dikatakan sebangun.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa semua bangun datar yang kongruen sudah
pasti sebangun, namun bangun datar yang sebangun belum tentu kongruen.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Dari ketiga gambar tersebut, manakah yang sebangun? manakah yang kongruen?
Mari kita cari tahu bersama.
Pada gambar 1
Pada gambar 3
Kesebangunan
yaitu dua bangun dikatakan sebangun jika suatu sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan
panjang sisi-sisi bersesuaian sama besar dan panjang sisi-sisi bersesuaian mempunyai
perbandingan yang sama.
Syar kesebangunan
A).sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
B).sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan panjang yang sama
Contoh dua bangun yang pasti sebangun diantarannya dua segitiga sama sisi,dua
lingkaran,dan dua persegi.
Kedua bangun di atas, ABCD dan KLMN adalah dua bangun yang sebangun, karena
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama, yaitu
:
Jadi,
b. Besar sudut yang bersesuaian sama, yaitu :
2. Dua segi tiga yang sebangun
AC bersesuaian dengan PR =
AB bersesuaian dengan PQ =
BC bersesuaian dengan QR =
Jadi,
Jadi,
b. Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama, yaitu :
AB2 = BD x BC
AC2 = CD x CB
AD2 = BD x CD
Kongruenan Bangun
1. Dua bangun datar yang kongruen
Perhatikan dua bangun datar berikut !
KL = PQ
LM = QR
MN = RS
NK = SP
KLMN dan PQRS kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
2. Dua segitiga yang kongruen
Secara geometris dua segitiga konsruen adalah dua segitiga yang saling menutpi dengan
tepat. Sifat dua segitiga kongruen :
a. Pasangan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut yang bersesuaian sama besar.
Syarat dua segitiga kongruen adalah sebagai berikut :
a.
Tiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi)
AB = PQ (sisi)
AC = PR (sisi)
BC = QR (sisi)
b.
Dua sisi dan satu sudut apit yang bersesuaian sama besar (sisi, sudut, sisi)
AB = PQ (sisi)
BC = QR (sisi)
c. Satu sisi api dan dua sudut bersesuaian sama besar (sudut, sisi, sudut)
AC = RP (sisi)
CONTOH SOAL
Jawab:
a. AC2 = AB2+BC2
= 62 + 82
= 36+64
= 100
AC = √100 = 10
b. AB2 = AD x AC
62 = AD x 10
36 = AD x l0
AD =36/10
= 3,6 cm
DC = l0 cm – 3,6cm
= 6,4 cm
c. BD2 = AD x DC
= 3,6 x 6,4
= 23,04
BD = √23,04 = 4,8 cm
Menghitung Panjang Salah Satu Sisi yang Belum
Diketahui dari Dua Segitiga yang Sebangun
Konsep kesebangunan dua segitiga dapat digunakan untuk menghitung panjang salah satu sisi
segitiga sebangun yang belum diketahui. Coba perhatikan contoh berikut! Contoh :
Dari gambar tersebut terlihat bahwa ruas garis .DE // AB sehingga diperoleh
)tipmireb( ECD = ﮮBCA ﮮ
)padahes( EDC = ﮮBAC ﮮ
Karena dua sudut yang bersesuaian dari ∆ ABC dan ∆ DEC sama besar maka kedua segitiga
itu sebangun. Karena sebansun maka berlaku
Contoh:
Dalam ∆ PRT, PT//QS, hitunglah QR dan ST!
Jawab :
Pengubinan pada lantai yang telah kita kenal dapat digunakan untuk memahami pengertian
kongruen. Pola pengubinan yang kita gunakan adalah pengubinan bangun segitiga.
Perhatikan Gambar disamping Jika dilakukan pergeseran atau pemutaran terhadap salah satu
ubin maka segitiga tersebut akan menempati ubin yang lain dengan tepat. Keadaan tersebut
menunjukkan bahwa ubin yang satu dengan ubin yang lain mempunyai bentuk sama
(sebangun) dan mempunyai ukuran yang sama. Segitiga-segitiga yang mempunyai bentuk
dan ukuran yang sama disebut segitiga-segitiga yang kongruen (sama dan sebangun).
Untuk dapat memahami sifat-sifat dua segitiga yang kongruen, perhatikan Gambar diatas ini.
Karena segitiga-segitiga yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama maka
masing-masing segitiga jika diimpitkan akan tepat saling menutupi satu sama lain.
Gambar di samping menunjukkan ∆, PQT dan ∆ QRS kongruen. Perhatikan panjang sisi-
sisinya. Tampak bahwa PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT sehingga sisi-sisi yang bersesuaian
dari kedua segitiga sama panjang.
Selanjutnya, perhatikan besar sudut-sudutnya. Tampak bahwa ﮮTPQ = ﮮSQR, ﮮPQT = ﮮ
QRS , dan ﮮPTQ = ﮮQSR sehingga sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua segitiga
tersebut sama besar.
Dari uraian di atas. dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat-sifat berikut.
1. Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi).
2. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang dibentuk oleh sisi-sisi itu
sama besar (sisi, sudut, sisi).
3. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua titik
sudut itu sama panjang (sudut, sisi, sudut).
Ketiga Pasang Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (Sisi, Sisi, Sisi)
Dua segitiga di bawah ini, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai panjang sisi-sisi yang sama.
Perbandingan yang senilai untuk sisi-sisi yang bersesuaian menunjukkan bahwa kedua
segitiga tersebut sebangun. Karena sebangun maka sudut-sudut bersesuaian juga sama besar,
yaitu ﮮA= ﮮD, ﮮB= ﮮE,dan ﮮC= ﮮF.
Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
maka ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen.
Dua Sisi.yang Bersesuaian Sama Panjang dan Sudut yang Dibentuk oleh Sisi-Sisi
itu Samar Besar (Sisi, Sudut, Sisi)
Pada gambar di atas, diketahui bahwa AB = DE, AC = DF, dan ﮮCAB = ﮮEDF. Apakah ∆
ABC dan ∆ DEF kongruen? Jika dua segitiga tersebut diimpitkan maka akan tepat berimpit
sehingga diperoleh :
Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Menghubungkan Kedua
Sudut itu Sama Panjang (Sudut, Sisi. Sudut)
Pada gambar di atas, ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai sepasang sisi bersesuaian yang sama
panjang dan dua sudut bersesuaian yang sama besar, yaitu AB = DE, ﮮA = ﮮD. Dan ﮮB =
.nugnabes FED ∆ nad CBA ∆ .idaJ .F = ﮮC ﮮakam E =ﮮB ﮮnad D = ﮮA ﮮaneraK .Eﮮ
Karena sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian rnempunyai perbandingan yang senilai.
Contoh:
Perhatikan gambar layang-layang pada Gambar. Sebutkan pasangan segitiga-segitiga yang
kongruen!
Jawab:
Pasangan segi tiga-segi tiga yang kongruen adalah :
∆ AED dengan ∆ ABE:
∆ DEC dengan ∆ BEC:
∆ ACD dengan ∆ ABC.
a( ∆ AED kongruen dengan ∆ ABE
Bukti; Karena ∆ ABD sama kaki dan AE adalah garis bagi maka diperoleh AD = AB
(diketahui)
EAB = ﮮEAD ﮮ
AE = AE (berimpit)
Maka terbukti bahwa ∆ AED kongruen dengan ∆ ABE. )Sisi, Sudut, Sisi(
b( ∆ DEC kongruen dengan ∆ BEC
Bukti; Karena ∆ BCD sama kaki dan CE adalah garis bagi maka diperoleh CD = CB
(diketahui)
ECB = ﮮECD ﮮ
CE = CE (berimpit)
Jadi. terbukti bahwaA DEC kongruen dengan L ABE. (Sisi. Sudut. Sisi)
∆ ACD konsruen dengan ∆ ABC