3. Duplikat garis a
4. Konstruksikan garis a pada garis W dengan melalui titik A
5. Beri nama pada titik perpotongan antara garis kerja W dengan garis a, disini kita
namakan dengan titik B.
6. Duplikat garis b
7. Konstruksikan garis b pada garis W dengan melalui titik B
11. Kemudian buat 2 buah busur dengan melalui titik potong busur dengan garis,
disini kita beri nama titik 1 dan 2.
12. Tarik garis dari titik C hingga melewati titik potong dari 2 busur tadi, Garis yang
terbentuk merupakan garis bagi dari ∠C .
13. Tandai perpotongan antara garis bagi ∠𝐶 dengan AB , beri nama titik D
14. ∠𝐴𝐶𝐵 yang dibagi dua menjadi dua sudut yang kongruen yaitu ∠ACD ≅ ∠DCB.
15. Dapat dilihat dari gambar bahwa CD ≅ CD (berhimpit). Karena AC ≅ BC , ∠𝐴𝐶𝐷
≅ ∠𝐷𝐶𝐵, CD ≅ CD, maka ∆𝐴𝐶𝐷 ≅ ∆𝐷𝐶𝐵 (ss.sd.ss). Sehingga ∠𝐴 ≅ ∠𝐵.
Maka terbukti bahwa jika dua sisi pada sebuah segitiga kongruen, maka sudut- sudut
di hadapan sisi-sisi tersebut juga kongruen
Pembuktian teorema dengan menggunakan aplikasi geogebra
Dalam pembuktian teorema “jika dua sisi pada sebuah segitiga kongruen, maka sudut-
sudut di hadapan sisi-sisi tersebut juga kongruen” dengan bantuan geogebra dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa fitur, seperti fitur polygon, angle bisector, intersec, distance
dan lain sebagainya.
5. ∠𝐴𝐶𝐵 yang dibagi dua menjadi dua sudut yang kongruen yaitu ∠𝐴𝐶𝐷 ≅ ∠𝐷𝐶𝐵, dapat
kita buktikan dengan menggunakan fitur angle
6. Lalu gunakan fitur angle untuk melihat besar ∠𝐴 dan ∠𝐵.