Anda di halaman 1dari 26

TUGAS BESAR

MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER STRUKTUR


“PERENCANAAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR
BANGUNAN 3 LANTAI”

OLEH :
I Gede Bagus Satria Wibawa
2015113113

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang
Maha Esa., karena atas berkat serta Rahmat-Nya, penyusunan laporan yang berjudul
“Perencanaan Dan Analisis Pembebanan Struktur Bangunan 3 Lantai” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas besar
untuk mata kuliah Aplikasi Komputer Struktur pada Program Studi D3 Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali.
Dalam penyusunan laporan tugas besar ini, banyak pihak yang membantu saya
hingga tugas besar ini terselesaikan baik secara langsung maupun tak langsung. Untuk
itu, pada kesempatan kali ini, saya ingin megucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak I Made Jaya, ST, MT. selaku dosen pengajar mata kuliah Aplikasi
Komputer Struktur yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta petunjuk
selama penyusunan laporan.
2. Rekan-rekan kelas 5A D3 Teknik Sipil yang telah memberikan masukan.
Saya sadar bahwa dalam menyajikan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun sangat saya perlukan
demi menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata saya sangat berharap laporan “Perencanaan Dan Analisis Pembebanan
Struktur Bangunan 3 Lantai” ini dapat bermanfaat, dan dapat menjadi bahan informasi
serta penunjang untuk kita semua.

Jimbaran, Januari 2023

I Gede Bagus Satria Wibawa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Data Proyek .................................................................................................... 3
1.3. Data Bahan ..................................................................................................... 3
1.3.1. Mutu Beton ............................................................................................. 3
1.3.2. Mutu Baja Tulangan ................................................................................ 3
1.3.3. Mutu Kayu .............................................................................................. 3
BAB II ........................................................................................................................... 4
DATA PERENCANAAN STRUKTUR ....................................................................... 4
2.1 Konsep Perencanaan Struktur ........................................................................ 4
2.1.1. Peraturan Yang Terkait ........................................................................... 4
2.1.2. Pembebanan ............................................................................................ 4
2.1.3. Perencanaan dan Pendetailan Struktur Beton ......................................... 4
2.2 Beban Yang Dikerjakan ................................................................................. 5
2.2.1. Beban Mati .................................................................................................. 5
2.2.2. Beban Hidup ............................................................................................... 5
2.2.3. Beban Gempa .............................................................................................. 5
2.2.4. Kombinasi Pembebanan ............................................................................. 7
BAB III ......................................................................................................................... 8
PEMBEBANAN ........................................................................................................... 8
3.1. Besaran Beban Mati ....................................................................................... 8
3.2. Besaran Beban Hidup ..................................................................................... 9
3.3. Besaran Beban Gempa ................................................................................... 9
3.4. Define Pembebanan ...................................................................................... 10
3.4.1 Define Material ..................................................................................... 10
3.4.2 Define Load Patterns ............................................................................. 11

ii
3.4.3 Define Load Cases ................................................................................ 12
3.4.4 Define Load Combinations ................................................................... 13
3.4.5 Property ................................................................................................. 16
3.4.6 Area Section .......................................................................................... 19
BAB IV ....................................................................................................................... 20
OUTPUT ANALISIS STRUKTUR ............................................................................ 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Struktur adalah pengaturan dan pengorganisasian unsur-unsur yang saling terkait
dalam suatu objek material atau sistem yang terorganisasi. Struktur material meliputi
benda-benda buatan manusia, seperti bangunan dan mesin; dan benda-benda alami,
seperti organisme biologis, mineral, dan bahan kimia. Struktur abstrak
mencakup struktur data dalam ilmu komputer dan bentuk musik. Jenis struktur terdiri
dari hierarki rangkai hubungan satu-ke-banyak), jaringan yang menampilkan banyak-
ke-banyak tautan, atau kisi yang menampilkan koneksi antar komponen yang
bertetangga dalam ruang.
Analisa struktur merupakan ilmu untuk menentukkan efek dari beban pada
struktur fisik dan komponennya. Adapun cabang pemakaiannya meliputi analisis
bangunan, jembatan, perkakas, mesin, tanahh, dll. Analisa struktur menggabungkan
bidang mekanika teknik, teknik material dan matematika teknik untuk menghitung
deformasi struktur, kekuatan internal, tegangan, tekanan, reaksi tumpuan, percepatan,
dan stabilitas. Hasil analisis tersebut digunakan untuk memverifikasi kekuatan struktur
yang akan maupun telah dibangun. Dengan demikian analisis struktur merupakan
bagian penting dari desain rekayasa struktur.
Analisa struktur pada bangunan lantai 3 ini yang berlokasi di Jalan jaya sakti,
Desa Melaya, Kec. Melaya ini menggunakan suatu aplikasi komputer berbasis elemen
dan kombinasi pembebanan pada suatu bangunan gedung, yaitu beban mati, beban
hidup, beban gempa, serta beban lain pada bangunan yang dirancang dengan sistem
3D-frame. Yang dimana analisa struktur ini diprogramkan menggunakan aplikasi SAP
2000 v14.0.0. Penggunaan aplikasi SAP2000 v14.0.0 menjadi mata kuliah bagi
mahasiswa semester V Program Studi D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali.
Membuat dan menganalisa pembebanan pada struktur menjadi tugas besar sebagai
syarat lulus yudisium semester 5.

1
Dalam perencanaan struktur bangunan, bangunan ini memiliki bentuk struktur
yang tidak beraturan sesuai dengan permintaan oleh pemilik bangunan tersebut. Maka
dari itu, perencanaan stuktur bangunan ini direncanakan dengan matang dan
berpedoman pada peraturan atau standar pada PPIUG ( Peraturan Pembebanan
Indonesia untuk Gedung) 1983 dan SNI-1727-2013.

Gambar 1.2. Denah lantai 1

Gambar 1.2. Denah lantai 2

Gambar 1.3.Denah lantai 3

2
1.2. Data Proyek
Nama Proyek : Pembangunan Sekolah 3 Lantai
Lokasi Proyek : Jalan jaya sakti, Desa Melaya, Kecamatan Melaya.
Fungsi Bangunan : Sekolah
Jenis Tanah : Tanah Sedang
Wilayah Gempa :4

1.3. Data Bahan


1.3.1. Mutu Beton
Berikut merupakan spesifikasi mutu beton yang digunakan untuk elemen struktur
pada kolom, balok, plat, ring balok, dan tangga :
Mutu beton (f’c) : K-300
Modulus Elastis (Ec) : 23500 Mpa
Berat Volume (W) : 2400 kg/m3
Angka poison : 0,3

1.3.2. Mutu Baja Tulangan


Baja Tulangan Pokok (fy) : 400 mpa
Baja Tulangan Sengkang (fy) : 240 mpa
Modulus Elastis : 200000 Mpa
Angka poison : 0,3

1.3.3. Mutu Kayu


Berat volume kayu (W) : 1000 Kg/m3
Modulus Elastisitas (E) : 100000 Kg/cm2

3
BAB II
DATA PERENCANAAN STRUKTUR

2.1 Konsep Perencanaan Struktur


Pada tahap awal dari perencanaan, semua elemen struktur atas ditentukan terlebih
dahulu. Kemudian hasil ini dianalisa sehingga seluruh komponen struktur diharapkan
dapat mencapai hasil perencanaan yang efisien.

2.1.1. Peraturan Yang Terkait


Perencanaan struktur mengikuti peraturan perencanaan dan standar konstruksi
yang berlaku di Indonesia.

2.1.2. Pembebanan
Beban-beban pada bangunan gedung ditentukan berdasarkan peraturan standar
dengan data sebagai berikut :
1. Peraturan pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
(PPIUG 1983)
2. Tata cara perencanan ketahanan gempa untuk bangunan gedung SNI 1726-
2002

2.1.3. Perencanaan dan Pendetailan Struktur Beton


Tata cara perhitungan struktur beton untuk gedung (SNI 2847-2002)
1. Kondisi lapisan tanah dan lokasi proyek yang akan dibangun.
2. Standar tata cara perencanaan struktur pada umumnya serta berbagai
ketentuan dan peraturan yang berlaku berkaitan dengan perencanaan
struktur.

4
2.2 Beban Yang Dikerjakan
Struktur yang dibuat dibebani oleh beban sendiri, beban mati, beban hidup, beban
gempa dan memasukan kombinasi beban yang sudah ditentukan standarnya oleh
peraturan yang berlaku.

2.2.1. Beban Mati


Beban mati adalah segala sesuatu bagian struktur yang bersifat tetap, termasuk
dalam hal ini berat sendiri struktur. Beban mati pada struktur bangunan ditentukan
berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 (PPIUG 1983).

2.2.2. Beban Hidup

Menurut pasal 1 PPIUG 1983 yang dimaksud beban hidup adalah semua
beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, dan semua
peralatan di dalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari
barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang bukan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama
masa pengoperasian dari gedung tersebut, sehingga mengakibatkan perubahan dalam
pembebanan lantai dan atap tersebut.

2.2.3. Beban Gempa

Beban gempa adalah beban yang bekerja pada suatu struktur akibat dari
pergerakan tanah yang disebabkan karena adanya getaran gempa. Perencanaan beban
gempa yang terbaru diatur dalam peraturan SNI 1726
tahun 2002. Perencanaan beban gempa harus melalui berbagai langkah yang
sudah ditentukan dalam peraturan.
1. Ketentuan Perencanaan Beban Gempa
Lokasi pembangunan proyek berada di daerah jalan Jaya Sakti Desa Melaya,Kec
Melaya
Kelas Situs : Tanah Sedang
Wilayah Gempa :4

5
2. Respon Spektrum
Data respon spektrum didapatkan melalui website PUSKIM PU dengan menetapkan
titik koordinat lokasi proyek tersebut.

Gambar 2.1. Pembagian Wilayah Gempa Indonesia

Gambar 2.2. Respon Spektrum Gempa Rencana

6
Gambar 2.3. Respon Spektrum Tanah Sedang

2.2.4. Kombinasi Pembebanan


Struktur gedung ini dirancang mampu menahan beban mati, beban hidup, beban
gempa sesuai dengan SNI- 1726-2012. Sesuai pasal 4.1.1 gempa rencana ditetapkan
sebagai gempa yang kemungkinan terlewati besarannya selama umur struktur 50 tahun
adalah sebesar 2%. Kombinasi beban mengacu pada pasal 4.2.2 SNI 1726-2012 dimana
struktur, komponen elemen struktur dan pondasi dirancang sedemikian rupa sehingga
kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor dengan
kombinasi sebagai berikut :
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 1,6W
3. 1,2D + 1,6L + 1,6W + E
4. 1,2D + 1,6L + 0,5W
Dimana :
D = Beban Mati
L = Beban Hidup
E = Beban Gempa
W = Beban Angin

7
BAB III
PEMBEBANAN

3.1. Besaran Beban Mati


Beban sendiri yang terdiri dari kolom, balok dan plat dihitung otomatis oleh
SAP2000 dengan memberi faktor pengali berat sendiri sama dengan 1. Sedangkan
beban mati tambahan dihitung berdasarka berat satuan menurut Peraturan
Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG 1983).
1. Beban Mati Pelat Lantai Dasar

Beban Spesi : 42 kg/m2


Beban Keramik : 24 kg/m2
Total Beban Mati : 66 kg/m2
2. Beban Mati Pelat Lantai 2
Beban Spesi : 42 kg/m2
Beban Keramik : 24 kg/m2
Beban Plafond + Penggantung : 18 kg/m2
Beban MEP : 25 kg/m2
Total Beban Mati : 109 kg/m2
3. Beban Mati Pelat Tangga
Beban spesi (t=2) : 42 kg/m2
Beban penutup lantai keramik : 24 kg/m2
Total Beban Mati Pelat Tangga : 66 kg/m2
4. Beban Mati Penutup Atap
Beban Plafond + penggantung : 18 kg/m2
Beban penutup atap : 33 kg/m2
Beban MEP : 25 kg/m2
Total Beban Mati : 76 kg/m2

8
3.2. Besaran Beban Hidup
Beban hidup di input ke SAP2000 sebagai shell/area load (uniform) yang
didistribusikan otomatis sebagai frame/line load. Besarnya beban hidup bangunan
menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 (PPIUG 1983).
Beban hidup rumah tinggal : 200 kg/m2
Beban Hidup Tangga : 200 kg/m2
Beban hidup atap : 100 kg/m2

3.3. Besaran Beban Gempa


Beban gempa dhitung berdasarkan metode Analisis Dinamik, yaitu Spectrum
Respons Analysis yang berpacu pada Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Struktur Bangunan (SNI 03-1726-2002).

Tanah Sedang
Variabel Nilai (detik) SA (g)

PGA (g) 0.415 0 0.272


SS (g) 0.891 T0 0.679

S1 (g) 0.318 TS 0.679

C RS 1.032 T S+0 0.575

C R1 0.930 T S+0.1 0.498


FP GA 1.085 T S+0.2 0.440
FA 1.144 T S+0.3 0.393
FV 1.765 T S+0.4 0.356
PSA (g) 0.450 T S+0.5 0.325
SMS (g) 1.019 T S+0.6 0.299
SM1 (g) 0.561 T S+0.7 0.277
SDS (g) 0.679 T S+0.8 0.258
SD1 (g) 0.374 T S+0.9 0.241
T0 (deti
0.110 T S+1 0.226
k)
TS (deti
0.550 T S+1.1 0.214
k)
T S+1.2 0.202
T S+1.3 0.192
T S+1.4 0.182
T S+1.5 0.174
T S+1.6 0.166
T S+1.7 0.159
T S+1.8 0.153
T S+1.9 0.147
T S+2 0.141
T S+2.1 0.136
T S+2.2 0.131
T S+2.3 0.127
T S+2.4 0.123
T S+2.5 0.119
T S+2.6 0.115
T S+2.7 0.112
T S+2.8 0.108
T S+2.9 0.105
T S+3 0.102
T S+3.1 0.100
T S+3.2 0.097
T S+3.3 0.095
4 0.093

Tabel 3.1. Data Respon Spektrum

9
3.4. Define Pembebanan
3.4.1 Define Material

Gambar 3.1. Define Material

Gambar 3.2. Material Baja profit Gambar 3.3. Materia Besi sengkang

10
Gambar 3.4. Beton k300 Gambar 3.5. Tulangan Pokok

3.4.2 Define Load Patterns

Gambar 3.6. Define Load Patterns

11
3.4.3 Define Load Cases

Gambar 3.7. Define Load Cases

12
3.4.4 Define Load Combinations

Gambar 3.8. Define Load Combinations

Gambar 3.9. Combinations 1

13
Gambar 3.10. Combinations 2

Gambar 3.11. Combinations 3

14
Gambar 3.12. Combinations 4

Gambar 3.13. Combinations 5

15
Gambar 3.14. Combinations 6

3.4.5 Property

Gambar 3.15. Frame Properties

16
Gambar 3.16. Frame Section Balok 25/35

Gambar 3.17. Frame Section Balok 35/60

17
Gambar 3.18. Gording Gambar 3.19. Gording atas

Gambar 3.21. Kolom 35/35


Gambar 3.20. Kolom 30/30

18
Gambar 3.22. Ring Balok 25x35

3.4.6 Area Section

Gambar 3.26. Area section

19
Gambar 3.27. Slab lantai 1 Gambar 3.28. Slab lantai 2

Gambar 3.29. Slab lantai 3

20
BAB IV
OUTPUT ANALISIS STRUKTUR

21
22

Anda mungkin juga menyukai