Anda di halaman 1dari 13

Dua Bangun Datar yang Sebangun

Perhatikan Gambar Persegi panjang ABCD dan PQRSmempunyai sisi-sisi yang bersesuaian, yaitu

Panjang sisi kedua persegi panjang tersebut mempunyai perbandingan yang senilai.

Dengan demikian, sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua persegi panjang mempunyai
perbandingan yang sama, yaitu

Keempat sudut dari persegi panjang ABCD dan PQRS adalah 90″ sehingga kedua persegi panjang
tersebut mempunyai sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu
‫ ﮮ‬A = ‫ﮮ‬P, ‫ ﮮ‬B = ‫ﮮ‬Q, ‫ﮮ‬C = ‫ ﮮ‬R. dan ‫ ﮮ‬D = ‫ ﮮ‬S

Dapat dikatakan bahrva persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang PORS dan
ditulis ABCD ~ PQRS.

Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat berikut.

1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang senilai.


2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
SESyarat Segitiga-Segitiga Sebangun
Pada Gambar dibawah tampak dua segitiga, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF. Perbandingan panjang sisi-
sisi yang bersesuaian pada kedua segitiga tersebut adalah sebagai

berikut: Dengan demikian, diperoleh :

Ukurlah sudut-sudut dari kedua segitiga itu dan bandingkan hasil pengukuranmu untuk sudut-
sudut yang bersesuaian, yaitu ‫ ﮮ‬A dengan ‫ ﮮ‬D. ‫ ﮮ‬B dengan ‫ ﮮ‬E, dan ‫ ﮮ‬C dengan ‫ﮮ‬F Jika
pengukuranmu benar kamu akan memperoleh hasil ‫ ﮮ‬A = ‫ ﮮ‬D ‫ ﮮ‬B = ‫ ﮮ‬E.dan ‫ ﮮ‬C = ‫ ﮮ‬F.
Karena sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang senilai dan sudut yang
bersesuaian sama besar maka ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun.

Jadi. kesebangunan dua segitiga dapat diketahui cukup dengan menunjukkan bahwa
perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai. Lakukan pengukuran panjang sisi-sisi
dari kedua segitiga tersebut dan bandingkan hasil pengukuranmu untuk sisi-sisi yang
bersesuaian. Karena sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama dan sudut
yang bersesuaian sama besar Maka ∆ ABC sebangun dengan ∆ DEF. Jadi. kesebangunan dua
segitiga dapat diketahui cukup dengan menunjukkan bahwa sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.


Dua segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi salah satu syarat berikut :

1. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai.


2. Dua pasang sudut yang bersesuaian yang sama besar.

Kesebangunan Khusus dalam Segitiga Siku-


Siku
Dalam segitiga siku-siku terdapat kesebangunan khusus. Perhatikan gambar di samping.
Pada segitiga siku-siku di bawah.

aAD2 =BDxCD;
b.AB2 =BDxBC;
c. AC2 = CD x CB.

Contoh :
Pada gambar di bawah diketahui AB = 6 cm dan BC. Tentukan
a.AC;
b.AD;

Jawab:
a.AC2 =AB2+BC2
=62 +82
=36+64
=100
AC = √100 = 10

b.AB2 =ADxAC
62 =ADx10
36=ADxl0
AD=36/10
=3,6cm
DC=l0cm–3,6cm
= 6,4 cm
Menghitung Panjang Salah Satu Sisi yang
Belum Diketahui dari Dua Segitiga yang
Sebangun
Konsep kesebangunan dua segitiga dapat digunakan untuk menghitung panjang salah satu sisi
segitiga sebangun yang belum diketahui. Coba perhatikan contoh berikut! Contoh :

Diketahui ∆ ABC sebangun dengan ∆ DEF. Tentukan EF ?

jawab:

Garis-Garis Sejajar pada Sisi Segitiga


Pada Gambar Dibawah, ∆ ABC dan ∆ DEC sebangun. Berikut akan ditentukan perbandingan ruas
garis dari kedua segitiga tersebut.
Perhatikan Gambar dibawah.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa ruas garis .DE // AB sehingga diperoleh
‫ ﮮ‬ACB = ‫ ﮮ‬DCE (berimpit)
‫ ﮮ‬CAB = ‫ ﮮ‬CDE (sehadap)
Karena dua sudut yang bersesuaian dari ∆ ABC dan ∆ DEC sama besar maka kedua segitiga itu
sebangun. Karena sebansun maka berlaku

Kedua ruas dikalikan (a + d)(c + b) sehingga diperoleh


Contoh:

Dalam ∆ PRT, PT//QS, hitunglah QR dan ST!


Jawab :

Contoh:
Sebuah kawat baja dipancangkan untuk menahan sebuah tiang listrik yang berdiri tegak lurus.
Sebuah tongkat didirikan tegak lurus sehingga ujung atas tongkat menyentuh kawat. Diketahui
panjang tongkat 2 m, jarak tongkat ke ujung bawah kawat 3 m dan jarak tiang listrik ke tongkat 6
m. Berapa tinggi tiang listrik?

Jawab:
Misalnya, tinggi tiang listrik adalah t sehingga diperoleh perbandingan sebagai berikut.
Jadi, tinggi listrik adalah 6 cm.

Sifat-Sifat Dua Segitiga yang Kongruen

Untuk dapat memahami sifat-sifat dua segitiga yang kongruen, perhatikan Gambar diatas ini.
Karena segitiga-segitiga yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama maka masing-
masing segitiga jika diimpitkan akan tepat saling menutupi satu sama lain.
Gambar di samping menunjukkan ∆, PQT dan ∆ QRS kongruen. Perhatikan panjang sisi-sisinya.
Tampak bahwa PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT sehingga sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua
segitiga sama panjang.
Selanjutnya, perhatikan besar sudut-sudutnya. Tampak bahwa ‫ ﮮ‬TPQ = ‫ ﮮ‬SQR, ‫ ﮮ‬PQT = ‫ ﮮ‬QRS ,
dan ‫ ﮮ‬PTQ = ‫ ﮮ‬QSR sehingga sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua segitiga tersebut sama
besar.

Dari uraian di atas. dapat disimpulkan sebagai berikut.


Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat-sifat berikut.

1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.


2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

Syarat Dua Segitiga Kongruen


Dua segitiga dikatakan kongruen jika dipenuhi salah satu dari tiga syarat berikut.

1. Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi).
2. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang dibentuk oleh sisi-sisi itu sama
besar (sisi, sudut, sisi).
3. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua titik sudut
itu sama panjang (sudut, sisi, sudut).

• Ketiga Pasang Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (Sisi, Sisi, Sisi)

Dua segitiga di bawah ini, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai panjang sisi-sisi yang sama.

Perbandingan yang senilai untuk sisi-sisi yang bersesuaian menunjukkan bahwa kedua segitiga
tersebut sebangun. Karena sebangun maka sudut-sudut bersesuaian juga sama besar, yaitu ‫ ﮮ‬A=
‫ ﮮ‬D, ‫ ﮮ‬B= ‫ ﮮ‬E,dan ‫ ﮮ‬C= ‫ ﮮ‬F.
Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
maka ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen.

• Dua Sisi.yang Bersesuaian Sama Panjang dan Sudut yang Dibentuk oleh Sisi-
Sisi itu Samar Besar (Sisi, Sudut, Sisi)

Pada gambar di atas, diketahui bahwa AB = DE, AC = DF, dan ‫ ﮮ‬CAB = ‫ ﮮ‬EDF. Apakah ∆ ABC
dan ∆ DEF kongruen? Jika dua segitiga tersebut diimpitkan maka akan tepat berimpit sehingga
diperoleh :
• Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Menghubungkan
Kedua Sudut itu Sama Panjang (Sudut, Sisi. Sudut)

Pada gambar di atas, ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai sepasang sisi bersesuaian yang sama panjang
dan dua sudut bersesuaian yang sama besar, yaitu AB = DE, ‫ ﮮ‬A = ‫ ﮮ‬D. Dan ‫ﮮ‬B = ‫ﮮ‬E. Karena ‫ﮮ‬A
= ‫ﮮ‬D dan ‫ﮮ‬B =‫ﮮ‬E maka ‫ﮮ‬C = ‫ﮮ‬F. Jadi. ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun. Karena sebangun maka sisi-
sisi yang bersesuaian rnempunyai perbandingan yang senilai.

Contoh:
Diketahui ∆ KNM kongruen dengan ∆ NLM! Panjang KN = 5 cm, KM = l0 cm, ‫ ﮮ‬NKM = 60′.
Tentukan panjang sisi dan sudut yang belum diketahui!

Jawab:
Karena ∆ KNM dan ∆ NLM kongruen maka KM = ML = l0 cm dan NL = KN = 5 cm. Dengan
demikian, panjang MN dapat ditentukan dengan menggunakan dalil Pythagoras.
A. Tabung (Silinder)
Perhatikan gambar di samping. Bentuk apakah yang dimanfaatkan alat musik
tersebut. Mengapa drum selalu berbentuk tabung?

1. Menghitung Luas Selimut dan


Sebuah benda berbentuk tabung memiliki jari-jari r dan tinggi t. Jika kalian ingin
membuat tabung dari kertas yang ukurannya tepat sama dengan ukuran benda
tersebut, berapakah luas kertas yang kalian perlukan? Untuk menjawabnya, pelajari
uraian materi berikut.
a. Luas Selimut
Dengan memerhatikan gambar 2.3, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh
permukaan tabung atau luas sisi tabung merupakan jumlah dari luas alas ditambah
luas selimut dan luas atap. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar jaring-jaring
tabung sekali lagi.

Sehingga kita dapatkan rumus:


B. Kerucut
1. Unsur-unsur Kerucut dan Melukis Jaring-jaring Kerucut

2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Kerucut


Dapatkah kalian menghitung luas bahan yang diperlukan untuk membuat kerucut
dengan ukuran tertentu? Perhatikan uraian berikut.
a. Luas Selimut
Dengan memerhatikan gambar, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh
permukaan kerucut atau luas sisi kerucut merupakan jumlah dari luas juring
ditambah luas alas yang berbentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan jaring-
jaring kerucut ini.

Jadi luas juring TAA1 atau luas selimut kerucut dapat ditentukan.

Karena luas selimut kerucut sama dengan luas juring TAA1 maka kita dapatkan:

Sedangkan luas permukaan kerucut


= luas selimut + luas alas kerucut
= πrs + πr2
= πr (s + r)
Jadi

dengan r = jari-jari lingkaran alas kerucut


s = garis pelukis (apotema)

c. Luas Selimut dan Volume Kerucut Terpancung

1) Luas selimut
Luas selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi luas selimut
kerucut kecil. Kerucut besar ACC' mempunyai tinggi t1, jari-jari r, dan apotema s1.
Sedangkan kerucut kecil ABB' mempunyai tinggi t2, jari-jari r2, dan apotema s2. Luas
selimut kerucut terpancung adalah luas selimut kerucut besar dikurangi luas selimut
kecil.

C. Bola

1. Unsur-unsur Bola
Perhatikan gambar berikut.

Suatu lingkaran diputar setengah putaran dengan diameter sebagai sumbu putarnya
akan diperoleh bangun ruang seperti gambar 2.10 (b). Bentuk bangun yang demikian
disebut bola dengan jari-jari bola r dan tinggi
2. Menghitung Luas Selimut

.
TUGAS MATEMATIKA

NAMA : “NURWATI”

KELAS : 1X3

TUGAS : KESEBANGUNAN DAN LUAS


PERMUKAAN

Anda mungkin juga menyukai