PELATIHAN
AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI
JARINGAN IRIGASI
KATA PENGANTAR
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu
penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan
tenaga ahli/ terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan
serta penguasaan teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
perencanaan baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber daya air
maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli
Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi merupakan salah satu jabatan kerja yang
diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat
mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam perencanaan konstruksi
bidang sumber daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi ini
terdiri dari 12 (duabelas) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang
diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Supervisi Konstruksi
Jaringan Irigasi.
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Metode Pelaksanaan dan Perhitungan Biaya Konstruksi
pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Tim Penyusun
i
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
LEMBAR TUJUAN
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Mampu mengkoordinasi, mengarahkan pelaksanaan konstruksi jaringan irigasi
oleh kontraktor dan melakukan pengawasan sesuai dengan gambar
pelaksanaan, spesifikasi teknik, metode pelaksanaan, jangka waktu pelaksanaan
yang tercantum dalam kontrak kontraktor dan jasa konsultan supervisi.
ii
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
iii
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
DAFTAR ISI
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.1 Umum ................................................................................................... 1–1
1.2 Uraian Proyek ...................................................................................... 1–1
1.3 Rencana Pelaksanaan Konstruksi ....................................................... 1–1
1.4 Paket Kontrak ....................................................................................... 1–2
iv
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
v
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
vi
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
vii
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Supervisi Konstruksi
Jaringan Irigasi (Irrigation Construction Supervisor Engineer) dibakukan dalam
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah
ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi, dan kriteria unjuk kerja
sehingga dalam Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi unit-unit
tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen
Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
viii
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
DAFTAR MODUL
2. ICSE . 02 Sistem Manajemen K3, Pedoman Teknis K3, RKL dan RPL
ix
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
PANDUAN PEMBELAJARAN
x
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
1. CERAMAH : PEMBUKAAN
- Menjelaskan Tujuan Mengikuti penjelasan OHT No
Instruksional (TIU & TIK) TIU dan TIK dengan
- Memotivasi peserta bertanya tekun dan aktif
atau menyampaikan pendapat Mengajukan pertanyaan
atas pengalamannya dalam apabila kurang jelas
metode pelaksanaan
konstruksi.
Waktu : 5 menit
Bahan : Lembar tujuan
Waktu : 15 menit
Bahan : Materi serahan
(Bab 2)
xi
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Waktu : 20 menit
Bahan : Materi serahan
(Bab 3)
Waktu : 80 menit
Bahan : Materi serahan
(Bab 5)
xii
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
xiii
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Waktu : 60 menit
Bahan : Materi serahan
(Bab 3)
11. CERAMAH : HARGA SATUAN Mengikuti penjelasan OHT No
instruktur dengan tekun
PEKERJAAN
dan aktif
Mencatat hal-hal yang
- Menjelaskan tentang biaya perlu
langsung dan biaya tidak
Mengajukan pertanyaan
langsung, cara menghitung
bila perlu
harga komponen tenaga
kerja/bahan dan peralatan,
resiko pekerjaan dan contoh-
contoh analisa harga satuan
pekerjaan
Waktu : 45 menit
Bahan : Materi serahan
(Bab 4)
12. CERAMAH : PERHITUNGAN Mengikuti penjelasan OHT No
instruktur dengan tekun
BIAYA KONSTRUK-
dan aktif
SI/BIAYA PEKER-
Mencatat hal-hal yang
JAAN perlu
Mengajukan pertanyaan
- Menjelaskan cara penyusunan bila perlu
daftar kuantitas harga dan
bahan (BoQ), yaitu volume
pekerjaan dikalikan dengan
harga satuan pekerjaan dan
memasukkan pajak yaitu PPN
Waktu : 25 menit
Bahan : Materi serahan
(Bab 5)
xiv
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
MATERI
SERAHAN
xv
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Metode pelaksanaan pada hakekatnya adalah menguraikan tata cara dan teknik-
teknik pelaksanaan pekerjaan, merup[akan inti dari seluruh kegiatan dalam sistem
manajemen konstruksi. Metode pelaksanaan konstruksi merupakan kunci untuk
dapat mewujudkan seluruh perencanaan menjadi bentuk bangunan fisik, dan
dipakai sebagai acuan/dasar pelaksanaan pekerjaan. Pada dasarnya metode
pelaksanaan merupakan penerapan konsep rekayasa berpijak pada keterkaitan
antara persyaratan dalam dokumen pelelangan, permasalahan teknis dan ekonomis
yang ada di lapangan dan seluruh sumber daya.
Kombinasi dan keterkaitan ketiga elemen secara inter-aktif membentuk kerangka
gagasan dan konsep metode optimal yang diterapkan dalam pelaksanaan
konstruksi. Dalam bentuk bagan diberikan pada gambar 1-1.
Konsep metode pelaksanaan mencakup pemilihan dan penetapan yang berkaitan
dengan keseluruhan segi pekerjaan termasuk pemilihan dan penetapan sarana dan
prasarana yang bersifat sementara.
Secara garis besar diuraikan tentang Proyek yang akan dilaksanakan, lokasi proyek,
macam proyek, lingkup pekerjaan dan data-data teknik proyek.
Rencana pelaksanaan jika proyek mendapat bantuan atau sebagian dibiayai dari
loan lembaga keuangan luar negeri, maka rencana pelaksanaan dan jadwal
1-1
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Jika nilai proyek cukup besar, dipertimbangkan untuk dibagi menjadi beberapa
paket agar pelaksanaan konstruksi dapat berjalan lancar.
Gambar 1-1
1-2
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
BAB 2
PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI PROYEK
Sumber dana untuk membiayai proyek dapat dari APBD atau APBN, Loan dan
sumber lain (investor).
1) Pajak
2) Pembebasan tanah
2-1
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
BAB 3
PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI
a. Prakualifikasi
b. Pelaksanaan tender
1) Undangan tender
2) Penjelasan tender
3) Pemasukan penawaran
5) Negosiasi
Proses tender berpedoman pada Kepres No. 80 tahun 2003 atau ketentuan dan
peraturan yang berlaku pada saat itu.
Proses tender pada keadaan normal memerlukan waktu 90 hari, sedang persetujuan
kontrak dari lembaga pemberi loan memerlukan waktu 30 hari.
3-1
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
BAB 4
PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN
KEBUTUHAN SUMBER DAYA
Pada tahap persiapan pelaksanaan proyek maka harus disiapkan sarana dan
prasarana yang meliputi pembuatan dokumen rencana pelaksanaan proyek dan
rencana persiapan fisik dilapangan untuk mendukung dimulainya pelaksanaan
proyek menjadi lebih lancar.
Rencana pelaksanaan proyek menjadi sangat penting dan menjadi standar atau
pedoman untuk kesuksesan pelaksanaan dilapangan demi tercapainya
pengendalian biaya, mutu dan waktu sesuai target yang direncanakan
4-1
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Untuk menyusun metode konstruksi yang lengkap diperlukan data dan analisa
kebutuhan sumber daya tenaga kerja, bahan yang akan dipakai dan paling penting
adalah daftar kebutuhan peralatan.
Juga penentuan ketersediaan tenaga kerja adalah penting. Adalah perlu untuk
selalu “memegang” mandor-mandor yang cakap dan mempunyai jaringan-
jaringan pekerja dengan jumlah yang cukup besar dengan keahlian yang
cukup baik. Apabila kontraktor mendapat proyek tertentu, mandor-mandor
4-2
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
4-3
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
4-4
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
BAB 5
METODE PELAKSANAAN
5.1 Umum
Metode pelaksanaan konstruksi proyek ini dipelajari berdasarkan desain detail proyek
ini, adalah merupakan urutan pelaksanaan pekerjaan yang logis, dan teknik
sehubungan dengan kebutuhan sumber daya dalam suatu kondisi m edan kerja (site),
guna mmperoleh cara pelaksanaan yang efektif dan efisien.
5-1
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
5-2
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
5-3
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
5-4
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Berbasis hujan rata-rata harian, jumlah hari bisa bekerja dapat dihitung untuk
masing-masing pekerjaan pemadatan tanah, pekerjaan tanah yang lain,
pekerjaan beton dan pekerjaan lain-lain. Selama musim hujan dari bulan
Desember sampai Maret, semua pekerjaan pemadatan tanah dihentikan.
Contoh perhitungan jumlah hari dapat bekerja bulanan seperti pada tabel
4.3.1 – tabel 4.3.7.
Semen, besi beton, besi untuk konstruksi, bahan bakar, pelumas, biasanya
tersedia di toko bahan bangunan setempat.
Pada umumnya untuk pekerjaan jaringan irigasi yang cukup besar volumenya
dan areal proyeknya luas, akan menggunakan alat-alat berat.
5-5
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Tabel 5.3.1
Irigasi Karangnongko
Hari Kerja - Stasiun Padangan
(unit = hari)
Hari Libur Hari Hujan Hari Kerja
Hari
Bulan Minggu Hari Libur Total > 3,0 mm > 10,0 mm Pekerjaan Pek. Tanah Pekerjaan
Kalender
Nasional Timbunan yang Lain Beton
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Januari 31 5 2 7 12 7 0 12 17
Februari 29 4 0 4 10 8 0 15 16
Maret 31 4 2 6 8 7 0 17 18
April 30 4 1 5 8 6 9 17 19
Mei 31 5 3 8 3 2 20 20 21
Juni 30 4 0 4 3 1 23 23 25
Juli 31 4 0 4 2 1 25 25 26
Agustus 31 5 1 6 1 1 24 24 24
September 30 4 0 4 1 1 25 25 25
Oktober 31 5 1 6 5 3 20 20 22
Nopember 30 4 9 13 9 7 4 8 10
Desember 31 4 1 5 10 7 0 16 19
Metode Pelaksanaan
Note: 1. Column ( 8 ) = ( 2 ) – ( 5 ) – ( 6 ); (No workable to be allocated from December to March in the rainy season and half of workable day of
(9) is allocated in April and November, as the transition)
2.Column ( 9 ) = ( 2 ) – ( 5 ) – ( 6 )
3.Column ( 10 ) = ( 2 ) – ( 5 ) – ( 10 )
5-6
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Tabel 5.3.2
Irigasi Karangnongko
Hujan Rata-Rata Harian (1990 – 1999) - Stasiun Padangan
(unit = hari)
Curah Hujan (mm) Jan Feb Mar Apr Mai Jun Jul Agst Sep Okt Nop Dec Total
< 0,1 18,4 17,3 22,3 22,2 27,4 27,0 29,2 29,8 28,6 26,4 20,9 20,5 290,0
0,1 – 2,9 0,8 1,0 0,6 0,3 0,6 0,3 0,2 0,0 0,1 0,0 0,3 1,0 5,2
3 – 4,9 1,8 1,3 0,5 0,8 0,3 0,4 0,2 0,1 0,0 0,3 0,6 0,9 7,2
5 – 9,9 3,3 1,8 1,0 1,0 0,4 1,0 0,6 0,3 0,4 0,9 1,5 1,9 14,1
10 – 19,9 3,0 2,1 2,2 3,1 1,6 0,8 0,3 0,3 0,3 1,2 2,3 2,7 19,9
20 – 29,9 1,5 1,4 1,5 1,5 0,3 0,2 0,2 0,2 0,1 1,4 1,9 1,7 11,9
30 – 49,9 1,6 1,6 1,5 0,7 0,2 0,2 0,3 0,1 0,4 0,5 1,7 1,5 10,3
50 – 99,9 0,5 1,6 1,3 0,3 0,2 0,1 0,0 0,1 0,1 0,3 0,8 0,8 6,1
100 0,1 0,1 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,5
Total hari hujan 12,6 10,9 8,7 7,8 3,6 3 1,8 1,2 1,4 4,6 9,1 10,5 75
Hari hujan ( > 3,0 mm) 11,8 9,9 8,1 7,5 3 2,7 1,6 1,2 1,3 4,6 8,8 9,5 70
Hari hujan ( > 10,0 mm) 6,7 7,8 6,6 5,7 2,3 1,3 0,8 0,8 0,9 3,4 6,7 6,7 50
Metode Pelaksanaan
5-7
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Tabel 5.3.3
Irigasi Karangnongko
Hujan Rata-Rata Harian, Januari (1990 – 1999) - Stasiun Padangan
(unit = hari)
Rainfall (mm) 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 Total Average
Metode Pelaksanaan
5-8
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Tabel 5.3.4
Irigasi Karangnongko
Hujan Rata-Rata Harian, Februari (1990 – 1999) - Stasiun Padangan
(unit = hari)
Rainfall (mm) 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 Total Average
Metode Pelaksanaan
5-9
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Tabel 5.3.5
Irigasi Karangnongko
Hujan Rata-Rata Harian, Maret (1990 – 1999) - Stasiun Padangan
(unit = hari)
Rainfall (mm) 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 Total Average
Metode Pelaksanaan
5 - 10
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Tabel 5.3.6
Irigasi Karangnongko
Hujan Rata-Rata Harian, April (1990 – 1999) - Stasiun Padangan
(unit = hari)
Rainfall (mm) 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 Total Average
Metode Pelaksanaan
5 - 11
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Tabel 5.3.7
Irigasi Karangnongko
Hujan Rata-Rata Harian, Mei (1990 – 1999) - Stasiun Padangan
(unit = hari)
Rainfall (mm) 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 Total Average
Metode Pelaksanaan
5 - 12
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Tabel 5.3.8
Padat
Macam tanah Bank Loose
(compacted)
Dengan berdasarkan tabel 5.3.9 tersebut dapat dibuat tabel kebutuhan alat
seperti pada tabel 5.3.10 dan Jadwal Penggunaan Alat tabel 5.3.11.
Material hasil dari stripping, grubbing dan clearing di site dan sisa galian tanah
yang tidak terpakai akan dibuang ke spoil bank.
Untuk dapat mengangkut tanah yang harus dibuang, perlu disediakan atau
dibuat jalan (access road), dan hal ini perlu diperhitungkan dalam biaya
konstruksi.
5 - 13
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Gambar 5.3.1 - CONSTRUCTION TIME SCHEDULE
2000/2001 2001/2002 2002/2003
Description A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M Remarks
Unit Qty
Dry Season Dry Season Dry Season
1 MOBILIZATION &
PREPARATORY WORKS L.S 1.0
2 BENDUNG
Temporary work
/01 Coffering and Care of Water 1st stage Extension 1st stage 2nd stage
including Dewatering
River Diversion
Earth work L.S 1.0
/02 Clearing, Grubbing and Stripping
Sq.m 100.750 BI 600 m 2 x 8h x 2u
/03 Excavation for Structure Cu.m 405.850 BH 86 m 3 x 8h x 4u x 25d x 2s
/04 Excavation for River Bed Cu.m 745.179 BH 86 m 3 x 8h x 3u x 25d x 2s
/05 Dyka Embankment Cu.m 64.500 BH 86 m 3 x 8h x 2u x 25d
/06 Backfill 3
Cu.m 183.060 BH 86 m x 8h x 2u x 25d x 2s
/07 Fillng Existing River Channel Cu.m 724.250 WL 159 m 3 x 8h x 5u x 25d x 2s
2
/08 Sod Facing Sq.m 28.000 16 m /p.d x 40p
Concrete Work
/09 Concrete Cu.m 53.850
Completi
Piling work (Temporary) ng of
Works
/10 Driving Steel Sheet Pile, Driving Extracting Driving Extracting
Type IV, L=15 m Lin.m 13.545 3.6 pcs x 8h x 10m x 2s (D)
/11 Driving Steel Sheet Pile,
Type I, L=8 m Lin.m 17.520 4.3pcs x 8h x 8m x 2s (D)
Piling work Foundation
/12 Driving PC Pile, f 600 mm Lin.m 25.032 0.42p x 8h x 28m x 2u x 25d x 2s
/13 Driving PC Pile, f 500 mm Lin.m 23.802 0.8p x 8h x 15m x 2u x 25d x 2s
/14 Driving PC Pile, f 400 mm Lin.m 3.888 1.49p x 8h 12m x 1u x 25d
/15 Driving PC Pile, f 300 mm Lin.m 11.592 0.92p x 8h x 14m x 2u x 25d x 2s
/16 Furn shing and Driving Steel Lin.m 15.955 4.3p x 8h x 8m x 1u x 25d x 2s
Sheet Pile, Type U-2
Metode Pelaksanaan
Sq.m 4.068
/22 Riprap Sq.m 6.800 33 m 2/d x 2G (4G)
Bridge Work
/23 Erecting PC Beam, span 18,0 m Nos. 10 1 m/span x 1G
/24 Erecting PC Beam, span 16,0 m Nos. 40 1 m/span x 2G
/25 Erecting PC Beam, span 8,5 m Nos. 4 1 m/span x 2G
/26 Erecting Diaphragm Nos. 158
2
/27 Asphalt Pavement Sq.m 980 1.000 m /d
5 - 14
Road Work
/32 Surface Course t = 50 mm Sq.m 49.000 1.000 m 2/d
/33 Subbase Course t = 200 mm Cu.m 95.00 1.300 m 2/d
2
/34 Base Course t = 150 mm Cu.m 7.100 1.200 m /d
Biulding Work
/36 Generator House 36 m 2 No. 1
/37 Keeping House and Control
Room, 54 m 2 No. 1
/38 Operating House 36 m 2 No. 1
/39 Canopy for winch L.S 1
3 BYPASS WAY
Earth Work
/01 Excavation for Structure Cu.m 2.900
/02 Backfill Cu.m 1.010
/03 Sod Facing Sq.m 1.200
Concrete Work
/04 Concrete Cu.m 952.000
Piling Work
/10 Driving PC Pile, 350 mm Lin.m 2.080 1.56 p x 8 h x 10 m x 25 d x 1 u x 2s
Building Work
/10 Operating House Steel Fixed
2
W………… Gates, 30 m No. 1
Metode Pelaksanaan
5 - 15
Tabel 5.3.9 - PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT DAN KOMBINASI ALAT (FLEET)
Metode Pelaksanaan
BL 21 t 62 6 units (754 m3x x50%)
3
/08 Disposal of Excavated material 71,240 m DT 11 t 7,0 months, 22 days 2,464 28,9 8,0 4 units Spoil Bank
Metode Pelaksanaan
/14 /14 Driving Steel Pile, U-II 15,955 lin.m VH 30 Kw 3,0 months, 25 days 1,200 13,3 25,8 1 unit L=3m,375 pcs
CC 35 t 2 Shifts 1 unit L=4m,1,163 pcs
WC 25 t 0,5 unit L=6m, 160pcs
DG 100 kVA 1 unit L=8m, 1,143 pcs
OT 11 t 0,5 unit
5 - 17
/20 Riprap 6,800 m2 BH 0,6 m3 4,5 months,25 days 900 7.6 m2/h 5.4 m2/h 2 units W=1.0m
BL 32t 22.7 m2/h 1 unit
/21 Gray 1 Bedding 1,420 m3 BH 0.6 m3 6,5 months,25 days 1200 1.2 5 m3/h 1 unit For Precast Concrete Block
/22 Eracting PC Beam 54 pcs EB 20 m 15.0 months 3.6 pcs/month 2 pcs/month 2 units
/23 Surface Course 49,000 m2 AF 1.6-2.4 m 2.0 months,22 days 352 139.2m2/h 167 m2/h 1 unit (754 m3x x50%)
t = mm, W = 3.5 m VR 3-4 t 1 unit
DT 2.0 t 1 unit
Metode Pelaksanaan
/24 Subbase Course 9,500 m2 MG 3.1 m 1.5 months,22 days 264 36 43.3 1 unit
t = 200 mm MR 8-10 t 1 unit
TR 8-20 t 1 unit
WT 5.5-6.5 Kl 1 unit
5 - 18
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Operating Hourly Work Hourly
Equipment to be Construction Requiered Remarks
WORKS Q'ty Hours Q'ty Production
Used Period 3 3 Equipment
(hr) (m /h) Rate (m /h)
/25 Base Course 7,100 m2 MG 3.1 m 1,5 months, 22 days 264 26.9 30 1 unit
t = 150 mm MR 8-10 t 1 unit
TR 8-20 t 1 unit
WT 5.5-6.5 Kl 1 unit
By pass Way
/01 Excavation for Structure 2,900 m2 BL 21 t 0,5 months, 22 days 92 31.5 121 1 unit
BH 1.5 m3 86 1 unit
DT 11 t(L=1.0 Km) 16.2 2 units
SB 13t 87 1 unit
/03 Driving PC Ф 350 mm 2,080 lin.m DP 2.5 t 0,5 months, 22 days 200 10.4 15.6 1 unit
BM 2 shifts 1 unit
CC 0.5 unit
OT 11t 0.5 unit
WM 500A 1 unit
Metode Pelaksanaan
5 - 19
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
1 Bulldozer 32 t 5
2 Bulldozer 21 t 11
3 Bulldozer 15 t 2
4 Bulldozer 11 t 2
5 Swap Bulldozer 13 t 4
6 Backhoe 1.5 m3 6
7 Backhoe 0.6 m3 8
8 Backhoe 0.35 m3 1
9 Wheel Loader 4.5 m3 5
10 Wheel Loader 2.1 m3 1
15 Dump Truck 2t 1
16 Motor Grader 3.1 m 2
17 Macadam Roller 8-10 t 2
18 Tire Roller 8-20 t 2
30 Vibrating Hammer 46 Kw 1
5 - 20
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
31 Vibrating Hammer 30 Kw 2
32 Crawler Crane 40 t 3
33 Crawler Crane 35 t 5
34 Ordinary Truck 11 t 5
35 Whee Crane 25 t 4
37 Trailer 15 t 2
40 Truck Mixer 3 m3 6
41 Concrete Vibrator 60 mm 10
49 Trailer 30 t 1
5 - 21
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Purchage No. 0-1
Civil Vorks for Babat Barrage
Tabel 5.3.11 - JADWAL PENGGUNAAN ALAT
(EQUIPMENT USED SCHEDULE)
2002 / 2001 2001 / 2002 2002 / 2003
Description A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M Remarks
Dry Season Dry Season Dry Season
1. Bulldozer 32 t
2nd stage coffering 4
Ripvap 1 1
Filling Exiting River Channel 4
Total ( 5units ) 8
5
2. Bulldozer 21 t
Excavation,Sumerged Bridge 1
Acces Road to be newly constructed 1
Lime stone,submerged bridge 1
Acces Road to be newly constructed 3 3
Lime stone,sumerged bridge 3 3
Excavation for Structure,barrage 3 3 2
Excavation for River Bed 6
Earthfill Type for Dyke Embankment 2
Filling Existing river channel 1
2nd stage Coffering 1
Excavation for Structure,bypass way
Total (11 units)
3. Bulldozer 15 t
Acces Road to be newly constructed 1
Clering,Grubbing and Stripping 1
Earthfill Type A for Dyke Embankment 2
Total (2 Units)
Metode Pelaksanaan
2
4. Bulldozer 11 t
1 st Stage Confferdam 1
Extention 1st stage 1
Backfilling by Excavated Materials 2 2
5 - 22
Total (2units) 2
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Purchage No. 0-1
Civil Vorks for Babat Barrage
EQUIPMENT USED SCHEDULE
2002 / 2001 2001 / 2002 2002 / 2003
Description A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M Remarks
Dry Season Dry Season Dry Season
6. Backhoe 1.5 m 3
Access Road to be Newly Constructed 1
Submerged Bridge 1
Line stone,Sumerged bridge 1
3nd Stape collendam
Excavation for Structure
Excavation for River Bed 1 1 1
Earthfilling Type A for Dyke Embankment 1 1
Backfilling by Excavated Material 2
Excavation for Structure 2 2
Total (6 units) 6 1
7. Backhoe 0.6 m 3
Clearing,Grubbing and Stripping 2
Backfilling by Excavated Material 4 4
Wet Rubble Masonry 2
Gabion Mattress 2 2
Riprap 2 2
Metode Pelaksanaan
Gravel bedding 1 1
Backfilling by Excavated Material 1
Total (8units) 8
Total (1units) 1
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Purchage No. 0-1
Civil Vorks for Babat Barrage
EQUIPMENT USED SCHEDULE
2002 / 2001 2001 / 2002 2002 / 2003
Description A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M Remarks
Dry Season Dry Season Dry Season
Metode Pelaksanaan
Disposal by Excavated Material 4 4
Excavation for Structure,Bypass Way 2
2nd Stage Cofferdam 19
Total (35units) 3
5 - 24
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi
Purchage No. 0-1
Civil Vorks for Babat Barrage
EQUIPMENT USED SCHEDULE
2002 / 2001 2001 / 2002 2002 / 2003
Description A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M Remarks
Dry Season Dry Season Dry Season
Metode Pelaksanaan
5 - 25
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
5.4.1 Umum
5 - 26
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Contoh tata letak (lay out) base camp kontraktor, kontraktor direksi pekerjaab
dan tim konsultan seperti gambar 4.3.1.
5 - 27
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Untuk bangunan konstruksi beton yang volumenya cukup besar dan perlu
dilaksanakan dalam jangka waktu yang pendek, dipertimbangkan
menggunakan batching dan mixing plat.
Q = 6) x cycletime (menit)
60 x operating efficiency
= 11,25 x 3 = 0,63 m 3
60 x 0,9
Pada galian tanah pondasi bangunan yang dalam, perlu diperhatikan struktur
lapisan tanahnya. Jika terdiri dari pasir halus, lumpur berpasir, dengan
kedalaman galian 2 – 4 m dan terdapat rembesan air (seepage), maka untuk
menghindari terjadinya longsor, perlu diamankan dengan memancang dinding
pengaman dari steel sheet pile.
5 - 28
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Jika diameter terowongan kurang dari 3 m, boring dilakukan dengan cara full face
attach. Volume beton biasanya ditambah untuk mengisi kelebihan galian dari garis
galian yang bisa dibayar.
Di hilir terowongan, head race sebagian besar terdiri galian sedalam 5 – 10 m dan
sebagian kecil sepanjang 1 km berupa timbunan galian tanah akan menggunakan
back hoe 0,6 m 3 class dan pembuangan material galian diangkut ke spoil bank.
Material hasil galian yang memenuhi syarat sebagai bahan timbunan, dipakai untuk
bahan timbunan tanggul saluran dan diangkut ke lokasi rencana saluran yang akan
ditimbun.
Galian saluran menggunakan back hoe ukuran 0,6 m 3 dikombinasi dengan dump
truck ukuran 10 ton untuk mengangkut ke lokasi saluran yang akan ditimbun atau ke
stock yard sementara. Untuk pemadatan dipakai vibrating roller ukuran 4 ton.
5 - 29
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
- Beton konstruksi
- Pasangan batu
- Pemasangan pintu air
- Pemadatan
- Timbunan isian kembali (back fill)
- Pemancangan steel sheet pile (khusus siphon).
Pada dasarnya pekerjaan bangunan akan dilaksanakan dalam musim kemarau.
Untuk mengeringkan rembesan air di dalam galian pondasi, digunakan sub mersible
pump diameter 100 mm dan 3,7 kw water out put.
5 - 30
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
BAB 6
60 x q x E b x f
Qc = Cmb
Eb = Working efficiency
F = Faktor pengembangan tanah
Cmb = Cycle time, (min.)
Uraian q Eb F Cmb Qc
6-1
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Uraian q Eb F Cmb Qc
6-2
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Uraian q Eb F Cmb Qc
6-3
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Uraian q Eb F Cmb Qc
6-4
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Uraian q Eb F Cmb Qc
6-5
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
6.1.1 Ripping
60 x An x L x E1 x f
Qr =
Cmr
Where, Qr = Ripping volume per hour in bank-measure, (m 3/hour)
L = Ripping distance
Description An L Er f Cmr Qr
Qr x Qef
Qc = Qr + Qef
Description Qr Qe Qc
L = 20 m 252 87 65
L = 30 m 173 63 46
Description V B D Eb f N Q
3 ton Bulldozer
6-6
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description V B D Eb f N Q
3 ton Bulldozer
V x B x D x Ec x f
Q =
N
Ec = Working efficiency
N = Numbered of compacting.
Description V B Ec f D N Q
6-7
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description V B Ec f D N Q
6-8
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description V B Ec f D N Q
6-9
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description Q1 Q2 Q
21 ton Bulldozer
15 ton Bulldozer
11 ton Bulldozer
Clayey soil 96 76 42
Sandy soil 96 76 42
Q1 x Q2
Q =
Q1 + Q2
Q = 60 x qs x Es x f
Cms
qs = qo x Kb
Es = Working efficiency
6 - 10
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description qo Kb qs Es f Cms Q
6 - 11
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description qo Kb qs Es f Cms Q
Sandy soil 1.6 0.70 1.12 0.75 0.83 0.77 54
6 - 12
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
6.3 Excavation, Loading dan Hauling (Loader, Back Hoe dan Dump Truck)
60 x q1 x f x E1
Q =
Cmt
q1 = qo x Kb
w
Cmt x n
T1 = Es
Where,
n = Q1 x n
Es x Kb
6 - 13
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Where,
Qs = Bucket capacity
Kb = Bucket coefficient
T3 = L - 250
V1
T1 = L - 250
V2
where, V2 = Returning speed, (m/min.)
T5 = 500
VF
where, Vp = Speed in pit, (200 m/min.)
Description qo KV W qt qs Kb N Es Cms T1
Common, sand
20 0.90 1.8 10.0 4.5 0.70 4 0.75 0.74 3.9
and gravel
(1.b) 4.5 m3 Wheel loader and 20 ton Heavy dump truck
Wheathered rock 20 0.90 2.1 8.6 4.5 0.55 4 0.75 0.82 4.4
Common, sand 11 0.90 1.8 5.5 2.1 0.70 4 0.75 0.74 3.9
and gravel
6 - 14
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt E1 f Q
L = 100 m 3,9 3,0 200 300 0 0 1,0 7,9 10,0 0,75 1,00 57,0
250 m 3,9 3,0 200 300 3 0 2,5 9,4 10,0 0,75 1,00 47,9
500 m 3,9 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 11,5 10,0 0,75 1,00 39,1
750 m 3,9 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 13,6 10,0 0,75 1,00 33,1
1.000 m 3,9 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 15,7 10,0 0,75 1,00 28,7
1.250 m 3,9 3,0 250 350 4,0 2,9 2,5 16,3 10,0 0,75 1,00 27,6
1.500 m 3,9 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 18,0 10,0 0,75 1,00 25,0
1.750 m 3,9 3,0 250 350 6,0 4,3 2,5 19,7 10,0 0,75 1,00 22,8
2.000 m 3,9 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 21,4 10,0 0,75 1,00 21,0
2.250 m 3,9 3,0 300 400 6,7 5,0 2,5 (21,4) 10,0 0,75 1,00 (21,0)
2.500 m 3,9 3,0 300 400 7,5 5,6 2,5 22,5 10,0 0,75 1,00 20,0
2.750 m 3,9 3,0 300 400 8,3 6,3 2,5 24,0 10,0 0,75 1,00 18,8
3.000 m 3,9 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 25,5 10,0 0,75 1,00 17,6
3.250 m 3,9 3,0 350 450 8,6 6,7 2,5 (25,5) 10,0 0,75 1,00 (17,6)
3.500 m 3,9 3,0 350 450 9,3 7,2 2,5 25,9 10,0 0,75 1,00 17,4
3.750 m 3,9 3,0 350 450 10,0 7,8 2,5 27,2 10,0 0,75 1,00 16,5
4.000 m 3,9 3,0 350 450 10,7 8,3 2,5 28,4 10,0 0,75 1,00 15,8
Weathered rock
L = 100 m 4,4 3,0 200 300 0 0 1,0 8,4 8,6 0,75 1,00 46,1
250 m 4,4 3,0 200 300 0 0 2,5 9,9 10,0 0,75 1,00 39,1
500 m 4,4 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 12,0 10,0 0,75 1,00 32,2
750 m 4,4 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 14,1 10,0 0,75 1,00 27,4
1.000 m 4,4 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 16,2 10,0 0,75 1,00 23,9
1.250 m 4,4 3,0 250 350 4,0 2,9 2,5 16,8 10,0 0.75 1,00 23,0
1.500 m 4,4 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 18,5 10,0 0.75 1,00 20,9
1.750 m 4,4 3,0 250 350 6,0 4,3 2,5 20,2 10,0 0.75 1,00 19,2
2,000 m 4,4 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 21,9 10,0 0.75 1,00 17,7
2,250 m 4,4 3,0 300 400 6,7 5,0 2,5 (21,9) 10,0 0.75 1,00 (17,7)
2,500 m 4,4 3,0 300 400 7,5 5,6 2,5 23,0 10,0 0.75 1,00 16,8
6 - 15
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description qo Kv w qt qs Kb n Es Cms T1
Commonn, sand 8 0.90 1,8 4,0 1,2 0,70 5 0,75 0,74 4,9
and gravel
(1.e) 2,8 m 3 Tractor Shovel and 11 ton Dump Truck
Commonn, sand 11 0,90 1,8 5,5 2,8 0,70 3 0,75 0,77 3,1
and gravel
(1.f) 2,2 m 3 Tractor Shovel and 11 ton Dump Truck
Commonn, sand 11 0,90 1,8 5,5 2,2 0,70 4 0,75 0,77 4,1
and gravel
(1.g) 1,6 m 3 Tractor Shovel and 8 ton Dump Truck
Commonn, sand 8 0,90 1,8 4,0 1,6 0,70 4 0,75 0,77 4,1
and gravel
(1.h) 1,2 m 3 Tractor Shovel and 8 ton Dump Truck
Commonn, sand 8 0,90 1,8 4,0 1,2 0,70 5 0,75 0,77 5,1
and gravel
(1.i) 1,2 m 3 Tractor Shovel and 6 ton Dump Truck
Commonn, sand 6 0,90 1,8 3,0 1,2 0,70 4 0,75 0,77 4,1
and gravel
(1.j) 1,5 m 3 Bachoe and 8 ton Dump Truck
Commonn, sand 8 0,90 1,8 4,0 1,5 0,80 4 0,75 0,52 2,8
and gravel
Commonn, sand 8 0,90 1,8 4,0 1,2 0,80 5 0,75 0,52 3,5
and gravel
(1.l) 0,6 m 3 Bachoe and 6 ton Dump Truck
Commonn, sand 6 0,90 1,8 3,0 0,6 0,80 7 0,75 0,46 4,3
and gravel
(1.m) 0,35 m 3 Bachoe and 6 ton Dump Truck
Commonn, sand 6 0,90 1,8 3,0 0,35 0,80 1 0,75 0,46 6,7
and gravel
(1.n) 1,5 m 3 Bachoe and 11 ton Dump Truck
Commonn, sand 11 0,90 1,8 5.5 1,5 0,8 5 0,85 0,52 3,5
and gravel
6 - 16
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt Et f Q
2.750 m 4,4 3,0 300 400 8,3 6,3 2,5 24,5 10,0 0,75 1,00 15,8
3.000 m 4,4 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 26,0 10,0 0,75 1,00 14,9
3.250 m 4,4 3,0 350 450 8,6 6,7 2,5 (26,0) 10,0 0,75 1,00 (14,9)
3,500 m 4,4 3,0 350 450 9,3 7,2 2,5 26,4 10,0 0,75 1,00 14,7
3.750 m 4,4 3,0 350 450 10,0 7,8 2,5 27,7 10,0 0,75 1,00 14,0
4,000 m 4,4 3,0 350 450 10,7 8,5 2,5 28,9 10,0 0,75 1,00 13,4
L = 100 m 3,9 3,0 200 300 0 0 1,0 7,9 5,5 0,75 1,00 31,3
250 m 3,9 3,0 200 300 0 0 2,5 9,4 5,5 0,75 1,00 26,3
500 m 3,9 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 11,5 5,5 0,75 1,00 21,5
750 m 3,9 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 13,6 5,5 0,75 1,00 18,2
1.000 m 3,9 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 15,7 5,5 0,75 1,00 15,8
1.500 m 3,9 3,0 200 350 5,0 3,6 2,5 18,0 5,5 0,75 1,00 13,8
2.000 m 3,9 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 2,14 5,5 0,75 1,00 11,6
3.000 m 3,9 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 25,5 5,5 0,75 1,00 9.7
4.000 m 3,9 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 31,3 5,5 0,75 1,00 7,9
5.000 m 3,9 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 33,6 5,5 0,75 1,00 7,4
6.000 m 3,9 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 38,6 5,5 0,75 1,00 6,4
7.000 m 3,9 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 39,8 5,5 0,75 1,00 6,2
8.000 m 3,9 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 44,3 5,5 0,75 1,00 5,6
9.000 m 3,9 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 48,8 5,5 0,75 1,00 5,1
10.000 m 3,9 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 53,3 5,5 0,75 1,00 4,6
12.500 m 3,9 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 64,5 5,5 0,75 1,00 3,8
15.000 m 3,9 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 75,8 5,5 0,75 1,00 3,3
L = 100 m 4,9 3,0 200 300 0 0 1,0 8,9 4,0 0,75 1,00 20,2
250 m 4,9 3,0 200 300 0 0 2,5 10,4 4,0 0.75 1,00 17,3
500 m 4,9 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 12,5 4,0 0.75 1,00 14,4
750 m 4,9 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 14,6 4,0 0.75 1,00 12,3
1.000 m 4,9 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 16,7 4,0 0.75 1,00 10,8
1.500 m 4,9 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 19,0 4,0 0.75 1,00 9,5
6 - 17
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt Et f Q
2.000 m 4,9 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 22,4 4,0 0,75 1,00 8,0
3.000 m 4,9 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 26,5 4,0 0,75 1,00 6,8
4.000 m 4,9 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 32,3 4,0 0,75 1,00 5,6
5.000 m 4,9 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 34,6 4,0 0,75 1,00 5,2
6.000 m 4,9 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 39,6 4,0 0,75 1,00 4,5
7.000 m 4,9 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 40,8 4,0 0,75 1,00 4,4
8.000 m 4,9 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 45,3 4,0 0,75 1,00 4,4
9.000 m 4,9 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 49,8 4,0 0,75 1,00 3,6
10.000 m 4,9 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 54,3 4,0 0,75 1,00 3,3
12.500 m 4,9 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 65,5 4,0 0,75 1,00 2,7
15.000 m 4,9 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 76,8 4,0 0,75 1,00 2,3
L = 100 m 3,1 3,0 200 300 0 0 1,0 7,1 5,5 0,75 1,00 34,9
250 m 3,1 3,0 200 300 0 0 2,5 8,6 5,5 0,75 1,00 28,8
500 m 3,1 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 10,7 5,5 0,75 1,00 23,1
750 m 3,1 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 12,8 5,5 0,75 1,00 19,3
1.000 m 3,1 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 14,9 5,5 0,75 1,00 16,6
1.500 m 3,1 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 17,2 5,5 0,75 1,00 14,4
2.000 m 3,1 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 20,6 5,5 0,75 1,00 12,0
3.000 m 3,1 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 24,7 5,5 0,75 1,00 10,0
4.000 m 3,1 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 30,5 5,5 0,75 1,00 8,1
5.000 m 3,1 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 32,8 5,5 0,75 1,00 7,5
6.000 m 3,1 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 37,8 5,5 0,75 1,00 6,5
7.000 m 3,1 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 39,0 5,5 0,75 1,00 6,3
8.000 m 3,1 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 43,5 5,5 0,75 1,00 5,7
9.000 m 3,1 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 48,0 5,5 0,75 1,00 5,2
10.000 m 3,1 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 52,5 5,5 0,75 1,00 4,7
12.500 m 3,1 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 63,7 5,5 0,75 1,00 3,9
15.000 m 3,1 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 75,0 5,5 0,75 1,00 3,3
53,000 m 3,1 3,0 833 1000 63,6 53,0 0 122,7 5,5 0,75 1,00 2,0
6 - 18
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt Et f Q
L = 100 m 4,1 3,0 200 300 0 0 1,0 8,1 5,5 0,75 1,00 30,6
250 m 4,1 3,0 200 300 0 0 2,5 9,6 5,5 0,75 1,00 25,8
500 m 4,1 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 11,7 5,5 0,75 1,00 21,2
750 m 4,1 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 13,8 5,5 0,75 1,00 17,9
1.000 m 4,1 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 15,9 5,5 0,75 1,00 15,6
1.500 m 4,1 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 18,2 5,5 0,75 1,00 13,6
2,000 m 4,1 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 21,6 5,5 0,75 1,00 11,5
3,000 m 4,1 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 25,7 5,5 0,75 1,00 9,6
4,000 m 4,1 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 31,5 5,5 0,75 1,00 7,9
5,000 m 4,1 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 33,8 5,5 0,75 1,00 5,3
6,000 m 4,1 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 38,8 5,5 0,75 1,00 6,4
7,000 m 4,1 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 40,0 5,5 0,75 1,00 6,2
8,000 m 4,1 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 44,5 5,5 0,75 1,00 5,6
9,000 m 4,1 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 49,0 5,5 0,75 1,00 5,1
10,000 m 4,1 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 53,5 5,5 0,75 1,00 4,6
12.500 m 4,1 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 64,7 5,5 0,75 1,00 3,8
15.000 m 4,1 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 76,0 5,5 0,75 1,00 3,3
L = 100 m 4,1 3,0 200 300 0 0 1,0 8,1 4,0 0,75 1,00 22,2
250 m 4,1 3,0 200 300 0 0 2,5 9,6 4,0 0,75 1,00 18,8
500 m 4,1 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 11,7 4,0 0,75 1,00 15,4
750 m 4,1 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 13,8 4,0 0,75 1,00 13,0
1.000 m 4,1 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 15,9 4,0 0,75 1,00 11,3
1.500 m 4,1 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 18,2 4,0 0,75 1,00 9,9
2,000 m 4,1 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 21,6 4,0 0,75 1,00 8,3
3,000 m 4,1 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 25,7 4,0 0,75 1,00 7,0
4,000 m 4,1 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 31,5 4,0 0,75 1,00 5,7
5,000 m 4,1 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 33,8 4,0 0,75 1,00 5,3
6,000 m 4,1 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 38,8 4,0 0,75 1,00 4,6
7,000 m 4,1 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 40,0 4,0 0,75 1,00 4,5
8,000 m 4,1 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 44,5 4,0 0,75 1,00 4,0
6 - 19
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt Et f Q
9,000 m 4,1 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 49,0 4,0 0,75 1,00 3,7
10,000 m 4,1 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 53,5 4,0 0,75 1,00 3,4
12.500 m 4,1 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 64,7 4,0 0,75 1,00 2,8
15.000 m 4,1 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 76,0 4,0 0,75 1,00 2,4
L = 100 m 5,1 3,0 200 300 0 0 1,0 9,1 4,0 0,75 1,00 19,8
250 m 5,1 3,0 200 300 0 0 2,5 10,6 4,0 0,75 1,00 17,0
500 m 5,1 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 12,7 4,0 0,75 1,00 14,2
750 m 5,1 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 14,8 4,0 0,75 1,00 12,2
1.000 m 5,1 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 16,9 4,0 0,75 1,00 10,7
1.500 m 5,1 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 19,2 4,0 0,75 1,00 9,4
2,000 m 5,1 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 22,6 4,0 0,75 1,00 8,0
3,000 m 5,1 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 26,7 4,0 0,75 1,00 6,7
4,000 m 5,1 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 32,5 4,0 0,75 1,00 5,5
5,000 m 5,1 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 34,8 4,0 0,75 1,00 5,2
6,000 m 5,1 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 39,8 4,0 0,75 1,00 4,5
7,000 m 5,1 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 41,0 4,0 0,75 1,00 4,4
8,000 m 5,1 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 45,5 4,0 0,75 1,00 4,0
9,000 m 5,1 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 50,0 4,0 0,75 1,00 3,6
10,000 m 5,1 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 54,5 4,0 0,75 1,00 3,3
11.500 m 5,1 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 65,7 4,0 0,75 1,00 2,7
12.500 m 5,1 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 65,7 4,0 0,75 1,00 2,7
15.000 m 5,1 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 77,0 4,0 0,75 1,00 2,3
L = 100 m 4,1 3,0 200 300 0 0 1,0 8,1 3,0 0,75 1,00 16,7
250 m 4,1 3,0 200 300 0 0 2,5 9,6 3,0 0,75 1,00 14,1
500 m 4,1 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 11,7 3,0 0,75 1,00 11,5
750 m 4,1 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 13,8 3,0 0,75 1,00 9,8
1.000 m 4,1 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 15,9 3,0 0,75 1,00 8,5
1.500 m 4,1 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 18,2 3,0 0,75 1,00 7,4
2,000 m 4,1 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 21,6 3,0 0,75 1,00 6,3
6 - 20
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt Et f Q
2,500 m 4,1 3,0 250 350 9,0 6,4 2,5 25,0 3,0 0,75 1,00 5,4
3,000 m 4,1 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 25,7 3,0 0,75 1,00 5,3
4,000 m 4,1 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 31,5 3,0 0,75 1,00 4,3
5,000 m 4,1 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 33,8 3,0 0,75 1,00 4,0
6,000 m 4,1 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 38,8 3,0 0,75 1,00 3,5
7,000 m 4,1 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 40,0 3,0 0,75 1,00 3,4
8,000 m 4,1 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 44,6 3,0 0,75 1,00 3,0
9,000 m 4,1 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 49,0 3,0 0,75 1,00 2,8
10,000 m 4,1 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 53,5 3,0 0,75 1,00 2,5
11.500 m 4,1 3,0 400 500 28,1 22,5 2,5 60,2 3,0 0,75 1,00 2,2
12.500 m 4,1 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 64,7 3,0 0,75 1,00 2,1
15.000 m 4,1 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 76,0 3,0 0,75 1,00 1,8
L = 100 m 2,8 3,0 200 300 0 0 1,0 6,8 4,0 0,75 1,00 26,5
250 m 2,8 3,0 200 300 0 0 2,5 8,3 4,0 0,75 1,00 21,7
500 m 2,8 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 10,4 4,0 0,75 1,00 17,3
750 m 2,8 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 12,5 4,0 0,75 1,00 14,4
1.000 m 2,8 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 14,6 4,0 0,75 1,00 12,3
1.500 m 2,8 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 16,9 4,0 0,75 1,00 10,7
2,000 m 2,8 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 20,3 4,0 0,75 1,00 8,9
3,000 m 2,8 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 24,4 4,0 0,75 1,00 7,4
4,000 m 2,8 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 30,2 4,0 0,75 1,00 6,0
5,000 m 2,8 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 32,5 4,0 0,75 1,00 5,5
6,000 m 2,8 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 37,5 4,0 0,75 1,00 4,8
7,000 m 2,8 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 38,7 4,0 0,75 1,00 4,7
8,000 m 2,8 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 43,2 4,0 0,75 1,00 4,2
9,000 m 2,8 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 47,7 4,0 0,75 1,00 3,8
10,000 m 2,8 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 52,2 4,0 0,75 1,00 3,4
12.500 m 2,8 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 63,4 4,0 0,75 1,00 2,8
15.000 m 2,8 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 74,7 4,0 0,75 1,00 2,4
6 - 21
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt Et f Q
L = 100 m 3,5 3,0 200 300 0 0 1,0 7,5 4,0 0,75 1,00 24,0
250 m 3,5 3,0 200 300 0 0 2,5 9,0 4,0 0,75 1,00 20,0
500 m 3,5 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 11,1 4,0 0,75 1,00 16,2
750 m 3,5 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 13,2 4,0 0,75 1,00 13,6
1.000 m 3,5 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 15,3 4,0 0,75 1,00 11,8
1.500 m 3,5 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 17,6 4,0 0,75 1,00 10,2
2,000 m 3,5 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 21,0 4,0 0,75 1,00 8,6
3,000 m 3,5 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 25,1 4,0 0,75 1,00 7,2
4,000 m 3,5 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 30,9 4,0 0,75 1,00 5,8
5,000 m 3,5 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 33,2 4,0 0,75 1,00 5,4
6,000 m 3,5 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 38,2 4,0 0,75 1,00 4,7
7,000 m 3,5 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 39,4 4,0 0,75 1,00 4,6
8,000 m 3,5 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 43,9 4,0 0,75 1,00 4,1
9,000 m 3,5 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 48,4 4,0 0,75 1,00 3,7
10,000 m 3,5 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 52,9 4,0 0,75 1,00 3,4
12.500 m 3,5 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 64,1 4,0 0,75 1,00 2,8
15.000 m 3,5 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 75,4 4,0 0,75 1,00 2,4
L = 100 m 4,3 3,0 200 300 0 0 1,0 8,3 3,0 0,75 1,00 16,3
250 m 4,3 3,0 200 300 0 0 2,5 9,8 3,0 0,75 1,00 13,8
500 m 4,3 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 11,9 3,0 0,75 1,00 11,3
750 m 4,3 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 14,0 3,0 0,75 1,00 9,6
1.000 m 4,3 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 16,1 3,0 0,75 1,00 8,4
1.500 m 4,3 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 18,4 3,0 0,75 1,00 7,3
2,000 m 4,3 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 21,8 3,0 0,75 1,00 6,2
3,000 m 4,3 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 25,9 3,0 0,75 1,00 5,2
4,000 m 4,3 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 31,7 3,0 0,75 1,00 4,3
5,000 m 4,3 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 34,0 3,0 0,75 1,00 4,0
6,000 m 4,3 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 39,0 3,0 0,75 1,00 3,5
7,000 m 4,3 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 40,2 3,0 0,75 1,00 3,4
6 - 22
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt Et f Q
8,000 m 4,3 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 44,7 3,0 0,75 1,00 3,0
9,000 m 4,3 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 49,2 3,0 0,75 1,00 2,7
10,000 m 4,3 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 53,7 3,0 0,75 1,00 2,5
12.500 m 4,3 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 64,9 3,0 0,75 1,00 2,1
15.000 m 4,3 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 76,2 3,0 0,75 1,00 1,8
L = 100 m 6,7 3,0 200 300 0 0 1,0 10,7 3,0 0,75 1,00 12,6
250 m 6,7 3,0 200 300 0 0 2,5 12,2 3,0 0,75 1,00 11,1
500 m 6,7 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 14,3 3,0 0,75 1,00 9,4
750 m 6,7 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 16,4 3,0 0,75 1,00 8,2
1.000 m 6,7 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 18,5 3,0 0,75 1,00 7,3
1.500 m 6,7 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 20,8 3,0 0,75 1,00 6,5
2,000 m 6,7 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 24,2 3,0 0,75 1,00 5,6
L = 100 m 3,5 3,0 200 300 0 0 1,0 7,5 5,5 0,75 1,00 33,0
250 m 3,5 3,0 200 300 0 0 2,5 9,0 5,5 0,75 1,00 27,5
500 m 3,5 3,0 200 300 1,3 0,8 2,5 11,1 5,5 0,75 1,00 22,3
750 m 3,5 3,0 200 300 2,5 1,7 2,5 13,2 5,5 0,75 1,00 18,8
1.000 m 3,5 3,0 200 300 3,8 2,5 2,5 15,3 5,5 0,75 1,00 16,2
1.500 m 3,5 3,0 250 350 5,0 3,6 2,5 17,6 5,5 0,75 1,00 14,1
2,000 m 3,5 3,0 250 350 7,0 5,0 2,5 21,0 5,5 0,75 1,00 11,8
2,500 m 3,5 3,0 250 350 9,0 6,4 2,5 24,4 5,5 0,75 1,00 10,1
3,000 m 3,5 3,0 300 400 9,2 6,9 2,5 25,1 5,5 0,75 1,00 9,9
4,000 m 3,5 3,0 300 400 12,5 9,4 2,5 30,9 5,5 0,75 1,00 8,0
5,000 m 3,5 3,0 350 450 13,6 10,6 2,5 33,2 5,5 0,75 1,00 7,5
6,000 m 3,5 3,0 350 450 16,4 12,8 2,5 38,2 5,5 0,75 1,00 6,5
7,000 m 3,5 3,0 400 500 16,9 13,5 2,5 39,4 5,5 0,75 1,00 6,5
8,000 m 3,5 3,0 400 500 19,4 15,5 2,5 43,9 5,5 0,75 1,00 5,6
6 - 23
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description T1 T2 V1 V2 T3 T4 T5 Cmt qt Et f Q
9,000 m 3,5 3,0 400 500 21,9 17,5 2,5 48,4 5,5 0,75 1,00 5,1
10.000 m 3,5 3,0 400 500 24,4 19,5 2,5 52,9 5,5 0,75 1,00 4,7
11.500 m 3,5 3,0 400 500 28,1 22,5 2,5 59,6 5,5 0,75 1,00 4,2
12.500 m 3,5 3,0 400 500 30,6 24,5 2,5 64,1 5,5 0,75 1,00 3,9
13.500 m 3,5 3,0 400 500 33,1 26,5 2,5 68,6 5,5 0,75 1,00 3,6
15.000 m 3,5 3,0 400 500 36,9 29,5 2,5 75,4 5,5 0,75 1,00 3,3
6 - 24
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
60 x C x E
Q =
Cm
3,0 m 3 1,7 m 3
Description V1 V2 L/V1 L/V2 Cm E
C Q C Q
Agitator Truck
L = 500 m 200 300 2,5 1,7 14,2 0,80 3,0 10,1 1,7 5,7
L = 1.000 m 200 300 5,0 3,3 18,3 0,80 3,0 7,9 1,7 4,5
L = 1.500 m 250 350 6,0 4,3 20,3 0,80 3,0 7,1 1,7 4,0
L = 2.000 m 250 350 8,0 5,7 23,7 0,80 3,0 6,1 1,7 3,4
L = 2.500 m 300 400 8,3 6,3 24,6 0,80 3,0 5,9 1,7 3,3
L = 3.000 m 300 400 10,0 7,5 27,5 0,80 3,0 5,2 1,7 3,0
L = 4.000 m 350 450 11,4 8,9 30,3 0,80 3,0 4,8 1,7 2,7
L = 5.000 m 350 450 14,3 11,1 35,4 0,80 3,0 4,1 1,7 2,3
L = 6.000 m 350 450 17,1 13,3 40,4 0,80 3,0 3,6 1,7 2,0
L = 7.000 m 350 450 20,0 15,6 45,6 0,80 3,0 3,2 1,7 1,8
L = 8.000 m 350 450 22,9 17,8 50,7 0,80 3,0 2,8 1,7 1,6
L = 9.000 m 350 450 25,7 20,0 55,7 0,80 3,0 2,6 1,7 1,5
L = 10.000 m 350 450 28,6 22,2 60,8 0,80 3,0 2,4 1,7 1,3
6 - 25
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
3,0 m 3 1,7 m 3
Description V1 V2 L/V1 L/V2 Cm E
C Q C Q
Agitator Truck
L = 11.000 m 350 450 31,4 24,4 65,8 0,80 3,0 2,2 1,7 1,2
L = 12.000 m 350 450 34,3 26,7 71,0 0,80 3,0 2,0 1,7 1.1
L = 13.000 m 350 450 37,1 28,9 76,0 0,80 3,0 1,9 1,7 1,1
L = 14.000 m 350 450 40,0 31,1 81,1 0,80 3,0 1,8 1,7 1,0
L = 15.000 m 350 450 42,9 33,3 86,2 0,80 3,0 1,7 1,7 0,9
L = 16.000 m 350 450 45,7 35,6 91,3 0,80 3,0 1,6 1,7 0,9
L = 17.000 m 350 450 48,6 37,8 96,4 0,80 3,0 1,5 1,7 0,8
L = 18.000 m 350 450 51,4 40,0 101,4 0,80 3,0 1,4 1,7 0,8
L = 19.000 m 350 450 54,3 42,2 106,5 0,80 3,0 1,4 1,7 0,8
L = 20.000 m 350 450 57,1 44,4 111,5 0,80 3,0 1,3 1,7 0,7
L = 21.000 m 350 450 60,0 46,7 116,7 0,80 3,0 1,2 1,7 0,7
L = 22.000 m 350 450 62,9 48,9 121,8 0,80 3,0 1,2 1,7 0,7
L = 23.000 m 350 450 65,7 51,1 126,8 0,80 3,0 1,1 1,7 0,6
L = 24.000 m 350 450 68,6 53,3 131,9 0,80 3,0 1,1 1,7 0,6
L = 25.000 m 350 450 71,4 55,6 137,0 0,80 3,0 1,1 1,7 0,6
L = 26.000 m 350 450 74,3 57,8 142,1 0,80 3,0 1,0 1,7 0,6
L = 27.000 m 350 450 77,1 60,0 147,1 0,80 3,0 1,0 1,7 0,6
L = 28.000 m 350 450 80,0 62,2 152,2 0,80 3,0 0,9 1,7 0,5
L = 29.000 m 350 450 82,9 64,4 157,3 0,80 3,0 0,9 1,7 0,5
L = 30.000 m 350 450 85,7 66,7 162,4 0,80 3,0 0,9 1,7 0,5
6 - 26
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
60 x q x E
Q = Cm
Description q E Cm Q
60 x q x E
Q = Cm
Description q E Cm Q
6 - 27
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Q = q xE
Description q E Q
60 x q x E
Q =
Cm
Description q E t1 t2 t3 Cm Q
6 - 28
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
6.6 Pemancangan
Q = 60 /Tc
(0,75 + γ x N max) x L + α x K
Tc =
F
Description γ Nmax L α K F Tc Q
1) Vibrating Hammer, 30 Kw (Sheet Pile Type II)
In case of N max = 15
6 - 29
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description γ Nmax L α K F Tc Q
8,0 m Piling 0,02 15 8,0 3,38 1,11 1,00 13,1 4,6
In case of N max = 20
In case of N max = 30
6 - 30
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description γ Nmax L α K F Tc Q
5,0 m Piling 0,02 30 5,0 3,38 1,11 1,00 11,2 5,4
In case of Nmax = 15
In case of N max = 20
Tb + Tw + Tp
Tc = F = work eficiency
F
where,
Tb : Piling time of one pile (min./no.)
Tb = K x x L
where, K = Coefficient of pile (1.60)
= Coefficient of soll (1.00 to 1.20)
L = Pile of length
6 - 31
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
= Coefficient of hammer
(for 300 mm, 1.01)
(for 350 mm, 0.93)
(for 320 mm x 500 mm, 0.97)
(for 400 mm, 0.97)
(for 450 mm, 1.00)
(for 500 mm, 1.00)
(for 600 mm, 1.06)
(for 600 mm, 0.99)
Tp : Preparing of pile
Tp = 6 x n + 12
where, n : Number of times for lifting
F : Work efficiency
Description K L L
Tb N tw 1 Tw n Tp F Tc Q
6 - 32
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description K L L
Tb N tw 1 Tw n Tp F Tc Q
In case of Nmax. = 20
Less 6 m 1,60 1,15 6,0 1,01 6,1 11,2 0 13 0 1 18 0,95 10,7 1,95
10 m 1,60 1,15 10,0 1,01 10,2 18,8 0 13 0 1 18 0,95 38,7 1,55
12 m to 15 m 1,60 1,15 15,0 1,01 15,4 28,3 1 13 13 2 24 0,95 68,7 0,87
20 m 1,60 1,15 20,0 1,01 20,6 37,9 1 13 13 2 24 0,95 78,8 0,76
22 m 1,60 1,15 22,0 1,01 22,7 41,8 1 13 13 2 24 0,95 82,9 0,72
25 m 1,60 1,15 25,0 1,01 25,8 47,5 2 13 26 3 30 0,95 108,9 0,55
In case of Nmax. = 30
Less 6 m 1,60 1,20 6,0 1,01 6,1 11,7 0 13 0 1 18 0,95 31,3 1,92
10 m 1,60 1,20 10,0 1,01 10,2 19,6 0 13 0 1 18 0,95 39,6 1,52
12 m to 15 m 1,60 1,20 15,0 1,01 15,4 29,6 1 13 13 2 24 0,95 70,1 0,86
20 m 1,60 1,20 20,0 1,01 20,6 39,6 1 13 13 2 24 0,95 80,6 0,74
22 m 1,60 1,20 22,0 1,01 22,7 43,6 1 13 13 2 24 0,95 84,8 0,71
25 m 1,60 1,20 25,0 1,01 25,8 49,5 2 13 26 3 30 0,95 111,1 0,54
In case of Nmax. = 20
80 m 1,60 1,15 8,0 0,93 6,9 12,7 0 15 0 1 18 0,95 31,7 1,89
12,0 m 1,60 1,15 12,0 0,93 10,1 18,6 0 15 0 1 18 0,95 38,5 1,56
15,0 m 1,60 1,15 15,0 0,93 12,4 22,8 1 15 15 2 24 0,95 65,1 0,92
24,0 m 1,60 1,15 24,0 0,93 19,2 35,3 1 15 15 2 24 0,95 78,2 0,77
30,0 m 1,60 1,15 24,0 0,93 23,6 43,3 2 15 30 3 30 0,95 108,8 0,55
In case of Nmax. = 30
80 m 1,60 1,20 8,0 0,93 6,9 13,2 0 15 0 1 18 0,95 32,8 1,83
12,0 m 1,60 1,20 12,0 0,93 10,1 19,4 0 15 0 1 18 0,95 39,4 1,52
15,0 m 1,60 1,20 15,0 0,93 12,4 23,8 1 15 15 2 24 0,95 66,1 0,91
24,0 m 1,60 1,20 24,0 0,93 19,2 36,9 1 15 15 2 24 0,95 79,9 0,75
30,0 m 1,60 1,20 30,0 0,93 23,6 45,3 2 15 30 3 30 0,95 110,8 0,54
6 - 33
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description K L L
Tb N tw 1 Tw n Tp F Tc Q
In case of Nmax. = 20
3,0 m 1,60 1,15 3,0 0,97 2,9 5,3 - - - 1 18 0,95 24,5 2,45
7,5 m 1,60 1,15 7,5 0,97 7,2 13,2 - - - 1 18 0,95 32,8 1,83
9m 1,60 1,15 9,0 0,97 8,6 15,8 - - - 1 18 0,95 35,6 1,69
10 m 1,60 1,15 10,0 0,97 9,5 17,2 - - - 1 18 0,95 37,4 1,60
11 m 1,60 1,15 11,0 0,97 10,5 19,3 - - - 1 18 0,95 39,3 1,53
In case of Nmax. = 30
3,0 m 1,60 1,20 3,0 0,97 2,9 5,6 - - - 1 18 0,95 24,8 2,42
7,5 m 1,60 1,20 7,5 0,97 7,2 13,8 - - - 1 18 0,95 33,5 1,79
9m 1,60 1,20 9,0 0,97 8,6 16,5 - - - 1 18 0,95 36,3 1,65
10 m 1,60 1,20 10,0 0,97 9,5 18,2 - - - 1 18 0,95 38,1 1,57
11 m 1,60 1,20 11,0 0,97 10,5 20,2 - - - 1 18 0,95 40,2 1,49
In case of Nmax. = 15
12,0 m 1,6 1,00 12,0 0,97 11,1 17,8 0 17 0 1 18 0,95 37,7 1,59
15,0 m 1,6 1,00 15,0 0,97 13,8 22,1 1 17 17 2 24 0,95 66,4 0,90
24,0 m 1,6 1,00 24,0 0,97 21,8 34,9 1 17 17 2 24 0,95 79,9 0,75
30,0 m 1,6 1,00 30,0 0,97 27,1 43,4 2 17 34 3 30 0,95 119,9 0,53
In case of Nmax. = 20
12,0 m 1,6 1,15 12,0 0,97 11,1 20,4 0 17 0 1 18 0,95 40,4 1,49
15,0 m 1,6 1,15 15,0 0,97 13,8 25,4 1 17 17 2 24 0,95 69,9 0,86
24,0 m 1,6 1,15 24,0 0,97 21,8 40,1 1 17 17 2 24 0,95 85,4 0,70
30,0 m 1,6 1,15 30,0 0,97 27,1 49,9 2 17 34 3 30 0,95 119,9 0,50
In case of Nmax. = 30
12,0 m 1,6 1,20 12,0 0,97 11,1 21,3 0 17 0 1 18 0,95 41,4 1,45
15,0 m 1,6 1,20 15,0 0,97 13,3 25,5 1 17 17 2 24 0,95 71,1 0,84
24,0 m 1,6 1,20 24,0 0,97 21,8 42,9 1 17 17 2 24 0,95 87,3 0,69
30,0 m 1,6 1,20 30,0 0,97 27,1 52,0 2 17 34 3 30 0,95 122,1 0,49
In case of Nmax. = 15
6 - 34
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description K L L
Tb N tw 1 Tw n Tp F Tc Q
In case of Nmax. = 20
In case of Nmax. = 30
In case of Nmax. = 15
Lees 12 m 1,60 1,00 12,0 1,00 12 19,2 0 19 0 1 18 0,95 39,1 1,53
12 m to 15 m 1,60 1,00 15,0 1,00 15 24,0 1 19 19 2 24 0,95 70,5 0,85
25 m 1,60 1,00 25,0 1,00 25 40,0 2 19 38 3 30 0,95 113,7 0,53
30 m 1,60 1,00 30,0 1,00 30 48,0 2 19 38 3 30 0,95 122,1 0,49
35 m 1,60 1,00 35,0 1,00 34 56,0 2 19 38 3 30 0,95 130,5 0,46
40 m 1,60 1,00 40,0 1,00 40 64,0 3 19 57 4 36 0,95 165,3 0,36
In case of Nmax. = 20
In case of Nmax. = 30
6 - 35
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description K L L
Tb N tw 1 Tw n Tp F Tc Q
In case of Nmax. = 15
Lees 12 m 1,60 1,00 12,0 1,06 13,9 22,2 0 22 0 1 18 0,95 42,3 1,42
12 m to 15 m 1,60 1,00 15,0 1,06 17,6 28,2 1 22 22 2 24 0,95 78,1 0,77
25 m 1,60 1,00 25,0 1,06 30,3 48,5 2 22 44 3 30 0,95 128,9 0,47
30 m 1,60 1,00 30,0 1,06 36,8 58,9 2 22 44 3 30 0,95 139,9 0,43
35 m 1,60 1,00 35,0 1,06 43,3 69,3 2 22 44 3 30 0,95 150,8 0,40
40 m 1,60 1,00 40,0 1,06 49,9 79,8 3 22 66 4 36 0,95 191,4 0,31
42 m 1,60 1,00 42,0 1,06 52,6 84,2 3 22 66 4 36 0,95 196,0 0,31
45 m 1,60 1,00 45,0 1,06 56,5 90,4 3 22 66 4 36 0,95 202,5 0,30
In case of Nmax. = 20
Lees 12 m 1,60 1,15 12,0 1,06 13,9 25,6 0 22 0 1 18 0,95 45,9 1,31
12 m to 15 m 1,60 1,15 15,0 1,06 17,6 32,4 1 22 22 2 24 0,95 82,5 0,73
25 m 1,60 1,15 25,0 1,06 30,3 55,8 2 22 44 3 30 0,95 136,6 0,44
30 m 1,60 1,15 30,0 1,06 36,8 67,7 2 22 44 3 30 0,95 149,2 0,40
35 m 1,60 1,15 35,0 1,06 43,3 79,9 2 22 44 3 30 0,95 161,8 0,37
40 m 1,60 1,15 40,0 1,06 49,9 91,8 3 22 66 4 36 0,95 204,0 0,29
42 m 1,60 1,15 42,0 1,06 52,6 96,8 3 22 66 4 36 0,95 209,3 0,29
45 m 1,60 1,15 45,0 1,06 56,5 104,0 3 22 66 4 36 0,95 216,8 0,28
In case of Nmax. = 30
Lees 12 m 1,60 1,20 12,0 1,06 13,9 26,7 0 22 0 1 18 0,95 47,1 1,27
12 m to 15 m 1,60 1,20 15,0 1,06 17,6 33,8 1 22 22 2 24 0,95 84,0 0,71
25 m 1,60 1,20 25,0 1,06 30,3 58,2 2 22 44 3 30 0,95 139,2 0,43
30 m 1,60 1,20 30,0 1,06 36,8 70,7 2 22 44 3 30 0,95 152,3 0,39
35 m 1,60 1,20 35,0 1,06 43,3 83,1 2 22 44 3 30 0,95 165,4 0,36
40 m 1,60 1,20 40,0 1,06 49,9 95,8 3 22 66 4 36 0,95 208,2 0,29
42 m 1,60 1,20 42,0 1,06 52,6 101,0 3 22 66 4 36 0,95 213,7 0,28
45 m 1,60 1,20 45,0 1,06 56,5 108,5 3 22 66 4 36 0,95 221,6 0,27
In case of Nmax. = 15
6 - 36
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
Description K L L
Tb N tw 1 Tw n Tp F Tc Q
In case of Nmax. = 20
In case of Nmax. = 30
Lees 12 m 1,60 1,20 12 0,99 11,7 22,5 0 22 0 1 18 0,95 42,6 1,41
12 m to 15 m 1,60 1,20 15 0,99 14,6 28,0 1 22 22 2 24 0,95 77,9 0,77
25 m 1,60 1,20 25 0,99 24,2 46,5 2 22 44 3 30 0,95 126,8 0,47
30 m 1,60 1,20 30 0,99 29,0 55,7 2 22 44 3 30 0,95 136,5 0,44
35 m 1,60 1,20 35 0,99 33.8 64,9 2 22 44 3 30 0,95 146,2 0,41
40 m 1,60 1,20 40 0,99 38,6 74,1 3 22 66 4 36 0,95 185,4 0,32
42 m 1,60 1,20 42 0,99 40,5 77,8 3 22 66 4 36 0,95 189,3 0,32
45 m 1,60 1,20 45 0,99 43,3 83,1 3 22 66 4 36 0,95 194,8 0,31
Q = 1,00 / Tc
Where, Q : No. of pile to be driven per hour, (no./hr.)
Tc : Cycle time of piling (hr.)
To (Te + Tp)
Tc =
20
where,
To = Operating hour per day, (7,0 hr./day)
Te = Excertion time of a timber log, (0,42), (day)
Tp = Piling time of a timber log, (day)
Description To Te Tp Tc Q
6 - 37
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
PENUTUP
Metode pelaksanaan konstruksi merupakan materi pelatihan inti untuk Ahli Supervisi
Konstruksi Jaringan Irigasi, sebagai pengetahuan untuk menjalankan pengawasan
pelaksanaan konstruksi, agar dapat memberikan pengarahan cara pelaksanaan sehingga
dapat dicapai target waktu, mutu dan biaya yang efisien atau wajar.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Mahendra Sultan syah Ir. Manajemen Proyek – Kiat sukses Mengelola Proyek, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Januari 2004
2. Lower Solo River Improvement Project Phase I, Construction Method and Schedule
of Babat Barrage etc., Nippon Koei Co., Ltd. and associate, October 1999
5. Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons), Judul : Site Plan, Pelatihan General
Superintendent Pekerjaan Pengairan (GSP).
8. Waskita Karya PT, Bekri Main Irrigation System Section 1 & 2, Construction Plant
and Method.