Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membandingkan dua benda secara geometris dapat dilihat dari dua aspek,
yaitu bentuk dan ukurannya. Satu benda yang memiliki bentuk yang sama, tapi
dengan ukuran yang berbeda banyak dijumpai atau digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, miniatur bangunan dan bangunan itu sendiri.
Peta suatu daerah dengan daerah yang sesungguhnya dan lain-lain.
Dua benda yang memiliki bentuk yang sama tetapi ukuran yang berbeda
disebut sebangun. Adanya kesebangunan antara dua benda akan berguna untuk
mengungkapkan informasi berkaitan dengan benda kedua dengan
memanfaatkan informasi pada benda pertama dan begitu pula sebaliknya.
Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar merupakan bagian dari
materi matematika yang dinilai relatif sulit bagi siswa terutama pada sub bab
pokok bahasan kesebangunan segitiga. Siswa masih kesulitan untuk
menentukan kesebangunan segitiga. Salah satu kompetensi dasar adalah
mengidentifikasi sifat-sifat dua seigtiga sebangun dan kongruen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kongruen ?
2. Apa yang dimaksud dengan kekongruenan bangun datar ?
3. Apa yang dimaksud dengan kekongruenan dua segitiga ?
4. Apa yang dimaksud dengan sebangun ?
5. Apa yang dimaksud dengan kesebangunan bangun datar ?
6. Apa yang dimaksud dengan kesebangunan dua segitiga ?
7. Bagaimana cara menerapkan kekongruenan dan kesebangunan dalam
kehidupan sehari-hari ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian kongruen.

1 0
2. Untuk mengetahui kekongruenan bangun datar.
3. Untuk mengetahui kekongruenan dua segitiga.
4. Untuk mengetahui pengertian sebangun.
5. Untuk mengetahui kesebangunan bangun datar.
6. Untuk mengetahui kesebangunan dua segitiga.
7. Untuk mengetahui cara menerapkan kekongruenan dan kesebangunan
dalam kehidupan sehari-hari.

1 0
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kongruen
Kongruen adalah dua bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama. Contohnya menara pretonas yang ada di Malaysia.
Contoh bangun yang kongruen:

Perhatikan segitiga ABC dan DEF.


Besar sudut A = Besar sudut D Panjang sisi AB = Panjang sisi DE
Besar sudut B = Besar sudut E Panjang sisi BC = Panjang sisi EF
Besar sudut C = Besar sudut F Panjang sisi AC = Panjang sisi DF
Jadi segitiga ABC dan Segitiga DEF adalah kongruen.

B. Kekongruenan Bangun Datar


Dua bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dinamakan
kongruen. Dua bangun segi banyak (poligon) dikatakan kongruen jika
memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Perhatikan contoh di bawah.

1 0
Sudut-sudut yang bersesuaian :
K dan P m K =m P
L dan Q m L =m Q
M dan R m M =m R
N dan S m N=m S
Sisi-sisi yang bersesuaian :
KL dan PQ KL = PQ
LM dan QR LM = QR
MN dan RS MN=RS
SK dan SP NK=SP

Jika bangun KLMN dan PQRS memenuhi kedua syarat tersebut, maka
bangun KLMN dan PQRS kongruen, dinotasikan dengan KLMN PQRS.
Jika bangun KLMN dan PQRS tidak memenuhi kedua syarat tersebut,
maka bangun KLMN dan PQRS tidak kongruen, dinotasikan KLMN PQRS.
 Menentukan Sisi-Sisi Dan Sudut-Sudut Yang Bersesuaian
Contoh :
Segiempat ABCD dan WXYZ pada gambar di bawah kongruen. Sebutkan sisi-
sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian.
A B W X

D C Z Y
Penyelesaian :
Sisi-sisi yang bersesuaian :
AB dan WX
BC dan XY
CD dan YZ
DA dan ZW
Sudut-sudut yang bersesuaian :
A dan W C dan Y
B dan X D dan Z

1 0
 Mengidentifikasi Dua Bangun Kongruen
Contoh :
8 9
8 8 9 9 8 8

8 9 8 8
(a) (b) (c)
Manakah persegi di atas yang kongruen ? Jelaskan.
Penyelesaian :
Dua bangun dikatakan kongruen jika memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
Setiap persegi mempunyai empat sudut siku-siku, sehingga sudut-sudut
yang bersesuaian pada persegi (a), (b), (c) besarnya pasti sama.
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
Persegi (a) dan persegi (b)
Panjang setiap sisi persegi (a) adalah 8 cm. Panjang setiap sisi persegi
(b) adalah 9 cm. Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian pada persegi (a) dan
(b) tidak sama panjang.
Persegi (b) dan persegi (c)
Panjang setiap sisi persegi (b) adalah 9 cm. Panjang setiap sisi persegi
(c) adalah 8 cm. Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian pada persegi (b) dan
(c) tidak sama panjang.
Persegi (a) dan persegi (c)
Panjang setiap sisi persegi (a) adalah 8 cm. Panjang setiap sisi persegi
(c) adalah 8 cm. Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian pada persegi (a) dan (c)
sama panjang.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, maka persegi yang kongruen
adalah persegi (a) dan (c).
 Menentukan Panjang Sisi dan Besar Sudut yang Belum Diketahui
Contoh :

1 0
1. Pada gambar dibawah ini! Terdapat dua bangun datar yang kongruen.
Persegi panjang ABCD dan persegi panjang EFGH. Panjang AB = 12
cm dan EF = 3 cm. Tentukan panjang BC, DA, FG, dan GH.

Penyelesaian :
Dari gambar di atas, diperoleh sisi-sisi yang bersesuaian:
 AB bersesuian dengan FG, maka AB = FG
 BC bersesuian dengan GH, maka BC = GH
 CD bersesuian dengan HE, maka CD = HE
 DA bersesuian dengan EF, maka DA = EF
Karena persegi panjang ABCD dan persegi panjang EFGH adalah
kongruen, maka:
 Panjang AB = FG CD = HE = 12cm
 Panjang EF = DA = BC = GH = 3 cm
Jawabannya: BC = 3 cm, DA = 3 cm, FG = 12 cm, dan GH = 3 cm.
2. Diketahui gambar dua bidang datar, persegi panjang ABCD dan
persegi panjang EFGH. Jika besar ABC = 90°. Tentukan besar ∠CDA,
∠HEF, dan ∠BCD?

Penyelesaian :
Dari gambar di atas, diperoleh sudut-sudut yang bersesuaian:
 ∠ABC bersesuian dengan ∠FGH maka ∠ABC = ∠FGH = 90°
 ∠BCD bersesuian dengan ∠GHE maka ∠BCD = ∠GHE

1 0
 ∠CDA bersesuian dengan ∠HED, maka ∠CDA = ∠HED
 ∠DAB bersesuian dengan ∠EFG, maka ∠DAB = ∠EFG
Karena ∠ABC dan ∠FGH merupakan sudut siku-siku, maka dapat
dipastikan ∠CDA = ∠HEF = ∠BCD = 90° (sudut siku-siku).

C. Kekongruenan Dua Segitiga


Dua bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dinamakan
kongruen. Dua segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi
syarat berikut ini.
1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Untuk menguji apakah dua segitiga kongruen atau tidak, tidak perlu
menguji semua pasangan sisi dan sudut yang bersesuaian. Dua segitiga
dikatakan kongruen jika memenuhi salah satu kondisi berikut ini.
1. Ketiga pasangan sisi yang bersesuaian sama panjang. Biasa disebut dengan
kriteria sisi-sisi-sisi.

2. Dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya
sama besar. Biasa disebut dengan kriteria sisi-sudut-sisi.

3. Dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang
menghubungkan kedua sudut sama panjang. Biasa disebut dengan kriteria
sudut-sisi-sudut.

 Membuktikan dua segitiga kongruen

1 0
a. Perhatikan gambar di bawah.
Buktikan bahwa ABC EDC
A B

D E
Penyelesaian :
Berdasarkan gambar di atas diperoleh bahwa :
AC = EC (diketahui ada tanda sama panjang)
m ACB = m ECD (diketahui karena saling bertolak belakang)
BC = DC (diketahui ada tanda sama panjang)
Jadi, ABC EDC (berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi)
b. Perhatikan gambar di bawah.
Buktikan bahwa PQS RQS
P

Q S

R
Penyelesaian :
Berdasarkan gambar di atas, diperoleh bahwa :
PQ = RQ (diketahui ada tanda sama panjang)
PS = RS (diketahui ada tanda sama panjang)
QS pada PQS sama dengan QS pada RQS (QS berimpit)
Jadi, PQS RQS (bedasarkan kriteria sisi-sisi-sisi).

D. Pengertian Sebangun
Sebangun adalah dua bangun yang mempunyai bentuk yang sama tetapi
memiliki ukuran yang berbeda dengan syarat tertentu atau dikatakan sebangun
jika jumlah sudut yang bersesuaian sama besar dan panjang sisi yang

1 0
bersesuaian memiliki skala perbandingan, contoh kaos kaki dengan model dan
tipe yang sama tapi ukuranya berbeda-beda.
Contoh bangun yang sebangun adalah:

Perhatikan gambar diatas:


Sudut U = sudut P Panjang TU = 4/3 panjang sisi PS
Sudut V = sudut Q Panjang TW = 4/3 panjang SR
Sudut W = sudut R Panjang VW = 4/3 panjang RQ
Sudut T = sudut S Panjang UV = 4/3 panjang PQ
Jadi jajar genjang TUVW dan PQRS adalah sebangun.

E. Kesebangunan Bangun Datar

Kedua bangun di atas, ABCD dan KLMN adalah dua bangun yang sebangun,
karena memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama,
yaitu :

Pasangan sisi AD dan KN =

Pasangan sisi AB dan KL =

Pasangan sisi BC dan LM =

1 0
Pasangan sisi CD dan MN =

Jadi,
b. Besar sudut yang bersesuaian sama, yaitu :

 Menentukan Sisi-Sisi dan Sudut-sudut yang Bersesuaian


Contoh :
Perhatikan gambar dua bangun yang sebangun di bawah ini.
Q F
R G H
P S E
U J
T I
Tentukan :
a. Sisi-sisi yang bersesuaian
b. Sudut-sudut yang bersesuaian
Penyelesaian :
a. Sisi-sisi yang bersesuaian
PQ EF ST HI
QR FG TU IJ
RS GH UP JE
b. Sudut-sudut yang bersesuaian
P E S H
Q F T I
R G U J

 Mengidentifikasi Dua Bangun Sebangun


Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini.
Manakah pasangan panjang yang sebangun ? Jelaskan.
A 12 cm B E 8cm F I 3cm J

10

1 0
6cm 4cm
8cm L K
H (ii) G (iii)
D (i) C
Periksa sudut-sudut yang bersesuaian
Ketiga gambar tersebut adalah persegi panjang, maka besar setiap
sudutnya adalah 90. Sehingga, sudut-sudut yang bersesuaian pasti sama
besar yaitu 90.
Periksa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian
Persegi panjang (i) dan (ii)

Diperoleh bahwa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama.


Persegi panjang (i) dan (iii)

Diperoleh bahwa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama.


Persegi panjang (ii) dan (ii)

Diperoleh bahwa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama.


Jadi persegi panjang (ii) dan (iii) sebangun.
Ingat : EFGH sebangun dengan JKLI, tetapi EFGH tidak sebangun dengan
IJKL .
Jadi, pasangan persegi panjang yang sebangun adalah persegi panjang (ii)
dan (iii).
 Menentukan Panjang Sisi dan Besar Sudut yang Belum Diketahui dari Dua
Bangun Datar Sebangun
Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini.
E s c
15 D C

11

1 0
z 22,6
x 20 cm y
F 20 cm G

A 16 cm B
Bangun ABCD dan EFGH sebangun.
Tentukan :
a. Nilai x, y, dan z
b. Panjang sisi EF dan BC.
Penyelesaian
Bangun ABCD dan EFGH sebangun berarti sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar dan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai, yaitu :
m E = m A, m F=m B, m G = m C, m H = m D,
a. Bangun ABCD dan EFGH sebangun dengan sudut-sudut yang
bersesuaian m E=m A, m F=m B, m G = m C, m H = m
D, sehingga
m G=m C x = 22, 6
m D = 180 - m C y = 180 - x = 180 - 22,6 = 157,4
m H=m D z = y = 157,4
Jadi, nilai adalah x = 22, 6, y = 157,4, dan z = 157,4

b. Perbandingan sisi yang bersesuaian adalah

Pada gambar diketahui bahwa

Sehingga,

EF = = 12
Selanjutnya, menghitung panjang BC sebagai berikut .

12

1 0
= 26

Jadi panjang EF = 12 dan = 26

F. Kesebangunan Dua Segitiga

Segitiga ABC dan PQR adalah sebangun, karena memiliki sifat :


a. Perbandingan sisi yang sama besar bersesuaian sama besar, yaitu :

AC bersesuaian dengan PR =

AB bersesuaian dengan PQ =

BC bersesuaian dengan QR =
Jadi,

b. Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama, yaitu :

Perhatikan segitiga berikut !

dan sebangun, maka :

13

1 0
Pada segitiga siku-siku dapat dibuat garis tinggi ke sisi miring, maka
diperoleh rumus :

AB2 = BD x BC
AC2 = CD x CB
AD2 = BD x CD
 Membuktikan Dua Segitiga Sebangun
Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini.
A

B C

D E
Buktikan bahwa ABC ~ ADE.
Penyelesaian :
Pada ABC dan ADE dapat diketahui bahwa :
m ABC = m ADE (karena BC DE, dan sudut ABC sehadap sudut
ADE)
m BAC = m DAC (karena sudut BAC dan DAC berimpit).
Karena dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar, jadi ABC ~
ADE. (terbukti)
 Menghitung Panjang Sisi dan Besar Sudut yang Belum Diketahui dari Dua
Segitiga Sebangun
Contoh :
1. Dari soal berikut ini tentukan panjang EF!

14

1 0
Pembahasan
Buat satu garis yang sejajar dengan garis AD namakan CH seperti
gambar berikut.

Terlihat muncul data-data baru yaitu EG = 15 cm, AH = 15 cm dan HB


= 13 cm. Ambil dua segitiga sebangun GFC dan HBC bandingkan sisi-
sisi yang bersesuaian:

Dengan demikian panjang EF = EG + GF = 15 + 4 = 19 cm.


2. Perhatikan gambar di bawah ini.
A B
Q

15

1 0
D E
Tentukan nilai x.
Penyelesaian :
Pada gambar di atas, segitiga ACB sebangun dengan segitiga DCE,
sehingga besar sudut-sudutnya yang bersesuaian sama besar.
Sudut C pada kedua bangun segitiga sama besar karena saling bertolak
belakang.
Jadi, x sudut C + sudut A + x= 180
67 + 39 + x = 180
106 + x =180
x = 180 - 106 = 74
Jadi nilai x adalah 74.

G. Penerapan Kesebangunan dalam Kehidupan Sehari-hari


 Penerapan Sederhana dari Kesebangunan Bangun Datar
1. Sebuah karton berukuran tinggi 30 cm dan lebar 20 cm. Budi
menempelkan sebuah foto sehingga sisa karton di sebelah kiri, kanan, atas
foto adalah 2 cm.

Jika foto dan karton sebangun, sisa karton di bawah foto adalah...

A. 5 cm C. 3 cm
B. 4 cm D. 2 cm

(Modifikasi Soal Kesebangunan - UN 2010)


Penyelesaian :
Perhatikan ilustrasi foto dan karton tempat menempel berikut, misalkan

16

1 0
sisa panjang karton namakan sebagai x.

Perbandingan panjang dengan lebar foto harus sama dengan perbandingan


panjang dengan lebar dari karton, karena sebangun.

2. Sebuah foto berukuran tinggi 30 cm dan lebar 20 cm ditempel pada sebuah


karton. Sisa karton di sebelah kiri, kanan, atas foto 2 cm. Jika foto dan
karton sebangun, sisa karton di bawah foto adalah...

A. 5 cm C. 3 cm
B. 4 cm D. 2 cm

17

1 0
(Soal Kesebangunan - Soal UN Matematika 2010)
Penyelesaian :
Perhatikan ilustrasi foto dan karton tempat menempel berikut,

Perbandingan panjang dengan lebar foto harus sama dengan perbandingan


panjang dengan lebar dari karton, karena sebangun. Perhatikan
perbedaannya dengan nomor sebelumnya dalam menempatkan x.

 Penerapan Sederhana dari Kesebangunan Segitiga

Contoh :

18

1 0
Diketahui seorang siswa dengan tinggi badan 150 cm menghadap tiang bendera
pada pagi hari yang cerah. Panjang bayangan siswa adalah 2,5 m dan panjang
bayangan tiang bendera adalah 6 m. Tentukan tinggi tiang bendera tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui :

Tinggi badan siswa = 150 cm

Panjang bayangan siswa = 2,5 m = 250 cm

Panjang bayangan tiang bendera = 6 m = 600 cm

Misal tinggi tiang bendera = t

Permasalahan di atas dapat dibuat model atau sketsa sebagai berikut.

t D

150 cm

B E 2,5 m = 250 cm C

6 m = 600 cm

ABC DEC, sehingga

19

1 0
250 t = 150 x 600

t =

t = 360 cm

Jadi, tinggi tiang bendera tersebut adalah 360 cm atau 3,6 m.

20

1 0
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil, antara lain :
1. Dua bangun datar dikatakan kongruen, jika dan hanya jika bangun-bangun
itu mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
2. Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat-
sifat berikut.
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
3. Dua bangun datar dikatakan sebangun jika pasangan sisi-sisi yang
bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama dan besar sudut-sudut
yang bersesuaian sama besar.
4. Dua buah segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi syarat-syarat berikut.
a. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai.
b. Dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar.

B. Saran
Adapun sara yang dapat kami ambil, antara lain :
1. Dengan makalah ini mudah-mudahan dapat membantu memberikan
pemahaman bagi kita semua tentang apa itu kekongruenan dan
kesebangunan, kekongruenan dan kesebangunan bangun datar ,
kekongruenan dan kesebangunan dua segitiga, penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Untuk memahami makalah kekongruenan dan kesebangunan dibutuhkan
lebih banyak berlatih dalam mengerjakan soal-soal yang terkait dengan itu.
3. Dalam makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangunan sangat kami harapkan demi
perbaikan pada makalah ini.

21

1 0
DAFTAR PUSTAKA

Kahfi, Ibnu. 2014. Bagaimana Menentukan Panjang Sisi dan Besar Sudut.
http://catatanpelajaransekolah.blogspot.com/2014/10/bagaimana-
menentukan-panjang-sisi-dan.html. Diakses pada tanggal 12 Desember
2019.

Rara. 2012. 9 SMP Soal Pembahasan Kesebangunan dan Kongruensi.


https://www.academia.edu/22984542/9_SMP_Soal_Pembahasan_Kesebang
unan_dan_Kongruensi. Diakses pada tanggal 12 Desember 2019.

Subchan, dkk, 2018, MATEMATIKA, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan.

Wildan, Muhammad. 2016. Ksebangunan dan Kekongruenan.


https://www.academia.edu/28927081/Kesebangunan_and_Kekongruenan.d
ocx. Diakses pada tanggal 12 Desember 2019.

Workshop Matematika. 2012. Materi Pelajaran Matematika Kelas 9 Bab I


Kesebangunan dan Kekongruenan.
http://workshopmathematics.blogspot.com/2012/12/bab-1-kesebangunan-
dan-kekongruenan.html. Diakses pada tanggal 12 Desember 2019.

22

1 0

Anda mungkin juga menyukai