Grooving
(BENDUNGAN TAMBLANG) 12. Cutting
13. Joint sealant
A. Konstruksi Rigid Pavement
Konstruksi perkerasan kaku (rigid Adapun fasilitas jalan terbagi dua yaitu
pavement) merupakan perkerasan yang jalan masuk yaitu akses jalan masuk mulai
menggunakan sement (Portland cement) dari pos s/d menuju main dam sta.0+000 s/d
sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton sta. 0+730 dan jalan inspeksi yaitu sta. 0+500
dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas jalan masuk atau sta. 0+000 s/d sta. 0+777.3.
tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi Adapun dimensi konstruksinya:
bawah. a. Badan jalan : 7m (lebar kiri 3.5 m dan
lebar kanan 3.5 meter) dan panjang
segmentasi/deletasii 4 m, dengan
ketebalan 20 cm
b. Lebar bahu kiri 2m dan kanan 2m
dengan ketebalan 10 cm.
c. Badan jalan kemiringan 2% dan bahu
4%
Gambar a2. Doc. Pek.beton jalan inspeksi Gambar a3. Pengecekan suhu beton <30 derajat
7. Chair
Berfungsi untuk dudukan dowel dan tie bar
11. Grooving
Berfungsi untuk mencegah terjadihnya
haus/pengikisan pada permukaan beton,
akibat trafik lalu lintas ban mobil dan
motor, jarak antara grooving 1-2 cm dan
lebar grooving 3-5mm. Jika cuara terik
grooving dapat dilakukan 30 menit setelah
beton tertuang tanpa penggunaan zat
adiktif, tapi jika pek dilakukan sore hari
grooving dilakukan 1-1.5 jam stelah bton
tertuang. Salah satu fungsi grooving
mencegah terjadinya retak rambut apalagi
Gambar a12. Melapisi dasar beton dengan plastik jika beton tipis <10 cm dan pek
dilaksanaka di terik matahari seperti bahu
jalan, harus segera di grooving.
Gambar a16. Cutting beton
Gambar d4. Penghamparan dengan dozer Gambar d6. Penyiraman permukaan timbunan
Gambar d5. Pemadatan menggunakan vibro roller Gambar d7. Pembentukan permukaan subgrade
20 ton 2% badan jalan dan 4% bahu menggunakan
motorgrader
Penyiraman permukaan timbunan, karena
penurunana kadar air di cuaca terik matahari,
tanpa dilakukan penyiraman dapat
Gambar d8. Pemadatan permukaan subgrade