Anda di halaman 1dari 44

UJIAN CPMK 3D

STUDIO PERANCANGAN

Disusun Oleh:
Nama : M. Jaka Winda
Nim : 41116120066
Dosen:
Zel Citra, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
TAHUN 2019
LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

KATA PENGANTAR

Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga dalam pengerjaan tugas dan
penulisan laporan tugas studio perancangan ini bisa lancar dan selesai tepat pada
waktunya. Kedua kalinya saya selaku penulis dan penyusun laporan ini mengucapkan
terima kasih kepada beberapa pihak yaitu :

1. Bapak Zel Citra, MT, selaku dosen pengampu mata kuliah Studio
Perancangan Universitas Mercu Buana Jakarta Kampus Meruya.
2. Teman-teman kelas mata kuliah Studio Perancangan Mercu Buana Jakarta
Kampus Meruya.
3. Teman-teman mahasiswa dan mahasiswi Universitas Mercu Buana.
4. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan
praktikum ini.

Akhirnya saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpa kepada
mereka yang sudah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal ‘Alamin. Dan juga kami berharap ilmu yang kami
dapatkan dalam praktikum ini dapat bermanfaat bagi diri kami sendiri dan juga untuk
orang lain.

Jakarta, 27 Oktober 2019

M. Jaka Winda

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA ‫ ׀‬i


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2. Tujuan Laporan...................................................................................................... 1

1.3. Batasan Masalah ..................................................................................................... 2

BAB II .............................................................................................................................. 3

2.1. Tinjauan Pustaka.................................................................................................... 3

2.2. Konsep Pemilihan Jenis Struktur ......................................................................... 3

2.3. Software Perhitungan Struktur ............................................................................ 4

BAB III............................................................................................................................. 5

3.1. Umum ...................................................................................................................... 5

3.2. Studi Literatur ........................................................................................................ 5

3.3. Definisi Property Data............................................................................................ 5

3.4. Pemodelan Struktur ............................................................................................... 5

3.5. Analisis Gaya Dalam .............................................................................................. 6

3.5.1 Konfigurasi Geometri............................................................................................. 6

3.5.2 Input Property Penampang ................................................................................... 7

3.5.3 Input Dimensi Penampang .................................................................................. 11

3.5.4 Input Kombinasi Beban ....................................................................................... 15

3.5.5 Pembebanan .......................................................................................................... 17

3.5.6 Run Analysis ......................................................................................................... 22

3.5.7 Output Perhitungan ............................................................................................. 23

BAB IV ........................................................................................................................... 24

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA ‫ ׀‬ii


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

4.1. Hasil Analisis Kombinasi Pembebanan .............................................................. 24

4.1.1. Bidang N (Axial Force Diagram) ........................................................................ 24

4.1.2. Bidang M (Momen 3-3) ........................................................................................ 26

4.1.3. Bidang D (Shear 2-2) ............................................................................................ 28

4.2. Deformasi Pada Struktur ..................................................................................... 30

4.3. Penampang Balok dan Kolom ............................................................................. 32

4.4.1. Concrete Frame Design ........................................................................................ 32

4.4.2. Tabel Penulangan ................................................................................................. 34

4.4.3. Penampang Penulangan Balok Atas ................................................................... 35

4.4.4. Penampang Penulangan Kolom .......................................................................... 36

BAB V ............................................................................................................................ 40

5.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 40

5.2. Saran ...................................................................................................................... 40

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA ‫ ׀‬iii


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Struktur merupakan bagian vital yang berfungsi menopang beban sebuah


bangunan yang memerlukan perhatian khusus. Perhitungan yang tepat sangat
diperlukan untuk memperoleh kekuatan maksimum dari perencanaan struktur dan
dapat menghindari keborosan dalam konstruksi dilapangan. Tidak hanya
ketepatan, kecepatan perhitungan juga sangat diperlukan untuk dapat mengurangi
waktu yang terbuang akibat proses perhitungan yang terlalu lama, untuk
menghasilkan perhitungan yang cepat dan tepat biasanya dipergunakan bantuan
software seperti SAP2000.

SAP2000 merupakan program berplat form windows yang digunakan


untuk menghitung tentang analisa strukur suatu konstruksi, baik itu gedung, portal
sederhana, truss dan lain sebagainya. Program ini memang yang paling populer di
antara program yang lain seperti STAAD Pro dan program yang lainnya.
Keunggulan dari SAP2000 lebih bersifat umum dan mudah untuk digunakan.

SAP2000 dibuat untuk menghitung sebuah struktur dengan mendukung


berbagai desain kode untuk otomatisasi desain struktur beton, baja serta material
yang lain secara nasional dan internasional aplikasi yang diciptakan ini untuk
mempermudah dan mempercepat proses perhitungan terhadap suatu kontruksi,
baja ringan merupakan salah satu material konstruksi yang proses pendesainannya
dapat dipercepat dengan menggunakan bantuan software SAP2000.

1.2. Tujuan Laporan

Tujuan penulisan ini adalah melakukan perhitungan desain struktur


portal yang dilakukan dengan perhitungan software SAP2000. Adapun tujuan
yang diharapkan dari perhitungan ini adalah :

a. Menampilkan pembebanan dan hasil analisis pembebanan (Bidang N, M,


dan D)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬1


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

b. Memeriksa deformasi yang terjadi pada struktur.


c. Mendesain penampang tulangan struktur untuk kolom dan balok.

1.3. Batasan Masalah

Penulisan dibatasi hanya pada pembahasan :

a. Mutu tulangan utama yang di pergunakan (BJTD40) dengan fy 400MPa dan


fu 550MPa.
b. Mutu sengkang yang di pergunakan (BJTP24) dengan fy 240MPa dan fu
390MPa.
c. Elemen yang di desain hanya meninjau hasil analisis pembebanan, deformasi
yang terjadi, dan desain penampang tulangan struktur.
d. Analisis dan desain elemen struktur menggunakan software SAP2000 V.14.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬2


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka dimaksudkan agar dapat memperoleh hasil perencanaan


yang optimal dan akurat. Dalam bab ini akan dibahas mengenai konsep pemilihan
sistem struktur dan konsep perencanaan/desain struktur bangunannya, seperti
konfigurasi denah dan pembebanan yang telah disesuaikan dengan syarat-syarat
dasar perencanaan suatu gedung bertingkat yang berlaku di Indonesia sehingga
diharapkan hasil yang akan diperoleh nantinya tidak akan menimbulkan
kegagalan struktur.

Pada bab ini pula akan dijelaskan tentang tata cara dan langkah - langkah
perhitungan struktur untuk balok dan kolom, untuk mengetahui kebutuhan besi
yang akan di gunakan untuk desain bangunan nya.

2.2. Konsep Pemilihan Jenis Struktur

Sebuah struktur harus mampu menahan semua beban yang diberikan pada
struktur tersebut secara efisien dan aman. Beban struktural merupakan hasil dari
gaya-gaya natural. Bahan-bahan yang umum digunakan dalam konstruksi beton,
baja dan kayu dibuat menjadi elemenelemen struktural seperti balok, kolom,
lengkungan dan rangka batang. Elemen struktural tersebut harus disusun menjadi
bentuk-bentuk struktural yang terbaik yang dapat berfungsi sebagai suatu struktur,
namun tetap aman menahan semua beban (Dishongh, 2003).

Perencanaan adalah bagian yang penting dari pembangunan suatu gedung


atau bangunan lainnya. Perencanaan dari suatu konstruksi bangunan harus
memenuhi berbagai syarat konstruksi yang telah ditentukan yaitu :
a. Kuat Struktur gedung atau konstruksi lainnya harus direncanakan kekuatan
batasnya terhadap pembebanan.
b. Kokoh Struktur gedung harus direncanakan agar deformasi atau perubahan
bentuk yang terjadi tidak melebihi deformasi yang telah ditentukan.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬3


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

c. Ekonomis Konstruksi yang dibangun harus dibuat dengan biaya semurah


mungkin dan disesuaikan dengan biaya yang ada tanpa mengurangi mutu dan
kekuatan bangunan.
d. Artistik (Estetika) Konstruksi yang dibangun harus memperhatikan nilai-nilai
keindahan, tata letak dan bentuk sehingga setiap orang yang menempatinya
akan merasa aman dan nyaman.

2.3. Software Perhitungan Struktur

SAP 2000 (structure Analysis Program) adalah software yang dibuat oleh
Prof. Edward L. Wilson dari University of California at Berkeley, US sekitar
tahun 1970. pada tahun 1975 dibentuklah perusahaan Computer & Structure, Inc.
dipimpin oleh Ashraf Habibullah yang bertujuan untuk melayani keperluan
komersial.

Program SAP2000 dapat melakukan perhitungan analisis struktur statik /


dinamik, saat melakukan desain penampang beton bertulang maupun struktur
baja, SAP2000 juga menyediakan metode interface (antarmuka) yang secara
grafis mudah digunakan dalam proses penyelesaian analisis struktur.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬4


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

BAB III
METODE ANALISIS

3.1. Umum

Pada bab ini akan dijelaskan tahapan – tahapan metode penelitian dalam
menghitung kapasitas penampang kolom dan balok menggunakan program bantu
SAP2000 v20, yang selanjutnya hasil (output) dari program tersebut akan dicek
hasil analisis pembebanan nya, serta deformasi yang terjadi pada struktur. Setelah
itu di tentukan untuk desain penampang penulangan struktur untuk kolom dan
balok.

3.2. Studi Literatur

Studi literatur dimaksudkan agar dapat memperoleh hasil perencanaan


yang optimal dan akurat, yang dilandasi oleh parameter-parameter yang berkaitan
dengan pokok pembahasan. Pada tahapan ini dimulai dengan pengumpulan
referensi mengenai kelebihan dan kekurangan beton, perencanaan struktur beton
bertulang mengacu pada SNI beton bertulang, serta meninjau perilaku struktur
elemen kolom jika diberi beban, property penampang menggunakan program
rekayasa struktur SAP2000.

3.3. Definisi Property Data

Dalam proses analisis desain, dilakukan pada program SAP2000. Hal-hal


yang perlu dilakukan adalah definisi property data. Artinya, data-data mengenai
spesifikasi bangunan seperti mutu material, dimensi penampang elemen struktur,
pola pembebanan, kombinasi pembebanan, dirumuskan terlebih dahulu pada
menu Define dalam tools program SAP2000.

3.4. Pemodelan Struktur

Pada dasarnya, tujuan utama dimodelkannya struktur elemen ini adalah


untuk mendapatkan kebutuhan penulangan yang di gunakan setiap komponen
struktur pada balok dan kolom. Pada penelitian ini, analisa dilakukan dengan
bantuan program SAP 2000 (Structural Analysis Program 2000).

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬5


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

3.5. Analisis Gaya Dalam

Dalam proses ini, untuk menganalisa sebuah gaya dalam, perlu dilakukan
terlebih dahulu yang namanya perhitungan. Selain perhitungan dengan metode
manual, perhitungan juga dilakukan dengan mempergunakan SAP2000.
Perhitungan menggunakan software dilakukan untuk memperoleh kekuatan
maksimum dari struktur elemen kolom dan dapat menghindari keborosan dalam
konstruksi dilapangan. Tidak hanya ketepatan, kecepatan perhitungan juga sangat
diperlukan untuk dapat mengurangi waktu yang terbuang akibat proses
perhitungan yang terlalu lama. Sedangkan perhitungan manual dilakukan saat
melakukan perincian pembebanan yang akan diinputkan pada program SAP2000.
Hal ini dikarenakan, SAP2000 tidak mampu menghitung selfweight multiplier
(berat sendiri struktur) dari material yang tidak ada pada menu property data.

3.5.1 Konfigurasi Geometri

Konfigurasi geometri merupakan proses pertama yang harus


dilakukan didalam perhitungan menggunakan software SAP2000, dalam
tahapan ini struktur yang akan dianalisis, dimodelkan kedalam bentuk
pemodelan yang paling mendekati.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬6


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

3.5.2 Input Property Penampang

Gambar 1. Denah Rencana

Gambar 2. Tampak X.Z

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬7


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 3. Tampak X.Y

Diketahui :

 Balok uk. 25 cm x 50 cm
 Balok uk. 20 cm x 40 cm
 Kolom uk. 30 cm x 30 cm

Material :

 Tulangan memanjang (BJTD40) → fy = 400MPa dan fu =


550MPa
 Sengkang (BJTP24) → fy = 240MPa dan fu = 390MPa
 Berat jenis beton → 2400 Kg/m³
 Berat jenis baja → 7850 Kg/m³
 Angka poisson beton → 0,2
 Angka poisson baja → 0,3
 Mutu beton (fc’ = 30MPa)
 Modulus elastisitas beton = 4700 √fc’
 Modulus elastisitas baja = 200000MPa

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬8


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Kombinasi Pembebanan :

 1,4DL ………………….. (1)


 1,2DL + 1,6LL ………… (2)
 1,2DL + LL + WL ……... (3)

Input property material merupakan tahapan yang dilakukan dimana


property material beton bertulang yang akan dihitung, di input kedalam
program SAP2000 data ini diperoleh berdasarkan code peraturan yang
berlaku di Indonesia. Proses input property diperlihatkan pada gambar
dibawah ini :

 Modulus Elatisitas beton (Ec) bedasarkan pasal (2.2.4):


 4700 × √𝑓𝑐′
 Modulus Elatisitas baja tulangan (Es) bedasarkan pasal (2.3.3):
 200000 MPa
 Berat jenis beton (Weight per Unit Volume) berdasarkan pasal (2.7):
 Berat jenis Beton Bertulang : 2400 Kg/m3
 Poisson Concrete → 0,2
 Berat jenis tulangan utama (Weight per Unit Volume) berdasarkan
pasal (2.7) :
 Berat jenis Baja Tulangan : 7850 Kg/m3
 Poisson Rebar → 0,3
 Berat jenis tulangan sengkang (Weight per Unit Volume) berdasarkan
pasal (2.7) :
 Berat jenis Baja Tulangan : 7850 Kg/m3
 Poisson Rebar → 0,3

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬9


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 4. Input material property data Beton

Gambar 5. Input material property data Tulangan Utama

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬10


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 6. Input material property data Sengkang

3.5.3 Input Dimensi Penampang

Pada tahapan ini dilakukan proses input ukuran dari elemen yang
akan kita rencanakan untuk dipergunakan. Data ukuran dari penampang
kolom dan balok yang akan dimodelkan pada bahasan sebelumnya. Proses
input dimensi penampang diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
 Balok
 Balok bentang 6 m

Gambar 7. Input dimensi penampang Balok 25x50

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬11


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 8. Input tebal selimut beton Balok 25x50

 Balok bentang 4,5 m

Gambar 9. Input dimensi penampang Balok 20x40

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬12


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 10. Input tebal selimut beton Balok 20x50

 Kolom

Gambar 11. Input dimensi penampang Kolom 30x30

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬13


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 12. Input tebal selimut beton Kolom 30x30

Setelah proses input dimensi penampang, ganti struktur balok dan


kolom dengan material dan ukuran yang telah di definisikan sebelumnya
dengan cara pilih semua balok, Klik Assign, Frame, Frame Section, klik
BALOK dan klik OK. Ganti juga untuk struktur kolom.

Gambar 13. Frame Balok dan Kolom arah x.z

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬14


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 14. Frame Balok dan Kolom y.z

3.5.4 Input Kombinasi Beban

Pada tahapan ini, akan dibuat input distribusi pembebanan sesuai


beban yang bekerja pada elemen struktur seperti beban mati (DL) atau
berat sendiri struktur bangunan, beban mati (LL), dan beban angin (WL)
pada menu Define – Load Patterns.

Gambar 15. Distribusi Pembebanan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬15


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Selanjutnya, beban yang bekerja pada elemen struktur tersebut


akan dikalikan dengan angka kombinasi pembebanan sesuai dengan SNI
03-2847-2002 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung pada menu Define – Load Combinations.

 Kombinasi pembebanan 1 : 1,4 DL

Gambar 16. Kombinasi pembebanan 1 : 1,4 DL

 Kombinasi pembebanan 2 : 1,2 DL + 1,6 LL

Gambar 17. Kombinasi pembebanan 2 : 1,2 DL + 1,6 LL

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬16


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Kombinasi pembebanan 3 : 1,2 DL + LL + WL

Gambar 18. Kombinasi pembebanan 2 : 1,2 DL + LL + WL

3.5.5 Pembebanan

Ini merupakan tahapan pembebanan terhadap pemodelan struktur


yang telah dilakukan pada proses sebelumnya. Memasukan pembebanan
disesuaikan dengan beban apa saja yang dipikul oleh struktur yang akan
di tinjau. Kombinasi pembebanan disesuaikan dengan peraturan yang
berlaku.

Gambar 19. Area tributary pembebanan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬17


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Input beban mati


 Beban mati pada balok 1

Gambar 20. Input beban mati pada Balok 1

 Beban mati pada balok 2

Gambar 21. Input beban mati pada Balok 2

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬18


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Beban mati pada balok 3

Gambar 22. Input beban mati pada Balok 3

 Beban mati pada balok 4

Gambar 23. Input beban mati pada Balok 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬19


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Input beban hidup


 Beban hidup pada balok 1

Gambar 24. Input beban hidup pada Balok 1

 Beban hidup pada balok 2

Gambar 25. Input beban hidup pada Balok 2

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬20


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Beban hidup pada balok 3

Gambar 26. Input beban hidup pada Balok 3

 Beban hidup pada balok 4

Gambar 27. Input beban hidup pada Balok 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬21


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Input beban angin

Gambar 28. Input beban angin

3.5.6 Run Analysis


Tahapan ini merupakan proses perhitungan yang dilakukan oleh
program SAP2000, sebelum proses ini dilakukan sebaiknya semua
tahapan sebelumnya telah dilakukan dengan benar karena ini sangat
mempengaruhi terhadap output perhitungan yang dihasilkan.

Gambar 29. Set Analysis Options

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬22


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 3029. Run Analysis

3.5.7 Output Perhitungan


Output perhitungan merupakan hasil akhir yang diperoleh dari
semua tahapan yang telah diuraikan di atas, keakuratan dari hasil
perhitungan ini sangat dipengaruhi oleh proses sebelumnya, kesalahan
pada proses sebelumnya akan sangat mempengaruhi keakuratan dari data
yang dihasilkan oleh program ini. Khusus untuk pemodelan struktur
elemen kolom, output dari program SAP2000 yang ditinjau adalah gaya
dalam yang bekerja pada penampang kolom berupa gaya aksial terfaktor
(Pu), momen lentur terfaktor akibat arah X (Mux) dan momen lentur
terfaktor akibat arah Y (Muy).

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬23


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

BAB IV
ANALISIS DAN DESAIN

Setelah menganalisis dan membandingkan berbagai macam elemen struktur, yaitu


balok sederhana (jepit dan sendi – rol), dalam bab 4 ini akan dibahas tentang desain
kebutuhan struktur yang perhitungannya dilakukan menggunakan SAP2000. Dalam bab
ini akan dibahas Output dan output dari pengerjaan SAP2000, sedangkan prosesnya telah
dibahas dalam bab sebelumnya.

4.1. Hasil Analisis Kombinasi Pembebanan

Hasil analisis kombinasi disini diambil yang terbesar diantara ketiga


kombinasi yang sudah di masukan di proses sebelumnya, yaitu kombinasi
1,2 DL + 1,6 LL

4.1.1. Bidang N (Axial Force Diagram)

 Balok 1

Gambar 3130. Axial Force Diagram Balok 1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬24


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Balok 2

Gambar 3231. Axial Force Diagram Balok 2

 Balok 3

Gambar 33. Axial Force Diagram Balok 3

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬25


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Balok 4

Gambar 34. Axial Force Diagram Balok 4

4.1.2. Bidang M (Momen 3-3)

 Balok 1

Gambar 3532. Moment 3-3 Diagram Balok 1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬26


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Balok 2

Gambar 3633. Moment 3-3 Diagram Balok 2

 Balok 3

Gambar 3734. Moment 3-3 Diagram Balok 3

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬27


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Balok 4

Gambar 38. Moment 3-3 Diagram Balok 4

4.1.3. Bidang D (Shear 2-2)

 Balok 1

Gambar 3935. Shear Force 2-2 Diagram Balok 1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬28


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Balok 2

Gambar 4036. Shear Force 2-2 Diagram Balok 2

 Balok 3

Gambar 41. Shear Force 2-2 Diagram Balok 3

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬29


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Balok 4

Gambar 42. Shear Force 2-2 Diagram Balok 4

4.2. Deformasi Pada Struktur

Hasil deformasi disini diambil yang terbesar diantara ketiga kombinasi yang
sudah di masukan di proses sebelumnya, yaitu kombinasi 1,2 DL + 1,6 LL
 Balok 1

Gambar 43. Deformasi Balok 1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬30


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Balok 2

Gambar 44. Deformasi Balok 2

 Balok 3

Gambar 45. Deformasi Balok 3

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬31


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Balok 4

Gambar 46. Deformasi Balok 4

4.3. Penampang Balok dan Kolom


4.4.1. Concrete Frame Design
 Kolom dan balok 1

Gambar 47. Concrete Frame Design Coulumn & Beam 1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬32


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Kolom dan balok 2

Gambar 48. Concrete Frame Design Coulumn & Beam 2

 Kolom dan balok 3

Gambar 49. Concrete Frame Design Coulumn & Beam 3

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬33


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Kolom dan balok 4

Gambar 50. Concrete Frame Design Coulumn & Beam 4

4.4.2. Tabel Penulangan

Tabel 1. Tabel Penulangan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬34


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

4.4.3. Penampang Penulangan Balok Atas


 Balok 25x50 (B1)

Gambar 51. Longitudinal reinforcing Balok 25x50 (B1)

Gambar 52. Shear reinforcing Balok 25x50 (B1)

Detail penulangan balok 25x50 (B1)


 Tulangan Utama tumpuan pada Tabel 1. Tebel Penulangan
Tulangan atas = 6 D13 (796 > 744)
Tulangan bawah = 3 D13 (398 > 388)
 Tulangan Utama lapangan pada Tabel 1. Tebel Penulangan
Tulangan atas = 2 D13 (265 > 238)
Tulangan bawah = 5 D13 (664 > 607)

 Tulangan Sengkang tumpuan


Asumsi digunakan sengkang 2Ø8-150 (sengkang 2 kaki
diameter 8 mm setiap jarak 150 mm),
maka luas tulangan per 1 m = 2 x ¼ x π x d² x 1000/150
= 2 x ¼ x 3,14 x 8² x 1000/150
= 670 mm²
Sehingga luas tulangan per meter panjang = 670 /1000
= 0,67 mm2 / mm.
Kontrol keamanan : 0,67 > 0,359 → sengkang aman dan mampu
menahan gaya geser

 Tulangan Sengkang lapangan


Asumsi digunakan sengkang 2Ø8-250 (sengkang 2 kaki
diameter 8 mm setiap jarak 150 mm),
maka luas tulangan per 1 m = 2 x ¼ x π x d² x 1000/250
= 2 x ¼ x 3,14 x 8² x 1000/250
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬35
LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

= 402 mm²
Sehingga luas tulangan per meter panjang = 402 /1000
= 0,402 mm2 / mm.
Kontrol keamanan : 0,402 > 0,359 → sengkang aman dan mampu
menahan gaya geser

Gambar 53. Detail penulangan Balok 25x50 (B1)

4.4.4. Penampang Penulangan Kolom


 Kolom 30x30 lantai 1

Gambar 54. Longitudinal reinforcing Kolom 30x30 lantai 1

Gambar 55. Shear reinforcing Kolom 30x30 lantai 1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬36


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Detail penulangan Kolom 30x30 lantai 1


 Tulangan Utama pada Tabel 1. Tebel Penulangan
Tulanganu Utama = 12 D19 (3402 > 3245)
 Tulangan Sengkang tumpuan
Asumsi digunakan sengkang 2Ø10 - 200 (sengkang 2 kaki
diameter 8 mm setiap jarak 150 mm),
maka luas tulangan per 1 m = 2 x ¼ x π x d² x 1000/200
= 2 x ¼ x 3,14 x 10² x 1000/200
= 785 mm²
Sehingga luas tulangan per meter panjang = 785 /1000
= 0,785 mm2 / mm.
Kontrol keamanan : 0,785 > 0 → sengkang aman dan mampu
menahan gaya geser

Gambar 56. Detail penulangan Kolom 30x30 lantai 1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬37


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

 Kolom 30x30 lantai 2 - 4

Gambar 57. Longitudinal reinforcing Kolom 30x30 lantai 2 - 4

Gambar 58. Shear reinforcing Kolom 30x30 lantai 2 - 4

Detail penulangan Kolom 30x30 lantai 1


 Tulangan Utama pada Tabel 1. Tebel Penulangan
Tulanganu Utama = 8 D13 (1062 > 900)
 Tulangan Sengkang tumpuan
Asumsi digunakan sengkang 2Ø8 - 200 (sengkang 2 kaki
diameter 8 mm setiap jarak 150 mm),
maka luas tulangan per 1 m = 2 x ¼ x π x d² x 1000/200
= 2 x ¼ x 3,14 x 8² x 1000/200
= 504,2 mm²
Sehingga luas tulangan per meter panjang = 502,4 /1000
= 0,5024 mm2 / mm.
Kontrol keamanan : 0,5024 > 0 → sengkang aman dan mampu
menahan gaya geser

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬38


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

Gambar 59. Detail penulangan Kolom 30x30 lantai 2 - 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬39


LAPORAN TUGAS STUDIO PERANCANGAN

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, saya dapat


menyimpulkan bahwa dalam perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan
SAP 2000 versi 14 di dapatkan penulangan balok dan kolom sebagai berikut :
 Balok 25x50 (B1)
 Tulangan Tumpuan : - Tulangan Atas 6 D13
- Tulangan Bawah 3 D13
- Sengkang ø8 - 150
 Tulangan Lapangan : - Tulangan Atas 2 D13
- Tulangan Bawah 5 D13
- Sengkang ø8 - 250
 Kolom 30x30 lantai 1
 Tulangan Utama : 12 D 19
 Sengkang : ø10 – 200
 Kolom 30x30 lantai 2 - 4
 Tulangan Utama : 8 D 13
 Sengkang : ø8 - 200

5.2. Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan di atas, maka software SAP2000 sangat
mempermudah dalam perhitungan struktur bangunan dengan lebih efisien waktu
dan ketepatan perhitungan. Pada era global sekarang software perhitungan
struktur sangat di perlukan. Namun tetap perlu ada pengecekan secara perhitungan
manual agar bisa lebih meminimalisir kesalahan perhitungan.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA ‫׀‬40

Anda mungkin juga menyukai