Anda di halaman 1dari 47

METODE ANALISA AGREGAT

BETON

Disusun Oleh :
Oktiono
Gembiranto
1

METODE ANALISA
KADAR AIR AGREGAT

PENGERTIAN

Pengertian
Kadar Air agregat adalah besarnya
perbandingan antara berat air yang
dikandung agregat dengan agregat dalam
keadaan kering, dinyatakan dalam persen.

Tujuan

Tujuan pengujian ini adalah untuk


memperoleh angka presentase dari
kadar air yang dikandung ileh
agregat.

PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan
Timbangan (0,1% berat contoh); Oven
(1105)C; Talam Logam Tahan Karat
kapasitas besar.
Bahan
Berat benda uji untuk pemeriksaan agregat
minimum tergantung pada ukuran butir
maksimum sesuai daftar berikut :

Berat Minimum benda Uji


Ukuran butir
maksimum
Mm

inci

Berat (W) agregat


minimum kg

6.3
9.5
12.7
19.1
25.4
38.1
50.8
63.5
76.2
88.9
101.6
152.4

3/8

1
1
2
2
3
3
4
6

0.5
1.5
2.0
3.0
4.0
6.0
8.0
10.0
13.0
16.0
25
50

Cara Pengujian
1.
2.
3.
4.

Timbang dan catatlah berat talam (Wr);


Masukkan benda uji ke dalam talam kemudian timbang dan catat beratnya (W2);
Hitunglah berat benda uji (W3=W2-W1);
Keringkan benda uji beserta dalam oven dengan suhu (1105)C sampai
beratnya tetap;
5. Setelah kering timbang dan catat berat benda uji beserta talam (W4);
6. Hitunglah berat benda uji kering (W5=W4-W1)

Rumus Perhitungan

Ket:
W3 = berat benda uji semula (gram)
W5 = berat benda uji kering (gram)

METODE ANALISA BERAT JENIS


& PENYERAPAN AIR AGREGAT
HALUS

PENGERTIAN
Pengertian
1.berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;
2.berat jenis jenuh kering permukaan yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;
3.berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25C;
4.penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap pori terhadap berat
agregat kering, dinyatakan dalam persen.

Tujuan

Tujuan pengujian adalah untuk mendapatkan angka untuk berat jenis curah, berat
jenis permukaan jenuh, berat jenis semu, dan penyerapan air pada agregat halus.
7

PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan
1.timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram;
2.piknometer dengan kapasitas 500 ml;
3.kerucut terpancung, diameter bagian atas (40 3) mm, diameter bagian bawah
(90 3) mm dan tinggi (75 3) mm dibuat dari logam tebal minimum 0,8 mm;
4.batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 15)
gram, diameter permukaan penumbuk (25 3) mm;
5.saringan No. 4 (4,75 mm);
6.oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)C;
7 .pengukuran suhu dengan ketelitian pembacaan 1C;
8.talam;
9.bejana tempat air;
10.pompa hampa udara atau tungku;
Bahan
11.desikator.
Benda uji adalah agregat yang lewat saringan
No. 4 (4,75 mm) diperoleh dari alat pemisah
contoh atau cara perempat (quartering)
sebanyak 100 gram.

Cara Pengujian
1. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 _5)C, sampai berat tetap;
yang dimaksud berat tetap adalah keadaan berat benda uji selama 3 kali proses
penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2 jam
berturutturut, tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar daripada
0,1 %; dinginkan pada suhu ruang, kemudian rendam dalam air selama (24 4)
jam;
2. Buang air perendam dengan hati-hati, jangan ada butiran yang hilang, tebarkan
agregat diatas talam, keringkan di udara panas dengan cara membalik-balikan
benda uji; lakukan pengeringan sampai tercapai keadaan kering permukaan
jenuh;
3. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji ke dalam
kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk sebanyak 25 kali,
angkat kerucut terpancung; keadaan kering permukaan jenuh tercapai bila
benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak;

Cara Pengujian
4. segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukkan 500 gram
benda uji ke dalam piknometer; masukkan air suling sampai mencapai 90% isi
piknometer, putar sambil di guncang sampai tidak terlihat gelembung udara di
dalamnya; untuk mempercepat proses ini dapat dipergunakan pompa hampa
udara, tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terhisap, dapat
juga dilakukan dengan merebus piknometer;
5. rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan
kepada suhu standar 25C;
6. tambahkan air sampai mencapai tanda batas; SNI 03-1970-1990-3
7. timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram (Bt);
8. keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110 5)C sampai
berat tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator;
9. setelah benda uji dingin kemudian timbanglah (Bk);
10. tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air gunakan
penyesuaian dengan suhu standar 25C (B).

10

Rumus Perhitungan

Ket :
Bk = Berat benda uji kering oven dalam gram
B = Berat piknometer berisi air dalam gram
Bt = Berat piknometer berisi benda uji dan iar dalam gram
500 = Berat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh dalam gram

11

Daftar Istilah

Berat jenis
: Specific Gravity
Berat jenis curah
: Bulk Specific Gravity
Berat jenis kering permukaan jenuh : Saturated Surfacedry
Specific Gravity
Berat jenis semu
: Apparent Specific
Granty
Cara perempat
: Quartering
Alat pemisah contoh
: Sample Splitter
Penyerapan
: Absorption
Pompa hampa udara
: Vaccum Pump
Talam
: Pan
Kerucut terpancung
: Cone

12

METODE ANALISA BERAT JENIS


& PENYERAPAN AIR AGREGAT
KASAR

13

PENGERTIAN
Pengertian
1.berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;
2.berat jenis jenuh kering permukaan yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;
3.berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25C;
4.penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap pori terhadap berat
agregat kering, dinyatakan dalam persen.

Tujuan

Tujuan pengujian adalah untuk mendapatkan angka untuk berat jenis curah, berat
jenis permukaan jenuh, berat jenis semu, dan penyerapan.
14

PERALATAN DAN BAHAN


Peralatan
1.Keranjang kawat ukuran 3,35 mm (No. 6) atau 2,36 mm (No. 8) dengan kapasitas
kira-kira 5 kg;
2.Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan.
Tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap;
3.Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang
ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang;
4.Oven, ynag dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(1105)C;
5.Alat pemisah contoh;
6.Saringan no. 4 (4,75 mm).

Bahan

Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan no. 4 (4,75 mm) diperoleh dari alat pemisah
contoh atau cara perempat sebanyak kira-kira 5 kg.

15

Cara Pengujian
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada
permukaan;
Keringkan benda uji dalam ovenpada suhu (1105)C sampai berat tetap; sebagai
catatan, bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton dimana
agregatnya digunakan pda keadaan kadar air aslinya, maka tidak perlu dilakukan
pengeringan dengan oven;
Diinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian timbang dengan
ketelitian 0,5 gram (Bk);
rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 4 jam;
keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan hilang, umtuk butiran yang besar pengeringan harus satu persatu;
timbang benda uji kering-permukaan jenuh (Bi);
letakan benda uji didalam keranjang, gincangkan batunya untuk mengeluarkan udara
yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba) dan ukur suhu air untuk
penyesuaian perjitungan kepada suhu standar (25oC);
banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir-butir berat dan ringan;
bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yang tidak tetap walaupun
pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati-hati, dalam hal ini beberapa pemeriksaan
ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata-rata yang memuaskan.

16

Rumus Perhitungan

Ket :
Bk = Berat benda uji kering oven dalam gram
Bj = Berat benda uji kering permukaan jenuh dalam gram
Ba = Berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam air, dalam gram

17

METODE PENGAMBILAN BETON


BASAH

18

Teori

Cara pengambilan contoh beton basah yang tepat dari


pekerjaan beton dilapangan untuk keperluan pengujian dalam
penentuan mutu beton.
Metode ini juga termasuk cara menyiapkan contoh untuk
pengujian dimana pada adukan beton terdapat agregat kasar yang
butirannya lebih besar dari rencana dan harus dipisahkan melalui
penyaringan dalam keadaan basah

19

Cara Pengambilan Contoh Beton


Waktu untuk pengambilan permukaan dan terkahir dimana contoh tersebut
akan digabung, sedapat mungkin harus dalam wwaktu yang singkat, hal ini
tidak boleh melampaui 15 menit.
Percobaan Slump atau kadar udara dimulai 5 menit setelah contoh dalam
keadaan siap diaduk, untuk contoh kubus dapat dimulai 15 menit. Contoh
diambil sesingkat-singkatnya dan lindungi dari pengaruh sinar matahari atau
hal lain yang dapat mempercepat penguapan dan pengotoran

20

Cara Tambahan untuk agregat yang lebih besar dari


ukuran maksimum
a. Bila beton mengadung agregat yang ukurannya lebih besar dari ketentuan
untuk ukuran cetakan contoh atau wadah ukuran lama, diperlukan cara
pengayakan.
b. Penyaringan beton basah, proses pemisahan agregat yang lebih kasar dari
ukuran rencana pada beton dengan menyaring diatas saringan rencana.
c. Saringan untuk memisahkan agregat ukuran lebih besardari batas
maksimum harus mempunyai ukuran yang sesuai sehingga dapat
digetarkan pada arah horisontal baik dengan tangan maupun mesin.
d. Alat yang digunakan seperti Skop, skop tangan, sendok beton palu karet.

21

Cara Pengujian saringan basah

Setelah contoh diambil lewatkan beton melalui saringan rencana,


kemudian pindahkan dan buang agregat yang tertahan, hal ini dilakukan
sebelum dicampur kembali, Getarkan ayakan sampai tidak terdapat agregat
yang tertinggal disaringan.
Beton yang melaui saringan selanjutnya dimasukkan dalam suatu wadah,
kemudian aduk beton yang lolos dari saringan tadi sampai merata baru
pengujian bisa dikerjakan

22

METODE ANALISA AYAK


AGREGAT HALUS DAN KASAR

23

PENGERTIAN

Pengertian
Analisis saringan agregat ialah
penentuan presentase berat butiran
agregat yang lolos dari satu set saringan
kemudian angka-angka presentase
digambarkan pada grafik pembagian
butir.

Tujuan
Tujuan pengujian ini adalah untuk
memperoleh distribusi besaran atau
jumlah presentase butiran baik
agregat halus maupun agregat kasar.

24

PERALATAN

Peralatan
1)Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji;
2)Satu set saringan; 37,5mm (3); 63,5mm (2,5); 50,8mm (2); 19,1mm
(0,75); 12,5mm (0,5); 9,5mm (3/8); No. 4 (4,75 mm); No. 8 (2,36 mm);
No. 16 (1,18 mm); No. 30 (0,6 mm); No. 50 (0,3 mm); No. 100 (0,15 mm);
No. 200 (0,075 mm);
3)Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(1105)C;
4)Alat pemisah contsoh;
5)Mesin pengguncang saringan;
6)Talam-talam;
7)Kuas, sikat kuningan, sendok, dan alat-alat lainnya.

25

BAHAN
Peralatan

Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak : benda uji
disiapkan berdasarkan standar yang berlaku dan terkait kecuali apabila butiran yang melalui
saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak
menghendaki pencucian.
1.Agregat halus terdiri dari :
a.
Ukuran maksimum 4,76 mm; berat minimum 500 gram;
b.
Ukuran maksimum 2,38 mm; berat minimum 100 gram;
2.Agregat kasar terdiri dari :
a.
Ukuran maks. 3,5; berat minimum 35 kg
b.
Ukuran maks. 3; berat minimum
30 kg
c.
Ukuran maks. 2,5; berat minimum 25 kg
d.
Ukuran maks. 2; berat minimum
15 kg
e.
Ukuran maks. 1; berat minimum
10 kg
f.
Ukuran maks. 0.75; berat minimum 5 kg
g.
Ukuran maks. 0,5; berat minimum 2,5 kg
h.
Ukuran maks. 3/8; berat minimum 1 kg
3.Bila agregat berupa campuran, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan
saringan No. 4.; selanjutnya agregat halus dan kasar disediakan sebanyak jumlah seperti
tercantum diatas.

26

BAHAN
Peralatan

Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak : benda uji
disiapkan berdasarkan standar yang berlaku dan terkait kecuali apabila butiran yang melalui
saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak
menghendaki pencucian.
1.Agregat halus terdiri dari :
a.
Ukuran maksimum 4,76 mm; berat minimum 500 gram;
b.
Ukuran maksimum 2,38 mm; berat minimum 100 gram;
2.Agregat kasar terdiri dari :
a.
Ukuran maks. 3,5; berat minimum 35 kg
b.
Ukuran maks. 3; berat minimum
30 kg
c.
Ukuran maks. 2,5; berat minimum 25 kg
d.
Ukuran maks. 2; berat minimum
15 kg
e.
Ukuran maks. 1; berat minimum
10 kg
f.
Ukuran maks. 0.75; berat minimum 5 kg
g.
Ukuran maks. 0,5; berat minimum 2,5 kg
h.
Ukuran maks. 3/8; berat minimum 1 kg
3.Bila agregat berupa campuran, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan
saringan No. 4.; selanjutnya agregat halus dan kasar disediakan sebanyak jumlah seperti
tercantum diatas.

27

CARA PENGUJIAN

1.
2.

Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu


(1105)C, sampai berat tetap.
Saring benda uji lewat susunan saringan dengan
ukuran paling besar ditempatkan paling atas.
Saringan diguncang dengan tangan atau mesin
pengguncang selama 15 menit

28

PERHITUNGAN

Hitunglah presentase berat benda uji yang tertahan


diatas masing-masing saringan terhadap berat total
benda uji setelah disaring.
Laporan
Laporan meliputi :
1.Jumlah presentase melalui masing-masing
saringan, atau jumlah presentase diatas masingmasing saringan dalam bilangan bulat;
2.Grafik kumulatif;
3.Modulus kehalusan (finess modulus).

29

METODE TEST SLUMP BETON

30

TEORI
Nilai dari slum merupakan dari kekentalan beton muda. Nilai slum
biasanya berkisar antara (8-12cm)
Uraian

Slump (Cm)
Maksimum

Minimum

12.5

5.0

Kaison, kontruksi dibawah tanah

2.5

Pelat, balok, kolom, dinding

15

7.5

Pengerasan jalan
Pembetonan masal

7.5
7.5

5
2.5

Dindign, pelat pondasi dan pondasi


telapak tulangan Pondasi telapak tidak
bertulang

31

PERALATAN

1. Kerucut Abrams, dengan diameter lubang atas 10 cm,


diameter lubang bawah 20 cm, dan tinggi 30 cm. Kerucut ini
terbuat dari baja, sehingga tidak ada rembesan pada
dindingnya.
2. Tongkat baja polos yang ujungnya dibulatkan dengan
diameter 16 mm dan panjang 60 cm
3. Talam atau tempat adukan beton yang tidak menyerap air.

32

PROSEDUR PENGUJIAN
1.
2.
3.

4.

5.
6.
7.

Cetakan dan pelat dibasahi dengan kain basah.


Letakan cetakan diatas pelat.
Isilah cetakan sampai penuh dengan beton muda dalam tiga lapis tiap
lapis berisi sekitar 1/3 isi cetakan. Setiap lapis didapatkan dengan
tongkat pemadatan sebanyak 25 tusukan secara merata. Pada
pemadatan tongkat harus tepat masuk sampai lapisan yang berada
dibawahnya. Pada lapisan pertama penusukan bagian tepi, tongkat
dimiringkan sesuai dengan kemiringan cetakan.
Segera setalah selesai pemadatan, ratakan permukaan benda uji dengan
tongkat, tunggu selama setengah menit, dan dalam jangka waktu ini
semua benda uji yang jatuh disekitarnya cetakan harus disingkirkan.
Kemudian cetakan diangkat perlahan-lahan tegak lurus keatas.
Balikan cetakan dan letakkan perlahan-lahan disamping benda uji.
Ukurlah slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi
cetakan dengan tinggi rata-rata benda uji

33

METODE UJI KEKUATAN BETON

34

TEORI

Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan kekuatan tekan beton


berbentuk silinder ataupun kubus yang dibuat dan dimatangkan atau
curing dilaboratorium. Kekuatan tekan beton adalah beban persatuan
luas yang menyebabkan beton hancur.

35

PERALATAN
a) Cetakan silinder/kubus dengan ukuran sbb:
- Silinder : diameter 15 cm tinggi 30 cm
- Kubus : 15x15x15cm
- Kubus : 20x20x20cm
b) Tongkat pemadat, diameter 16 mm, panjang 60 cm, dengan ujung
dibulatkan, sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.
c) Bak pengaduk mesin pengaduk yang kedap air.
d) Timbang dengan ketelitian 0.3% dari berat contoh.
e) Mesin tekan dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan.
f) Satu set alat pelapis.
g) Peralatan tambahan : ember, sendik, sendok perata, talam.
h) Satu set alat pemeriksaan slump.
i) Satu set alat pemeriksaan berat isi beton

36

BAHAN
1.

2.
3.
4.
5.

Pengadukan :
Masukkan agregat halus dan air pencampur sedikit demisedikit kedalam bak
pengaduk sampai merata.
Masukkan agregat kasar sebanyak 30% sampai 40% bersamaan pencampuran
kedalam mesin pengaduk, jalankan mesin lalu masukkan agregat halus, semen
dan sisa air pencampuran dan mesin dijalankan selama 2 menit lalu tuangkan
beto kedalam talam dan aduklah lagi sampai merata.
Tentukan slump menurut cara pemeriksaan jika tidak sesuai dengan yang
dikehendaki harus diulang lagi, tentukan berat isi menurut cara pemeriksaan.
Isi cetakan beton dengan 3 lapisan yang tiap lapis dipadatkan 25 kali dimana
pada waktu pemadatan tidak boleh mengenai lapisan yang dibawahnya.
Setelah 24jam bukahla cetakan dan keluarkan benda uji.
Rendamlah benda uji selama yang dikehendaki.

37

PERSIAPAN PENGUJIAN & PROSEDUR

1.
2.
3.

Pesiapan Pengujian
Ambil benda uji dan tentukan berat dan ukurannya.
Untuk benda uji silinder perlu dilapisi dengan mortar belerang.
Benda Uji siap diperiksa

1.
2.

Prosedur Pengujian
Letakkan benda uji secara sentris kedalam mesin penekan.
Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan antara 2 sampai
4 kg/cm perdetik.
Lakukan pembebanan dampai benda uji hancur dan cacat kekuatannya serta
gambar dan catat keadaa pecah benda uji

3.

38

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam Uji tekan


beton

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Perbandingan campuran
Berat (kg)
Diameter dan tinggi (cm)
Ukuran sisi kubus (cm)
Luas Penampang (cm)
Berat isi (kg/dm)
Beban Maksimal (kg)
Kekuatan Tekan Beton (kg/cm)
Cacat
Umur

39

Catatan dalam uji tekan beton


a) Untuk kubus ukuran 20x20x20, cetakan diisi dengan dua lapis dan masingmasing dipadatkan 29 kali tusukan.
b) Untuk kubus ukuran 15x15x15 dibuat 2 lapis dan masing-masing dipadatkan
dengan 32 kali tusukan.
c) Benda uji berbentuk kubus tidak perlu dilapisi.
d) Pemeriksaan kekuatan tekan beton pada umur3,7 dan 28 hari.
e) Setiap pemeriksaan minimum 2 benda uji.
f) Biasanya dalam percobaan benda uji tersebut ada yang dipadatkan dengan
mesin penggetar ada yang dengan tusukan

40

METODE ANALISA BERAT ISI


AGREGAT

41

Teori

Berat isi adalah perbandingan berat dan isi pemeriksaan ini


dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat halus, kasar atau
campuran

42

Peralatan & Bahan


Peralatan
Timbangan dengan ketelitian 0.1% dari berat contoh
Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh.
Tongkat pemadat dengan diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat
tahan karat.
4. Mistar perata
5. Wadah baja berbentul silinder dengan pemegang yang berkapasitas berfariasi
tergantung ukuran butir

1.
2.
3.

Bahan
1. Masukkan contoh agregat kedalam talam dengan jumlah yang telah ditentukan
lalu oven sampai beratnya tetap.

43

Prosedur Pengujian
1. Berat isi lepas
a) Timbang wadah dan catat beratnya (W1).
b) Masukkan benda uji kedalam wadah dengan ketinggian mak 5 cm diatas wadah
sampai penuh.
c) Ratakan permukaan benda uji dengan mistar perata.
d) Timbang wadah beserta benda uji (W2).
e) Hitung berat benda uji (W3= W2-W1)
2. Berat isi padat agregat ukuran mak 38.1 mm dengan penusukan.
a. Timbang dan catat berat wadah (W1)
b. Masukkan benda uji kedalam wadah tigas lapis yang masing-masing lapis
dipadatkan 25 kali tusukan.
c. Padatkan setiap wadah dengan cara penggoyangan sebanyak 25 kali tiap lapis, tiap
sisi.
d. Ratakan benda uji dengan menggunakan mistar perata dan timbang beratnya (W2)
e. Hitung berat benda Uji (W3=W2-W1)

44

Prosedur Pengujian
3. Berat isi padat agregat ukuran antara 38.-101.6mm dengan cara
penggoyangan.
a. Timbang dan catat berat wadah (W1)
b. Isi wadah dengan benda uji tiga lapis yang sama tebal.
c. Padatkan setiap wadah dengan cara penggoyangan sebanyak 25 kali tiap lapis, tiap
sisi.
d. Ratakan benda uji dengan menggunakan mistar perata dan timbang beratnya (W2)
e. Hitung berat benda Uji (W3=W2-W1)

45

Rumus Perhitungan

Catatn:
Wadah sebelum digunakan harus dikalibrasi dengan cara:
1.Isilah wadah dengan air dan bebaskan dari gelembung udara.
2.Timbang dan catat beratnya yaitu wadah dan air.
3.Hitunglah berat air diman berat air sama dengan isi wadah

46

47

Anda mungkin juga menyukai