Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap,
Plat Atap.
Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7
cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai
yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm.
Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan
tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari
itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter 10 mm dengan
jarak 10 cm, sdengkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm.
Plat Lantai
Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis,
yaitu
menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm
berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar memudahkan pengerjaan
dilapangan.
Dak lantai beton merupakan salah satu alternatif lantai tingkat atas untuk rumah bertingkat, selain pelat
lantai kayudan keramik komposit beton (keraton). Lantai bertingkat diperlukan untuk menambah ruang
bangunan bagi lahan terbatas. Hal ini terutama di daerah perkotaan dimana harga tanah sangat tinggi.
Membuat rumah bertingkat akan lebih hemat daripada menambah luasan lahan. Itupun kalau lahannya
ada, kalau tidak tentunya menambah lantai satu-satunya pilihan. Semakin luas lantai semakin tebal
kebutuhan dak-nya begitu pula balok sebagai penahan beban. Bagaimana cara menghitungnya, simak
sampai selesai artikel ini.
Pelat lantai beton dibuat dengan menggunakan material utama besi dan beton yang terdiri dari campuran
semen, pasir, koral/split dan air dengan komposisi sesuai kebutuhan tingkat kekuatan (mutu). Cara
pengerjaannya adalah dengan membuat rangka besi terlebih dahulu yang kemudian dipasang diatas
cetakan plat beton. Cetakan beton biasanya terdiri dari papan yang dilapis triplek agar lebih rapi
kemudian disangga scafolding atau perancah lainnya seperti bambu, galam ataupun kayu. Setelah
rangka besi plat terpasang dan diikat menyatu dengan menggunakan kawat beton baru dilakukan
pengecoran secara kontinyu hingga cor betonnya merata.
Tidak semua bangunan membutuhkan pelat lantai yang sama tebalnya. Semakin luas bentang maka
semakin tebal yang dibutuhkan dan semakin tebal balok yang mesti dipersiapkan. Hitungan sederhana
untuk menentukan kebutuhan tebal pelat lantai beton adalah dengan menggunakan rumus berikut : 1/40
x L. L adalah lebar bentang, misalnya bangunan 4 x 4 m, maka 1/40 x 4 = 0,1 atau 10 cm. Rumus balok
1/12 x L. Jadi balok yang mesti dipersiapkan untuk menahan beban adalah 1/12 x L = 0,33 atau 33 cm.
Terkadang, tukang konvensional akan membuat dak setebal 12 cm untuk luasan diatas (overspek).
Meskipun kekuatannya berlebih namun konsekuensinya beban juga bertambah, efeknya akan
membebani struktur keseluruhan, artinya dibutuhkan struktur yang lebih kuat. Tentunya ini akan
menambah cost yang sebenarnya tidak diperlukan. Akibat fatal dari overspeck adalah nantinya saat ada
gempa besar struktur tanah tidak mendukung, bangunan tetap runtuh atau rusak dengan material lebih
berat dan lebih merusak. jadi intinya membangun cukup adalah lebih baik daripada overspek. Untuk lebih
baiknya sebelum anda membangun sebuah rumah tingkat konsultasikan lebih dengan dengan arsitek
yang ahli dibidangnya
grafik penggunaan
KWALITAS
BETON
KRATON
KEKUATAN material ini sudah diuji laboratorium yang mendapat hasil bawah keraton akan melendut
pada beban diatas 500 kg/m. Hasil ini sesuai dengan loading Test-II No LB/BPPU/001-12/IX/9906.09.99.
RINGAN (sekitar 180 -225 kg/m2) dibandingkan dengan beton (sekitar 240 kg/m2)., ini karena keraton
memiliki rongga didalamnya dan material pembentuknya adalah tanah liat. Walaupun bobotnya
ringan, hal ini tidak berpengaruh pada kualitasnya yang sejajar dengan kualitas beton K 175 yang
mempunyai tegangan ijin maksimum sebesar 55 kg/cm. Bobot yang ringan ini menyebabkan beban
strukur yang didukung oleh kolom bisa dihemat. Selain itu, menurut Ir. Bambang Mursodo, keuntungan
bobot yang ringan akan memperkecil GAYA GEMPA yang diterima oleh stuktur bangunan. Ini berarti
bila mengalami keruntuhan, lantai tidak akan runtuh dalam bentuk lempengan besar dan berat tetapi
dalam bentuk lempengan kecil sehingga tidak membahayakan penghuni. Dalam Rumus Newton F=m.a
. Jadi jika massa bangunan berkurang maka gaya gempa yang terjadi akibat percepatan gempa juga
berkurang .
ADANYA RONGGA di dalam komposit keramik beton akan memudahkan kita untuk menangkap
sinyal bila plat/dak beton itu akan runtuh. Hal ini bisa diibaratkan dengan sepotong bambu yang
digunakan sebagai perancah. Bila diinjak dan akan patah maka bambu akan memberikan sinyal
bahwa ia akan patah, diantaranya dengan mengeluarkan suara krek. Berbeda jika bila perancah
yang digunakan adalah kayu. sinyal ini tidak ada karena kayu tidak mempunyai rongga didalamnya.
Bila patah ia langsung patah
Juga berfungsi sebagai PEREDAM SUARA dan PANAS dan yang mana rongga didalam bata keraton
ini juga memberikan keuntungan tambahan yaitu dapat meredam panas dan bunyi karena berfungsi
sebagai isolator. Sebagai elemen ESTETIKA,dapat diperlakukan dengan diekspos sehingga
memberikan dampak visual natural pada design interior. Rongga juga bagus terhadap suara (lebih
kedap ) juga terhadap termal, jadi mestinya lebih sunyi dan dingin.
BIAYA MENGGUNAKAN
BETON
KRATON
EKONOMIS / MURAH. tanpa (sangat sedikit) menggunakan perancah (bekisting) kayu, tulangan
hanya satu arah sehingga mengurangi pemakaian besi. Dan pemakaian beton sangat sedikit sehingga
menghemat material.Dapat berfungsi sebagai perancah tetap, dipasang tanpa perlu pembongkaran.
Jadi jelas dari segi perancah ada penghematan . Pada pembuatan plat lantai beton biasa. Tidak
memerlukan alat bantu seperti krane, sehingga dapat mengurangi biaya konstruksi.
LAMA
WAKTU PENGERJAAN
BETON
KRATON
LEBIH CEPAT pemasangannya, dan tidak membutuhkan perancah kayu sehingga ramah lingkungan
dengan penggunaan kayu yang sangat sedikit. Pada saat pemasangan tidak menggangu lantai
bawahnya, karena tidak memerlukan penyangga perancah seperti pada pembuatan plat lantai beton
biasa.Lebih cepat, sehingga dapat membuat plat/dak beton tanpa harus membongkar atap rumah
keseluruhan terlebih dahulu. Tidak hanya itu, bila rumah/gedung yang dibangun dari awal dengan
menggunakan bekisting yang minim, pekerjaan finishing di lantai bawah dapat segera diselesaikan
tanpa harus menunggu selesainya pembuatan plat/dak beton di atasnya .