Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Metode Estimasi
Biaya Proyek
Metode / Cara-cara Teknik Estimasi Biaya
Proyek Berdasarkan Tahapan Konsep
Manajemen (bagian 2)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Fakultas Teknik Sipil W11700029 Anom Wibisono, MT
Teknik

Abstract Kompetensi
Matakuliah Estimasi Biaya mengenai Mahasiswa mampu menjelaskan
cara dalam memperkirakan dan tentang tentang Metode Estimasi
menghitung biaya proyek dalam Proyek
hubungannya dengan Rekayasa
Ekonomi dalam dunia konstruksi
A. Pendahuluan

Konsep penyusunan RAB Proyek, padapelaksanaannya didasarkan pada sebuah analisa


masing-masing komponen penyusunnya (material,upah dan peralatan) untuk tiap-tiap item
pekerjaanyang terdapat dalam keseluruhan proyek. Hasilanalisa komponen tersebut pada
akhirnya akanmenghasilkan Harga Satuan Pekerjaan (HSP) peritem yang menjadi dasar
dalam menentukan nilaiestimasi biaya pelaksanaan proyek keseluruhandengan
mekonversikannya kedalam total volumeuntuk tiap item pekerjaan yang dimaksud.

Dalam pelaksanaan suatu proyek sangat jarangditemui suatu proyek yang berjalan tepat
sesuaidengan yang direncanakan. Umumnya mengalamiketerlambatan yang direncanakan,
baik waktumaupun kemajuan pekerjaan, tetapi ada juga proyekyang mengalami percepatan
dari jadwal awal yangdirencanakan

Estimasi biaya berdasarkanspesifikasi dan gambar kerja yang disiapkanowner harus


menjamin bahwa pekerjaanakan terlaksana dengan tepat dan kontraktordapat menerima
keuntungan yang layakEstimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelumpelaksanaan fisik
dilakukan dan memerlukananalisis detail dan kompilasi dokumenpenawaran dan lainnya.
Estimasi biayamempunyai dampak pada kesuksesan proyekdan perusahaan pada
umumnya. Keakuratandalam estimasi biaya tergantung pada keahliandan ketelitian
estimator dalam mengikutiseluruh proses pekerjaan dan sesuai denganinformasi terbaru.

Proses analisis biaya konstruksi adalah suatuproses untuk mengestimasi biaya langsung
yang secara umum digunakan sebagai dasarpenawaran.

Hal lain yang perlu dipelajari pula adalah pengaruh produktivitas kerjadari para tukang yang
melakukan pekerjaan sama yang berulang. Hal ini sangat penting dan tentu saja dapat
mempengaruhi jumlah biaya konstruksi yang diperlukan apabila tingkat ketrampilan tukang
dan kebiasaan tukang berbeda.

B. Jenis Estimasi

Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :


 Tersedianya data dan informasi
 Teknik dan metode yang digunakan
 Kecakapan dan pengalaman estimator
 Tujuan pemakaian perkiraan biaya

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
Sumber informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari proyek-proyek yang pernah
dikerjakan antara lain. informasi mengenai jumlah material yang terpakai, jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk suatu jenis pekerjaan (produktivitas perorang ataupun pergroup
tenaga kerja ) , jam kerja peralatan, dll. Sebagaimana tahapan proyek konstruksi data dan
informasi akan semakin lengkap dari tahap studi kelayakan sampai dengan tahap
pelaksanaan, atau dalam arti kualitas perkiraan biaya akan semakin mendekati
ketepatannya. Terdapat beberapa jenis estimasi yang di dasarkan pada cara
memperkirakan biaya suatu konstruksi, yaitu :
 Estimasi kelayakan adalah sebagaimana tujuan dari tahap studi kelayakan adalah untuk
menentukan apakah bangunan tsb layak dibangun, maka memperkirakan biaya
konstruksinya berdasarkan pengalaman/ membandingkan dengan bangunan yang
identik, dapat termasuk di dalamnya adalah biaya pembebasan tanah, namun untuk
biaya bangunan dapat digunakan dengan cara estimasi konseptual.Dengan identifikasi
lingkup proyek yang lebih baik tersebut,ekspektasi akurasi meningkat menjadi ±10
sampai 15%.

 Estimasi Konseptual adalah memperkirakan biaya suatu bangunan berdasarkan satuan


volume bangunan , atau factor yang lain , dengan patokan harga yang didasarkan pada
bangunan yang identik. Pada estimasi tahap konseptual ini, owner harus
menyediakanscope document, yang berfungsi sebagai basis dari mana estimasi tersebut
dijalankan. Estimasi biaya konseptual digunakan untuk menentukan fisibilitas proyek dan
mengembangkan project financing. Ekspektasi akurasi pada estimasi tahap ini ialah ±15
sampai 20%.Pada estimasi konseptual telah tersedia gambar lengkap ataupun belum
lengkap. Beberapa metode estimasi konseptual sebagai berikut :
Metode Satuan luas ( m2 ) , metoda ini mengandalkan data dari proyek sejenis yang
pernah dibangun. Metoda ini bersifat garis besar dan ketelitiannya rendah.
Metode Satuan isi (m3 ) dapat dipakai pada bangunan dimana volume sangat
dipentingkan. Metoda ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal perencanaan dan
perancangan untuk bangunan yang kurang lebih identik.
Metode Harga Satuan Fungsional, yang menggunakan fungsi dari fasilitas sebagai
dasar penetapan biaya .

 Estimasi Detail/ Terperinci adalah memperkirakan biaya konstruksi secara lebih terinci
dengan berpedoman pada gambar rencana, spesifikasi, gambar potongan dan gambar
detail telah tersedia, demikian juga gambar kerja yang selanjutnya dari gambar kerja
dapat dihitung material-material yang memerlukan potongan yang berpola ( cutting list ),
sehingga volume dari masing-masing detail bagian konstruksi maupun potongan pola

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
tersebut dapat dihitung lebih pasti. Atau disebut dengan metode harga satuan dan
volume pekerjaan ( Quantity Take Off ).

 Estimasi untuk Konstruksi. Ini merupakan perhitungan biaya berdasarkan set lengkap
dari dokumen kontrak. Estimasi untuk konstruksi dapat dibuat berdasarkan biaya rata-
rata historis atau dengan mendata pekerja serta pekerjaan dan menghitung biaya
produksi.Metode yang digunakan bergantung pada tipe konstruksi.

Seperti contohnya, konstruksi tipe gedung lebih banyak menggunakan data historis
untuk perhitungannya, sementara konstruksi jalan raya biasanya mengacu pada
produktivitas pekerjaan. Dalam tahap ini, ekspektasi akurasi ialah ±5%.

 Estimasi untuk Change Order. Estimasi ini dilakukan pada saat proyek telah berjalan
yang diakibatkan oleh perubahan pekerjaan yang diminta oleh Owner pada proyek.
Untuk tiap-tiap tahapan estimasi tersebut tingkat keakurasian bergantung pada
ketersediaan infromasi, sehingga keakurasian bertambah sesuai dengan tingkatan
tahapan proyek. Seperti pendapat Jamshid Sodikov, keaurasian estimasi biaya
meningkat seiring dengan berjalannya tahapan proyek yang diakibatkanoleh bertambah
detailnya informasi yang tersedia.

C. Komponen Estimasi Biaya

Komponen estimasi biaya atau sumber daya biayamerupakan modal awal yang digunakan
dalampengadaan suatu konstruksi. Biaya proyekkonstruksi sangat perlu diperhatikan
karenasering terjdi pengadaan biaya yang tidak sesuai.Sumber daya biaya proyek
konstruksi dibagimenjadi dua kelompok yaitu:

 Biaya langsung
Biaya langsung (directcost) merupakan biaya proyek konstruksi yangdigunakan untuk biaya
bahan/material, biayaupah/labor/man power, dan biayaalat/equipment.
Contoh biaya langsung= volume pekerjaan x harga satuan pekerjaan (unit cost)
Volume pekerjaan dihitung dengan memeriksa pada gambar bestek dengan satuan m’, m2,
m3, buah dll)
Unit cost terdiri dari:
Harga bahan
Analisis meliputi perhitungan seluruh kebutuhan volume dan biayamaterial yang
digunakan untuk setiap komponen bangunan, baik materialpekerjaan pokok maupun

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
penunjang. Biaya material diperoleh denganmenerapkan harga satuan yang berlaku
pada saat dibeli. Harga satuan materialmerupakan harga di tempat pekerjaan yang
di dalamnya sudah termasukmemperhitungkan biaya pengangkutan, menaikkan dan
menurunkan, pengepakan,asuransi, pengujian, penyusutan, penyimpanan di
gudang, dan sebagainya.

Upah
Estimasi komponen tenaga kerja merupakan aspek paling sulit darikeseluruhan
analisis biaya konstruksi. Banyak sekali faktor berpengaruh yangharus
diperhitungkan antara lain : kondisi tempat kerja, ketrampilan, lama waktukerja,
kepadatan penduduk, persaingan, produktivitas, dan indeks biaya hidupsetempat.
Dari sekian banyak faktor, yang paling sulit adalah mengukur danmenetapkan tingkat
produktivitas, yaitu prestasi pekerjaan yang dapat dicapai olehpekerja atau regu
kerja setiap satuan waktu yang ditentukan. Tingkat produktivitasselain tergantung
pada keahlian, ketrampilan, juga terkait dengan sikap mentalpekerja yang sangat
dipengaruhi oleh keadaan setempat dan lingkungannya.

Biaya peralatan
Estimasi biaya peralatan termasuk pembelian atau sewa, mobilisasi,demobilisasi,
memindahkan, transportasi, memasang, membongkar, danpengoperasian selama
konstruksi berlangsung. Apabila kontraktor tidakmempunyai alat penting yang
diperlukan untuk menangani proyek, maka harusmemutuskan untuk membeli atau
menyewanya. Sedangkan jika kontraktormemiliki alat yang dimaksud biasanya masih
harus mempertimbangkan beberapahal : apakah alat dalam keadaan menganggur
dan siap pakai, butuhbiayaperbaikan dan persiapan, biaya mobilisasi, dan apakah
alatnya layak untukdioperasikan. Adakalanya, dengan memperhatikan sederetan
permasalahan yangdihadapi mungkin masih akan lebih ekonomis jika diputuskan
untuk membeli alatbaru atau menyewa.

Metode untuk menghitung unit cost yaitu:


 Analisa BOW (Burgeslijke Openbare Werken 28-2-1921)
 SNI
 Bina Marga (man day atau man hour)

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
 Biaya tidak langsung.
Biaya tidak langsung (indirectcost) merupakan biaya yang digunakan untukbiaya overhead,
biaya tak terduga/contingencies,dan biaya keuntungan/profit. Prosesdalam manajemen
sumber daya biaya adalahperencanaan, estimasi, penganggaran danpengendalian.
Biaya overhead Kantor
Biaya untuk menjalankan usaha, misalnya:
- sewa kantor dan fasilitasnya,
- honor pegawai kantor,
- ijin usaha, prakualifikasi,
- referensi bank,
- anggota asosiasi dll’

Overhead Proyek
Biaya personil dilapangan
- Fasilitas sementara di proyek: gudang, kantor, listril, pagar, komunikasi,
transportasi
- Bank garansi,Bunga Bank
- Peralatan kecil yang habis pakai
- Foto dan gambar jadi (asbuilt drawing)
- Quality control: tes beton, baja, tanah
- Biaya rapat lapangan,Biaya pengukuran

Biaya tak terduga (contingencies)


Adalah biaya untuk kejadian-kejadian yang mungkin bisa terjadi mungkin tidak.
Contoh: Banjir, longsor, naiknya muka air tanah, dl

D. Metode Estimasi

Terkait dengan metode yang digunakan, dikenal beberapa metode estimasi biaya yaitu
Metode harga unit satuan dapat juga dikategorikan menjadi pembagian empatkategori
utama:
Metode Akomodasi.Metode ini pada dasarnya merupakan metode dengan
perhitungan kalkulasidari biaya yang diperlukan dalam membangun suatu fasilitas
berdasarkanmajor measure dari fasilitas tersebut. Seperti contohnya, estimasi
biayauntuk sebuah tempat parkir. Perhitungan tersebut dapat didasarkan pada

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
unitprice luas parkir bagi tiap unit mobil yang kemudian dikalikan dengankapasitas
unit mobil yang tersedia pada tempat parkir tersebut.

Metode Meter Kubik.


Metode ini tidak biasa digunakan pada sistem estimasi biaya, kecuali untukkonstruksi
yang identik dengan volume, seperti misalnya gudangpenyimpanan. Berdasarkan sifat
dari pengukurannya, metode meter kubikakan bersifat sensitif terhadap volume dari
konstruksi dan varian yangmempengaruhinya. Negara-negara Eropa seperti Jerman
sangat seringmenggunakan metode ini sebagai perhitungan biaya konstruksi.Metode
inidapat juga efektif, namun cenderung rancu saat digunakan pada konstruksiumum.

Metode Meter Persegi.


Metode biaya per meter persegi merupakan metode yang paling sering digunakan di
Amerika. Metode ini sangat sering digunakan baik pada proyek pemerintah maupun
swasta. Meskipun efektif, metode meter persegi sangat bergantung pada bagaimana
pengukuran bagi biaya per meter persegi tersebut dibuat pertama kalinya. Misalnya, unit
biaya per meter persegi pada gedung kantor secara net dan secara gross sebenarnya
memiliki perbedaan sekitar 30 atau 40%.

Metode Area Fungsional.


Metode area fungsional adalah metode estimasi biaya berdasarkan luas areadengan
fungsi tertentu. Area fungsional ditentukan sesuai dengan ruangdengan masing-masing
kegunaannya pada suatu bangunan; misalnya, padasekolah, area fungsionalnya antara
lain ruang kelas, kafetaria, gymnasium,dan lain-lain. Kelebihan metode ini dari metode
meter persegi ialahvariasinya terletak pada ruang sehingga estimasi dapat lebih sesuai.

Metode Cost-Modelling dan Parametrik


Metode ini mengutilisasi model yang telah terdeterminasi dari proyeksebelumnya dan
menggunakannya untuk memprediksi biaya proyek yang akandibangun. Pendekatan ini
biasanya diaplikasikan pada proyek yang berulangdengan tipe yang serupa atau mirip
lalu mereplikasi anilisa teoritis danexpectation-nya pada proyek yang diinginkan. Pada
prosesnyafasilitas statistikdapat dimanfaatkan sebagai alat prediksi dan asesmen cost
terutama padasistem konstruksi yang rumit, seperti piping atau proses komponen.
Namunpendekatan ini memiliki aplikasi yang paling sedikit di dunia konstruksi.

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
E. Tahapan dan Tipe Estimasi Menurut Stephen D Shuette

Menurut Stephen D Shuette, tahapan dan tipe estimasi yaitu :


• Feasibility Estimate
• Conceptual Estimate
• Detailed Estimate
• Subcontractor System Estimate
• Change Order Estimate
• Progress Estimate

Setelah semua biaya yang diperlukan dihitung maka selanjutnya melakukan perbandingan
dengan penerimaan bruto per tahunnya akhirnya dapat diketahui penerimaan netto dari
proyek tersebut. Sehingga pada akhirnya owner dapat mempertimbangkan kelangsungan
proyek tersebut berdasarkan perhitungan sebelumnya. Cost Engineer sangat berperan
dalam feasibility estimate, karena tidak hanya dituntut mempunyai keahlian dalam
menghitung dengan handal tetapi juga mempunyai keahlian dan pengetahuan terhadap
umur bangunan, prinsip-prinsip akuntansi, perpajakan, dan mengerti konsep desain.

Estimasi biaya tahap konseptual merupakan input fundamental untuk proses awal decision
making suatu proyek. Estimasi tahap konseptual adalah salah satu dari output perencanaan
biaya awal dan merupakan salah satu bagian informasi terpenting. Estimasi biaya tahap
konseptual dapat didefinisikan sebagai perkiraan biaya proyek yang dilakukan sebelum
sejumlah informasi yang signifikan terkumpul dari detail desain dengan lingkup pekerjaan
yang masih belum lengkap.

Perhitungan biaya/harga dari conceptual estimate berasal dari perhitungan detail proyek
sebelumnya, kemudian digabungkan menjadi paket-paket pekerjaan (work packages).
Tersedianya data base berupa perhitungan biaya proyek sebelumnya akan membantu
proses conceptual estimate sehingga dalam penyajiannya dihasilkan yang terbaik dan
selengkap mungkin. Pada tahap ini perhitungan dapat berubah dan dapat dilakukan revisi
berulang kali.

Estimasi tahap konseptual adalah bagian yang sangat rumit untuk dilakukan dan
menghadapi banyak permasalahan yang berhubungan dengan beberapa fungsi estimasi,
berikut beberapa permalahan yang umumnya terjadi :
 Definisi lingkup
 perhitungan kuantitas yang belum pasti

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
 Kalkulasi dan hasil estimasi
 Tingkat akurasi estimasi .

Karakteristik dari estimasi tahap konseptual adalah ”merupakan suatu proses yang tidak
pasti, karena perhitungannya berdasarkan sejumlah besar penilaian, pengalaman, kurang
tersedianya informasi serta adanya ketidakpastian selama tahap konseptual.
5 Faktor Penentu Tingkat Akurasi Dan Keandalan Estimasi Biaya Konseptual :
 Kualitas lingkup
 Kualitas informasi
 Level ketidakpastian
 Performa estimator
 Kualitas prosedur estimasi

Lingkup Informasi Ketidakpastian Estimator Prosedur

 Kuantitas  Proses  Teknologi  Bakat  Kesalahan


 Definisi  Yang dicari  Proyek  Keterampilan  Ketersediaan
 Pendekatan  Ketersediaan  Lingkungan  Pengalaman waktu
Desain  Kelengkapan  Produktivitas  Usaha  Pengukuran
 Status Desain  Relevansi  Pasar  Penilaian
 Kelengkapan  Konstruksi  Pengetahuan
 Detail  Kemampuan
 Informasi Team
 Kualitas
 Konsistensi
 Kontinuitas
 Teknologi
Proyek

 Study And Interpretation of Information


Mempelajari dan mengintrepertasikan lingkup proyek dan menghasilkan sebuah
rencana estimasi.
Tahap ini juga melibatkan formula metodologi estimasi dan penetapan informasi
tambahan yang dibutuhkan.

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
 Collect Additional Information
Adalah mengumpulkan informasi tambahan yang dibutuhkan untuk perhitungan
biaya tahap konseptual. Informasi tambahan ini dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu :
data saat ini dan data historis.
Data saat ini termasuk data yang berkaitan dengan biaya saat ini, produktivitas,
kondisi proyek dan perkembangan masa datang.
Data historis termasuk data yang berkaitan dengan proyek masa lalu yang sejenis
dengan proyek yang diestimasi saat ini.
Pemilihan dan penggunaan data ini merupakan bagian kritis dari proses estimasi
karena pemilihan informasi yang tidak layak akan mempengaruhi kualitas akhir
estimasi secara negatif.
Estimator, pada titik ini, harus mengkonsep proyek, mengerti aktivitas yang
diperlukan untuk diselesaikan serta waktu penyelesaiannya dan membandingkan
proyek dengan proyek sebelumnya jika dimungkinkan.

 Output Conceptual Cost Estimating


Dengan seluruh informasi yang dikumpulkan, proses estimasi tahap konseptual
dapat dihasilkan.
Tahap ini merupakan tahap utama proses estimasi. Output dari tahap ini adalah
estimasi tahap konseptual proyek dan dasar estimasi yang didokumentasikan untuk
melakukan perhitungan atau perkiraan biaya proyek.
Hal ini sangat penting dilakukan karena untuk menggambarkan seluruh informasi,
asumsi, penyesuaian dan prosedur yang dipertimbangkan dalam proses estimasi.
Dokumen ini diperlukan untuk mendukung estimasi serta evaluasi biaya proyek di
masa mendatang serta terhadap perubahan dan modifikasi lingkup proyek.
Hasil estimasi tahap konseptual kemudian diserahkan kepada manajemen untuk
penetapan keputusan.
Pada tahap ini, proses estimasi diselesaikan. Proses dapat diulang untuk
mengakomodasi perubahan dan modifikasi lingkup proyek.

Element To Conceptual Cost Estimating :


Project Scope
Lingkup proyek adalah elemen yang paling penting dalam estimasi biaya tahap
konseptual dan merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan dan menyiapkan proyek
untuk dilaksanakan.
Informasi yang terkait dengan kebutuhan proyek seperti material, peralatan penting
serta metode konstruksi harus diidentifikasi dan dikumpulkan ke dalam definisi lingkup

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
proyek, karena informasi ini akan digunakan dalam proses detail desain dan proses
engineering.
Lingkup proyek harus disiapkan oleh owner dan dapat dilakukan persiapannya oleh
designer atau engineer. Lingkup proyek menggambarkan sifat proyek dan perangkat
komponen yang dibutuhkan serta spesifikasi proyek. Hal ini kemudian akan menjadi dasar
proses estimasi biaya tahap konseptual. Lingkup proyek secara konseptual dikatakan
berhasil jika menyelesaikan hal-hal berikut ini :
 Mencapai kesepakatan items yang akan dimasukkan.
 Memberikan data untuk kebutuhan penggunaan umum atau proses
pengembangan proyek selanjutnya.
 Mengurangi ketidakpastian melalui spesifikasi dan definisi proyek

Informasi
Informasi merupakan sumber daya yang paling prinsip dalam kegiatan estimasi.
Informasi memberikan referensi kepada seorang estimator mengenai langkah awal untuk
memperoleh gambaran biaya. Terdapat dua jenis informasi yang dibutuhkan dalam estimasi
biaya tahap konseptual, yaitu informasi saat ini dan informasi historikal.
Informasi historikal adalah data yang digunakan estimasi biaya tahap konseptual
proyek yang sudah diselesaikan sebelumnya, seperti spesifikasi dan biaya. Kebanyakan
perusahaan bergantung pada ketersediaan data historikal mereka daripada menggunakan
data yang dipublikasikan. Jika informasi historikal mengenai tipe sumber daya yang dipakai
dalam pekerjaan sejenis pada proyek sebelumnya tersedia, maka informasi tersebut harus
digunakan. Informasi saat ini merupakan elemen kedua dari informasi estimasi biaya tahap
konseptual.
Sesuai namanya, informasi ini terkait dengan data up-to-date dari proyek yang baru,
seperti harga dan index lokal, produktivitas dan kondisi spesifik lapangan. Sumber utama
dari informasi saat ini umumnya merupakan data yang dipublikasi. Dari kedua jenis data
tersebut, data historikal merupakan data yang paling relevan dan penting

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Ervianto,W.I., Teori Aplikasi Manajemen Konstruksi, Yogyakarta : Andi Offset.


2. H. N. Ahuja, S. M. AbouRizk dan D. S.P.1994,Project Management: Techniques in
Planning and Controlling Construction Projects, NewBYork: John Wiley and. Sons.
3. I. Soeharto, 1995, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Jakarta:
Erlangga
4. Kan.P. 2002. Parametric Cost Estimasi Model For Conceptual Cost Estimating Of
Building Construction Project.‟‟: The University of Texas at Austin.
5. Rifat. 2004. “Conseptual Cost Estimation of building Projects With Regresion Analysih
and Neural Networks: Canadion journal of Civil Enginering.
6. Sugiyono. 2011.”Statika Untuk Penelitian” :Cv. Alfabeta, Bandung.
7. Yoewono, 2001, Analisa Biaya Proyek, Jakarta : Depertemen Pekerjaan umum
8. Ferdinand Fassa, 2017, Modul Kuliah Estimasi Biaya Proyek, Program Studi Teknik Sipil,
Universitas Mercu Buana, Jakarta

‘18 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Anom Wibisono, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai