Anda di halaman 1dari 26

TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

TUGAS BESAR 1

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

RUKO 2 LANTAI

Di susun oleh :

LUTFI AKLIL KAROMI 41116120020

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2019

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 0


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan praktikum
dan penulisan laporan ini dengan lancar dan selesai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

Laporan ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan laporan ini, yaitu :

1. Ibu Lily Kholida, ST, MT, sebagai dosen pengampu mata kuliah Perencanaan
dan Pengendalian Proyek Universitas Mercubuana kampus Meruya, Jakarta
Selatan.
2. Seluruh teman kelas karyawan program regular 2 Teknik Sipil

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 24 Oktober 2019

Lutfi aklil K

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 1


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................ 3
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1. Latar belakang ......................................................................................................................... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM PROYEK .................................................................................................. 8
2.1. Gambaran Umum Proyek.................................................................................................... 8
2.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 8
BAB III. ORGANISASI PROYEK............................................................................................................... 9
3.1. Organization Breakdown Structure ................................................................................ 9
3.2. Web Breakdown Structure............................................................................................ 10
BAB IV. TEKNIK PERENCANAAN METODE CPM ................................................................................. 12
4.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 12
4.2. Tabel Data Kegiatan .................................................................................................. 13
4.3. Grafik Critical Path Method (CPM)............................................................................ 14
BAB V. BAR CHART DAN KURVA S..................................................................................................... 15
5.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 15
5.2. Barchart dan Kurva S ............................................................................................. 16
BAB VI. TEKNIK PERENCANAAN METODE PDM ................................................................................. 17
6.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 17
6.2. Tabel Data Kegiatan ............................................................................................ 17
6.3. Grafik Metode PDM ............................................................................................ 18
6.4. Analisa Perbandingan Metode CPM dan PDM ................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 20

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2 Data Kegiatan Metode CPM……………………………………………………………….………13

Tabel 6.2 Data Kegiatan Metode PDM………………………………………………………………….…..18

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Organization Breakdown Structure……………………………………………………..…..….9

Gambar 3.2 Web Breakdown Structure………………………………………………………………..…..…10

Gambar 4.3 Critical Path Method……………………………………………………………………...……14

Gambar 5.2 Barchart dan Kurva S……………………………………………………………….……..….16

Gambar 6.3 Grafik PDM…………………………………………………………………………………….19

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 3


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB I.
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pada era globalisasi ini perkembangan jasa konstruksi yang semakin banyak di
Indonesia menjadi tolok ukur bagi semua kontraktor untuk dapat bersaing lebih ketat
dalam mendapatkan pekerjaan proyek konstruksi. Persaingan tersebut mengharuskan
kontrraktor lebih professional dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan kntruksi, bila tidak
maka para kontraktor akan mengalami kehilangan kesempatan pekerjaan yang berakibat
kegagalan dalam usaha kontruksi.

Kegiatan proyek pembangunan dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara


yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan
dimaksudkan untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digariskan dengan
jelas. Persyaratan keberhasilan proyek pembangunan adalah tercapainya sasaran proyek,
yaitu tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu. Sehingga seluruh rencana proyek baik pada
tahap pra kontruksi, pelaksanaan kontruksi, dan pasca kontruksi dapat berjalan dengan
baik.

Siklus proyek secara umum merupakan pembagian tahap dan urutan kegiaran
proyek yang disusun secara sistemasis. Dikatakan sistematis karena penyusunannya
menggunakan pendekatan system dan dengan anggapan bahwa siklus proyek adalah
bagan dari suatu siklus sistemdimana seluruh tahapan-tahapan kegiatan proyek yang telah
diprogrankan dimasukkan kedalam proses yang kemudian mentransformasikannya
menjadi keluaran. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kerangka kerangka proses
kontruksi terdiri dari 3mpat unsur pokok, meliputi : masukan (input), proses kontruksi,
proses pengendalian dan keluaran (output).

Sebuah proyek konstruksi baik itu berupa proyek konstruksi bangunan gedung,
jalan, jembatan ataupun konstruksi lainnya mempunyai proses yang cukup panjang.
Proses panjang tersebut sering menimbulkan masalah terutama dalam hal pengawasan
dan pengendalian. Kinerja suatu proyek tidak akan berjalan dengan baik jika hal tersebut
tidak dijalankan, dan akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam proses
penyelesaian suatu proyek. Hal ini tentunya akan merugikan perusahaan kontruksi

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 4


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

maupun owner atau pemilik proyek. Oleh karena itu dibutuhkan system pengendalian
proyek sehingga proses implementasi proyek dapat berjalan dengan baik, tepat waktu dan
tepat biaya serta sesuai dengan spesifikasi teknis yang direncanakan.

Secara umum, pengendalian proyek diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara


perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan pada prinsipnya dibuat sebagai bahan acuan
untuk pelaksanaan. Bahan acuan tersebut selanjutnya menjadi standar pelaksanaan proyek
yang meliputi jadwal, anggaran, dan spesifikasi teknis. Pemantauan harus terus dilakukan
selama pelaksanaan proyek sehingga dapat diketahui prestasi dan kemajuan proyek yang
telah dicapai serta dapat diketahui pula bila ada keterlambatan berupa deviasi atau
besarnya penyimpangan pada tiap pekerjaan. Dengan menggunakan sitem informasi maka
prestasi yang telah dicapai pada tiap pekerjaan dapat langsung diunggah pada database
system, yang selanjutnya akan diolah dan hasil olahan tersebut akan ditampilkan secara
langsung dalam tampilan yang akan mempermudah proses pengendalian proyek, salah
satunya adalah dengan Critical Path Method. Selain itu, dari system juga dapat diketahui
penanggungjawab dari tiap pekerjaan sehingga bila ada pekerjaan yang mengalami
keterlambatan dapat diketahui secara langsung dan bisa segera diambil tindakan terhadap
penanggung jawab pekerjaan tersebut.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan


digunakannya sebuat system informasi pada sebuah proyek kontruksi agar proses
pengawasan dan pengendalian pekerjaan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Sebuah pelaksanaan proyek konstruksi tentunya akan terbantu dengan adanya sistem
informasi. Keterlambatan pekerjaan dapat langsung diketahui sehingga proses
pengendalian jadi lebih mudah. Tidak hanya dalam proses pengendalian tetapi juga dalam
proses penyimpanan dokumen dan data-data proyek, karena dengan penggunaan system
informasi proses penyimpanan dokumen dan data-data proyek menjadi lebih mudah dan
ringkas. Sistem informasi juga bisa menampilkan dokumen yang telah disimpan tersebut.
Sebagai contoh dokumen hasil rapat mingguan, pada saat rapat mingguan dari semua
instansi yang terlibat dalam proyek seperti owner, kontraktor, atau konsultan mungkin
ada pihak yang tidak bisa mengikuti rapat mingguan, sehingga dengan mengakses system
informasi bisa melihat dokumen yang diperlukan dengan cara men-download atau
mengunggahnya.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 5


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Dalam pelaksanaan pembangunan bangunan konstruksi tersebut, masih dijumpai


kendala-kendala pelaksanaan di lapangan, baik itu kendala yang bersifat teknis maupun
nonteknis. Kendala-kendala tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga hal pokok, meliputi
:

1. Pengelolaan Proyek, yaitumasih ditemukannya pada beberapa proyek belum


terpenuhi kualifikasi menangkut kemampuan pengelolaan proyek, kurang efektifnya
peran pengawas lapangan, masih dijumpainya pekerjaan yang kualitasnya kurang
memadai, terlambatnya waktu penyelesaian pekerjaan, masih terjadinya perubahan
kontrak, kurang memadainya metode kerja dan strategi pelaksanaan proyek,
pengorganisasian proyek yang kurang memadai, dan prosedur pengendalian tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
2. Prasarana dan Sarana, yaitu minimnya sarana penunjang operasional proyek (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak), terbatasnya sarana komunikasi di lokasi
proyek, kurang memadainya jumlah dan kapasitas peralatan yang dibutuhkan di
lapangan.
3. Acuan dan Pengendalian Pelaksanaan, yaitu kurang memadainya keahlian personil
yang menangani kontrak, syarat-syarat dan bentuk kontrak yang tidak tegas dan
jelas, proses tender yang relatif lama dan belum berjalan sebagaimana mestinya,
belum diterapkannya asas nyata kepada penyedia jasa sesuai ketentuan yang berlaku
sehingga pengguna jasa mengalami kesulitan dalam memilih dan menilai penyedia
jasa yang benar-benar berkualitas dan memenuhi kriteria yang diinginkan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa perencanaan yang tidak tepat, investigasi lokasi
proyek yang tidak sempurna, kurang memadainya pengalaman dan kemampuan
pengelolaan proyek serta kurang profesionalnya penyedia jasa, mempunyai keterkaitan
yang erat terhadap hasil suatu proses konstruksi. Dan hal ini merupakan salah satu
indikator bahwa proses perencanaan dan pengendalian pelaksanaan selama proses
konstruksi bila tidak direncanakan dan dilaksanakan dengan seksama akan berdampak
pada menurunnya kinerja proyek yang bersangkutan.

Pekerjaan proyek kontruksi melibatkan beberapa unsur yang merupakan tahapan


proyek konstruksi yang terdiri dari perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, pemanfaatan
dan pemeliharaan. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proyek konstruksi adalah
manajemen proyek konstruksi. Konsep manajemen proyek adalah menyelesaikan suatu

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 6


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

proyek sesuai mutu, waktu, dan biaya yang telah direncanakan. Mengenai mutu yang baik
dalam pekerjaan konstruksi, tidak lain dari teknis yang benar dalam melaksanakan
pekerjaan yaitu sesuai prosedur dan aturan- aturan yang harus diikuti. Sebelumnya,
perhatian lebih diberikan hanya pada mutu dan kurang memperhatikan waktu dan biaya.
Dalam pelaksanaan proyek hal yang paling penting adalah memonitor kemajuan tiap-tiap
kegiatan pekerjaan, untuk itu perlu adanya suatu metode yang digunakan untuk
pengendalian suatu proyek konstruksi terhadap waktu dan biaya. Adapun metode
pengendalian waktu yang digunakan, antara lain : Bar Gant-Chart, Precedence Diagram
Method (PDM), Program Evaluation and ReviewTechnique (PERT), Critical Path
Method (CPM), dan Cost Schedule Control System Criteria (C/SCSC) atau yang lebih
dikenal dengan nama Earned Value.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 7


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB II.
GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1. Gambaran Umum Proyek

Proyek pelaksanaan pembangunan Ruko 2 lantai yang terdiri dari 4 ruko tipikal,
berlokasi di daerah Citayam Kota Tangerang. Proyek ini direncanakan pada tanggal 15
mei 2019 dan harus diselesaikan pada tanggal 12 Desember 2019 dengan masa kerja 210
hari kalender yang dikerjakan oleh perusahaan jasa kontraktor yaitu PT. DHI.

2.2. Rumusan Masalah

Memperhatikan uraian latar belakang diatas, dalam rangka menemukan pengaruh


pengendalian kualitas rencana pelaksanaan terhadap kinerja proyek kontruksi, maka
diperlukan suatu kajian terhadap hal tersebut. Pemilihan masalah tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pengendalian proyek kontruksi


2. Sejauh manakah pengaruh pengendalian waktu pada proyek kontruksi yang
mempercepat pekerjaan
3. Terdapat keterbatasan media penyimpanan dikumen dan data-data proyek seperti
gambar rencana yang sering berubah-ubah dan terlambat dalam pendistribusiannya.
4. Perbedaan pengendalian waktu antara Critical Path Method (CPM) dengan
Precedence Diagram Method (PDM).

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 8


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB III.
ORGANISASI PROYEK

3.1. Organization Breakdown Structure

OBS adalah proses hierarkis yang melukiskan bagaiamana perusahaan diorganisasi


untuk menentukan tanggung jawab kerja.Tujuan OBS adalah menyediakan suatu
kerangka untuk meringkas kerja unit organisasi, mengidentifikasi unit organisasi yang
bertanggung jawab untuk paket kerja, dan mengikat unit organisasi kepada akun
pengendalian biaya.

Struktur organisasi pada proyek ini termasuk kedalam organisasi yang sederhana
karena layer dalam organisasi tidak banyak. Berikut ini merupakan OBS pada proyek
tersebut :

Gambar 3.1 Organization Breakdown Structure

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 9


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

3.2. Web Breakdown Structure

Work Breakdown Structure atau disingkat WBS adalah teknik pemecahan atau
pembagian pekerjaan kedalam bagian yang lebih kecil dan mendetil yang harus
dimiliki oleh setiap orang sebelum melakukan proyek. Dengan teknik ini kita dapat
mengidentifikasi tugas-tugas yang spesifik untuk pengembangan, pengadaan, dan
implementasi system yang dibutuhkan. Penggunaan WBS membantu meyakinkan
manajer proyek bahwa semua produk dan elemen pekerjaan yang telah diidentifikasi
dan WBS digunakan sebagai basis pengendalian. Mengapa WBS diperlukan dalam
sebuah proyek ? karena :
1. Pengembangan WBS dapat memperoleh pengertian proyek dengan jelas ,
proses pemngembangan ini dapat membantu semua anggota lebih mengerti
tentang tahap-tahapan pada proyek.
2. WBS membantu pengawasan jadwal, biaya dan informasi mengenai proyek
dan dapat meyakinkan semua anggota dalam proyek.

Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan secara
hirarkis menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang
berkaitan dengannya. Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
 Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan
 Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya,
menyusun jadwal, dan menghitung biaya
 Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum
membangun suatu proyek .

Namun terdapat manfaat utama dari WBS, yaitu sebagai berikut :


1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain
dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian
proyek.
2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
3. Menjadi alat kontrol pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan
jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 10


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Gambar 3.2 Web Breakdown Structure

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 11


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB IV.
TEKNIK PERENCANAAN METODE CPM

4.1. Latar Belakang

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-


aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Dan
Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat
yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan jalur kritis ini:

 Tertundanya pekerjaan di jalur kritis akan menunda penyelesaian jalur proyek ini
secara keseluruhan.
 Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dipercepat dengan mempercepat
penyelesaian pekerajaan pekerjaan di jalur kritis.
 Slack pekerjaan jalur kritis sama dengan 0 (nol). Hal ini memungkinkan relokasi
sumber daya dari pekerjaan non kritis ke pekerjaan kritis.

Istilah Dalam CPM

 E (earliest event occurence time ): Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa.


 L (Latest event occurence time): Saat paling lambat yang masih diperbolehkan bagi
suatu peristiwa terjadi.
 ES (earliest activity start time): Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu
mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan
dimulai.
 EF (earliest activity finish time): Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF
suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya.
 LS (latest activity start time): Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa
memperlambat proyek.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 12


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

4.2. Tabel Data Kegiatan

Tabel 4.2 Data Kegiatan Metode CPM

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 13


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

4.3. Grafik Critical Path Method (CPM)

Gambar 4.3 Critical Path Method

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 14


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB V.
BAR CHART DAN KURVA S

5.1. Latar Belakang

Kurva-S atau S-Curve adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan
proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek
selesai. Kurva-S sudah jamak bagi pelaku proyek. Umumnya proyek menggunakan S-
Curve dalam perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan proyek, baik pemerintah
maupun swasta.

Kurva-S ini secara gampang akan terdiri atas dua grafik yaitu grafik yang merupakan
rencana dan grafik yang merupakan realisasi pelaksanaan. Perbedaan garis grafik pada
suatu waktu yang diberikan merupakan deviasi yang dapat berupa Ahead ( realisasi
pelaksanaan lebih cepat dari rencana) dan Delay (realisasi pelaksanaan lebih lambat dari
rencana). Indikator tersebut adalah satu-satunya yang digunakan oleh para pelaku proyek
saat ini atas pengamatan pada proyek-proyek yang dikerjakan di Indonesia.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 15


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

5.2. Barchart dan Kurva S

Gambar 5.2 Barchart dan Kurva S

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 16


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI.
TEKNIK PERENCANAAN METODE PDM

6.1. Latar Belakang


Metode preceden diagram (PDM) adalah jaringan kerja yang termasuk klasifikasi
AON (Activity On Node). Disini kegiatan dituliskan di dalam node yang umumnya
berbentuk segi empat sedangkan anak panah hanya sebagai petunjuk hubungan antara
kegiatan-kegiatan yang bersangkutan.

Kegiatan dan peristiwa pada PDM ditulis dalam node segi empat. Dalam PDM kotak
tersebut menandai suatu kegiatan, dengan demikian harus mencantumkan identitas
kegiatan dan kurun waktunya. Adapun peristiwa merupakan ujung-ujung kegiatan. Setiap
node mempunyai dua peristiwa yaitu peristiwa awal dan akhir. Ruangan dalam node
dibagi menjadi kompartemen-kompartemen kecil yang berisi keterangan spesifik dari
kegiatan dan peristiwa yang bersangkutan dinamakan atribut. Beberapa atribut yang
sering dicantumkan diantaranya adalah kurun waktu kegiatan, identifikasi kegiatan, mulai
dan selesainya kegiatan (ES,LS,EF,LF, dan lain-lain).

6.2. Tabel Data Kegiatan

Tabel 6.2 Data Kegiatan Metode PDM

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 17


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

6.3. Grafik Metode PDM

Gambar 6.3 Grafik PDM

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 18


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

6.4. Analisa Perbandingan Metode CPM dan PDM

Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa proses manajemen kedua metode
tahapnya hampir sama hanya saja yang membedakan adalah kontrain metode dan hasil
perbandingan menunjukkan bahwa Metode PDM (Preseden Diagram Method) adalah
metode yang menghasilkan durasi terpendek yaitu dengan waktu kontruksi yang
dibutuhkan 26 minggu sedangkan Metode CPM (Critical Path Method) menghasilkan
durasi yang hampir sama dengan Kurva S yaitu membutuhkan waktu kontruksi selama
31 minggu, dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa Metode PDM lebih
efisien mempercepat jalannya proyek sebanyak 16.1 %.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 19


TUGAS BESAR 1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen Proyek Kontruksi Ruko 2 Lantai, Pt DHI

Modul perkuliahan perencanaan dan pengendalian proyrek, modul 1 sampai 7, Lily Kholida,
S.T, M.T

Anggara, H. 2005. Perencanaan dan Pengendalian Proyek dengan Metode PERt-CPM:

Studi Kasus Fly Over Ahmad Yani, Karawang. Journal the Winners, Vol. 6, No. 2: 155-174.
Dannyanti, E. 2010.

Optimalisasi Pelaksanaan Proyek dengan Metode Pert dan CPM (Studi Kasus Twin Tower
Building Pascasarjana Undip).

Skripsi, FT Undip. Semarang. Gray, C., Simanjuntak, P., Lien K.S., Mspaitella, P.F.L.,
Varley,R.C.G. 2007.

Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Handoko, T.H. 1999.
Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 20


REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A Total Biaya Konstruksi Ruko 2 (Dua) Lantai :

4 Unit Blok N-8 No. 8,9


Blok N-9 No. 10, 11

Total Biaya = Rp. 932,421,580

C Total Biaya Pekerjaan Jalan & Saluran


Saluran = Rp. 76,579,250

D Land Clearing = Rp. 6,000,000

E Izin Mendirikan Bangunan (IMB) = Rp. 27,972,647

Total Keseluruhan RAB = Rp. 1,042,973,477


-
B. RENCANA ANGGARAN BIAYA RUKO 2 LANTAI

Harga Jumlah
No URAIAN PEKERJAAN Volume satuan
Satuan Harga
I PEKERJAAN PONDASI
1 Direlasi keet/gudang/los kerja 1.00 unit 500,000 Rp. 500,000
2 Uitzet/pasang bouwplank 18.00 m' 30,000 Rp. 540,000
3 Mobilisasi / Demobilisasi Ls 2,250,000 Rp. 2,250,000
3
1 Galian tanah 78.71 m 30,000 Rp. 2,361,150
3
2 Urugan tanah kembali 53.27 m 20,000 Rp. 1,065,300
3
3 Pasir urug tebal 5 cm 2.65 m 125,000 Rp. 331,250
3
4 Lt. kerja (beton mutu Bo) t=5 cm 0.72 m 600,000 Rp. 432,000
3
5 Pasangan batu kali (di bwh sloof) 25.44 m 450,000 Rp. 11,448,000
3
Total Pekerjaan Fondasi 160.78 m - Rp. 18,927,700
II PEKERJAAN BETON
3
1 Pondasi tapak (1,2x1,2m) 3.60 m 3,350,000 Rp. 12,060,000
3
2 Pekerjaan Sloof 20/40 4.24 m 3,350,000 Rp. 14,204,000
3
3 Pekerjaan Sloof 15/30 0.45 m 3,350,000 Rp. 1,507,500
3
4 Balok B1 25/40 5.30 m 3,450,000 Rp. 18,285,000
3
5 Balok B2 20/40 0.36 m 3,450,000 Rp. 1,242,000
3
6 Balok B5 15/15 (Ringbalk) 1.14 m 2,250,000 Rp. 2,565,000
3
7 Kolom K2 (30/30) 3.83 m 3,800,000 Rp. 14,535,000
3
8 Kolom K3 15/30 0.28 m 3,600,000 Rp. 1,004,400
3
9 Kolom KP 15/15 0.98 m 2,250,000 Rp. 2,197,125
3
10 Plat t=12cm 7.80 m 3,225,000 Rp. 25,155,000
3
11 Tangga Beton 1.19 m 4,200,000 Rp. 5,003,460
3
Total Pekerjaan Beton 29.16 m Rp. 97,758,485
III PEKERJAAN DINDING
2
1 Pasangan bata (1pc:5 ps) 249.60 m 68,000 Rp. 16,972,800
2
2 Sopi sopi bata (1 pc :5 ps) 11.00 m 72,000 Rp. 792,000
2
3 Plester dinding bata (1pc:5ps)+acian 268.80 m 32,500 Rp. 8,736,000
3
Total Pekerjaan Dinding 529.40 m Rp. 26,500,800
IV PEKERJAAN LANTAI
2
1 Pasangan keramik lantai 30x30 140.00 m 72,000 Rp. 10,080,000
2
2 Pasangan keramik lt kamar mandi 20x20 6.00 m 74,000 Rp. 444,000
2
Pasangan keramik dinding kamar mandi 20x20 26.00 m 76,000 Rp. 1,976,000
2
3 Border keramik 10x20 (KM) 1.30 m 148,000 Rp. 192,400
2
4 Border keramik teras 10x20 1.22 m 148,000 Rp. 180,560
3
5 Urugan Pasir padat t.5 cm 3.50 m 125,000 Rp. 437,500
3
Total Pekerjaan Lantai 178.02 m Rp. 13,310,460
V PEKERJAAN KUSEN,PINTU,JENDELA, BOVENLICH, KACA
1 Jendela Muka /depan+kaca (alum 4/10) 1.00 unit 9,000,000 Rp. 9,000,000
2 Pintu toilet 2.00 unit 400,000 Rp. 800,000
Total Pek. Kusen, Pintu, Jendela, Bovenlich, kaca 3.00 unit Rp. 9,800,000
VI PEKERJAAN ATAP & PLAFOND
3
1 Baja Ringan + Alumunium foil 56.25 m 135,000 Rp. 7,593,750
3
2 Kaso 5/7 0.19 m 3,700,000 Rp. 699,300
3 papan lisplank 3/20,kayu Meranti 10.00 m' 95,000 Rp. 950,000
2
4 Asbes 80.00 m 65,000 Rp. 5,200,000
5 Asbes nok 4.50 m' 70,000 Rp. 315,000
2
6 Plafond Gypsum 120.00 m 65,000 Rp. 7,800,000
7 Lis profil Plafond Gypsum 76.00 m' 24,000 Rp. 1,824,000
2
8 Tripleks 4 mm plafond (Toilet) 6.00 m 67,000 Rp. 402,000
9 List Plafond Kayu (toilet) 14.00 m' 20,000 Rp. 280,000
Total Pekerjaan Atap & Plafon Rp. 25,064,050
VII PEKERJAAN PENGECATAN
2
1 Cat dinding 268.80 m 18,000 Rp. 4,838,400
2
2 Cat plafond 126.00 m 19,000 Rp. 2,394,000
3 Cat List plafond 90.00 m' 12,000 Rp. 1,080,000
Total Pekerjaan Pengecatan Rp. 8,312,400
VIII PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH & AIR KOTOR
1 Pipa PVC diameter 1/2" 1.00 m' 7,000 Rp. 7,000
Pipa PVC diameter 3/4" 18.50 m' 10,000 Rp. 185,000
2 Pipa PVC diameter 3'(air bekas) 19.00 m' 30,000 Rp. 570,000
3 Pipa PVC diameter 4'(dari kloset) 18.50 m' 50,000 Rp. 925,000
4 Septik tank + rembesan 1.00 unit 1,750,000 Rp. 1,750,000
5 Sumur Pantek 1.00 Ls 2,000,000 Rp. 2,000,000
6 Pompa LG250W 1.00 bh 2,000,000 Rp. 2,000,000
7 Bak kontrol 1.00 bh 280,000 Rp. 280,000
8 Biaya Penyambungan PAM Ls 2,000,000 Rp. 2,000,000
Total Pekerjaan Instalasi Air Bersih & air Kotor Rp. 9,717,000
IX PEKERJAAN SANITAIR
1 Kloset jongkok merek Ex. KIA 2.00 bh 150,000 Rp. 300,000
2 Bak air fibre glass uk. 60x60x60 2.00 bh 200,000 Rp. 400,000
3 keran air merek SAN-EI 2.00 bh 100,000 Rp. 200,000
4 Roof Drain 1.00 bh 80,000 Rp. 80,000
5 Floor drain 2.00 bh 70,000 Rp. 140,000
Total Pekerjaan Sanitair Rp. 1,120,000
X PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Railing besi tangga+Void 10.70 m' 85,000 Rp. 909,500
2
2 Fin. Kolom depan 9.00 m 175,000 Rp. 1,575,000
3 Folding Gate 1.00 bh 6,000,000 Rp. 6,000,000
2
4 Parkir, Koral sikat motif 27.00 m 270,000 Rp. 7,290,000
Total Pekerjaan Lain-Lain Rp. 15,774,500
XI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Box MCB 2.00 bh 300,000 Rp. 600,000
2 Box meter 1.00 bh 500,000 Rp. 500,000
3 Titik lampu Termasuk Kabel NYM3x2.5 10.00 bh 170,000 Rp. 1,700,000
NYM 2x1.5 & Fitting+Inbow+Tee dus (Acessories)
4 Lampu tempel depan 2.00 bh 400,000 Rp. 800,000
5 Saklar dobel 4.00 bh 80,000 Rp. 320,000
6 Saklar Singel 4.00 bh 50,000 Rp. 200,000
7 Stop kontak 4.00 bh 50,000 Rp. 200,000
8 Biaya Penyambungan Daya Listrik Ls 2,500,000 Rp. 2,500,000
Total Pekerjaan Lain-Lain Rp. 6,820,000
Rekapitulasi RAB Ruko 2 Lantai :
I PEKERJAAN PONDASI Rp. 18,927,700
II PEKERJAAN BETON Rp. 97,758,485
III PEKERJAAN DINDING Rp. 26,500,800
IV PEKERJAAN LANTAI Rp. 13,310,460
V PEKERJAAN KUSEN,PINTU,JENDELA, BOVENLICH, KACA Rp. 9,800,000
VI PEKERJAAN ATAP & PLAFOND Rp. 25,064,050
VII PEKERJAAN PENGECATAN Rp. 8,312,400
VIII PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH & AIR KOTOR Rp. 9,717,000
IX PEKERJAAN SANITAIR Rp. 1,120,000
X PEKERJAAN LAIN-LAIN Rp. 15,774,500
XI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Rp. 6,820,000
TOTAL Rp. 233,105,395
per m2 72 3,237,575
C. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Pekerjaan Jalan & Saluran

No URAIAN PEKERJAAN Volume Satuan Harga Satuan Total Harga Satuan


I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Air Kerja Ls Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000
2 Mobilisasi / Demobilisasi Peralatan Ls Rp. 10,000,000 Rp. 10,000,000
3 Pengukuran / Bowplank 10.00 m3 Rp. 32,500 Rp. 325,000
4 Direksi Keet / Bedeng Ls Rp. 1,500,000 Rp. 1,500,000

II PEKERJAAN ROW 12
1 Galian tanah badan jalan / saluran 78.00 m3 Rp. 30,000 Rp. 2,340,000
2 Gelar Sirdam t=35cm 43.00 m3 Rp. 185,000 Rp. 7,955,000
3 Abu batu t=5cm 29.70 m3 Rp. 190,000 Rp. 5,643,000
4 Paving t=8cm 175.00 m2 Rp. 82,000 Rp. 14,350,000
5 Pemadatan 175.00 m2 Rp. 8,000 Rp. 1,400,000
6 Pasang saluran batu kali L=100cm 40.00 m3 Rp. 450,000 Rp. 18,000,000
7 Deuker Saluran Air 17.30 m' Rp. 650,000 Rp. 11,245,000

III PEKERJAAN BETON TUMBUK/PLESTERAN


1 Cor Beton Tumbuk t 10 cm 3.70 m3 Rp. 600,000 Rp. 2,220,000
2 Plesteran Ban Saluran 18.50 m2 Rp. 32,500 Rp. 601,250
Total 76,579,250

D LAND CLEARING 400.00 m2 Rp. 15,000 Rp. 6,000,000

E IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) :


1 Ruko 2 lantai = 3% x Rp. 932,421,580 Rp. 27,972,647

Anda mungkin juga menyukai