BETON
Disusun Oleh :
Oktiono
Gembiranto
1
METODE ANALISA
KADAR AIR AGREGAT
PENGERTIAN
Pengertian
Kadar Air agregat adalah besarnya
perbandingan antara berat air yang
dikandung agregat dengan agregat dalam
keadaan kering, dinyatakan dalam persen.
Tujuan
Peralatan
Timbangan (0,1% berat contoh); Oven
(1105)C; Talam Logam Tahan Karat
kapasitas besar.
Bahan
Berat benda uji untuk pemeriksaan agregat
minimum tergantung pada ukuran butir
maksimum sesuai daftar berikut :
inci
6.3
9.5
12.7
19.1
25.4
38.1
50.8
63.5
76.2
88.9
101.6
152.4
3/8
1
1
2
2
3
3
4
6
0.5
1.5
2.0
3.0
4.0
6.0
8.0
10.0
13.0
16.0
25
50
Cara Pengujian
1.
2.
3.
4.
Rumus Perhitungan
Ket:
W3 = berat benda uji semula (gram)
W5 = berat benda uji kering (gram)
PENGERTIAN
Pengertian
1.berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;
2.berat jenis jenuh kering permukaan yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;
3.berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25C;
4.penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap pori terhadap berat
agregat kering, dinyatakan dalam persen.
Tujuan
Tujuan pengujian adalah untuk mendapatkan angka untuk berat jenis curah, berat
jenis permukaan jenuh, berat jenis semu, dan penyerapan air pada agregat halus.
7
Peralatan
1.timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram;
2.piknometer dengan kapasitas 500 ml;
3.kerucut terpancung, diameter bagian atas (40 3) mm, diameter bagian bawah
(90 3) mm dan tinggi (75 3) mm dibuat dari logam tebal minimum 0,8 mm;
4.batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 15)
gram, diameter permukaan penumbuk (25 3) mm;
5.saringan No. 4 (4,75 mm);
6.oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)C;
7 .pengukuran suhu dengan ketelitian pembacaan 1C;
8.talam;
9.bejana tempat air;
10.pompa hampa udara atau tungku;
Bahan
11.desikator.
Benda uji adalah agregat yang lewat saringan
No. 4 (4,75 mm) diperoleh dari alat pemisah
contoh atau cara perempat (quartering)
sebanyak 100 gram.
Cara Pengujian
1. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 _5)C, sampai berat tetap;
yang dimaksud berat tetap adalah keadaan berat benda uji selama 3 kali proses
penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2 jam
berturutturut, tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar daripada
0,1 %; dinginkan pada suhu ruang, kemudian rendam dalam air selama (24 4)
jam;
2. Buang air perendam dengan hati-hati, jangan ada butiran yang hilang, tebarkan
agregat diatas talam, keringkan di udara panas dengan cara membalik-balikan
benda uji; lakukan pengeringan sampai tercapai keadaan kering permukaan
jenuh;
3. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji ke dalam
kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk sebanyak 25 kali,
angkat kerucut terpancung; keadaan kering permukaan jenuh tercapai bila
benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak;
Cara Pengujian
4. segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukkan 500 gram
benda uji ke dalam piknometer; masukkan air suling sampai mencapai 90% isi
piknometer, putar sambil di guncang sampai tidak terlihat gelembung udara di
dalamnya; untuk mempercepat proses ini dapat dipergunakan pompa hampa
udara, tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terhisap, dapat
juga dilakukan dengan merebus piknometer;
5. rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan
kepada suhu standar 25C;
6. tambahkan air sampai mencapai tanda batas; SNI 03-1970-1990-3
7. timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram (Bt);
8. keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110 5)C sampai
berat tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator;
9. setelah benda uji dingin kemudian timbanglah (Bk);
10. tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air gunakan
penyesuaian dengan suhu standar 25C (B).
10
Rumus Perhitungan
Ket :
Bk = Berat benda uji kering oven dalam gram
B = Berat piknometer berisi air dalam gram
Bt = Berat piknometer berisi benda uji dan iar dalam gram
500 = Berat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh dalam gram
11
Daftar Istilah
Berat jenis
: Specific Gravity
Berat jenis curah
: Bulk Specific Gravity
Berat jenis kering permukaan jenuh : Saturated Surfacedry
Specific Gravity
Berat jenis semu
: Apparent Specific
Granty
Cara perempat
: Quartering
Alat pemisah contoh
: Sample Splitter
Penyerapan
: Absorption
Pompa hampa udara
: Vaccum Pump
Talam
: Pan
Kerucut terpancung
: Cone
12
13
PENGERTIAN
Pengertian
1.berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;
2.berat jenis jenuh kering permukaan yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;
3.berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25C;
4.penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap pori terhadap berat
agregat kering, dinyatakan dalam persen.
Tujuan
Tujuan pengujian adalah untuk mendapatkan angka untuk berat jenis curah, berat
jenis permukaan jenuh, berat jenis semu, dan penyerapan.
14
Bahan
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan no. 4 (4,75 mm) diperoleh dari alat pemisah
contoh atau cara perempat sebanyak kira-kira 5 kg.
15
Cara Pengujian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada
permukaan;
Keringkan benda uji dalam ovenpada suhu (1105)C sampai berat tetap; sebagai
catatan, bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton dimana
agregatnya digunakan pda keadaan kadar air aslinya, maka tidak perlu dilakukan
pengeringan dengan oven;
Diinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian timbang dengan
ketelitian 0,5 gram (Bk);
rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 4 jam;
keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan hilang, umtuk butiran yang besar pengeringan harus satu persatu;
timbang benda uji kering-permukaan jenuh (Bi);
letakan benda uji didalam keranjang, gincangkan batunya untuk mengeluarkan udara
yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba) dan ukur suhu air untuk
penyesuaian perjitungan kepada suhu standar (25oC);
banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir-butir berat dan ringan;
bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yang tidak tetap walaupun
pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati-hati, dalam hal ini beberapa pemeriksaan
ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata-rata yang memuaskan.
16
Rumus Perhitungan
Ket :
Bk = Berat benda uji kering oven dalam gram
Bj = Berat benda uji kering permukaan jenuh dalam gram
Ba = Berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam air, dalam gram
17
18
Teori
19
20
21
22
23
PENGERTIAN
Pengertian
Analisis saringan agregat ialah
penentuan presentase berat butiran
agregat yang lolos dari satu set saringan
kemudian angka-angka presentase
digambarkan pada grafik pembagian
butir.
Tujuan
Tujuan pengujian ini adalah untuk
memperoleh distribusi besaran atau
jumlah presentase butiran baik
agregat halus maupun agregat kasar.
24
PERALATAN
Peralatan
1)Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji;
2)Satu set saringan; 37,5mm (3); 63,5mm (2,5); 50,8mm (2); 19,1mm
(0,75); 12,5mm (0,5); 9,5mm (3/8); No. 4 (4,75 mm); No. 8 (2,36 mm);
No. 16 (1,18 mm); No. 30 (0,6 mm); No. 50 (0,3 mm); No. 100 (0,15 mm);
No. 200 (0,075 mm);
3)Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(1105)C;
4)Alat pemisah contsoh;
5)Mesin pengguncang saringan;
6)Talam-talam;
7)Kuas, sikat kuningan, sendok, dan alat-alat lainnya.
25
BAHAN
Peralatan
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak : benda uji
disiapkan berdasarkan standar yang berlaku dan terkait kecuali apabila butiran yang melalui
saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak
menghendaki pencucian.
1.Agregat halus terdiri dari :
a.
Ukuran maksimum 4,76 mm; berat minimum 500 gram;
b.
Ukuran maksimum 2,38 mm; berat minimum 100 gram;
2.Agregat kasar terdiri dari :
a.
Ukuran maks. 3,5; berat minimum 35 kg
b.
Ukuran maks. 3; berat minimum
30 kg
c.
Ukuran maks. 2,5; berat minimum 25 kg
d.
Ukuran maks. 2; berat minimum
15 kg
e.
Ukuran maks. 1; berat minimum
10 kg
f.
Ukuran maks. 0.75; berat minimum 5 kg
g.
Ukuran maks. 0,5; berat minimum 2,5 kg
h.
Ukuran maks. 3/8; berat minimum 1 kg
3.Bila agregat berupa campuran, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan
saringan No. 4.; selanjutnya agregat halus dan kasar disediakan sebanyak jumlah seperti
tercantum diatas.
26
BAHAN
Peralatan
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak : benda uji
disiapkan berdasarkan standar yang berlaku dan terkait kecuali apabila butiran yang melalui
saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak
menghendaki pencucian.
1.Agregat halus terdiri dari :
a.
Ukuran maksimum 4,76 mm; berat minimum 500 gram;
b.
Ukuran maksimum 2,38 mm; berat minimum 100 gram;
2.Agregat kasar terdiri dari :
a.
Ukuran maks. 3,5; berat minimum 35 kg
b.
Ukuran maks. 3; berat minimum
30 kg
c.
Ukuran maks. 2,5; berat minimum 25 kg
d.
Ukuran maks. 2; berat minimum
15 kg
e.
Ukuran maks. 1; berat minimum
10 kg
f.
Ukuran maks. 0.75; berat minimum 5 kg
g.
Ukuran maks. 0,5; berat minimum 2,5 kg
h.
Ukuran maks. 3/8; berat minimum 1 kg
3.Bila agregat berupa campuran, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan
saringan No. 4.; selanjutnya agregat halus dan kasar disediakan sebanyak jumlah seperti
tercantum diatas.
27
CARA PENGUJIAN
1.
2.
28
PERHITUNGAN
29
30
TEORI
Nilai dari slum merupakan dari kekentalan beton muda. Nilai slum
biasanya berkisar antara (8-12cm)
Uraian
Slump (Cm)
Maksimum
Minimum
12.5
5.0
2.5
15
7.5
Pengerasan jalan
Pembetonan masal
7.5
7.5
5
2.5
31
PERALATAN
32
PROSEDUR PENGUJIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
33
34
TEORI
35
PERALATAN
a) Cetakan silinder/kubus dengan ukuran sbb:
- Silinder : diameter 15 cm tinggi 30 cm
- Kubus : 15x15x15cm
- Kubus : 20x20x20cm
b) Tongkat pemadat, diameter 16 mm, panjang 60 cm, dengan ujung
dibulatkan, sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.
c) Bak pengaduk mesin pengaduk yang kedap air.
d) Timbang dengan ketelitian 0.3% dari berat contoh.
e) Mesin tekan dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan.
f) Satu set alat pelapis.
g) Peralatan tambahan : ember, sendik, sendok perata, talam.
h) Satu set alat pemeriksaan slump.
i) Satu set alat pemeriksaan berat isi beton
36
BAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
Pengadukan :
Masukkan agregat halus dan air pencampur sedikit demisedikit kedalam bak
pengaduk sampai merata.
Masukkan agregat kasar sebanyak 30% sampai 40% bersamaan pencampuran
kedalam mesin pengaduk, jalankan mesin lalu masukkan agregat halus, semen
dan sisa air pencampuran dan mesin dijalankan selama 2 menit lalu tuangkan
beto kedalam talam dan aduklah lagi sampai merata.
Tentukan slump menurut cara pemeriksaan jika tidak sesuai dengan yang
dikehendaki harus diulang lagi, tentukan berat isi menurut cara pemeriksaan.
Isi cetakan beton dengan 3 lapisan yang tiap lapis dipadatkan 25 kali dimana
pada waktu pemadatan tidak boleh mengenai lapisan yang dibawahnya.
Setelah 24jam bukahla cetakan dan keluarkan benda uji.
Rendamlah benda uji selama yang dikehendaki.
37
1.
2.
3.
Pesiapan Pengujian
Ambil benda uji dan tentukan berat dan ukurannya.
Untuk benda uji silinder perlu dilapisi dengan mortar belerang.
Benda Uji siap diperiksa
1.
2.
Prosedur Pengujian
Letakkan benda uji secara sentris kedalam mesin penekan.
Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan antara 2 sampai
4 kg/cm perdetik.
Lakukan pembebanan dampai benda uji hancur dan cacat kekuatannya serta
gambar dan catat keadaa pecah benda uji
3.
38
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Perbandingan campuran
Berat (kg)
Diameter dan tinggi (cm)
Ukuran sisi kubus (cm)
Luas Penampang (cm)
Berat isi (kg/dm)
Beban Maksimal (kg)
Kekuatan Tekan Beton (kg/cm)
Cacat
Umur
39
40
41
Teori
42
1.
2.
3.
Bahan
1. Masukkan contoh agregat kedalam talam dengan jumlah yang telah ditentukan
lalu oven sampai beratnya tetap.
43
Prosedur Pengujian
1. Berat isi lepas
a) Timbang wadah dan catat beratnya (W1).
b) Masukkan benda uji kedalam wadah dengan ketinggian mak 5 cm diatas wadah
sampai penuh.
c) Ratakan permukaan benda uji dengan mistar perata.
d) Timbang wadah beserta benda uji (W2).
e) Hitung berat benda uji (W3= W2-W1)
2. Berat isi padat agregat ukuran mak 38.1 mm dengan penusukan.
a. Timbang dan catat berat wadah (W1)
b. Masukkan benda uji kedalam wadah tigas lapis yang masing-masing lapis
dipadatkan 25 kali tusukan.
c. Padatkan setiap wadah dengan cara penggoyangan sebanyak 25 kali tiap lapis, tiap
sisi.
d. Ratakan benda uji dengan menggunakan mistar perata dan timbang beratnya (W2)
e. Hitung berat benda Uji (W3=W2-W1)
44
Prosedur Pengujian
3. Berat isi padat agregat ukuran antara 38.-101.6mm dengan cara
penggoyangan.
a. Timbang dan catat berat wadah (W1)
b. Isi wadah dengan benda uji tiga lapis yang sama tebal.
c. Padatkan setiap wadah dengan cara penggoyangan sebanyak 25 kali tiap lapis, tiap
sisi.
d. Ratakan benda uji dengan menggunakan mistar perata dan timbang beratnya (W2)
e. Hitung berat benda Uji (W3=W2-W1)
45
Rumus Perhitungan
Catatn:
Wadah sebelum digunakan harus dikalibrasi dengan cara:
1.Isilah wadah dengan air dan bebaskan dari gelembung udara.
2.Timbang dan catat beratnya yaitu wadah dan air.
3.Hitunglah berat air diman berat air sama dengan isi wadah
46
47