Anda di halaman 1dari 15

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

A. Bangun- Bangun yang Sebangun dan Kongruen


1. Foto Berskala
Pada dasarnya, skala pada foto sama dengan skala pada peta. Hanya saja, perbandingan antara ukuran pada
foto dan ukuran sebenarnya tidak sebesar perbandingan antara ukuran pada peta dan ukuran sebenarnya. Satu
sentimeter pada peta mewakili beberapa kilometer ukuran sebenarnya, sedangkan satu sentimeter pada foto
biasanya mewakili beberapa sentimeter atau beberapa meter saja dari ukuran sebenarnya.
Skala pada peta ialah
perbandingan antara ukuran pada
peta dan ukuran sebenarnya.
Contoh Soal 1.1
Perhatikan gambar dari foto sebuah mobil dibawah ini. Jika panjang mobil sebenarnya 3,5m berapakah tinggi
mobil sebenarnya?
7cm

2,5 cm

Penyelesaian
Untuk menentukan tinggi mobil sebenarnya, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan skala
foto tersebut. Perbadingan antara panjang mobil dalam foto dan panjang mobil sebenarnya adalah
7 cm : 3,5
7 cm : 350 cm
1 cm : 50 cm
Dengan demikian, skala dari foto tersebut adalah 1 : 50. Oleh karena tinggi mobil dalam foto adalah 2,5 cm x 50 =
125 cm. jadi, tinggi mobil sebenarnya adalah 1,25 m.
2. Pengertian Kesebangunan
Pengertian kesebangunan seperti ini berlaku umum untuk setiap bangun datar.
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua
syarat berikut:
1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari
kedua
bangun itu memiliki perbandingan senilai
2. Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu
Catatan
sama besar.

Salah satu syarat kesebangunan adalah sudut-sudut yang bersesuaian sama besar (yang dimaksud sama besar
adalah ukuran sudutnya).
Contoh Soal 1.2
Perhatikan gambar berikut.
D

5cm

A 2cm B

6cm

Jika persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS, hitunglah panjang QR.
Penyelesaian
Salah satu syarat bangun datar dikatakan sebangun adalah sisi-sisi yang bersesuaian sebnading. Dari gambar dapat
dilihat bahwa AB bersesuaian dengan PQ dan BC bersesuaian dengan QR. Oleh karena itu,
AB
PQ

BC
2

QR
6

5
QR 2QR = 30 15

Jadi, panjang QR adalah 15cm.

Contoh Soal 1.3


Jika layang layang KLMN dan layang-layang PQRS dibawah ini sebangun, diketahui bahwa

K=125

dan

l=80 . Tentukan besar R dan S .


K

P
M
S

Penyelesaian
Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah sudut- sudut yang bersesuaian sama besar sehingga besar
P=125 dan Q=80 .

Perhatikan layang-layang PQRS

Oeh karena besar sudut sudut dalam layang layang berjumlah 360.

Menurut sifat layang layang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar sehingga R= P=125 .

maka P+Q+ R +S

= 260.

125 + 80 + 125 + S = 360


S

= 360

330 = 30

3. Pengertian Kekongruenan
Dua bangun yang kongruen pasti sebangun, tetapi dua bangun yang sebangun belum tentu kongruen.

Bangun bangun yang memiliki


bentuk dan ukuran yang sama di
katakan bangun bangun yang
kongruen.
pengertian kekongruenan tersebut berlaku juga untuk setiap bangun datar.
Contoh Soal 1.4
Perhatikan gambar berikut
D

6cm
A

8cm

10cm

6cm
Q

a. apakah persegipanjang ABCD kongruen dengan persegipanjang PQRS?


b. apakah persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS?
Penyelesaian
Unsur unsur persegipanjang ABCD, yaitu AB = DC = 8 cm, AD = BC = 6 cm, dan
A= B=C= D=90 .
Perhatikan persegipanjang PQRS.
PQ dapat ditentukan dengan menggunakan Dalil Pythagoras.
PQ =

( PR )

(QR)

10 6

64 = 8

Jadi, unsur unsur persegipanjang PQRS yaitu


PQ = SR = 8cm, PS = QR = 6cm, dan P=Q= R= S=90 .
a. dari uraian tersebut tampak bahwa sisi sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD dan persegipanjang
PQRS sama panjang. Selain itu, sudut sudut yang bersesuaian dari kedua persegipanjang itu sama besar. Jadi,
persegipanjang ABCD kongruen dengan persegipanjang PQRS.
b. Dua bangun datar yang kongruen pasti sebangun. Jadi, persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang
PQRS.
B. Segitiga Segitiga yang Sebangun
1. Syarat Dua Segitiga Sebangun
Dua segitiga dikatakan sebangun jika sisi sisi yang bersesuaian sebanding atau sudut sudut yang
bersesuaian sama besar.
Contoh Soal 1.5
Apakah ABC dan A'B'C' pada gambar dibawah ini sebangun?
A

8 cm

5 cm

B 6 cm

3 cm C

C B

Penyelesaian
Harus diperiksa apakah sisi sisi yang bersesuaian dari dua segitiga tersebut sebanding.
Perhatikan ABC
(AC)2 = (AB)2 + (BC)2 (AC) =8 + 6
(AC) = 100
AC

100 = 10

6
3

Jadi, AC =10 cm.


Perhatikan A'B'C'.
(A'B') = (A'C') (B'C')
(A'B')= 5 3
(A'B') = 25 9
(A'B') = 16
A'B'

16 = 4

8
4

Ternyata,
AB
A' B'

AB
A' B'

Berarti,

BC
B'C'

= 2,

BC

= B'C'

= 2, dan

AC
A'C'

AC
A'C'

Jadi, ABC sebangun dengan A'B'C'


Contoh Soal 1.6
Perhatikan gambar berikut
E

a. Jika DE BC, apakah ADE sebangun dengan ABC ?


b. jika BC = 6 cm, CE = 3 cm, dan AE = 6 cm, tentukan DE.
Penyelesaian
a. dari gambar ADE dan ABC tampak bahwa:
DAE=BAC (berimpit),

ADE= ABC sehadap), dan

10
5

=2

AED= ACB (sehadap).

Sudut sudut yang bersesuaian dari ABC dan ADE sama besar sehingga ABC sebangun dengan ADE.
b. ADE sebangun dengan ABC. Oleh karena itu,
DE
BC

AE
AC

DE

BC
DE
6

AE
AE+CE

= 6 +3

DE = 4
Jadi, DE = 4 cm

2. Perbandingan Ruas Garis pada Segitiga


Contoh Soal 1.7
Perhatikan gambar berikut. Tentukan AP!
B

P
C

JJ
Penyelesaian
AQ
QC

AP
PB

AP =

AQ
QC

PB =

Jadi, AP = 8 satuan panjang


Contoh Soal 1.8
Perhatikan gambar berikut. Tentukan OM
O

3c

9c

Penyelesaian
MPO sebangun dengan MON sehingga
OM
MN

MP
OM

(OM) = MP . MN
(OM) = 3 .12

6
24

4
=
3
3

=8

(OM) = 36
OM = 6 cm
Jadi, OM = 6 cm
C. Dua Segitiga yang Kongruen
Dua segitiga yang kongruen
pasti sebangun, tetapi dua
segitiga
yang
sebangun
belum tentu kongruen.
1. Sifat Dua Segitiga yang Kongruen
Dua segitiga yang kongruen harus memenuhi 2 sifat umum, yaitu
a. Sisi sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut sudut yang bersesuaian sama besar.
2. Syarat Dua Segitiga Kongruen

a. Sisi Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (s.s.s)


C

Jika pada gambar tersebut, AB = PQ, BC = QR, AC = PR. Ukurlah besar sudut sudut dari kedua segitiga tersebut.
Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan berikut.
A= P ; B= Q ; C= R
Dengan demikian , ABC dan PQR memenuhi sifat dua segitiga yang kongruen, yaitu sisi sisi yang bersesuaian
sama panjang dan sudut sudut yang bersesuaian sama besar. Jadi, ABC kongruen dengan PQR.
b. Dua Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang dan Sudut Sudut yang Diapitnya Sama Besar (s.sd.s)
F

Jika pada gambar tersebut, DE = KL,

D= K , dan DF = KM. Ukurlah EF dan LM, besar

E dan L, sertabesar F dan M . Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan

berikut :
EF = LM, E= L , F= M
Dengan demikian, pada DEF dan KLM berlaku:

(i)

DE = KL, EF = LM, DF = KM;


D= K , E= L , F= M

(ii)

Hal ini menunjukan bahwa DEF dan KLM memenuhi sifat dua segitiga yang kongruen. Dengan demikian,
DEF kongruen KLM.
c. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Berada di Antaranya Sama Panjang (sd.s.sd)
Z

X
Y

Jika pada gambar tersebut, besar

G= X , H= Y ,

dan GH = XY. Ukurlah besar

I dan

L , GI

dan XZ, serta HI dan YZ. Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan:
I =Z , GI = XZ, dan HI = YZ;
Dengan demikian, pada GHI dan XYZ berlaku:
G= X , H=Y , dan I = Z

(i)
(ii)

GH = XY, HI = YZ, dan GI = XZ

Hal ini menunjukan bahwa GHI dan XYZ memenuhi sifat dua segitiga yang kongruen. Jadi, GHI XYZ
d. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Berada di Hadapannya Sama Panjang (sd.sd.s)
C

B
Y

Jika pada gambar tersebut, besar

X , B= Y , dan BC = YZ. Ukurlah besar

dan

Z ,

AB dan XY, serta AC dan XZ.


Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan berikut:
C=Z , AB = XY, dan AC = XZ.

Dengan demikian, pada ABC dan XYZ berlaku:


(i)
(ii)

A= X , B= Y , dan

C=Z ;

AB = XY, BC = YZ, dan AC = XZ

Hal ini menunjukan bahwa ABC dan XYZ memenuhi syarat dua segitiga yang kongruen. Jadi, ABC

XYZ.
Contoh Soal 1.9
Perhatikan trapesium siku siku PQRS dibawah ini. Jika PQ = 5cm, SR = 3 cm, dan PS = 3 cm. Apakah PSR
kongruen dengan PRQ?
R

Penyelesaian
Jika PSR dan PRQ kongruen, haruslah PS = PR dan SR = RQ karena PSR= PRQ .

( PS ) +( SR)
2

PR =

3+3 = 3 2

Jadi, PR PS
Oleh karena PQ = 5 cm, PQ PR. Dengan demikian, sisi sisi yang bersesuaian dari PSR dan PRQ tidak sama
panjang. Jadi, PSR dan PRQ tidak kongruen.

3. Panjang Garis dan Besar Sudut dari Bangun Geometri


Konsep kekongruenan segitiga dapat digunakan untuk menghitung panjang garis dan besar sudut dari bangun datar,
seperti jajargenjang, belahketupat, dan layang layang. Sebelum menghitung panjang garis dan besar sudut dari
bangun geometri, pelajarilah uraian berikut.
A
30
T
30
B

Jika dibuat garis dari titik sudut B ke sisi miring AC sedemikian rupa sehingga
ABT =30 , maka
ATB= 180 (30 + 30) = 120

BTC = 180 ATB= 180 120 = 60


BCT = 180 ( BAT + ABC = 180 (30 + 90) = 60
CBT = ABC ABT = 90 30 = 60

Perhatikan bahwa :
a. BAT = ABT =30
b.

sehingga ABT samakaki, dalam hal ini AT = BT

CBT = BCT =BTC=60

sehingga BTC samasisi, dalam hal ini BT = BC = CT. Dengan demikian, AT

= BT = BC = CT. Perhatikan bahwa AT = CT sehingga BT merupakan garis berat ABC.

Oleh karena AC = AT + CT, maka AC = BC + BC = 2BC atau AC = BT + BT = 2BT


Uraian tersebut menggambarkan sifat 1 dan sifat 2 dari segitiga siku siku bersudut 30, seperti berikut.
Sifat 1
Panjang garis berat segitiga siku siku bersudut 30 yang ditarik dari titik sudut siku siku sama dengan panjang
setengah sisi miringnya.
Sifat 2
Panjang sisi terpendek dari segitiga siku siku bersudut 30 sama dengan panjang setengah sisi miringnya.
Catatan
Titik tengah sisi miring pada segitiga
siku siku adalah pusat lingkaran
luar dari segitiga itu.
Contoh soal 1.10
Perhatikan gambar dibawah ini
D

(a)
C

30

60

(b)

Jajargenjang ABCD terbentuk dari dua segitiga siku siku yang kongruen, yaitu ADC dan CBA. Jika AC = 12
cm, tentukan panjang semua sisi jajargenjang tersebut
Penyelesaian
Lihat gambar (b)
BA = 2CB

ACB siku siku di C sehingga berlaku hubungan


(BA) = (AC) + (CB)
(2CB) = 12 + (CB)
4(CB) =144 + (CB)
3(CB) = 144
CB

= 48

CB

=4

Dengan demikian
BA = 2CB = 2 . (4

3 ) = 8 3

Oleh karena ADC CBA, AD = CB = 4

3 cm dan DC = BA = 8 3 cm.

Contoh Soal 1.11


A
D

60

F
C

Pada gambar diatas BAC =60 , AD = AE = 5 cm, dan EC = DB = 4 cm. Hitunglah BE, jika CD = 8cm.
Penyelesaian
Perhatikan ABE dan ACD
AC = AE + EC = 5 cm + 4 cm = 9 cm
AB = AD + DB = 5 cm + 4 cm = 9 cm
AD = AE = 5 cm
BAE =CAD=60

AB = AC = 9 cm sehingga ABE kongruen dengan ACD


Jadi, BE = CD = 8cm
Contoh Soal 1.12
Perhatikan gambar dibawah ini!
D
A

(a)

5
cm

4cm

53
3
E
cm

(b)

B 3
cm

Pada gambar tersebut, AB = 6 cm, BC = 3 cm, DC = 4 cm,


besar DAB .

DBC=53 , dan DB = DA = 5 cm. Tentukanlah

Penyelesaian
1. pada gambar tersebut, ABD adalah segitiga samakaki. Tarik garis tinggi ADB yang melalui titik D hingga
memotong AB di E seperti gambar (b)
2. Oleh karena ABD adalah segitiga samakaki dengan DE garis tingginya, AE = EB DEB siku siku di E, EB =
3 cm, dan DB = cm
(DE) = (DB) (EB)
= 5 3
= 25 9
= 16
DE

= 4cm

3. Sekarang, perhatikan DEB dan DCB.


DC = DE = 4cm, DB = DB = 5 cm (berimpit), dan CB = EB = 3 cm
Oleh karena itu, DEB kongruen dengan DCB, akibatnya DCB= DEB= 53
4. DEB kongruen dengan DEA berdasarkan sifat (s.s.s) karena
ED = ED = 4 cm (berimpit), EB = EA = 3 cm, dan DB = DA = 5 cm
Jadi, DAB = DBE=53

Uji Kemampuan 1
1. Pada sebuah peta, jarak 3,2 cm mewakili 288 km. Skala peta tersebut adalah
a. 1 : 4.500.000

c. 1 : 7.500.000

b. 1 : 6.000.000

d. 1 : 9.000.000

2. Pada sebuah peta, jarak 3 cm mewakili 225 km. Jarak 7,5 cm mewakili
a. 465,5 km

c. 562,5 km

b. 486,5 km

d. 584,5 km

3. Suatu menara mempunyai bayangan 75 m diatas tanah horizontal. Pada saat yang sama tongkat yang tingginya 3
m mempunyai bayangan 5 m. Tinggi menara tersebut adalah
a. 25 m

c. 50 m

b. 45 m

d. 60 m

4. Sebuah peta dibuat dengan skala 1 : 350.000. Jika jarak dua kota pada peta adalah 4,2 cm maka jarak dua kota
sebenarnya adalah
a. 15,7 km

c. 14,7 km

b. 17.7 km

d. 12,7 km

5. Pada layar TV, sebuah gedung yang tingginya 72 m tampak setinggi 12 cm. Jika lebar gedung itu 24 m maka
lebar gedung pada TV adalah cm
a. 4

c. 6

b. 8

d. 3

6. Diketahui ABC sebangun dengan PQR. Jika panjang AB = 3 cm, BC = 4 cm dan PQ = 4,5 cm maka panjang
PR adalah
A

a. 6 cm

c. 8, 5 cm

b. 7,5 cm

d. 9 cm

7. Pada gambar berikut, AC // DB. Jika OA = 4 cm, OB = 8 cm, dan OD = 10 cm, OC adalah
a. 7 cm

b. 6,5 cm
O

c. 2 cm
d. 5 cm

8. Pada gambar berikut, nilai x sama dengan

9 cm

a. 6,7 cm
b. 5,0 cm
6 cm

c. 4,0 cm

10
cm

d. 3,0 cm
(EBTANAS 1995)

9. Perhatikan gambar berikut ini. Jika AC = 9 cm, PC = 6 cm, dan AB = 12 cm, panjang PQ adalah

a. 6,0 cm
b. 7,5 cm

c. 8,0 cm
d. 9,0 cm
A

(EBTANAS 1996)
10. Jarak dari kota X ke kota Y adalah 450 km. Jarak pada peta 18 cm. Skala yang digunakan peta tersebut
adalah
a. 1 : 2.500.000

c. 1 : 250.000

b. 1 : 810.000

d. 1 : 8.100
(EBTANAS 1997)

11. Pada gambar dibawah ini, diketahui panjang DE = 8 cm, CE = 9 cm dan AB = 12 cm. Panjang BE adalah
C
E

D
A

a. 2

1
3

b. 3

2
3

2
3

c. 2

d. 4

1
2

12. Ditentukan dua lapangan sepak bola sebangun. Lapangan epak bola yang satu panjangnya 120 m dan lebarnya
100m. Bila lebar lapangan sepak bola yang kedua 80 m, maka panjang lapangan sepak bola yang kedua adalah
a. 96 m

c. 78 m

b. 86 m

d. 60 m

13. Sebuah tiang bendera setinggi 6 m berdiri disamping menara. Panjang bayangan tiang bendera 1,5 m dan
panjang bayangan menara 18 m. Maka tinggi menara tersebut adalah
a. 45 m

c. 72 m

b. 36 m

d. 108 m

(EBTANAS SMP 99 -28)


14. Seorang anak yang tingginya 150 cm mempunyai panjang bayangan 2m. Bila panjang bayangan tiang bendera
3,5 m, mka tinggi tiang bendera adalah
a. 2,625 m

c. 4,66 m

b. 3,625 m

d. 5,66 m

(EBTANAS SMP 98 24)


15. Jika ABC dan DEF kongruen, panjang AC = 10 cm, BC = 15cm,

ACB=65 ,

DF = 10 cm, DE = 13

cm dan EDF=70 , maka besar adalah


a. 75

c. 55

b. 65

d. 45

16. Diketahui ABC siku siku di B, kongruen dengan PQR siku siku di P. Jika panjang BC = 8 cm dan QR =
10 cm, maka luas PQR adalah
a. 24 cm2

b. 48 cm2

c. 40 cm2

d. 80 cm2

17. Sebuah foto berukuran alas 20 cm dan tinggi 30 cm. Ditempel pada sebuah karton yang berbentuk persegi
panjang. Jika foto dan karton sebangun dan lebar karton sebelah kiri, kanan dan atas foto 2 cm, maka lebar kertas
dibawah foto adalah

a. 2 cm

c. 4 cm

c. 3 cm

d. 6 cm

18. Perhatikan gambar dibawah ini


E

70
cm
A

112 cm
1

C
2

64
cm

Nilai P adalah .
a. 30 cm

c. 40 cm

b. 10 cm

d. 20 cm

19. Jika diketahui segitiga dibawah ini kongruen, maka nilai y adalah
A

L
y
4 cm

B 3 cm

a. 2 cm

c. 6 cm

b. 4 cm

d. 5 cm

20. Layang - layang ABCD di bawah ini yang dibentuk dari ABC dan ADC.Maka perbandingan sisi-sisinya
adalah
A
B

a. 2 cm

c. 4 cm

b.1 cm

d. 7 cm

Anda mungkin juga menyukai