Dosen :
Dra. Daryati, M.T.
Disusun oleh :
Budi Afriani 1506520008
Ricky Johanes Saputra 1506520049
Azmi Fallah Alfarizi 1506520050
Dak atau plat lantai dari beton yang menjadi standar dalam pembangunan rumah adalah
dak yang dibuat dengan cara konvensional. Dak dibuat dari beton bertulang yaitu campuran
semen, pasir, kerikil dengan tulangan dari besi beton yang dirangkai. Sebelum mengecor
campuran beton terlebih dahulu harus dilakukan pembuatan bekisting (formwork) atau
cetakan dari plat yang hendak dibuat, lalu diikuti pembesian yaitu perangkaian besi rangka
plat, baru kemudian campuran beton dapat dibuat dan dituang di atas bekisting yang sudah
dilengkapi rangka. Setelah pengecoran selesai, maka bekisting dapat dilepas setelah 4 – 21
hari tergantung ukuran dak.
Dak Beton konvensional masih menjadi pilihan banyak orang dalam membangun rumah,
hal ini disebabkan karena dak beton konvensional mudah beradaptasi dengan berbagai
bentuk denah rumah, dan materialnya relatif mudah didapat. Kekurangan dari dak beton
konvensional adalah waktu pemasangan yang relatif lama, pemakaian material dalam
jumlah besar (pasir, kerikil, semen, kayu dan besi), biaya tinggi, dan menghasilkan limbah
kayu atau bambu bekas bekisting.
2.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LANTAI BETON KONVENSIONAL
• Ramah Lingkungan
Lantai yang terbuat dari beton sangat baik digunakan untuk pembangunan jalan di daerah
perdesaan maupun daerah yang masih terjaga kelestariannya, karena lantai ini mempunyai
kelebihan yaitu tidak berbau, tidak mengandung zat kimia, dan tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan.
• Tahan Lama
Semua orang pasti sudah mengenal kualitas ketahanan lantai jenis ini, lantai ini mempunyai
ketahanan yang sangat baik dibandingkan jenis lantai lainnya, bahkan jika lantai ini dirawat
dengan baik, usianya dapat hingga ratusan tahun lohh.
• Perawatan Mudah
Lantai ini memerlukan perawatan yang sangat mudah dibandingkan dengan jenis lantai
lainnya, dikarenakan lantai berjenis beton tidak menyerap noda dan kotoran sama sekali.
Perawatannya cukup di lap dengan kain basah untuk bersih kembali.
• Sulit Diperbaiki
Jika terjadi kerusakan pada lantai jenis ini, perbaikannya sangat sulit untuk dilakukan,
dikarenakan sifat beton yang sangat keras. Sehingga jika lantai rusak, opsi untuk
memperbaiki hanya dapat ditambal yang menyebabkan tampilan lantai tidak indah dan rapih.
• Keras
Kekurangan memiliki lantai yang sangat tahan lama adalah sifat lantai yang sangat keras.
Sehingga akan menimbulkan rasa kurang nyaman khususnya untuk orang tua dan anak-anak.
Disarankan perlu menggunakan alas kaki ketika berjalan diatas lantai beton ini.
BAB II
PERALATAN
BAB III
BAHAN
Sebelum proses pengecoran dimulai, buatlah terlebih dahulu bekisting dan kemudian
pembesian. Bekisting merupakan cetakan sementara yang dipakai untuk menahan beton selama
proses penuangan sehingga diperoleh bentuk sesuai keinginan. Pada bagian sisi dalam papan
bekisting sebaiknya diolesi dengan oli atau minyak supaya bekisting tidak melekat ada beton
setelah kering.
Sedangkan pembesian elemen struktur yang meliputi balok, kolom, dan pelat sebaiknya saling
mengikat sehingga menjadi satu kesatuan. Selanjutnya untuk hasil yang bagus, proses
pengecoran harus selesai dikerjakan dalam waktu 1 hari secara bersamaan dan cepat.
Jika proses pengecoran mengandalkan tenaga manusia saja, maka pastikan jumlah tenaga
tukang mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan pengecoran dalam satu hari. Sebagai
gambaran, untuk luas 0,5 kubik dibutuhkan 1 orang tenaga kerja pengecoran. Bila ingin lebih
cepat dan efisien, gunakan mesin untuk pengecoran yang dipadukan dengan tenaga kerja.
Ketebalan dak beton haruslah cukup kuat untuk menahan gaya tekan. Biasanya atap dak beton
dibuat dengan ketebalan minimal 8cm. Sedangkan untuk dak lantai beton dibuat dengan
ketebalan 12cm. Sesudah proses pengecoran selesai dilakukan, siramilah dengan air sedikit
demi sedikit untuk menghindari cor beton mengeras dengan cepat. Kemudian tunggulah selama
kurang lebih 2 minggu untuk mendapatkan hasil yang optimal.
BAB V
PERKIRAAN BIAYA
Jika dijumlah membuat dak beton konvensional berukuran 40 meter biaya sekitar
Rp 16.731.700.
Jadi, Biaya Total Dak Beton per 𝒎𝟐 adalah Rp 16.731.700 : 40 = Rp. 418.292
Luas bangunan yang ingin di dak adalah 50 𝑚2, sehingga Total biaya dak beton adalah
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 × 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 50 ×418.292 = 𝑹𝒑. 𝟐𝟎. 𝟗𝟏𝟒. 𝟔𝟐𝟓 dan
belum termasuk biaya tukang.
BAB VI
KESIMPULAN