Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Struktur dan Konstruksi 3 dengan Dosen
Pengampu : Muafani, ST, MT.
Disusun oleh:
Azyan Liyana Fatin
0610300723201130015
A.
Latar Belakang
Gedung adalah wujud fisik dari hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam tanah / air yang
berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya. (KEPPRES No. 28/2002)
Pembangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan
konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
serta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur, mekanikal dan elektrikal,
serta tata lingkungan, beserta kelengkapannya masing-masing dalam mewujudkan suatu
bangunan. (KEPPRES No. 19/1999)
Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu bangunan,
baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal biasa dan juga menjadi struktur
konstruksi pada jembatan. Umumnya, pelat lantai dibangun dengan konstruksi beton
bertulang sebagai dasar utamanya.
Plat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu beban mti
maupun beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke sistem struktur rangka yang lain.
Plat lantai berdasarkan sistem konstruksi materialnya dapat dibedakan menjadi
bermacam-macam jenis, antara lain plat lantai kayu, plat lantai beton, plat lantai baja dan
plat lantai yumen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dari plat lantai itu sendiri?
2. Apa saja fungsi dari plat lantai?
3. Apa saja jenis-jenis plat lantai?
4. Apa saja macam-macam metode struktur plat lantai pada bangunan gedung?
PEMBAHASAN
A.
lantai tingkat.
Pekerjaan plat lantai ini haruslah kokoh, kaku, mempunyai ketinggian yang sama dan
nyaman untuk berpijak. Ketebalan plat lantai ini disesuaikan dengan beberapa hal,
diantaranya:
1. Beban yang akan ditumpu
2. Jarak antar balok penumpu
3. Bahan yang digunakan
4. Besar lendutan yang diijinkan.
B.
Lantai Kayu
Plat lantai kayu ini terbuat dari bahan kayu, yang dirangkai dan disatukan menjadi
satu kesatuan yang kuat, sehingga terbentuklah bidang injak yang luas.
3
: 20 30 cm
: 2 3 cm
Berat jenis
Balok-balok kayu ini bisa diletakkan diatas pasangan 1 batu bata ataupun diatas
balok beton.
Plat lantai kayu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berbagai
kelebihan dan kekurangan plat lantai kayu yaitu:
a. Kelebihan
b. Kekurangan
Plat lantai beton ini umumnya bertulang dan dicor ditempat, bersama dengan
balok penumpu dan kolom pendukungnya. Plat lantai ini dipasang tulangan baja pada
kedua arahnya, dan tulangan silang untuk menahan momen tarik dan juga lenturan.
Perencanaan dan perhitungan plat lanta beton ini telah diatur oleh pemerintah yang
tercantum didalam buku SNI Beton 1991 yang mencakup beberapa hal, antara lain:
a. Plat lantai harus mempunyai tebal minimum 12 cm, dan untuk plat atap
minimum 7 cm.
b. Harus diberi tulangan silinder dengan diameter minimum 8 mm yang terbuat
dari baja lunak ataupun baja sedang
c. Plat lantai dengan tebal lebih dari 25 cm harus dipasang tulangan rangkap
diatas dan dibawah
d. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5 cm dan tidak lebih dari
20 cm atau dua kali tebal plat, dan dipilih yang terkecil.
e. Semua tulangan plat harus dibungkus dengan lapisan beton dengan tebal
minimum 1 cm, yang berguna untuk melimdungi baja dari korosi maupun
kebakaran
f. Campuran beton untuk plat adalah 1 pc : 2 ps : 3 kr + air, sedangkan untuk
lapisan kedap air campurannya adalah 1 pc : 1,5 ps : 2,5 kr + air secukupnya.
Plat lantai beton ini mempunyai beberapa keunggulan / keuntungannya sendiri,
antara lain:
a. Mendukung untuk digunakan pada bangunan dengan beban yang besar
b. Tidak dapat terbakar dan kedap air, sehingga dapat dijadikan sebagai lantai
dapur, kamar mandi ataupun WC
c. Dapat dipasang keramik, tegel dan granit, sehingga dapat memperindah lantai
d. Bahan yang awet dan kuat, perawatannya mudah dan berumur panjang.
tahap ini plat lantai baja digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan
untuk bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain.
4. P l a t
Lantai Yumen
dengan sistem ini, contohnya yaitu area toilet, yang tetap dipasang dengan cara
konvensional untuk menghindari kebocoran di dalamnya.
3. Metode Full precast
Metode ini bisa disebut metode yang paling cepat pengerjaannya. Akan tetapi,
perlu diperhatikan juga, metode ini harus memperhatikan kekuatan alat angkat,
dimana kuat angkat ujung tower crane harus lebih besar dari total beton precast.
4. Metode Bondek
Yaitu metode dengan mengganti tulangan bawah diganti oleh plat bondek, dengan
harapan mampu menghemat besi tulangan dan bekisting dibawahnya. Tulangan atas
bisa dibuat dalam bentuk batangan atau bisa juga diganti dengan besi wiremesh agar
lebih cepat dalam pemasangannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Plat lantai adalah lantai yang berada di atas, atau bisa disebut lantai tingkat,
dimana lantai ini tidak berada di atas tanah secara langsung.
2. Fungsi utama plat lanta yaitu memisahkan lantai yang berada dibawah dengan
lantai yang berada di atasnya.
3. Plat lantai dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
a. Plat lantai kayu
b. Plat lantai beton
c. Plat lantai baja
d. Plat lantai yumen (kayu semen)
4. Macam-macam metode struktur plat lantai gedung yaitu :
a. Metode konvensional
b. Metode half slab
c. Metode full precast
d. Metode bondek.
DAFTAR PUSTAKA
8