinyl
dengan system snap on termasuk braket penggantung yang diberi
jarak sesuai spesifikasi pabrik dan penutup di setiap pengakhiran dari
pelindung dinding (Stretcher Guard).
1. Material harus lulus uji ASTM D-256-93A, Test Benturan, test kriteria
terhadap efek benturan.
2. Bahan cover vinyl harus sesuai dengan ASTM E84, Kriteria penyebaran
api/asap yang ditimbulkan, dengan kriteria penyebaran api 5 dan
penyebaran asap 185.
3. Cover Vinyl harus lulus uji G21/G22 , dan criteria tes penyebaran
bakteri.
4. Dimensi dari penahan dinding (stretcher Guard) adalah : lebar 140
mm dan jarak terhadap dinding dan jarak terhadap system konstruksi
38 mm Braket penggantung diletakkan pada setiap jarak 750 mm
5. Pengakhiran dari Vinyl (End Caps) harus dipasang di setiap
pemberhentian jalur vinyl kecuali langsung berhenti/berakhir pada
dinding.
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 110
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 111
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT RKZ SURABAYA
KONSULTAN PERENCANA
PT GLOBAL RANCANG SELARAS ARSITEKTUR - 112