Anda di halaman 1dari 10

RESUME STRUKTUR BETON BERTULANG II

“ Survei Proyek dan Perencanaan Kolom”


Dosen Pengampu Matakuliah : Ir. Rahmi Karolina ST., MT., IPM

KELOMPOK 1
ANGGOTA :

Nelson Thaddeus (200404086)


Rachmat Gibran Baihaqi (200404088)
Rafles Banreti (200404089)
Fadhli Al Fikry Nasution (200404091)
Royanto Agus Purba (200404092)
Ricky Michael Sitorus (200404094)
Trisni Simbolon (200404103)
Debora Juliana A Purba (200404105)
Daniel Habonaran Napitupulu (200404106)
Gabriel Binsar Sinaga (200404115)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami selaku mahasiswa
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai tugas PBL (Project Base Learning) mata kuliah
Struktur Beton Bertulang II. Selain itu, kami berharap semoga dengan adanya
penyusunan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan pertimbangan
untuk menyelesaikan beberapa masalah yang berkaitan dengan mata kuliah Struktur
Beton Bertulang II. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Ir. Rahmi Karolina ST., MT., IPM.

Penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya kritik,
saran, dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Survei (survey)atau lengkapnya self-administered survey adalah metode
pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
responden individu. Jadi bisa disimpulkan survei adalah metode untuk
mengumpulkan informasi dari kelompok yang mewakili sebuah populasi: sejumlah
besar responden. Menurut Singarimbun (1991, p.3) survei yaitu “penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok”. Sedangkan menurut suhermin survei adalah aktivitas
untuk mengestimasi sesuatu (seperti : jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan
tertentu).

Survei dalam hal ini dilakukan untuk mendapatkan data terhadap pengamatan
di lapangan, untuk itu diperlukan pencatatan data yang dianggap sebagai sumber
penelitian ataupun pemenuhan kebutuhan yang diinginkan. Dalam survei proyek
salah satu bangunan tingkat di sekitar Biro Universitas Sumatera Utara,
pembangunan masih berjalan sesuai perencanaan di awal. Namun dalam hal ini
peninjauan bukan hanya berbicara tentang peningkatan kemajuan proyek, tetapi
secara khusus akan membahas tentang perencanaan kolom dalam proyek tersebut.

Kolom merupakan elemen penting yang memikul beban dari balok dan pelat.
Kolom dapat memikul beban aksial saja, namun lebih sering kolom direncanakan
sebagai pemikul beban kombinasi aksial dan lentur. Selain beban gravitasi, kolom
juga dapat direncanakan sebagai pemikul beban lateral yang berasal dari beban
gempa atau beban angin.

Apabila beban aksial tekan diberikan pada suatu kolom pendek beton
bertulang, beton akan berperilaku elastis, hingga mencapai batas tegangan
maksimum 1/3 f ' c. Apabila beban pada kolom ditingkatkan hingga mencapai batas
ultimit, beton akan mencapai kekuatan maksimumnya dan tulangan baja mencapai
kuat luluhnya, fy . Kapasitas beton nominal, Podapat dituliskan dalam persamaan
berikut : Po=0,85 f ' c ( Ag− As ) + AsFy

4
1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang diajukan :

1. Apa saja informasi yang didapatkan terkait survei di lapangan?


2. Bagaimana Pengertian Kolom ?
3. Bagaimana Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Kolom ?
4. Bagaimana jenis jenis Kolom ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan sebagai berikut :

1) Informasi terkait keadaan di lapangan berdasarkan data hasil tanya jawab 


2) Mengetahui Pengertian Kolom
3) Mengetahui metode pelaksanaan dan perencanaan kolom
4) Mengetahui jenis-jenis Pondasi Rakit

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rangkuman Survei Proyek Biro


Pembangunan salah satu proyek tepatnya di Jalan Almamater, berseberangan
dengan Politeknik Negeri Medan, atau berlokasi tepat didepan Auditorium
Universitas Sumatera Utara. Bangunan ini didirikan dengan tujuan untuk sarana
penambah fasilitas bangunan. Proyek ini sudah berlangsung sejak. Kemudian
berlangsungnya proyek ini dalam tahap proses pembangunan dan sejauh dari hasil
tanya jawab, perencanaan gambar masih dikatakan sesuai dengan gambar
perencanaan di awal. Berbagai kendala telah dihadapi di tengah cuaca yang ekstrim,
dan dalam kurun musim penghujan. Koordinasi Anggota K3 sangatlah diperhatikan
disini mengingat proyek berlangsung di daerah yang cukup ramai mahasiswa, dan
dibatasi dengan sekat-sekat dari seng. Untuk akses masuk pun dibatasi dikarenakan
keselamatan kerja dianggap sangat penting dan untuk menghindari bocornya privasi
maupun menjaga keamanan berlangsungnya proyek.
Dimulai dari pekerjaan fondasi, dalam pekerjaan fondasi hal yang paling
tentu harus dilakukan adalah mempersiapkan lahan dengan pengukuran terlebih
dahulu (staking out), dan mengecek kondisi tanah lewat pengujian Sondir maupun N-
SPT. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui daya dukung fondasi dan daya
dukung tanah dalam memikul serta mentranfer beban dari atasnya, menuju lapisan
tanah. Dari hasil tanya jawab di lapangan dengan salah satu kontaktor ataupun
pengawas, didapat bahwa kedalaman fondasi digunakan dengan pemancangan
sedalam 18 m, data ini tentu saja didapatkan dengan perhitungan berdasarkan
PPK(Perlawanan Penetrasi Konus), dan JHL(Jumlah Hambatan Lekat) yang
kemudian dalam perhitung end bearing pile dan friction pile dibutuhkan dalam
mengestimasi daya dukung tiang pancang. Sesuai hasil tanya jawab dikatakan bahwa
data yang dipakai atauun pengujian yag digunakan tidak hanya Sondir, melainkan N-
SPT juga. Data N-SPT dianggap berhasil digunakan karena mampu dapat
mengetahui kekuatan geser tanah pada tanah berbutir kasar (batuan). Contoh
penggunan Sondir saat di lapangan bahwa kedalaman tanah keras hanya sampai 8 m,
namun ketika diipancang/ dilakukan bored pile didapatkan kedalaman lebih dari 8
m /(18 m), ini menandakn akurasi data sondir perlu dipertimbangkan dalam hal ini

6
sehingga digunakan juga pengujian in-situ lainnya yaitu N-SPT. Selanjutnya
ditentukan efisiensi penggunaan tiang pancang ditandai dengan kelompok tiang yang
digunakan maupun dimensi tiiang akan penggunaan dinyatakan cukup dalam suatu
bangunan semisal jumlah tiang pancang yang digunakan.
Tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang dengan dimensi 45×45
cm (square).

Dalam hal ini pemancangan tidak semata- mata dengan kedalaman yang
sama, berdasarkan pengujian karakteristik tanah di lapangan ada yang memang di
kedalaman 10 m sudah mencapai tanah keras dan dilakukan pemancangan dengan
kedalaman tersebut. Karakteristik dari tanah sangatlah bergantung pada pemilihan
fondasi yang ingin dibangun pada bangunan yang akan didirikan. Dari data tersebut
kita dapat menentukan jenis tanah dan parameter lainnya seperti sudut geser dan
kohesi tanah dalam menentukan desain fondasi yang tepat.
Konstruksi kolom termasuk salah satu komponen paling vital dalam
bangunan gedung bertingkat. Oleh karena berkaitan dengan kekuatan sebuah
bangunan maka konstruksi ini juga berhubungan erat dengan pondasi. Hampir semua
gedung-gedung besar bertingkat menggunakan struktur beton bertulang. Dalam
rancangan beton bertulang terdapat sejumlah komponen yang harus dihitung secara
cermat supaya lebih stabil untuk menahan beban. Komponen-komponen yang
dimaksud mencakup pondasi, plat, balok dan kolom yang akan kita bahas lebih
lanjut.

7
Dalam dunia konstruksi, konstruksi kolom adalah komponen yang merupakan
bagian sktruktur bangunan yang berfungsi untuk menyangga beban aksial tekanan
vertikal. Secara keseluruhan fungsi konstruksi kolom adalah meneruskan seluruh
beban dari bangunan ke pondasi. Ibarat kerangka tubuh manusia, bagian kolom ini
yang dapat memastikan sebuah bangunan dapat tegak berdiri.

Contoh Data-data perencanaan tulangan kolom :

Tipe kolom : K3

As kolom : As H– 15

Tinggi kolom : 5000 mm

Kuat tekan beton (fc’) : 35 MPa

Kuat leleh tul. lentur (fy) : 400 MPa

Kuat leleh tul. geser (fyv) : 240 MPa

Kuat leleh tul. puntir (fyt) : 400 MPa

Diameter tul. lentur (Ø lentur) : 22

Diameter tul. geser (Ø geser) : 13

8
Tebal selimut beton (t decking) : 40 mm (SNI 03-2847-2013 pasal 7.7.1)

Faktor β1 : 0,836 (SNI 03-2847-2013 pasal 10.2.7.3)

Faktor reduksi kekuatan lentur (φ) : 0,65 (SNI 03-2847-2013 pasal 9.3.2.2 (b))

Faktor reduksi kekuatan geser (φ) : 0,75 (SNI 03-2847-2013 pasal 9.3.2.3)

Dari hasil permodelan SAP2000 didapatkan momen envelope dari beberapa


kombinasi pada kolom yang ditinjau adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 18

Momen Envelope Kolom Berdasarkan SNI 2847-2013 Pasal 21.6.1, syarat dimensi
kolom harus dipenuhi bila :
 Menerima beban aksial terfaktor lebih besar dari (Ag x f’c)/10
Pu > 10 Ag x f 'c
Pu > 10 1190000 x 35
Pu > 4165000 N ( OK )
 Ukuran penampang terkecil harus lebih besar dari 300 mm. 850 mm > 300 mm 
OK
 Rasio b/h harus lebih besar dari 0,4.
b/h = 850/1400 = 0,6 > 0,4 (OK)

9
Contoh gambar Penulangan Kolom

Beberapa data di atas merupakan contoh penerapan tulangan yang sesuai


pada kolom praktis yang merupakan kolom yang membantu kolom utama dalam
mentranfer beban di atasnya menuju fondasi. Untuk mengetahui lebih jelas terkait
data dan perencanaan akan dibahas pada bagian selanjutnya.
Pada proyek ini didapati banyak kendala yang berkaitan dengan cuaca, baik
dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi ataupun dikarenakan alokasi material
yang kurang terdistribusi dengan baik dikarenakan sempitnya tempat, daerah tersebut
juga dipakai sebagai tempat menempah beberapa pelat dan peletakan tulangan bekas.
Beberapa material seperti tulangan juga terlihat sudah mengalami pengkaratan dan
terekspos tanpa perlindungan dari cuaca. Beberapa pekerja juga didapati tidak
menaati safety dalam mengerjakan pekerjaan bekisting dan pengecoran pada lantai
atas. Pekerjaan berlangsung cukup kondusif dikarenakan area yang cukup tertutup
dan pengamanan yang ketat.

Selain itu, jika ditinjau dari segi tanah, daerah tersebut sering mengalami
genangan dan cukup berlumpur dikarenakan distribusi air yang terlalu boros dan
dipengaruhi cuaca musim penghujan. Tanah di daerah tersebu termasuk lempung
sehingga sangat mudah menyerap air dan mengalami penglunakan.

10

Anda mungkin juga menyukai