SKRIPSI
ALFIANSYAH
11.05.12.0443
SUMBAWA BESAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Tenggara Barat dengan pesat, baik pembangunan sarana fisik maupun non
Sumbawa yang merupakan tempat berobat dan merawat orang yang sakit.
terjadi seiring dengan kebutuhan masyarakat akan sarana fisik yang terus
suatu tantangan tersendiri. Maka dari itu harus mempersiapkan diri mulai
sekarang untuk lebih giat belajar baik secara formal (kuliah di kampus)
serta aspek keamanan. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan yang matang
sehingga setiap hambatan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang
dapat teratasi dengan baik. Hal tersebut haruslah menjadi landasan utama
Semua struktur bangunan yang ada di atas tanah didukung oleh sistem
pondasi pada permukaan tanah. Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem
kepada dan kedalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya. Pemilihan
tenaga kerja, tetapi juga biaya-biaya lainnya. Cara cara mengatasi agar
orang yang berada didalamnya. Maka dari itu, dalam pembagunan klinik,
perlu diperhtikan secara teliti dalam hal kelayakan dengan mengetahui sifat-
sifat tanahnya, bisa dengan tes lapangan maupun tes laboratorium sebelum
pondasi dangkal ataupun pondasi dalam. Oleh karena itu penulis tertarik
rumah sakit tersebut yang berdekatan dengan sungai, apakah sudah layak
atau tidak pondasi bangunan tersebut digunakan berdasarkan data yang ada?
pondasi tiang beton cor (straus), pondasi telapak dan pondasi menerus
1. Bagi Pemerintah
2. Bagi mahasiswa
khususnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TANAH
Pemahaman tentang posisi dan kondisi tanah harus dimiliki oleh orang
tanah pasir atau tanah keras. Tanah sebagai tempat mendirikan bangunan
otomatis akan terbebani oleh berat bangunan tersebut dengan segala efeknya
seperti berat sendiri dan beban hidup. Tanah berguna sebagai bahan
pondasi bangunan.
dihasilkan oleh pelapukan dari batu batu dan butir butir yang
mudah dipisah pisahkan satu sama lain, bila perlu dengan bantuan
air. Batu (rock) adalah butir butir tanah yang dipersatukan oleh
unsur hara),
c. penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh,
Gambar 2.1. Daya Dukung Batas Dari Tanah Pondasi . (Bowles J.E, 1992).
Terzhagi yaitu :
dengan notasi :
qu = daya dukung tanah ultimit.
B = lebar fondasi
D = kedalaman pondasi.
factors) yang besarnya tergantung dari sudut geser tanah. Jadi untuk
menghitung daya dukung tanah, perlu diketahui berat volume tanah
berikut.:
mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-
gaya eksternal.
bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut,
kolom.
sehingga bila dipakai pondasi telapak sisi - sisinya akan berimpit satu
sama lain.
pada tanah lunak, atau digunakan bila susunan kolom - kolom jaraknya
e) Pondasi tiang digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman yang normal
Eduart Nawi menyatakan, ada beberapa macam jenis - jenis pondasi yaitu :
a) Pondasi dinding, Pondasi ini terdiri dari jalur slab disepanjang dinding,
tebalnya lebih dari pada tebal dinding. Tulangan utamanya terletak tegak
apabila digunakan untuk beban yang relatif kecil untuk pondasi yang
teletak di atas batu karena pondasi ini terdiri atas slab segiempat atau
bujur sangkar.
c) Pondasi gabungan, Pondasi ini menerima beban dari dua atau lebih
pada garis gabungan, dan slab pondasinya tidak terletak pada garis
bangunnan.
d) Pondasi tiang, Pondasi ini sangat penting apabila tanahnya lunak sampai
batuan yang keras atau sampai kedalaman yang cukup untuk memberikan
pratekan dan ada juga yang terbuat dari bahan baja atau kayu. Setiap
tiang harus mempunyai kepala tiang (pile cap) dari beton yang ditulangi
e) Pondasi rakit atau pondasi terapung, Pondasi ini digunakan apabila daya
dukung tanah yang diizinkan sangat kecil pada kedalaman yang cukup
besar.
2002)
1983).
2.4.2 Kapasitas Dukung Bored Pile Dari Hasil SPT
pasir dan silt didasarkan pada data uji lapangan SPT, ditentukan
Daya dukung ujung pondasi bored pile (end bearing), (Reese &
Wright, 1977).
Qp = Ap.qp (6)
Untuk tanah koesif :
qp = 9 Cu (7)
Cu = (8)
Dimana :
N = Nilai rata rata SPT
Daya dukung selimut bored pile (skin friction), (Reese & Wright,
19770.
Qs = f . L . p (9)
qs = 2/3 N ton/ft2
untuk 53 < N < 100 maka f diperoleh dari kerelasi langsung dengan
N-SPT (Reese & Wright, 1977).
Gambar 2.3. Tahanan Geser Selimut Bore Pile pada Tanah Pasiran
(Reese & Wright, 1977).
kekakuan gaya geser nominal beton yang harus lebih besar dari pons
yang terjadi. Hal ini sesuai yang disyaratkan pada SNI 03-2847-2002
pasal 13.12.2.
A = luas pondasi
Jika beban yang bekerja pada pondasi adalah gaya sentris V bersama dengan
kopel) M oleh P.
P = ( ) ( ) bx . P2 . bx (16)
M = P (2) (1/3) . bx
= . bx . P2 . by (2/3) bx
= (1/6) . bx2 . P2 (17)
Dari M = M
Maka P2 = (18)
Pmax = (19)
( )
Pmax = (20)
( )
Atau Pext =
( )
Pmin 0 adalah syarat agar pada dasar fondasi hanya terjadi tegangan desak
=0
( )
d = tinggi efektif
Pondasi Lingakaran
tanpa mempertimbangkan beban momen yang terjadi, yang oleh karena itu
bertingkat tinggi. Untuk bangunan kecil di atas tanah baik, pondasi menerus
muka tanah, bila dinding 1 bata, kedalaman pondasi biasanya 80 100 cm,
sedang konstruksi pondasi cukup dari pasangan batu, lebar dasar pondasi
Dimana :
= Tekanan yang terjadi
= Daya dukung tanah
= Berat konstruksi diatas
= Berat sloof
= Berat tanah urug
= Berat dinding
= Berat pondasi
A = Luas penampang bawah
Bila diketahui beban-beban dari struktur atas dan daya dukung tanah,
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 UMUM
sistematis, kritis, ilmiah, dan lebih formal dan umumnya bertujuan untuk
penyusunan laporan tugas akhir dapat dikelompokkan dalam dua jenis data
proyek, luas areal proyek, kondisi topografi dan keadaan umum proyek.
1. Data Proyek
2. Struktur Utama
Struktur utama pada bangunan gedung terdiri dari pelat, balok, dan
bawah (pondasi tiang beton cor (strauss), pondasi telapak dan pondasi
bangunan.
a. Observasi
langsung di lapangan.
b. Dokumentasi
perhitungan pondasi tiang beon cor (strauss), pondasi telapak dan menerus
MULAI
PERSIAPAN
PENGUMPULAN DATA
Tidak Tidak
Ya Ya
KESIMPULAN
SELESAI
3.6 RENCANA KEGIATAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
Bulan / Minggu Ke -
Mei Juni Juli Agustus September Oktober
No. Jenis Kegiatan KET
2015 2015 2015 2015 2015 2015
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
8 Seminar Penelitian
9 Pendadaran Penelitian
Bowles J.E. 1977. Foundation Analysis and Design, Fifth Edition. New York,
The McGraw Hill Companies, Inc.
Ibrahim, H.B. 1993. Rencana dan Estimasi Real of Cost. Jakarta, Penerbit PT.
Bumi Aksara.