A B C D E
Pelaksanaan membuat garis lurus (lihat gambar 2.b), mula-mula titik A dan B ditentukan dan
diletakkan Yalon di kedua titik tersebut. Seorang berada di belakang yalon A sambil menyipat
arah dari A ke B. Seorang yang lain meletakkan yalon di C’, yang ternyata bila disipat dari A ke
tiga yalon tersebut belum terletak dalam satu garis lurus. Dengan aba-aba dari penyipat yalon di
A, maka yalon ketiga digeser ke titik C yang merupakan perpanjangan garis AB. Dengan cara
yang sama garis lurus tersebut dapat ditambah lagi dengan titik D, E dan seterusnya.
A C D B
C'
D'
B'
Pada gambar 2.c. akan dibuat garis lurus yang menghubungkan A dan B, dimana antara titik A
dan titik B terdapat halangan sehingga tidak dimungkinkan untuk melihat untuk melihat
langsung dari A ke B. Cara yang dapat dikerjakan adalah dengan membuat garis pertolongan A –
C’ – D’ – B’ dimana AB’ tegak lurus garis BB’. Membuat garis tegak lurus ini dapat dilakukan
dengan menggunakan prisma.
Tentukanlah titik-titik C’ dan D’ pada garis AB’, dan ukurlah jarak-jarak AC’, AD’, AB’ dan
BB’.
Dengan menggunakan rumus perbandingan segitiga didapatkan panjang sisi :
C’C = BB’ x (AC’ / AB’)
D’D = BB’ x (AD’ / AB’)
Dari hitungan di atas, C’C dan D’D dapat dicari panjangnya. Untuk menentukan titik C dan D,
dapat dikerjakan dengan membuat garis tegak lurus C’C AB’ dan D’D AB’ dan diukur C’C
dan D’D yang telah dihitung di atas. Dengan demikian didapatkan arah garis A – C – D – B
yang telah terletak pada satu garis lurus AB.
Bila dikehendaki pembuatan garis lurus secara teliti, maka harus dikerjakan dengan alat
theodolite.
C' C''
C
4 5
3
A D B
(a) (b)