Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Ilmu karena dengan
Penambah Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton “ ini dengan tepat waktu.
Teknologi Pagaralam. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin
4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Teknik Sipil di Sekolah Tinggi Teknologi
Pagar Alam yang telah memberikan ilmu dan wawasan selama peneliti
menempuh pendidikan.
5. Terima kasih terkhusus untuk kedua orang tua ku yang selama ini sudah
nasehat dan juga motivasi selama ini sehingga terselesainya tugas akhir ini.
i
6. Terima kasih kepada seluruh keluarga ku yang selalu memberikan dukungan
kepada kami.
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
Pagaralam, 2019
Dewa Pranata
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Gambar .2.1 Wilayah gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar
dengan periode ulang 500 tahun (SNI 03-1726-2012)...............................................11
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, pembangunan gedung bertingkat merupakan salah satu solusi
manusia akan bangunan bertingkat untuk berbagai aktivitas baik itu pendidikan,
sementara jumlah laha yang tersedia semain terbatas terutama dikota-kota besar.
manusia.
Struktur baja meliputi sub struktur atau bagian dalam sebuah bangunan yang
terbuat dari baja struktural. Baja structural adalah bahan konstruksi baja aygn
dibuat dengan bentuk dengan komposisi kimia tertentu sesuai dengan spesifikasi
yang terpengaruh oleh gempa pada saat ini membuat daerah pagaralam menjadi
salah satu daerah yang termasuk dalam wilayah gempa. Material baja menjadi
1
Menurut Setiawan (2008), keunggulan baja yaitu Mempunyai kekuatan
tinggi, sehingga dapat mengurangi ukuran struktur serta berat struktur. Hal ini
beton bertulang yang terdiri dari berbagai macam bahan penyusun, material
digunakan untuk melakukan analisis, sebab baja dapat berperilaku elastic hingga
tegangan yang cukup tinggi mengikuti hokum hooke. Momen inersia dari suatu
profil baja juga dapat dihitung dengan pasti sehingga memudahkan dengan
melakukan proses analisis struktur baja. Daktalitas baja cukup tinggi. Suatu
batang baja yang menerima tegangan tarik yang tinggi akan mengalami regangan
dengan bangunan konstruksi beton. selain konstruksi baja lebih cepat dalam
waktu pelaksaannya, ia juga mempunyai rasio yang kecil antara berat struktur
baja yang berhubungan langsung dengan udara atau air, secara periodik harus
dicat. Perlindungan terhadap cahaya kebakaran juga harus menjadi perhatian yang
serius, sebab material baja akan mengalami penurunan kekuatan secara drastic
2
akibat kenaikan temperature yang cukup tinggi, disamping itu baja juga
merupakan konduktor panas yang baik, sehingga nyala api dalam suatu bangunan
1.4 Tujuan
struktur baja.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Konstruksi Rangka Baja
Ikatan angina
Jembatan rangka
Menara air
dll
4
- Baja siku-siku tidak sama kaki (baja T)
- Baja I
- Baja canal
Profil gabungan
- Dua baja I
Profil susun
Cara peleburannya
Dibandingkan dengan konstruksi lain seperti beton atau kayu pemakaian baja
# Keuntungan
Bila dibandingkan dengan beton baja lebih ringan Baja lebih mudah
5
Pemasangannya relative mudah
# Kerugian
Baut
paku keeling
Las
2.2 Struktur
sloof, dinding, kolom, balok, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsip nya elemen
meliputi elemen tampak interior dan detail arsitektur sehingga membentuk satu
kesatuan setiap bagian struktur bangunan tersebut juga mempunyai fungsi peranan
masing - masing.
6
2.2.1 Kolom
memikul beban dari balok. Kolom dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan
susunan tulangnya, posisi beban pada penampang, dan panjang kolom dalam
menahan beban aksial tekan vertikal. Sebagai bagian dari suatu kerangka
bangunan dengan fungsi dan peran seperti tersebut, kolom menempati posisi
2.2.2 Balok
dari slab lantai ke kolom penyangga yang vertikal. Pada umumnya elemen balok
dicor secara monolit dengan slab, dan secara struktural ditulangi di bagian bawah
atau dibagian atas. Balok juga berfungsi sebagai pengekang dari struktur kolom.
Pada balok berlaku pula panjang bentang teoritis l harus dianggap sama dengan
yang rumit seperti tekuk atau lentur. Kombinasi gaya tekan dan gaya tarik disebut
lentur dan tegangannya tersebar tidak merata pada potongan melintang. Elemen-
elemen yang berkaitan pada struktur dihubungkan dengan balok. Kuat hubungan
struktural bertambah jika jaraknya diperbesar. Gaya lentur bertambah jika beban
pada balok berlebih sehingga pada daerah yang bertegangan tinggi terjadi aksi
7
sendi (balok patah dan terdapat sendi pada titik ini). Berdasarkan perencanaan
lentur ada beberapa macam bentuk balok beton bertulang, antara lain :
Selain beban-beban tersebut diatas, masih ada beban lain yang perlu
1. Beban temperatur
gedung.
8
Pada perencanaan konstruksi gedung Kampus Sekolah Tinggi Teknologi
1. Beban Mati
Beban mati adalah berat dari semua bagian bangunan yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, pekerjaan pelengkap (finishing), serta alat atau
mesin yang merupakan bagian tak terpisahkan dari rangka bangunannya (PPI,
1987).
sepanjang waktu selama bangunan tersebut ada atau sepanjang umur bangunan.
Pada perhitungan berat sendiri ini, seorang analisis struktur tidak mungkin dapat
menghitung secara tepat seluruh elemen yang ada dalam konstruksi, seperti berat
plafond, pipa-pipa ducting, dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam menghitung berat
2. Beban hidup
Beban hidup adalah berat dari penghuni dan atau barang-barang yang
dapat berpindah, yang bukan merupakan bagian dari bangunan. Sedangkan pada
atap, beban hidup termasuk air hujan yang menggenang (SNI 03-1727-1989)
Beban gravitasi pada bangunan yang berupa beban mati dan beban hidup
ini akan diterima oleh lantai dan atap bangunan, kemudian didistribusikan ke
balok anak dan balok induk. Setelah itu akan diteruskan ke kolom dan ke pondasi.
9
2.3.2. Beban Horezontal (Lateral)
1.Beban gempa
rangka bangunan akibat adanya pergerakan tanah oleh gempa. Pertama kali di
1987.
(Soetoyo, 2000)
Analisis ini adalah suatu cara analisa struktur, dimana pengaruh gempa pada
gempa yang sesungguhnya akibat gerakan tanah. Metode ini digunakan untuk
Metode ini digunakan untuk bangunan dengan struktur yang tidak beraturan.
10
2. Analisa Respons Riwayat Waktu.
Tabel 2.1 Percepatan Puncak Batuan Dasar dan Percepatan Puncak Muka Tanah
Untuk Masing-Masing Wilayah Gempa.
Wil Percapata Percepatan puncak muka tanah A0 (‘g’)
a Puncak Tanah Tanah Tanah Tanah khusus
y batuan dasar keras sedang lunak
a (‘g’
gem
p
a
1 0,03 0,04 0,05 0,08 Diperlukan
11
2. Beban Angin
Beban angin adalah beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya
karena adanya selisih tekanan udara (hembusan angin kencang). Beban angin ini
(isapan angin), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang bangunan yang
yang ditinjau. Sedangkan untuk di laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai
2
tekanan tiup angin ini diambil minimum 40 kg/m , serta untuk daerah-daerah di
dekat laut dan daerah-daerah lain dimana kemungkinan terdapat kecepatan angin
yang mungkin dapat menghasilkan tekanan tiup yang lebih besar dari yang
ditentukan di atas, maka tekanan tiup angin tersebut harus dihitung dengan rumus:
V²
p = 16 kg/m² ................................................................................... (2.9)
2
Dimana: p = tekanan tiup angin (kg/m ).
2.4 Etabs
pengembangan riset oleh Dr. Edward L. Wilson pada tahun 1970 di University of
12
California, Barkeley, Amerika Serikat, maka pada tahun 1975 didirikan
dikembangkan oleh CSI diantaranya program SAP dan program SAFE. Program
SAP sendiri adalah program pertama kali yang dikembangkan oleh perusahaan
CSI. Program SAP, ETABS dan SAFE sudah dipakai dan diaplikasikan (teruji) di
13
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Data primer diperoleh adalah gambar master plane, desain bangunan, serta
denah bangunan.
lantai dengan menggunakan struktur rangka baja ini adalah sebagai berikut :
(dua), yaitu :
14
1. Data kuantitatif
Data yang berbentuk numerik, berupa data kententuan dan standar yang di
2. Data kualitatif
Data yang tidak berbentuk numerik, baik berupa gambar desain bangunan
serta denah bangunan yang telah di rencanakan sendiri oleh penulis. Data yang
telah dikumpulkan kemudian diproses dan dianalisis. Analisis data dilakukan baik
2. Perhitungan luas rangka baja pada kolom dan balok yang mampu
bekerja.
Dalam penyusunan proposal ini analisa dilakuan dengan cara manual untuk
15
2. Perhitungan demensi balok, dalam tahapan ini demensi balok dihitung
7. Perhitungan kolom
8. Perhitungan portal
a. Klick start - All program - Computers and Structures – ETABS versi 9 Atau bisa
juga dengan mengeklik icon ETABS versi 9 2kali yang ada pada dekstop ( jika
b. Setelah di buka program ETABS versi 9, maka akan muncul kotak “ Tip of the
Day “ seperti pada gambar 5.1 , jika ingin memunculkan kotak itu setiap
pertama kali membuka program ETABS versi 9 maka hilangkan kode yang ada
pada kotak “Show Tips at Startup” , setelah itu klik OK untuk membuka lembar
kerja baru.
16
Gambar 3.1. “Tip of The day”
c. Kemudian klik New Model pada menu toolbar untuk membuka model kerja
baru, lihat gambar 5.2. Kemudian setelah keluar diaolog New Model klik No
17
Gambar 2.3. “New Model Initialization”
3. Menentukan Material
Dalam sebuah bangunan terdapat elemen penyusun dari bangunan itu , dan
elemen itu mempunyai karakteristik berbeda – beda seperti baja dengan baja dan
juga bahan yang lainya. Untuk menentukan karakteristik dari material – material
Define Materials , kemudian klik steel ( karena elemen struktur yang akan
dibuat itu dari baja ), kemudian klik Modify/Show Material, lihat pada Gambar
18
Gambar 2.8. “ Define Material ”
baja, yaitu dengan mengeklik pada Define Materials lalu klik Steel, kemudian
Gambar 2.10
Fy = … Mpa
Fu = … Mpa
19
Gambar 2.10. “ Material Property Data” untuk baja
baja, langkah berikutnya adalah menentukan dimensi balok dan kolom penyusun
a. Klik menu define , kemudian Farme section. Seperti pada Gambar 2.11
20
b. Pada kotak dialog Define Frame Properties hapus semua Properties yang
sudah ada, agar tidak membingungkan dalam mencari Properties yang akan
dibuat. Kemudian klik Add Rectangular. Maka akan muncul kotak dialog
Input data profil balok B1 ( 250 x 400 mm ), lihat pada Gambar 2.13
21
d. Untuk profil balok klik Beam pada Design Type pada kotak dialog
Center ( tebal selimut beton ), untuk Top dan Bottom diisi 0,004m seperti pada
Gambar 2.14
e. Untuk profil kolom, masukan Sections Name , Material dan Dimension untuk
22
Gambar 2.15. “ Rectangular Sections ”
23
Gambar 2.16. “ Reinforcement Data ”
a. Pilih Analyze pada menu bar, kemudian klik Set Analysis Option. Seperti pada
Gambar 2.45.
24
Gambar 2.45. “ Menu Set Analysis Option ”
b. Pada kotak dialog Analysis Options , berikan Check semua pada Building
Active Degrees of Freedom dan juga Chek pada Dynamic Analysis, dengan
c. Setelah itu klik Analysis lalu pilih Run Analysis, seperti pada Gambar 5.47.
25
Gambar 2.47. “ Menu Run Analysis ”
d. Setelah selesai mengeklik Run , kemudian akan tampil gambar seperti pada
gambar 2.48.
26
Gambar 3.2 main windows
2. Input data.
kolom.
- Menentukan pembebanan
3. Output data
27
Setelah input data selsai maka data yang didapat berupa kombo 1, gaya
hasil analisis dan perhitungan. Tahap – tahap pada analisis dan perhitungan
Pagar Alam (STTP) yaitu dengan cara melakukan identifikasi terhadap gaya-gaya
yang bekerja, dan dilanjutkan dengan menganalisis dimensi kolom dan balok yang
mampu berkerja untuk menahan beban yang ada, menganalisis luas tulangan
28
kolom dan balok, serta menganalisis dimensi dan luas tulangan plat. Sehingga
hasil yang didapat sesuai dengan yang ingin dicapai oleh penulis.
gedung kelas di Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam (STTP) dengan
identipikasi masalah yang ada dilapangan, dalam hal ini masalah yang di dapat
(STTP) Pada study kasus saat ini mahasiswa mengalami kekurangan kelas dalam
melakukan studi kasus yang berhubungan dengan masalah tersebut guna untuk
mendapatakan solusi yang tepat. Dalam hal ini msalah yang akan di angkat adalah
Teknologi Pagar Alam (STTP) ini penulis merencanakan sendiri untuk design
gambar rencana sebagai data primer dan didukung oleh data sekunder yang valid
29
Mulai
Studi
Literatur
Identifikasi dan Pengumpulan
Data
Analisis
Struktur
Runing Etabs
OK
Selesai
Selesai
30
DAFTAR PUSTAKA
2019.Pukul 18:40)
Pradipta, ken. 2017. “studi perbandingan inelastic antara system rangka terbreis
http://panasbumisolimink3ll.blogspot.com/2016/05/pengertian-konstruksi-rangka-
Besi/baja)
SNI diatas bisa anda search atau cari di google, atau pun anda bisa membelinya.
ref: feri82.blogspot.co.id
Ismail, 2014 “Analisis Kinerja Struktur Atas Gedung 7 lantai Dengan Variasi
http://ceritaengineer.blogspot.com/2014/12/software-etabs-software-analisis.html
31