Anda di halaman 1dari 10

WORKSHOP MATEMATIKA

Rabu, 19 Desember 2012


Materi Pelajaran Matematika Kelas 9 BAB 1 Kesebangunan dan
Kekongruenan

1.        Dua bangun datar yang sebangun

Kedua bangun di atas, ABCD dan KLMN  adalah dua bangun yang sebangun, karena
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a.       Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama, yaitu
:

Pasangan sisi AD dan KN =  

Pasangan sisi AB dan KL =

Pasangan sisi BC dan LM =   

Pasangan sisi CD dan MN =

Jadi,  

b.      Besar sudut yang bersesuaian sama, yaitu :


2.        Dua segi tiga yang sebangun

Segitiga ABC dan PQR adalah sebangun, karena memiliki sifat :


a.       Perbandingan sisi yang sama besar bersesuaian sama besar, yaitu :

AC bersesuaian dengan PR =  

AB bersesuaian dengan PQ =   

BC bersesuaian dengan QR =  
Jadi,

Jadi,             

b.       Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama, yaitu :

 
Perhatikan segitiga berikut !                         

  dan sebangun, maka :

 
Pada segitiga siku-siku dapat dibuat garis tinggi ke sisi miring, maka diperoleh rumus :

 
2
AB = BD x BC
AC2 = CD x CB
AD2 = BD x CD  
Kongruenan Bangun
1.        Dua bangun datar yang kongruen
        Perhatikan dua bangun datar berikut !

 
KL = PQ
LM = QR
MN = RS
NK = SP
KLMN dan PQRS kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
2.        Dua segitiga yang kongruen
Secara geometris dua segitiga konsruen adalah dua segitiga yang saling menutpi dengan
tepat. Sifat dua segitiga kongruen :
a.       Pasangan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b.      Sudut yang bersesuaian sama besar.
Syarat dua segitiga kongruen adalah sebagai berikut :

a.        
        Tiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi)
AB = PQ (sisi)
AC = PR (sisi)
BC = QR (sisi)

b.       
       Dua sisi dan satu sudut apit yang bersesuaian sama besar (sisi, sudut, sisi)
AB = PQ (sisi)

BC = QR (sisi)
c.       Satu sisi api dan dua sudut bersesuaian sama besar (sudut, sisi, sudut)

AC = RP (sisi)
CONTOH SOAL

Pada gambar di bawah diketahui AB = 6 cm dan BC. Tentukan


a. AC;
b. AD;
c. BD.
Jawab:
a. AC2 = AB2+BC2
= 62 + 82
= 36+64
= 100
AC = √100 = 10
b. AB2 = AD x AC
62 = AD x 10
36 = AD x l0
AD =36/10
= 3,6 cm
DC = l0 cm – 3,6cm
= 6,4 cm
c. BD2 = AD x DC
= 3,6 x 6,4
= 23,04
BD = √23,04 = 4,8 cm

Menghitung Panjang Salah Satu Sisi yang Belum


Diketahui dari Dua Segitiga yang Sebangun
Konsep kesebangunan dua segitiga dapat digunakan untuk menghitung panjang salah satu sisi
segitiga sebangun yang belum diketahui. Coba perhatikan contoh berikut! Contoh :

Diketahui ∆ ABC sebangun dengan ∆ DEF. Tentukan EF ?


jawab:
Garis-Garis Sejajar pada Sisi Segitiga
Pada Gambar Dibawah, ∆ ABC dan ∆ DEC sebangun. Berikut akan ditentukan perbandingan
ruas garis dari kedua segitiga tersebut.
Perhatikan Gambar dibawah.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa ruas garis .DE // AB sehingga diperoleh
‫ ﮮ‬ACB = ‫ ﮮ‬DCE (berimpit)
‫ ﮮ‬CAB = ‫ ﮮ‬CDE (sehadap)
Karena dua sudut yang bersesuaian dari ∆ ABC dan ∆ DEC sama besar maka kedua segitiga
itu sebangun. Karena sebansun maka berlaku

Kedua ruas dikalikan (a + d)(c + b) sehingga diperoleh

Contoh:

Dalam ∆ PRT, PT//QS, hitunglah QR dan ST!


Jawab :
Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan
Kesebangunan
Konsep dan sifat-sifat kesebangunan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
atau soal cerita yang berkaitan dengan kesebangunan. Untuk menyelesaikan soal cerita dapat
dibantu dengan membuat sketsa atau gambar. Dari gambar itu, baru
diselesaikan.
Contoh:
Sebuah kawat baja dipancangkan untuk menahan sebuah tiang listrik yang berdiri tegak lurus.
Sebuah tongkat didirikan tegak lurus sehingga ujung atas tongkat menyentuh kawat.
Diketahui panjang tongkat 2 m, jarak tongkat ke ujung bawah kawat 3 m dan jarak tiang
listrik ke tongkat 6 m. Berapa tinggi tiang listrik?
Jawab:
Misalnya, tinggi tiang listrik adalah t sehingga diperoleh perbandingan sebagai berikut.

Jadi, tinggi listrik adalah 6 cm.

Pengertian Segitiga yang Kongruen


Pengubinan pada lantai yang telah kita kenal dapat digunakan untuk memahami pengertian
kongruen. Pola pengubinan yang kita gunakan adalah pengubinan bangun segitiga.
Perhatikan Gambar disamping Jika dilakukan pergeseran atau pemutaran terhadap salah satu
ubin maka segitiga tersebut akan menempati ubin yang lain dengan tepat. Keadaan tersebut
menunjukkan bahwa ubin yang satu dengan ubin yang lain mempunyai bentuk sama
(sebangun) dan mempunyai ukuran yang sama. Segitiga-segitiga yang mempunyai bentuk
dan ukuran yang sama disebut segitiga-segitiga yang kongruen (sama dan sebangun).

Sifat-Sifat Dua Segitiga yang Kongruen

Untuk dapat memahami sifat-sifat dua segitiga yang kongruen, perhatikan Gambar diatas ini.
Karena segitiga-segitiga yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama maka
masing-masing segitiga jika diimpitkan akan tepat saling menutupi satu sama lain.
Gambar di samping menunjukkan ∆, PQT dan ∆ QRS kongruen. Perhatikan panjang sisi-
sisinya. Tampak bahwa PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT sehingga sisi-sisi yang bersesuaian
dari kedua segitiga sama panjang.
Selanjutnya, perhatikan besar sudut-sudutnya. Tampak bahwa ‫ ﮮ‬TPQ = ‫ ﮮ‬SQR, ‫ ﮮ‬PQT = ‫ﮮ‬
QRS , dan ‫ ﮮ‬PTQ = ‫ ﮮ‬QSR sehingga sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua segitiga
tersebut sama besar.
Dari uraian di atas. dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat-sifat berikut.

1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.


2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

Syarat Dua Segitiga Kongruen


Dua segitiga dikatakan kongruen jika dipenuhi salah satu dari tiga syarat berikut.

1. Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi).
2. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang dibentuk oleh sisi-sisi itu
sama besar (sisi, sudut, sisi).
3. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua titik
sudut itu sama panjang (sudut, sisi, sudut).
 Ketiga Pasang Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (Sisi, Sisi, Sisi)

Dua segitiga di bawah ini, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai panjang sisi-sisi yang sama.

Perbandingan yang senilai untuk sisi-sisi yang bersesuaian menunjukkan bahwa kedua
segitiga tersebut sebangun. Karena sebangun maka sudut-sudut bersesuaian juga sama besar,
yaitu ‫ ﮮ‬A= ‫ ﮮ‬D, ‫ ﮮ‬B= ‫ ﮮ‬E,dan ‫ ﮮ‬C= ‫ ﮮ‬F.
Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
maka ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen.

 Dua Sisi.yang Bersesuaian Sama Panjang dan Sudut yang Dibentuk oleh Sisi-Sisi
itu Samar Besar (Sisi, Sudut, Sisi)

Pada gambar di atas, diketahui bahwa AB = DE, AC = DF, dan ‫ ﮮ‬CAB = ‫ ﮮ‬EDF. Apakah ∆
ABC dan ∆ DEF kongruen? Jika dua segitiga tersebut diimpitkan maka akan tepat berimpit
sehingga diperoleh :

Hal ini berarti ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun sehingga diperoleh


‫ﮮ‬A = ‫ﮮ‬D, ‫ﮮ‬B = ‫ ﮮ‬E, dan ‫ﮮ‬C = ‫ﮮ‬E Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, maka
∆ ABC dan ∆ DEF kongruen.

 Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Menghubungkan Kedua
Sudut itu Sama Panjang (Sudut, Sisi. Sudut)
Pada gambar di atas, ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai sepasang sisi bersesuaian yang sama
panjang dan dua sudut bersesuaian yang sama besar, yaitu AB = DE, ‫ ﮮ‬A = ‫ ﮮ‬D. Dan ‫ﮮ‬B =
‫ﮮ‬E. Karena ‫ﮮ‬A = ‫ﮮ‬D dan ‫ﮮ‬B =‫ﮮ‬E maka ‫ﮮ‬C = ‫ﮮ‬F. Jadi. ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun.
Karena sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian rnempunyai perbandingan yang senilai.

Contoh:
Perhatikan gambar layang-layang pada Gambar. Sebutkan pasangan segitiga-segitiga yang
kongruen!
Jawab:
Pasangan segi tiga-segi tiga yang kongruen adalah :
∆ AED dengan ∆ ABE:
∆ DEC dengan ∆ BEC:
∆ ACD dengan ∆ ABC.
a) ∆ AED kongruen dengan ∆ ABE
Bukti; Karena ∆ ABD sama kaki dan AE adalah garis bagi maka diperoleh AD = AB
(diketahui)
‫ ﮮ‬DAE = ‫ ﮮ‬BAE
AE = AE (berimpit)
Maka terbukti bahwa ∆ AED kongruen dengan ∆ ABE. (Sisi, Sudut, Sisi)
b) ∆ DEC kongruen dengan ∆ BEC
Bukti; Karena ∆ BCD sama kaki dan CE adalah garis bagi maka diperoleh CD = CB
(diketahui)
‫ ﮮ‬DCE = ‫ ﮮ‬BCE
CE = CE (berimpit)
Jadi. terbukti bahwaA DEC kongruen dengan L ABE. (Sisi. Sudut. Sisi)
∆ ACD konsruen dengan ∆ ABC

Menghitung Panjang Sisi dan Besar Sudut


Segitiga-Segitiga kongruen
Dengan menggunakan sifat-sifat dua segitiga yang kongruen dapat
ditentukan sisi-sisi yang sama panjang dan sudut-sudut yang sama
besar.
Contoh:
Perhatikan Gambar
Diketahui ∆ KNM kongruen dengan ∆ NLM! Panjang KN = 5 cm,
KM = l0 cm, ‫ ﮮ‬NKM = 60′. Tentukan panjang sisi dan sudut yang
belum diketahui!
Jawab:
Karena ∆ KNM dan ∆ NLM kongruen maka KM = ML = l0 cm dan
NL = KN = 5 cm. Dengan demikian, panjang MN dapat ditentukan
dengan menggunakan dalil Pythagoras.

Anda mungkin juga menyukai