SEMINAR KONSTRUKSI
Oleh
Kelompok 1
1. Resman Harefa
2. Yusintra Wira Putra Zebua
3. Asa’aro Harefa
4. Paulus K Telambanua
5. Titus Perubahan Jaya Putra Hulu
I. PENDAHULUAN
simbol kemakmuran dimana pun di negeri ini. Seakan-akan bangunan dari kayu
sudah tidak zamannya lagi, atau sudah ketinggalan model. Namun, pilihan ini bisa
aturan struktur bangunan yang benar. Apalagi, seperti kita ketahui bersama
Indonesia terletak pada jalur gempa, yang artinya wilayah Indonesia rentan terjadi
Gempa Bumi.
rumah tahan gempa perlu mengacu pada konsep bahwa struktur harus menyatu,
cukup kaku, kuat, dan liat atau tidak getas diguncang gempa”. Jadi, dapat
beban yang bekerja pada bangunan diteruskan secara merata ke dalam tanah oleh
pondasi. Disamping itu, perlu juga bagi kita untuk mengetahui bahwa tanah
merupakan partikel-partikel (butiran kecil) yang terdiri dari kerikil, pasir, humus,
1. Tanah kohesif yaitu tanah yang yang terikat antara satu dengan yang
lainnya,
2. Tanah tak kohesif yaitu tanah yang tidak terikat antara satu dengan yang
lainnya.
dapat merencanakan pondasi yang sesuai dengan keadaan tanah dari suatu
bangunan yang akan didirikan, tanpa melupakan aspek besarnya beban yang
yang ambruk, rusak berat, rusak ringan, dan bahkan ada yang sampai terguling.
Tentu saja, hal ini tidak boleh dibiarkan saja, melainkan harus dicari penyebab
Dari hasil wawancara kepada beberapa orang yang ahli bangunan, yang
ketahanan suatu bangunan sangatlah kompleks. Oleh sebab itu, dari sejumlah
4
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
perlu menentukan batasan masalah dengan tujuan agar penelitian dapat terarah
mungkin timbul.
Gunungsitoli.
5
D. Rumusan Masalah
Masalah. Oleh sebab itu, yang menjadi Rumusan Masalah pada penelitian ini
adalah :”Adakah pengaruh keadaan tanah dalam memilih jenis pondasi pada
bangunan gedung”
E. Tujuan Penelitian
ini ialah produk atau hasil penelitian tentang apa dan untuk siapa produk
Dari uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk
mengetahui besarnya pengaruh keadaan tanah dalam memilih jenis pondasi pada
bangunan gedung”.
F. Hipotesis penelitian
harus di uji kebenarannya dengan data yang terkumpul melalui alat pengumpul
data.
6
Maka hipotesis dari penelitian ini adalah: ”Ada pengaruh yang signifikan
antara keadaan tanah dengan pemilihan jenis pondasi pada bangunan gedung”.
G. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kelak.
H. Asumsi penelitian
I. Keterbatasan penelitian
1. Objek penelitian hanya terbatas pada keadaan dari tanah dalam pemilihan
J. Batasan Operasional
lakukan dalam penelitian dengan tujuan agar tidak timbul perbedaan pengertian
2. Pondasi adalah suatu konstruksi yang menopang beban dari atas yang
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Tanah
partikel yang ukurannya dapat mencakup tentang yang luas, yang sebagian dari
partikel-partikel di beri nama khusus seperti kerikil, pasir, humus, lanau. dan
lempung”.
fungsi-fungsi serta sifat tanah itu bila dilakukan pembebanan terhadapnya, melalui
2. Jenis-jenis/klasifikasi tanah
a. Batuan dasar adalah semua batuan dan tanah akibat dan pendinginan
magma beku dan pelapukan yang kemudian menghujam sangat jauh
kebawah sampai ke magma cair dan meluas dalam ukuran yang besar.
b. Batu Bongkah adalah potongan-potongan besar batuan yang terpatahkan
dari bahan induk atau termuntahkan dari gunung berapi yang bervolume
dalam rentang mulai sekitar ½ m3 - 10 m3 dan beratnya sekitar ½ sampai
beberapa ratus ton.
c. Kerikil dan yang lebih kecil adalah pecahan bebatuan yang lebih kecil dari
batu bongkah yang di golongkan ke dalam batu bulat, kerikil, pasir, dan
koloida.
d. Lanau dan Lempung adalah tepung batuan dalam rentang ukuran partikel
0,074 mm sampai sehalus 0,001mm yang merupakan produk sampingan
terhadap pelapukan batuan.
Tetapi pada buku Ilmu Bangunan (1987 ; 16) tanah itu dapat dibedakan
menjadi:
d. Humus.
pengamatan perorangan, akan menjadi sangat besar. Oleh sebab itu, untuk
memperoleh klasifikasi tanah yang objektif, maka tanah itu di analisis melalui uji
coba di laboratorim.
10
3. Pengertian Pondasi
menopang beban dari atas yang kemudian meneruskannya ke tanah atau batuan
Untuk itu, dalam hal ini dapat di katakan bahwa pondasi itu merupakan
bagian dari suatu konstruksi bangunan yang mempunyai bidang kontak langsung
4. Jenis-jenis Pondasi
yang cukup keras yang kedalamannya tidak lebih dari 1 m yang terdiri
dari:
dari:
1) Pondasi umpak.
2) Pondasi umpak dengan plat kaki.
3) Pondasi sumuran.
11
sebagai berikut:
b. Pondasi harus di buat dari bahan yang tahan lama, tidak mudah hancur
atasnya.
12
c. Tidak boleh terpengaruh oleh keadaan di luar pondasi misalnya air tanah,
pondasi.
Dalam pemilihan bentuk pondasi yang akan digunakan, ada beberapa hal
berikut:
1) Daya dukung.
penurunan.
Pondasi di dalam pasir dapat terdiri dari pondasi telapak sebar, pondasi
rakit, pondasi tiang pancang bergantung pada kerapatan, tebal dan biaya
b. Pondasi pada tanah lus dan tanah lain yang mudah runtuh
Pada umunya tanah yang mudah runtuh adalah endapan yang dibawa oleh
retakan dari endapan jenis tanah taklus, pasir dan abu fulkanik. Secara khas tanah
tersebut longgar dan mengandung bahan perekat yang larut dalam air.
Tanah lus adalah tanah mudah runtuh yang berciri khas dengan tidak
adanya sama sekali kerikil dan batu dengan kebanyakan bahan mampu lolos lewat
saringan/ayakan.
daerah gersang.
menggunakan urugan tanah bersih. Urugan tanah bersih juga dikatakan sebagai
onggokan sampah yang biasanya terdiri dan buangan sampah hasil penghancuran
konstruksi bangunan.
menggunakan pondasi tiang pancang atau pilar (kaison) melalui urugan tanah
tersebut.
dari:
a. Pemampatan
b. Pra Pembebanan,
c. Pembuatan Drainase,
d. Pemadatan dengan Alat penggetar,
e. Pengadukan Encer,
f. Stabilisasi kimia,
g. Geo-Tekstil.
17
B. Kerangka Konseptual
Bangunan
Gedung
Bangunan Bawah
Tes Tes
Uji
Hipotesis
Keterangan :
: Alur berpikir
: Objek penelitian
18
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph E. 1992. Analisis dan Desain Pondasi, Erlangga Jakarta 1987.
Ilmu Bangunan. Erlangga Jakarta
Subarkah, Iman, Ir. 1986. Teknik Pondasi suatu Ikhtisar Praktis, Erlangga Jakarta