Kelas : IX B
Kesebangunan dan Kekongruenan
Kesebangunan dan kekongruenan merupakan bagian dari ilmu geometri.
Pada kesempatan kali ini, materi yang akan disampaikan meliputi
kesebangunan dan kekongruenan. Dua bangun datar dapat dikatakan
sebangun apabila setiap sisi-sisi dari kedua bangun tersebut memiliki nilai
perbandingan yang sama. Sedangkan dua bangun datar dapat dikatakan
kongruen apabila diantara kedua bangun datar tersebut memiliki bentuk,
ukuran dan besar sudut yang sama. Perhatikan gambar berikut.
A. Kesebangunan
Kesebangunan dilambangkan dengan ≈. Hubungan dua bangun datar dapat
dikatakan sebangun apabila memenuhi syarat seperti berikut.
Dua bangun datar diatas adalah sebangun. Oleh karena itu dua bangun datar
diatas memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
Sisi AD dan KN =
Sisi AB dan KL =
Sisi BC dan LM =
Sisi CD dan MN =
AC bersesuaian dengan PR =
AB bersesuaian dengan PQ =
BC bersesuaian dengan QR =
Apabila pada segitiga siku-siku diatas dibuat garis dari sudut A ke sisi miring
BC maka akan diperoleh rumus:
AB2 = BD x BC
AC2 = CD x CB
AD2 = BD x CD
B. Kekongruenan
Kekongruenan dilambangkan dengan ≅. Kedua benda dikatakan kongruen
jika memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
1. Dua bangun datar yang kongruen
c. Satu sisi apit dan dua sudut yang bersesuaian sama besar
(sudut, sisi, sudut)
Pada segitiga ABC dan segitiga PQR di atas bahwa, ∠A = ∠P, sisi AC = PR,
dan ∠Q = ∠R
Contoh Soal:
a. Panjang PQ
b. Luas dan keliling persegi panjang PQRS
Pembahasan:
Jadi, panjang PQ = 24
Pembahasan:
Dengan demikian, DB = AB – AD = 15 cm – 10 cm = 5 cm
Tentukan QR dan QU
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Jadi, panjang DE adalah 12 cm
kedua segitiga SPQ dan RPS di atas adalah kongruen. Untuk mencari
panjang QS, maka tentukanlah terlebih dahulu panjang PS dan gunakanlah
phytagoras akan didapat angka 6 cm untuk panjang PS. Selanjutnya lakukan
perbandingan sisi yang sesuai!
Pembahasan:
Buat satu garis yang sejajar dengan garis AD namakan CH seperti gambar
berikut!
Setlah dibuat garis maka muncul sisi baru yaitu, AH = 15 cm, EG = 15 cm,
dan HB = 13 cm. Kemudian ambil dua sisi segitiga yang sebangun GFC dan
HBC selanjutnya bandingkan sisi-sisi yang bersesuaian.
Tentukan panjang sisi EF, apabila titik E dan titik F berturut-turut merupakan
titik tengah diagonal sisi DB dan diagonal sisi CA!
Pembahasan:
Perhatikan garis DB yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen yaitu garis
DE, EG, dan GB.
Misal panjang DB adalah 2a, maka;
DE = a
EB = a
Dari kesebangunan segitiga DGC dan segitiga AGB maka diperoleh
perbandingan panjang garis DG : GB yaitu 2 : 1. Besar nilai perbandingan DG
: GB sama dengan 2:1 diperoleh dari penyederhanaan perbandingan 24 cm :
12 cm. Sehingga,
Tentukan panjang TQ
Pembahasan:
Misalkan TQ = X, maka
Jadi, panjang TQ adalah 6 cm
Pembahasan:
Bandingkan sisi segitiga besar BGC dan segitiga kecil BHF yang bersesuaian
hingga diperoleh panjang HF.
Jadi, panjang EF adalah 23 cm