KELOMPOK 1
ANGGOTA :
1
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami selaku mahasiswa
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai tugas PBL (Project Base Learning) mata kuliah
Struktur Beton Bertulang II. Selain itu, kami berharap semoga dengan adanya
penyusunan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan pertimbangan
untuk menyelesaikan beberapa masalah yang berkaitan dengan mata kuliah Struktur
Beton Bertulang II. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Ir. Rahmi Karolina ST., MT., IPM.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya kritik,
saran, dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Survei dalam hal ini dilakukan untuk mendapatkan data terhadap pengamatan
di lapangan, untuk itu diperlukan pencatatan data yang dianggap sebagai sumber
penelitian ataupun pemenuhan kebutuhan yang diinginkan. Dalam survei proyek
salah satu bangunan tingkat di sekitar Biro Universitas Sumatera Utara,
pembangunan masih berjalan sesuai perencanaan di awal. Namun dalam hal ini
peninjauan bukan hanya berbicara tentang peningkatan kemajuan proyek, tetapi
secara khusus akan membahas tentang perencanaan kolom dalam proyek tersebut.
Kolom merupakan elemen penting yang memikul beban dari balok dan pelat.
Kolom dapat memikul beban aksial saja, namun lebih sering kolom direncanakan
sebagai pemikul beban kombinasi aksial dan lentur. Selain beban gravitasi, kolom
juga dapat direncanakan sebagai pemikul beban lateral yang berasal dari beban
gempa atau beban angin.
Apabila beban aksial tekan diberikan pada suatu kolom pendek beton
bertulang, beton akan berperilaku elastis, hingga mencapai batas tegangan
maksimum 1/3 f ' c. Apabila beban pada kolom ditingkatkan hingga mencapai batas
ultimit, beton akan mencapai kekuatan maksimumnya dan tulangan baja mencapai
kuat luluhnya, fy . Kapasitas beton nominal, Podapat dituliskan dalam persamaan
berikut : Po=0,85 f ' c ( Ag− As ) + AsFy
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
sehingga digunakan juga pengujian in-situ lainnya yaitu N-SPT. Selanjutnya
ditentukan efisiensi penggunaan tiang pancang ditandai dengan kelompok tiang yang
digunakan maupun dimensi tiiang akan penggunaan dinyatakan cukup dalam suatu
bangunan semisal jumlah tiang pancang yang digunakan.
Tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang dengan dimensi 45×45
cm (square).
Dalam hal ini pemancangan tidak semata- mata dengan kedalaman yang
sama, berdasarkan pengujian karakteristik tanah di lapangan ada yang memang di
kedalaman 10 m sudah mencapai tanah keras dan dilakukan pemancangan dengan
kedalaman tersebut. Karakteristik dari tanah sangatlah bergantung pada pemilihan
fondasi yang ingin dibangun pada bangunan yang akan didirikan. Dari data tersebut
kita dapat menentukan jenis tanah dan parameter lainnya seperti sudut geser dan
kohesi tanah dalam menentukan desain fondasi yang tepat.
Konstruksi kolom termasuk salah satu komponen paling vital dalam
bangunan gedung bertingkat. Oleh karena berkaitan dengan kekuatan sebuah
bangunan maka konstruksi ini juga berhubungan erat dengan pondasi. Hampir semua
gedung-gedung besar bertingkat menggunakan struktur beton bertulang. Dalam
rancangan beton bertulang terdapat sejumlah komponen yang harus dihitung secara
cermat supaya lebih stabil untuk menahan beban. Komponen-komponen yang
dimaksud mencakup pondasi, plat, balok dan kolom yang akan kita bahas lebih
lanjut.
7
Dalam dunia konstruksi, konstruksi kolom adalah komponen yang merupakan
bagian sktruktur bangunan yang berfungsi untuk menyangga beban aksial tekanan
vertikal. Secara keseluruhan fungsi konstruksi kolom adalah meneruskan seluruh
beban dari bangunan ke pondasi. Ibarat kerangka tubuh manusia, bagian kolom ini
yang dapat memastikan sebuah bangunan dapat tegak berdiri.
Tipe kolom : K3
As kolom : As H– 15
8
Tebal selimut beton (t decking) : 40 mm (SNI 03-2847-2013 pasal 7.7.1)
Faktor reduksi kekuatan lentur (φ) : 0,65 (SNI 03-2847-2013 pasal 9.3.2.2 (b))
Faktor reduksi kekuatan geser (φ) : 0,75 (SNI 03-2847-2013 pasal 9.3.2.3)
Momen Envelope Kolom Berdasarkan SNI 2847-2013 Pasal 21.6.1, syarat dimensi
kolom harus dipenuhi bila :
Menerima beban aksial terfaktor lebih besar dari (Ag x f’c)/10
Pu > 10 Ag x f 'c
Pu > 10 1190000 x 35
Pu > 4165000 N ( OK )
Ukuran penampang terkecil harus lebih besar dari 300 mm. 850 mm > 300 mm
OK
Rasio b/h harus lebih besar dari 0,4.
b/h = 850/1400 = 0,6 > 0,4 (OK)
9
Contoh gambar Penulangan Kolom
Selain itu, jika ditinjau dari segi tanah, daerah tersebut sering mengalami
genangan dan cukup berlumpur dikarenakan distribusi air yang terlalu boros dan
dipengaruhi cuaca musim penghujan. Tanah di daerah tersebu termasuk lempung
sehingga sangat mudah menyerap air dan mengalami penglunakan.
10