Kedua bangun di atas, ABCD dan KLMN adalah dua bangun yang sebangun, karena
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama, yaitu
:
Jadi,
AC bersesuaian dengan PR =
AB bersesuaian dengan PQ =
BC bersesuaian dengan QR =
Jadi,
Jadi,
Perhatikan segitiga berikut !
Pada segitiga siku-siku dapat dibuat garis tinggi ke sisi miring, maka diperoleh rumus :
2
AB = BD x BC
AC2 = CD x CB
AD2 = BD x CD
Kongruenan Bangun
1. Dua bangun datar yang kongruen
Perhatikan dua bangun datar berikut !
KL = PQ
LM = QR
MN = RS
NK = SP
KLMN dan PQRS kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
2. Dua segitiga yang kongruen
Secara geometris dua segitiga konsruen adalah dua segitiga yang saling menutpi dengan
tepat. Sifat dua segitiga kongruen :
a. Pasangan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut yang bersesuaian sama besar.
Syarat dua segitiga kongruen adalah sebagai berikut :
a.
Tiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi)
AB = PQ (sisi)
AC = PR (sisi)
BC = QR (sisi)
b.
Dua sisi dan satu sudut apit yang bersesuaian sama besar (sisi, sudut, sisi)
AB = PQ (sisi)
BC = QR (sisi)
c. Satu sisi api dan dua sudut bersesuaian sama besar (sudut, sisi, sudut)
AC = RP (sisi)
CONTOH SOAL
Dari gambar tersebut terlihat bahwa ruas garis .DE // AB sehingga diperoleh
ﮮACB = ﮮDCE (berimpit)
ﮮCAB = ﮮCDE (sehadap)
Karena dua sudut yang bersesuaian dari ∆ ABC dan ∆ DEC sama besar maka kedua segitiga
itu sebangun. Karena sebansun maka berlaku
Contoh:
Untuk dapat memahami sifat-sifat dua segitiga yang kongruen, perhatikan Gambar diatas ini.
Karena segitiga-segitiga yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama maka
masing-masing segitiga jika diimpitkan akan tepat saling menutupi satu sama lain.
Gambar di samping menunjukkan ∆, PQT dan ∆ QRS kongruen. Perhatikan panjang sisi-
sisinya. Tampak bahwa PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT sehingga sisi-sisi yang bersesuaian
dari kedua segitiga sama panjang.
Selanjutnya, perhatikan besar sudut-sudutnya. Tampak bahwa ﮮTPQ = ﮮSQR, ﮮPQT = ﮮ
QRS , dan ﮮPTQ = ﮮQSR sehingga sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua segitiga
tersebut sama besar.
Dari uraian di atas. dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat-sifat berikut.
1. Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi).
2. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang dibentuk oleh sisi-sisi itu
sama besar (sisi, sudut, sisi).
3. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua titik
sudut itu sama panjang (sudut, sisi, sudut).
Ketiga Pasang Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (Sisi, Sisi, Sisi)
Dua segitiga di bawah ini, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai panjang sisi-sisi yang sama.
Perbandingan yang senilai untuk sisi-sisi yang bersesuaian menunjukkan bahwa kedua
segitiga tersebut sebangun. Karena sebangun maka sudut-sudut bersesuaian juga sama besar,
yaitu ﮮA= ﮮD, ﮮB= ﮮE,dan ﮮC= ﮮF.
Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
maka ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen.
Dua Sisi.yang Bersesuaian Sama Panjang dan Sudut yang Dibentuk oleh Sisi-Sisi
itu Samar Besar (Sisi, Sudut, Sisi)
Pada gambar di atas, diketahui bahwa AB = DE, AC = DF, dan ﮮCAB = ﮮEDF. Apakah ∆
ABC dan ∆ DEF kongruen? Jika dua segitiga tersebut diimpitkan maka akan tepat berimpit
sehingga diperoleh :
Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Menghubungkan Kedua
Sudut itu Sama Panjang (Sudut, Sisi. Sudut)
Pada gambar di atas, ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai sepasang sisi bersesuaian yang sama
panjang dan dua sudut bersesuaian yang sama besar, yaitu AB = DE, ﮮA = ﮮD. Dan ﮮB =
ﮮE. Karena ﮮA = ﮮD dan ﮮB =ﮮE maka ﮮC = ﮮF. Jadi. ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun.
Karena sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian rnempunyai perbandingan yang senilai.
Contoh:
Perhatikan gambar layang-layang pada Gambar. Sebutkan pasangan segitiga-segitiga yang
kongruen!
Jawab:
Pasangan segi tiga-segi tiga yang kongruen adalah :
∆ AED dengan ∆ ABE:
∆ DEC dengan ∆ BEC:
∆ ACD dengan ∆ ABC.
a) ∆ AED kongruen dengan ∆ ABE
Bukti; Karena ∆ ABD sama kaki dan AE adalah garis bagi maka diperoleh AD = AB
(diketahui)
ﮮDAE = ﮮBAE
AE = AE (berimpit)
Maka terbukti bahwa ∆ AED kongruen dengan ∆ ABE. (Sisi, Sudut, Sisi)
b) ∆ DEC kongruen dengan ∆ BEC
Bukti; Karena ∆ BCD sama kaki dan CE adalah garis bagi maka diperoleh CD = CB
(diketahui)
ﮮDCE = ﮮBCE
CE = CE (berimpit)
Jadi. terbukti bahwaA DEC kongruen dengan L ABE. (Sisi. Sudut. Sisi)
∆ ACD konsruen dengan ∆ ABC